Desain Boiler
1. pendahuluan
Boiler merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan uap dari dari hasil
pembakaran, dalam melakukan desain pada suatu boiler perlu melakukan pertimbangan-
pertimbangan diantaranya combustion terkait dengan efisiens, heat transfer, desain
furnace, boiler tube bank. Perhitunghan dalam melakukan desain boiler juga merupakan hal
yang penting. Tujuan utama dilakukan desainboiler adalah mampu menghasilkan boiler
dengan efisiensi tinggi, pengoperasian yang mudah serta berfungsi dengan baik dan
meminimalisasi penggunaan initial cost serta maintenance.
2. Isi
2.1 umum
hal yang mendasari dalam melakukan desain boiler adalah ditentukannya jenis system
penyerapan panas atau heat absorbing surface untuk mendapatkan panas yang maksimal
dari hasil pembakaran. Desain yang tepat akan membuat life cycle dari sebuah boiler
memiliki cost yang lebih kecil. Setiap komponen harus terintegrasi dengan elemen lainnya
dari sebuah unit boiler untuk menciptakan desain yang baik dan seimbang yamng mana
bertujuan untuk meminimalisasi biaya operasional, maintenance serta penggunaan bahan
bakar untuk memnuhi kebutuhan dikapal.
Untuk system steam generator, hal yang harus dipertimbangkan adalah
1. Peralatan pembakaran bahan bakar
2. Furnace/ tungku pembakaran
3. Boiler generating surface
4. Superheater(dan reheater jika digunakan)
5. Economizer dan air heater
6. Attemperator(atau control) dan desuperheater
7. System sirkulasi dan steam separator system
8. Casing dan setting
2 Boiler (Header position 1,5)
9. Peralatan pembersih
10. Safety valve
11. Feedwater dan treatment
12. Pondasi dan pendukungnya
13. Combustion air supply system
14. Uptake gas duct system dan stack
Pertimbangan pertimbangan tersebut membutuhkan banyak cara yang saling berhubungan.
Dalam banyak kasus, banyak asusmsi yang harus dibuat dalam melakukan pembuatan atau
pemesanan desain suatu boiler. Selama perhitungan desain dibuat, asumsi harus disaring
atau dipilih yang terbaik untuk mendapatkan akurasi analisis yang diinginkan,.
Langkah pertama dalam melakukan pemilihan tipe dari boiler, super heater, economizer
atau air heater (atau keduanya) yang akan dipakai. Pemilihan ini merupakan dasar dalam
menentukan ruang yang ada untuk pemasangan dan pengoperasiannya.
Jumlah bahan bakar yang diinginkan, ditentukan dari efisiensi steam generator, pressure
yang diberikan, temperatutur dan aliran, temperature dari feedwater, dan nilai panas dari
bahan bakar.
Karakteristik bahan bakar serta jumlah bahan bakarnya menentukan peralatan pembakaran
yang harus digunakan. pada bagian ini dimana kebutuhan akan udara yang lebih banyak.
Perhitunghan pembakaran atau combustion dibuat untuk menentukan kuantitas perjam
dari flue gas atau gas buang mengalir melalui unit boiler tersebut. temperature gas keluar
atau stack gas yang mana flue gas tersebut harus didinginkan untuk mendapatkan efisiensi
yang diinginkan juga harus ditentukan serta jika telah mencapai hasilyang diinginkan atau
telah puas terhadap hasinya maka desain bisa diproses. Jika tidak, pemilihan efisiensi lain
harus dibuat. Dan dilakukan pengulangan kalikulasinya.
Temperatur gas buang dari furnace kemudian dilakukan perhitungan. Nilai tersebut
bergantung pada tingkat radiasi dan konveksi dalam transfer panas yang akan diterapkan
pada waterwalls, floor, roof dan screen. Kemudian temperatur pressure drop dan
penyerapan panas oleh didnding boiler dan superheater ditentukan. Ukuran serta jarak dari
pipa seta luasnya permukaan. pertimbangan ini berfungsi untuk mendapatkan temperature
steam dan tube metal temperature yang diinginkan. Biasanya beberapa bagian dididing dan
kombinasi superheater juga perlu ditentukan untuk solusi terhadap pembiayaan.
Boiler bank, economizer, dan air heater surface digunakan untuk memperoleh temperature
dari uptake gas yang diinginkan. Langkah tersebut meruakan garis besar pemilihan boiler,
ketebalan didnding boiler, material tube yang digunkan, header, dan drum juga dibuat dan
diperhitungkan
Dengan menempatkan heating surface, kerugian dari tiap komponen perlu diperhitungkan.
Jika rugi lubang udara melebihi kemampuan dari kipas yang diinginkan, transfer panas dan
masukan udara yang telah diperhitungkan maka diatur dengan merubah jarak dari m,asing
tube, jumlah baris dari tube atau merubah kedalaman serta tinggi dari komponen boiler.
Perbedaan jumah atau ukutan dari oil burner dapat mempengaruhi keseimbahan system
pengudaraan dan kempampuan kipasnya.
Pressure drop dari air dan steam yang melewati komponen dari economizer feedwater inlet
ke output superheater kemudian juga harus diperhitungkan. Hal tersebut pengaruh
terhadap pengaturan dari tekanan dari economizer dan safety valvenya. Analisa sirkulasi
kemudian perlu disiapkan dengan menentukan system penyerapan panas dari perhitungan
transfer panas . dari hal ini ukuran serta suplai dari riser tube diatur sebagaimana yang
diinginkan.
Desain Boiler (Header position 1,5) 3
Untuk langkah-langkah selanjutnya mengikuti dari desain yang telah dibuat. Meskipun,
pengalaman dari desainer mempunyai pendekatan yang sama serta secara waktu dapat
dikurangi dalam memp[ersiapkan sebuaj desain
2.fuel combustion
Fungsi dasar dari furnace boiler adalah untuk menghasilkan jumlah panas maksimal dari
kuantitas bahan bakar yang ada. Fungsi keduanya adalah untuk menghasilkan steam pada
jalur furnace walltube. Aspek teoritikal dari pembakaran telah ditahui selama bertahun-
tahun. Meskipun, pngetahuan yang sedikit akan hasil pembakaran yang baik dengan
furnace pada marine boiler serta terhadapt pengalaman yang ada. Pembakaran sempurna
dapat diperoleh dengan waktu yang cukup(fungsi dari volume furnace), turbulen
(ditentukan oleh struktur pemsangan burner). Dan temperature yang tinggi untuk
mendapatkan pembakaran yang baik.
Pembakaran atau combustion dapat didefinisikan sebagai kombinasi kimiawi dari oksigen
dengan elemen dari bahan bakar. Bahan bakar umum memiliki tiga elemen unsur pokok
dan senyawanya denga hukum termodinamika pada sifat kimia. Kombinasi dari unsure
yang ada pada elemen bahan bakar kimia tersebut sempurna apabila jumlah oksigen yang
diinginkan.
Untuk karbon (ke CO2) C+O2 = CO2 + ∆Q
Untuk hydrogen (ke H2O) 2H2O +O2 = 2H2O + ∆Q
Untuk sulfur (ke SO3) 2S + 3O2 = 2SO3 + ∆Q
CHEMICAL COMPOSITION
4 Boiler (Header position 1,5)
(persen berat)
Carbon 87.75
Hidrogen 10.50
Sulfur 1.20
Oksigen 0.40
Nitrogen 0.15
Kelembaban -
Total 100.0
Nilai pemanasan yang tinggi dari standar bahan bakar yang ada sebagaimana yang telah
ditentukan oleh bom calorimeter dan dibenarkan untuk spesifik tekanan yaitu sebesar 18500
btu per lb. temperature dasar untuk panas yang telah diterapkan sebesar 100 F. untuk
desain dan perhitungan kesetimbangan panas nilai pemanasan bahan bakar dibenarkan
untuk panas tambahan (dalam btu/lb) pada pemanasan minyak ke temperature
(diasumsikan 200F) untuk tingkat atomisasi;
Panas tambahan= 0,46(temperatur atomisasi- 100F)
Toyal nilai panas pada minyak, dimana 18,546 Btu/lb digunakan untuk semua tipe
atomisasi minyak termasuk steam atomization
b. Combustion air
Kebutuhan oksigen untuk pembakaran disuplai oleh pembakaran udara. Udara
atsmosphere merupakan campuran dari senyawa kimia dari oksigen, nitrogen, sebagian
kecil karbon dioksida, uap air, argon, dan inert gas lainnya. Komposisi dasar dari udara
kering untuk pembakaran :
% Oksigen % Nitrogen
Berdasarkan berat 23.15 76.85
Berdasarkan volume 21.00 79.00
efisiensi boiler dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara panas yang keluar dengan
panas yang masuk. Panas yang keluar juga setara dengan panas yang masuk dikurangi
losses nya. Berikut formula dari efisiensi : =
6 Boiler (Header position 1,5)
Efisiensi = (1)
Untuk boiler yang tidak dilengkapi dengan air heater, formulanya menjadi :
Efisiensi = = (2)
Dimana,
Hi = heat input, nilai panas tertinggi dari pembakaran bahan bakar untuk spesifik
panasdengan tekanan konstan, dan memiliki temperatur diatas 100 F pada bahan bakar
yang terinjeksi.
HL = heat loss
Hg = stack loss
Hu = radiation losses, yang tidak terhitung dan margin manufakur
Keluaran dari panas juga dapat didefinisikan sebagai perbedaan dalam entalpi antara
pemasukan feedwater ke dalam boiler atau econimizer, jik terpasang, dan uap keluar dari
boiler (keduanya superheated dan desuperheated).
Ketika uap dari air heater telah terpasang, pamasukan panas dari uap dibebankan ke boiler
total pamasukan panas dan efisiensinya menjadi :
Efisiensi = (3)
Dimana Ha adalah penambahan panas diatas 100 F ke pembakaran udara oleh uap air
heater.
Pada awal proses mendesain, salah satu tujuannya adalah untuk menyelesaikan untuk heat
input (Hi), dimana berat minyak yang terbakar dimana siap untuk menentukan pembagian
oleh nilai panas dari desain bahan bakar, biasanya 18,546 Btu/lb. Semua jumlahnya
ditentukan berdasarkan laju aliran per jam.
Efisiensi boiler yang dibutuhkan, biasanya dipengaruhi oleh spesifikasi atau keseimbangan
panas. Berdasarkan tekanan uap dan temperatur, itu juga bergantung dengan jumlah dan
perancangan dari instalasi permukaan panas didalam boiler dan economizer. Desain dari
tekanan uap dan temperatur saturasi yang sesuai akan mengatur temperatur efektif “sink”
dari boiler generating bank dan feedwater yang mengatur economizer. Dalam beberapa
Desain Boiler (Header position 1,5) 7
kasus dari instalasi air heater, sink adalah temperatur dari udara yang masuk didalamnya,
biasanya 100 F.
Catatan jika efisiensi turun maka uap yang dikeluarkan meningkat. Jumlah dari gas buang
panas yang dingin akan meningkatkan konsumsi bahan bakar yang lebih, hal ini bertujuan
untuk meningkatkan hasil uap. Seperti yang telah terjadi, keefektifitasan dari jumlah
instalasi permukaan panas menurun dan efisiensi juga turun. Ini biasanya untuk ukuran
permukaan boiler untuk kapal dagang untuk meningkatkan efisiensi yang diinginkan
sesuai dengan “ABS power”. Efisiensi pada tingkat maksimum atau minimum adalah
fungsi dari desain poin nya.
Pada boiler yang menggunakan atap sederhana disyaratkan untuk menjaga temperatur gas
naik diatas titik embun. Ini akan meminimalisir endapan belerang dan korosi pada heat
exchanger dan duckwork. Pada economizer korosi menyebabkan kebocoran dan memaksa
boiler padam atau mati. Pada umumnya untuk menjaga temperatur feedwater sekitar 280 ,
dan nilai temperatur gas buang antara 315 hingga 320 F merupakan batas resiko korosi.
Dalam rotasi regeneratif air heater, korosi merupakan bencana, untuk itu temperatur yang
rendah (kurang dari 280 F), sesuai untuk mencapai efisiensi yang tinggi. Sirkulasi dari
efisiensi dapat lebih ditingkatkan dengan menggunakan pemanas feedwater bertekanan
tinggi untuk mensuplai feedwater bertemperatur tinggi, namun hal ini dianggap kurang
praktis karena menyebabkan siklus atau kerja economizer menjadi berat.
dapat dioptimalkan. Dengan boiler yang relatif kecil, ini memungkinkan untuk memperoleh
tingkat minyak yang dibutuhkan dengan sistem pembakar tunggal. Pada boiler
berkapasitas tinggi memerlukan jumlah bahan bakar dan udara pada tungku untuk
keperluan instalasi pembakar (burner).
Setiap ukuran dari pembakar memiliki tingkat minimum untuk operasi dimana nyala api
menjadi tidak stabil dan resiko kehilangan proses pengapian. Ini merupakan karakteristik
dari pembakar, tetapi forced draft, bahan bakar, dan kontrol sistem juga memiliki pengaruh.
Tingkat minimum merupakan hal penting sejak banyak pembangkit yang lebih sederhana
bila semua pembakar dapat dibiarkan beroperasi setiap saat. Ketika di pelabuhan atau
sedang bermanuver, kemampuan minimum untuk mengalirakan minyak harus kurang dari
permintaan yang dibutuhkan, jika frekuensi safety valve meledak atau pembuangan uap
dihindari. Kedua aksi ini membuang tenaga uap dan menyebabkan peningkatan dalam
maintenance.
Urutan dalam pembakaran dapat digunakan secara efektif untuk mengikuti beban yang
diminta dimana pembakar dengan batas tertentu atau lebih tinggi dari aliran minimum
yang digunakan. Solid state, sistem komputer control logic adalah peralatan yang sering
digunakan pada pembakar (burner), tetapi penambahan peralatan ini dapat meningkatkan
biaya secara besar.
Dalam perencanaan pembakar (burner) harus diawasi agar distribusi udara untuk setiap
pembakar (burner) dan windbox nya mengalami pembakaran yang optimal dengan excess
air yang sedikit. Jarak antara pembakar dan dinding tungku harus sesuai mencegah
interfensi dan impigmen. Volume tungku yang tersedia harus cukup besar untuk keperluan
pembakaran yang sempurna dan membutuhkan tempat sebelum gas masuk ke superheater.
Keberhasilan pembakaran yang diperoleh saat tungku menghasilkan lebih dari 1,500,000
Btu/ft3 pada marine boiler.
Setiap manufaktur pada pembakar memiliki jarak clearance sendiri-sendiri dan kebutuhan
nyala api dapat disesuaikan dan diubah jika diperlukan. Dapat diselesaikan dengan cara
mengganti sudut spray dari atomizer. Sudut yang lebih lebar digunakan untuk nyala api
yang pendek dan menghasilkan nyala api yang tebal, sedangkan sudut yang lebih sempit
akan menigkatkan panjang nyala api dan mengurangi lebarnya. Desainer dari pembakar
seharusnya diberikan kesempatan untuk mereview tentang project desain tungku, sehingga
instalasi pembakar (burner) dapat disesuaikan
Ketika pembakaran minyak pada bunker C, ini biasanya menggunakan jarak clearance yang
minimum. Dimungkinkan akan terjadi penurunan, sekitar enam inchi jika distilat minyak
sudah terbakar. Kedalaman tungku dari boiler jenis watertube, dimana boiler yang
menggunakan pembakaran depan biasanya batas minimum sebesar enam kaki, meskupun
ada boiler tingkat tinggi yang memiliki kedalam hanya lima kaki.
Pemilihan untuk minyak pembakar harus cocok dengan tipe atomizer yang digunakan.
Atomizer alternatif termasuk atomisasi uap (internal mix), uap mekanik (eksternal mix),
mechanical wide-range vented plunger, rotary cup, dan lainnya. Dari beberapa tipe, internal
mix steam atomizer dan vented plunger atomizer memiliki turndown yang tinggi (sekitar 12
sampai 1) dan memberikan partikel terkecil dan ukuran partikel yang seragam selama
beroperasi. Tetesan bahan bakar yang terionisasi dengan baik memberikan lebih banyak
area permukaan untuk pembakaran dan memungkinkan sedikit kelebihan udara untuk
digunakan, sehingga dapat mengurangi draft loss, daya kipas yang dibutuhkan, dan
tumpukan dry gas loss.
Pemilihan untuk jumlah pembakar (burner) biasanya menghasilkan draft loss setara dengan
35 – 50% dari total draft loss. Draft loss pada pembakar bervariasi tergantung dari volume
Desain Boiler (Header position 1,5) 9
aliran udara yang melaluinya. Saat pemberian aliran udara, perubahan temperatur udara
akan menaikkan atau menurunkan draft loss dengan perbandingan perubahan temperatur
absolut. Dalam mendesain boiler dan air heater, menurut standart batas temperatur udara
yang meninggalkan air heater dan masuk ke pembakar tidak lebih dari 600 F, ini lebih baik
untuk umur boiler yang panjang dan melindungi overheating pada bagian-bagian
pembakar. Jika pada awal mendesain sudah memperhitungkan temperatur udara berlebih,
desainer harus menghitung kembali permukaan panasnya,apakah memungkinkan untuk
menambah economizer berukuran kecil.
3. Furnace design
Setelah tingkat pembakaran, jumlah dan tipe dari minyak pembakar sudah ditentukan.
Selanjutnya adalah mendesain tungku nya. Jumlah dari permukaan penyerap panas yang
sudah tersedia ditentukan sebagian oleh temperature gas yang keluar dari tungku,
pemilihan alternatif konstruksi tungku yang memungkinkan. Pada umumnya ada dua tipe
konstruksi tungku boiler : refractory wall dan water-cooled wall. Semula semau tungku
menggunakan konstruksi yang sederhana terbuat dari batu bata. Menyebabkan jika tingkat
pembakaran lebih tinggi sehingga ukuran boiler juga harus lebih besar, maintenance untuk
dinding refractory jadi lebih mahal.
Untuk memperbaiki umur dari refractory, water cooling yang ada di antara jarak pipa harus
didesain untuk menyerap panas dari radiasai nyala api, sehingga temperatur tungku lebih
rendah dan ini memungkinkan untuk meningkatkan pembakaran pada tungku. Karena
pembakaran meningkat akan mengurangi proses repair dan memungkinkan penggunaan
bahan bakar dengan grade rendah.
Dengan peningkatan pembakaran, jarak antar pipa memberikan konstruksi pada tangent-
tube. Tangent tube adalah pipa yang sudah dirancang memiliki jarak antara pipa lain tidak
lebi dari ¼ inchi. Refractory dan material penyekat digunakan dibelakang pipa dan ini
digunakan untuk memproteksi posisi. Bentuk lain dari dinding water-cooled adalah
dinding yang di las. Pada konstruksi tipe ini, pipa-pipa akan digabungkan pada panel-panel
dengan menempelkan pipa dan shop welding menggunakan mesin las otomatis. Pipa-pipa
yang sudahdirakit dengan panelnya kemudian di las ke stub nozzles diatas waterwall dan
drum-drum saat unit dipasang di galangan. Berdasarkan dengan performa stand point, tipe
konstruksi ini setara dengan dinding tangent-tube. Beberapa tahun yang lalu lantai tungku
memiliki water-cooled, yang dipasang menggunakan pipa-pipa horizontal dibawah cover
dari refractory. Air pendingin, meskipun sedikit dapat meningkatkan umur dari lantai
refractory. Refractory sepenuhnya perlu memastikan umur yang panjang pada lantai pipa
sejak pipa horizontal tidak dapat mentoleransi panas bersuhu tinggi masuk ke permukaan
atas. Beberapa uap yang terbentuk cenderung menyelimuti permukaan, yang akan
meningkatkan temperatur pipa metal dan dapat menyebabkan kegagalan.
Setelah menentukan pilihan dari tipe permukaan water-cooled yang digunakan dan diawal
sudah menentukan ukuran tungku, jumlah dan rancangan pembakar (burner), ini
memungkinkan untuk membuat estimasi besarnya temperatur gas yang keluar dari tungku
dan pelepasan panas dan tingkat penyerapan panas. Berdasarkan tungku dan desain
pembakar, tingkat pelepasan panas dari tungku harusnya dibatasi untuk mendapat hasil
kondisi pembakaran yang baik dan memiliki ukuran boiler yang kecil.
untuk beberapa tahun, akurasi dalam mengestimasi temperatur gas yang keluar dari
tungku tidak diperlukan karena konservatif tingkat pembakaran dan penggunaan uap
jenuh. Beberapa unit diatas yang dihasilkan oleh superheated steam biasanya mimiliki
bebrapa baris pipa boiler diantara superheater dan tungku. Oleh sebab itu, eror yang luas
dalam perhitungan temperatur gas yang keluar dari tungku yang memiliki efek kecil pada
performa superheater. Lokasi superheater yang berdekatan dengan tungku, bagaimanapun
temperatur gas yang keluar dari tungku harus dipastikan keakurasiannya untuk
memastikan desain superheater yang baik. Pemastian akurasi dari penyerapan panas pada
berbgai jenis area furnace waterwall sangat diperlukan untuk menyediakan air untuk
sirkulasi.
Ketika mengestimasikan temperatur gas pada tungku, sebagian besar desainer
menggunakan formula dari “Hukum Stefan-Boltzmann, dimana ketentuan dalam
penyerapan panas oleh radiasi sebanding dengan perbedaan antara keempat daya tersebut
yang mimiliki temperatur yang absolut dan receiving surface. Bagaimanapun juga, dalam
tungku boiler ditentukan radiasi perpindahan panasnya, atau penyerapan panasnya, sangat
kompleks dan tergantung pada ukuran tungku dan bentuknya, radiant beam (jarak dari
radiasi gas pada penyerapannya dan radiasi kembali pada permukaannya). Sebagian
tekanan yang dihasilkan dari proses pembakaran, jumlah, tipe, dan efektifitas dari
permukaan penyerap panas, perbandingan penyerapan panasnya ke permukaan refractory,
tipenya, kuantitasnya, konten panas dari bahan bakar, jumlah kelebihan udara, temperatur
dari pembakaran udara, heat loss yang belum terhitung, emisivitas dari jenis permukaan
dan banyaknya radiasi gas, nyala api. Desainer biasanya memperhitungkan temperatur gas
yang keluar dari tungku dan penyerapan panas oleh metode rasional, selanjutnya dihitung
terhadap data empiris yang berasal dari uji boiler.
Dan dengan pengecualian dari pipa tangent terbuka atau dinding yang di las, efektifitas
pada penyerapan permukaan kurang dari koefisien black-body sebesar 1.0, untuk pipa-pipa
tungku yang di boiler.
Temperatur gas yang ada pada tungku tidak dapat ditentukan secara akurat pada saat
pembuatan karakteristik desain, dan estimasi temperatur gas pada tungku dan tingkat
penyerapan panas dapat diperoleh dari pengetahuan pada boiler dan kondisi pembakaran.
Sehingga dengan asumsi kelebihan udara, konten panas yang diproduksi saat proses
pembakaran dan temperatur adiabatik dapat ditentukan. Selanjutnya, ukuran dari tungku
dapat mengindikasikan permukaan water-cooled dan estimasi efektifitas pada permukaan
penyerapan serta temperatur tungku. dalam perkiraan-perkiraan tersebut biasanya
diperlukan estimasi antara temperatur tungku dan permukaan penyerap panas pada titik
terendah saat membakar minyak. Ini akan meningkatkan estimasi tentang penyerapan
panas pada tungku dan memastikan batasannya pada final desain. Bagaimanapun,
pembakaran menggunakan batu bara lebih penting dalam membuat estimasi temperatur
gas di tungku pada titik tertinggi untuk menghindari kemungkinan terjadi perubahan
temperatur diatas batas yang sudah ditentukan pada awal desain.
Pada tungku boiler temperatur yang keluar dari tungku dan dan penyerapan panas
kemungkinan besar dapat dirubah, untuk memberikan tingkat pembakaran yang
diinginkan, oleh jumlah radiasi permukaan penyerap panas. Temperatur gas dan penyerap
panas juga dapat diturunkan tingkat pembakarannya, dengan meningkatkan udara.
Tambahan udara dapat meningkatkan berat dari produk pembakaran sebesar per pound
dari bahan bakar yang dibakar. Ini akan mengurangi temperatur adiabatik dimana panas
yang tersedia per pound dari produk pembakaran dan ini diindikasi oleh Hukum Stefan-
Boltzmann, mengurangi temperatur radiasi akan mengurangi tingkat penyerapan panas.
Umumnya, temperatur radiasi diasumsikan sama dengan temperatur adiabatik ditambah
temperatur gas yang keluar dari tungku.
mengestimasi temperatur pipa metal, tingkat perpindahan panas hanya sebesar 2,000
Btu/ft2-hr-F biasanya diasumsikan untuk menyediakan batasan terhadap hambatan yang
kemungkinan terbentuk saat proses perpindahan panas. Dengan tingkat penyerapan panas
sebesar 12,000 Btu/ft2-hr, penurunan temperatur pada air sebesar 60 F, kecuali pada
penggunaan dinding pipa yang berat, temperatur gradiennya yang melewati pipa metal
sama. Karena itu, dengan tekanan uap sebesar 600 psig (489 F temperatur uap jenuh) dan
panas yang masuk 120,000 Btu/ft2-hr, temperatur permukaan pipa tungku bagian luar tidak
lebih dari 620 F, terdapat batasan sebesar 330 F antara temperatur metal dan temperatur
oksidasi baja carbon yang diijinkan. Bagaimanapun, tahanan aliran panas yang melewati
internal pipa cukup besar dan ini merupakan desain yang baik untuk menyediakan
toleransi dalam kualitas feedwater.
Dengan sirkulasi boiler yang memadai dan kualitas feedwater yang layak, panas yang
masuk ke pipa tungku terbatas oleh temperatur pipa metal, panas yang menjalar, dan
tekanan stresses.
e. Design limitation
Sementara tidak ada spesifik tentang temperatur gas keluar dimana dapat digunakan
sebagai kriteria desain dari semua tipe boiler, seharusnya memiliki temperatur yang cukup
tinggi untuk menghasilkan pembakaran yang baik di semua tingkatan, termasuk saat proses
loading di pelabuhan. Pada waktu yang bersamaan temperatur juga tidak boleh terlalu
tinggi karena dapat menyebabkan temperatur casing yang tinggi.
Karena desain yang dibutuhkan ringan dan unit yang padu unruk instalasi kelautan,
tingkat penguapan pada boiler di laut tiga atau empat kali lebih besar daripada instalasi
pada umumnya. Oleh sebab itu, temperatur yang keluar dariu tungku pada saat daya
penuh ke batas maksimum sebesar 2800 hingga 3500 F ketika pembakaran minyak dengan
kelebihan udara sekitar 15%. Adiabatik atau teoritikal, temperatur nyala api sebesar 3450
hingga 3500 F saat pembakaran minyak, kelebihan udara 15% dan temperatur pembakaran
sebesar 100 F. Dengan temperatur pembakaran udara sebesar 300 hingga 350 F, adiabatik
temperatur naik sekitar 3650 hingga 3700 F.
Meskipun tingkat pelepasan panas pada tungku besar, pada umumnya boiler yang
menggunakan pembakaran minyak di desain tingkat pelepasan panasnya sebesar 65,000
ingga 125,000 Btu/ft3 dari volume tungku per jam pada tingkatan normal, dan sekitar 15
hingga 20% sesuai dengan tingkat pelepasan panas daya maksimum pada boiler laut.
Tingkat pelepasan panas per kaki persegi dari radiasi permukaan penyerapan panas
umumnya memiliki batas antara 200,000 250,000 Btu per jam pada desain boiler untuk kapal
dagang.Boiler laut di desaindengan empat atau lima kali lebih besar dari boiler untuk
kebutuhan kapal.
Tingkat radiasipenyerapan panas sangat bervariasi, tergantung dengan tingkat
pembakarannya dan jumlah dari cold nya (water-cooled) pada permukaan tungku. pada
umumnya, tingkat radiasi penyerapan panas adalah 120,000 Btu per kaki persegi dari
permukaan dingin per jam nya dianggap memuaskan untuk operasi yang menerus pada
boiler yang memerlukan penguapan pada feedwater. Hasil dari penyerapan ini adalah
100,000 Btu per kaki persegi dari permukaan dingin per jam pada tingkat pembebanan
penuh.
Boiler pada umumnya saat operasi secara kontinu dengan radiasi penyerapan panas sekitar
150,000 Btu per kaki persegi dari permukaan dingin per jam dan kebanyakan boiler laut
14 Boiler (Header position 1,5)
didesain untuk tingkat radiasi penyerapan panas sebesar 150,000 hingga 200,000 Btu per
kaki persegi dari permukaan dingin per jam saat beban penuh.
Perencanaan dalam tube bank akan dirancang setelah menentukan ukuran dari tungku
pembakaran. Tipe tube bank paling sederhana adalah boiler menyalurkan uap jenuh.
Biasanya ada dua ukuran pipa yang digunakan pada tube bank. Barisan pipa yang
berdekatan dengan tungku penyerap lebih memiliki panas daripada di baris lainnya, dan
oleh karena itu harus menggunakan pipa dengan diameter yang besar untuk meningkatkan
aliran air. Nilai total panas yang masuk pada barisan pipa di tungku sama dengan jumlah
radiasi dan konveksi perpindahan panas. Pada umumnya konveksi perpindahan panas
sekitar 5 hingga 20% dari radiasi perpindahan panas. Ini tergantung dengan jangkauan nilai
konveksi perpindahan panas dari variasi pada diameter pipa, tube pitch, massa aliran gas,
perbedaan temperatur diantara produk pembakaran dan permukaan pipa.
Jumlah dari barisan pipa yang dipasang tergantung pada sistem sirkulasi dan temperatur
yang diinginkan. Temperatur gas yang meninggalkan boiler tube bank bervariasi dengan
pergantian tekanan uap, tingkat pembakaran, ukuran pipa dan perencanaan.
Bagaimanapun, kecukupan pada permukaan panas boiler harus terpasang dengan baik
untuk mendapatkan temperatur gas buang yang efisien dan tidak memerlukan tumpukan
yang berlebih. Pada umumnya, temperatur gas buang tidak boleh lebih dari 750 F kecuali
ada penggunaan economizer dan air heater.
Tahanan pada aliran gas dapat di variasi oleh pergantian pitch pada pipa dalam arah yang
lurus pada aliran gas atau dari pergantian lebar boiler, panjang pipa, dan jumlah barisan
pipa.
Tingkatan sedang dalam boielr tipe drum biasanya memiliki ukuran pipa 1½ inchi pada
tungku, tetapi dinaikkan 2 inchi pada boiler dengan tingkat yang lebih tinggi. Ukuran pipa
1 inchi dan 1 ¼ inchi umum digunakan pada tube bank utama. Tidak ada standart pitch
untuk pipa. Biasanya menggunakan pitch pipa yang minimum (arah paralel pada drum dan
lurus pada aliran gas) konsisten dengan manufaktur yang baik dan desain drum yang
diterima, kecuali kebutuhan draft atau tipe bahan bakar memerintah maka harus
mnggunakan pitch yang lebih besar. Manufaktur dan fabrikasi yang diijinkan untuk
digunakan adalah 1 ½ inchi, metal ligamen antara 1 inchi atau 1 ¼ inchi pada pipa OD.
Keliling, atau belakang, pitch (arah paralel pada aliran gas) pada pipa biasanya di atur
untuk keliling utama atau efisiensi diagonal ligamen pada drum. Perencanaan pipa
memanfaatkan pengurangan minimum back-pitch keliling drum yang dibutuhkan untuk
memberikan jumlah basrisan pipa dan menggunakan diameter yang kecil pada drum uap
yang akan menghasilkan tingkat pelepasan uap yang memuaskan. Dengan perencanaan,
ukuran dan berat boiler dapat dikurangi.
Ketika mendesain untuk tekanan uap yang tinggi, hal yang harus diperhatikan adalah
meningkatkan jarak antar pipa untuk memperbaiki efisiensi ligamen dan mengurangi
ketebalan pipa pada drum. Jika ini tidak terselesaikan, tekanan panas yang besar akan
terbentuk di pipa. Kemungkinan untuk mempertahankan jarak antar pipa berdekatan dan
mengurangi ketebalan lapisan pipa drum dengan menggunakan pipa berdiameter kecil.
Jumlah dari barisan pipa yang terpasang harus dibatasi sehingga dalam pengaplikasiannya
drum uap yang berdiameter besartidak dibutuhkan dan juga penyerapan panas pada
barisan pipa terakhir memadai untuk terciptanya sirkulasi yang baik.
Desain Boiler (Header position 1,5) 15
Sebagian marine boiler menghasilkan uap super panas dari konveksi superheater. Dalam
boiler, tube bank direncanakan dalam dua bagian. Bagian antara tungku dan superheater
dikenal dengan sebagai “waterscreen” dan bagian lainnya, yang terpasang diluar
superheater dikenal dengan nama “boiler bank” atau “generating bank”.
Ukuran dan perencanaan dari water screen memiliki efek yang besar dengan desain
superheater. Sebuah superheater yang diletakkan berdekatan dengan bagian belakang
tungku beberepa baris dari pitch pipa didalam waterscreen memiliki karakteristik
temperatur uap yang relatif sama, karena tingkat perpindahan panas radiasi dan konveksi
cenderung saling melengkapi. Bagaimanapun, letak dari superheater jauh dari radiasi
tungku, waterscreen yang lebih dalam memiliki karakteristik temperatur uap dengan
kenaikan tingkat yang tajam, sesuai dengan efek yang besar dari konveksi dan pengurangan
pada tingkat perpindahan panas.
Boiler lau biasanya memiliki waterscreen yang tersusun dari tiga atau empat baris pipa dan
marine boiler umumnya hanya memiliki dua hingga tiga baris waterscreen didepan
superheater. Kebanyakan dari perpindahan panas pada superheater karena konveksi dan
radiasi antar pipa, juga jarak dari pipa screen biasanya dapat dipilih untuk memenuhi
kecukupan radiasi tungku pada superheater untuk memperoleh temperatur uap yang relatif
konstan.
5. Superheater
Superheater harus mengirim temperatur uap air yang ditetapkan sepanjang boiler
beroperasi tidak hanya saat trial atau saat test operation saja dan temperature yang
ditetapkan harus tetap dijaga secaraterus menerus dengan minimum variasi di
pembakarannya, tmengatur tekanan udara di pembakaran dan kelebihan udara pada uap
yang dihasilkan. Desain harus menghindari keperluan dari hal yang tidak dijadwalkan
untuk membersihkan, dll., dalam rangka mengatur pencapaian. Tentu saja, penjadwalan
secara periodic kekurangan yang terjadi atau masalah yang mungkin terjadi pada boiler
harus dirancang dengan baik. Perancangan superheater adalah hal yang paling sulit dan
kompleks dari segala komponen boiler, karena mempengaruhi banyak dari boiler itu
sendiri dan bentuk dari boiler itu sendiri. Cukup memadai pressure drop dari uap air yang
melalui superheater diperlukan untuk distribusi uap yang bagus dan temperature dari pipa
yang diharapkan metal dan adalah suatu faktor penting di dalam membentuk desain untuk
tekanan boiler itu sendiri. Desain tekanan yang dibuat harus memperhatikan ketebalan pipa
pada superheater, dan ini adalah suatu faktor penting di (dalam) penentuan pressure drop
superheater dan temperature pada pipa. Penempatan superheater mempengaruhi diukuran
dan temperature pipa. Itu juga mempengaruhi perancangan waterscreen pada tungku
perapian, terutama untuk bagian yang temperaturnya tinggi. Penempatan dan susunan dari
pipa mempunyai hubungan langsung dengan kemungkinan terjadinya kerak yang
berdampak pada maintenances. Ada pertimbangan yang pokok dan umum untuk semua
jenis superheater, yang dirancang untuk mengurangi permukaan serapan yang minimum
agar mengurangi biaya, ukuran, dan berat. Permukaan yangs edikit dapat diperoleh
dengan terus meningkat koefisien dari transfer panas dan perbedaan temperatur yang
terjadi di hasil dari pembakaran dan uap air yang diserap adalah produk dari kedua factor
dan permukaan . meningkatkan perbedaan tempeeratur dapat keuntungan untuk bias
meningkatkan uap yang dihasilkan, jika kedua koefisien naik maka dapat meningkatkan
gas buang. Keuntungan penuh dapat diambil dari suatu perbedaan temperatur yang tinggi,
tetapi memasukkan suhu gas harus tidak boleh sangat tinggi dari hasil di dalam tabung
16 Boiler (Header position 1,5)
kelebihan temperature di pipa dapat menyebabkan karatan yang bias menjadi debu ( ini
masalah yang sering terjadi pada bagian ini). Perubahan di temperatur uap dengan nilai
pembakaran harus minimum untuk mencegah temperatur berlebihan selama manueuvering
dan, lagi, ini tergantung pada penempatan. Percepatan uap harus tersedia untuk distribusi
uap yang baik, temperature minimal pada pipa, dan pressure drop yang sesuai aturan ,
semua dari yang keperluan yang dibutuhkan berhubungan dengan ukuran, penempatan,
dan pengaturan dari susunan uap air untuk disalurkan.
eliminatesi kebocoran kursi tabung, jalur gas yang lebar terbentuk pada bulan juni header.
Oleh karena itu, tabung yang berbatasan dengan jalur akan memiliki suhu logam yang lebih
tinggi daripada rata-rata umur pipa karena aliran gas yang lebih besar melewati jalur pipa
tersebut.
7. Tube Temperatures, material, and attachment to header
Suhu tabung logam bergantung pada suhu gas dan uap yang berdekatan; ukuran,
ketebalan, material tabung; konduktivitas termal dari logam; kecepatan transfer panas film
uap; dan overal masukan panas sebagai daya tahan terhadap aliran panas deras Logam
biasanya jauh lebih sedikit dari pada uap Film, suhu tabung logam yang meningkat
terutama terjadi ke suhu tinggi turun di film uap. Sebuah peningkatan aliran massa uap,
diperoleh dari biaya dari penurunan tekanan yang lebih tinggi, akan meningkatkan film
uap kecepatan transfer dan menurunkan gradien suhu melintasi film uap dan suhu
permukaan luar logam. Oleh karena itu, praktik desain yang baik menentukan
penggunaannya meminimalkan suhu tabung logam dan kebutuhan untuk high- bahan
paduan kelas. Penyisihan harus dilakukan untuk kemungkinan distribusi arus uap dan gas
dalam menghitung tabung suhu logam Kecuali ada kondisi yang luar biasa, lazimlah
mempertimbangkan pembagian total 20% di sisi gas. Di sisi steam, dihitung
ketidakseimbangan, yang tergantung pada tabung dan tajuk pengaturan, digunakan
Tabung logam tempera tertinggi Ture biasanya ditemui di tabung yang memiliki minimum
persentase aliran uap dan yang menerima 110% aliran gas rata-rata dari sudut pandang
perpindahan panas, sangat diharapkan gunakan arus balik uap dan produk pembakaran
untuk meningkatkan perbedaan suhu antara uap dan gas dan dengan demikian
mengurangi Jumlah partikel menyerap panas. Namun, dengan suhu uap tinggi ini bisa
berakibat pada suhu tabung yang berlebihan logam sejak jumlah terbesar panas akan
ditransfer ke tabung yang membawa yang tertinggi uap suhu Oleh karena itu, arus sejajar
sering digunakan di terakhir lulus uap. Sejumlah kecil panas tambahan permukaan akan
diminta untuk mengkompensasikan penggunaan aliran paralel; Namun, tabung paduan
kelas rendah bisa jadi bekas. Umumnya, tabung dilekatkan pada tajuk dengan bergulir
ketika suhu uap di bawah 850 F, dan dilas diatas suhu ini Jika. karena suhu atau Layanan
yang dimaksud, perlu dilas tabung e header, pertimbangan khusus harus diberikan kepada
bahan dan metode pengelasan. Bahan serupa ada sedikit masalah; Namun, bahannya
berbeda digunakan di tabung dan tajuk. Kesulitan yang terjadi pada tabung las ke header
diminimalkan dengan membuat tabung "aman." Ujung aman adalah bagian yang pendek
dari tubing bahan yang kompatibel dengan header yang memudahkan pengelasan
lapangan. Ksulitan yang lebih akan ditemui ketika akan mengelas bahan yang berbeda
antara pipa dan safe end yang dibuat dibawah pengawasan di toko.
7.1 Support
Sebagian besar superheter mempunyai air pendingin. Dukungan terdiri dari tabung yang
dilengkapi dengan sejumlah bracket. Seringkali, suhu tiap dari bracket ini melebihi 1700 F
dan paduan yang digunakan harus mampu menahan suhu yang jauh lebih tinggi untuk
memberikan marjin operasi terhadap distribusi gas dan suhu gas.
diperbaharui melalui tungku di bagian depan atau belakang dari boiler Dalam pengaturan
lain, tabung superheater dapat diperbaharui melalui rongga superheater. Penggunaan
lorong pembakaran untuk pembaharuan tabung superheater mengurangi ruang yang
dibutuhkan untuk pemasangan boiler.
7.4 Reheater
Desain reheaters melibatkan prosedur dan pertimbangan yang sama dengan yang
bersangkutan desain superheater Namun, distribusi uap dan masalah suhu logam tabung
lebih kritis Pemanas reheater harus dirancang dengan uap yang sangat rendah kehilangan
tekanan jika efisiensi siklus tinggi dapat diperoleh. Uap atau gas pembakaran bisa
digunakan sebagai heatin sedang di reheaters Saat pemanasan uap digunakan, suhu uap
Desain Boiler (Header position 1,5) 19
panas biasanya terbatas pada 550 sampai 600 F, karena kebiasaan menggunakan kondensasi
bukan uap super panas sebagai media pemanasan karena tingkat transfer panas yang jauh
lebih tinggi. Pemanfaatan reheater gas diperlukan jika pemanasan ulang yang tinggi suhu
uap dan efisiensi siklus diperlukan. Reheaters tersebut dapat dipecat secara terpisah atau
dipasang di ketel tepat. Memecat reheater terpisah tidak umum karena mereka
membutuhkan lorong dan pembaharuan individu kelonggaran, serta perpipaan tambahan,
kontrol,breekings, peralatan pembakaran, dll.
Selanjutnya, koefisien transfer panas dari gas dan udara mengalir di seluruh dan trought
tabung, masing-masing, bervariasi terbalik seperti tentang kekuasaan 0,34 dan 0,22 dari
diameter tabung dan, dengan demikian, transfer panas pada setiap kenaikan mass flow rate
dengan pengurangan dengan diameter tabung (2,19). Dalam desain airheater awal, baik
ukuran tabung dan tabung pitch diasumsikan. Hal ini memuaskan, dalam banyak kasus,
untuk mempertimbangkan 1,5-di. Untuk 2-in. Tube dengan 0,5-di. Tube ligamen. Perkiraan
ini kemudian dibuat dari panjang tabung, jumlah tabung per baris, jumlah baris tabung, dan
jumlah yang melewati gas dan udara. Hal ini memudahkan penentuan tingkat panas-
transfer dan permukaan pemanasan. Asumsi awal kemudian disesuaikan, jika perlu,
sehingga pengaturan permukaan dan panas-transfer memberikan penyerapan panas yang
dibutuhkan. Gas dan pola aliran udara juga harus dianalisa sejak maldistribution dapat
mengurangi penyerapan panas, peningkatan daya kipas, mengurangi penyerapan panas,
peningkatan daya kipas, mengurangi atau meningkatkan suhu tabung logam, atau
membatasi kapasitas unit boiler. Design dari air heater biasanya diprediksi pada inlet
berkisar 100F dan di keluaran sekitar 300-450 F pada kondisi normal operasi. Design
keluaran gas pada temperatur 290-320 F digunakan untuk air heater versi tubular dan
hasilnya efisiensi dari boiler adalah 88,5-88%. Pembaharuan air heater dapat didesign untuk
mengurangi masukan gas yang menyebabkan korosi. Temperatur udara dari 240-260F
untuk pembaharuan air heater dengan boiler efisiensinya menjadi 90-89,5%. Kedua berat
dari produksi pada spesifik panas lebih baik dari udara pembakaran. Ketika penginjeksian
oli sekitar 15%, reduksi dari temperatur produk pembakaran dari heater sekitar 13%,
kurang dari temperatur udara.
8.2 Economizer
Marine economizer dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok, “bare tube” dan extended
surface”. Kedua jenis ini biasanya dirancang counterflow dari air dan produk pembakaran.
Hasil dari besarnya diferensial dari temperatur, dan lebih bagus dalam penyerapannya.
Penggambaran counter flow akan memperbesar efisiensi boiler karena pembuangannya
mendekati inlet water. Ukuran dari economizer berkisar antara 1,5-2 inchi. Banyak tipe dari
extended surface economizer. Hal yang paling menonjol adalah mempunyai mempunyai
spiral steel fins yang di las. Beberapa fitur termasuk adalah joint pada tabung yang
digunakan header. Marine economizer menggunakan design counterflow dimana aliran ke
atas dari gas dan ke bawah dari gas. Pressure drop berkisar 25% dari normal kondisi
operasi. Kondisi minimal dari pressure drop yang dibutuhkan tidak dalam kondisi aliran
paralel, laju aliran ke atar dari gas dan air. Meskipun ekonomizer dioperasikan pada
feedwater dengan temperatur di bawah 180F, hal ini dapat diatur menjadi 220F. Temperatur
ini akan meminimalkan korosi. Dengan residual oil yang digunakan feedwater di
temperatur 270-280 F.dari itu, akan akan didapatkan ekonomikal counterflow didesign
untuk mengurangi temperatur gas yang keluar yang berkisar 320F.Ekonomizer dari
counterflow (down flow water, upflow gas) diferensial temperatur sedikitnya 50 deg F
harus di design minimal 50F harus dijaga. pada ekonomizer bypass, total dari losses
efisiensi berkisar 5-7%.temperatur gas yang masuk di ekonomizer biasanya kurang dari
950F. Hal yang terpenting, ketika operasi dengan ekonomizer, akan meningkatkan
superheater temperatur outlet. Hasilnya akan memperbagus aliran gas pada belokan,
meningkatkan rasio massa dari steam dan transfer banyak dari steam. Jika feedwater dari
economizer yang mengandung oxigen, oxigen akan merilis ketika panas yang akan
dihasilkan untuk tabung dan header korosi.
22 Boiler (Header position 1,5)
Desuperheater dan attemperator akan menghasilkan sebuah heat excangers di mana akan
mereduksi dan mengontrol suhu uap dari superheater. Dua hal pembeda yang adalah drum
(atau internal) , di mana akan diinstal steam atau water drum dan eksternal tipe, di mana
lokasinya di sistem pipa eksternal dari boiler.
Internal desuperheater terdiri dari single pipe atau terdapat beberapa diameter kecil dari
tabung yang berputar atau dilas di manifold dan diinstal di bawah water level.
Fungsi auxiliary superheater akan mereduksi temperatur dari output uap superheated dari
boiler yang digunakan untuk permesinan bantu, general heating. Biasanya didesign tidak
lebih dari 50-75F dimana residual dari superheat dan didesign maximum aliran dengan
pressure drop 75-100psi di bawah outlet superheater.
Tipe dari desuperheater laju alirannya relatif 5000-20000lb/hr. Untuk memperbagus aliran
digunakan dengan bundle tipe desuperheater. Maximum aliran yang terjadi berkisar
150.000 lb/hr pada tanker yang besar dimana cargo heating dan pompa permesinannya
akan semakin tinggi. Tidak ada kontrol yang dibutuhkan pada permesinan desuperheated
tidak dapat didinginkan. Desuperheater eksternal normalnya di spray untuk memperbesar
kuantitas dari desuperheated.
Control dari desuperheater digunakan untuk mengontrol kondisi uap pada akhirnya.
Temperatur dari superheated di mana fungsi dari rating dan digunakan pada marine boiler.
Untuk lebih mengefektifkan penggunaan material di superheated dan pipa utama pada
steam sehingga bisa mengontrol suhunya.
Uap desuperheated dikembalikan ke lintasan terakhir dari superheater di mana ia
bercampur dengan aliran utama untuk memberikan suhu desain [2,3,8].
Sebuah katup dioperasikan secara manual atau katup autiomatically dikendalikan
digunakan untuk mengatur suhu di allrates di atas "titik kontrol" (yang titik pada kurva
suhu uap yang tidak terkendali karakteristik yang melintasi garis suhu yang di inginkan
terkontrol).
Karakteristik sirkulasi alami dari boiler dan jenis steam drum baffling ditentukan setelah
pengaturan heatthe heat absorbing surface telah terbentuk. Umumnya, karena efek drum
uap baffle pada sistim sirkulasi, analisis silmultaneous dibuat. Prosedur perhitungan
sirkulasi sebagian bersifat empiris dan sebagian teoritis. Tujuan analisis adalah untuk
membentuk sistem pendorong, riser, dan tabung pembangkit, yang akan memastikan
bahwa setiap tabung menerima pasokan air yang memadai dalam kaitannya dengan panas
maksimum yang diserap.
Karakteristik sirkulasi tungku tungku dan bank tabung boiler ditentukan oleh prosedur
yang sama dan, karena rasio uap air menurun dengan kenaikan rating, karakteristik harus
ditetapkan untuk penilaian yang dipikirkan secara maksimal.
Dalam menganalisis sirkulasi boiler, dapat diasumsikan bahwa setiap sistem sirkulasi pada
dasarnya adalah tabung U (8,20). Bagian riser tabung U adalah bagian bank tabung dimana
arus uap dan air naik saat panas diterapkan. Bagian downcomer terdiri dari tabung yang
tidak dipanaskan atau bagian bank tabung dimana penyerapan panasnya jauh lebih rendah
daripada di bagian riser. Karena perbedaan kerapatan cairan, tabung pemanas dapat
bertindak sebagai pendorong untuk bagian riser dan ada zona transisi yang pasti antara
penghuni yang mengalami pendarahan dan tabung riser, yang lokasinya sangat bervariasi
dengan perubahan tingkat penembakan.
Dalam analogi tabung U, pada awalnya ada bidang tekanan vertikal di bagian bawah
dimana tekanan yang diberikan oleh kaki air panas dan dingin sama. Seperti panas yang
diterapkan dan air mulai beredar, ketahanan terhadap aliran ditemui. Jadi, pada bidang
tekanan hipotetis yang sama di drum air bawah, atau tajuk, tekanan yang sesuai dengan
aliran air melalui pendatang sama dengan produk kepala air dan densitasnya dikurangi
daya tahan terhadap arus. Tekanan ini harus menyeimbangkan produk kepala air di riser
dan densitasnya ditambah daya tahan terhadap arus. Dengan menyamakan dua jumlah ini
dan memecahkan kerugian gesekan pada pendatang ke bawah, terbukti bahwa kerugian
gesek perintang sama dengan produk kepala air dan perbedaan kerapatan pendatang dan
riser, minus friksi riser kehilangan kuantitas. dikenal sebagai kepala sirkulasi tersedia
bersih.
Pada sebagian besar analisis sirkulasi, uap yang dihasilkan dalam tabung riser dihitung dan
aliran uap air, serta kepala bersih yang tersedia, kemudian ditentukan untuk berbagai rasio
uap air. Dalam menganalisa karakteristik peredaran darah, secara umum grafik plot baik
kerugian gesek downcomer dan kepala sirkulasi bersih yang tersedia untuk aliran
campuran uap air yang diasumsikan. Seperti ditunjukkan oleh Gambar 31, aliran di mana
kepala yang tersedia dikurangi daya tahan mengalir melalui baffle uap sama dengan
resistansi terhadap aliran downcomer yang diperlukan untuk menyeimbangkan sistem
peredaran darah. Dari arus pada titik keseimbangan, persentase uap dengan volume di
bagian atas tabung riser dapat dihitung.
Persentase uap dengan volume di bagian atas tabung riser harus sedemikian rupa sehingga
mencegah overheating tabung. Jika jumlahnya berlebihan, sistem peredaran darah harus
didesain ulang untuk memberi tambahan pendahulunya, atau ukuran dan kontur
pendatang harus diubah untuk mengurangi hambatan terhadap arus. Hal ini juga mungkin
diperlukan untuk mengubah lokasi, ukuran, dan kontur tabung ketel untuk
mendistribusikan penyerapan panas dan mengurangi hambatan aliran.
Dalam sistem peredaran darah yang memuaskan, sejumlah air yang cukup harus diberikan
untuk setiap pon uap yang dihasilkan. Oleh karena itu, jika persentase uap menurut volume
pada pintu keluar tabung riser digunakan sebagai kriteria desain, maka perlu untuk
memvariasikan persentase yang diijinkan sebagai tekanan kenaikan karena persentase uap
menurut volume akan meningkat saat tekanan berkurang karena adalah volume uap yang
spesifik. Boiler air biasanya dirancang untuk rasio uap air (yaitu, berat air / berat uap yang
melewati tabung pembangkit) berkisar antara 5,0 dan 10,0, dan unit pedagang biasanya
berada pada kisaran 15,0 sampai 20,0 pada kelebihan operasi. Rasio uap air yang rendah
digunakan pada boiler angkatan laut untuk mengurangi ukuran dan berat ketel dengan
meminimalkan kebutuhan downover.
24 Boiler (Header position 1,5)
Jika tingkat penguapan konservatif dan suhu gas yang meninggalkan boiler tidak melebihi
750 F, beberapa baris pertama tabung akan berfungsi sebagai anak tangga dengan sisanya
berfungsi sebagai pemanis yang beriklim panas. Seiring laju penembakan meningkat, zona
gas suhu tinggi bergerak lebih jauh ke bank tabung dan tabung tambahan menjadi tangga
sementara jumlah yang kurang sesuai bertindak sebagai pendorong. Jika tingkat
penembakan meningkat lebih lanjut, jumlah pengungkit menjadi tidak memadai,
peredarannya terhambat, dan ikatan kasual tabung dapat terjadi, ketika analisis desain
menunjukkan keadaan seperti itu, pengungkit internal eksternal atau yang tidak pemanas
dipasang.
Gelombang uap yang membingungkan yang digunakan pada sebagian besar boiler laut
sederhana dalam konstruksi dan pengaturan. Jenis yang umum digunakan pada boiler tipe
header adalah "baffle vertikal", yang terletak di antara pipa kering dan pelepasan tabung
sirkulator. Satu-satunya pemeriksaan desain yang diperlukan saat menggunakan baffle
vertikal adalah penentuan kecepatan uap di belakang dan di sekitar ujung baffle. Kecepatan
ini, berdasarkan pada keluaran uap maksimum dari boiler, harus kurang dari kecepatan
kritis di mana uap mengambil air, kecepatan uap dapat dikurangi dengan meningkatkan
ukuran drum uap atau dengan menorehkan baffle.
Baffle plat perforasi tunggal dan ganda, seperti pada Gambar 32 (a), digunakan pada
kebanyakan boiler tipe drum yang beroperasi pada tingkat uap konservatif; baffle ini
tergantung pada pemisahan alami uap dan air. Untuk tingkat boiler yang lebih tinggi,
diperlukan cara positif untuk pemisahan uap dan kompartemen jenis baffle, Gambar 32 (b),
sering digunakan.
Pemisah uap sentrifugal digunakan terutama pada pedagang dengan rating tinggi dan
drum tipe ketel Angkatan Laut; Mereka sangat diinginkan untuk boiler yang mengalami
tingkat manuver yang cepat atau bermanuver, berfluktuasi, atau konsentrasi padatan tinggi
di dalam air ketel. Pemisah uap sentrifugal dapat diatur baik secara horisontal atau vertikal
pada drum uap seperti pada Gambar 32 (c).
Ketahanan untuk mengalir melalui pemisah sentrifugal lebih besar daripada melalui baffle
tipe pelat atau kompartemen. Hal ini cenderung meningkatkan kebutuhan pendatang, atau
26 Boiler (Header position 1,5)
menghambat peredaran; tetapi pelepasan bagian bawah dari pemisah sentrifugal praktis
adalah air bebas uap, dan dengan demikian kepala sirkulasi yang tersedia meningkat
karena kerapatan air yang dipasok ke peredam lebih besar daripada campuran uap air
"berbusa" yang dibuang dari pelat berlubang. dan kompartemen baffle.
Aliran uap air melalui steam drum baffle secara seri dengan semua rangkaian aliran dalam
sistem peredaran darah. Jadi, jika aliran melalui salah satu sirkuit meningkat, misalnya
dengan pemasangan pendorong tambahan, aliran melalui baffle uap juga meningkat. Ini
memberlakukan resistensi tambahan pada keseluruhan sistem peredaran darah sehingga
arus di downres tidak akan meningkat secara langsung sesuai dengan penambahan yang
dilakukan.
9.1 Drums
Konstruksi drum air dan drum uap pada dasarnya sama. Drum adalah sebuah silinder
dengan desain semieliptical atau hemisphrical. Kulit drum biasanya terbuat dari plat yang
biasa disebut “wrapper” atau tube sheet, ketebalan pada tube sheet lebih besar dari
wrapper sheet untuk melindungi dari bahaya pemuaian .
Untuk keperluan niaga 70000 tensile steel digunakan pada konstruksi drum, dan untuk
mengurangi berat 80000 tensile steel digunakan.
Diameter pada steam drum adalah 36 hingga 72 inchi. Sedangkan untuk kapal merchant
memiliki diameter 48- 54 inchi. Kebanyakan kapal menggunakan boiler dengan diameter 46-
60 inchi. Jika tingkat tenaga pemana dibutuhkan cukup tinggi dapat meggunakan diameter
60-72 inchi.
Oil burner terdiri atas 2 komponen, yaitu atomizer dan air register assembly. Atomizer
merupakan perangkat yang berfungsi untuk memecah dan menginjeksikan bahan bakar ke
bagian tungku perapian atau tempat pembakaran. Sedangkan air registeradalah sistem dari
beberapa komponen yaitu throat, air doors, vanes dan impeller. Air register berfungsi untuk
mencampurkan bahan bakar yang sudah diatomisasi dengan udara.
Pada sebagian besar atomizer dan air register dilengkapi dengan beberapa komponen yaitu
valves, fitting, dan penyambung yang aman. Sambungan-sambungan harus aman untuk
mencegah terjadinya kebocoran yang dapat mengakibatkan kebakaran. Beberapa jenis fuel
atomizer digunakan pada boiler kapal.
Pada boiler jenis lama, tekana yang dihasilkan pada oil burner yaitu sekitar 100-300psi pada
kapal niaga.
Pada kapal modern, jenis atomizer yang digunakan adalah jenis variable atomizer. Dengan
jenis atomizer ini tekanan yang dihasilkan mencapai 3001000 Psi dan part bahan bakar yang
tidak digunakan dapat dikembalikan lagi ke bagian setling tank. Ketika sudah tidak
diperlukan terlalu banyak, maka kapasitas penginjeksian bahan bakar dapat dikurangi
mulai dari range 10 hingga 1.
Steam assist atau steam mechanical atomizer merupakan komponen tambahan dengan
prinsip menambahkan bahan bakar secara mekanikal. Bahan bakar dan uap panas
Desain Boiler (Header position 1,5) 29
dicampurkan diluar sistem dan dimasukkan setelah melakukan atomizer secara alami.
Sistem kerja mechanical atomizer ini menggunakan rotary cup untuk pengaturan kapasitas
bahan bakar.
Boiler mounting terdiri atas valve, fitting dan trim yang dipasang pada komponen-
komponen bertekanan atau digunakan untuk menutup komponen bertekanan. Boiler
mounting terdiri atas :
• Stop valve
• Feed check valves
• Feedwater regulator
• Safety valve
• Sentinel valves
• High and low water level alarm
• Pressure gauge
• Vent and drain valve
• Blow down valves
• Water level indicaor
• Water sampling connection
• Soot blowers
• Burner flame scanner and ignitors
• Intrumentation
Secara umum Penyangga boiler "aksesoris," yang terpenting untuk kontrol dan operasional
boiler serta keselamatan dalam pengoperasian. Istilah "mounting" adalah sinonim dari
istilah "fitting." Operasi boiler Handal dapat diperoleh hanya jika Penyangga dipilih
dengan memperhatikan kualitas dan kesesuaian fungsional. Ketika memasang Penyangga ,
hal yang harus diperhatikan adalah fungsi dan lokasi untuk kemudahan pengoperasian
dan pemeliharaan. Suatu pembahasan dari beberapa Penyangga yang terpenting akan
dibahas lebih lanjut berikut ini.
Ada dua tipe dasar dari sistem katup pengaman. Satu, yang tertua dan yang paling umum,
menggunakan katup spring Joaded dirancang untuk membuka atau "pop" pada tekanan
diatur dan tetap buka sampai penurunan bertekanan yang diinginkan atau"blowdown"
telah tercapai. Katup set terendah selalu keselamatan superheater katup,yang biasanya
diatur untuk membuka pada tekanan sekitar 4% di atas tekanan desain outlet superheater.
Katup superheater harus membuka sebelum tabung katup dapat menjamin aliran uap
melalui superheater untuk mencegah dari yang terlalu panas. Katup pertama pada tabung
uap biasanya ditetapkan pada tekanan 2% di atas jumlah dari katup outlet superheater
pengaturan ditambah penurunan tekanan superheater pada tingkat maksimum. Jikasatu
atau lebih tabung katup harus menyediakan kemampuan mengurangi, mereka ditetapkan
pada tekanan 5 sampai 10 psi terpisah dapat menjamin pengoperasian tajam pada
pembukaan dan penutupan.Pengaturan superheater katup pegas dapat kita tarik sering
dalam situasi manuver cepat karena kontrol (atau pengoperasian) response time.
Sering operasi dari katup menyebabkan masalah kebocoran dan pemeliharaan sebagai
katup terutama "pengaman" dan katup tidak dirancang atau dibangun dapat menjadi
"bertekanan kontrol" katup, Untuk meningkatkan tersebar antara outlet superheater
bertekanan dan tekanan set katup pengaman superheater (sehingga memberikan marjin
lebih lanjut untuk bertekanan transien kunjungan), sistem pengaman katup dioperasikan
pilot harus digunakan. Suatu katup yang dioperasikan pilot terdiri dari pengaman
kecilkatup di tabung uap (disebut tabung katup pilot) dan katup muat di outlet
superheater. Pilot tabung ditetapkan pada & bertekanan sama dengan jumlah steam outlet
superheater THC bertekanan. tekanan maksimum superheater drop pada overload, dengan
Desain Boiler (Header position 1,5) 31
marjin 4% dapat 5% padaoutlet bertekanan uap. Dalam pengoperasian, pilot muncul ketika
Perusahan mengatur bertekanan ls mencapai dan hampir seketika memicu pembukaan
katup unloading superheater. Jika tekanan terus meningkat, tabung katup pengaman pop
di urutan mereka set '
Komponen ini sangat penting untuk menjamin level air pada boiler selalu pada level yang
aman. Cara kerja dari komponen ini adalah bedasarkan pembacaan alat ukur secara
langsung dan kontrol langsung pada bagian drum sedangkan pengontrolan lain adalah
menggunakan main control console. Tipe direct reading danremote reading ditunjukkan
pada figure 33.
Level air yang terlalu sedikit akan mengganggu sirkulasi air pada boiler, dan kerusakan
pipa jika terjadi downcomer. Sedangkan kelebihan level air akan mengakibatkan pengisian
yang berlebihan pada sistem sirkulasi, hal ini akan mengganggu kinerja superheater.
Komponen ini membantu air pada boiler selalu cukup sesuai dengan standar yang
diperlukan boiler tersebut
Setiap boiler harus memiliki minimal 2 buah independent water level indicator. Biasanya
menggunakan dua buah komponen pemisah direct reading glasess dan juga remote
gageuntuk kondisi darurat.
32 Boiler (Header position 1,5)
Komponen ini sangat penting untuk safety di lingkungan boiler berada. Gas pembakaran oil
burner harus dapat dikontrol dengan baik. Untuk mengetahui kondisi udara atau
kontaminasi asap yang berlebihan akibat kinerja boiler maka smoke indicator sangat
diperlukan. Pembacaan gauge secara manual secara langsung.
Alat ini berkerja dengan cara bersinar melalui boiler dan pembakaran menyediakan
pembacaan pada skala meteran yang dikalibrasi dalam satuan kepadatan asap, bisa juga
dipasang untuk membunyikan alarm ketika kepadatan asap tertentu tercapai.
Desain Boiler (Header position 1,5) 33
lebih besar daripada yang dibutuhkan oleh boiler, kebutuhan ke burner urutan (atau
membawa mereka keluar dari layanan) dihilangkan. Hal ini, pada
gilirannya,menghilangkan banyak keputusan dan fungsi-fungsi yang lain akan diperlukan
suatu sistem manajemen burner otomatis, dan sistem sederhana dapat dipilih.
Derajat kontrol yang dapat dicapai, dalam rangka naik kecanggihan, secara manual, manual
diawasi lokal, petunjuk diawasi remote, otomatis (non-daur ulang), dan otomatis (daur
ulang ). Berbagai jenis ini pengendalian terbaik dapat digambarkan dengan mengaitkan
fungsi mereka ke pengoperasianburner. Dengan jenis manual kontrol, burner secara manual
dibersihkan dandinyalakan. Ini mungkin otomatis dimodulasi tetapi dihentikan secara
manual. Meskipun tidak ada fungsi operator dilakukan secara otomatis, lebar
kisaranpembakar dapat digunakan dengan kontrol pembakaran otomatis ke memudahkan
pengoperasian dermaga-kedermaga tanpa partisipasi manual. Namun, tanpaperangkat
pemantauan boiler dan burner, operator harus tetap di dekat boiler kememberikan
pengawasan yang diperlukan. Dalam sistem manual lokal diawasi, burner adalah
dibersihkan dandinyalakan secara manual, tapi pasti prosedur dan kondisi yang diawasi
oleh Interlocks pengaman. Semua fungsi manual dilakukandan diperiksa oleh operator di
stasiun burner selama pengoperasian normal, dan jikapermintaan untuk uap berada dalam
kemampuan burner, pengoperasian boiler tanpa pengawasan tercapai. Pemantauan dan
pengaman Interlocks disediakan ke mengubah pengoperasian jika kondisi tidakaman
berkembang, dan ke perjalananboiler burner atau, jika perlu. Setelah keluar-perjalanan,
operator harus mengambiltindakan korektif yang diperlukan untuk menghapus Interlocks
dan daur ulang burner atau boiler. Manual sistem remote diawasi, memungkinkan burner
yang akandibersihkan dan dinyalakan oleh tombol tekan atau switch pemilih, dimodulasi
secara otomatis, dan dijamin dengan tombol tekan manual digerakkan remote atau
switchpemilih. Hal ini juga memberikan supervisi prosedur oleh Interlocks pengaman.
Burneradalah mekanik dan semua fungsi operasi yang dilakukan oleh perangkat mekanis.
Burner adalah mekanik dan semua fungsi operasi yang dilakukan oleh perangkatmekanis
diawali dari sebuah stasiun kendali jarak jauh, yang menunjukkan apakahfungsi masing-
masing telah dilakukan dengan benar. Sistem kontrol tidakmembebaskan operator
manipulasi burner. Dia harus mencurahkan perhatian penuhkepada langkah- demi langkah
prosedur untuk memulai dan mengamankan pembakar, yang memakan waktu proses.
Sistem kontrol dapat ijustified hanya dalam instalasi dimana kemampuan turndown dari
burner tidak cocok dengan persyaratan turndown dariboiler dan dimanaburner harus
dimanipulasi ke mencakup rentang operasi.Penerapannya tidak akan memenuhi
persyaratan USCG untuk boiler otomatis.
Desain Boiler (Header position 1,5) 35
Dengan tipe manual kontrol, , kompor dibersihkan secara manual dan dinyalakan. Mungkin
secara otomatis termodulasi tetapi dihentikan secara manual. Meskipun tidak ada fungsi
operasi dilakukan secara otomatis, lebar kisaran burner dapat digunakan dengan kontrol
pembakaran otomatis untuk memudahkan dermaga ke dermaga operasi tanpa partisipasi
pengguna.
Dalam sistem manual lokal diawasi, kompor dibersihkan dan dinyalakan secara manual,
tetapi prosedur dan kondisi tertentu diawasi oleh interlock keselamatan. Semua fungsi
manual dilakukan dan diperiksa oleh operator di stasiun burner selama operasi normal, dan
jika permintaan untuk uap dalam kemampuan pembakar, operasi boiler tanpa pengawasan
tercapai. Pemantauan dan keselamatan interlock disediakan untuk mengubah operasi jika
kondisi tidak aman berkembang, dan untuk perjalanan pembakar atau boiler, jika perlu.
Gambar 14. Pengawasan kontrol manual dari burner operation-local dan burner operation-
remote
36 Boiler (Header position 1,5)
Sistem diawasi terpencil manual, memungkinkan burner untuk dibersihkan dan dinyalakan
oleh tombol tekan atau saklar pemilih, termodulasi secara otomatis, dan dijamin dengan
remoted digerakkan secara manual tombol tekan atau saklar pemilih. Ini juga menyediakan
supervison prosedur oleh Interlocks keselamatan. Burner adalah mekanik dan semua fungsi
operasi yang dilakukan oleh perangkat mekanis dimulai dari stasiun remote control, yang
menunjukkan apakah atau tidak setiap fungsi telah dilakukan dengan benar. Sistem kontrol
tidak membebaskan operator manipulasi burner.
Otomatis (nonrecyling) sistem kontrol, melibatkan burner yang, ketika digerakkan secara
manual oleh tombol tekan, dibersihkan, ingnited, dan termodulasi secara otomatis, dan
meskipun dijamin baik secara otomatis atau remote manual, burner tidak mendaur ulang
otomatis. Ketika start dan stop urutan secara manual dimulai dari stasiun remote control,
masing-masing fungsi dalam startup dan berhenti urutan dilakukan dan diperiksa secara
otomatis dan semua prosedur dan kondisi yang diawasi oleh interlock keselamatan. Dengan
(daur ulang) jenis otomatis sistem kontrol, kompor dibersihkan, dinyalakan, termodulasi,
dan berhenti secara otomatis, dan secycles burner dalam kisaran beban yang ditentukan.
Langkah yang harus diikuti dalam mengembangkan permukaan panas pada generator uap
didesain untuk memenuhi performa siklus yang dibutuhkan yang terbaik adalah melalui
contoh. Persyaratan kinerja dasar dari boiler biasanya disediakan oleh spesifikasi kapal,
namun sebagai contoh kebutuhan tanaman 30.000 shp akan digunakan.
Hal ini diasumsikan bahwa boiler tunggal perlu memberikan uap yang diperlukan untuk
propulsi utama dan layanan kapal lain. Unit ini menjadi dua drum yang boiler tungku
terpisahkan dilengkapi dengan steam pemanas udara dan economizer. Tungku ini harus
benar-benar air didinginkan dan dua pembakar berbagai yang akan digunakan. Superheater
akan dipasang secara vertikal dan satu rongga akses akan diberikan.
Dari panas Peringkat keseimbangan awal 30.000 shp, persyaratan operasi berikut yang
harus dipenuhi:
Desain Boiler (Header position 1,5) 37
Dua kompor minyak akan digunakan untuk memasok aliran minyak total £ 14.349 / jam
pada rated listrik dan sekitar £ 8.000 / masing-masing pada kelebihan jam. Yang diperlukan
clereance untuk pembakar kapasitas ini diperoleh dari produsen burner yang dipilih.
Berdasarkan informasi ini dan pengalaman, perkiraan tungku dan boiler tata letak siap dari
mana volume tungku dan pemanasan permukaan dapat diperkirakan.
Dengan (rating Value) bahan bakar yang tinggi 18,500 Btu/lb , maka furnace rating dari
rated power adalah :
Dari satisfactory , Furnace exit gas temperatur dan heat absorption dapat dihitung sesuai
furnace surface area seperti dibawah :
PROJECTED ARE SURFACE EFECTIVENESS FACTOR RHAS
Rear waterwall 190 100
190
Front waterwall 175 0,856
150
Screen and floor 435 1.00
435
Side waterwall and roof 400 1.00
400
1200 ft3
1175ft3
from figure 2 chapter 2 adiabatic flame temperature, TA dapat diperoleh pada 3990 F atau
4450 R, dengan 15% excess air
Qta = 17,500+46+278-80 ( 0,2445-16,07)16,07+1
= 1073 Btu/ lb
untuk menentukan shape emissivity factor FEFA data yang tersedia adalah
VF = 2655 ft3
Desain Boiler (Header position 1,5) 39
ST = 1200 ft3
Dari subsection 1.2 (d) chapter 2 , tube surface temperature dari furnace adalah
TS = tS + ( QcSc ) xe / k = 592 F
Selanjutnya dari estimasi correct furnace exit temperature , TE untuk menjadi 2200 F , tube
film temperature dapat diperoleh dengan pendekatan seperti dibawah :
TF = Te+Te'2+ Ts2 = 2298+22002+ 5922 = 1412 F
Gambar 17. Drterminasi dari temperatur tungku perapian dan penyerapan pada perapian
Setelah menentukan furnace exit temperature, performa dari boiler pada screen , super
heater dan generating bank sudah dapat dievaluasi pada urutannya.dari pendekatan boiler
layot fig41 data berikut bisa di tentukan
Temperatur uap akhir yang slanjutnya akan ditentukan , panas yang diserap oleh steam
pada superheater oleh radiasi langsung dari tungku adalah sebagai berikut
40 Boiler (Header position 1,5)
QSHR = AFLQC / SC
Dimana
Sehinngga
QSHC = WG CP ( T1 – T2 )
= (245,000)(0.316)(2084-1339) = 57,680,000 Btu/hr
12.4 Economizer.
3. Daftar Referensi
Harrington, Roy L. (1992). Marine Engineering, The Society of Naval and Marine
Engineering, ISBN 0-939773-10-4, New Jersey.
Saputra, Hendra. (2010). Studi Teknis dan Ekonomis Perubahan Steam Boiler Menjadi Thermal
Oil Boiler Sebagai Pemanas HFO Pada Kapal MV Amazon, Jurusan Teknik Sistem
Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Surabaya.
42 Boiler (Header position 1,5)
Djokosetyarjo, M.J. (2003). Beberapa Jenis Ketel Uap, In : Ketel Uap, 195-251, Pradnya
Paramita, ISBN 979-408-121-3, Jakarta.
Notariza, Pratama. (2015). Pemanfaatan Boil-Off Pada Combined Cycle Propulsion Plant Untuk
LNG Carrier, Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Surabaya.
Shields, Carl D. (1961). Boilers, McGraw-Hill, ISBN 07-056801-4, United State of American.
Brujin, L.A. de & Muilwijk L. (1982). Ketel Bangunan Silinder, In: Ketel Uap, Sukamto
(penerjemah) , 29-32, Bharata Karya Aksara, Jakarta.