Anda di halaman 1dari 10

 

CRITICAL JURNAL REVIEW

“Ekonomi Tenaga Listrik”

Disusun Oleh:

Maya Gustina : 5181131004

Dosen Pengampu : Drs. Dadang Mulyana. M,Pd


Mata Kuliah : Ekonomi Tenaga Listrik

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah mendukung dan
mendorong niat penulis untuk memenuhi tugas Critical Journal Review yang berjudul
“Ekonomi Tenaga Listrik”
Tujuan dari pembuatan Critical Journal Review ini adalah menganalisis dan
memberi tanggapan dan saran terhadap tiga jurnal yang akan dikritik. Pembuatan ini
juga bertujuan untuk melatih penulis lebih teliti dalam memahami teori penelitian,
mengungkapkan metode dan subjek penelitian serta kelebihan dan kelemahan
penelitian.
Dalam penyusunan critical journal review ini, penulis merasa masih terdapat
banyak kekurangan maupun kesalahan dalam kalimat-kalimat serta kesalahan materi
yang disampaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan critical review journal ini.
Akhir kata semoga critical review journal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca yang menikmati makalah ini.

Medan, 20 Desember 2020

Maya Gustina

2
KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

IDENTITAS JURNAL..............................................................................................1

I. PENGANTAR..........................................................................................4
II. TEORI DASAR.......................................................................................4
III. HASIL ANALISIS....................................................................................5
IV. KEUNGGULAN PENELITIAN................................................................7
V. KELEMAHAN PENELITIAN...................................................................7
VI. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................9

3
IDENTITAS JURNAL
Judul Audit Energi Dan Alalisis Peluang Penghematan Energi Listrik Gedung
Artikel Mahkamah Konstitusi Jakarta
Nama Jurnal Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian
Jurnal
Downloa file:///C:/Users/Hp/Downloads/566-Article%20Text-1503-2-10-
d 20190112.pdfhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/elektum/article/viewFile/
1737/1464
Tahun 2016
Penulis Joko Prihartono , Mulyadi , Purwo Subekti
Reviewe Maya gustina
r
Tanggal Kamis 20 Desember 2020

I Pengantar
Latar belakang dilakukannya audit energi listrik di gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta
:
1) Dengan adanya penambahan beberapa peralatan kantor, khususnya peralatan
yang mengkonsumsi energi listrik.
2) Telah berubahnya fungsi beberapa ruangan.
3) Operasional unit chiller diluar jam kerja kantor.
dengan melakukan pengukuran beban pemakaian energi listrik pada sistem pendingin
udara, pengukuran suhu udara di setiap ruangan, pengukuran intensitas cahaya pada
setiap ruang kerja dan koridor serta pencatatan jam operasional Air Conditioning
(chiller).
II Dasar Teori
2.1 Pengertian Audit Energi Listrik
Audit Energi adalah teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi
pada bangunan gedung dan mengenali cara-cara untuk penghematannya.
2.2 Tujuan Audit Energi
Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
listrik, sehingga suatu gedung dapat dikategorikan sangat hemat, hemat, normal atau
boros. Dan juga untuk mengindentifikasi peluang yang kemungkinan dilakukan
penghematan energi tanpa mengurangi produktifitas dan kenyamanan penghuninya.

4
2.3 Manfaat Audit Energi
1) Mengetahui besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
2) Mencegah pemborosan energi tanpa mengurangi kenyamanan
3) Meningkatkan efisiensi penggunanan energi listrik
Memberi masukan tentang peluang penghematan energi dalam rangka konservasi
energi listrik.
2.4 Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik dan Standar
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik merupakan istilah yang digunakan untuk
menyatakan besarnya pemakaian energi dalam bangunan gedung dan dinyatakan
dalam satuan kWh/m² per tahun.
Menurut Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia,
Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik di Bangunan
Gedung Negara dan Bangunan Gedung BUMN, BUMD, BHMN yang digunakan untuk
aktivitas perkantoran digolongkan dalam dua kriteria, yaitu bangunan berAC dan
bangunan tidak ber-AC.

2.5 Karakteristik Pemakaian Energi

5
2.6 Audit Awal
2.6.1 Audit Awal Sistem Tata Udara
Kondisi suhu dan kelembaban udara dalam suatu ruangan sangat mempengaruhi
kenyamanan penghuni yang berada di ruangan tersebut. Rasa nyaman dapat diperoleh
apabila suhu ruangan berkisar antara 24°C - 26°C dan dengan kelembaban udara
antara 50% – 70% .
2.6.2 Audit Awal Sistem Pencahayaan
Audit energi sistem pencahayaan untuk mengetahui tingkat kuat penerangan dalam
suatu ruangan harus disesuaikan dengan jenis aktifitas didalam ruangan tersebut. Jika
aktifitasnya membutuhkan ketelitian yang tinggi, maka tingkat kuat penerangan yang
dibutuhkan juga semakin besar

III Hasil Analisis


3.1 Gambaran Umum Konsumsi Energi Listrik
Dari tabel 3.2 , dapat dihitung konsumsi energi listrik yaitu:
1) Total konsumsi energi listrik = 4.822.130 kWh per tahun
2) Rata-rata konsumsi energi listrik per bulan
4.822 .130 Kwh
12
= 401.844,16 kWh
3) Total pembayaran = Rp. 3.930.893.250,- per tahun
4) Rata-rata pembayaran per bulan
3.930 .893.250− ¿ ¿
12
= 327.574.437,-
3.2 Analisis Sistem Tata Udara
Berdasarkan analisis dan perhitungan suhu dan kelembaban udara pada setiap
ruangan menunjukkan bahwa sebagian besar suhu ruangan sudah sesuai dengan
standar SNI 03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada
Bangunan Gedung, yaitu berkisar antara 24°C - 26°C dengan kelembaban antara 50% -
70%, yang berarti sudah “sesuai” dengan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia, Nomor: 13 Tahun 2012 Tentang Penghematan Pemakaian
Tenaga Listrik, berkisar antara 24° C – 27° C dengan kelembaban relarif antara 50% -
70%
3.3 Analisis Sistem Pencahayaan

6
Dari tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa tingkat kuat penerangan rata-rata dibawah
standar, yang rata-rata sebesar 212,2 lux/m² yang berarti “tidak sesuai” dengan SNI 03-
6197-2000, Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan dan Peraturan Menteri
Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Nomor: 13 Tahun 2012 Tentang
Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik, dengan standar rata-rata 325,5 lux/m
3.4 Analisis Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik
Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta memiliki luasan lantai sebagai berikut:
1) Luas lantaitotal = 20.763 m²
2) Luas lantai ber AC = 15.166 m²
15.166 m2
x100%
20.163 m2
= 73%

IV Keunggulan Penelitian
1. Dari segi Kegayutan antar elemen
Dari pembahasan jurnal tersebut, disetiap bagiannya memiliki keterkaitan yang
saling bersangkutpaut Keterkaitan tersebut terlihat dari segi penjelasannya pemecahan
masalah, rasional, dan mengingat..
2. Kohesi dan koherensi isi penelitian
Dari jurnal yang saya baca ini kohesinya sudah cukup baik materinya cukup
jelas.Karena penelitian ini berbentuk jurnal.Jadi penulis memaparkan isi dengan jelas,
dan juga beberapa tabel kebenaran serta rumus terkait dengan materi yang di bahas
dalam jurnal mudah dipahami karena penulis langsung menuliskan isi dari
permasalahan yang dituju.

V Kelemahan Penelitian
1. Dari segi Kegayutan antar elemen

Dari segi kegayutan antar elemen hampir tidak ada kelemahannya karena pada segi
ini membuat poin lebih besar kepada keunggulan dalam jurnal, maka dari itu penulis
hanya menyebutkan bahwa tidak banyak kelemahan yang ditemukan pada segi
kegayutan antar elemen.

2 .Kohesi dan koherensi isi penelitian

7
Secara umum, kohesi dan koherensi pada jurnal ini sudah baik tetapi alangkah
baiknya disertai gambar juga agar dapat mempermudah dan beserta grafik serta tabel
pada penelitian ini.

KESIMPULAN
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik lantai ber AC= 288,7 kWh/m²/tahun, dibawah
standar IKE untuk Gedung Negara yaitu sebesar 222 kWh/m²/tahun dan termasuk
dalam kategaori “Boros”, IKE listrik lantai tanpa AC= 78,9 kWh/m²/tahun dan termasuk
dalam kategori “Cukup Efisien”.
Sistem pencahayaan, tingkat kuat penerangan rata-rata 212,2 Lux/m², dibawah standar
yang ditetapkan dalam SNI 03-6197-2000, yang rata-rata 325,5 Lux/m², sehingga
mengurangi kenyamanan.
Sistem tata udara, suhu ruangan rata-rata 25,2° C, kelembaban ratarata 61,5 %, sesuai
standar SNI 03- 6390-2000 dan sesuai Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia, Nomor: 13 Tahun 2012, yaitu antara 24°C - 26°C,
kelembaban antara 50% - 70%.

SARAN
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dari jurnal tersebut untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk
melengkapi hasil jurnal in untuk itu penulis mengucapkan terimakasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

SNI 03-6196-2000, Prosedur audit energi pada bangunan gedung: Badan Standardisasi
Nasional.
SNI 03-6197-2000, Konservasi energi pada sistem pencahayaan: Badan Standardisasi
Nasional.
SNI 03-6390-2000, Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung:
Badan Standardisasi Nasional.
file:///C:/Users/Hp/Downloads/566-Article%20Text-1503-2-10-20190112.pdf

9
10

Anda mungkin juga menyukai