Dosen Pembimbing:
Syahid, S.T, M.Eng.
Disusun Oleh:
LT-2A
Al Kautsar Nikko A. (3.31.15.0.03)
Azwan Ali Idhar (3.31.15.0.07)
M. Aenun Najib (3.31.15.0.16)
Siti Rohmah (3.31.15.0.23)
Syukur Alhamdulillaahi rabbil alamin terucap kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan
keberuntungan yang dimiliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 tepat waktu.
Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat melengkapi tugas akhir pada mata kuliah
mikrokontroler program studi Teknik Listrik jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Semarang. Selama penyusunan Penulis berusaha untuk menerapkan ilmu yang telah didapat
dengan tidak terlepas dari petunjuk, bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada :
Dengan tidak lupa akan kodratnya sebagai manusia, Penulis menyadari bahwa dalam
karya tugas akhir ini masih mengandung kekurangan sehingga dengan segala kerendahan hati,
Penulis masih akan tetap terus mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari rekan-
rekan pembaca. Dan pada akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya, pembaca, serta pihak - pihak yang berkepentingan di Politeknik Negeri
Semarang.
Semarang, Juli 2017
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang ................................. 1
1.2.Tujuan. 1
1.3.Pembatasan masalah 1
1.4.Sistematika penulisan.. 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Mikrokontoller ATMega 8535 3
2.2 Program Pendukun 7
2.3 Sensor Gerak ..................... 8
2.4 Buzzer ....... 9
2.5 Catu daya. 10
BAB III PRINSIP KERJA RANGKAIAN
3.1 Prinsip kerja. 11
3.1.1. Cara kerja sensor gerak Sebagai Kontrol Pengaman
Rumah ...................................................... 12
3.1.2. Cara kerja mikrokontroler ATMega 8535.. 13
3.2 Cara kerja sistem keseluruhan. 14
BAB IV PEMBUATAN BENDA KERJA
4.1 Alat dan bahan yang digunakan... 16
4.2 Bagian elektronik..... 17
4.3 Proses pembuatan program.. 17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.. 18
5.2 Saran 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan pada dunia teknologi yang semakin pesat terutama
bidang teknik elektro, maka penggunaan sistem keamanan otomatis telah menjadi pilihan
pada saat ini, selain biaya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal serta pengoperasiannya tidak
terlalu rumit bagi orang yang masih awam terhadap teknologi tersebut. Isu keamanan pada
kehidupan saat ini terus menjadi perhatian, karena tingkat kejahatan serta bentuknya setiap
tahun selalu meningkat, sehingga sistem keamanan lingkungan dan sistem keamanan rumah
akan sangat menarik sebagai bahan proyek akhir, terutama dengan penggunaan sistem
keamanan otomatis. Sistem keamanan lingkungan merupakan sistem perlindungan bagi
warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang dari luar
lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu sendiri. Sistem keamanan lingkungan yang
terkecil adalah sistem keamanan pada rumah. Munculnya fenomena tersebut membuat kami
terinspirasi untuk menentukan judul tugas akhir pada mata kuliah mikrokontroler, oleh
karena itu dibuatlah judul tugas akhir dengan judul RANCANG BANGUN SISTEM
PENGAMAN RUMAH DENGAN SENSOR GERAK BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMega 8535.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah:
1. Memenuhi salah satu tugas akhir pada mata kuliah mikrokontroler.
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh pada mata kuliah
mikrokontroler.
3. Sebagai miniatur sistem pengaman rumah dengan sensor gerak berbasis
mikrokontroller ATMega 8535.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis memberikan pokok pembahasan yang mencakup
beberapa hal, diantaranya:
1. Prinsip kerja Mikrokontroler ATMega 8535 sebagai otak dari kerja pengaman rumah.
2. Pemrograman mikrokontroler ATMega 8535 dengan bahasa pemrograman bahasa C
untuk dapat menjalankan pengaman rumah dengan code vision AVR.
3. Sensor gerak sebagai alat pemanggil bahwa terjadi pencurian atau tindak kejahatan.
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk member gambaran yang jelas tentang susunan materi yang dibahas dalam Laporan
Tugas Akhir ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai Latar Belakang, Tujuan, Pembatasan Masalah dan
Sistematika Penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar teori dari masing-masing bagian yang
menjadi panduan atau dasar dari pembuatan tugas akhir, diantaranya relay, sensor
gerak, microcontroller ATMega 8535, catu daya dan code vision AVR C
compiler.
BAB III. PRINSIP KERJA RANGKAIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai bagaimana cara sensor gerak bekerja sebagai
pemanggil terjadinya pencurian atau tindak kejahatan.
BAB IV. PEMBUATAN BENDA KERJA
Pada bab ini menerangkan mengenai proses perancangan dan pembuatan benda
kerja baik perangkat lunak maupun perangkat keras serta alat dan bahan yang
digunakan.
BAB V. PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan seluruh proses perancangan
dan pembuatan tugas akhir ini serta penyelesaian laporannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
c. Memori EEPROM
ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari
memori program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat
diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM
Address, register EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk
mengakses memori EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data
eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan
dengan mengakses data dari SRAM.
2.1.2 Pin-pin pada Mikrokontroler ATMega8535
Konfigurasi pin ATmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package)
dapat dilihat pada gambar 1. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari
masing-masing pin Atmega8535 sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
2. GND merukan pin Ground.
3. Port A (PortA0PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin
masukan ADC.
4. Port B (PortB0PortB7) merupakan pin input/output dua arah dan dan pin
fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Fungsi Khusus PORT B
5. Port C (PortC0PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi
khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Prinsip kerja dari komponen ini adalah sebagai pengukur energi infra merah yg ditangkap
oleh sensor didalam PIR tersebut. Infra merah yang diukur tersebut tidak bisa dihasilkan
sendiri oleh komponen ini, karena itu komponen ini dinamakan sbg komponen pasif. Trus
darimanakan cahaya Inframerah yang digunakan untuk indikator ada-tidaknya sinar yg
dideteknis komponen ini? Secara singkat, dapat kita gambarkan langkah kerja sensor
gerak itu dilapangan karena adanya panas. Sebagaimana kita ketahui bahwa energi dari
infra merah itu adalah hasil dari panas. Hewan dan Manusia merupakan makhluk hidup
yang bisa memproduksi panas alami walaupun energi panas yang dikeluarkannya
terbilang kecil, yakni rata-rata sekitar sembilan hingga sepuluh mikrometer enerti infra
red.
Biasanya radius spektrum komponen ini sebagaimana yang digambarkan diatas bisa
sampai ke lima meter, sehingga layak dan efektif untuk dibuat menjadi Sensor Gerak.
Coba perhatikan lagi gambar diatas, terlihat bahwa komponen ini tak bisa menafsirkan
berapa banyakkah jumlah dari manusia yg berada di sektor area radius sensor. Namun
demikian sensor bisa menafsirkan telah terjadi berbubahnya energi panas atau inframerah
di radiusnya.
2.4. Buzzer
2.4.1. Pegertian dan Prinsip Kerja
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang
akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Bab ini membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merelisasikan sistem alat.
Pada rancang bangun ini sensor gerak berfungsi sebagai pendeteksi gerakan dari makluk hidup
pada rumah untuk menentukan kapan buzzer dan LED harus bekerja dengan pusat perintah
dari mikrokontroller ATMega 8538. Adapun sistem alat yang dibuat dan dirancang sesuai blok
diagaram yang dibuat berdasarkan pemikiran penulis mengacu pada sumber acuan yang
berhubungan dengan alat, khususya pada control pengaman rumah berbasis mikrokontroller
ATMega 8535.
Mikrokontroller
ATMega 8535
Fungsi dari sensor gerak tersebut adalah sebagai pengontrol LED dan buzzer,
dimana dengan sensor gerak inilah LED dan buzzer dapat diatur atau dikontrol
kapan LED dan buzzer akan bekerja. Prinsipnya cukup mudah dimana ketika sensor
mendeteksi gerakan dari makluk hidup maka LED akan langsung menyala dari
pinggir ketengah dua-dua dan ketika sampai tengah maka Buzzzera akan berbunyi
atau bekerja.
#include <mega8535.h>
#include <delay.h>
DDRC=DDRD=0xff;
PORTC=0x00;
PORTA=0x00;
PORTD=0x00;
while(1)
if (PINA.0==1)
{
PORTC=0b10000001;
delay_ms(100);
PORTC=0b01000010;
delay_ms(100);
PORTC=0b00100100;
delay_ms(100);
PORTC=0b00011000;
delay_ms(100);
PORTC=0b11111111;
PORTD=0b11111111;
if (PINB.1==1)
PORTA=0x00;
PORTC=0x00;
PORTD=0x00;
Mulai
Mendeteksi
Sensor LED menyala dari pinggir ketengah,
gerak setealah sampai tengah, buzzer ON
g
Tidak mendeteksi
Selesai
Hasil rancangan telah dibuat, selanjutnya direalisasikan dalam bentuk benda kerja yang
siap dioperasikan. Proses pembautan benda kerja dari proyek akhir ini meliputi tiga bagian,
yaitu:
a. Pembuatan bagian elektronik
b. Pembuatan bagian mekanik
c. Pembuatan program
a. Penggaris
b. soldier
c. gunting/ cutter
d. lem
e. kertas duplek
f. kertas HVS warna
g. bolpen/ pensil
Daftar Bahan
a. Microcontroller ATMega 8535
b. Buzzer
c. Sensor gerak
d. System minimum
e. Adaptor 5V
f. Kabel downloader
g. LED merah
4.2 Bagian Elektronik
Pembuatan bagian elektronik meliputi:
a. Perancangan rangkaian
b. Pemasangan komponen.
5.1 Kesimpulan
5.2 Rancang bangun ini dibuat sebagai gambaran alat simulasi yang berfungsi sebagai
sistem pengamanan rumah terhadap perncurian atau tindak kejahatan yang
membahayakan bagi pemilik rumah maupun suatu tempat. Pembacaan sensor gerak
berdasarkan keberadaan manusia atau hewan yang memiliki panas tubuh.
5.3 Mikrokontroller bertugas melakukan proses deteksi data masukan yang berupa sensor,
mengolah data dan mengatur keluaran yang berupa LED dan bunyi Buzzer.
5.2 Saran
Alat yang dibuat penyusun sesungguhnya masih terdapat banyak kelemahan, bahkan
masih terlalu sederhana baik secara fisik maupun sistem kerjanya. Oleh karena itu masih
perlu kajian-kajian dan serangkaian uji coba lagi agar diperoleh alat yang lebih sempurna.
Saran yang dapat penyusun sampaikan adalah:
1. Pembuatan sinyal bahaya pada pengaman rumah dapat dilengkapi dengan buzzer
dengan disertai suara yang memberi peringatan kepada si pencuri, sehingga
ketika terjadi keadaan bahaya pemilik rumah dapat bertindak secara cepat .
DAFTAR PUSTAKA
[online] http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2016/12/alat-pendeteksi-levelkarbon-
monoksida.html (diakses 5 Juni 2017)