Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

RANCANG BANGUN PENGAMAN RUMAH


DENGAN SENSOR GERAK
BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

Dosen Pembimbing:
Syahid, S.T, M.Eng.

Disusun Oleh:
LT-2A
Al Kautsar Nikko A. (3.31.15.0.03)
Azwan Ali Idhar (3.31.15.0.07)
M. Aenun Najib (3.31.15.0.16)
Siti Rohmah (3.31.15.0.23)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillaahi rabbil alamin terucap kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan
keberuntungan yang dimiliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 tepat waktu.
Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat melengkapi tugas akhir pada mata kuliah
mikrokontroler program studi Teknik Listrik jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Semarang. Selama penyusunan Penulis berusaha untuk menerapkan ilmu yang telah didapat
dengan tidak terlepas dari petunjuk, bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada :

1. Bapak Syahid selaku dosen pembimbing praktek mikrokontroller yang telah


membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
2. Seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Teknik Elektro khususnya
Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Semarang.
3. Orang tua penulis tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan doa bagi
penulis hingga terselesaikannya tugas akhir ini.
4. Segenap teman teman mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, khususnya kelas LT 2A
yang kurang lebih 1 semester bersama dalam proses pembelajaran praktek
mikrokontroler di Politeknik Negeri Semarang.
5. Semua pihak yang telah berperan serta dalam hingga terselesaikannya tugas akhir ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dengan tidak lupa akan kodratnya sebagai manusia, Penulis menyadari bahwa dalam
karya tugas akhir ini masih mengandung kekurangan sehingga dengan segala kerendahan hati,
Penulis masih akan tetap terus mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari rekan-
rekan pembaca. Dan pada akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya, pembaca, serta pihak - pihak yang berkepentingan di Politeknik Negeri
Semarang.
Semarang, Juli 2017

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang ................................. 1
1.2.Tujuan. 1
1.3.Pembatasan masalah 1
1.4.Sistematika penulisan.. 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Mikrokontoller ATMega 8535 3
2.2 Program Pendukun 7
2.3 Sensor Gerak ..................... 8
2.4 Buzzer ....... 9
2.5 Catu daya. 10
BAB III PRINSIP KERJA RANGKAIAN
3.1 Prinsip kerja. 11
3.1.1. Cara kerja sensor gerak Sebagai Kontrol Pengaman
Rumah ...................................................... 12
3.1.2. Cara kerja mikrokontroler ATMega 8535.. 13
3.2 Cara kerja sistem keseluruhan. 14
BAB IV PEMBUATAN BENDA KERJA
4.1 Alat dan bahan yang digunakan... 16
4.2 Bagian elektronik..... 17
4.3 Proses pembuatan program.. 17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.. 18
5.2 Saran 18

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan pada dunia teknologi yang semakin pesat terutama
bidang teknik elektro, maka penggunaan sistem keamanan otomatis telah menjadi pilihan
pada saat ini, selain biaya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal serta pengoperasiannya tidak
terlalu rumit bagi orang yang masih awam terhadap teknologi tersebut. Isu keamanan pada
kehidupan saat ini terus menjadi perhatian, karena tingkat kejahatan serta bentuknya setiap
tahun selalu meningkat, sehingga sistem keamanan lingkungan dan sistem keamanan rumah
akan sangat menarik sebagai bahan proyek akhir, terutama dengan penggunaan sistem
keamanan otomatis. Sistem keamanan lingkungan merupakan sistem perlindungan bagi
warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang dari luar
lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu sendiri. Sistem keamanan lingkungan yang
terkecil adalah sistem keamanan pada rumah. Munculnya fenomena tersebut membuat kami
terinspirasi untuk menentukan judul tugas akhir pada mata kuliah mikrokontroler, oleh
karena itu dibuatlah judul tugas akhir dengan judul RANCANG BANGUN SISTEM
PENGAMAN RUMAH DENGAN SENSOR GERAK BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMega 8535.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah:
1. Memenuhi salah satu tugas akhir pada mata kuliah mikrokontroler.
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh pada mata kuliah
mikrokontroler.
3. Sebagai miniatur sistem pengaman rumah dengan sensor gerak berbasis
mikrokontroller ATMega 8535.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis memberikan pokok pembahasan yang mencakup
beberapa hal, diantaranya:
1. Prinsip kerja Mikrokontroler ATMega 8535 sebagai otak dari kerja pengaman rumah.
2. Pemrograman mikrokontroler ATMega 8535 dengan bahasa pemrograman bahasa C
untuk dapat menjalankan pengaman rumah dengan code vision AVR.
3. Sensor gerak sebagai alat pemanggil bahwa terjadi pencurian atau tindak kejahatan.
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk member gambaran yang jelas tentang susunan materi yang dibahas dalam Laporan
Tugas Akhir ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai Latar Belakang, Tujuan, Pembatasan Masalah dan
Sistematika Penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar teori dari masing-masing bagian yang
menjadi panduan atau dasar dari pembuatan tugas akhir, diantaranya relay, sensor
gerak, microcontroller ATMega 8535, catu daya dan code vision AVR C
compiler.
BAB III. PRINSIP KERJA RANGKAIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai bagaimana cara sensor gerak bekerja sebagai
pemanggil terjadinya pencurian atau tindak kejahatan.
BAB IV. PEMBUATAN BENDA KERJA
Pada bab ini menerangkan mengenai proses perancangan dan pembuatan benda
kerja baik perangkat lunak maupun perangkat keras serta alat dan bahan yang
digunakan.
BAB V. PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan seluruh proses perancangan
dan pembuatan tugas akhir ini serta penyelesaian laporannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Mikrokontroler ATMega 8535


Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosessor dimana didalamnya sudah
terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling
terhubung dan terorganisasi dengan baik yang dikemas dalam suatu chip yang siap pakai.
Mikrokontroler AVR (Alf and Vegards Risc processor) ATmega8535 yang
menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program
berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu
instruksi program. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi
arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap. Fitur-fitur yang
dimiliki oleh mikrokontroler ATmega8535 adalah sebagai berikut:
1. Kompatibel dengan produk keluarga MCS51.
2. Dapat digunakannya bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya.
3. Programmable Flash Memory sebesar 8 K Byte.
4. Memiliki 512 Bytes EEPROM yang dapat diprogram.
5. Ketahanan (endurance) : 10.000 siklus tulis/hapus.
6. Jangkauan operasi : 4,5 5,5 Volt.
7. Fully Static Operation : 0 Hz 16 MHz untuk ATmega8535.
8. Dua level Program Memory Lock yaitu flash program dan EEPROM data seccurity
9. RAM Internal 128 X 8 bit,
10. Memiliki 32 jalur I/O yang dapat diprogram,
11. Satu pencacah 8 bit dengan separate prescaler,
12. Satu pencacah16 bit dengan separate prescaler,
13. Sumber interupsi (interrupt source) eksternal dan internal,
14. Kanal pengirim-penerima tak serempak universal (UARTUniversalAsynchronous
Receiver-Transmitter) yang dapat diprogram,
15. Low-power Idle dan Power-down Model
2.1.1 Sistem Mikrokontroler
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program,
memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan terpisah.
a. Memori program
ATMega8535 memiliki kapasitas memori progam sebesar 8 Kbyte yang
terpetakan dari alamat 0000h 0FFFh dimana masing-masing alamat memiliki
lebar data 16 bit. Memori program ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian
program boot dan bagian program aplikasi.
b. Memori data
ATMega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi
menjadi 3 bagian yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM.
ATmega8535 memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte register I/O yang
dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM (menggunakan instuksi LD atau
ST) atau dapat juga diakses sebagai I/O (menggunakan instruksi IN atau OUT),
dan 512 byte digunakan untuk memori data SRAM.

c. Memori EEPROM
ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari
memori program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat
diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM
Address, register EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk
mengakses memori EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data
eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan
dengan mengakses data dari SRAM.
2.1.2 Pin-pin pada Mikrokontroler ATMega8535

Gambar. 2.1.2 Pin-pin Mikrokontroller ATMega8535

Konfigurasi pin ATmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package)
dapat dilihat pada gambar 1. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari
masing-masing pin Atmega8535 sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
2. GND merukan pin Ground.
3. Port A (PortA0PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin
masukan ADC.
4. Port B (PortB0PortB7) merupakan pin input/output dua arah dan dan pin
fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Fungsi Khusus PORT B
5. Port C (PortC0PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi
khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Fungsi Khusus PORT C


6. Port D (PortD0PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi
khusus, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Fungsi Khusus PORT D


7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREFF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

2.2. Program Pendukung


Pada pembuatan program mikrokontroler memerlukan suatu sistem program untuk
menempatkan dan mengirim program dari PC ke mikrockntroler. Sistem program
pendukung yang digunakan pada modul ini adalah codevision AVR versi Evaluation
V2.05.0 dan progisp 168.
2.2.1. Code Vision AVR Evaluation V2.05.0
Code vision AVR merupakan salah satu program bahasa C yang berbasis
Windows. Keuntungan menggunakan code vision AVR lebih besar bila
dibandingkan menggunakan program yang lain yang under DOS. Code vision AVR
dalam pemrogramannya menggunakan bahasa C maupun bahasa C++. Namun
dalam pembuatan tugas akhir penulis menggunakan code vision AVR untuk bahasa
pemrograman bahasa C karena bahasa C sangat compatible dengan mikrokontroller
AVR terutama mikrokontroller ATMega 8538.
Code vision AVR menyediakan area kerja dan toolbar yang mudah untuk
melakukan berbagai operasi. Code vision AVR memiliki beberapa menua aplikasi
windows yaitu meliputi File, Edit, Search, View, Project, Tools, Settings dan Help.

Gambar 2.2.1. Tampilan Code Vision AVR Evaluation V2.05.0

2.2.2. ISP (In-Sytem Programming)


ISP (In-Sytem Programming) merupakan program khusus yang digunakan untuk
menghubungkan antara PC dengan mikrokontroller ATMega 8535. Program yang
digunakan adalah Progisp 168 berfungsi untuk mentransfer program yang telah
dibuat dari PC melalui code vision AVR ke flash memori pada mikrokontroler
ATMega 8535. Tampilan dari ISP Progisp 168 adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2.2. Tampila Progisp 168

2.3. Sensor Gerak

Gambar 2.3.1. Sensor Gerak

Prinsip kerja dari komponen ini adalah sebagai pengukur energi infra merah yg ditangkap
oleh sensor didalam PIR tersebut. Infra merah yang diukur tersebut tidak bisa dihasilkan
sendiri oleh komponen ini, karena itu komponen ini dinamakan sbg komponen pasif. Trus
darimanakan cahaya Inframerah yang digunakan untuk indikator ada-tidaknya sinar yg
dideteknis komponen ini? Secara singkat, dapat kita gambarkan langkah kerja sensor
gerak itu dilapangan karena adanya panas. Sebagaimana kita ketahui bahwa energi dari
infra merah itu adalah hasil dari panas. Hewan dan Manusia merupakan makhluk hidup
yang bisa memproduksi panas alami walaupun energi panas yang dikeluarkannya
terbilang kecil, yakni rata-rata sekitar sembilan hingga sepuluh mikrometer enerti infra
red.

Gambar 2.3.2. Spektrum Sensor Gerak

Biasanya radius spektrum komponen ini sebagaimana yang digambarkan diatas bisa
sampai ke lima meter, sehingga layak dan efektif untuk dibuat menjadi Sensor Gerak.
Coba perhatikan lagi gambar diatas, terlihat bahwa komponen ini tak bisa menafsirkan
berapa banyakkah jumlah dari manusia yg berada di sektor area radius sensor. Namun
demikian sensor bisa menafsirkan telah terjadi berbubahnya energi panas atau inframerah
di radiusnya.

2.4. Buzzer
2.4.1. Pegertian dan Prinsip Kerja
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang
akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.4.1. Buzzer

2.5. Catu daya (Power Supply)


Catu Daya (Power Supply) merupakan rangkaian yang menyediakan catu daya
untuk setiap komponen pada rangkaian. Pada rancang bangin ini terdiri dari komponen
elektronik yang membutuhkan catu daya yang stabil.

Gambar 2.5.1 Skema Rangkaian Catu Daya (Power Supply)

Rangkaian catu daya terdiri dari komponen transformator stepdown. Transformator


ini mendapat supply dari tegangan jala-jala PLN, kemudian tegangan tersebut diturunkan
dari 220 volt pada sisi primer menjadi 15 volt pada sisi sekunder. Tegangan AC 15 volt
akan disearahkan menggunakan dioda jembatan. Tegangan yang keluar dari dioda bridge
masih berdenyut, maka digunakan electrolit condensator 2200uF untuk menekan riak
gelombang (ripple), sedangkan electrolit condensator 10uF berfungsi untuk menjaga
kestabilan tegangan keluaran saat terjadi perubahan yang mendadak pada beban.
Tegangan 12 volt dimasukkan ke IC regulator tegangan LM7806 untuk mendapatkan
tegangan DC 6 volt yang stabil. Tegangan keluaran DC 6 volt akan dilewatkan pada
transistor penguat daya 2N3055, sehingga tegangan keluaran akan stabil pada nilai 4,79
volt. Tegangan 4.79 volt telah sesuai dengan spesifikasi suplai tegangan yang tertera pada
datasheet Mikrokontroller AVR ATmega 8535. Tegangan 4,79 volt dapat digunakan
untuk mencatu Mikrokontroller serta LED . Catu daya untuk mensuplai motor (pompa
air) langsung dari sumber 220 V.
BAB III
PRINSIP KERJA RANGKAIAN

Bab ini membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merelisasikan sistem alat.
Pada rancang bangun ini sensor gerak berfungsi sebagai pendeteksi gerakan dari makluk hidup
pada rumah untuk menentukan kapan buzzer dan LED harus bekerja dengan pusat perintah
dari mikrokontroller ATMega 8538. Adapun sistem alat yang dibuat dan dirancang sesuai blok
diagaram yang dibuat berdasarkan pemikiran penulis mengacu pada sumber acuan yang
berhubungan dengan alat, khususya pada control pengaman rumah berbasis mikrokontroller
ATMega 8535.

Catu Daya 5V Catu Daya


220 V
5V

Sensor gerak LED Buzzer

Mikrokontroller
ATMega 8535

Gambar 3.1. Blok Diagram Kontrol Pengaman Rumah

3.1 Prinsip Kerja


Prinsip kerja pada diagram blok diatas menggambarkan cara kerja dari sensor gerak
sebagai alat kendali pada pengaman rumah, catu daya, dan program codevision AVR
Evaluation V2.05.0 yang digunakan dalam pembuatan software.
3.1.1 Cara Kerja Sensor gerak Sebagai Kontrol Pengaman Rumah

Gambar 3.1.1. Cara Kerja

Fungsi dari sensor gerak tersebut adalah sebagai pengontrol LED dan buzzer,
dimana dengan sensor gerak inilah LED dan buzzer dapat diatur atau dikontrol
kapan LED dan buzzer akan bekerja. Prinsipnya cukup mudah dimana ketika sensor
mendeteksi gerakan dari makluk hidup maka LED akan langsung menyala dari
pinggir ketengah dua-dua dan ketika sampai tengah maka Buzzzera akan berbunyi
atau bekerja.
#include <mega8535.h>

#include <delay.h>

void main (void)

DDRC=DDRD=0xff;

PORTC=0x00;

PORTA=0x00;

PORTD=0x00;

while(1)

if (PINA.0==1)

{
PORTC=0b10000001;

delay_ms(100);

PORTC=0b01000010;

delay_ms(100);

PORTC=0b00100100;

delay_ms(100);

PORTC=0b00011000;

delay_ms(100);

PORTC=0b11111111;

PORTD=0b11111111;

if (PINB.1==1)

PORTA=0x00;

PORTC=0x00;

PORTD=0x00;

List diatas mengartikan jika sensor gerak mendeteksi adanya gerakan


kemudian memberikan data pada mikrokontroller untuk memerintahkan LED
bekerja selanjutnya LED berjalan dari pinggir ke tengah setelah sampai tengah maka
buzzer akan berbunyi. Logika sensor gerak sebagai kontrol pompa begitu sederhana,
yaitu sebagai berikut:
a. Jika ada gerakan, maka LED dan Buzzer akan bekerja.
b. Jika tidak ada gerakan, maka LED dan buzzer akan mati atau berhenti bekerja.
3.1.2 Cara Kerja Mikrokontroller ATMega 8535
Mikrokontroller bertugas melakukan proses deteksi data masukan, mengolah
data dan mengatur keluaran sesuai dengan fungsi alat yang dikehendaki. Pada
perancangan ini mikrokontroller yang digunakan adalah ATMega 8535.
Pada bagian ini mikrokontroller dihubungkan dengan beberapa perangkat
eksternal baik itu sebagai masukan maupun keluaran, dimana mikrokontroler akan
mengendalikan kinerja dari sensor gerak, LED, dan Buzzer berdasarkan data yang
diterima dari masukan. Berikut merupakan hubungan kaki-kaki mikrokontroler
dengan perangkat luar:
Nama Kaki Keterangan
PORT A.0 Dihubungkan ke sensor gerak
PORT C Dihubungkan ke lampu LED
PORT D.0 Dihubungkan ke Buzzer

Sistem kerja dari perangkat mikrokontroler ATMega 8535 pada rancang


bangun ini adalah pada PORT A mikrokontroler ATMega 8535 digunakan sebagai
input, yaitu berupa sensor gerak. Sedangkan pada PORT C dan PORT D
mikrokontroller ATMega 8535 difungsikan sebagai output yang berupa Buzzer serta
LED.
Proses yang terjadi pada mikrokontroller ATMega 8535 adalah jika tidak ada
gerakan makhluk hidup, mikrokontroler akan memberikan logika 0 pada perangkat
yang terpasang pada PORT A, PORT C, dan PORT D. Kemudian apabila terdeteksi
gerakan makhluk hidup pada sensor gerak, maka mikrokontroller akan memberikan
logika 1 pada PORT A.0 yang berarti akan mengaktifkan sensor gerak pada PORT
A.0. Ketika sensor gerak aktif, maka mikrokontroller akan memberikan logika 1 pada
PORT C berupa LED, dimana LED akan menyala secara berurtan dari samping ke
tengah dengan delay 100 ms. Ketika LED urutan terakhir menyala, maka
mikrokontroller akan memberikan logika 1 pada PORT D.0 yang berupa Buzzer.

1.1. Cara Kerja Sistem Keseluruhan


Inti dari cara kerja sistem ini seperti terlihat pada blok diagram diatas adalah
ketika sensor gerak mendeteksi adanya gerakan makhluk hidup, maka LED akan
menyala secara berurutan dari samping ke tengah dengan delay 100 ms, dan ketika
LED urutan terakhir menyala, maka pada saat itu juga Buzzer akan aktif. Cara kerja
sistem secara umum adalah sebagai berikut:
Mikrokontroler ATMega 8535 adalah otak dari seluruh kinerja sistem dalam
simulasi lampu pengaman ini. PORT A difungsikan sebagai input, yaitu berupa
sensor gerak, sedangkan PORT C dan PORT D difungsikan sebagai output dari
sistem yaitu berupa LED dan Buzzer.
Pada pengujian sistem yang pertama, simulator pengamanan rumah
dikondisikan pada kondisi normal, yaitu tidak ada gerakan makhluk hidup sehingga
sensor gerak tidak aktif, dan semua output belum aktif.. Kemudian pada pengujian
sistem kedua, simulator pengamanan rumah dikondisikan pada kondisi sensor gerak
mendeteksi adanya gerakan makhluk hidup. Pada kondisi ini sensor gerak telah aktif
karena mendeteksi adanya gerakan makhluk hidup. Ketika sensor gerak aktif, maka
akan mengaktifkan output berupa LED yang menyala secara berurutan dari samping
ke tengah dengan delay 100 ms. Pada saat LED urutan terakhir menyala, maka pada
saat itu juga Buzzer akan aktif. Buzzer tidak akan mati sebelum sistem dinonaktifkan
atau direset.

Mulai

Deklarari dan Inisialisai


input, output

Mendeteksi
Sensor LED menyala dari pinggir ketengah,
gerak setealah sampai tengah, buzzer ON

g
Tidak mendeteksi

LED OFF pompa OFF

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alur Sistem


BAB IV
PEMBUATAN BENDA KERJA

Hasil rancangan telah dibuat, selanjutnya direalisasikan dalam bentuk benda kerja yang
siap dioperasikan. Proses pembautan benda kerja dari proyek akhir ini meliputi tiga bagian,
yaitu:
a. Pembuatan bagian elektronik
b. Pembuatan bagian mekanik
c. Pembuatan program

4.1 Alat dan bahan yang digunakan


Dalam pembuatan benda kerja pada tugas akhir ini secara keseluruhan digunakan alat-alat
dan bahan sebagai berikut:
Daftar Alat dan Bahan
Alat Yang Digunakan

a. Penggaris
b. soldier
c. gunting/ cutter
d. lem
e. kertas duplek
f. kertas HVS warna
g. bolpen/ pensil

Daftar Bahan
a. Microcontroller ATMega 8535
b. Buzzer
c. Sensor gerak
d. System minimum
e. Adaptor 5V
f. Kabel downloader
g. LED merah
4.2 Bagian Elektronik
Pembuatan bagian elektronik meliputi:
a. Perancangan rangkaian
b. Pemasangan komponen.

4.2.1. Perancangan Rangkaian


Perancangan rangkaian digunakan untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai
dengan yang diinginkan. Dalam perancangan ini langkah-langkah yang dilakukan
meliputi ukuran PCB yang digunakan, jalur rangkaian yang akan dibuat, skema
rangkaian dan komponen yang akan digunakan.

4.2.2 Proses pemasangan komponen


Perlu diperhatikan sebelum komponen-komponen dipasang, dilakukan pengecekan
apakah komponen-komponen masih dalam kondisi baik atau sudah rusak.
Komponen yang rusak harus diganti untuk mneghindari kegagalan dalam
poengoperasiannya.

4.3 Proses Pembuatan Program


Perangkat lunak yang digunakan pada rancang bangun ini adalah code vision AVR
Evaluation V2.05.0. Setelah program selesai dibuat, akan dilakukan compling dari bahasa
C ke kode-kode instruksi mesin yang sesuai dengan up-code mikrokontroler dengan
berkstensi .HEX.
Dalam pembuatan tugas akhir ini penggunaan perangkat lunak sangat penting
mengingat perangkat lunak digunakan sebagai pengatur keseluruhan kerja sistem baik
perangkat keras maupun perangkat lunak it sendiri. Langkah-langkah pembuatan program
adalah sebagai berikut:
a. Membuat diagram cara kerja pengaman rumah yang akan dibuat.
b. Membuat program dengan referensi diagram cara kerja pengaman rumah.
c. Mengkompilasi program yang telah dibuat hingga tidak terjadi kesalahan.
d. Pengisian progam pada hardware yang telah dibuat
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Rancang bangun ini dibuat sebagai gambaran alat simulasi yang berfungsi sebagai
sistem pengamanan rumah terhadap perncurian atau tindak kejahatan yang
membahayakan bagi pemilik rumah maupun suatu tempat. Pembacaan sensor gerak
berdasarkan keberadaan manusia atau hewan yang memiliki panas tubuh.
5.3 Mikrokontroller bertugas melakukan proses deteksi data masukan yang berupa sensor,
mengolah data dan mengatur keluaran yang berupa LED dan bunyi Buzzer.

5.2 Saran
Alat yang dibuat penyusun sesungguhnya masih terdapat banyak kelemahan, bahkan
masih terlalu sederhana baik secara fisik maupun sistem kerjanya. Oleh karena itu masih
perlu kajian-kajian dan serangkaian uji coba lagi agar diperoleh alat yang lebih sempurna.
Saran yang dapat penyusun sampaikan adalah:
1. Pembuatan sinyal bahaya pada pengaman rumah dapat dilengkapi dengan buzzer
dengan disertai suara yang memberi peringatan kepada si pencuri, sehingga
ketika terjadi keadaan bahaya pemilik rumah dapat bertindak secara cepat .
DAFTAR PUSTAKA

Triwiyanto.2011.Petunjuk Praktikum Mikrokontroller AVR.Surabaya


[online] https://kibareng.wordpress.com/2011/08/09/hello -world/ (diakses 20 Juni 2015)
[online] https://learnautomation.files.wordpress.com/2009/08/modul-keseluruhan-automasi-1-
1=bab-2.pdf (diakses 20 Juni 2015)
[online] http//eprints.undip.ac.id/20399/ (diakses 20 Juni 2015)
[online] https://indraharja.wordpress.com/2012/01/07/pengertian-buzzer/(diakses 5 Juni 2017)

[online] http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2016/12/alat-pendeteksi-levelkarbon-
monoksida.html (diakses 5 Juni 2017)

[online] http://elektronikadasar.info/sensor-gerak.htm (diakses 5 Juni 2017)


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai