Anda di halaman 1dari 7

Membuat Trafo Step-Down Type Donat Untuk Power Supply Perangkat Elektronik

Langkah-langkah untuk merancang dan membuat trafo step-down bentuk donat antara lain
dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.   Menentukan Ukuran Inti (Kern) Trafo


Bentuk inti (kern)-nya berupa susunan plat besi tipis yang disusun secara melingkar menyerupai
donat (memiliki lubang di tengahnya). Perlu dipahami bahwa syarat inti (kern) haruslah besi
murni tanpa kandungan baja, agar tidak menimbulkan induksi magnet permanen pada saat
terinduksi oleh medan listrik. Dengan demikian induksi fluktuatif dari medan listrik arus bolak-
balik (AC) dapat ditransformasikan dengan baik.
Untuk itu dalam membuat inti (kern) pilihlah lembaran plat tipis yang harus dibakar terlebih
dahulu sampai memerah beberapa lama, lalu dibiarkan mendingin secara alami tanpa disiram
air atau bahan pendingin lainnya. Pembakaran ini dimaksudkan untuk menghilangkan kadar
baja yang terkandung dalam plat tipis tersebut.
Dalam menentukan ukuran inti (kern) toroid ini kita harus menentukan terlebih dahulu
kapasitas atau daya trafo toroid yang akan kita buat.
Sebagai contoh kita akan membuat trafo toroid dengan daya 900 watt, tegangan primer 220
volt dan tegangan sekunder 2 x 45 volt (CT), maka :
Luas penampang inti adalah : Afe = √900 = 30 cm².
         
Dengan demikian dapat kita tentukan tinggi inti toroid adalah √30 = 5,48 cm maka jari-jari
penampang lingkaran toroid adalah 30 / 5,48 = 5,47 cm atau tebal plat tipis yang kita gulung
melingkar adalah setebal 5,47 cm dengan jari-jari lubang toroid (R dalam) sepanjang 5,48 + 5,47
= 10,95 cm, sehingga panjang jari-jari luar (R luar) adalah jari-jari lubang (R dalam) + tebal
gulungan plat tipis = 10,95 + 5,47 = 16,42 cm. Jika ditimbang berat inti (kern) untuk trafo daya
900 watt sekitar 8 – 15 Kg. 
Gambar 1. Inti (kern) trafo bentuk toroid

2.   Mempersiapkan Inti (Kern) Trafo


          Lapisi inti (kern) trafo dengan prespan yang terbuat dari kertas warna hijau/coklat atau
mika warna putih susu, agar kawat email yang akan kita gulung tidak mudah tergores oleh inti
trafo yang dapat mengakibatkan kumparan terhubung singkat.

3.   Menentukan Ukuran Kawat Kumparan


          Seperti yang telah dijelaskan pada rancangan trafo dengan inti (kern) berbentuk EI, M
atau UI  di buku “Merancang dan Membuat Trafo Daya Kecil” berlaku juga pada rancangan trafo
dengan inti berbentuk toroid bahwa untuk menentukan diameter kawat kumparan primer dan
sekunder, arus pada tiap kumparan harus ditentukan dari besarnya daya trafo dibagi dengan
tegangan kumparan tersebut :
I1 = N1 / E1  dan I2 = N2 / E2
dimana : I1 = arus primer
               N1 = lilitan primer
               E1 = tegangan primer
               I2 = arus sekunder
               N2 = lilitan sekunder
               E2 = tegangan sekunder

Selanjutnya nilai penampang kawat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Penampang kawat kumparan primer : q1 = I1 / s
Deameter kawat kumparan primer : d1 = √ (4.q1) / π
Penampang kawat kumparan sekunder : q2 = I2 / s
Deameter kawat kumparan sekunder : d2 = √ (4.q2) / π

dimana : q1 = penampang kawat lilitan primer


                d1 = diameter kawat lilitan primer
                q2 = penampang kawat lilitan sekunder
                d2 = diameter kawat lilitan sekunder
                 s = kerapatan atau kepadatan arus (3 - 5 A/mm² 

          Dalam hal ini dapat dihitung bahwa arus primer adalah : I1 = 900 / 220 = 4 A. Dengan
demikian dengan menetapkan kepadatan arus (s) sebesar 3 A/mm² maka besarnya penampang
kawat kumparan primer q1 = 4 / 3 = 1,33 mm², sehingga diameter kawat kumparan primer :
d1 = √ (4 x 1,33) / 3,14
     = √ 1,69
     = 1,3 mm.
          Sedangkan untuk arus sekunder adalah : I2 = 900 / 45 = 20 A. Dengan demikian dengan
menetapkan kepadatan arus (s) sebesar 3 A/mm² maka besarnya penampang kawat kumparan
sekunder q2 = 20 / 3 = 6,66 mm², sehingga diameter kawat kumparan sekunder :
d2 = √ (4 x 6,66) / 3,14
     = √ 8,48
     = 2,9 mm.

4.   Menghitung Jumlah Lilitan Trafo


          Untuk menenetukan jumlah liltan primen dan lilitan sekunder trafo bisa menghitung
terlebih dahulu gulungan per volt (GPV)-nya, bisa juga langsung menghitung jumlah
lilitan/gulungan primer (N1) dan gulungan sekunder (N2) sesuai dengan besarnya tegangan
primer (E1) dan tegangan sekunder (E2) yang diinginkan.
          Rumus untuk menentukan jumlah lilitan primer : N1 = E1 / (4,44 x Afe x  Bm x f) dan
jumlah lilitan sekunder N2 = E2 / (4,44 x Afe x Bm x f)
Dimana : Afe = luas penampang inti (kern) besi
                 Bm = flux density
                 f = frekwensi jaringan listrik

dengan mengambil f = 50 Hz dan Bm = 10 -4 wb/cm², maka rumus tersebut menjadi : N1 = 4,5 x


(E1 / Afe). Kalau diambil faktor 110% atau 1,1 untuk memperhitungkan kerugian tegangan trafo
dalam kondisi berbeban maka rumus teserbut di atas menjadi : N1 = 1,1 x 4,5 x (E1 / Afe) atau
49,5 x (E1 / Afe) dan N2 = 49,5 x (E2 / Afe). Sehingga dalam raancangan trafo toroid ini dapat
dihitung :
N1 = 49,5 x (220 / 30)
      = 49,5 x 7,3
      = 361 lilit

N2 = 49,5 x (Vs / Afe)


      = 49,5 x ( 45 / 30)
      = 49,5 x 1,5
      = 74 lilit (untuk CT = 2 x 74 lilit)

5.   Menggulung/Melilit Kawat Pada Inti (Kern)


          Pada tahap ini yang pertama dikerjakan adalah menggulung kawat email pada sebilah
bambu sepanjang 25 - 50 cm dengan tujuan agar mempermudah memasukkan dan
mengeluarkan kawat email melewati lubang lingkaran inti kern saat proses melilit. Berikutnya
tinggal melilitkan kawat email pada lingkaran inti kern yang telah terbalut kertas isolator
(prespan). Tentunya dengan memakai azas jari tangan kanan, yaitu sebagaimana tangan kanan
memegang inti kern, arah ujung keempat jari adalah arah melingkarnya kawat dan ibu jari
menunjukkan letak lilitan selanjutnya. Usahakan penggulungan kawat pada inti kern trafo harus
rapat dan rapi.

Gambar 2. Proses menggulung kawat pada inti toroid dengan sebilah bambu

6.   Mengetes Trafo Dengan Multitester


          Lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi Ohm x1 atau x10 untuk mengetahui
hubungan antar kawat pada kumparan primer, antar kawat pada kumparan sekunder atau
antara kawat pada kumparan primer dan sekunder. Jika semua pengetesan dengan multimeter
tersebut diatas bagus lanjutkan pengukuran tegangan output pada kumparan sekunder dengan
memberi tegangan input sebesar 220 V pada kumparan primer dengan menggunakan
multitester pada posisi Volt AC x250.

7.   Memasang Terminal Kabel


          Lakukan pemasangan kabel dan terminal pada ujung-ujung trafo baik pada ujung-ujung
kumparan primer maupun sekunder. Setelah itu lanjutkan dengan mencelup kumparana pada
minyak trafo atau sirlak dan melapisi trafo dengan kain pita atau kertas prespan atau mika
untuk perlindungan kawat agar padat dan tidak mudah tergores

8.   Mencelup Kumparan Dengan Minyak Trafo (Sirlak)


          Mencelupkan kumparan hasil gulungan dengan minyak trafo atau sirlak bertujuan agar
lilitan kawat lebih padat dan statis, tidak mudah bergerak atau berubah letaknya dan tidak
mudah tergores atau lecet. Kemudian lanjutkan dengan membalut semua lilitan dengan kain
pita atau kertas prespan atau mika. Dengan demikian jadilah sudah trafo toroid kapasitas 900
Watt atau 20 Amper yang telah kita buat.

9.   Menguji Coba Trafo


          Pada proses uji coba bahwa trafo yang berkwalitas tidak akan bergetar dan panas pada
saat diberi beban. Pada proses ini harus dilakukan uji coba trafo dengan memberi tegangan
input sebesar 220 V pada kumparan primer dan ukur tegangan output pada kumparan
sekunder apakah dihasilkan tegangan output sebesar 45 V dengan stabil pada kanan dan kiri
(CT). Jika stabil lanjutkan dengan memasang beban sesuai kapasitasnya (maksimal 900 W)
untuk bebarapa saat (sekitar 1 jam), apakah tegangan output pada kumparan sekunder tetap
stabil pada angka 45 V pada kanan dan kiri (CT). Jika tegangan output stabil dan fisik trafo tidak
bergetar dan tidak panas meskipun diberi beban maksimal untuk beberapa lama, maka berarti
trafo tersebut dinyatakan cukup berkwalitas dan layak untuk digunakan.
Gambar 3. Trafo step-down bentuk toroid yang sudah jadi

Anda mungkin juga menyukai