Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AUDIT ENERGI

AUDIT ENERGI PADA FULTON ELECTRIC STEAM BOILER


LABORATORIUM TEKNIK KONVERSI ENERGI
Disusun sebagai laporan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Audit Energi di Jurusan Teknik
Konversi Energi

oleh

Eza Anansa Storia Nim. 101711011

Fakhri Rizal Nim. 101711009

Putri Hidayati Sibarani Nim. 101711060

Silvi Wildia Hariadi Nim. 101711062

Kelas : 3A

Dosen Pembimbing

Bapak Teguh Sasono

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI

2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan audit energi pada boiler di laboratorium
Teknik Konversi Energi ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Audit
Energi bagi mahasiswa semester lima, kelas konservasi di Jurusan Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Bandung

Laporan audit energi pada boiler ini berisi tentang analisa performa dari boiler merk
fulton yang ada di laboratorium Teknik Konversi Energi yang di analisis melalui metode
langsung dan metode tidak langsung serta analisis pembakaran bahan bakar pada boiler yakni
berupa solar dan juaga rekomendasi untuk peningkatan efisiensi dari boiler.

Penulis menyadari dalam proses pengukuran dan penyelesaian laporan audit energi ini
terdapat bayak kendala yang dihadapi baik penguasaan materi dan proses pengauditan itu
sendiri, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada bapah Teguh Sasono selaku
pembimbing, yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
audit energi pada boiler dengan baik dan tepat waktu. Penulis berharap laporan ini dapat
digunakan sebagai sarana ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi pembaca khususnya
mahasiswa Teknik Konversi Energi.

Bandung, 6 Oktober 2012

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakan

Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses, dalam prosesnya menggunakan
bahan bakar untuk memanaskan air, sehingga untuk mengetahui konsumsi performa dan
peluang – peluang hemat energi dari boiler tersebut maka perlu dilakukan audit energi,
khususnya boiler yang ada laboratorium Teknik Konversi Energi, sehingga berguna bagi
pihak terkait salah satunya teknisi , yang nantinya diharapkan terciptanya penggunaan
energi yang efisien.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui performa boiler di Laboratorium Teknik Konversi Energi (atas)


2. Mengetahui peluang – peluang hemat energi pada boiler di Laboratorium Teknik
Konversi Energi (atas)

1.3 Batasan Masalah

Adapun masalah dalam laporan audit energi pada boiler ini sendiri adalah
menghitung efisiensi boiler dan analisis pembakaran bahan bakar yang berupa solar.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Boiler
Boiler merupakan alat yang berfungs iuntuk menghasilkan uap dengan
mengubah air menjadi uap melalui pemanasan. Adapun komponen pada boiler
dalah sebagai berikut,
1. Pemanas Lanjut Uap atau Steam Super Heater
Pemanas lanjut uap adalah alat yang digunakan untuk memanaskan uap jenuh
menjadi uap yang dipanaskan lebih lanjut. Uap yang dipanaskan lanjut bila
digunakan untuk melakukan kerja dengan jalan ekspansi di dalam turbin atau
mesin uap tidak akan segera mengembun.
2. Ekonomiser
Gas asap setelah meninggalkan superheater konveksi ataupun pemanas lanjut
ulang atau steam reheater, temperaturnya masih cukup tinggi, sehingga akan
merupakan kerugian panas yang besar bila gas asap tersebut dibuang lewat
cerobong. Gas asap yang masih panas ini dapat dimanfaatkan untuk
memanasi air terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam drum ketel, sehingga
air telah dalam keadaan panas, sekitar 30°C sampai 50°C di bawah temperatur
mendidihnya.
3. Pemanas Udara atau Air-Preheater
Gas asap setelah keluar dari memanasi ekonomiser masih bertemperatur sekitar
400°C hingga 700°C sehingga sayang bila dibuang langsung lewat cerobong,
karena panas yang terkandung di dalam gas asap tersebut masih dapat dimanfaatkan
lagi untuk memanaskan udara sebelum dimasukkan ke dalam tungku, sehingga
efisiensi thermos boiler dapat dinaikkan lagi.
4. Peralatan untuk Pembersihan boiler
Pada boiler terjadi pengotoran-pengotoran yang disebabkan oleh :
 kerak ketel pada aliran air;
 abu pada aliran api atau gas asap.
Kerak ketel yang terbentuk pada pipa-pipa penguap, untuk waktu-waktu tertentu
harus dibersihkan, agar tidak mengerak pada dinding-dinding pipa sehingga
dapat menggangu perpindahan panas dari api di luar pipa kepada air yang di
dalam pipa.
5. Penangkap debu atau Dust Collector atau Praecipitator
Gas asap sebelum dibuang keluar melalui cerobong asap harus dibersihkan
dahulu dari debu atau abu terbang, yang turut terbawa oleh gas asap, agar tidak
menimbulkan pengotoran atau polusi terhadap lingkungan sekitarnya.

2.2 Neraca Energi

Neraca energi dapat membantu dalam mengidentifikasi kehilangan panas yang dapat
atau tidak dapat dihindari. Parameter kinerja boiler, seperti efisiensi dan rasio penguapan,
berkurang terhadap waktu disebabkan buruknya pembakaran, kotornya permukaan penukar
panas dan buruknya operasi dan pemeliharaan.

Gambar 1. Diagram neraca energi boiler

2.3 Efisiensi Boiler

Efisiensi termis boiler didefinisikan sebagai “persen energi (panas) masuk yang digunakan
secara efektif pada steam yang dihasilkan.”
Terdapat dua metode pengkajian efisiensi boiler:
Metode Langsung: energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam) dibandingkan
dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler.

Anda mungkin juga menyukai