(KELAS ONLINE)
PRAKTIK
LAS SMAW (SHIELD METAL ARC WELDING)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini pengelasan merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting
dalam teknologi industri. Hampir semua penyambungan logam untuk segala
macam jenis dapat dibuat dengan teknik pengelasan. Las busur listrik atau
umumnya disebut las listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam
dengan menggunakan tenaga listrik sebagai summber panas.salah satunya
merupakan las SMAW (Sheilded Metal Arc Welding / las busur nyala listrik
terlindung) merupakan proses pengelasan yang palinng banyak digunakan, pada
logam induk pengelasa ini mengalami pencairan akibat pemanasan dari busur listrik
yang timbul dari ujung elektroda dan permukaan benda kerja. Busur listrik
dibangkitkan dari suatu mesin las. Elektroda yang digunakan berupa kawat yang
dibungkus pelindung berupa fluks. Elektroda ini selama pengelasan mengalami
pencairan bersama logam ini selama pengelasan mengalami pencairan bersama
logam induk dan membeku bersama, menjadi kampuh las.
Hal yang perlu diperhatikan pada hasil pengelasan adalah tegangan sisa,
karena pada pengelasan terjadi tegangan thermal karena perbedaan suhu antara
logam induk dan daerah las, selain itu tegangan sisa juga terjadi akibat transformasi
fasa, karena logam induk yang digunakan adalah baja karbon. Tegangan sisa pada
hasil pengelasan disebabkan karena selama siklus thermal las berlangsung, laju
pemuaian dan penyusutan di sekitar sambungan las dengan bagian lain yang
suhunya relatif lebih dingin tidak sama sehingga menyebabkan perubahan modulus
elastisitas E, tegangan luluh, Poisson’s ratio.
Pembebasan tegangan sisa setelah pengelasan biasanya menggunakan cara
annealing. Annealing adalah salah satu jenis PWHT (Post Weld Heat Treatment).
Di samping mengurangi tegangan sisa, proses annealing juga dapat memperbaiki
struktur mikro dan menghindari distorsi dan retak. Proses annealing dilakukan
dengan cara memanaskan material pada suhu rekristalisasi, biasanya sekitar 0,5 Tm.
Pada baja karbon rendah, suhu rekristalisasi sekitar 450°C < Tc < 700°C, dan waktu
annealing sekitar 1-3 jam.
B. PERTANYAAN PRAKTIKUM
1. Bagaimana menggunakan mesin las SMAW?
2. Bagaimana cara mengetahui teknik pengelasan?
3. Apa pengertian las SMAW?
4. Apa itu kampuh?
5. Bagaimana memotong kampuh dengan baik?
6. Bagaimana prosedur keselamatan kerja saat pengelasan?
7. Bagaimana tingkat keamanan mesin bagi pengguna?
8. Bagaimana situasi ketika mengelas?
9. Bagaimana cara merawat mesin las SMAW?
C. TUJUAN PRAKTIKUM
BAB II
DASAR TEORI
A. PRINSIP KERJA LAS SMAW
Las SMAW (sheilded metal arc welding) las busur listrik nyala terlindung adalah
pengelasan dengan menggunakan busur nyala listrik sebagai sumer panas pencair logam. Logam
induk dalam pengelasan ini mengalami pencairan akibat pencairan yang timbul antara ujung
elektroda dan permukaan benda kerja.Busur listrik dibangkitkan dari suatu busur las.Elektroda
yang digunakan berupa kawat yang dibungkus pelindung berupa fluks.Elektroda ini selama
pengelasan mengalami pencairan bersamaan dengan logam induk dan embeku bersama, menjadi
kampuh las. Proses perpindahan logam elektroda terjadi daat jung elektroda mencair dan
membentuk butirbutir yang terbawa arus busur listrikyang terjadi. Bila digunakan arus listrik besar
maka butiran logam cair yang terbawa menjadi halus dan sebaliknya bila arus kecil maka
butirannya menjadi besar.
4. Shielding gas
Istilah ini menunjukkan gas yang kita pakai, khusus untuk proses
GMAW/FCAW/GTAW
5. Filler metal
Jenis kawat pengisi/elektroda
6. Polarity
Jenis polaritas yang kita pakai pada mesin las, DC- atau DC+.
Kampuh las merupakan hal wajib jika kita ingin membuat butt joint,
didalam kampuh las ini banyak sekali istilah-istilah pengelasan yang harus kamu
pahami. Istilah didalam kampuh las
BAB III
PEMBAHASAN
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
b) Mesin Las SMAW
e) Klem massa
f) Sarung tangan
g) Sepatu boat
h) Kaca mata
i) Palu
j) Sikat baja
2. Bahan
a) Elektroda
B. TEMPAT PRAKTIKUM
D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 10
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar
cepat atau terlalu lambat dan harus konstan agar hasil pengelasan sempurna.
Jarak di antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangatlah
memengaruhi kualitas pengelasan. Bila jarak begitu jauh, akan muncul
percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun tidak prima.
Bila jarak begitu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Serta tidak ada
cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik ialah
seperdelapan dari tebal elektroda.
11. Periksa alur pengelasan
Pada saat proses pengelasan, sesekali kita berhenti untuk memeriksa hasil
las yang kita lakukan apakah alur pengelasan sudah sesuai atau belum..
12. Tahap akhir pengelasan
Untuk tahap akhir pengelasan, lakukanlah pembersihan kerak pada bagian
yang sudah dilas dengan palu dan sikat kawat. Periksa kembali hasil
pengelasan, jika ada ada kekurangan dalam proses las, bisa melakukan
proses las kembali, dan bila sudah selesai langsung matikan alat las.
D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 11
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar
D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 12
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar
D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 13
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar
harus berhati hati akan kabel kabel yang dihawatirkan mempunyai bolong atau
robekan, karena bisa mengalirkan listrik ke badan secara langsung.
E. HASIL PENGELASAN
D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 14
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar
Menurut bapak Ujang selaku pemilik bengkel, hasil pengelasan yang saya
lakukan sudah cukup bagus, dalam artian bagus di sini yaitu sudah matang
(menempel secara kuat) dan tidak lepas, tetapi dalam pembuatan alur pengelasan
masih tidak rapi dan ada titik titik yang tidak pas potongan benda kerja, dalam hal
ini, untuk bisa melakukan las SMAW yang rapi memang diperlukan proses latihan
pengelasan dan praktek secara langsung agar bisa menjadi ahli dibidang
pengelasan.
D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 15
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar
DAFTAR PUSTAKA
BIBLIOGRAPHY
Arsyad, M., dkk. (2019). Penerapan K3 Dalam Proses Pengelasan. Bidang
Pengabdian Kepada Masyarakat. 31-34.
Jali, S. A., Zulkifli, & Rahayu, t. (2017). ANALISA KEKUATAN IMPAK PADA
PENYAMBUNGAN PENGELASAN SMAW MATERIAL ASSAB 705
DENGAN VARIASI ARUS PENGELASAN. jurusan teknik mesin, 58-62.
Libyawati, W,. dkk. (2019). Analisis Kinematika Pada Desain Alat Bantu
Peningkat Keterampilan Juru Las SMAW. Jurnal Teknologi. 11 (2). 111-
116.
Maulana, Y. (2017). Analisis Kekuatan Tarik Baja St37 Pasca Pengelasan Dengan
Variasi Media Pendingin Menggunakan Smaw. AL-JAZARI JURNAL
ILMIAH TEKNIK MESIN, 1(2)
D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 16
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar
Nasrul, M. Y., Suryanto, H., Qolik, A. (2016). Pengaruh Variasi Arus Las SMAW
terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik Sambung Dissimilar Stainless Stell
304 dan ST 37. Jurnal Teknik Mesin. 24 (1). 1-12.
Rizsaldy, M. (2019). Analisa Kekuatan Sambungan Las SMAW Vertical
Horizontal down Pada Plate Baja JIS 3131 SPHC dan Stainless stell 201
dengan Aplikasi Piles Transfer di Mesin Thermoforming (Stacking Unit).
Jurnal Skripsi. 1-14.
D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 17