Anda di halaman 1dari 58

Merencanakan Audit

Energi

1
Agenda

Pengertian Audit Energi 01

Ketentuan Umum 02

Merencanakan Audit Energi 03

2
1
Pengertian Audit
Energi

3
1 Pemahaman Istilah
Audit Energi
Analisis sistematis penggunaan energi dan konsumsi energi dalam ruang lingkup audit energi
yang ditetapkan, untuk mengidentifikasi, mengkuantifikasi dan melaporkan peluang
peningkatan kinerja energi

Sistematis
Mempertimbangkan hubungan yang teratur dan logis semua penyusun sistem

Penggunaan energi
Fasilitas atau alat yang menggunakan energi; mis: sistem tata udara

Konsumsi energi
Jumlah energi yang digunakan, mis: 100 kWh

Ruang lingkup audit energi Lingkup pemanfaatan energi dan kegiatan terkait yang termasuk dalam audit energi
sebagaimana ditetapkan organisasi. Contoh: fasilitas atau beberapa fasilitas

Peningkatan kinerja energi Peningkatan efisiensi energi, penurunan konsumsi energi, penurunan penggguanaan energi
atau kombinasi ketiganya
4
2 Proses Audit Energi

Audit energi Audit Energi Audit Energi


singkat Awal Rinci

• Persiapan • Persiapan • Persiapan


• Pengumpulan • Pengumpulan • Pengumpulan
data data data
• Analisis • Analisis • Analisis
• Laporan • Laporan • Laporan

5
Ref: SNI 6196 2011
2 Proses Audit Energi

Rapat
Pembukaan

Rencana Audit Rencana Melakukan Laporan Pertemuan


Analisis
Energi Pengukuran Kunjungan Audit Energi Penutup

Pengumpulan
Data

Ref: SNI ISO 50002

6
2
Ketentuan Umum

7
Ketentuan Umum Audit Energi

Kompetensi Kerahasiaan Objektifitas Akses

8
1 Kompetensi
Pendidikan pengalaman dan atau pelatihan yang
sesuai Jika hanya ada 1 auditor, maka dia dianggap
sebagai ketua auditor
Keterampilan teknis spesifik yang sesuai dengan
Jika skema sertifikasi auditor energi nasional
pemanfaaatan energi, ruang lingkup, batasan dan
tujuan audit atau lokal, atau yang setara tersedia, auditor
energi bersertifikat dapat dipertimbangkan.
Pengetahuan tentang legal dan persyaratan Beberapa skema bisa spesifik secara
lainnya yang sesuai teknologi
Auditor energi didorong untuk menunjukkan
Familier dengan pemanfaatan energi yang diaudit
upaya pengembangan profesional
berkelanjutan guna mempertahankan dan
meningkatkan pengetahuan audit,
Pengetahuan tentang persyaratan standar audit ketrampilan teknis, dan atribut pribadi.
energi internasional, nasional, dan lokal Pengembangan profesional berkelanjutan
dapat dicapai melalui kehadiran dalam
Ketau tim audit sebaiknya memiliki ketrampilan pertemuan, seminar, konferensi, pelatihan
untuk mengelola dan memimpin tim audit energi: teknis, pengalaman kerja, studi mandiri,
ketua auditor sebaiknya memiliki ketrampilan pembinaan, atau kegiatan terkait lainnya.
manajerial, profesional, dan kepemimpinan untuk
mengelola tim
9
2 Kerahasiaan

Kerahasiaan hasil audit harus disepakati oleh


perusahaan dan auditor sebelum dimulainya audit Konsep ini mencakup penanganan yang
energi. Informasi audit energi tidak boleh tepat terhadap informasi yang sensitif atau
digunakan secara tidak tepat untuk keuntungan rahasia.
pribadi auditor energi, atau dengan cara yang
merugikan kepentingan organisasi yang sah.

10
3 Objektivitas
Auditor energi harus bertindak secara independen dan tidak memihak. Konflik kepentingan (pribadi,
keuangan, atau lainnya) harus diidentifikasi dan diungkapkan kepada organisasi pada waktu yang
tepat.
Jika perusahaan bermaksud melakukan audit energi dengan menggunakan personel internal, segala
upaya harus dilakukan untuk menghilangkan bias dan mendorong objektivitas.

11
4 Akses ke peralatan, sumber daya, dan informasi
Untuk menyelesaikan audit energi berdasarkan ruang lingkup dan batasan audit
energi yang ditetapkan, diperlukan akses untuk:

a. organisasi, fasilitas, peralatan, sistem, dan proses


b. personel (teknik, operasi, pemeliharaan, dll), vendor peralatan, kontraktor, dan pihak lainnya
untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dan berguna untuk audit energi dan analisis data

c. sumber informasi lainnya seperti gambar, manual laporan pengujian, informasi historis tagihan
utilitas, data pemantauan dan pengendalian, panel peralatan listrik, dan catatan kalibrasi

12
3
Merencanakan
Audit Energi

13
1 Tujuan Merencanakan Audit
Memperoleh kesepakatan Mendapatkan informasi
Menyampaikan informasi
tentang audit energi dengan awal dari organisasi
kepada organisasi terkait audit
organisasi terkait audit energi
• Tujuan, ruang lingkup dan • Persyaratan perundang- • Fasilitas, peralatan dan jasa
batasan audit undangan dan persyaratan • Pertimbangan komersial dan
• Kebutuhan dan ekspektasi lain pertimbangan
• Rentang waktu penyelesaian • Peraturan dan hambatan lain • lainnya
audit • Rencana strategis yang
• Jenis audit energi berpengaruh pada kinerja
• Kriteria evaluasi peluang energi
• Komitmen waktu dan sumber • Penerapan sistem
daya manajemen
• Data relevan • Faktor dan pertimbangan
khusus
• Keluaran dan format laporan
• Metode pemberian
tanggapan
• Perwakilan organisasi
• Proses untuk menyepakati
perubahan 14
Merencanakan Persiapan Audit Energi
o Menentukan obyek audit energi (bagian dari lingkup)
o Menentukan jenis audit: Walk Through Energy Audit, Prilimanary Energy Audit (Audit
Energi Awal) dan Detailed Energy Audit (Audit Energi Rinci)
o Menentukan metode audit energi
- Menentukan metode analisis data
- Menentukan metode pengumpulan data
o Menyusun jadwal pelaksanaan audit energi dan jadwal personil
o Menyusun daftar permintaan data, daftar pertanyaan dan kuisioner dan cek list
o Menyusun Tim audit energi
o Menyiapkan peralatan audit energi dan perlengkapan kerja
o Menyusun biaya audit energi
o Menyiapkan persyaratan administrasi

15
Menentukan Jenis Audit
Jenis Audit Energi ada 3 macam yaitu :
1. Walk Trough
2. Audit Awal
3. Audit Rinci
• Walk trough digunakan untuk memperoleh data guna merencanakan
Audit Energi ( Awal dan Rinci )
• Audit Awal digunakan untuk Audit Energi pada satu komplek
Industri yang terdiri atas beberapa unit(plant)
• Audit Rinci digunakan untuk melanjutkan pekerjaan audit awal
(sesuai hasil audit energi awal)
• Bila Audit Energi dilaksanakan hanya pada satu unit pembangkit
maka pekerjaan dapat langsung ke Audit Rinci
16
Menetapkan Jenis Audit Energi
Jika ditugasi untuk melakukan audit energi disuatu fasilitas pengguna energi, maka
pertanyaan yang muncul adalah apa yang perlu dilakukan untuk persiapan
pelaksanaan audit energi di suatu fasilitas pengguna energi.
1. Untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah, memperoleh informasi awal yang
memadai tentang fasilitas tersebut, sebagai dasar perencanaan meliputi antara
lain :
> Informasi umum
> Proses flow diagram,
> Spesifikasi teknis peralatan pengguna energi utama,
> Data historis produksi dan pengunaan energi,
> Single line diagram dan P & ID
2. Untuk memperoleh informasi yang tepat, biasanya perlu melakukan survai
pendahuluan

17
Audit Awal

• Audit awal merupakan kajian menyeluruh pada obyek yang diaudit.


• Kegiatan ini dilakukan untuk memotret secara lengkap tetapi tidak
mendalam seluruh unit pemanfaatan energi, untuk itu dikumpulkan
data sekunder dan primer yang cukup memadai untuk analisis.
• Potensi penghematan(ECO) yang dapat diungkap dalam Low and No
Cost dan Medium Cost .
• Mengidentifikasi peluang yang memerlukan High Cost sebagai dasar
Audit Rinci

18
AUDIT RINCI

• Audit rinci dilakukan pada beberapa unit fasilitas pamanfaat energi


yang diidentifikasi pada audit awal atau informasi dari owner,
mempunyai peluang penghematan energi besar tetapi memerlukan
investasi cukup besar.
• Audit rinci memerlukan analisa basic engineering untuk
mengevaluasi kelayakan teknis karena perlu penggantian atau
modifikasi peralatan dengan investasi tinggi
• Biaya investasi dan O & M cost dususun berdasarkan hasil basic
engineering dan kemudian dilakukan analisis ekonomi
• Berdasarkan hasil Audit Rinci tersebut disusun rekomendasi
engineering

19
Level dan Aktifitas Audit Energi
• Aktifitas menyeluruh audit energi sesuai kedalaman masing-masing
digambarkan pada tabel berikut.

20
Level Audit Sesuai ISO 50002
Penggunaan Pemenuhan Pengumpulan data Analysis Identifikasi peluang Evaluasi peluang
kebutuhan bisnis
Beberapa Indikasi potensi 1. Keseluruhan data 1. Analisis data energi 1. Walkthrough untuk melihat 1. Penghematan energi
fasilitas atau penghematan energi energi termasuk dari review data peluang penghematan yang bersifat
proses atau profil beban baseline secara visual indikatif atau typical
armada Output:
haria(jika tersedia). 2. Perkiraan 2. Identifikasi dan yang dihitung
1. Identifikasi dan
Cocok sebagai: 2. Data produksi yang breakdown end perhitungan peluang menggunakan
berbiaya rendah
sesuai untuk user energi berbiaya rendah aturan secara umum
yang mudah
1. Audit membuat EnPI berdasarakan 3. Identifikasi secara umum (rules of thumb)
diimplementasikan.
energi secara keseluruhan analisa yang peluang penghematan melalui
1. Memahami
untuk terbatas atau energi yang berbiaya besar perbandingan
konsumsi energi di
perusahaa berdasarkan tanpa menggunakan dengan energy
site atau armada
Level I

n kecil referensi untuk perhitungan teknis yang baseline


tertentu
fasilitas yang rinci 2. Perkiraan payback
2. Meningkatkan
1. Audi sejenis period
kepedulian akan
energi 3. Review secara 3. Rekomendasi
biaya energi dan
awal umum untuk langkah-langkah
manfaat dari
untuk melihat anomaly untuk menghasilkan
mengelola energi
perusahaa data harian tindakan spesifik
3. Memahami
n besar 4. Perbandingan yang dapat
peluang
dengan benchmark diterapkan
penghematan
yang tersedia
energi yang 21
berbiaya besar
Level Audit Sesuai ISO 50002
Penggunaan Pemenuhan Pengumpulan data Analysis Identifikasi peluang Evaluasi peluang
kebutuhan bisnis
Satu site atau Identifikasi dan 1. Keseluruhan data 1. Analisis data 1. Survey terhadap satu site 1. Penghematan
proses atau evaluasi peluang energi yang energi dari review atau lebih dihitung
armada penghemtan energi tersedia termasuk data baseline 2. Identifikasi peluang berdasarkan
yang spesifik dengan
profil harian 2. EnPI untuk area penghematan energi yang teknologi spesifik
Detailed cost dan benefit yang
energy audit spesifik 2. Data yang cukup plant atau proses spesifik dan dapat dan merujuk ke
untuk membuat spesifik diimplementasikan yang data neraca energi
Umumnya Identifikasi peluang EnPI untuk SEU 3. Neraca energi rinci didasarkan pada neraca 2. Perhitungan biaya
tidak tepat untuk investigasi 3. Data sub-meter yang merujuk pada energi yang rinci berdasarkan rule of
untuk lanjutan yang lebih yang dievaluasi data submetering 3. Semua atau paling tidak thumb untuk
perusahaan rinci
sampai level load secara tahunan Sebagian besar peluang peralatan dan labor
Level 2

dengan
profile SEU dan variablenya penghematan telah cost. Penawaran
budget
energy yang Output: 4. Data dari site secara jika dilengkapi dengan dari vendor belum
kecil 1. Pemahaman yang kesuluruhan sesuai memungkinkan perhitungan cost dan diwajibkan pada
rinci terkait dengan scope audit 4. Neraca massa benefit level ini
pemakaian dan 5. Data energi rinci yang berpengaruh 4. Identifikasi peluang yang 3. Presentasi evaluasi
konsumsi energi termasuk varibel besar terhadap membutuhkan data economic yg
konsumsi energi tambahan dibutuhkan seperti
1. Data untuk 5. Evaluasi desain 5. Perusahaan dapat IRR, NPV dan
kebutuhan energi dan konfigurasi melakukan review simple payback
monitoring dan untuk menjawab terhadap peluang sebelum
kebutuhan system dianalisa lebih lanjut.
22
review
Level Audit Sesuai ISO 50002
Penggunaan Pemenuhan Pengumpulan data Analysis Identifikasi peluang Evaluasi peluang
kebutuhan bisnis
Semua site, proses, Identifikasi dan evaluasi peluang 1. Profil load atau operasi suatu 1. Analisis data energi dari 1. Survey terhadap satu site atau lebih 1. Penghematan dihitung
sistem atau armada penghemtan energi yang spesifik site review data baseline 2. Identifikasi peluang penghematan energi berdasarkan teknologi spesifik
dengan cost dan benefit yang 2. Data yang cukup untuk 2. EnPI untuk area plant atau yang spesifik dan dapat dan merujuk ke data neraca
Audit energi spesifik termasuk manfaat non
membuat EnPI untuk SEU proses spesifik diimplementasikan yang didasarkan pada energi
komprehensif dengan energi
masukan dari 3. Data sub-meter yang 3. Neraca energi rinci yang neraca energi yang rinci 2. Perhitungan biaya berdasarkan
perusahaan Investigasi lanjutan yang lebih rinci dievaluasi sampai level load merujuk pada data 3. Semua atau paling tidak Sebagian besar rule of thumb untuk peralatan
untuk peluang penghematan profile SEU submetering secara tahunan peluang penghematan telah dilengkapi dan labor cost. Penawaran dari
Umumnya hanya Auditor harus memiliki pengalaman 4. Data dari site secara dan variablenya jika dengan perhitungan cost dan benefit dan vendor belum diwajibkan pada
cocok untuk dan skill professional, managerial kesuluruhan sesuai dengan memungkinkan telah mempertimbangkan manfaat non level ini
perusahaan dengan dan teknis yang sesuai dan
scope audit 4. Neraca massa untuk proses energi seperti penghematan dari biaya
biaya energi yang memahami energi yang diaudit 3. Semua peluang
5. Data harus dikumpulkan untuk yang termasuk aliran produk maintenance
besar untuk pengelolahan dan pemrosesan
data lebih lanjut periode yang cukup untuk atau material yang 4. Identifikasi peluang yang membutuhkan penghematan
Dapat dipakai juga Pertimbangan strategi bisnis pada mempertimbangkan pengaruh berpengaruh besar terhadap data tambahan
untuk hanya sistem kegiatan audit energi variable energi konsumsi energi 5. Analisa, Teknik maupun pendekatan lain
menyediakan
Level 3

tertentu misalnya Output: 6. Data energi meliputi 5. Evaluasi desain dan yang dapat meningkatkan pemahaman perhitungan cost
compressed air 1. Pemahaman yang rinci - Data rinci konsumsi energi konfigurasi untuk menjawab terhadap konsumsi energi
terkait pemakaian dan untuk sistem ataupun kebutuhan system
dan benefit
konsumsi energi peralatan termasuk variable 6. Penggunaan metode analisis termasuk benefit
2. Data untuk kebutuhan energi - Konfiguarasi sistem monitoring yang memungkinkan
monitoring dan review - Dokumen design, operasi dan hubungan konsumsi energi non energy.
3. Evaluasi metering system maintenance dan variables 4. Presentasi evaluasi economic
dan rekomendasi untuk - Audit energi atau studi energi 7. Rekomendasi tambahan data yg dibutuhkan seperti IRR, NPV
menutup gap yang ada sebelumnya atau investigasi untuk dan simple payback
- Rencana yang akan meningkatkan akurasi
mempengaruhi konsumsi
energi
- Informasi pengelolaan energi
perusahaan

23
Konsumsi Energi

• Berdasarkan data yang sudah diperoleh dilakukan analisa awal untuk


memperoleh gambaran menyeluruh tentang obyek audit energi.
• Pertama mengenai produkasi utama dan aktifitas berkaitan dengan
produksi utama mulai bahan baku sampai produk jadi
• Kedua mengenai peran masing-masing jenis energi disetiap unit
produksi
• Selanjutnya ditinjau pengguna energi terbesar dan biaya energi
terbesar untuk menentukan prioritas audit energi ( Teori Pareto )

24
Biaya Energi

• Biaya energi perlu ditinjau dalam menentukan prioritas audit


energi, sebab kadang-kadang penggunaan energi secara unit
kecil tetapi biaya energi ternyata besar yang disebabkan oleh
biaya per unit energi tinggi, sebagai contoh listrik.
• Di bawah ini adalah contoh menentukan prioritas biaya energi

25
Jadwal Ringkas Audit Energi
Hari
No Uraian Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Persiapan Pelaksanaan Audit
a. Penyiapan administrasi
b. Penyiapan personil
c. Peyiapan alat bantu (jadwal rinci, APD,
alat ukur, kuisioner, checklist)
d. Melakukan kick off meeting
2 Survey Lapangan
a. Pengumpulan data sekunder
b. Pengumpulan data primer
c. Verifikasi data
d. Klarifikasi data
3 Analisis Data
a. Statistik
b. Teknis dan Potensi Penghematan
c. Finansial
4 Penyusunan Laporan
a. Konsep Laporan Akhir
b. Laporan Akhir
5 Presentasi laporan
26
Jadwal Personel

No.Personel /minggu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.


1. Ketua Tim Audit Energi
2. Auditor Energi 1
3. Auditor Energi 2
4. Auditor Energi 3
5. Auditor Energi 4
6. Operator Instrumen 1
7. Operator Instrumen 2

27
Menghitung Biaya Audit Energ
• Setelah jenis audit energi dan prioritas kajian di tentukan
kemudian dilanjutkan dengan pembentukan tim, menentukan
peralatan yang digunakan dan menyusun jadwal, pekerjaan
selanjutnya adalah menghitung biaya untuk audit energi.
• Komponen biaya untuk audit energi tersebut meliputi :
1. Biaya personel (man month )
2. Biaya sewa alat (unit/day)
3. Biaya transpor udara/darat dan transpor lokal (sewa mobil)
4. Biaya logistik (penginapan dan makan)
5. Biaya adminitrasi
28
Daftar Tanya Untuk Manajemen Energi

29
Daftar Periksa - Check list (Umum)

‣ Komitmen perusahaan tentang energi.


‣ Target dan realisasi penghematan energi
‣ Struktur managemen energi perusahaan (organisasi / posisi manajer dalam organisasi perusahaan),
‣ Fungsi masing-masing departemen,
‣ Sasaran dan program energi manajemen,
‣ Status program, data base, pelaksanaan program,
‣ Kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan .
‣ Lay out fasilitas energi.
‣ Konsumsi energi,Bahan bakar, jenis, jumlah, biaya energi .
‣ Pemakaian energi masing-masing unit kerja dan fasilitas ;
‣ Jadwal kerja.
‣ Standar lingkungan.
‣ Spesifikasi peralatan.
‣ Indikator kinerja,
‣ Prosedur pelaporan,
‣ Kapasitas daya.

30
Menentukan Tim Audit Energi

1. Umumnya kegiatan audit energi dilakukan oleh suatu Tim


yang terdiri dari tiga sampai dengan sepuluh orang
tergantung jumlah unit yang diaudit.
2. Anggota Tim mempunyai latar belakang pendidikan dan
pengalaman : mekanikal, elektrikal dan kimia tergantung pada
objek yang di audit

31
Menentukan Tim Audit Energi

3. Anggota Tim Audit Energi harus orang sudah berpengalaman


di bidangnya dalam melaksanakan audit energi di industri dan
bersertifikat
4. Sebagai contoh untuk melaksanakan audit energi di Utility
diperlukan :
• 1 orang ahli audit energi di boiler
• 1 orang ahli audit steam turbin
• 1 orang ahli audit St. distribution
• 1 orang ahli audit kelistrikan
• 2 orang orang operator instrumen
32
Pelindung diri dan K3
• Harus memperoleh informasi yang akurat mengenai persyaratan
pelidung diri dan K3
1. Persyaratan kesehatan, usia dan sertifikat yang diperlukan
2. Persyaratan kartu identitas diri
3. Persyaratan mutu pelidung diri meliputi : pelidung kepala (helm), baju
terusan, sepatu , masker dan kacamata.

33
Untuk keperluan pengukuran diperlukan instrument/alat
ukur antara lain :
1. Termal audit energi: 2. Listrik

•Steam trap detektor Power Analyzer


•TDS meter Clamp on power
• Combustion analyzer meter
•Pocket Termometer, Thermograf
Infrared termometer Insulation Tester
•Thermography Multitester
•Lux meter Test Pen
•Hygrometer
•Anemometer
• Flow meters
• Leak detector
• Kamera

34
Peralatan Untuk Audit Energi

Hygrometer

Infrared temperature gun

Lux meter

35
Peralatan Untuk Audit Energi
POWER ANALYZER
Instrumen ini digunakan untuk mengukur parameter sistem listrik (voltase, arus, power
factor dan kwalitas daya).
Kwalitas daya berkaitan dengan parameter antara lain:
 Ketidak-seimbangan arus.
 Ketidak-seimbangan tegangan.
 Kestabilan tegangan terhadap beban kejut.
 Faktor daya.
 Tingkat harmonik (THD) arus.
 Tingkat harmonik (THD) tegangan.

36
Peralatan Untuk Audit Energi
ULTRASONIC FLOW METERS

 Instrumen ini digunakan untuk mengukur laju aliran cairan/air.


 Aliran diukur untuk mendapatkan besaran laju alir pada pompa,
cooling tower, sistem pendinginan, heat exchanger dan
kondensor.

37
Peralatan Untuk Audit Energi
ANEMOMETERS

 Instrumen ini digunakan untuk


mengukur kecepatan alir udara.
 Kecepatan alir udara perlu diukur
untuk mendapatkan besaran laju
alir udara misalnya pada sistem
pendingin udara (AHU/FCU),
cooling tower, sistem pembakaran
dan heat exchanger.

38
Persyaratan Administrasi

Banyak persyaratan atminitrasi harus dipenuhi


sebelum pekerjaan audit energi dimulai antara lain :
Kontrak kerja
Rencana kerja dan jadwal survei
Persyaratan auditor energi
Kalibrasi peralatan
Izin masuk ke area (Plant )

39
Metode Audit Energi

• Sebelum dilaksanakan audit energi yang pertama dilakukan


adalah melakukan audit singkat( wolk trough) untuk mengetahui
kondisi obyek audit energi
• Berdasarkan kondisi di Lapangan di lapangan dapat diketahui
data sekunder apa yang mungkin diperoleh dan data primer
apa yang dapat diperoleh
• Berdasarkan kondisi tersebut dapat ditentukan metode apa
yang akan digunakan pada audit energi
• Contoh: Jika metode langsung untuk mengevaluasi efisiensi
boiler ternyata tidak teliti maka digunakan lost method

40
Menentukan Metode audit energi
Dalam menentukan metode audit energi (metode pengumpulan data dan
evaluasi data ) pada peralatan atau sistem didasarkan kepada:
1. Jenis , spesifikasi, kondisi sistem/peralatan dan kondisi lingkungan.
2. Kelengkapan dan ketelitian peralatan ukur yang terpasang
3. Data yang mungkin bisa diperoleh dalam waktu yang tersedia,
4. Jenis audit energi dan target audit energi yang ingin dicapai (contoh
pemanfaatan WHR)
Informasi awal yang cukup memadai dari survai awal (walk trough) akan
membantu dalan menentukan metode audit

41
Metode pengumpulan data
Kuisioner dan Daftar Permintaan data

• Kuisioner perlu dibuat untuk meminta data umum dan


manajemen energi
• Daftar permintaan data sekunder meliputi: data design
peralatan utama, data produksi, data konsumsi energi, dll
• Perlu dibuat juga cek list untuk pengamatan dan pengukuran
yang akan dilakukan untuk memperoleh data primer

42
Jenis dan kebutuhan data primer dan sekunder
Jenis data primer dan sekunder serta kedalamannya,
tergantung kepada :
1. Obyek yang diaudit,
2. Jenis audit yang dipilih
3. Metode analisis yang akan digunakan.

Secara umum data sekunder yang diperlukan meliputi:

Data umum perusahaan


Data historis Konsumsi Energi dan produksi
Data manajemen energi
Process Flow Diagram & P&ID
Data spesifikasi peralatan pengguna energi
Data operasi ( log sheet )
Single line diagram kelistrikan

43
Metode Pengumpulan Data Primer
Data primer diperoleh melalui observasi dan
pengukuran
Maksud observasi :
• Melihat secara langsung fisik dan kelainan yang
terjadi pada peralatan energi, jenis teknologi
peralatan yang digunakan sudah hemat energi,
• Mengetahui kondisi operasi, pemeliharaan apakah
sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

44
THERMOGRAPHY
 Instrument ini digunakan untuk mengukur suhu suhu ujung
kopling dan bearing motor
 Suhu ujung kopling dan bearing motor yg tinggi serta selisih antara
suhu bearing pompa juga tinggi adalah tanda adannya misaligned
pada poros pompa

45
Observasi langsung
• kondisi fisik peralatan energi
• data operasi dan pemeliharaan
P disarankan = 0.5
kg/cm2
P aktual =2.3 – 1.3 = 1 kg/cm2

46
Metoda Pemeriksaan dan Pengukuran
Metoda periksaan didasarkan analisis suara dengan menggunakan
 alat pendengar (sound device),
 infra red (thermography).

Periksaan steam trap :


Jika steam trap berfungsi dengan baik/normal suara yang dihasilkan adalah siklus, dan dengan
menggunakan alat pendengar (sound device) seseorang dapat mendengarkannya secara pisik.
Alat pendengar suara sangat bervariasi dalam hal kecanggihan mulai dari yang sederhana seperti
handmade steel welding rod hingga yang canggih seperti ultrasonic testing equipment.

sound device 47
Ultrasound
Metode Pengukuran

Kualitas Daya Konsumsi

48
Menetapkan Metode Analisis Data

Metode analisis yang dipilih atau ditentukan akan menentukan:


1. Jenis dan kebutuhan data primer dan sekunder serta data
kualitatif dan kuantitatif
2. Metode observasi, pengukuran dan wawancara ditentukan
sesuai jenis dan kebutuhan data
3. Jenis peralatan/instrumen yang akan digunakan
4. Durasi pengambilan data/ survei

49
Metode Analisis
Metode analisis Data Sekunder (Historis) Konsumsi Energi dan
produksi :
• Intensitas energi
• Statistik
• Benchmarking
• Komperasi

Metoda analisis Data primer & sekunder)


• Matrik manajemen energi
• Benchmarking hasil pengukuran dan pengamatan
• Perhitungan efisiensi Langsung - Heat loss
• Penyusunsn neraca energi Neraca energi.

Metode analisis Potensi penghematan energi


• Teknikal (efisiensi, lokasi/instalasi)
• Ekonomi (Simple pay back, IRR)
50
Analisis data sekunder : Intensitas energi
(Energi VS Produksi )
Intensitas energi adalah metode sederhana untuk mengukur
efisien tidaknya penggunaan energi di industri
Intensitas energi industri diartikan sebagai perbandingan
antara konsumsi energi (input) dengan produk (output) yang
dihasilkan
Intensitas energi tidak selalu sama antar industri yang satu dan
industri sejenis lainnya tergantung pada tingkat kondisi.
Intensitas energi juga dapat digunakan untuk peralatan utama
pengguna energi
51
ITENSITAS ENERGI SEBAGAI INDIKATOR EFISIENSI ENERGI
• Efisien tidaknya pemakaian energi dilihat dari indeks penggunaan
energinya.
• Indeks penggunaan energi sering disebut dengan intensitas energi
• Intensitas energi adalah perbandingan antara konsumsi energi (input)
dengan produk yang dihasilkan (output).

Energi per satuan unit produk


kWh/kg.
Kcal/kg
 kWh/m2
Kcal/barrel
BTU/kWh
52
Metode benchmarking
Yaitu metode membandingkan intensitas energi dengan intensitas fihak lain,
untuk mengetahui seberapa baik pemanfaatan energi.
Yang dibandingkan adalah intensitas energi perusahaan dengan intensitas
energi perusahaan lain yang sejenis.

53
Metode statistik
Hubungan antara intensitas energi (energi per satuan produksi) dengan
tingkat produksi tipikal adalah tampak seperti grafik.

Semakin tinggi tingkat produksi semakin rendah intensitas energinya.

54
Analisis Statistik(linier)
KECENDRUNGAN INTENSITAS ENERGI

55
Menetapkan Metode Analisis Data
Untuk data primer dan sekunder

1. Untuk peralatan thermal biasa digunakan adalah perhitungan intensitas


atau heat rate( energi/ produk), heat and mass balance untuk
identifikasi losses.
2. Sedang untuk menghitung efisiensi dapat digunakan metode langsung
(output/input) atau loss method (100 % - total losses).
3. Untuk proses produksi yang komplek diperlukan suatu soft ware untuk
analisis ( HYSIS dan Pinch )
4. Untuk sistem kelistrikan metode analisis dimulai dari sistem distribusi
(kwalitas kelistrikan), efisiensi peralatan distribusi dan efisiensi peralatan
konversi.

56
Metode Analisis Untuk System

• Efisiensi sebagai tolok ukur efisien tidaknya


suatu proses produksi jarang digunakan
• Metode analisis untuk system sangat
tergantung kepada koplek tidaknya system
• Untuk system yang sederhana dapat digunakan
intensitas energi dan heat rate
• Untuk sistem yang komplek diperlukan bantuan
software sesuai dengan jenis proses

57
58

Anda mungkin juga menyukai