Anda di halaman 1dari 30

AUDIT ENERGI

MENERAPKAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA

Oleh
Ir. Parlindungan Marpaung
 
K OMPETENSI AUDITOR ENERGI

PP No.70/2009 Tentang Konservasi Energi.


Pasal 13; ayat (2)

(2) Manajer energi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf
a dan auditor energi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), wajib memiliki
sertifikat kompetensi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2
STANDAR KOMPETENSI (SKKNI) AUDITOR ENERGI

SKKNI
AUDITOR ENERGI

JABATAN KERJA
AUDITOR ENERGI INDUSTRI
DAN BANGUNAN GEDUNG
Unit Kompetensi

Unit Kompetensi menjelaskan fungsi kunci


atau peran dalam melakukan pekerjaan.

Standar kompetensi Auditor Energi


terdiri atas 5 (lima) Unit Kompetensi.

4 PR 04/15/23
UNIT KOMPETENSI AUDITOR ENERGI
(INDUSTRI)
1. Kelompok Unit Kompetensi Umum

KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


NO.

Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan


1 JPI.AI01.001.01
Kerja (K3)

2. Kelompok Kompetensi Inti

NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


1 JPI.AI02.001.01 Menyiapkan Proses Audit Energi
2 JPI.AI02.002.01 Melakukan Survei Lapangan
3 JPI.AI02.003.01 Melakukan Analisis Data Survei Lapangan
4 JPI.AI02.004.01 Membuat Laporan Audit Energi

5
Unit Kompetensi Umum 1
Unit Kompetensi Inti 2.
Unit Kompetensi Inti 3.
Unit Kompetensi Inti 4.
MENERAPKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

AUDIT ENERGI

 
Unit Kompetensi Umum 1.
Elemen Kompetensi 1
Melaksanakan Prosedur K3
KUK : Pelaksanaan prosedur K3 diidentifikasi
Identifikasi Area Audit Berpotensi Bahaya :
Poros berputar tanpa pelindung beresiko bahaya kecelakaan

04/15/23
Elemen Kompetensi 1
Melaksanakan Prosedur K3
KUK : Pelaksanaan prosedur K3 diidentifikasi

Identifikasi Area Audit Berpotensi Bahaya :


Suhu tinggi dan radiasi panas.

04/15/23
Pipa Panas Tanpa Isolasi
ELEMEN KOMPETENSI 1
MELAKSANAKAN PROSEDUR K3
KUK : Setiap kejadian yang mencurigakan dicatat untuk dievaluasi

Kejadian Berpotensi Bahaya :


Gas berbahaya ; Pembakaran tak sempurna

Pembakaran tak sempurna


Pembakaran sempurna

04/15/23
Karakteristik Pembakaran
Adanya gas CO pada gas buang
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Oleh karena itu rasio udara harus dijaga
selalu berada pada tingkat optimal.
Pembakaran optimal dikendalikan
dengan mengatur rasio udara sesuai
bahan bakar pada sistem burner dengan
berpedoman pada hasil analisis kadar O2.
Kegiatan Berpotensi Bahaya

Lubang; Jaringan kabel tak tertata rapi,


tegangan listrik, benda berputar, gas beracun.

17 Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung


Berpotensi bahaya
Elemen Kompetensi
Melaksanakan Prosedur K3
 Menggunakan Perlengkapan K3 seperti :
Sepatu boot,
Helmet,
Ear plug
Sarung tangan
Kaca pelindung mata
dsb;
 Perlengkapan lain yang dianggap perlu.

19
Elemen Kompetensi :
Menyesuaikan Kondisi Kerja
Berpotensi Berbahaya bagi Kesehatan
Kondisi Udara dan lantai berdebu : Gunakan masker.

20 Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung


Elemen Kompetensi :
Menyesuaikan Kondisi Kerja
Linkungan kerja Berpotensi Berbahaya bagi Kesehatan

Uap bocor
Radiasi-Suhu tinggi

21 Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung


Elemen Kompetensi 2
Menangani Situasi Darurat
• Tangga darurat
• Lampu emergency
• Area evakuasi/berkumpul

22
EMERGENCY EXIT
Menangani Situasi Darurat
Kenali , Perhatikan Tanda Keadaan Darurat
Keselamatan Kerja

23
Menangani Situasi Darurat

Perhatikan Peringatan Tanda Keselamatan Kerja

24
Elemen Kompetensi 3
Menyesuaikan Kondisi Kerja
Area Bising
Elemen Kompetensi 3
Menyesuaikan perilaku kerja

 Gunakan Peralatan Kerja (Helmet, ear plug,
sarung tangan, savety shous)

26
Sarung Tangan
Tangan kiri tidak pakai sarung tangan. Kalau sudah di
depan panel, sarung tangan wajib dipakai. Kalau ada
gempa, pusing atau bersin, akan kaget dan bisa saja
tangan kiri menyentuh setrum.
     
Sepatu Karet
Bertumpu pada dengkul (lihat gambar). bahan celana
bukan isolator, contoh pada gambar adalah salah.
Yang benar harus bertumpu pada sepatu karet.
ETIKA PROFESI
 Menjaga kerasiaan data audit;
  Menaati semua ketentuan & disiplin pada obyek audit dan sumpah auditor
/kariawan ;
 Berkomunikasi secara sopan dan profesional dengan para petugas, operator dan
penanggung jawab usaha yang di audit;
 Menguasai konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja selama melaksanakan audit
energi;
 Mengenakan pakaian dan peralatan pelindung diri keselamatan kerja:
 Melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan audit energi.
 Melaporkan fakta hasil audit energi secara lengkap, akurat, dan obyektif sesuai
lingkup audit energi;
 Selalu berupaya meningkatkan pengetahuan profesional dan kemampuan teknis audit
energi;
 Menghindari setiap pertentangan kepentingan karena faktor finansial atau
kepentingan lain yang berkaitan dengan hasil audit.

Anda mungkin juga menyukai