Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

(KELAS ONLINE)

PRAKTIK
LAS SMAW (SHIELD METAL ARC WELDING)

Nama : Garin Holiyana


NPM : 1910502066
Kelas :A

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2021
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini pengelasan merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting
dalam teknologi industri. Hampir semua penyambungan logam untuk segala
macam jenis dapat dibuat dengan teknik pengelasan. Las busur listrik atau
umumnya disebut las listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam
dengan menggunakan tenaga listrik sebagai summber panas.salah satunya
merupakan las SMAW (Sheilded Metal Arc Welding / las busur nyala listrik
terlindung) merupakan proses pengelasan yang palinng banyak digunakan, pada
logam induk pengelasa ini mengalami pencairan akibat pemanasan dari busur listrik
yang timbul dari ujung elektroda dan permukaan benda kerja. Busur listrik
dibangkitkan dari suatu mesin las. Elektroda yang digunakan berupa kawat yang
dibungkus pelindung berupa fluks. Elektroda ini selama pengelasan mengalami
pencairan bersama logam ini selama pengelasan mengalami pencairan bersama
logam induk dan membeku bersama, menjadi kampuh las.
Hal yang perlu diperhatikan pada hasil pengelasan adalah tegangan sisa,
karena pada pengelasan terjadi tegangan thermal karena perbedaan suhu antara
logam induk dan daerah las, selain itu tegangan sisa juga terjadi akibat transformasi
fasa, karena logam induk yang digunakan adalah baja karbon. Tegangan sisa pada
hasil pengelasan disebabkan karena selama siklus thermal las berlangsung, laju
pemuaian dan penyusutan di sekitar sambungan las dengan bagian lain yang
suhunya relatif lebih dingin tidak sama sehingga menyebabkan perubahan modulus
elastisitas E, tegangan luluh, Poisson’s ratio.
Pembebasan tegangan sisa setelah pengelasan biasanya menggunakan cara
annealing. Annealing adalah salah satu jenis PWHT (Post Weld Heat Treatment).
Di samping mengurangi tegangan sisa, proses annealing juga dapat memperbaiki
struktur mikro dan menghindari distorsi dan retak. Proses annealing dilakukan
dengan cara memanaskan material pada suhu rekristalisasi, biasanya sekitar 0,5 Tm.
Pada baja karbon rendah, suhu rekristalisasi sekitar 450°C < Tc < 700°C, dan waktu
annealing sekitar 1-3 jam.

Dosen Pengampu: Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. |2


Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

B. PERTANYAAN PRAKTIKUM
1. Bagaimana menggunakan mesin las SMAW?
2. Bagaimana cara mengetahui teknik pengelasan?
3. Apa pengertian las SMAW?
4. Apa itu kampuh?
5. Bagaimana memotong kampuh dengan baik?
6. Bagaimana prosedur keselamatan kerja saat pengelasan?
7. Bagaimana tingkat keamanan mesin bagi pengguna?
8. Bagaimana situasi ketika mengelas?
9. Bagaimana cara merawat mesin las SMAW?

C. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahuai penggunaan mesin las SMAW


2. Untuk mengetahui teknik pengelasan
3. Untuk mengetahuai safety menggunakan las
4. Untuk mengetahui pengertian kampuh
5. Untuk mengetahui pembuatan kampuh
6. Untuk mengetahui prosedur keselamatan kerja saat mengelas
7. Untuk mengetahui tingkat keamanan mesin bagi pengguna

Dosen Pengampu: Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. |3


Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

BAB II
DASAR TEORI
A. PRINSIP KERJA LAS SMAW
Las SMAW (sheilded metal arc welding) las busur listrik nyala terlindung adalah
pengelasan dengan menggunakan busur nyala listrik sebagai sumer panas pencair logam. Logam
induk dalam pengelasan ini mengalami pencairan akibat pencairan yang timbul antara ujung
elektroda dan permukaan benda kerja.Busur listrik dibangkitkan dari suatu busur las.Elektroda
yang digunakan berupa kawat yang dibungkus pelindung berupa fluks.Elektroda ini selama
pengelasan mengalami pencairan bersamaan dengan logam induk dan embeku bersama, menjadi
kampuh las. Proses perpindahan logam elektroda terjadi daat jung elektroda mencair dan
membentuk butirbutir yang terbawa arus busur listrikyang terjadi. Bila digunakan arus listrik besar
maka butiran logam cair yang terbawa menjadi halus dan sebaliknya bila arus kecil maka
butirannya menjadi besar.

Gambar 2.1 prinsip kerja las SMAW

B. ISTILAH-ISTILAH DALAM LAS SMAW


Persiapan setting alat dan persiapan bahan merupakan step awal dalam kita
melakukan pengelasan. Disini ada beberapa istilah pe.
1. Pengelasan ampere
Istilah ini menujukkan berapa besar arus yang dipakai didalam pengelasan
2. Volt
Besarnya voltase yang kita pakai
3. Wire feeding speed
Pada proses GMAW atau FCAW ini merupakan kecepatan wire keluar

Dosen Pengampu: Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. |4


Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

4. Shielding gas
Istilah ini menunjukkan gas yang kita pakai, khusus untuk proses
GMAW/FCAW/GTAW
5. Filler metal
Jenis kawat pengisi/elektroda
6. Polarity
Jenis polaritas yang kita pakai pada mesin las, DC- atau DC+.

Kampuh las merupakan hal wajib jika kita ingin membuat butt joint,
didalam kampuh las ini banyak sekali istilah-istilah pengelasan yang harus kamu
pahami. Istilah didalam kampuh las

1. Base metal/parent metal


Jarak antara dua benda yang akan dilas
2. Root gap
Bidang permukaan akar las
3. Root face
Sudut bevel sebagian
4. Angel of bevel
Sudut kampuh keseluruhan
5. Included angel
Sudut kampuh keseluruhan
6. Backing ceramic
Adalah keramik yang diletakkan di bagina belakang benda yang akan di las dan
dipakaia biasanya untuk pengelasan FCAW
7. Backing strip
Adalah besi strip dilas belakang benda yang disambung
8. Tackweld
Merupakan las ikat yang digunakan untuk fitting sebelum dilakukan proses
pengelasan agar benda yang akan dilas presisi

Dosen Pengampu: Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. |5


Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

BAB III
PEMBAHASAN
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
b) Mesin Las SMAW

Gambar 3.1 Mesin las SMAW


c) Kabel massa

Gambar 3.2 Kabel massa


d) Pemegang kawat las atau holder

Dosen Pengampu: Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. |6


Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

Gambar 3.3 Pemegang kawat las atau holder

e) Klem massa
f) Sarung tangan
g) Sepatu boat
h) Kaca mata
i) Palu
j) Sikat baja

2. Bahan
a) Elektroda

Gambar 3.4 Elektroda


b) Plat besi

Dosen Pengampu: Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. |7


Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

Gambar 3.5 Plat besi

B. TEMPAT PRAKTIKUM

Tempat saya melakukan praktikum adalah di bengkel terdekat dengan


rumah saya, yaitu di bengkel mobil, di sana bukan hanya bengkel mobil, ada juga
alat lasnya, jadi saya berinisiatif meminta bantuan ke bengkel itu. Beralamat di
Dusun Kamandilan RT 12 RW 03 Desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya
kabupaten Pangandaran Jawa Barat 46371

Gambar 3.6 Denah lokasi melalui google map

Dosen Pengampu: Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. |8


Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

Gambar 3.7 Foto bengkel

C. PROSEDUR K3 YANG DILAKUKAN

Prosedur K3(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang sebaiknya dilakukan


saat melakukan Praktikum Pengelasan Las SMAW antaralain:
a. Menggunakan pakaian yang bebahan tebal/PDH untuk melindungi tubuh dari
percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang
ditimbulkan oleh las listrik
b. Mengenakan sarung tangan karet supaya percikan bunga api tidak terkena
tangan.
c. Mengenakan kaca mata las, kacamata las berwarna hitam yang berfungsi
untung melindungi dari efek radiasi sinar ultra violet dan infrared yang dapat
merusak mata.
d. Mengenakan sepatu boat untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda dan dari
percikan bunga api yang sangat panas, selain itu karena bersifat isolator, sepatu
ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik
e. Memakai masker untuk menghindari asap yang ditimbulkan dari proses
pengelasan yang sangat berbahaya jika dihirup terus menerus

D. LANGKAH KERJA LAS SMAW YANG DILAKUKAN

Dosen Pengampu: Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. |9


Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

Langkah kerja yang saya lakukan saat praktikum las SMAW


1. Memakai APD
Memakai APD (Alat Pelindung Diri) untuk meminimalisir kecelakaan kerja
yang tentunya sesuai dengan Prosedur K3.
2. Siapkan alat dan bahan
Pastikan alat dan bahan yang akan digunakan sudah disiapkan dengan baik
dan tentunya berfungsi dengan baik.
3. Sambungkan las SMAW ke colokan listrik
Sambungkan konektor kabel las SMAW ke colokan listrik yang ada di
tempat.
4. Pastikan permukaan benda kerja yang akan dilas bersih dari debu dan
kotoran.
5. Dekatkan benda kerja yang akan dilas satu sama lain
6. Klem (jepit) benda kerja supaya memudahkan dalam proses pengelasan
7. Pasang kelem massa pada besi yang akan dilas
8. Pasang elektroda
Jepit elektroda las pada tang penjepit, pastikan menjepit elektroda dengan
baik. Pasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan. Baik
itu tegak lurus 900, 300, atau 400.
9. Hidupkan mesin las
Setelah semuanya siap, selanjutnya nyalakan mesin las, dan atur kuat arus
sesuai table pemilihan arus listrik yang direkomendasikan oleh industri
pembuatan eletroda
10. Mulai pengelasan
Sebelum melakukan pengelasan pada benda kerja, coba terlebih dahulu
menggoreskan elektroda pada benda kerja (String) atau dengan
memukulkan elektroda pada benda kerja (tapping). Kemudian lakukanlah
pengelasan dengan perlahan-lahan dan diberi ayunan zigzag atau setengah
melingkar untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik. Dalam proses
ayunan ini di perhatikan travel speed (gerakan tangan) tidak boleh terlalu

D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 10
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

cepat atau terlalu lambat dan harus konstan agar hasil pengelasan sempurna.
Jarak di antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangatlah
memengaruhi kualitas pengelasan. Bila jarak begitu jauh, akan muncul
percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun tidak prima.
Bila jarak begitu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Serta tidak ada
cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik ialah
seperdelapan dari tebal elektroda.
11. Periksa alur pengelasan
Pada saat proses pengelasan, sesekali kita berhenti untuk memeriksa hasil
las yang kita lakukan apakah alur pengelasan sudah sesuai atau belum..
12. Tahap akhir pengelasan
Untuk tahap akhir pengelasan, lakukanlah pembersihan kerak pada bagian
yang sudah dilas dengan palu dan sikat kawat. Periksa kembali hasil
pengelasan, jika ada ada kekurangan dalam proses las, bisa melakukan
proses las kembali, dan bila sudah selesai langsung matikan alat las.

Gambar 3.8 Proses pengelasan Gambar 3.9 Proses pengelasan

13. Perawatan mesin las setelah digunakan


Dalam penggunaan mesin las tentunya harus dilakukan perawatan agar
dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin (life time machine) dan
peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan
produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk

D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 11
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

pelaksanaan proses produksi. Adapun perawatan pada mesin las busur


listrik (SMAW) yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Perhatikan sirkulasi udara yang dihasilkan oleh kipas pendingin
apakah dapat berfungsi dengan baik atau tidak, yaitu dengan melihat
sensor thermostat pada mesin las.
b) Hindari hubungan arus pendek yang bisa terjadi karena tidak
memperhatikan kebersihan dalam mesin las, arus pendek ini dapat
disebabkan oleh debu, atau serbuk besi yang masuk ke dalam mesin.
Debu-debu ini dapat mempengaruhi sirkuit elektronika mesin las.
c) Karena sensitifitas terhadap cairan yang tinggi, mesin las harus
dijauhkan dari material cair.
d) Usia regulator pada mesin las dapat dipengaruhi oleh kestabilan
sumber daya listriknya, jadi gunakan sumber daya listrik yang
sangat stabil agar regulator mesin las listrik dapat digunakan lebih
lama.
e) Pemilihan elektroda kawat yang tepat, dapat mempengaruhi hasil
dan kinerja mesin las.
f) Lakukan pengecekan mesin las secara regular dengan ahlinya agar
masalah yang akan datang dikemudian hari dapat diatasi dan tidak
akan muncul trouble shooting yang tak terduga.
g) Ujung selang nozle dan beberapa part mesin las harus dicek dan
diganti secara berkala, untuk menjamin hasil dan kinerja mesin las
tetap baik.
h) Lakukan perawatan mekanik dengan ahlinya seperti, pelumasan,
pemeriksaan komponen yang dapat mengakibatkan aus dan lainnya

Dalam pengelasan, pergerakan elektroda ada beberapa macam, lebih


tepatnya yaitu ada 3 macam gerakan yang dapat digunakan

D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 12
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

1) Gerakan lurus sepanjang sambungan bernama stringer bead. Stringer bead


tunggal diterapkan pada sambungan las dengan groove yang sempit.
Sedangkan pada groove yang lebar, multi stringer bead dapat diterapkan.
2) Gerakan dari samping ke samping sepanjang sambungan bernama weave
bead. Weave bead diterapkan pada sambungan las dengan groove yang
lebar. Selain itu weave bead juga dapat diterapkan untuk menghubungkan
celah atau gap.
3) Gerakan dari samping ke samping dengan membentuk lengkungan
bernama weave pattern. Weave pattern digunakan untuk menutupi area
yang luas dalam satu kali jalan (pass). Maksimum lebar weave yang
diperbolehkan adalah 2,5 kali diameter elektroda.

Dalam pengelasan, pembuatan kampuh bertujuan untuk mendapatkan


penetrasi atau penembusan yang dalam dari hasil pengelasan. Teknik yang biasa
dilakukan untuk sambungan tumpul dilakukan dengan mesin atau alat pemotong
oksi asetilen (brander potong). Mesin pemotong oksi asetilen lurus (Straight
Cutting Machine) dipakai untuk pemotongan pelat, terutama untuk kampuh-
kampuh las yang di bevel, seperti kampuh V atau X, sedang untuk membuat
persiapan pada pipa dapat dipakai Mesin pemotong oksi asetilen lingkaran ( brander
potong). Namun untuk keperluan sambungan sudut yang tidak memerlukan
kampuh dapat digunakan mesin potong pelat (guletin) berkemampuan besar, seperti
Hidrolic shearing Machine. Adapun pada sambungan tumpul perlu persiapan yang
lebih teliti, karena tiap kampuh las mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri,
kecuali kampuh I yang tidak memerlukan persiapan kampuh las, sehingga cukup
dipotong lurus saja.
Situasi saat menggunakan las SMAW cukup berbahaya jika kita tidak
menerapkan K3 dengan benar, karena proses las SMAW mengeluarkan radiasi sinar
ultraviolet dan infrared yang sangat berbahaya bagi mata jika tidak menggunakan
kaca mata khusus las, debu dan asap saat proses pengelasan juga sangat berbahaya
bagi pernapasan, karena las SMAW menggunakan listrik untuk pengelasannya, jadi

D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 13
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

harus berhati hati akan kabel kabel yang dihawatirkan mempunyai bolong atau
robekan, karena bisa mengalirkan listrik ke badan secara langsung.

E. HASIL PENGELASAN

Gambar 3.10 Hasil pengelasan

Gambar 3.11 Hasil pengelasan

Berdasarkan hasil peneglasan yang sudah saya lakukan, hasilnya seperti


gambar di atas, bisa dilihat hasil las yang saya lakukan masih ada kekurangan,

D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 14
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

Menurut bapak Ujang selaku pemilik bengkel, hasil pengelasan yang saya
lakukan sudah cukup bagus, dalam artian bagus di sini yaitu sudah matang
(menempel secara kuat) dan tidak lepas, tetapi dalam pembuatan alur pengelasan
masih tidak rapi dan ada titik titik yang tidak pas potongan benda kerja, dalam hal
ini, untuk bisa melakukan las SMAW yang rapi memang diperlukan proses latihan
pengelasan dan praktek secara langsung agar bisa menjadi ahli dibidang
pengelasan.

D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 15
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

DAFTAR PUSTAKA

BIBLIOGRAPHY
Arsyad, M., dkk. (2019). Penerapan K3 Dalam Proses Pengelasan. Bidang
Pengabdian Kepada Masyarakat. 31-34.

Ayuni, N. S., Wartono, & Sugati, W. (2020). PENGARUH WAKTU


PENAHANAN PROSES NORMALIZING PASCA LAS TERHADAP
SIFAT MEKANIS LAS SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH.
Cendikia Mekanika, 65-73.

Desmon, S. (2021). Analisa Pengaruh Variasi Arus Pengelasan Kombinasi SMAW


dan GTAW Terhadap Pengujian Kekerasan Kekuatan Impak Serta
Pengamatan Struktur Mikro Pada Baja JIS SS400. Jurnal Teknik Mesin, 10
(1). 27-35.

Faizal, M., & Salam, A. R. (2018). PENGARUH ARUS PENGELASAN PADA


BAJA ASTM SA 516 Gr70 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN
KETANGGUHAN LAS SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018. BINA
TEKNIKA, 55-62.

Irawan, P. (2021). Analisis Pengaruh Perbedaan Ayunan Elektroda terhadap


Kekuatan Tarik Sambungan Las SMAW Menggunakan Material ST37
(Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang)

Jali, S. A., Zulkifli, & Rahayu, t. (2017). ANALISA KEKUATAN IMPAK PADA
PENYAMBUNGAN PENGELASAN SMAW MATERIAL ASSAB 705
DENGAN VARIASI ARUS PENGELASAN. jurusan teknik mesin, 58-62.

Libyawati, W,. dkk. (2019). Analisis Kinematika Pada Desain Alat Bantu
Peningkat Keterampilan Juru Las SMAW. Jurnal Teknologi. 11 (2). 111-
116.

Maulana, Y. (2017). Analisis Kekuatan Tarik Baja St37 Pasca Pengelasan Dengan
Variasi Media Pendingin Menggunakan Smaw. AL-JAZARI JURNAL
ILMIAH TEKNIK MESIN, 1(2)

D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 16
Laporan
Praktikum (Kelas Online)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tidar

Nasrul, M. Y., Suryanto, H., Qolik, A. (2016). Pengaruh Variasi Arus Las SMAW
terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik Sambung Dissimilar Stainless Stell
304 dan ST 37. Jurnal Teknik Mesin. 24 (1). 1-12.
Rizsaldy, M. (2019). Analisa Kekuatan Sambungan Las SMAW Vertical
Horizontal down Pada Plate Baja JIS 3131 SPHC dan Stainless stell 201
dengan Aplikasi Piles Transfer di Mesin Thermoforming (Stacking Unit).
Jurnal Skripsi. 1-14.

Expertlas. (2020). Istilah-istilah pengelasan welder wajib paham. Diakses pada 24


juni 2021.

D o s e n P e n g a m p u : I k h w a n T a u f i k , S . P d . , M . E n g . | 17

Anda mungkin juga menyukai