JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN
PKM RISET EKSAKTA
Diusulkan Oleh:
AKHMAD ADHIWINDORO : 3331180046
RAFI RIZQI ANANDA : 3331180076
MUHAMMAD ASHARI OWIYOGA : 3331180072
MUHAMMAD ALWI SIHAB : 3331200037
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Energi Baru Terbarukan
Secara pengertian umum, energi adalah suatu kemampuan dalam
melakukan kerja. Energi merupakan suatu obyek yang dapat berpindah akibat
adanya reaksi fundamental, tetapi energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan (Puspita, Sunarno and Indarto, 2017). Energi ada di semua
benda manusia, tanaman, binatang, mesin, dan elemen-elemen alam seperti
matahari, angin, air.
Energi konvensional adalah sumber energi yang dapat habis atau hanya
dapat digunakan sekali. Minyak, batu bara, gas alam, dan kayu merupakan
contoh energi habis pakai.Sumber-sumber energi ini akan berakhir cepat atau
lambat dan berbahaya bagi lingkungan.(Thamrin Suyono, Sari Deffi Ayu
Puspito, 2019)
Energi terbarukan adalah sumber energi yang tidak pernah habis dan dapat
diperbaharui. Contoh energi terbarukan adalah angin, air, dan matahari. Energi
alternatif merupakan nama lain dari energi terbarukan
2.2 Getaran
Menurut (Rao and Griffin, 2018) Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu
benda dari posisi awal melalui titik keseimbangannya. Hal ini bisa dijelaskan
dengan mekanisme pegas yang diberi massa pada ujungnya. Setiap komponen
mekanikal memiliki berat dan properties yang menyerupai pegas. Ada dua
kelompok getaran yang umum yaitu getaran bebas dan getaran paksa. Getaran
bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam
sistem itu sendiri atau tidak ada gaya luar yang bekerja. Sistem yang bergetar
bebas akan bergetar pada satu atau lebih frekuensi naturalnya.
Sedangkan getaran yang terjadi karena adanya gaya (rangsangan) dari luar
disebut getaran paksa. Jika rangsangan tersebut berosilasi maka sistem
dipaksa untuk bergetar pada frekuensi eksitasinya. Jika frekuensi eksitasi
sistem sama dengan frekuensi natural sistem maka sistem akan mengalami
resonansi, yang sangat berbahaya dan bisa menghancurkan sistem tersebut.
Setiap sistem yang bergetar mengalami redaman sampai derajat tertentu
karena energi didisipasi oleh gesekan dan tahanan lain. Jika redaman kecil
maka pengaruhnya sangat kecil pada frekuensi natural, dan perhitungan
frekuensi natural biasanya dilakukan atas dasar tidak ada redaman.
2.3 Piezoelektrik
Piezoelektrik berasal dari bahasa latin yaitu piezein yang memiliki arti
ditekan dan dilepas dan piezo yang memiliki arti didorong. Definisi dari
piezoelektrik itu sendiri merupakan suatu bahan yang dapat memproduksi
listrik ketika diberi tekanan mekanis atau regangan, dan sebaliknya, jika
piezoelektrik diberikan medan listrik maka akan menghasilkan tegangan
mekanis atau regangan.(Ebrahimi, 2013)
Piezoelektrik merupakan suatu bahan yang memiliki sifat yang sangat unik.
Saat piezoelektrik diberi getaran atau tekanan mekanis maka akan terjadi
polarisasi pada muatan piezoelektrik tersebut, yang diberi sebutan dengan
piezoelektrisitas. Sifat ini sering dimanfaatkan pada komponen yang dapat
menghasilkan bunyi atau suara yang bisa didengar oleh manusia dengan
menggunakan diafragma atau resonator.(Wijaya et al., 2019)
BAB III
METODE RISET
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Riset
Riset ini dijadwalkan berlangsung selama 4 bulan di Laboratorium
Konversi Energi UNTIRTA dengan menerapkan protokol kesehatan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
3.2 Bahan dan Alat yang Digunakan
Adapun alat dan bahan pada riset kali ini yaitu :
A. Alat
a) Multimeter
b) Labjack T7 Pro
c) Solder
d) Mesin Gerinda
e) Mesin Las
f) Mesin Bor
g) Penggaris Siku
h) Roll Meter
B. Bahan
a) Piezoelektrik
b) Rangkaian Penyearah
c) Baterai Li – Po
d) Aluminium Composite Panel (ACP)
e) Kayu Jati
f) Besi Holo
3.3 Variabel Riset
Variabel – variabel pada riset ini adalah :
A. Variabel Bebas
Variabel bebas pada riset ini berupa pemanen energi, berat beban,
rangkaian listrik sistem.
B. Variabel Terikat
Variabel terikat pada riset ini berupa besarnya output tegangan yang
dihasilkan.
3.4 Tahapan Riset yang Akan Dilaksanakan
Tahapan riset pada riset ini akan digambarkan melalu skema berikut ini :
Sistem instrumensasi dimulai dari
tekanan mekanis yang didapatkan dari lalu
lalangnya manusia, lalu energi getaran
dari injakan manusia akan mampu untuk
dikonversi oleh Alpenlibe hingga akhirnya
menghasilkan suatu output energi listrik.
Nantinya output tersebut memiliki energi
listrik sebesar 5V dan nanti akan
ditampung ke dalam baterai penyimpanan
sebelum nantinya akan digunakan untuk
utilitas – utilitas yang ada.
Gambar 3.1 Skema Riset
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
4.1 Design dan Perakitan Alat
Progam ALPENLIBE telah dilaksanakan dan mencapai tahap pembuatan alat,
yang sudah di rancang dan dirakit di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, proses
ini dapat dinilai sudah berjalan dengan baik pasalnya semua kegiatan sesuai
dengan rencana dan timeline yang sudah terjadwal. Langkah pertama dalam
program ini adalah desain alat untuk mengetahui konsep dan pengaplikasiannya
dalam menananggapi permasalahan dan potensi yang ada. Setelah permasalahan
dan potensi tersebut dilihat konsep desain alat ini dapat dibuat berkaitan dengan
cara pengaplikasiannya yaitu pada pejalan kaki, atau dijalan yang sering orang
lalui.
Dalam pembuatan alat pemanen energi diperlukan adanya desain, adapun desain
merupakan langkah awal sebelum pembuatan alat pemanen energi. Hasil desain alat
pemanen energi ini didasarkan atas Quality Function Deployment (QFD) yang telah
dibuat. Keputusan dan pertimbangan terkait bentuk, model, jenis material telah
ditentukan oleh tim desain dan perancang alat pemanen energi berbasis piezoelektrik
dengan metode kantilever. Lalu setelah dilakukan perancangan pada desain alat
pemanen energi kemudian rancangan tersebut akan diaplikasikan dalam sebuah
prototipe alat pemanen energi. Adapun rancangan desain alat pemanen energi berbasis
piezoelektrik dengan tekanan mekanis ini sebagai berikut.
Pada perakitan piezoelektrik ini terdapat dua buah rangkaian yang digunakan
yakni seri dan paralel. Adapun skema dua rangkaian tersebut digambarkan sebagai
berikut.
Ketika semua komponen ataupun bagian – bagian telah selesai dibuat lalu
selanjutnya selesailah proses perakitan alat pemanen energi listrik berbasis
piezoelektrik dengan metode kantilever dengan tampilan seperti gambar berikut
ini.
Gambar 4.8 Alat Pemanen Energi Tampak Isometri
2. Pengujian
Pengujian dilakukan dengan melakukan penekanan mekanis pada alat sebagai
sebuah anak tangga
3. Hasil Pengujian
Didapatkan parameter hasil pengujian berupa tegangan dan arus yang diukur
menggunakan multimeter dan Labjack T7-Pro.
Di mana :
Fa = Gaya luar dari alat pemanen energi (N)
Fb = Gaya luar dari piezoelektrik (N)
Fc = Gaya Pegas (N)
Fe = Gaya elektrik yang terjadi Ketika piezoelektrik diberikan gaya luar (N)
Fk = Gaya mekanik yang terjadi ketika piezoelektrik diberikan gaya luar (N)
4.4 Pengambilan Data
4.4.1 Pengujian Alat Pada Rangkaian Seri
Hasil pengujian pada rangkaian seri pada setiap sisi, Adapun pada
masing – masing sisi mempunyi jumlah piezoelektrik yang berbeda – beda, di
mana keterangannya yakni sisi A berjumlah 10, B berjumlah 8, C berjumlah
10 dan D berjumlah 8, didapatkan seperti pada table di bawah ini :
Tabel 4.1 Hasil Output pada rangkaian seri tanpa penyearah
Tegangan (VAC)
Berat Pijakan Rangkaian
A B C D
55 Kg 10 0,477 1,163 0,862 1,013
65 Kg 10 1,152 1,067 0,917 1,107
75 Kg 10 1,059 1,072 1,122 1,065
Tegangan Daya
Arus Rata-
Berat Rangkaian Rata-rata Rata-rata
rata (mA)
(VDC) (mW)
A 0,313 0,009 0,0028
B 0,384 0,011 0,0042
55 Kg
C 0,331 0,007 0,0023
D 1,117 0,015 0,0168
A 0,582 0,011 0,0064
B 0,466 0,011 0,0051
65 Kg
C 0,548 0,01 0,0055
D 1,083 0,022 0,0238
A 0,63 0,014 0,0092
B 0,66 0,014 0,0092
75 Kg
C 0,708 0,08 0,0057
D 1,036 0,031 0,0321
Tegangan Arus
Berat Rangkaian Daya (mW)
(VDC) (mA)
Tegangan
Berat Rangkaian Arus (mA) Daya (mW)
(VDC)
Nilai
Nilai Eksperimen Gaya
Berat Perhitungan
Simpangan Max Pemulih
Simpangan
55 Kg 43 mm
65 Kg 54 mm 45 mm 745,2 N
75 Kg 67 mm
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan pada Permodelan Sistem Kantilever
Gaya
Perpindahan Konstanta
Berat Perpindahan Pemulih
Panjang Pegas
(Fc)
0,0468 × 10^ -3
12 gr 2500 N/m 1,58 cm 34,5 N
m
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Rencana tahap berikutnya untuk program ALPENLIBE ini yaitu sebagai
berikut:
1. Finalisasi alat untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Penempatan lokasi penggunaan alat untuk melihat tempat mana yang paling cocok
untuk pengaplikasian alat riset ini.
3. Ulasan orang-orang terhadap alat riset terhadap keuntungan dan kekurangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rao, S.S. and Griffin, P. (2018) ‘Mechanical Vibrations Fifth Edition in SI Units’,
Mechanical Vibrations, p. 62.
Thamrin Suyono, Sari Deffi Ayu Puspito, S.A. (2019) Energi baru dan terbarukan.
Universitas Pertahanan Bogor.
Wijaya, Y.A.C. et al. (2019) ‘Pengaruh Luas Permukaan Piezoelectric Disk terhadap
Tekanan’, SNST ke-10 Tahun 2019, pp. 54–59
LAMPIRAN
Tabel 4. Lain-lain
No Tanggal Jenis Jumlah Harga Total
1 15/07/2023 Adsense 1 1 Rp 99.102 Rp 99.102
2 18/07/2023 Kuota Internet 1 Rp 25.000 Rp 25.000
3 15/08/2023 Adsense 2 1 Rp 16.929 Rp 16.929
4 15/09/2023 Adsense 3 1 Rp 34.657 Rp 34.657
5 05/08/2023 Kuota Internet 2 Rp 10.000 Rp 20.000
6 06/09/2023 Kuota Internet 1 Rp 50.000 Rp 50.000
JUMLAH Rp 245.688