Anda di halaman 1dari 45

KEBIJAKAN DAN MEKANISME PROPER

Oleh:
Luckmi Purwandari
Kepala Bidang Industri Kimia
Kementerian Lingkungan Hidup

Presenter
Enjarlis
(Dosen Teknik Kimia ITI)
Pasal 14, Pasal 20 ayat (3): Pasal 36  izin Pasal 49 ayat (2)  wajib
“amdal dan izin “Pembuangan limbah ke lingkungan bagi melaksanakan audit lingkungan
lingkungan” lingkungan dengan penanggungjawab bagi usaha dan atau kegiatan
persyaratan baku mutu usaha dan atau kegiatan beresiko tinggi dan
dan izin” ketidaktaatan dalam peraturan

Pasal 6 ayat (1)


“berkewajiban Pasal 16 ayat (1) Pasal 22 (1) “kegiatan berdampak Pasal 47 ayat (1) setiap
memelihara kelestarian “wajib penting wajib AMDAL” kegiatan yang potensi
fungsi lingkungan hidup melakukan Pasal 34 ayat (1) “ kegiatan tidak berdampak penting,
serta mencegah dan pengelolaan termasuk dalam kriteria wajib ancaman thdp
menanggulangi limbah hasil AMDAL, wajib UKL-UPL” ekosistem, kehidupan
pencemaran dan usaha dan/atau Pasal 35 ayat (1) “kegiatan tidak kesehatan dan
perusakan lingkungan kegiatan” wajib UKL-UPL wajib membuat keselamatan jiwa wajib
hidup “ pernyataan kesanggupan melikukan analisis resiko
pengelolaan lingkungan” lingkungan”
Pasal 109 UUPPLH
Pasal 98 dan 99
Sanksi No. 32 Tahun 2009:
“Pelampauan Baku “Sanksi Kegiatan
Mutu Lingkungan” tanpa izin
lingkungan”

Pasal 100
“Sanksi Melebihi Baku
Mutu Air Limbah/EMISI
dan Pengabaian sanksi
administrasi
PEMANFAATAN LIMBAH PS 35, 36 PENYEDIAAN PEMBUANGAN GAS
RETRIBUSI Ps. 24:
1. Melakukan pengkajian seizin Bupati/Walikota INFORMASI PS 32: DAN PADATAN PS42:
Pembayaran
2. Izin Bupati/Walikota Wajib memberikan Larangan pembuangan
retribusi bagi
3. Pemantauan Air Limbah, Tanah, Air Tanah, informasi yang benar limbah padat dan/atau
perusahaan yang
dampak thd tanaman – ekosisitem-dll dan akurat tentang PP gas ke badan air
melakukan
4. Pemenuhan BMAL dan persyaratan Teknis Air
pembuangan air
limbah ke sarana Lainnya
yang disediakan 5. Mencegah dan menanggulangi Penc. Air
pemerintah 6. Penyusunan Laparan dan Menyampaikan kepada
Instansi Terkait.

KEADAAN DARURAT: PELESTARIAN DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH PS 35, 37, 38, 40
PS. 25,26,29 PENGENDALIAN: 1.Melakukan pengkajian seizin Bupati/Walikota
Melakukan PS 31: Pelestarian 2.Izin Bupati/Walikota
3.Pemantauan Air Limbah, Tanah, Air Tanah,
Penanggulangan dan kualitas air,
pengendalian dampak thd tanaman – ekosisitem-dll
pemulihan serta
pencemaran air dan 4.Pemenuhan BM LA dan persyaratan Teknis
melaporkan kepada
sumber air Lainnya
Bupati/walikota/Ment 5.Mencegah dan menanggulangi Penc. Air
eri 6.Penyusunan Laparan dan Menyampaikan kepada
Instansi Terkait.
Pasal 36 UUPPLH
Pasal 63 UUPPLH Pasal 111 ayat (1) Pasal 112 UUPPLH
“menetapkan izin UUPPLH “Sanksi kepada pejabat
Pasal 43 PP 82/2001
izin yang tidak “sanksi kepada pejabat yang dengan sengaja tidak
“pembinaan kepada
dilengkap dengan pemberi izin lingkungan melakukan pengawasan”
usaha dan/atau
Amdal dan UKL- tanpa dilengkapi dengan
kegiatan” amdal atau UKL-UPL “
UPL”

Pasal 63 UUPPLH
Pasal 20 PP 82/2001 Pasal 111 ayat (2) UUPPLH
Pasal 37 UUPPLH
”Melaksanakan Inventarisasi, DTBP, “ Sanksi Pejabat pemberi izin
“menolak izin yang
Persyaratan Izin, Pemantauan, dll usaha dan/atau kegiatan tanpa
tidak dilengkapi
yang mempengaruhi Perubahan dilengkapi dengan izin
dengan Amdal dan
Kualitas” lingkungan “
UKL-UPL”
KETENTUAN PIDANA (Pasal 97-120) Undang-Undang 32/2009
No. Jenis Pelanggaran Minimal Maksimal
1 Sengaja melampaui baku mutu udara 3 tahun penjara 10 tahun penjara
ambien, air, air laut atau kriteria baku dan denda Rp. 3 dan denda Rp. 10
kerusakan lingkungan hidup milyar milyar
2 Kelalaian yang mengakibatkan melampaui 1 tahun penjara 3 tahun penjara dan
baku mutu udara ambien, air, air laut atau dan denda Rp. 1 denda Rp. 3 milyar
kriteria baku kerusakan lingkungan hidup milyar
3 Melampaui baku mutu air limbah, emisi Sanksi 3 tahun penjara dan
atau baku mutu gangguan Administrasi denda Rp. 3 milyar
4 Pejabat berwenang sengaja tidak - 1 tahun penjara dan
melakukan pengawasan yang menyebabkan denda Rp. 500 juta
terjadinya pencemaran/kerusakan
lingkungan yang mengakibatkan hilangnya
nyawa manusia
5 Memberikan informasi palsu, - 1 tahun penjara dan
menyesatkan, menghilangkan informasi, denda Rp. 1 milyar
merusak informasi, atau memberikan
keterangan yang tidak benar yang
diperlukan dalam kaitannya dengan
pengawasan dan penegakan hukum yang
berkaitan dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
Definisi PROPER
PROPER merupakan instrumen penaatan
alternatif yang dikembangkan untuk
bersinergi dengan instrumen penaatan
lainnya guna mendorong penaatan perusahan
melalui penyebaran informasi kinerja kepada
masyarakat (public disclosure)
PP Men LHK No.3 Tahun 2014
Proper merupakan evaluasi ketaatan dan kinerja
melebihi ketaatan bagi penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan dibidang pengendalian
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup, pengelolaan limbah berbahaya dan beracun
Latar Belakang PROPER
Undang-Undang 32/2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 65 ayat (2) Pasal 68

Transparansi – The public Kewajiban menyampaikan


has right to know informasi

Pasal 70
Pasal 71 – 75
Peran serta (keterlibatan)
Pengawasan penaatan
masyarakat
Manfaat PROPER
Pemerintah Perusahaan
Program Penaatan yang efektif Alat untuk Benchmarking terhadap
kinerja non keuangan perusahaan
Faktor pendorong untuk pengembangan
basis data terpadu Insentif Reputasi untuk kinerja yang lebih
dari dari taat
Alternatif instrumen kebijakan untuk
mendorong perusahaan untuk lebih dari Alat promosi sebagai perusahaan yang
sekedar taat “beyond compliance level” ramah lingkungan

Masyarakat

Ruang untuk pelibatan publik


Kriteria Perusahaan
Kriteria Peserta
Perusahaan
PROPER

Produk/Jasa Menjadi Berlokasi di


Menggunakan daerah yang
Produk bersentuhan bahan baku perhatian
Terdaftar dalam beresiko terjadi
Wajib AMDAL orientasi langsung limbah impor masyarakat di
bursa
eksport dengan non B3 lingkup regional pencemaran
masyarakat dan nasional dan kerusakan
lingkungan
Penetapan Prioritas Peserta PROPER
Data Base Diusulkan oleh
Industri dan Peserta
pemerintah daerah. Sukarela
Jasa

Daftar Bidang
Kegiatan
Prioritas

YA

TIDAK
Wajib AMDAL

YA Skala kegiatan
cukup signifikan TIDAK
untuk menimbulkan
dampak terhadap
lingkungan.

Menjadi perhatian
masyarakat TIDAK
dalam lingkup regional,
nasional dan
internasional
Terdaftar dalam TIDAK
pasar bursa.
Berada di kawasan
YA
yang mempunyai risiko tinggi
YA terhadap terjadinya pencemaran
dan kerusakan lingkungan
Produk yang yang membahayakan
YAdihasilkan berkaitan TIDAK masyarakat.
langsung dengan
masyarakat luas.

Produk / jasa
berorientasi ekspor TIDAK
atau pasar luar
negeri
YA
Menggunakan TIDAK TIDAK
bahan baku limbah
B3 import
YA

PRIORITAS PESERTA BUKAN PRIORITAS


PROPER PESERTA PROPER
PROPER terhadap Penilaian Kualitas Kredit

Lancar Dalam Macet


Kurang
Perhatian
Lancar Diragukan
Khusus
Peringkat Peringkat Peringkat
PROPER Peringkat PROPER Hitam 2 Kali
Peringkat Hitam
Emas, Hijau, Merah > 1 kali berturut-
PROPER berturut-turut
Biru Merah turut

Sumber :
Surat Edaran Bank Indonesia No.
7/3/DPNP Tanggal 31 Januari 2005
2000 9
Jumlah Perusahaan dan Tingkat Ketaatan
12
121
1800
113
Emas
1600
Hijau
Biru 12
1400
Merah
119
1200 Hitam
1099 1224
5 Tingkat
Tingkat
ketaatan
1000 106
ketaatan 72%
68%

800 2 806
Tingkat
1 54 ketaatan
600 40 603 71%
0 Tingkat
0 52% 45 433 ketaatan
400 21
385 72%
Tingkat
305 Tingkat ketaatan 551 516
0 182 ketaatan
9
49% Tingkat
70%
71% 295
200 0 69% 99
ketaatan
233
8 116
76%
118 154
64 73
20 52 41 9 32 47 48 79
17 21
0 2 22
2002-2003 2003-2004 2004-2005 2006-2007 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014
Sebaran Industri
SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No. 180 Tahun 2014
Tanggal 1 Desember 2014

Hasil Pemeringkatan
HITAM : 21 Perusahaan
MERAH : 516 Perusahaan
BIRU : 1.224 Perusahaan
HIJAU : 121 Perusahaan
EMAS : 9 Perusahaan

Catatan: 17 Perusahaan tidak diumumkan dari TOTAL: 1.908 Perusahaan


PROPER 2013-2014
Perbandingan nilai pada grup 5: Migas LNG/LPG, Migas UP, Semen,
Pupuk, Petrokimia, Pulp, PLTU
Penilaian Hijau PROPER 2014

Ambang Batas Ambang Batas


Kelompok Hijau 2013 2014
Kandidat Kandidat
Hijau Emas
Hijau Emas
Energi PLTU, Migas UP, Migas 179,125 280,375 258,75 488
LNG/LPG, Semen, Pulp,
Petrokimia, Pupuk

17
PERMENLH 03 tahun 2014 tentang
PROPER dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Lampiran I: Tata cara persiapan dan pengawasan PROPER

 Lampiran II: Lembar isian laporan ketaatan

 Lampiran III: Tata cara penilaian ketaatan dan penilaian kinerja


lebih dari Ketaatan

 Lampiran IV: Kriteria PROPER Biru, Merah, Hitam

 Lampiran V: Kriteria Penilaian Kinerja Lebih dari Ketaatan


Daftar Kelompok Kandidat Hijau PROPER 2014

No Kelompok Jumlah
1 Sawit, Kayu Lapis 21
2 Migas EP 35
3 Tambang Batubara, Tambang Mineral, Jasa Kontraktor dan Pertambangan 8
4 Makanan dan Minuman, Susu, Bumbu, Mie, Tepung Terigu, Tepung, 18
Minuman Ringan, Teh, Soft Drink, Consumer Goods, MSG, Rokok, Minyak
Goreng, Minyak Kelapa Sawit, Pengelolaan Ikan
5 Petrokimia, Semen, Migas UP, Energi PLTU, Pulp, Migas LNG/LPG, Pupuk, 25
Kertas dan Pulp
6 Gula, Karet 8
7 Energi PLTD, Energi PLTG, Energi PLTP, Energi PLTGU 13
8 Industri Kimia, Kertas, Farmasi, Tekstil, Industri Farmasi, Sepatu, Cat, 9
Plastizer
9 Otomotif, Elektronik, Kaca, Komponen otomotif, Keramik, Ban 6
10 Migas Distribusi 27
11 Kawasan Industri 1
12 Pelebuhan Logam, Pengolahan Logam 3
Subtotal 174
MEKANISME DAN KRITERIA PROPER
X
KEUNGGULAN LINGKUNGAN

S =

Beban Pencemaran Air


Konservasi Penurunan
Sistem Manajemen

Kenekaragaman

Pengembangan
EMAS

Limbah Padat
Lingkungan

Masyarakat
Limbah B3
Penurunan
N
Efisiensi

Hayati
Emisi
Energi
I

3R
3R
N Passing Grade
I L
L A HIJAU
A
I I
Passing Grade

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


BEYOND COMPLIANCE AREA

Penilaian Kerusakan Lahan TAAT BIRU


Pengendalian Pencemaran Laut
Pengelolaan Limbah B3 MERAH
TIDAK TAAT
Pengendalian Pencemaran Udara
Pengendalian Pencemaran Air
Pelaksanaan AMDAL TIDAK ADA UPAYA HITAM

PENTAATAN TERHADAP PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP


DASAR PENILAIAN PADA LEVEL PENAATAN

Kepmen No. 13 Tahun 1995


PERMENLH No. 21 Tahun 2008
PERMENLH No. 13 Tahun 2009

PP. No. 41 Tahun 1999

UDARA

PP No. 101 Tahun 2014


PP. No. 82 Tahun 2001 KEPMENLH No. 128 Tahun 2003
PERMENLH No. 2 Tahun 2008
PERMENLH No. 12 Tahun 2006 Kepdal No. 68 Tahun 1994
Kepdal No. 01 Tahun 1995
PERMENLH No. 13 Tahun 2007 AIR LIMBAH B3 Kepdal No. 02 Tahun 1995
PERMENLH No. 19 Tahun 2010
Kepdal No. 03 Tahun 1995
PROPER Kepdal No. 04 Tahun 1995
Kepdal No. 05 Tahun 1995
Kepdal No. 255 Tahun 1996
SE Kepdal No. 8 Tahun 1997

AMDAL DUMPING
KE LAUT

PP No. 27 tahun 2012 PP No. 19 Tahun 1999


PERMENLH No. 12 tahun 2006
PENILAIAN HIJAU DAN EMAS

No. Komponen Penilaian Nilai No. Komponen Penilaian Nilai


1 Dokumen Ringkasan Pengelolaan 100 1 Dokumen Ringkasan Pengelolaan 150
Lingkungan Lingkungan
2 Sistem Manajemen Lingkungan 100 2 Sistem Manajemen Lingkungan 100
3 Pemanfatan Sumber Daya 3 Pemanfatan Sumber Daya
a) efisiensi energi; 100 a) efisiensi energi; 100
b) penurunan emisi dan gas 100 b) penurunan emisi dan gas 100
rumah kaca,; rumah kaca,;
c) efisiensi air; 100 c) efisiensi air; 100
d) penurunan dan pemanfaatan 100 d) penurunan dan pemanfaatan 100
limbah B3; limbah B3;
e) 3R sampah; 100 e) 3R sampah; 100
f) keanekaragaman hayati 100 f) keanekaragaman hayati 100
4 Pengembangan Masyarakat 4 Pengembangan Masyarakat
a) Tingkat Penilaian Hijau 100 a) Tingkat Penilaian Hijau 100
b) Tingkat Penilaian Emas Kualitatif b) Tingkat Penilaian Emas Kualitatif

PerMENLH No. 6 Tahun 2013 PerMENLH No. 3 Tahun 2014


Prasyarat Umum Peringkat Hijau dan Emas

Beyond Compliance (Hijau & Emas)


 Housekeeping harus baik, untuk dapat diusulkan peringkat hijau.
 Community Development lebih difokuskan pada kebutuhan
masyarakat berdasarkan hasil pemetaan sosial dan bukan
penerapan program perusahaan.
 Community Development akan diperluas dengan memasukkan
indikator pengentasan kemiskinan.
 Harus terlihat peningkatan kualitas dari penilaian tahun
sebelumnya.
 Khusus peringkat EMAS setelah dilakukan verifikasi oleh Dewan
Pertimbangan PROPER.
Hijau Emas
• Telah melalui tahapan biru
• Masuk dalam “passing grade” hijau • Telah mendapat peringkat hijau
• Melaksanakan Pemantauan 2 kali berturut-turut
Kendaraan Bermotor (operasional) • Pada tahun penilaian sudah
• Tidak “bermasalah” – konten mendapat peringkat hijau
analysis, partisipasi publik. • Masuk dalam passing grade
• Tidak ada temuan “major” selama emas
proses verifikasi meskipun dapat • Tidak ada kecelakaan,
diperbaiki dalam periode tersebut kebakaran dan konflik
• Dapat menunjukkan data • Lulus verifikasi Dewan
penurunan beban 3 tahun terakhir Pertimbangan PROPER
• Mempertimbangkan kualitas air,
udara dan kebisingan ambien.

www.menlh.go.id
AMDAL/ UKL UPL
Perusahaan
tidak
Memiliki AMDAL / UKL UPL HITAM
ya
Melaksanakan ketentuan dalam : Dasar Hukum
- SK Kelayakan Lingkugan tidak /Acuan Kriteria :
- ANDAL, RKL RPL MERAH • PP 27 / 1999
- UKL UPL
• Kep Men LH
ya 86/2002
Melaporkan pelaksanaan tidak
RKL RPL / UKL UPL BIRU
ya

Mengintegrasikan AMDAL /UKL UPL tidak


dengan Sistem Manajemen Lingkungan HIJAU

ya

EMAS
Pengendalian Pencemaran Air ….1 Acuan Baku Mutu
- KepMenLH No. 51/1995
- KepMenLH No. 202/2004
Air HITAM – emas & tembaga
limbah - KepMenLH No. 113/2004
– batubara
tdk
PP 82/2001 Pengelolaan air limbah - SK Gubernur
- Ketentuan ijin
ya
MERAH ya
Ijin pemb. Air limbah
Kualitas effluen
ya

Pantau per bulan


ya
> 500%
KepMenLH ya
No. 51/1995 tdk
Lapor per 3 bulan ya
>100-
ya 500%
tdk
Alat ukur debit ya
BIRU 100%

HIJAU
EMAS
KRITERIA PENILAIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR … 2

Tidak memenuhi BM
Tidak memiliki izin Land application
Limbah Cair
> LA
500% BMAL/BMLC

LAND
UMUM PERINGKAT APPLICATION
HITAM
Land Application di
daerah sensitif
Saluran by pass
LahanGambut
Pasir.
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR … 3
Tidak memisahkan
saluran pembuangan saluran pembuangan dan IPAL
limbah cair dengan tidak kedap air
saluran air hujan
Pengenceran limbah cair Manufaktur PERINGKAT
MERAH
Agroindustri
Tidak melaporkan per
triwulan Tidak mencatat debit harian
Pengolahan
minyak & gas

Tidak memantauan LC Tidak ada alat ukur debit


per bulan pertambangan
agroindustri
Tidak mengukur pH harian
limbah cair > BM
Daerah
belum menerapkan ijin
PLC
telah menerapkan ijin Industri
telah melakukan
PLC land application

Tidak
memiliki izin memiliki izin

limbah cair Belum Ada tidak sesuai


> 100% - 500%
Tidak ada; izin dengan persyaratan
memenuhi LC > BM
BMAL / BMLC persyaratan ijin izin.
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR …. 4

memisahkan saluran PERINGKAT


pembuangan limbah BIRU
cair dengan saluran
saluran pembuangan dan
air hujan
IPAL kedap air Manufaktur

Tidak Pengenceran limbah Agroindustri


melaporkan per
triwulan cair
Pengolahan minyak & gas
mencatat debit harian
memantauan LC per pertambangan
bulan Ada alat ukur debit
agroindustri
limbah cair<= BM mengukur pH harian
Daerah
belum menerapkan ijin PLC

telah melakukan
Industri
telah menerapkan ijin PLC
land application

memiliki izin
sesuai dengan
ada; LC ≤BM izin persyaratan izin.
memenuhi
persyaratan ijin
Pengendalian Pencemaran Udara … 1
Emisi
Udara HITAM
Pengendalian penc. udara Kep Men LH No 13/1995
tdk
MERAH
ya
Kualitas
KualitasEmisi
Emisi
Tempat sampling - stack
ya
> 500%
Pasang alat pantau kontiyu ya
ya tdk
ya
pantau harian (CEM) atau per 6 >100-500%
bulan
tdk
ya
100%

Lapor data pemantauan tdk ya


BIRU Perawatan peralatan baik
ya

Kep Men LH No 13/1995 HIJAU

EMAS
KRITERIA PENILAIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA …. 2
Emisi > 500 % BME

Baku Mutu
Emisi
Tidak ada
PERINGKAT (BME)
HITAM
cerobong

Pemantauan Tidak pernah


dilakukan
KRITERIA PENILAIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA ….3
Tidak melaporkan 6 bulan
sekali kepada Menteri,
Gubernur, dan
Belum memenuhi Bupati/Walikota
Kepdal 205/1996 Emisi >100% - 500% BME
Pelaporan
sarana pengambilan
contoh dan alat
pengaman
Baku Mutu
PERINGKAT Emisi (BME)
MERAH
cerobong asap

belum dilengkapi alat


pemantau udara Tidak memantau 6 bulan
kontinyu (CEM) sekali ; lab terakreditasi
besi dan Pemantauan
pulp baja
dan PLTU
kertas batubara
semen
Migas
KRITERIA PENILAIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA …….4

melaporkan 6 bulan sekali kepada


Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota
memenuhi Kepdal
205/1996 CEM< 5 % B
pelaporan
sarana pengambilan
contoh dan alat
pengaman
PERINGKAT Baku Mutu
cerobong asap BIRU Emisi (BME)

dilengkapi alat pemantau


udara kontinyu (CEM) pemantauan
100% data pemantauan 6 bulan
pulp dan besi dan sekali; lab terakreditasi; 80%
kertas baja jml cerobong total, min 5 bh
PLTU
semen batubara
Migas
Kriteria Penilaian Pengelolaan Limbah B3

Limbah B3
tdk
Pengelolaan Limbah B3 HITAM
ya
Dasar Hukum / Acuan Izin Pengelolaan Limbah B3
Kriteria : ya
• PP 18/1999 jo PP Pelaporan Pengelolaan Limbah B3
85/1999 ya

• Kepdal 68/94 Kinerja Pengelolaan LB3 dan


penaatan thd izin pengelolaan
• Kepdal 01/1995 tdk MERAH
limbah B3 min 90%
• Kepdal 02/1995 ya
Kinerja Pengelolaan LB3 dan BIRU
• Kepdal 03/1995 penaatan thd izin pengelolaan
tdk
• Kepdal 04/1995 limbah B3 min 100%
ya
• Kepdal 05/1995
Mengurangi limbah B3 dan limbah HIJAU
non B3 serta melakukan
ya 3R:
Limbah B3 dan limbah non B3
EMAS
dan memenuhi passing grade
ya
Kriteria Penilaian Pengelolaan Limbah B3
Sudah memiliki izin Kementerian
limbah B3 Negara Lingkungan Hidup untuk
dibuang Open burning pengelolaan semua jenis limbah B3
langsung ke limbah B3 yang dihasilkan. dan melaksanakan
tanah / lahan yang kegiatan pengelolaan sesuai dengan
terbuka / media dihasilkan. ketentuan yang dipersyaratkan
lingkungan pada izin.
BIRU

HITAM
Pengolahan / MERAH
pemanfaatan /
belum memiliki izin & penimbunan
alat serta fasilitas belum memiliki izin tetapi
yang digunakan alat serta fasilitas yang
belum memenuhi digunakan telah memenuhi
persyaratan persyaratan

Sudah memiliki izin dari


Dikelola oleh Kementerian Negara
pihak ketiga Lingkungan Hidup namun
yang belum belum melaksanakan
memiliki izin ketentuan yang
dipersyaratkan dalam izin
KRITERIA PENILAIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN LAUT

Perusahaan

Punya izin ya
dumping ke
laut

Sesuai ya
ketentuan
izin

tidak tidak
MERAH BIRU

Anda mungkin juga menyukai