RUMAH TINGGAL
Disusun Oleh :
Elang Herlambang
NIM.30602000056
DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
i
4.1.4. Konsumi Daya Listrik Dalam Satu Bulan ......................................................... 14
5.1. Kesimpulan................................................................................................................ 18
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Hubungan Antara Daya Aktif, Daya Reaktif Dan Daya Semu ............................ 7
Gambar 4. 1. Denah Bangunan ................................................................................................ 11
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kesadaran akan penghematan energi listrik mutlak harus dilakukan oleh seluruh
konsumen energi listrik, baik itu konsumen rumah tangga, maupun konsumen industri
untuk menjaga keberlansungan cadangan energi bagi generasi selanjutnya. Bentuk
penghematan energi listrik yang dapat dilakukan antara lain: mencabut stop kontak
peralatan listrik yang tidak digunakan, mematikan dan menghidupkan lampu sesuai
kebutuhan, mengatur suhu alat pendingin ruangan sesuai kebutuhan, dll. Penghematan
penggunaan energi listrik berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah
dan perkantoran
Untuk mengetahui letak potensi penghematan dan efisiensi yang dapat dilakukan
maka sebelumnya akan dilakuakn suatu pengukuran tingkat pemakaian energi yang
dikenal dengan istilah audit energi. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran untuk menghemat energi listrik yaitu perlu adanya sebuah
kegiatan yang dinamakan audit energi yang dilakuakn untuk mengetahui berapa energi
listrik yang digunakan, menghitung besarnya konsumsi listrik, mengidentifikasi bentuk
pemborosan atau penggunaan yang tidak efisien, serta menentukan langkah perbaikan.
1
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
2. Load Management Programmes.
Kegiatan ini diorientasikan pada pengelolaan beban, dimana meliputi load
levelling (shapping), load control, tariffs incentive or penalty.
1. Cost Reduction.
Berbagai usaha dalam konteks perencanaan sumber daya terpadu (integrated
resource planning) dengan tujuan mengurangi total biaya yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan energi.
1. Audit awal dan audit rinci untuk mengetahui dimana penggunaan energi terbesar
2. Mengukur energi terbuang
3. Menganalisis data
4. Menetapkan strategi untuk memperoleh peluang hemat energi
5. Menganalisis peluang hemat energi
6. Rekomendasi untuk menerapkan strategi dari hasil audit
a. Rincian luas bangunan gedung dan luas total bangunan gedung (m2).
Audit energi rinci dilakukan bila nilai IKE lebih besar dari nilai target yang
ditentukan. Jika dari hasil perhitungan IKE ternyata sama atau lebih kecil dari pada IKE
yang ditargetkan, maka audit energi rinci masih dapat dilakukan dengan tujuan
memperoleh IKE yang lebih rendahl lagi.
5
Nilai intensitas konsumsi energi (IKE) sangatlah penting unutk mengatahui dan
membandingankan berapa besar energi yang akan dipakai. Berdasarkan acuan
pelaksanaan konservasi energi listrik dan BSN untuk menentukan penghematan energi
sebagi berikut:
1. Bangunan menggunakan AC
a. Sangat efisien : 4,17 – 7,92 kWh/m2/bulan,
b. Efisien : 7,93 – 12,08 kWh/m2/bulan,
c. Cukup efisien : 12,08 – 14,58 kWh/m2/bulan,
d. Agak boros : 14,58 – 19,17 kWh/m2/bulan,
e. Boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2/bulan,
f. Sangat boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2/bulan.
Daya ada 3 macam antara lain daya aktif (P), daya reaktif (Q), dan daya semu(S).
Hubungan antara daya aktif (P) dayareaktif (Q) dan daya semu (S) dapat dilihat pada
gambar 2.1 berikut:
6
Gambar 2. 1. Hubungan Antara Daya Aktif, Daya Reaktif Dan Daya Semu
Perbaikan faktor daya dapat diartikan sebagai usaha untuk membuat faktor
daya/Cos phi mendekati 1 (satu). Untuk memperbaiki faktor daya dari suatu beban yang
mempunyai faktor daya yang rendah, perlu dipasang kapasitor pada masing-masing
beban atau secara tersentralisir melalui kapasitor bank. Dengan pemasangan kapasitor
tersebut selain untuk memperbaiki faktor daya juga dapat memperbaiki pengaturan
tegangan dan meningkatkan efisiensi transformator. Hubungan antara daya, tegangan, arus
dan faktor daya dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut(Purbaningrum, 2014):
P = V.I. cos 𝜑
Sedangkan energi yang dibutuhkan dapat diukur dengan membandingkan P dan t sesuai
dengan rumus :
W = P.t
Keterangan:
7
hasil perhitungannya berupa distribusi konsumsi atau penggunaan listrik berdasarkan
peralatan yang digunakan. Dimana daya listrik bentuk kompleks dapat dinyatakan oleh
persamaan sebagai berikut(Priyandono, 2013) :
S = P ± jQ
dengan :
S = daya kompleks (VA)
P = daya aktif/nyata (Watt)
Q = daya reaktif (VAR)
P = V I Cosφ
dengan :
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
Cosφ = faktor daya
Q = V I sinφ
dengan :
Q = daya reaktif (VAR)
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
8
BAB III
METODOLOGI AUDIT ENERGI LISTRIK
5. Menghitung biaya listrik perbulannya yang harus dibayar, dengan cara mengalikan
jumlah konsumsi daya listrik perbulannya dengan tarif pembayaran yang terpasang
pada bangunan yang akan diaudit.
6. Menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dengan mengolah data dari konsumsi
energi yang digunakan terhadap luas bangunan.
9
Untuk pengumpulan data rata-rata penggunaan daya listrik dapat dilakukan dengan
mengamati kebiasaan yang dilakukan setiap harinya dalam mengoprasikan peralatan
listrik.
Untuk golongan listrik dan tarif terpasang dapat dilihat pada struk pembayaran
listrik.
10
BAB IV
HASIL AUDIT LISTRIK DAB PEMBAHASAN
11
4.1.2. Peralatan Listrik Yang Terpasang
Tabel 4. 1. Peralatan Listrik Yang Terpasang Pada Bangunan Rumah Tinggal
Daya
No Peralatan Listrik Jumlah Terpasang
(Watt)
Teras
1 Lampu LED 1 10
Ruang Tamu
1 Lampu LED 1 10
2 Kipas Angin 1 30
3 Router Wifi 1 5
4 TV 1 75
Ruang Keluarga
1 Lampu LED 11 10
2 Speaker 1 50
3 Kipas Angin 1 30
4 Kulkas 1 80
5 Komputer 1 200
6 Setrika 1 300
Kamar Utama
1 Lampu LED 11 10
2 Kipas Angin 1 30
3 Charger HP 11 10
Kamar
1 Lampu LED 1 10
2 Kipas Angin 1 30
3 Charger HP 1 10
Dapur/Ruang Makan
1 Lampu LED 1 10
2 Magicom (Memasak) 1 250
Magicom
3 1 50
(Menghangatkan)
4 Pemanggang Roti 1 200
Kamar Mandi (WC)
1 Lampu LED 1 10
2 Mesin Cuci 1 320
12
4.1.3. Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian
Tabel 4. 2. Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian
Daya Durasi
Konsumsi Daya
No Peralatan Listrik Jumlah Terpasang Pemakaian
(Watt)
(Watt) (Jam)
Teras
1 Lampu LED 1 10 11 110
Ruang Tamu
1 Lampu LED 1 10 4 40
2 Kipas Angin 1 30 2 60
3 Router Wifi 1 5 24 120
4 TV 1 75 2 150
Ruang Keluarga
1 Lampu LED 11 10 11 110
2 Speaker 1 50 1 50
3 Kipas Angin 1 30 3 90
4 Kulkas 1 80 24 1920
5 Komputer 1 200 3 600
6 Setrika 1 300 1 300
Kamar Utama
1 Lampu LED 11 10 5 50
2 Kipas Angin 1 30 5 150
3 Charger HP 11 10 2 20
Kamar
1 Lampu LED 1 10 5 50
2 Kipas Angin 1 30 5 150
3 Charger HP 1 10 2 20
Dapur/Ruang Makan
1 Lampu LED 1 10 11 110
2 Magicom (Memasak) 1 250 1 250
Magicom
3 1 50 5 250
(Menghangatkan)
4 Pemanggang Roti 1 200 0,5 100
Kamar Mandi (WC)
1 Lampu LED 1 10 2 20
2 Mesin Cuci 1 320 1 320
Total Pemakaian Daya Dalam Sehari 5040
13
4.1.4. Konsumi Daya Listrik Dalam Satu Bulan
Konsumsi daya listrik sebulan = Total konsumsi daya listrik × 30
= 5040 × 30
= 151.200 Watt
= 151,2 kWh
Karena listrik yang terpasang di bangunan ini masuk di golongan tarif listrik
R-1/TR dengan batas daya 900 VA maka biaya pemakaiannya adalah Rp
1.352/kWh.
= Rp 204.422,4
Energi
No Bulan Tahun Biaya (Rp) Terpakai
(kWh)
1 November 2021 Rp 204.557,60 151,3
2 Desember 2021 Rp 202.124,00 149,5
3 Januari 2022 Rp 192.119,20 142,1
4 Febuari 2022 Rp 203.611,20 150,6
5 Maret 2022 Rp 202.935,20 150,1
6 April 2022 Rp 199.690,40 147,7
7 Mei 2022 Rp 163.321,60 120,8
8 Juni 2022 Rp 192.524,80 142,4
9 Juli 2022 Rp 210.236,00 155,5
10 Agustus 2022 Rp 201.312,80 148,9
11 September 2022 Rp 198.068,00 146,5
12 Oktober 2022 Rp 204.422,40 151,2
Jumlah Rp 2.374.923,20 1756,6
Rata-Rata Rp 197.910,27 146,383
14
Mencari nilai IKE :
146,383
=
60
= 2,439 𝑘𝑊ℎ/𝑚2
= 𝑅𝑝. 10.809,24
Hasil dari perhitungan IKE diatas didaapatkan hasil nilai IKE sebesar 2,439
kWh/𝑚2 . Hal ini dapat diartikan bahwa penghematan energi masih tergolong
cukup efisien karena nilai IKE yang didapatkan berada dikisaran 1,67-2,5
kWh/𝑚2 /bulan dalam kategori bangunan non AC. Pada perhitungan potensi
hemat energi didapatkan penghematan biaya sebesar Rp. 10.809,24. Dikarenakan
penggunaan energi pada bangunan rumah tinggal yang di audit sudah dalam
kategori cukup efisien maka penulis akan mengevaluasi konsumsi daya listrik
pada bangunan ini dengan acuan mengurangi lamanya pengunaan perlatan
elektronik pada bangunan tanpa mengganggu kenyamanan penghuni.
15
4.2. Hasil Evaluasi Sistem Kelistrikan
Tabel 4. 4. Hasil Evaluasi Penggunaan Alat Rumah Tangga
Daya Durasi
Konsumsi
No Peralatan Listrik Jumlah Terpasang Pemakaian
Daya (Watt)
(Watt) (Jam)
Teras
1 Lampu LED 1 10 11 110
Ruang Tamu
1 Lampu LED 1 10 4 40
2 Kipas Angin 1 30 2 60
3 Router Wifi 1 5 24 120
4 TV 1 75 2 150
Ruang Keluarga
1 Lampu LED 11 10 4 40
2 Speaker 1 50 1 50
3 Kipas Angin 1 30 2 60
4 Kulkas 1 80 24 1920
5 Komputer 1 200 3 600
6 Setrika 1 300 1 300
Kamar Utama
1 Lampu LED 11 10 4 40
2 Kipas Angin 1 30 4 120
3 Charger HP 11 10 2 20
Kamar
1 Lampu LED 1 10 4 40
2 Kipas Angin 1 30 4 120
3 Charger HP 1 10 2 20
Dapur/Ruang Makan
1 Lampu LED 1 10 4 40
Magicom
2 1 250 1 250
(Memasak)
Magicom
3 1 50 5 250
(Menghangatkan)
4 Pemanggang Roti 1 200 0,5 100
Kamar Mandi (WC)
1 Lampu LED 1 10 2 20
2 Mesin Cuci 1 320 1 320
Total Pemakaian Daya Dalam Sehari 4790
16
Hasil dari evaluasi sistem kelistrikan dengan mengurangi durasi penggunaan
peralatan elektronik yang terpasang tanpa mengurangi kenyamanan penghuni
bangunan. Pada evaluasi ini didapatkan pengurangan konsumsi daya listrik dimana
yang semula 5.040 Watt menjadi 4.790 Watt. Terjadi penurunan konsumsi daya
listrik sebesar 250 Watt.
4.3. Pembahasan
Dari hasil evaluasi yang didapatkan pengurangan konsumsi daya listrik dimana
yang semula 5.040 Watt menjadi 4.790 Watt. Terjadi penurunan konsumsi daya listrik
sebesar 250 Watt. Dari hasil ini dapat diketahui nilai konsumsi daya listrik bulanan
sebagai berikut :
= 4790 × 30
= 143.700 Watt
= 143,7 kWh
Dengan tarif listrik yang terpasang pada bangunan rumah tinggal ini sebesar Rp
1.352/kWh. Maka dapat diketahui tarif listrik sebesar :
= Rp 194.282,4
Maka selisih jumlah yang harus dibayarkan konsumen listrik kepada PLN sebesar :
17
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Total konsumsi energi dalam satu tahun adalah sebesar 1756,6 kWh dengan biaya
Rp 2.374.923,20 dan rata rata perbulannya sebesar 146,383 kWh dengan biaya
sebesar Rp 197.910,27.
2. Konsumsi daya listrik trbesar terjadi pada bulan Juli tahun 2022 dengan nilai
konsumsi daya listrik sebesar 155,5 kWh. Dan konsumsi daya listrik terkecil terjadi
pada bulan mei dengan nilai konsumsi daya sebesar 120,8 kWh.
3. Didapatkan nilai IKE setelah melakukan audit pada bangunan yaitu sebesar
2,439 𝑘𝑊ℎ/𝑚2. Dan didapatkan peluang hemat energi sebesar 𝑅𝑝. 10.809,24
dalam setiap bulannya.
4. Nilai IKE yang didapatkan pada proses audit yaitu sebesar 2,439 kWh/m2 termasuk
golongan cukup efisensi untuk bangunan non AC.
5. Pengurangan durasi pemakaian peralatan listrik yang terpasang berpengaruh
terhadap penurunan konsumsi daya listrik setiap harinya.
6. Teradi penurunan nilai konsumsi daya listrik setelah dilakukan evaluasi audit
bangunan yang semula 5.040 Watt menjadi 4.790 Watt. Terjadi penurunan
konsumsi daya listrik sebesar 250 Watt.
5.2. Rekomendasi
Hal yang dapat dilakukan dalam proses manajemen energi listrik yaitu dengan
selain dengan memperbaiki sarana dan prasarana seperti penggantian kabel instalasi
rumah yang tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI) dapat juga dilakukan dengan
mengurangi jumlah waktu penggunaan peralatan elektronik rumah tangga. Namun
upaya penghematan energi ini baiknya dilakukan tanpa mengurangi kenyamanan
penghuni rumah tinggal tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
Priyandono, B. 2013. Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya 2200V
A dengan Beban Penerangan. Isu Teknologi Stt Mandala, 6(1), 23–32.
Purbaningrum. S. P. 2014. Audit Energi Dan Analisis Peluang Penghematan. Media Mesin,
15(1), 26–33.
19