TUGAS AKHIR
Oleh :
Oleh :
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dilakukan analisa pengaruh pembebanan terhadap efisiensi generator di PLTA
Wadaslintang .
Efisiensi generator merupakan suatu perbandingan antara daya masukan (Pin)
dan daya keluaran (Pout). Daya masukan generator pada pembangkit listrik tenaga
air adalah daya yang dihasilkan oleh adanya energi potensial yang dimiliki oleh air
karena ketinggian dan massanya. Oleh karena itu, Pada pembangkit listrik tenaga
air, daya yang dihasilkan tidak konstan karena dipengaruhi ketinggian dan kapasitas
air yang digunakan. Sedangkan daya keluaran (Pout) merupakan daya beban yang
digunakan oleh konsumen listrik. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis
pengaruh pembebanan terhadap efisiensi generator pada PLTA Wadaslintang [1].
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terkait analisis efisiensi kerja
generator. Beberapa peneliti melakukan penelitian efisiensi generator pada suatu
pembangkit berdasar pada Variabel utama yang mempengaruhi efisiensi generator,
yaitu besarnya beban. Beberapa yang melakukan analisis faktor pembebanan
terhadap efisiensi generator adalah Muhammad Noer, tahun 2017 dan Muhairir dan
Ibnu Hajar, tahun 2019. Analisis efisiensi dilakukan pada generator yang
dioperasikan ditempat yang berbeda, yaitu Muhammad Noer, tahun 2017 di PLTG
Bonrang dan Muhairir dan Ibnu Hajar, tahun 2019 di PLTP UPJP Kamojang.
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti pengusul disini berbeda dengan dua
peneliti pendahulu. Peneliti pengusul disini, akan melakukan penelitian efisiensi
generator pada PLTA Wadaslintang yang belum pernah dilakukan sebelumnya
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
:
1. Pengaruh pembebanan terhadap efisiensi generator pada PLTA Wadaslintang?
2. Berapa besar rugi-rugi daya yang terjadi pembebanan terhadap efisiensi
generator pada PLTA Wadaslintang?
1.3 Batasan Masalah
1. Tidak membahas tentang kerusakan pada generator yang disebabkan oleh faktor
lain.
2
2. Hanya membahas rugi-rugi daya dan efisiensi daya pada transformator.
1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui efisiensi daya akibat pembebanan generator.
2. Untuk mengetahui persentase beban puncak dan besar rugi-rugi daya yang terjadi
akibat ketidakseimbangan beban pada generator.
1.5 Metode penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
4
Bila dilihat dari segi konstruksi, tidak ada perbedaan yang mendasar antara
generator DC dan motor DC. Pada kenyataannya mesin DC yang sama dapat
bekerjasebagai generator DC ataupun motor DC. Perbedaannya hanyalah pada arah arus
mesin DC tersebut.
2.2.2 Generator AC
5
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam
proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang
bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus
bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar
atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin.
2.2.3 Generator DC
6
maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik [5]. Besar tegangan
generator bergantung pada ;
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet
4. Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,yaitu :
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan
bolak-balik.
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilan medan magnet yang
menginduksikan ke stator.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi
bagian dalam generator, kotak terminal dan bame plate pada generator. Inti stator yang
terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat
meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan
tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu salient atau kutub dengan celah
udara sama rata rotor silinder.
2..5 Efisiensi Generator
Efesiensi pembangkit adalah perbandingan antara daya keluaran (Pout) dan daya
masukan (Pin). Nilai efesiensi pembangkit diperoleh dengan perhitungan menggunakan
rumus dan data-data yang diperoleh sebelumnya. Berikut adalah cara untuk menghitung
efesiensinya yaitu :
η : Pout / Pin x 100%
dimana
η : Efesiensi Pembangkit
Pin : Daya masukan (watt)
Pout : Daya keluaran (watt)
Pin = Pout + ∑Prugi
∑Prugi = Pin – Pout
7
BAB III
METODOLOGI
3.1 FLOWCHART
8
3.2 Metode Perhitungan
Ada beberapa hal yang di butuhkan sebagai bahan untuk melakukan analisa
efisiensi generator diantaranya :
1) Menentukan Debit Air (Q)
Debit air adalah jumlah aliran air yang mengalir melalui suatu
penampang tertentu persatuan waktu. Untuk data debit air diperoleh melalui
logsheet harian operator PLTA Wadaslintang. Berikut adalah cara untuk
menghitung debit air:
Q=VxA
Dimana :
Q : Debit air (m³/s)
V : Kecepatan Air (m/s)
A : Luas penampang saluran (m²)
Debit air (Q) merupakan hasil perkalian dari luas penampang saluran (A)
dengan kecepatan aliran air atau dengan persamaan berikut :
V = s/t
Dimana
V: kecepatan Air (m/s)
S: Jarak (m)
T: Waktu tempuh (det)
2) Ketinggian (H)
Ketinggian adalah jarak teratas air yang melewati pintu masuk air menuju
turbin. Untuk mendapatkan data ini diperluka data elevasi (posisi vertikal air
menuju turbin) dan tailrace (bagaian waduk yang digunakan utuk
menyalurkan air menuju hilir bendungan). Berikut adalah cara untuk
menghitung ketinggian yaitu:
H= elevasi – tailrace
3) Daya input (Pin)
Data Pin didapat dari pengolahan data logsheet operator dengan
menggunakan rumus. Berikut adalah cara untuk menghitung Pin yaitu :
Pin = ρ.η.g.H.Q
Dimana :
Ρ : Massa jenis fluida (kg/m³)
η : efesiensi peralatan elektro magnetic (0,95)
g : Gaya grafitasi (9,8 m/s²)
H : ketinggian (m)
Q : debit Air (m³/s)
4) Faktor daya (cos Ø)
Factor daya adalah nilai perbandingan antara daya aktif dan daya nyata. Nilai
factor daya didapatkan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
9
cos Ø = P(W)/S(VA)
dimana :
S = √P²+Q²
5) Efesiensi
Efesiensi pembangkit adalah perbandingan antara daya keluaran (Pout) dan
daya masukan (Pin). Nilai efesiensi pembangkit diperoleh dengan
perhitungan menggunakan rumus dan data-data yang diperoleh sebelumnya.
Berikut adalah cara untuk menghitung efesiensinya yaitu :
dimana
η : Efesiensi Pembangkit
Pin : Daya masukan (watt)
Pout : Daya keluaran (watt)
Pin = Pout + ∑Prugi
∑Prugi = Pin – Pout
10
DAFTAR PUSTAKA
11