Anda di halaman 1dari 52

Unit Kompetensi Inti 2

MELAKUKAN SURVEY LAPANGAN

OLEH
Ir. Parlindungan Marpaung
 
 Unit Kompetensi inti menjelaskan fungsi kunci atau
peran dalam melakukan audit energi.
 SKKNI Auditor Energi terdiri atas 4 (empat) Unit
Kompetensi inti yaitu :

NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1 JPI.AI02.001.01 Menyiapkan Proses Audit Energi


2 JPI.AI02.002.01 Melakukan Survei Lapangan
3 JPI.AI02.003.01 Melakukan Analisis Data Survei Lapangan
4 JPI.AI02.004.01 Membuat Laporan Audit Energi

04/15/23 2
Unit Kompetensi Inti 2
Kompetensi Inti 2
KUK :
 Sistem manajemen energi diidentifikasi
 Sistem manajemen energi dievaluasi
 Penerapan sistem manajemen energi diidentifikasi
 Penerapan sistem manajemen energi dievaluasi
Elemen Kompetensi 1

Mengevaluasi manajemen energi organisasi

 Gunakan formulir evaluasi manajemen energi untuk


mengukur pencapaian dan kemajuan suatu organisasi
dalam program manjemen energi.
 Untuk mengetahui status elemen kunci manajemen energi
ada duapuluh lima pertanyaan yang ingin dijawab oleh
konsumen.
 Dalam hal ini konsumen hanya diminta menjawab ya atau
tidak dan diantara kedua-duanya dari setiap pertanyaan.
 Jawaban tersebut mengindikasikan apakah manajemen
energi sudah ditenerapkan atau hanya diterapkan
sebagian (lihat tabel berikut).

7
8
Dari daftar tannya
sistem manajemen
energi dilakukan
evaluasi sbb :

 Untuk score di atas


30 dinilai masih wajar,
 Di atas 40 dinilai
sangat baik,
 Dibawah 30
diperlukan perbaikan
sistem manajemen
energi.

9
Matriks menajemen energi adalah pendekatan yang digunakan untuk mengengetahui penerapan
sistem manajemen energi suatu perusahaan.
Metode ini dapat dipakai untuk mengidentifikasi penerapan pmanajemen energi dan pmeningkatan
efisiensi energi di perusahaan tersebut.
Setiap kolom dalam matriks berkaitan dengan satu dari enam issu krusial menajemen energi seperti
kebijakan menajemen energi, organisasi, motivasi staf, sistem informasi (pemantauan / pelaporan),
pemasaran (kesadaran/pelatihan, promosi), dan investasi.
 Matriks terdiri dari 6 kolom dan 5 baris,
 Setiap kolom berkaitan dengan satu dari enam aspek pilar
manajemen energi dalam organisasi.
 Baris matrik menggambarkan posisi penerapan manajemen
energi organisasi
 Semakin ke atas baris dalam tiap kolom semakin baik
pengendalian aspek manajemen energi di organisasi
tersebut.

PR 04/15/23 11
Bentuk Matrik Manajemen Energi
Bentuk matrik manajemen energi yg menggambarkan profil orgasisasional yaitu
status implementasi sistem manajemen energi organisasi.
Kolom

Baris

12
Melakukan Verifikasi Data Sekunder

KUK : Data sekunder dikumpulkan

Data Sekunder :
Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut yang disajikan baik oleh
pengumpul data primer atau pihak lain.

Data historis : Informasi Lain :


Informasi Umum tentang obyek audit • Konsumen energi utama (Signifikan)
• Tingkat produksi, beban peralatan,
Konsumsi energi beberapa tahun jam kerja
terahir • Standar (SOP) yang digunakan
Data teknis peralatan utama pemanfaat • Petugas energi , kompetensi
energi : • Sistem manajemen energi
• Pemeliharaan (jadual dan
Kapasitas pelaksanaan)
Jumlah unit • Indikator keberhasilan kinerja.
Performance ( aktual; disain)
Melakukan Verifikasi Data Sekunder

Diverifikasi : Memeriksa (konfirmasi) bahwa data sekunder benar & akurat.

Data historis : Informasi Lain :


Informasi umum perusahaan energi • Konsumen energi utama
obyek audit, • Tingkat produksi, beban
Konsumsi energi. peralatan, jam kerja,
• Standar (SOP) yang diacu,
Data teknis peralatan utama pemanfaat • Petugas energi & kompetensinya,
energi : • Sistem manajemen energi,
Kapasitas, • Pemeliharaan (jadual dan
pelaksanaan),
Jumlah unit,
• Indikator kinerja.
Performance (aktual; disain)
Melakukan Verifikasi Data Primer
KUK : Data primer pada sistem kelistrikan, sistem termal
dan proses produksi dikumpulkan

Data primer Data primer Data primer


Sistem kelistrikan Sistem termal Proses produksi
Beban operasi. Bahan bakar – Pembakaran.
Ketidak-seimbangan arus. Komposisi gas buang (O2, CO2).
Bahan baku.
Ketidak-seimbangan tegangan. Suhu gas buang. Bahan penolong.
Faktor daya. Suhu udara pembakaran. Produk.
Tingkat harmonik (THD) arus. Suhu permukaan isolasi. By produk.
Tingkat harmonik (THD) tegangan. Suhu produk (output). Parameter operasi.
Suhu bahan input. Beban operasi.
Suhu bahan buangan.
Laju alir bahan input.
Suhu dan laju alir daur ulang.

Data Primer :
Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu seperti hasil pengisian kuesioner maupun
pengukuran.
 Kapasitas alir aktual CT.Pump adalah sbb :
Melakukan Verifikasi Data Primer
KUK : Data primer pada sistem kelistrikan, sistem termal dan proses produksi diverifikasi *)
*) Verifikasi : Memeriksa (konfirmasi) bahwa data primer benar & akurat.

Data primer Data primer Data primer


Sistem kelistrikan Sistem termal Proses produksi
Bahan bakar - Pembakaran Bahan baku
Beban operasi
Ketidak-seimbangan arus.
Komposisi gas buang (O2, CO2) Bahan penolong
Ketidak-seimbangan tegangan. Suhu gas buang Produk
Faktor daya. Suhu udara pembakaran By produk
Tingkat harmonik (THD) arus. Suhu permukaan isolasi Parameter operasi
Tingkat harmonik (THD) tegangan. Suhu produk (output) Beban operasi
Suhu bahan input
Suhu bahan buangan
Laju alir bahan input
Suhu dan laju alir daur ulang

Kapasitas Pompa CT : 5.170 m3/Sec


 Kegiatan pengumpulan data adalah aktifitas penting audit energi .
 Data primer & sekunder dan informasi lain dikumpulkan untuk keperluan analisis.
 Data harus cukup memadai dan berkwalitas.
 Data dapat diperoleh melalui :
◦ laporan audit sebelumnya
◦ daftar tanya,
◦ pengukuran langsung,
◦ catatan-logbook,logsheet dan catatan yang tersedia,
◦ Interview,
◦ pengamatan langsung fisik fasilitas/instalasi energi dari supply hingga pengguna akhir.

Tim audit Pengukuran


 Data historis
◦ Umum tentang obyek audit
◦ Konsumsi energi satu tahun terahir
 Data teknis peralatan utama pemanfaat energi
◦ Kapasitas
◦ Jumlah
◦ Performance
 Data hasil Observasi visual pada obyek audit.
◦ Kondisi fisik aktual, lokasi , kerusakan, kebocoran dll.
◦ Kemungkinan perubahan peningkatan efisiensi energi.
 Data Pengukuran/pencatatan parameter operasi
◦ Pemanfaat energi utama
◦ Individual peralatan energi.
 Data hasil Wawancara dengan petugas ybs.
◦ Sikap atau pandangan terhadap efisiensi energi
◦ Standar yang digunakan
◦ Kegiatan yang dilakukan
◦ Rencana kedepan
◦ Ide-ide perbaikan
 Mencatat

 Melihat.

 Mengukur.

 Wawancara.

 Diskusi.
Aktifitas pengumpulan data dibangun dari pertanyaan dasar (W2H ) berikut :
 Dimana (Where) : Energi digunakan, peluang perbaikan efisiensi
: Pemakai energi terbesar ?.

 Apa (What) : Parameter yang mempengaruhi kinerja operasi dan pemakaian


energi ?

 Bagaimana (How ) : Kondisi fisik instalasi pemanfaat energi, pengelolaan energi?


: Cara meningkatkan efisiensi energi ?
: Langkah penghematan energi ?

W2H
 Pengguna energi signifikan
 Berapa konsumsinya,
 Bagaimana kinerja pemanfaatannya.
PENGUKURAN DATA

Pengukuran dimaksudkan untuk


 Mengetahui kondisi operasi aktual,

 Mengetahui ada tidaknya penyimpangan KINERJA penggunaan

energi.
Sistem pembakaran :

 Kadar oxygen (O2) atau CO2 pada gas buang.

 Suhu gas buang)

 Diukur dengan menggunakan gas analiser.

Untuk Bahan bakar - bbm


Komposisi gas buang : CO2 = 14 %; O2 = 3 %.

26
Boiler 1 ;
 CO2 = 6 %
 O2 = 12.5 %
 Suhu gas buang :
T aktual = 176 C;
T disain = 131 C.

Boiler 2 ;
• CO2 = 6 %
• O2 = 12.5 %
• Suhu gas buang :
Taktual = 176 C; T disain = 131 C.
1200

1000

800

Demand, Kva
600

400

200

Time (Hrs)

Distribusi dan profil daya.


Perbedaan suhu yang tinggi adalah indikasi
 Pemborosan energi
 Perlu tindakan perbaikan.
Contoh : Pemeriksaan Kondisi Operasi pada Motor & Fan
(Thermography)

Belt Kendor

Minyak Gemuk
Contoh : Pemeriksaan Spesifikasi Motor

Motor Design B : adalah motor dengan normal torque, low starting current

Klas F : menginformasi kan tentang kemampuan motor menahan


suhu operasi dalam belitan (operating temperature capabilities).
Maksud observasi :

 Melihat secara langsung fisik dan


kelainan yang terjadi pada peralatan
energi, jenis teknologi peralatan yang
digunakan sudah hemat energi,
 Mengetahui kondisi operasi,

pemeliharaan apakah sudah sesuai


dengan prosedur yang berlaku.
Contoh : Pemeriksaan Visual pada Belt Transmissi Motor

V-belt akan mengalami rugi-


rugi energi sekitar 5 %
apabila belt tersebut tidak
terpelihara dengan baik.
Fan off

T =28.5 C T =27.2 C T =27.7 C


Metoda periksaan steam trap kedua adalah didasarkan atas analisis
suara.
Jika steam trap berfungsi dengan baik/normal suara yang
dihasilkan adalah siklus, dan dengan menggunakan alat pendengar
(sound device) seseorang dapat mendengarkannya secara pisik.
Alat pendengar suara sangat bervariasi dalam hal kecanggihan
mulai dari yang sederhana seperti handmade steel welding rod
hingga yang canggih seperti ultrasonic testing equipment.
Kerugian energi sering terjadi dalam
praktek mulai dari infiltrasi udara, udara
tekan, dan uap, mulai dari yang kecil
hingga ukuran yang cukup besar.
Kerugian energi akubat bocoran
tersebut jika dihitung dalam satu tahun
dapat mencapai nilai ratusan hingga
ribuan juta rupiah per tahun.

43
Isolasi pipa instalasi uap outdoor harus mendapat perhatian khusus.
Selain rugi-rugi panas permukaan dapat terjadi rugi-rugi energi akibat
pipa isolasi basah air hujan.

INSTALASI LUAR (OUT DOOR)


• Atual
• Seharusnya P disarankan = 0.5 P aktual =2.3 – 1.3 = 1 kg/cm2
kg/cm2
ELEMEN KOMPETENSI 4

 Mengidentifikasi peluang penghematan energi.


Mengklarifikasi hasil survei
KUK : Data hasil survei dikomunikasikan

Data manajemen energi pada organisasi :


•Data sistem manajemen energi
•Data penerapan sistem manajemen energi
Data Sekunder : Data Sekunder Lain :
Data historis • Konsumen energi utama
Informasi Umum tentang obyek audit • Tingkat produksi, beban peralatan, jam kerja
Konsumsi energi beberapa tahun terahir • Standar (SOP) yang digunakan
Data teknis peralatan utama pemanfaat energi • Petugas energi , kompetensi
Kapasitas • Sistem manajemen energi
Jumlah unit • Pemeliharaan (jadual dan pelaksanaan)
Performance ( aktual; disain) • Indikator keberhasilan kinerja.

Data primer Data primer Data primer


Sistem kelistrikan : Sistem termal : Proses produksi :
Beban operasi Bahan bakar - Pembakaran Bahan baku
Ketidak-seimbangan arus. Komposisi gas buang (O2, CO2) Bahan penolong
Ketidak-seimbangan tegangan. Suhu gas buang Produk
Faktor daya. Suhu udara pembakaran
Suhu permukaan isolasi
By produk
Tingkat harmonik (THD) arus.
Tingkat harmonik (THD) tegangan. Suhu produk (output) Parameter operasi
Suhu bahan input Beban operasi
dll

Anda mungkin juga menyukai