KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
KANTOR UPBU TEMINDUNG - SAMARINDA
Jl. Pipit No.22 Samarinda, Kalimantan Timur
TEKNIK LISTRIK
TAHUN 2016
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ALAT BANTU VISUAL DAN SISTEM KELISTRIKAN BANDAR UDARA
BAB I
PENDAHULUAN
Maksud dibuatnya SOP Alat Bantu Visual dan Sistim Kelistrikan Bandar Udara ini
sebagai salah satu kelengkapan SOP Bandar Udara Temindung Samarinda dalam rangka
melaksanakan kegiatan operasi keamanan dan keselamatan penerbangan
Tujuan dari prosedur ini adalah merinci rancangan inspeksi dan pemeliharaan
fasilitas visual aids bandar udara dan pembangkit catu daya listrik cadangan untuk
mencegah peralatan berfungsi tidak sesuai standar, mencegah terjadinya kegagalan
operasi, mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih besar, menjamin ketersediaan
peralatan (Availability), menjamin kehandalan operasional peralatan dengan
memperpanjang Mean Time Between Failure (MTBF), memperpendek waktu perbaikan
Mean Time To Repair (MTTR), memperpanjang umur operasi peralatan, mengurangi biaya
perbaikan, meningkatkan dukungan langsung dan tidak langsung terhadap keamanan dan
keselamatan penerbangan.
Kepala Bandar Udara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas visual aids
bandar udara dan pembangkit catu daya listrik cadangan.
Fasilitas operasi bandar udara Temindung Samarinda dipasok dari suplai listrik PLN dengan
tegangan operasi 380 V atau 20 kV dengan besar daya tersambung 197 kVA.
Jika terjadi kegagalan pasokan listrik dari PLN:
a. Generating set cadangan yang disediakan sebagai backup beban prioritas secara
otomatis mengambil alih fungsi dalam tempo singkat;
b. Untuk memperoleh kehandalan operasi pada beban prioritas tertentu disediakan
Uninteruptible Power Supply (UPS) sehingga tidak terjadi pemutus operasi
bilamana catu daya listrik PLN mati.
Pada saat suplai listrik utama PLN terjadi gangguan, keseluruhan operasi sistem fasilitas
bandar udara secara otomatis dipasok dari generator cadangan dengan waktu pindah tidak
lebih dari 15 detik.
Sistem visual aids pada sistem APAPI ditempatkan pada setiap ujung landasan pacu. Sistem
APAPI yang dipasang pada setiap ujung runway memiliki masing-masing dua buah sirkuit.
Kehilangan pada satu sirkuit atau satu regulator akan menurunkan performa intensitas
pancaran APAPI pada ujung runway yang mengalami gangguan pada kondisi siang hari.
2.3. Pembangkit Cadangan
Beban fasilitas bandara terbagi dalam dua bagian yaitu beban prioritas / essential dan non
prioritas / umum. Kedua beban tersebut dipisahkan secara elektrikal pada main distribusi
panel. Tujuan pemisahan adalah untuk memudahkan pengaturan beban bilamana terjadi
kenaikan beban dan tidak mampu untuk dibackup oleh Generating Set Cadangan. Beban
beban seperti antara lain ; Tower Set, NDB, APAPI (Visual Aids) dan beban lainnya
dimasukan kedalam beban prioritas. Artinya beban beban tersebut tidak diperkenankan
terputus lebih besar dari 15 detik sesuai standard keselamatan yang ditetapkan pada
Annex 14 dan Annex 10. Total beban prioritas bandar udara Temindung adalah 25 kVA
dan beban non prioritas 65 kVA.
Untuk menjaga kontinuitas tersebut backup generating set bandar udara di suplai dengan
kapasitas 75 KVA, 80 KVA, 150 kVA dan 200 KVA.
Teknisi melakukan inspeksi harian terhadap serviceability dari fasilitas bandar udara yang
menjadi tanggung jawabnya. Untuk memudahkan pelaksanaan tim dibagi dalam beberapa
shift dan dibuatkan jadwal inspeksi dan materi inspeksi seperti terlampir .
Petugas inspeksi akan menyerahkan sebuah Form Works Order kepada Pimpoksi Listrik
yang menjelaskan tentang unserviceability fasilitas yang telah melampaui apa yang
ditegaskan dalam Article 13.(3) dari Keputusan DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN
UDARA No. SKEP 157/IX/2003 tentang kerusakan minor lain-lain pada fasilitas visual aids
dimasukkan kedalam Trigger List .
Untuk sistem penerangan tertentu seperti APAPI harus melalui flight check sebelum
dioperasikan.
Respons berikut dibutuhkan jika diidentifikasi adanya kegagalan fasilitas atau peralatan
dengan kategori sebagai berikut :
3. Advanced - -
Officer
4. Middle Skilled - -
Officer
5. Junior Officer 1 1.BUNTU BATU 082157435770
Orang
Total 4
BAB IV
FASILITAS LISTRIK BANDAR UDARA
Distance Between
Location Quantities/Colors
No Lamp to Lamp
1. Wind sock 80 meters from center line 2 unit/clear/red
2. Apron Flood Light 50 meters 3 Unit/clear
3. Obstacle light - 2 Unit /red
4. Rotating beacon Control tower 1 units/clear/green
Lamp
No. Location Type Product of Remarks
capacity
1. APAPI PWF52 Honeywell 4 x 200 W
WRK 97 4 x 300 W
2. Wind sock Honeywell
OTL 80.21 1 x 100 W
Double 1000 W
3. Apron Flood Light Phillips
Mask 1500 W
4. Obstacle light RTO 25 Honeywell 2 x 100 W
5. Rotating beacon DDS 97 Honeywell 2 x 150 W
30 x 150 W
6. Runway Light Crouse-Hinds 26 x 105 W
10 x 100 W
7. Taxiway dan Appron Light Crouse-Hinds 66 x 11 W
8. RTIL Crouse-Hinds 2 x 200 W
16 x 40 W
9. Taxi Guidance Sign Crouse-Hinds
4 x 40 W
BAB V
PEMELIHARAAN FASILITAS LISTRIK
6.1. Apabila dalam pelaksanaan sistem dan prosedur inspeksi tidak sesuai lagi dengan
kondisi dan keadaan dilapangan, maka akan diadakan penyempurnaan sebagai
mana mestinya.
6.2. Hal-hal yang belum diatur dalam sistem dan prosedur pelaksanaan inspeksi ini akan
diatur tersendiri.
Ditetapkan di : SAMARINDA
Pada Tanggal : April 2016
USDEK LUTHERMAND,ST
Pembina (IV/ a)
NIP.19600912 198102 1 001
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan
1.2. Tanggung Jawab
BAB VI PENUTUP