TE622049

PENGOLAHAN SINYAL
DIGITAL
SINYAL DAN PEMROSESAN SINYAL
Antrisha D. Setiawan
Sistem Pemrosesan Sinyal
Digital
Pemrosesan Sinyal Digital berkembang dengan
sangat pesat 60 tahun ke belakang. Hal ini
disebabkan oleh kemajuan yang signifikan dalam
teknologi komputer digital dan fabrikasi IC.
Tidak semua masalah pemrosesan sinyal dapat
diselesaikan lebih baik dengan pemrosesan sinyal
digital.

Kebanyakan sinyal dengan Bandwidth sangat labar

dibutuhkan pemrosesan real-time dan dapat
diselesaikan dengan pemrosesan analog.

Jika terdapat rangkaian digital dan pemrosesan

memiliki kecepatan yang memadai, pemrosesan
digital lebih dipilih.

Keunggulan rangkaian digital: Lebih murah, Lebih

handal, memungkinkan operasi dengan
pemrograman (software), lebih presisi.
Sinyal secara matematis dapat digambarkan dalam
variabel waktu atau ruang

Sinyal umumnya dituliskan sebagai penjumlahan

beberapa sinyal sinusoidal dengan amplituda dan
frekuensi yang berbeda

Misal sinyal suara manusia

Sinyal dengan variabel waktu

Sinyal dengan variabel ruang

Sistem didefinisikan sebagai perangkat fisik yang
melakukan pemrosesan pada sinyal.

Operasi yang dilakukan sistem untuk memproses

sinyal disebut dengan pemrosesan sinyal.

Contoh: Filter digunakan untuk meredam noise yang

merusak informasi yang dibawa sinyal.
Diagram pemrosesan sinyal analog

Diagram pemrosesan sinyal digital

Kalsifikasi Sinyal
1. Sinyal multikanal dan multidimensi
2. Sinyal waktu kontinu dan diskrit

3. Sinyal apmplituda kontinu dan diskrit

4. Sinyal deterministik dan acak (random)

Konversi Analog ke Digital
Blok diagram A/D converter
Sampling

Nyquist rate

If not, aliasing:
Kuantisasi
Pengkodean
Proses pengkodean pada A/D converter menentukan
bilangan biner unik untuk setiap level kuantisasi.

Jika kuantisasi memiliki sejumlah tingkat, maka

dibutuhkan sebanyak bilangan biner berbeda.
Dengan panjang bits, dapat dihasilkan bilangan
biner berbeda.
Konversi Digital ke Analog
D/A converter melakukan interpolasi antar sampel.