Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN ENERGI

Dr. Kudrat Sunandar


MANAJEMEN ENERGI
RAP

REVIEW Dasar Teknologi Konservasi dan Prinsip Dasar


Jenis energi Konversi Energi Analisis Energi
Prinsip neraca energi
Hukum Termodinamika

Eksergi Analisis Teknik Peningkatan Efisiensi Energi (1)


Audit Energi definisi, konsep dan Konsep dasar dan Efisiensi pembakaran
Definisi, sasaran dan metodologi aplikasi
Audit awal
MANAJEMEN ENERGI
RAP (2)

Teknik Pemulihan Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen


Peningkatan Kalor dan Energi energi proses energi proses energi
Efisiensi Koogenerasi Konsep dasar industri industry (2) Bangunan
Energi (2) Konsep dasar Optimasi Panas buang Alat penukar Kelistrikan dan
Efisiensi Teknologi industri kalor Efisiensi
Termal Boiler pinch Boiler Utilitas
Teknologi Penerapan
sistem
peningkatan
efisiensi
MANAJEMEN ENERGI
RAP (3)

Analisis Tekno-Ekonomi
Terminologi
Penerapan
Analisis kelayakan

TUGAS KHUSUS - KASUS


PUSTAKA

Paul O’ LoremWayne C
Callaghan Turner Ian C Kemp

Energy Pinch Analysis


Energy Management and Process
Management Handbook Integration Text
Mc Graw Hill,
Book
London John Willey & Butterworth- Lainnya
(1993) Sons, New York Heinemann
(1982) (2007)

AGORA PROJECT- PROFESSIONE KEYNOTE TEPMLATE 2015 www.agora.com


REVIEW

JENIS ENERGI
HUKUM TERMODINAMIKA 3
The entropy of a pure
crystalline substance at
absolute zero temperature is
zero
HUKUM TERMODINAMIKA 1 ENERGY EQUATION
Energi tidak dapat diciptakan dan di ∆𝐸 = 𝑄𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 + 𝑊𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒
hancurkan, melainkan mengalami 𝑉2
𝐸𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑚𝜃 = 𝑚 ℎ + + 𝑔𝑧
perubahan bentuk. 2

∆𝐸 = ∆𝑃 + ∆𝐾 + ∆𝑈 = 𝑄 + 𝑊 𝑉12 − 𝑉22
0 = 𝑄 + 𝑊 + 𝑚 ℎ1 − ℎ2 + + 𝑔(𝑧1 − 𝑧1 )
2

HUKUM TERMODINAMIKA2
energy has quality as well as
quantity, and actual processes
occur in the direction of 𝑉12 − 𝑉22
𝑄 + 𝑊 + 𝑚 ℎ1 − ℎ2 + + 𝑔(𝑧1 − 𝑧1 )
decreasing quality of energy 2
 Kalor (Heat), Q: salah satu bentuk perpindahan energi dari/ke suatu sistem
 Kalor Sensibel (Sensible heat) Q
◦ Kuantitas kalor yang dibutuhkan/dilepaskan untuk menaikkan/menurunkan temperatur suatu
materi
◦ Kuantitas kalor sensibel suatu materi tergantung dari massa (m) , kapasitas kalor (Cp) dan
kenaikan temperatur (DT ) yang dihasilkan
Kalor dan Kapasitas Kalor

◦ Q = m x Cp x DT
 Kalor Laten (Latent heat), L
◦ Kalor yang dibutuhkan/dilepaskan untuk perubahan wujud materi tanpa
menaikkan/menurunkan temperaturnya
◦ Kuantitas kalor laten suatu materi terkandung dari massa (m) dan kalor laten yang
dibutuhkan untuk merubah wujud
◦ Q=mxL
◦ Example: kalor laten penguapan (latent heat of evaporation)
 Contoh:
◦ Berapa panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air sejumlah 1 kg dari suhu 60oC menjadi
uap air dengan suhu 120oC pada tekanan 1 atm. ?
Berbagai Bentuk Energi

• Energi Potensial: Energi yang tersimpan dalam keadaan diam


• Energi kimia: tersimpan dalam ikatan kimia antar atom/molekul
• Energi gravitasi: energi yang dimiliki karena posisinya terhadap daya gravitasi
• Energi nuklir: energi yang tersimpan dalam inti atom
• Energi Kinetik: Energi yang dimiliki dalam keadaan bergerak
• Energi radiasi elektromagnetik: cahaya, sinar x, sinar gamma, dll
• Energi panas: energi internal suatu subtansi (gerakan atom, elektron dalam
substansi)
• Energi gerak: energi yang dimiliki materi yang bergerak (angin, air, dll)
• Energi suara: energi yang merambat melalui gelombang suara
• Energi listrik: energi yang dibawa oleh elektron yang bergerak
Bahan Bakar dan Proses Pembakaran

 Pembakaran: Reaksi oksidasi bahan bakar menghasilkan CO2 dan H2O


CmHn + (m+1/4n) O2  mCO2 + 1/2n H2O
 Nilai Kalor (Calorific Value/Heating Value):
◦ Energi panas yang dihasilkan oleh satu satuan massa bahan bakar ketika
dibakar. (kkal/kg, kJ/kg, dll)
◦ LHV (lower heating value) nilai kalor yang dihitung dengan
memperhitungkan panas laten penguapan uap air
◦ HHV (higher heating value) nilai kalor yang dihitung tanpa
memperhitungkan panas laten penguapan uap air
 Bahan bakar: Padat (batubara, arang, kayu bakar), Cair (Minyak tanah, minyak
diesel, minyak solar,) Gas (Gas alam, LPG, LNG)
Bahan Bakar dan Proses Pembakaran (lanjutan)

 Segitiga api : bahan bakar, udara, suhu. Pembakaran terjadi apabila


ada bahan bakar, ada udara dan pada suhu yang dibutuhkan untuk
memulai pembakaran.
 Pembakaran sempurna: semua hidrokarbon bereaksi menjadi CO2
dan H2O
 Kebutuhan udara stoikiometrik: udara yang dibutuhkan untuk
membakar sempurna
 Udara lebih: kelebihan udara yang disuplai melebihi kebutuhan
stoikiometriknya.
 Contoh: 1 kg gas metana (CH4) dibakar sempurna.
◦ Hitunglah kebutuhan udara stoikiometriknya.
◦ Jika nilai kalor CH4 adalah 12500 kkal/kg, berapa panas yang
dihasilkan dari pembakaran 1 kg gas metana ?
Perpindahan Kalor

 Konduksi :
panas dipindahkan melalui kalor
penghantar yang diam (padat)
T
 elektron di dalam penghantar q  kA
x media penghantar
 Konveksi :
panas dipindahkan melalui
penghantar yang mengalir (fluida) kalor
 aliran fluida
q  hA(Tw  T f )
 Radiasi :
media penghantar
panas dipindahkan tanpa melalui
media penghantar
 gelombang elektromagnetik
kalor
q  AT14

Contoh: berapa panas yang dipindahkan secara


konduksi melalui bidang dengan luas penampang 1
m dan nilai konduktifitas, k = 410 W/m/K, setebal
10cm dan selisih temperatur 20oC
RANTAI ENERGI
CADANGAN ENERGI
SUMBER DAYA KAPASITAS RASIO KT/SD
NO ENERGI TERBARUKAN (%)
(SD) TERPASANG (KT)

1 2 3 4 5 = 4/3

1 Tenaga Air 75,670 MW 5,705.29 MW 7.54

2 Panas Bumi 29,038 MW 1,189 MW 4.00

3 Mini/Mikro Hydro 769.69 MW 217.89 MW 28.31

4 Biomass 49,810 MW 1,618.40 MW 3.25

5 Tenaga Surya 4.80 kWh/m2/day 13.5 MW -

6 Tenaga Angin 3 – 6 m/s 1.87 MW -

3.000 MW
7 Uranium 30 MW 1.00
(e.q. 24,112 ton) for 11 years*)

*) Hanya di Kalan – Kalimantan Barat


Perubahan Paradigma Pengelolaan Energi
ENERGY SUPPLY SIDE MANAGEMENT ENERGY DEMAND SIDE MANAGEMENT

SUPPLY DEMAND DEMAND SUPPLY


Maksimalkan Penyediaan
dan Pemanfaatan Energi
Terbarukan dengan harga
Energi Fosil dengan biaya Kebutuhan Energi Avoided Fossil Energy
Kebutuhan Energi
berapapun Sektoral Costs
Sektoral yang Efisien:
(Malah Disubsidi) yang belum efisien: (DISVERSIFIKASI)
-RumahTangga
-RumahTangga
- Transportasi
- Transportasi
- Industri
- Industri
- Komersial
- Komersial
Energi Fosil sebagai Faktor
Energi Terbarukan (KONSERVASI)
Penyeimbang
Sebagai Alternatif

Saat ini: Ke depan:


1. Kebutuhan energi belum efisien 1. Efisienkan kebutuhan energi
2. Kebutuhan energi tersebut dipenuhi dengan energi fosil 2. Maksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan,
dengan biaya berapapun dan malah disubsidi paling tidak dengan harga pada avoided fossil energy cost, bila
3. Energi terbarukan hanya sebagai alternatif perlu disubsidi
4. Sumber energi terbarukan yang tidak termanfaatkan 3. Energi fosil dipakai sebagai penyeimbang
adalah menyia-nyiakan karunia Tuhan 4. Sumber energi fosil yang tidak termanfaatkan adalah sebagai
warisan untuk anak-cucu / diekspor
Cara penghematan energi (Saving
Energy)

1. Audit energi
Melakukan pencatatan data pemakaian
energi baik sebelum maupun sesudah
dilakukan konservasi energi untuk
membandingkan efektifitasnya.
2. Perubahan perilaku pemakai energi
Dalam mengoperasikan peralatan yang
menggunakan energi sesuai kebutuhan atau
tidak usah bila tidak perlu.
3. Peralatan hemat energi
Menggunakan peralatan yang sudah
hemat energi.

4. Penggunaan teknologi hemat energi


Dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk memudahkan
mengoperasikan suatu alat.
Konservasi Energi
suatu aktivitas rekayasa untuk penghematan
energi, tanpa mengorbankan prinsip teknis,
keamanan, kenyamanan sehingga diperoleh
cost yang paling optimal dan efisien sesuai
harapan.

Latar belakang diperlukannya konservasi energi

Pemborosan energi

Terbatasnya energi

Indikasi harga energi tinggi

17
Teknik konservasi energi
1 3
2
Teknik tanpa Teknik biaya rendah Teknik biaya tinggi (High
biaya
(Low cost) Cost)
(No Cost)

Konservasi dengan
cara tidak Konservasi dengan cara memasang
mengeluarkan biaya, Konservasi dengan cara suatu alat yang modern dengan harga
cukup dengan mengeluarkan sedikit biaya seperti yang relative mahal, tetapi akan
penjadwalan ulang grouping instalasi, lighting, menghemat biaya dan tenaga dimasa
system atau jam penggantian lampu pijar dengan depan seperti komputerisasi, pasang
operasi alat/ mesin jenis lampu hemat energy, photo cell, timer, motor variable speed,
seperti AC, Lighting, memasang dimmer, dll. dll.
Fan, Boiler, dll

Anda mungkin juga menyukai