• Reaksi akan berhenti pada saat nilai Gibbs berada pada jumlah minimum
• Apabila nilai Gibbs bertambah maka reaksi tidak akan terjadi karena tidak
memenuhi hukum termodinamika II
Sehingga untuk gas ideal campuran pada tekanan parsial dan temperature :
• Penggabungan gibbs pada elemen :
• Sehingga Kp =
Contoh
• Apabia proses disosiasi N2 menjadi 2N pada kondisi 25°C, tentukan Kp dari reaksi
ini. Nilai gibbs pada formasi kondisi std adalah 0 untuk N2 dan 455510 kJ/kmol.
Gunakan rumus :
Mengetahui Kp dengan
Konstanta Kp untuk gas ideal
• Kp berhubungan dengan rumus standar Gibbs dengan perubahan ∆𝐺𝐺 ∗ (𝑇𝑇) maka dapat
disimpulkan :
1. Kp hanya bergantung pada temperature
2. Konstanta pada Reaksi terbalik (reverse) adalah 1/Kp
3. Kp yang besar memiliki indikasi untuk reaksi final
4. Tekanan pada campuran menyebabkan perubahan pada konstanta kesetimbangan
5. Adanya gas inert menyebabkan komposisi kestimbangan berubah, namun tidak pada
konstanta equilibrium
6. Elektron bebas pada kesetimbangan dapat dikategorikan sebagai gas ideal
7. Apabila koefisien stoichiometri naik menjadi 2 kali lipat, maka Kp = Kp2
8. Kalkulasi equilibrium memiliki informasi dari komposisi equilibrium bukan untuk laju reaksi
Variasi Kp dengan Temperatur
• Konstanta kesetimbangan dari gas ideal berhubungan dengan temperature dan
koefisien standar Gibbs.
• Disubstitusi dengan
Pada kondisi konstan T ds = dh- vdP berubah menjadi T ds = dh. Kemudian
, karena ∆𝑆𝑆 ∗ dan ∆𝐻𝐻 ∗ terdiri dari entropi dan entalpi produk dan
reaktan. Maka persamaan di atas menjadi :
hR adalah entalpi reaksi yang berhubungan dengan teori van’t hoff, dimana hR
berubah dengan kondisi T. Untuk perbadaan temperatur yang kecil hR dapat
diasumsikan konstan, sehingga :
Contoh
• Hitung entalpi reaksi dari reaksi pembakaran hydrogen pada 2000K dengan (a)
data entalpi dan (b) data kP
Pada table :
Hf H2O = 241280, ho = 9904, hi = 8259
H2 = > ho = 8468 dan hi = 61400
O2 => ho = 8682 dan hi = 67881
Kp @ 2000 K = 869.6
Kp @ 1800 K = 18509
Kesetimbangan Fasa
• Fungsi Gibbs untuk system bereaksi atau tidak bereaksi adalah nol
Menjemur pakaian dengan system terbuka, dimana pengeringan terjadi dengan udara.
Apabila humiditas udara 100% maka tidak akan terjadi pengeringan.
Apabila tidak terjadi perubahan fasa dari liquid menjadi uap, kedua fasa ini berada
pada kesetimbangan FASA
Kesetimbangan fasa satu komponen
• Kriteria kesetimbangan dari dua fasa dengan zat murni seperti air, dapat dilihat
dengan kondisi campuran pada sat liquid dan sat vapor dengan temperature dan
tekanan tertentu. Kondisi Gibbs untuk peristiwa ini :
𝐺𝐺 = 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 + 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
• Apabila terjadi perubahan suhu dan temperature maka perubahan Gibbs:
𝑑𝑑 𝐺𝐺 𝑇𝑇, 𝑃𝑃 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑓𝑓 + 𝑑𝑑𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔
Nilai gf dan gg konstan pada tekanan dan temperature konstan, pada kondisi
kesetimbangan 𝑑𝑑 𝐺𝐺 𝑇𝑇, 𝑃𝑃 = 0, dari konservasi masa diketahui dmg = -dmf maka
didapatkan :
𝑑𝑑 𝐺𝐺 𝑇𝑇, 𝑃𝑃 = (𝑔𝑔𝑓𝑓 − 𝑔𝑔𝑔𝑔 )𝑑𝑑𝑑𝑑𝑓𝑓
Maka 2 fasa dari zat murni mengalami kesetimbangan ketika setiap fasa
memiliki nilai g yang sama.
Tunjukan bahwa sat liquid air dan sat liquid uap pada 120°C memenuhi kriteria
kesetimbangan fasa.
Diket :
Hf = 503.81, sf = 1.5279, hg = 2706, sg = 7.1292
Kesetimbangan fasa pada
multikomponen
• Sistem multifasa dapat ditemukan pada kondisi real dari dua komponen atau
lebih. Sistem multifasa multikomponen terjadi pada tekanan dan temperature
tertentu.
• Perbedaan fasa pada tiap komponen dapat dilihat dengan menggunakan diagram
fasa
• Contoh umum pada kondisi liquid dan solid. Temperatur dan tekanan menentukan
kondisi dimana solid berdisosiasi menjadi liquid. Hal ini menimbulkan pengaruh
solubility yang menentukan fasa padat menjadi cair pada temperature tertentu.
• Solubility adalah jumlah maksimum dari solid yang terdisosiasi menjadi liquid
pada temperature tertentu, contoh
Solubility gas dan koefisien diffusi pada gas-solid dikenal dengan permeability /
kemampuan gas untuk penetrasi terhadap padatan.