Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN ENERGI LISTRIK PADA

RUMAH TINGGAL

Disusun Oleh :
Elang Herlambang
NIM.30602000056

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................... 2

1.3. Lingkup Kegiatan ........................................................................................................ 2

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................................... 3

2.1. Energi Listrik............................................................................................................... 3

2.2. Manajemen Energi ...................................................................................................... 3

2.3. Audit Energi Listrik .................................................................................................... 4

2.4. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) .............................................................................. 5

2.5. Energi, Daya dan Faktor Daya .................................................................................... 6

2.6. Konsumsi Listrik ......................................................................................................... 7

BAB III METODOLOGI AUDIT ENERGI LISTRIK ............................................................. 9

3.1. Lokasi Survey.............................................................................................................. 9

3.2. Langkah-Langkah Audit Energi Listrik ...................................................................... 9

3.3. Pengumpulan Data ...................................................................................................... 9

3.4. Penentuan Strategi Penghematan Energi Listrik ....................................................... 10

BAB IV HASIL AUDIT LISTRIK DAB PEMBAHASAN ................................................... 11

4.1. Perhitungan Energi Listrik ........................................................................................ 11

4.1.1. Denah Bangunan ................................................................................................ 11

4.1.2. Peralatan Listrik Yang Terpasang ...................................................................... 12

4.1.3. Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian ...................................................... 13

i
4.1.4. Konsumi Daya Listrik Dalam Satu Bulan ......................................................... 14

4.1.5. Konsumsi Daya Listrik Selama Satu Tahun ...................................................... 14

4.2. Hasil Evaluasi Sistem Kelistrikan ............................................................................. 16

4.3. Pembahasan ............................................................................................................... 17

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 18

5.1. Kesimpulan................................................................................................................ 18

5.2. Rekomendasi ............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Hubungan Antara Daya Aktif, Daya Reaktif Dan Daya Semu ............................ 7
Gambar 4. 1. Denah Bangunan ................................................................................................ 11

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1. Peralatan Listrik Yang Terpasang Pada Bangunan Rumah Tinggal...................... 12


Tabel 4. 2. Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian .......................................................... 13
Tabel 4. 3. Konsumsi Daya Listrik Rumah Tinggal Dalam Satu Tahun ................................. 14
Tabel 4. 4. Hasil Evaluasi Penggunaan Alat Rumah Tangga .................................................. 16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Energi listrik merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kegiatan dalam
suatu unit gedung perkantoran, pendidikan, industri maupun kegiatan rumah tangga
sehari hari. Permasalahan yang terjadi dalam penggunaan energi adalah tidak adanya
pemahaman tentang konservasi energi listrik hal tersebut menyebabkan terjadinya
pemborosan di pihak konsumen. Penggunaan energi listrik yang tidak efisien akan
menyebabkan konsumsi energi listrik yang boros, tidak terkendali dan meningkatkan
beban biaya listrik. Konservasi energi listrik merupakan proses penggunaan energi
secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang ada, prinsip
konservasi energi adalah dengan mendorong konsumen untuk menggunakan energi
listrik yang disediakan dengan efisien baik dalam kegiatan sehari-hari, kegiatan
perkantoran, kegiatan pendidikan maupun kegiatan industri.

Kesadaran akan penghematan energi listrik mutlak harus dilakukan oleh seluruh
konsumen energi listrik, baik itu konsumen rumah tangga, maupun konsumen industri
untuk menjaga keberlansungan cadangan energi bagi generasi selanjutnya. Bentuk
penghematan energi listrik yang dapat dilakukan antara lain: mencabut stop kontak
peralatan listrik yang tidak digunakan, mematikan dan menghidupkan lampu sesuai
kebutuhan, mengatur suhu alat pendingin ruangan sesuai kebutuhan, dll. Penghematan
penggunaan energi listrik berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah
dan perkantoran

Untuk mengetahui letak potensi penghematan dan efisiensi yang dapat dilakukan
maka sebelumnya akan dilakuakn suatu pengukuran tingkat pemakaian energi yang
dikenal dengan istilah audit energi. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran untuk menghemat energi listrik yaitu perlu adanya sebuah
kegiatan yang dinamakan audit energi yang dilakuakn untuk mengetahui berapa energi
listrik yang digunakan, menghitung besarnya konsumsi listrik, mengidentifikasi bentuk
pemborosan atau penggunaan yang tidak efisien, serta menentukan langkah perbaikan.

1
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui potensi penghematan energi pada bangunan.


2. Untuk mengetahui penghematan pembayaran tarif listrik.
3. Untuk mengetahui keefektifan pengoprasian perangkat elektronika yang terpasang
pada bangunan.
4. Untuk mengetahui pemakaian daya listrik yang kurang perlu.

1.3. Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan yang dilakukan pada proses audit bangunan dalam manajemen
energi listrik untuk mencari penghematan energi dilakukan pada lingkup rumah tangga,
dengan mengaudit bangunan rumah tinggal.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Energi Listrik


Energi listrik adalah salah satu jenis energi utama yang dibutuhkan bagi
peralatan listrik atau energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere
(A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu penerangan,
memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik
untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. Energi listrik menjalankan peralatan
rumah tangga, peralatan perkantoran, mesin industri, kereta api listrik, lampu umum,
alat pemanasan, memasak, dan lain-lain.

Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber,


seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Satuan
pokok energi listrik adalah Joule, satuan lain adalah KWh (Kilowattjam). Listrik untuk
industri dan perumahan dihasilkan dari pembangkit listrik, misalnya: PLTA, PLTB,
PLTD (diesel), PLTM, PLTS (surya), PLTU, dan lainnya.

2.2. Manajemen Energi


Manajemen Energi adalah suatu aktivitas manajemen energi yang berdisiplin,
terorganisasi dan terstruktur menuju penggunaan energi yang lebih efisien, tanpa
mengurangi tingkat produksi, kualitas serta ketentuan keselamatan dan pencemaran
lingkungan. Manajemen energi mengacu pada Demand SideManagement. Pengertian
DSM adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan yang dilakukan oleh
pengusaha untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggan tenaga listrik yang
menyangkut dan waktu penggunaannya tanpa merugikan pengusaha atau konsumen.
Secara umum DSM dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Energy Reduction Programmes


Kegiatan ini meliputi audit energi, survei, pemeliharaan preventif, pencatatan
alat ukur dan pembayaran, pembelian energi, peningkatan kesadaran melalui
pelatihan dan pendidikan, pengelolaan investasi modal dan mempekerjakan
konsultan energi.

3
2. Load Management Programmes.
Kegiatan ini diorientasikan pada pengelolaan beban, dimana meliputi load
levelling (shapping), load control, tariffs incentive or penalty.

3. Load Growth and Conservation Programmes.


Kegiatan ini diarahkan pada penambahan beban yang diharapkan dapat
meningkatkanproduktivitas pelanggan dengan memperhatikan aspek lingkungan
(konservasi energi) dan di lain sisi mengalami peningkatan penjualan energi.

Adapun tujuan akhir dari penerapan DSM adalah:

1. Cost Reduction.
Berbagai usaha dalam konteks perencanaan sumber daya terpadu (integrated
resource planning) dengan tujuan mengurangi total biaya yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan energi.

2. Environmental and Social Improvement.


Tujuan DSM adalah efisiensi energi, dengan efisiensi energi maka akan
memberikan dampak pengurangan jumlah konsumsi energi, berkurangnya jumlah
konsumsi energi akan mengurangi produksi energi, berkurangnya produksi energi
akan mengurangi penggunaan sumber daya untuk keperluan energi yang akan
membawa dampak mengurangi emisi gas buang. Sedangkan nilai tambah bagi
perusahaan berupa pencitraan positif (public imaging).

3. Reliability and Network Issues.


Dengan pengurangan beban ke dalam jaringan listrik akan menyebabkan
kehandalan sistem dalam jangka pendek dan mencegah kebutuhan network
augmentation dalam jangka panjang.

2.3. Audit Energi Listrik


Audit energi listrik merupakan kegiatan penelitian pemanfaatan energi untuk
mengetahui keseimbangan dan mengidentifikasi peluang-peluang penghematan energi
yang bertujuan mengetahui pola distribusi energi, sehingga bagian yang mengonsumsi
energi terbesar dapat diketahui dan dapat diketahui besarnya peluang potensi
penghematan apabila dilakukan peningkatan efisiensi

Keuntungan yang diharapkan dari proses audit energi :


4
a. Saving in money: adanya manajemen energi, dapat mengurangi biaya operasional.
Dengan demikian keuntungan perusahaan akan meningkat.
b. Environmental protection: adanya penggunaan energi yang efisien akan
memberikan kontribusi bagi lingkungan dalam hal mengurangi polusi dan
mengurangi pemakaian energi tidak terbarukan.
c. Sustainable development: adanya penggunaan energi yang efisien akan
memberikan kontribusi bagi perusahaan di bidang pertumbuhan yang
berkelanjutan baik di sisi finansial maupun penggunaan alat industri yang memiliki
life time optimum.

Tahapan dalam audit energi :

1. Audit awal dan audit rinci untuk mengetahui dimana penggunaan energi terbesar
2. Mengukur energi terbuang
3. Menganalisis data
4. Menetapkan strategi untuk memperoleh peluang hemat energi
5. Menganalisis peluang hemat energi
6. Rekomendasi untuk menerapkan strategi dari hasil audit

2.4. Intensitas Konsumsi Energi (IKE)


Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik adalah pembagian antara konsumsi
energi listrik pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan gedung. Sektor-
sektor yang dapat dihitung

a. Rincian luas bangunan gedung dan luas total bangunan gedung (m2).

b. Konsumsi Energi bangunan gedung per tahun (kWh/tahun).

c. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) bangunan gedung per tahun (kWh/m2.tahun).

d. Biaya energi bangunan gedung (Rp/kWh).

Audit energi rinci dilakukan bila nilai IKE lebih besar dari nilai target yang
ditentukan. Jika dari hasil perhitungan IKE ternyata sama atau lebih kecil dari pada IKE
yang ditargetkan, maka audit energi rinci masih dapat dilakukan dengan tujuan
memperoleh IKE yang lebih rendahl lagi.

5
Nilai intensitas konsumsi energi (IKE) sangatlah penting unutk mengatahui dan
membandingankan berapa besar energi yang akan dipakai. Berdasarkan acuan
pelaksanaan konservasi energi listrik dan BSN untuk menentukan penghematan energi
sebagi berikut:

1. Bangunan menggunakan AC
a. Sangat efisien : 4,17 – 7,92 kWh/m2/bulan,
b. Efisien : 7,93 – 12,08 kWh/m2/bulan,
c. Cukup efisien : 12,08 – 14,58 kWh/m2/bulan,
d. Agak boros : 14,58 – 19,17 kWh/m2/bulan,
e. Boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2/bulan,
f. Sangat boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2/bulan.

2. Bangunan tidak menggunakan AC


a. Efisien : 0,84 – 1,67 kWh/m2/bulan,
b. Cukup efisien : 1,67 – 2,5 kWh/m2/bulan,
c. Boros : 2,5 – 3,34 kWh/m2/bulan,
d. Sangat boros : 3,34 – 4,17 kWh/m2/bulan

2.5. Energi, Daya dan Faktor Daya


Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi memiliki
satuan Joule atau Btu. Sedangkan daya didefinisikan sebagai laju energi yang
dibangkitkan atau dikonsumsi. Satuan dari daya adalah Joule/detik atau watt. Maka
satua energi listrik adalah watt-detik atau lebih populer dengan watt-hour.

Daya ada 3 macam antara lain daya aktif (P), daya reaktif (Q), dan daya semu(S).
Hubungan antara daya aktif (P) dayareaktif (Q) dan daya semu (S) dapat dilihat pada
gambar 2.1 berikut:

6
Gambar 2. 1. Hubungan Antara Daya Aktif, Daya Reaktif Dan Daya Semu

Perbaikan faktor daya dapat diartikan sebagai usaha untuk membuat faktor
daya/Cos phi mendekati 1 (satu). Untuk memperbaiki faktor daya dari suatu beban yang
mempunyai faktor daya yang rendah, perlu dipasang kapasitor pada masing-masing
beban atau secara tersentralisir melalui kapasitor bank. Dengan pemasangan kapasitor
tersebut selain untuk memperbaiki faktor daya juga dapat memperbaiki pengaturan
tegangan dan meningkatkan efisiensi transformator. Hubungan antara daya, tegangan, arus
dan faktor daya dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut(Purbaningrum, 2014):

P = V.I. cos 𝜑

Sedangkan energi yang dibutuhkan dapat diukur dengan membandingkan P dan t sesuai
dengan rumus :

W = P.t

Keterangan:

P = daya yang dibutuhkan (watt)


V = tegangan (volt)
I = arus yang mengalir (ampere)
cos φ = faktor daya
W = energi yang dibutuhkan (joule)
t = waktu yang dibutuhkan (sekon)

2.6. Konsumsi Listrik


Konsumsi Listrik Adalah penggunaan listrik dari setiap peralatan yang memakai
energi sebagai konsumsinya, dilakukan perhitungan energi listrik selama satu bulan.
Konsumsi listrik (kWh/bulan) = Daya (watt) x waktu pemakaian (jam) x 30 hari. Dan

7
hasil perhitungannya berupa distribusi konsumsi atau penggunaan listrik berdasarkan
peralatan yang digunakan. Dimana daya listrik bentuk kompleks dapat dinyatakan oleh
persamaan sebagai berikut(Priyandono, 2013) :

S = P ± jQ
dengan :
S = daya kompleks (VA)
P = daya aktif/nyata (Watt)
Q = daya reaktif (VAR)

P = V I Cosφ
dengan :
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
Cosφ = faktor daya

Q = V I sinφ
dengan :
Q = daya reaktif (VAR)
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)

8
BAB III
METODOLOGI AUDIT ENERGI LISTRIK

3.1. Lokasi Survey


Lokasi survey terletak di rumah tinggal dengan alamat Jl Kepodang Selatan 1 A-
10 Pudakpayung, Banyumanik, Semarang. Survey lokasi dilakunakan untuk
mengetahui kondisi secara langsung di lokasi terebut. Kondisi yang diamati adalah
berapa jumlah peralatan listrik yang terpasang, jumlah lampu yang terpasang dan luas
bangunan yang akan diaudit.

3.2. Langkah-Langkah Audit Energi Listrik


1. Melakukan survey ke lokasi bangunan yang akan di audit.

2. Mendata jumlah peralatan listrik yang terpasang di bangunan tersebut.

3. Mencatat nilai daya pada setiap peralatan listrik.

4. Menghitung konsumsi daya lisrik dalam setiap bulannya.

5. Menghitung biaya listrik perbulannya yang harus dibayar, dengan cara mengalikan
jumlah konsumsi daya listrik perbulannya dengan tarif pembayaran yang terpasang
pada bangunan yang akan diaudit.

6. Menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dengan mengolah data dari konsumsi
energi yang digunakan terhadap luas bangunan.

7. Menghitung Potensi Peluang Hemat Energi(PHE) dengan memperhatikan besaran


nilai IKE selama setahun, tarif daya listrik dan luas bagunan yang diaudit.

3.3. Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan pendataan
secara langsung di lokasi banguan. Pada pendataan jumlah peralatan listrik dan nilai
daya dari masing-masing peralatan listrik dilakukan pendataan satu persatu di lokasi.
Pada pendataan ukuran bangunan dilakukan dengan cara mengukurnya secara langsung
dengan meteran.

9
Untuk pengumpulan data rata-rata penggunaan daya listrik dapat dilakukan dengan
mengamati kebiasaan yang dilakukan setiap harinya dalam mengoprasikan peralatan
listrik.

Untuk golongan listrik dan tarif terpasang dapat dilihat pada struk pembayaran
listrik.

3.4. Penentuan Strategi Penghematan Energi Listrik


Strategi penghematan enrgi listrik yang akan penulis lakukan adalah menggunakan
durasi pemakaian dari setiap peralatan listrik yang terpasang pada bangunan rumah
tinggal sebagai acuan untuk melakukan audit energi. Kemudian mencari perangkat
elektronik yang kurang efektif pemakaiannya, setelah didapatkan maka akan dilakukan
pengurangan durasi pemakaiannya

10
BAB IV
HASIL AUDIT LISTRIK DAB PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan Energi Listrik


4.1.1. Denah Bangunan

Gambar 4. 1. Denah Bangunan

11
4.1.2. Peralatan Listrik Yang Terpasang
Tabel 4. 1. Peralatan Listrik Yang Terpasang Pada Bangunan Rumah Tinggal

Daya
No Peralatan Listrik Jumlah Terpasang
(Watt)
Teras
1 Lampu LED 1 10
Ruang Tamu
1 Lampu LED 1 10
2 Kipas Angin 1 30
3 Router Wifi 1 5
4 TV 1 75
Ruang Keluarga
1 Lampu LED 11 10
2 Speaker 1 50
3 Kipas Angin 1 30
4 Kulkas 1 80
5 Komputer 1 200
6 Setrika 1 300
Kamar Utama
1 Lampu LED 11 10
2 Kipas Angin 1 30
3 Charger HP 11 10
Kamar
1 Lampu LED 1 10
2 Kipas Angin 1 30
3 Charger HP 1 10
Dapur/Ruang Makan
1 Lampu LED 1 10
2 Magicom (Memasak) 1 250
Magicom
3 1 50
(Menghangatkan)
4 Pemanggang Roti 1 200
Kamar Mandi (WC)
1 Lampu LED 1 10
2 Mesin Cuci 1 320

12
4.1.3. Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian
Tabel 4. 2. Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian

Daya Durasi
Konsumsi Daya
No Peralatan Listrik Jumlah Terpasang Pemakaian
(Watt)
(Watt) (Jam)
Teras
1 Lampu LED 1 10 11 110
Ruang Tamu
1 Lampu LED 1 10 4 40
2 Kipas Angin 1 30 2 60
3 Router Wifi 1 5 24 120
4 TV 1 75 2 150
Ruang Keluarga
1 Lampu LED 11 10 11 110
2 Speaker 1 50 1 50
3 Kipas Angin 1 30 3 90
4 Kulkas 1 80 24 1920
5 Komputer 1 200 3 600
6 Setrika 1 300 1 300
Kamar Utama
1 Lampu LED 11 10 5 50
2 Kipas Angin 1 30 5 150
3 Charger HP 11 10 2 20
Kamar
1 Lampu LED 1 10 5 50
2 Kipas Angin 1 30 5 150
3 Charger HP 1 10 2 20
Dapur/Ruang Makan
1 Lampu LED 1 10 11 110
2 Magicom (Memasak) 1 250 1 250
Magicom
3 1 50 5 250
(Menghangatkan)
4 Pemanggang Roti 1 200 0,5 100
Kamar Mandi (WC)
1 Lampu LED 1 10 2 20
2 Mesin Cuci 1 320 1 320
Total Pemakaian Daya Dalam Sehari 5040

13
4.1.4. Konsumi Daya Listrik Dalam Satu Bulan
Konsumsi daya listrik sebulan = Total konsumsi daya listrik × 30

= 5040 × 30

= 151.200 Watt

= 151,2 kWh

Karena listrik yang terpasang di bangunan ini masuk di golongan tarif listrik
R-1/TR dengan batas daya 900 VA maka biaya pemakaiannya adalah Rp
1.352/kWh.

Tarif listrik = 151,2 kWh x Rp 1.352

= Rp 204.422,4

4.1.5. Konsumsi Daya Listrik Selama Satu Tahun


Tabel 4. 3. Konsumsi Daya Listrik Rumah Tinggal Dalam Satu Tahun

Energi
No Bulan Tahun Biaya (Rp) Terpakai
(kWh)
1 November 2021 Rp 204.557,60 151,3
2 Desember 2021 Rp 202.124,00 149,5
3 Januari 2022 Rp 192.119,20 142,1
4 Febuari 2022 Rp 203.611,20 150,6
5 Maret 2022 Rp 202.935,20 150,1
6 April 2022 Rp 199.690,40 147,7
7 Mei 2022 Rp 163.321,60 120,8
8 Juni 2022 Rp 192.524,80 142,4
9 Juli 2022 Rp 210.236,00 155,5
10 Agustus 2022 Rp 201.312,80 148,9
11 September 2022 Rp 198.068,00 146,5
12 Oktober 2022 Rp 204.422,40 151,2
Jumlah Rp 2.374.923,20 1756,6
Rata-Rata Rp 197.910,27 146,383

14
Mencari nilai IKE :

𝑘𝑊ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘


𝐼𝐾𝐸 ( 2 ) =
𝑚 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑟𝑒𝑎

146,383
=
60

= 2,439 𝑘𝑊ℎ/𝑚2

Mencari potensi penghematan energi :

∆ 𝐼𝐾𝐸 × 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 × 𝐿𝑢𝑎𝑠


𝑃𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝐻𝐸 =
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

(2,439 − 0.84) × 1352 × 60


=
12

= 𝑅𝑝. 10.809,24

Hasil dari perhitungan IKE diatas didaapatkan hasil nilai IKE sebesar 2,439
kWh/𝑚2 . Hal ini dapat diartikan bahwa penghematan energi masih tergolong
cukup efisien karena nilai IKE yang didapatkan berada dikisaran 1,67-2,5
kWh/𝑚2 /bulan dalam kategori bangunan non AC. Pada perhitungan potensi
hemat energi didapatkan penghematan biaya sebesar Rp. 10.809,24. Dikarenakan
penggunaan energi pada bangunan rumah tinggal yang di audit sudah dalam
kategori cukup efisien maka penulis akan mengevaluasi konsumsi daya listrik
pada bangunan ini dengan acuan mengurangi lamanya pengunaan perlatan
elektronik pada bangunan tanpa mengganggu kenyamanan penghuni.

15
4.2. Hasil Evaluasi Sistem Kelistrikan
Tabel 4. 4. Hasil Evaluasi Penggunaan Alat Rumah Tangga
Daya Durasi
Konsumsi
No Peralatan Listrik Jumlah Terpasang Pemakaian
Daya (Watt)
(Watt) (Jam)
Teras
1 Lampu LED 1 10 11 110
Ruang Tamu
1 Lampu LED 1 10 4 40
2 Kipas Angin 1 30 2 60
3 Router Wifi 1 5 24 120
4 TV 1 75 2 150
Ruang Keluarga
1 Lampu LED 11 10 4 40
2 Speaker 1 50 1 50
3 Kipas Angin 1 30 2 60
4 Kulkas 1 80 24 1920
5 Komputer 1 200 3 600
6 Setrika 1 300 1 300
Kamar Utama
1 Lampu LED 11 10 4 40
2 Kipas Angin 1 30 4 120
3 Charger HP 11 10 2 20
Kamar
1 Lampu LED 1 10 4 40
2 Kipas Angin 1 30 4 120
3 Charger HP 1 10 2 20
Dapur/Ruang Makan
1 Lampu LED 1 10 4 40
Magicom
2 1 250 1 250
(Memasak)
Magicom
3 1 50 5 250
(Menghangatkan)
4 Pemanggang Roti 1 200 0,5 100
Kamar Mandi (WC)
1 Lampu LED 1 10 2 20
2 Mesin Cuci 1 320 1 320
Total Pemakaian Daya Dalam Sehari 4790

16
Hasil dari evaluasi sistem kelistrikan dengan mengurangi durasi penggunaan
peralatan elektronik yang terpasang tanpa mengurangi kenyamanan penghuni
bangunan. Pada evaluasi ini didapatkan pengurangan konsumsi daya listrik dimana
yang semula 5.040 Watt menjadi 4.790 Watt. Terjadi penurunan konsumsi daya
listrik sebesar 250 Watt.

4.3. Pembahasan
Dari hasil evaluasi yang didapatkan pengurangan konsumsi daya listrik dimana
yang semula 5.040 Watt menjadi 4.790 Watt. Terjadi penurunan konsumsi daya listrik
sebesar 250 Watt. Dari hasil ini dapat diketahui nilai konsumsi daya listrik bulanan
sebagai berikut :

Konsumsi daya listrik sebulan = Total konsumsi daya listrik × 30

= 4790 × 30

= 143.700 Watt

= 143,7 kWh

Dengan tarif listrik yang terpasang pada bangunan rumah tinggal ini sebesar Rp
1.352/kWh. Maka dapat diketahui tarif listrik sebesar :

Tarif listrik = 143,7 kWh x Rp 1.352

= Rp 194.282,4

Maka selisih jumlah yang harus dibayarkan konsumen listrik kepada PLN sebesar :

Rp. 204.422,4 – Rp. 194.282,4 = Rp 10.140

17
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Total konsumsi energi dalam satu tahun adalah sebesar 1756,6 kWh dengan biaya
Rp 2.374.923,20 dan rata rata perbulannya sebesar 146,383 kWh dengan biaya
sebesar Rp 197.910,27.
2. Konsumsi daya listrik trbesar terjadi pada bulan Juli tahun 2022 dengan nilai
konsumsi daya listrik sebesar 155,5 kWh. Dan konsumsi daya listrik terkecil terjadi
pada bulan mei dengan nilai konsumsi daya sebesar 120,8 kWh.
3. Didapatkan nilai IKE setelah melakukan audit pada bangunan yaitu sebesar
2,439 𝑘𝑊ℎ/𝑚2. Dan didapatkan peluang hemat energi sebesar 𝑅𝑝. 10.809,24
dalam setiap bulannya.
4. Nilai IKE yang didapatkan pada proses audit yaitu sebesar 2,439 kWh/m2 termasuk
golongan cukup efisensi untuk bangunan non AC.
5. Pengurangan durasi pemakaian peralatan listrik yang terpasang berpengaruh
terhadap penurunan konsumsi daya listrik setiap harinya.
6. Teradi penurunan nilai konsumsi daya listrik setelah dilakukan evaluasi audit
bangunan yang semula 5.040 Watt menjadi 4.790 Watt. Terjadi penurunan
konsumsi daya listrik sebesar 250 Watt.

5.2. Rekomendasi
Hal yang dapat dilakukan dalam proses manajemen energi listrik yaitu dengan
selain dengan memperbaiki sarana dan prasarana seperti penggantian kabel instalasi
rumah yang tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI) dapat juga dilakukan dengan
mengurangi jumlah waktu penggunaan peralatan elektronik rumah tangga. Namun
upaya penghematan energi ini baiknya dilakukan tanpa mengurangi kenyamanan
penghuni rumah tinggal tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

Priyandono, B. 2013. Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya 2200V
A dengan Beban Penerangan. Isu Teknologi Stt Mandala, 6(1), 23–32.

Purbaningrum. S. P. 2014. Audit Energi Dan Analisis Peluang Penghematan. Media Mesin,
15(1), 26–33.

Rahmat Riyadi. 2015. Pentingnya Energi Audit untuk Efisiensi Energi.


https://environment-indonesia.com/audit-energi-adalah/. 28-10-2022. 17.30

19

Anda mungkin juga menyukai