Anda di halaman 1dari 34

PT VALE INDONESIA Tbk

PENGENALAN
ADMINISTRASI KESELAMATAN
KERJA PERTAMBANGAN
Muslihudin
ADMINISTRASI KESELAMATAN KERJA PERTAMBANGAN

1 Buku Tambang

2 Buku Daftar Kecelakaan Tambang

3 Dokumentasi Kejadian Berbahaya, Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja,


dan Penyakit Akibat Kerja

LAMPIRAN 1 4 Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan


KEPDIRJEN
5 Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Keselamatan Kerja Pertambangan
185/37.4/DJB/2019
6 Prosedur dan/atau Instruksi Kerja

7 Dokumen dan Laporan Pemenuhan Kompetensi, dan Ketentuan P3L


1. Buku Tambang
1. Buku Tambang
1 2 3 4
Tanggal Nomor Perintah, larangan dan Catatan mengenai Pendaftaran-pendaftaran yang ditentukan dalam
Pendaftaran dan petunjuk serta pelaksanaan dari hal-hal peraturan Perundangan Keselamatan dan
Peraturan Perundang- pemberitahuan PIT seperti yang diperintahkan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
undangan dalam lajur 2 Pertambangan

Pasal Ayat Pasal Ayat


1. Buku Tambang
Penggunaan dan Penyimpanan
a. Buku tambang berfungsi sebagai wadah komunikasi resmi antara inspektur tambang (IT) dan kepala
teknik tambang (KTT) di lapangan
b. Buku Tambang digunakan untuk sekurang-kurangnya memuat:
• Larangan, perintah, dan petunjuk Inspektur Tambang yang ditindaklanjuti oleh Kepala Teknik
Tambang
• Informasi, tindak lanjut, dan pemberitahuan dari Kepala Teknik Tambang terhadap kegiatan
usaha Pertambangan;
c. Buku Tambang harus memuat nama-nama Pengawas Operasional, Pengawas Teknis dan Tenaga
Teknik Khusus Pertambangan yang diangkat oleh Kepala Teknik Tambang.
d. Buku Tambang dapat dibaca dan dipelajari oleh para pekerja tambang
e. Buku tambang harus selalu tersedia di kantor KTT dan salinannya dibuat dalam bentuk kopi lunak
(softcopy) atau kopi keras (hard copy) serta dikirim untuk disimpan di kantor KAIT.
f. KTT wajib menjaga buku tambang agar senantiasa bersih, tidak rusak, dan tidak hilang.
1. Buku Tambang
Tata Cara Pengisian oleh IT
a. IT hanya diperkenankan mengisi buku tambang di lajur pertama dan kedua.
b. Lajur pertama diisi tanggal, nomor pendaftaran, dan peraturan perundang – undangan yang menjadi dasar
hukum ketika menulis perintah, larangan, dan petunjuk serta pemberitahuan IT.
c. Lajur kedua diisi perintah, larangan, dan petunjuk serta pemberitahuan IT kepada KTT. Sub lajur yang berada di
dalam lajur kedua diisi pasal dan ayat di dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum.
d. Di lajur kedua tersebut, kalimat pembuka dituliskan sebelum memberi perintah, larangan, dan petunjuk serta
pemberitahuan IT sebagai pembuka pengisian buku tambang.
e. Kalimat pembuka berisikan informasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh IT yang menjadi dasar dalam
memberikan perintah, larangan, dan petunjuk serta pemberitahuan kepada KTT.
f. Setiap butir perintah, larangan, dan petunjuk serta pemberitahuan kepada KTT ditulis dengan angka.
g. Pengisian buku tambang di lajur kedua oleh IT diakhiri dengan menuliskan jabatan, tanda tangan, nama, dan
nomor induk pegawai.
1. Buku Tambang
Tata cara pengisian oleh KTT
a. KTT hanya mengisi buku tambang di lajur pertama, ketiga, dan keempat.
b. KTT mengisi lajur pertama dengan tanggal, nomor pendaftaran, dan peraturan perundang - undangan
yang menjadi dasar hukum.
c. KTT mengisi lajur ketiga dengan menuliskan informasi pelaksanaan dan tindak lanjut dari perintah,
larangan, dan petunjuk serta pemberitahuan IT yang telah didaftarkan di lajur kedua buku tambang.
d. Setiap butir penulisan di lajur ketiga sejajar dengan perintah, larangan, dan petunjuk serta
pemberitahuan IT yang telah didaftarkan di lajur kedua buku tambang.
e. KTT mengisi lajur keempat untuk menuliskan pendaftaran yang ditentukan dalam peraturan
perundang - undangan tentang teknis pertambangan, konservasi sumber daya mineral dan batubara,
keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan operasi, pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi dan
pascatambang, pemanfaatan barang, jasa, teknologi, serta kemampuan rekayasa dan rancang bangun
di subsektor pertambangan mineral dan batubara.
1. Buku Tambang
Tata cara pengisian oleh KTT
e. KTT mengisi sub lajur yang berada di dalam lajur keempat dengan pasal dan ayat di dalam peraturan
perundang - undangan yang menjadi dasar hukum.
f. Setiap butir pendaftaran di lajur keempat ditulis dengan angka.
g. Pengisian buku tambang di lajur keempat diakhiri dengan mencantumkan jabatan, tanda tangan,
nama, dan nomor induk karyawan KTT.
1. Buku Tambang

EVALUASI BUKU TAMBANG


Evaluasi Buku tambang harus dilakukan paling sedikit terhadap:
1. Pelaksanaan perintah, larangan, petunjuk, serta
pemberitahuan dari Kepala Inspektur Tambang dan
Inspektur Tambang;
2. Pendaftaran-pendaftaran yang dipersyaratkan dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan yang paling
sedikit terdiri atas pelimpahan wewenang Kepala Teknik
Tambang dan pendaftaran tenaga teknik khusus
Pertambangan.
2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang
2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang
2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang
1 2 3 4 5 6 7 6
Pekerjaan yang
sedang
No. Urut Waktu, Hari Nama, Jenis Kelamin Jabatan dan Berapa Lama Sifat Saksi-saksi
Tempat dilakukan pada
Kecelakaan dan Jam dan umur dari dipegang oleh orang yang Kecelakaan kecelakaan
Kecelakaan saat
Tambang Kecelakaan Korban Kecelakaan mendapat kecelakaan kecelakaan

9 10 11

Uraian tentang kecelakaan dan sebab-sebabnya yang dibuat oleh KTT atau orang yang ditunjuk, dan Bila dilaporkan kepada Kepala
Catatan
ditandatangani oleh petugas tersebut diatas Inspektur Tambang
3. Dokumen Kejadian Berbahaya, KAPTK & PAK

Untuk Kejadian Berbahaya, Kejadian Akibat Penyakit


Tenaga Kerja, dan Penyakit Akibat Kerja
didokumentasikan secara khusus oleh KTT atau PTL
sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh KaIT
3. Dokumen Kejadian Berbahaya, KAPTK & PAK
Rekapitulasi Kejadian Berbahaya

Rekapitulasi Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja

Rekapitulasi Penyakit Akibat Kerja


4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
BERKALA KHUSUS
BULANAN TRIWULAN 1. Laporan pemberitahuan awal
1. Pemberitahuan kecelakaan kepada 1. Daftar Kecelakaan Tambang; kecelakaan
KaIT 2. Daftar jumlah tenaga kerja; 2. Laporan pemberitahuan awal
2. Pemberitahuan Kejadian 3. Daftar jumlah jam kerja; Kejadian Berbahaya.
Berbahaya kepada KaIT 4. Daftar kekerapan kecelakaan (frequency rate) dan
keparahan kecelakaan (severity rate) Kecelakaan
Dilaporkan paling lambat 5 (lima) hari Tambang; Disampaikan sesaat setelah kejadian.
kalender setelah berakhirnya tiap bulan 5. Perhitungan Biaya Kecelakaan Tambang;
takwim. 6. Rekapitulasi Kejadian Berbahaya;
7. Daftar persediaan dan pemakaian bahan peledak; • Laporan Audit Eksternal SMKP
8. Laporan persediaan dan pemakaian bahan bakar
TRIWULAN KE-IV (TAHUNAN) cair; Dilaporkan 14 hari kerja setelah Audit
1. Laporan pengelolaan lingkungan kerja 9. Laporan persediaan dan pemakaian bahan Eksternal dinyatakan selesai.
2. Laporan pengelolaan kesehatan kerja berbahaya dan beracun; dan
3. Laporan Audit Internal SMKP 10. Rencana dan realisasi program dan biaya
4. Laporan data kompetensi tenaga kerja keselamatan kerja Pertambangan

Dilaporkan paling lambat 30 (tiga puluh) Dilaporkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
hari kalender tiap berakhirnya tahun. setelah berakhirnya tiap triwulan.
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
1. Daftar Kecelakaan Tambang
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
1. Daftar Kecelakaan Tambang
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
2. Daftar jumlah tenaga kerja
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
3. Daftar jumlah jam kerja
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
4. Daftar kekerapan kecelakaan (frequency rate) dan keparahan kecelakaan (severity
rate) Kecelakaan Tambang;
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
5. Perhitungan Biaya Kecelakaan Tambang;
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
6. Rekapitulasi Kejadian Berbahaya
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
7. Daftar persediaan dan pemakaian bahan peledak
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
8. Laporan persediaan dan pemakaian bahan bakar cair
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
9. Laporan persediaan dan pemakaian bahan berbahaya dan beracun
4. Pelaporan Keselamatan Kerja Pertambangan
10. Rencana dan realisasi program dan biaya keselamatan kerja
pertambangan
10. Rencana dan realisasi program dan biaya keselamatan kerja
pertambangan
10. Rencana dan realisasi program dan biaya keselamatan kerja
pertambangan
10. Rencana dan realisasi program dan biaya keselamatan kerja
pertambangan
5. RKAB KP

Rencana kerja dan anggaran biaya Keselamatan Pertambangan


disusun dengan sekurang-kurangnya mempertimbangkan:
1. Skala prioritas sasaran dan program Kesehatan Pertambangan;
2. Kebutuhan untuk perbaikan dan peningkatan Keselamatan
Pertambangan yang berkelanjutan; dan
3. Pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya yang terkait.
6. Prosedur dan/atau Instruksi Kerja

Dalam menyusun prosedur dan/ atau instruksi kerja paling sedikit


mengacu pada langkah-langkah:
1. Bentuk tim penyusun prosedur dan/atau instruksi kerja;
2. Memahami bisnis proses terkait dengan prosedur dan/ atau
instruksi kerja yang akan dibuat;
3. Menyusun alur kerja atau flow chart;
4. Simulasikan prosedur dan/ atau instruksi kerja yang telah dibuat;
5. Evaluasi dan tindak lanjut perbaikan; dan
6. Penetapan prosedur dan/atau instruksi kerja.
7. Dokumen dan Laporan Pemenuhan Kompetensi &P3L

Dokumen dan laporan pemenuhan kompetensi, dan ketentuan


peraturan perundang-undangan serta persyaratan lainnya
paling sedikit mencakup:
1. Dokumen kelayakan sarana, prasarana, dan instalasi
Pertambangan;
2. Sertifikat dan laporan kompetensi tenaga kerja;
3. Lisensi antara lain Kartu Izin Meledakkan, Kartu Pekerja
Peledakan, Kartu Pengawas Operasional, dan/atau surat izin
mengoperasikan unit yang dikeluarkan oleh KTT, PTL, atau
orang yang ditunjuk oleh KTT atau PTL;
4. Pengesahan KTT, PTL, wakil KTT, wakil PTL, dan/ atau Kepala
Tambang Bawah Tanah; dan
5. Izin kerja khusus antara lain izin kerja ruang terbatas, izin
kerja di ketinggian, izin kerja panas, izin kerja terpapar
radioaktif.
PT VALE INDONESIA Tbk

Muslihudin

Anda mungkin juga menyukai