NIM : 1141620009
Prodi : Teknik Kimia
Kick of Meeting
-Survei Awal/Identifikasi Industri
-Rencana Kerja dan Infrasuktur Kegiatan
Persiapan -Mobi lisasi Personel
Laporan Rencana Kerja
Pelaksaan Audit Energi Identifikasi Program Hemat Energi
Laporan Pendahuluan -Renca na Konservasi Energi di
Perus ahaan/Industri
Identifikasi PHE (Peluang -Mengetahui Kegiatan Konsen ya ng
Hemat Energi) di l aksanakan
Rekomendasi
No/Low Cos t
Medi um Cost High Cost
Di s kusi Pemilihan
Fea sibility Study
Feasibility Study
Seminar
Draft Laporan Akhir
Diskusi dan Presentasi
Laporan Akhir
Steam A-X
Feed Product
1 Reaktor 2
80°C 90°C
CW=B-X
3
Steam A-X
200
1 Hot stream = Product
100 1 Cold stream = Feed
90 rECOVERED heat= X
80
H
CW=B-X
3. Jelaskan konsep dasar perbedaan dan penerapan analisis energy dan analisis exergy
Energy Exergy
Kerja yang didapatkan dari sejumlah energy atau kerja
Pengertian maksimum yang diperoleh atau kerja minimum yang
dibutuhkan oleh system dari suatu aliran massa, panas
atau kerja.
a. Berfokus pada hokum termodinamika 1, energy a. Berfokus pada hokum termodinamika 2, exergy
Perbedaan tidak dapat diciptakan selama proses, energy selalu dihancurkan ketika suatu proses bersifat
berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya irreversible. Misalya; hilangnya panas
b. Energy masuk sama dengan energi keluar kelingkungan.
c. Dalam hal gas ideal, energy tidak tergantung b. Exergy pada saat masuk berbeda saat keluar dari
pada tekanan system karena exergy dihitung juga kerugian dalam
d. Energy nol untuk ruang hampa ideal system sehingga effisiensi 100%
e. Energy meningkat dengan naiknya suhu c. Exergy selalu tergantung pada gas ideal
d. Exergy meningkat seiring turunnya suhu pada suhu
rendah. Pada proses tekanan konstan, exergy
mencapai nilai minimum pada suhu lingkungan
e. Exergy memiliki nilai positif untuk ruang hampa
ideal
Dapat dilakukan analisis energy kinetic
Penerapan dari suatu benda yang bergerak, Analisis ini digunakan pada perhitungan effisiensi heat
menganalisis energy potensial dari suatu exchanger, menganalisis pada suatu pengeringan bahan
ketinggian terhadap benda yang didasarkan pad transfer panas
5. Berikan satu kasus industry secara umum yang melibatkan program audit, efisiensi energy melalui
HEN (heat exchanger network), exergy analysis dan managemen energy berkelanjutan
Jawaban :
Bagian process house pabrik gula memiliki sistem transformasi evaporator yang dioperasikan
mengikuti sistem multiple-effect dan sebagai pemberi energi panas untuk alat perpindahan panas yang
lain, sedangkan Exhaust steam difungsikan sebagai pemberi energi dan nira difungsikan sebagai
penerima. Aliran exhaust steam dan nira dijalankan secara searah. Dimana Exhaust steam digunakan
hanya sebagai pemberi energi di evaporator 1, sedangkan evaporator selanjutnya mengguna-kan uap
yang dihasilkan oleh evaporator sebelumnya.
Dari deskripsi tersebut, dapat dibuat kesimpulan bahwa perlu diadakannya audit untuk
meningkatkan effisiensi kerja dari proses maupun alat yang digunakan sehingga terciptanya produk
yang ramah lingkungan. Karena jika konsumsi exhaust steam di process house tidak seimbang
dengan jumlah exhaust steam yang dihasilkan di unit mill dan boiler maka konsumsi energi menjadi
tidak efisien. Dimana jika konsumsi exhaust steam di process house lebih besar daripada yang
dihasilkan oleh mill dan boiler maka diperlukan penambahan exhaust steam. Penambahan ini
dilakukan dengan mengubah HPS dari boiler menjadi low pressure steam (LPS) dengan alat
desuperheater. Penurunan pemakaian exhaust steam di process house pabrik gula akan menaikkan
efisiensi energi dan penghematan bagasse sebagai sumber bahan bakar utama pabrik gula.
Jika dilakukan audit, maka banyak energi yang digunakan dengan system yang sederhana, seperti
pada pengunaan steam pada heat exchanger. Sehingga diperlukannya analisis exergy, heat exchanger
network. Jika setelah dianalisis didapatkan hasil boros energi maka dapat dilakukan inovasi untuk
merubah konfigurasi proses yang ada agar diperoleh konfigurasi baru yang lebih efisien. guna
meningkatkan nilai efisiensi energy sehingga dapat menurunkannya biaya produksi.
Jika disumsikan pabrik gula A masih mengoperasikan steam engine untuk menggerakkan pompa
vakum pada kondensor evaporator. Maka dilakukan inovasi guna meningkatkan efisiensi energy
mengunakan desain unit evaporasi dengan sistem multiple-effect evaporator dan sistem quintuple
effect. Dimana Exhaust steam digunakan sebagai donor energi tidak hanya untuk evaporator 1 namun
juga untuk pemanas 1, pemanas 2, pemanas 3, dan vacuum pan. Namun pda desain sistem
transformasi energi ini menyebabkan nilai Steam on Cane (SOC) relatif tinggi (SOC lebih dari 50%)
sehingga menyebabkan pabrik gula harus menggunakan tambahan bahan bakar selain bagasse.
Kehilangan energi ini dapat disebabkan oleh sistem konservasi energi yang belum optimal. Pipa nira,
pipa uap dan peralatan belum diisolasi secara optimal. Condense pot dan steam trap yang tidak
bekerja optimal juga mempengaruhi nilai kehilangan energi.
Kemudian dilakukan kembali inovasi untuk meningkatkan efisiensi energy dimana sumber panas
bisa memanfaatkan uap pertama evaporator atau kedua evaporator.
-Pemanas 1 bisa menggunakan sumber panas dari uap evaporator 2,
-pemanas 2 dari uap evaporator 3,
-pemanas evaporator 3 dari exhaust steam
-vacuum pan bisa menggunakan uap sebagai sumber panas.
Aplikasi heat source ini memberikan konsumsi steam dari lebih sedikit dimana perubahan
konfigurasi proses ini menyebabkan pemakaian exhaust steam akan turun. Pemakaian exhaust steam
berbanding lurus dengan penurunan SOC, sehinga SOC akan mengalami penurunan dan effisiensi
berhasil diterapkan,