NIM : 061740411496
KELAS : 6 EGA
Sabun adalah satu senyawa kimia tertua yang pernah di kenal .Sabun di buat
dari campuran senyawa alkali (NaOH, KOH) dan minyak (Trigliserida).
Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol.
Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam
karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom
karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari
ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon
memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan trigliserida.
Trigliserida biasanya disebut juga fat atau lemak jika berbentuk padat pada suhu
kamar, dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida
tidak larut dalam air, hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan
minyak, akan terlihat keduanya tidak akan bercampur. Sabun disebut sodium stearat
dengan rumus kimia C17H35COO– Na+ dan merupakan hydrocarbon rantai panjang
dengan 10 sampai 20 atom Carbon. Dapat digunakan untuk membersihkan karena
bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan tidak larut dalam
larutan organik, yaitu minyak.
Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam
lemak yang berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari
ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon
berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak
jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan menambahkan atom
hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh dalam
pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.
Sifat-sifat Sabun :
a. Sabun larut dalam alcohol dan sedikit larut dalam pelarut lemak
b. Sabun + air → larutan koloid
c. Dalam air terlarut secara kolodial dan bersifat surfaktan yang terdiri dari
molekul yang suka air (hidrofil) dan tidak suka air (hidrofob)
d. Dalam air sadah (mengandung Ca dan Mg berlebih) mengendap sebagai
sabun kalsium/ natrium.
e. Dalam asam, sabun akan terhidrolisa menjadi asam lemak kembali.
f. RCOONa + HCl → RCOOH + NaCl
g. Larutan encer sabun terionkan membentuk anion dari alkil karboksilat,
yang aktif sebagai pencuci (ZAP)
h. Hidrolisa dalam air bersifat alkali dan terbentuk molekul RCOONa,
RCOOH, dan ion-ion RCOO-, OH-, dan Na+
i. Panjang rantai alkil akan mempengaruhi sifat fisik sabun seperti derajat
hidrolisa, suhu titer, dan titik keruh. Untuk sabun jumlah C-nya 14, 15,
dan 17
Secara teoritis semua minyak atau lemak dapat digunakan untuk membuat sabun.
Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memilih bahan
mentah untuk membuat sabun. Beberapa bahan yang dapat digunakan dalam
pembuatan sabun antara lain (Ralph J. Fessenden, 1992).
b. Alkali
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH,
Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines (sinonim: 2-Aminoethanol, monoethanolamine,
dengan rumus kimia C2H7NO, dan formulasi kimia NH2CH2CH2OH). NaOH, atau
yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang
paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras. KOH banyak digunakan
dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Na 2CO3
(abu soda/natrium karbonat) merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan
asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida dari minyak atau lemak
(Ralph J. Fessenden, 1992).
Metodologi Pembuatan Sabun ( Sumber : Laporan Akhir Pembuatan Sabun Cair
Dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) oleh Septono Sanny Putro & Wahyu Putri
Utami )
a. Alat dan Bahan
Pemanas stirrer
termometer 100oC
gelas beaker 400 mL
erlenmeyer 250 mL
pendingin bola
kertas saring corong kaca
klem + statif buret buret
kertas pH universal
mixer
4 2. erlenmeyer
1
3
3. sumbat
penutup
1
4. magnetic stirrer
Gambar 3.2 Rangkaian alat pembuatan sabun cair
6. magnetic stirrer
Gambar 3.3 Rangkaian alat refluks untuk analisa bilangan
penyabunan Hasilnya dihitung dengan rumus:
keterangan :
Vb = volume blanko (mL)
keterangan :
Tb : tinggi busa sabun (cm)
Ts : tinggi busa sabun pada detik ke 60 (cm)
keterangan :
berat jenis aquadest pada suhu 28 0C = 0,996233 g/mL (Perry,1996).
keterangan:
A = Berat cawan petri kosong (g)
B = Berat cawan petri + sabun yang sudah kering (g)
V × N × BM
Alaki Bebas (% ¿ = 100 %
M × 1000