Anda di halaman 1dari 16

Pemanfaatan limbah ikan patin menjadi

biodiesel
Oleh :
Nuria Aryani Tasya

Dosen Pengampu :
Endang Supraptiah
Topik Pembahasan
1. Latarbelakang limbah ikan patin dimanfaatkan
menjadi biodiesel.
2. Metode pembuatan minyak limbah ikan patin
menjadi biodiesel.
3. Analisa hasil biodiesel limbah ikan patin
terhadap standarisasi SNI biodiesel
4. Kesimpulan.
Lemak Campuran trigliserida

Biodiesel
Bahan bakar yang terdiri dari
campuran mono alkyl-ester dari
rantai panjang asam lemak yang
dipakai sebagai alternatif bagi
bahan bakar mesin diesel dan
terbuat dari sumber terbaharui Gliserol
seperti lemak nabati dan lemak Asam lemak
hewani.
Karakteristik Ikan Patin
• 60% daging
10 kg = • 10 % tulang
• 2.5% kulit
• 1.62 % gelembung renang
• 1% sirip laut
• 0.6% sirip ekor
• 1.7 % jeroan
Industri ikan patin menghasilkan 67% • 3.85% kepala
limbah ikan patin (Suryaningrum, 2009)

Air Protein Lemak


75-85% 14-16% 6-13%
Karakteristik MinyakIkan
Patin
Transesterifikasi
Transesterifikasi atau reaksi alkoholis satu mol trigliserida bereaksi
dengan tiga mol alkohol untuk membentuk satu mol alkil ester
asam lemak berikutnya. Proses tersebut merupakan rangkaian
reaksi reversible (dapat balik), di dalamnya molekul trigliserida
diubah tahap demi tahap menjadi gliserida, monogliserida dan
gliserol.
Metodologi Pembuatan Limbah Ikan Patin
menjadi Biodiesel

Proses pengambilan Proses transesterifikasi


minyak dari limbah ikan minyak limbah ikan
patin patin menjadi biodiesel
Proses Pengambilan Minyak Dari Limbah
Ikan Patin
Proses Transesterifikasi Minyak Limbah
Ikan Patin menjadi Biodiesel
CaCo3

A1. Katalis 0.5 %


A2. Katalis 1 %
A3. Katalis 1.5 %

Rasio mol metanol : mol minyak ;


B1. 1:1
B2. 3:1
B3. 6:1
Proses Transesterifikasi Minyak Limbah
Ikan Patin menjadi Biodiesel
A1. Katalis 0.5 %
A2. Katalis 1 %
A3. Katalis 1.5 %
Rasio mol metanol :
mol minyak ;
B1. 1:1
B2. 3:1
B3. 6:1
Analisa hasil biodiesel limbah ikan patin
terhadap standarisasi SNI biodiesel
Kesimpulan
Pemanfaatan limbah ikan patin merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam menghadapi krisis energi dan mendukung kegiatan
Zero Waste. Selain dengan maksud untuk mengurangi dampak
pencemaran bau dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan, ternyata
dampak positif lain juga dihasilkan dari produknya, yaitu biodiesel yang
merupakan energi ramah lingkungan.

Proses pembuatan biodiesel dengan variasi %katalis dan perbandingan


mol didapatkan hasil maksimal sebesar 85,447 gram pada perlakuan
%katalis 1,5% dan perbandingan mol 3:1 dan optimal sebesar 79,173
gram pada perlakuan katalis 0,5% dan perbandingan mol 3:1.
Perbandingan karakteristik mutu biodiesel menunjukkan nilai yang
sesuai dengan SNI biodiesel.
Thanks!
Pertanyaan
1. Bagaimana cara pengambilan minyak ikan dari limbah ikan Patin ?
-> Pengambilan minyak ikan dari limbah ikan Patin dilakukan dengan
cara mengukus limbah ikan patin yang berupa jeroan tersebut selama
kurang lebih 1 jam. Setelahnya cairan minyak akan didapatkan,
namun ada beberapa bagian jeroan yang masih dapat diambil cairan
minyaknya maka bagian tersebut di-pres menggunakan alat pres.
Cairan minyak yang didapatkan akan dipisahkan antara minyak ikan
dan air menggunakan corong pisah.

2. Bagaimana potensi pengembangan Biodiesel limbah ikan Patin


khususnya di daerah Sumatera Selatan ?
-> Meskipun kadar asam lemak palmitat yang menjadi bahan baku
biodiesel di dalam minyak ikan patin hanya 30% dari keseluruhan
namun limbah ikan Patin tetap punya potensi untuk dijadikan
biodiesel mengingat biodiesel yang dihasilkan minyak ikan Patin-
Pertanyaan
-mempunyai angka setana yang tinggi. Selain itu, Sumatera Selatan
merupakan penghasil komoditi ikan patin terbesar di Indonesia
(Sumber : Berita harian Suara), dari data ini dapat diketahui bahwa
Sumatera Selatan tentu punya potensi besar jika hendak
mengembangkan limbah ikan sebagai bahan baku Biodiesel. Karena
disetiap industri tak terkecuali industri makanan sekalipun pasti akan
menghasilkan limbah.

3. Apa kelebihan katalis Kalsium Karbonat sebagai katalisator


transesterifikasi biodiesel limbah ikan Patin ?
-> Kalsium Karbonat (CaCO3) dipilih sebagai katalisator
transesterifikasi biodiesel dikarenakan dapat menghasilkan biodiesel
yang cukup memuaskan. Namun sebelum digunakan sebagai katalis,
CaCO3 terlebih dahulu dipijarkan pada waktu dan suhu tertentu
menjadi CaO.

Anda mungkin juga menyukai