Anda di halaman 1dari 24

AUDIT ENERGI

BAGIAN 1

MERENCANAKAN
AUDIT ENERGI
1
SNI ISO 50001 : 2014
a. Definisi
Audit energi adalah analisis sistematis penggunaan energi dan konsumsi
energi dalam ruang lingkup audit energi yang ditetapkan, untuk
mengidentifikasi, menguantifikasi, dan melaporkan peluang peningkatan
kinerja energi
b. Diagram alur proses

2
MERENCANAKAN
AUDIT ENERGI

3
MERENCANAKAN AUDIT ENERGI
1. Didalam memulai audit energi, sangat penting untuk menentukan
ruang lingkup, batasan dan tujuan audit energi serta mengumpulkan
informasi awal dari organisasi;
2. Auditor energi dan organisasi harus menyetujui hal berikut ini :
a. Ruang lingkup, batasan dan tujuan audit energi;
b. Tingkat kerincian yang dibutuhkan;
c. Periode untuk menyelesaikan audit energi;
e. Kriteria evaluasi dan urutan prioritas peluang untuk meningkatkan
kinerja energi;
f. Komitmen waktu dan sumber daya lainnya dari organisasi;
4
MERENCANAKAN AUDIT ENERGI
g. Format laporan yang diharapkan;
h. Perwakilan organisasi yang bertanggung jawab atas proses audit
energi;
i. Proses persetujuan atas perubahan ruang lingkup audit energi;
3. Auditor energi harus meminta informasi awal untuk menetapkan konteks
audit energi mencakup :
a. Persyaratan legal yang memengaruhi audit energi;
b. Persyaratan lain yang memengaruhi ruang lingkup audit energi yang
diusulkan;
c. Rencana strategis yang dapat memengaruhi kinerja energi organisasi;

5
MERENCANAKAN AUDIT ENERGI
d. Sistem manajemen seperti lingkungan, mutu, manajemen energi
atau lainnya;
e. Pendapat dan gagasan terkait dengan langkah peningkatan kinerja
energi potensial yang telah ada.
4. Auditor energi harus menginformasikan kepada organisasi tentang:
a. Fasilitas, peralatan, dan jasa yang diperlukan agar audit energi
dapat dilaksanakan;
b. Kepentingan komersial yang dapat memengaruhi kesimpulan atau
rekomendasi auditor energi;
c. Akses informasi dan data berkaitan dengan tujuan audit energi;
d. Akses untuk meninjau langsung lingkup / batas yang diaudit
6
KOMUNIKASI
Auditor energi dan organisasi sebaiknya :
1. Menetapkan jalur dan metode komunikasi antara auditor energi dan
personil organisasi yang terlibat dalam audit energi, termasuk;
2. Mengidentifikasi tanggung jawab auditor energi dan personil
organisasi;
3. Menetapkan tanggung jawab untuk mengumpulkan dan
menganalisa data dan informasi yang dibutuhkan;
4. Mengalokasikan tanggung jawab untuk pemantauan, pelaporan dan
dukungan situs;
5. Menjelaskan personil mana yang berwenang untuk menegosiasikan
setiap perubahan dalam tujuan, ruang lingkup atau batasan audit
energi.
7
PERAN, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG ORGANISASI
1. Menentukan kebutuhan audit energi dan menentukan tujuan audit;
2. Menentukan ruang lingkup audit energi dan kriteria audit energi;
3. Menentukan tugas audit energi yang akan dilakukan oleh auditor
energi dan yang akan menjadi tanggung jawab organisasi;
4. Memilih auditor energi;
5. Mendapatkan dukungan organisasional berupa :
a. Dukungan pendanaan, personil dan sumber daya yang
diperlukan, termasuk personil lapangan, sesuai kebutuhan;
b. Mengkomunikasikan kepada pihak terkait didalam organisasi
mengenai tujuan audit energi;

8
PERAN, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG ORGANISASI
6. Menetapkan jalur komunikasi yang diperlukan untuk audit;
7. Menyediakan akses yang tepat untuk :
a. Lokus audit, pemanfaatan energi dan fasilitas atau layanan lain
yang diperlukan;
b. Personil, sistem dan peralatan yang relevan (teknik, operasi,
perawatan, dll.);
c. Sumber informasi lainnya, seperti gambar, manual, laporan
pengujian, biaya tagihan utilitas historis;
d. Data pemantauan dan pengendalian, panel peralatan listrik dan
catatan kalibrasi yang diperlukan untuk melakukan audit
9
PERAN, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG AUDITOR ENERGI
1. Menentukan tujuan audit;
2. Menentukan tugas audit energi yang akan dilakukan oleh auditor
energi dan mengkonfirmasi mana yang menjadi tanggung jawab
organisasi;
3. Menentukan ruang lingkup dan kriteria audit energi, jika sesuai,
dalam konsultasi dengan organisasi;
4. Bila diperlukan lebih dari satu auditor energi, maka perlu
membentuk tim audit energi berdasarkan kompetensi yang
dipersyaratkan berdasarkan ruang lingkup dan tujuan audit energi
yang ditentukan;
10
PERAN, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG AUDITOR ENERGI
5. Menetapkan jalur komunikasi yang diperlukan :
a. Dalam tim audit energi bila diperlukan lebih dari satu auditor;
b. Antara auditor energi dan organisasi;
6. Menentukan persyaratan dan menjamin akses terhadap:
a. Lokus audit, penggunaan energi dan fasilitas atau layanan lain
yang diperlukan untuk melakukan audit;
b. Personil, sistem dan peralatan yang relevan (teknik, operasi,
perawatan, dll.) untuk tujuan audit energi;
c. Sumber informasi lainnya, seperti gambar, manual, laporan
pengujian, informasi tagihan historis utilitas;
7. Menentukan persyaratan pengukuran dan rencana pengukuran.
11
DOKUMEN TERKAIT
RENCANA AUDIT ENERGI

12
1. Pada umumnya rencana audit energi
dituangkan /dibuat dalam bentuk prososal
audit energi;
2. Proposal audit energi umumnya terdiri dari
proposal teknik dan proposal komersial;
RENCANA 3. Apabila telah menjadi kesepakatan, proposal
AUDIT teknik merupakan bagian dari laporan audit
energi
ENERGI
4. Proposal teknik audit energi mencakup :
a. Latar belakang;
b. Lingkup / Batasan;
c. Tujuan;

13
d. Tahapan dan Jangka waktu
pelaksanaan;
RENCANA e. Kebutuhan data;
AUDIT f. Metode analisis data;
ENERGI g. Tim auditor/pendamping;
h. Perlengkapan;
i. Format laporan;

14
4. Proposal komersial audit energi mencakup :
a. Biaya tidak langsung (indirect cost);
b. Biaya langsung (direct cost);
RENCANA c. Pajak;
AUDIT d. Tata cara pembayaran;
ENERGI

15
5. Proposal audit energi disampaikan oleh
auditor energi kepada auditi / organisasi
untuk dibahas;
6. Apabila telah disepakati oleh auditor dan
RENCANA auditi organisasi, proposal audit energi
AUDIT menjadi bahan masukan untuk
ENERGI pembuatan surat perjanjian / kontrak;
7. Proposal teknik audit energi selanjutnya
dipresentasikan pada rapat pembukuaan
(opening meeting) oleh auditor kepada
pihak terkait untuk mendapatkan
tanggapan dan dukungan.
16
Tujuan audit energi umumnya mencakup
namun tidak terbatas pada :
a. Memenuhi persyaratan legal (UU, PP,
TUJUAN Permen) dan persyaratan lain (SOP,
AUDIT kebijakan perjanjian);
b. Mengetahui/memperoleh informasi
ENERGI tentang pemanfaatan dan konsumsi
energi (kinerja energi);
c. Mengidentifikasi, mengkuantifikasi
merekomendasikan peluang peningkatan
kinerja energi;

17
Contoh kinerja energi :
a. Konsumsi Energi Absolut (Absolut Energy
Consumption), yaitu konsumsi energi dalam satuan
waktu;
KINERJA b. Komsumsi Energi Spesifik (Specific Energy
Consumption), yaitu rasio antara konsumsi energi
ENERGI terhadap energi berguna yang dihasilkan;
c. Intensitas Energi (Energy Intensity), yaitu rasio
antara konsumsi energi terhadap produksi;
d. Efisiensi Energi (Energy Efficiency), yaitu rasio
antara energi berguna yang dihasilkan terhadap
konsumsi energi.

18
Lingkup audit energi :
Cakupan pemanfaatan energi dan kegiatan
terkait yang termasuk dalam audit energi,
sebagaimana ditetapkan oleh organisasi dengan
LINGKUP berkonsultasi dengan auditor energi, yang dapat
/BATASAN mencakup beberapa Batasan
Batasan audit energi :
AUDIT
Batas fisik atau lokasi dan/atau batas organisasi
ENERGI seperti yang ditetapkan oleh organisasi, seperti :
organisasi / perusahaan, unit produksi / pabrik,
proses, sistem / sub sistem (thermal &
mekanikal, kelistrikan), peralatan)

19
CONTOHRENTANGWAKTUAUDIT ENERGI (JADWAL)

20
Jenis Audit Energi

21
Keluaran Audit Energi
ElemenKompetensi
1 Memperoleh
1. Keluaran berupa :
kesepakatantentang
audit energia.dengan
Konsep laporan akhir audit energi
organisasi b. Laporan akhir audit energi;

KUK82. Format/outline laporan audit, mencakup :


Menetukankeluaran
a. Ringkasan Eksekutif
danformat laporan
b. Rincian Audit Energi (latar belakang, batasan, tujuan, jenis, deskripsi batasan, tim, tahapan
ditentukansesuai
dengan dan jadwal, keluaran, perlengkapan, rapat pembukaan dan penutupan)
kesepakatan
c. Pengumpulan data (primer, sekunder)
denganorganisasi
22
Keluaran Audit Energi
ElemenKompetensi
1 Memperoleh
d. Pengukuran
kesepakatantentang
audit energi denganLapangan
e. Survei
organisasi
f. Analisis Data Dan Identifikasi peluang peningkatan kinerja
KUK8 energi
Menetukankeluaran
g. Rekomendasi peningkatan kinerja energi dan manajemen energi
danformat laporan
(teknis, non teknis)
ditentukansesuai
dengan
kesepakatan
denganorganisasi
23
1. Rencana audit energi mencakup :
a. Lingkup/batasan audit energi
b. Deskripsi lingkup/Batasan audit energi
c. Tujuan audit energi
c. Jenis audit energi
e. Tahapan/jadwal audit energi
f. Tim audit energi
RINGKASAN g. Perlengkapan audit energi
2. Pada awalnya rencana audit dapat berupa
“proposal”
3. Setelah disepakati dan dilaksanakan, menjadi
“rincian audit energi”
4. Menggunakan pendekatan standar, yaitu 5W1H

Anda mungkin juga menyukai