Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

TUGAS AKHIR

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP


EFISIENSI GENERATOR PADA PLTA WADASLINTANG

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Derajat


Sarjana Starta Satu Teknik Elektro Pada Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Oleh :

Nama : M ZIDAN ROZIQ AL AKBAR


Npm : 19410300358

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
2022
PROPOSAL
TUGAS AKHIR

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP


EFISIENSI GENERATOR PADA PLTA WADASLINTANG

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Derajat


Sarjana Starta Satu Teknik Elektro Pada Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Oleh :

Nama : M ZIDAN ROZIQ AL AKBAR


Npm : 19410300358

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 2
1.4 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3
1.5 Metode penelitian............................................................................................ 3
1.6 Manfaat Penulisan ........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ....................................... 4
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 4
2.2 Landasan Teori................................................................................................ 4
2.2.1 Generator ............................................................................................... 4
2.2.2 Generator AC......................................................................................... 5
2.2.3 Generator DC......................................................................................... 6
2.2.4 Prinsip Kerja Generator ......................................................................... 6
2..5 Efisiensi Generator ................................................................................ 7
BAB III METODOLOGI ................................................................................................ 8
3.1 FLOWCHART ............................................................................................. 8
3.2 Metode Perhitungan ...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Generator AC ............................................................................................ 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Generator sinkron merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem
tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat secara umum baik industri, perkantoran, maupun
konsumen rumah tangga. Energi listrik sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi
masyarakat secara umum. Hampir selama 24 jam setiap harinya konsumen
membutuhkan dan memakai energi listrik untuk berbagai macam penggunaan.
Air adalah sumber energi terbarukan yang murah dan relatif mudah didapat
walaupun daya yang dihasilkan relatif kecil tetapi cukup mampu diandalkan
ditengah kebutuhan sumber daya penghasil lstrik yang murah dan ramah
lingkungan. Pembangunan di bidang ketenagalistrikan dengan memanfaatkan
energi terbarukan menjadi prioritas utama pemerintah karena tenaga listrik
merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Saat ini, energi listrik menjadi
tenaga penggerak utama pada sektor industri di Indonesia. Sehingga dalam
meningkatkan perkembangan sektor industri ini dibutuhkan suplai energi listrik baik
sebagai energi utama maupun energi pelengkap. Dengan meningkatnya sektor
industri ini, otomatis sektor ekonomi juga ikut bergerak. Oleh sebab itu tenaga listrik
menjadi kebutuhan vital untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan kualitas
kehidupan bangsa.
Pemerintah selaku pembuat kebijakan ekonomi selalu memberikan prioritas
utama pada pembangunan nasional sebagai upaya pemenuhan kebutuhan 3
penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat. Dalam usahanya dalam memenuhi
tingginya kebutuhan akan tenaga listrik ini, perusahaan tentunya akan menemui
berbagai kendala dan kesulitan. Salah satu peralatan yang menunjang energi listrik
pada PLTA adalah generator. Kehandalan generator dalam pengoperasian PLTA
sangat berpengaruh pada energi listrik yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu

1
dilakukan analisa pengaruh pembebanan terhadap efisiensi generator di PLTA
Wadaslintang .
Efisiensi generator merupakan suatu perbandingan antara daya masukan (Pin)
dan daya keluaran (Pout). Daya masukan generator pada pembangkit listrik tenaga
air adalah daya yang dihasilkan oleh adanya energi potensial yang dimiliki oleh air
karena ketinggian dan massanya. Oleh karena itu, Pada pembangkit listrik tenaga
air, daya yang dihasilkan tidak konstan karena dipengaruhi ketinggian dan kapasitas
air yang digunakan. Sedangkan daya keluaran (Pout) merupakan daya beban yang
digunakan oleh konsumen listrik. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis
pengaruh pembebanan terhadap efisiensi generator pada PLTA Wadaslintang [1].
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terkait analisis efisiensi kerja
generator. Beberapa peneliti melakukan penelitian efisiensi generator pada suatu
pembangkit berdasar pada Variabel utama yang mempengaruhi efisiensi generator,
yaitu besarnya beban. Beberapa yang melakukan analisis faktor pembebanan
terhadap efisiensi generator adalah Muhammad Noer, tahun 2017 dan Muhairir dan
Ibnu Hajar, tahun 2019. Analisis efisiensi dilakukan pada generator yang
dioperasikan ditempat yang berbeda, yaitu Muhammad Noer, tahun 2017 di PLTG
Bonrang dan Muhairir dan Ibnu Hajar, tahun 2019 di PLTP UPJP Kamojang.
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti pengusul disini berbeda dengan dua
peneliti pendahulu. Peneliti pengusul disini, akan melakukan penelitian efisiensi
generator pada PLTA Wadaslintang yang belum pernah dilakukan sebelumnya
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
:
1. Pengaruh pembebanan terhadap efisiensi generator pada PLTA Wadaslintang?
2. Berapa besar rugi-rugi daya yang terjadi pembebanan terhadap efisiensi
generator pada PLTA Wadaslintang?
1.3 Batasan Masalah

1. Tidak membahas tentang kerusakan pada generator yang disebabkan oleh faktor
lain.

2
2. Hanya membahas rugi-rugi daya dan efisiensi daya pada transformator.
1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui efisiensi daya akibat pembebanan generator.
2. Untuk mengetahui persentase beban puncak dan besar rugi-rugi daya yang terjadi
akibat ketidakseimbangan beban pada generator.
1.5 Metode penelitian

Metode yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah:


1. Studi Literature
Studi literature yang dilakukan denganimengumpulkan bahan penelitian yang
diambil dari beberapa sumber referensiajurnal maupun buku.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data diambil_langsung di PLTA Wadaslintang data yang diambil
dari logsheet data operator antara lain: Tegangan ,beban, arus,var, dan data air.
Setelah dilakukan pengumpulan data selama 24 jam.
3. Perhitungan Data
Data yang sudah di kumpulkan kemudian dihitung untuk mengetahui nilai
efisiensi pada generator tersebut. Kemudian hasil yang sudah didapatkan akan
dilakukan analisa.
4. Tahap Kesimpulan
Setelah melakukan perhitungan untuks pengetahui perbandingan
hasilsperhitungan menggunakan rumus dengan data yang dilapangan
1.6 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Memberikan konstribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi,
terutama pada jurusan teknik elektro.
2. Menjadi referensi maupun rujukan tentang menganalisis pembebanan pada
generator.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Penelitian yang dilakukan oleh Dandi Oktavian (2021), dalam penelitiannya
mengahsilkan Analisis efisiensi generator yang dilakukan untuk melihat apakah
generator masih dalam keadaan optimal atau kurang optimal. Perhitungan efisiensi ini
dilakukan dengan mengumpulkan data-data berupa daya terpakai dan data air berupa
elevasi, tail race,dan debit air. Hasil dari Analisa didapatkan efisiensi rata-rata generator
sebesar tertinggi terjadi pada saat beban terpakai 6,2 MW sebesar 92,85% dan efisiensi
terendah terjadi saat beban terpakai 3,6 MW sebesar 74,44%. Kondisi ini menunjukkan
bahwa generator memiliki keandalan kerja yang baik sebagai penghasil daya listrik.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Generator
Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi
enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi sesuai
dengan Hukum Faraday dimana tegangan induksi akan dibangkitkan pada konduktor bila
konduktor memotong fluksi atau medan magnit [2] . Tegangan induksi ini akan
menimbulkan arus bila terjadi rangkaian tertutup (closed circuit).
Bagian terpenting dari generator terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Konduktor, tempat timbulnya tegangan induksi
2. Belitan medan untuk menghasilkan medan magnit. Motor listrik adalah suatu
peralatan yang dapat mengubah enersi listrik menjadi mekanis.
Prinsip dasar dari motor berdasarkan Hukum Fleming yang menyatakan bila suatu
konduktor yang dialiri oleh arus listrik berada dalam medan magnit (fluksi), maka pada
konduktor tersebut timbul gaya gerak akibat interaksi antara medan magnit dan arus.
Bagian terpenting dari motor terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Belitan medan (eksitasi), untuk menghasilkan medan magnit
2. Belitan jangkar. Belitan jangkar dihubungkan ke sumber DC sehingga mengha-
silkan arus jangkar.

4
Bila dilihat dari segi konstruksi, tidak ada perbedaan yang mendasar antara
generator DC dan motor DC. Pada kenyataannya mesin DC yang sama dapat
bekerjasebagai generator DC ataupun motor DC. Perbedaannya hanyalah pada arah arus
mesin DC tersebut.
2.2.2 Generator AC

Generator AC adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi


tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi
mekanis dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai
dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan
momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan
EMF pada kumparan rotor. Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar.
Jadi diesel sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi
eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada
stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua kutub yang berbeda
yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum
positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini
terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai
fungsi tegangan bolak-balik [3].

Gambar 2.1 Generator AC


(Sumber : https://scientricalengineering.files.wordpress.com/)

5
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam
proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang
bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus
bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar
atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin.
2.2.3 Generator DC

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang


mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC
/ arus searah [4]. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis
generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator komponen
2.2.4 Prinsip Kerja Generator

1. Prinsip Kerja Generator DC


Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
1. Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
2. Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan
induksi. Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh
penghantar, akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya
perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan
ini disebut daerah netral [3].
2. Prinsip Kerja Generator AC
Prinsip dasar generator arus bolak balik menggunakan Hukum Fariday yang
menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah,

6
maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik [5]. Besar tegangan
generator bergantung pada ;
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet
4. Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,yaitu :
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan
bolak-balik.
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilan medan magnet yang
menginduksikan ke stator.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi
bagian dalam generator, kotak terminal dan bame plate pada generator. Inti stator yang
terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat
meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan
tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu salient atau kutub dengan celah
udara sama rata rotor silinder.
2..5 Efisiensi Generator

Efesiensi pembangkit adalah perbandingan antara daya keluaran (Pout) dan daya
masukan (Pin). Nilai efesiensi pembangkit diperoleh dengan perhitungan menggunakan
rumus dan data-data yang diperoleh sebelumnya. Berikut adalah cara untuk menghitung
efesiensinya yaitu :
η : Pout / Pin x 100%

dimana

η : Efesiensi Pembangkit
Pin : Daya masukan (watt)
Pout : Daya keluaran (watt)
Pin = Pout + ∑Prugi
∑Prugi = Pin – Pout

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 FLOWCHART

8
3.2 Metode Perhitungan

Ada beberapa hal yang di butuhkan sebagai bahan untuk melakukan analisa
efisiensi generator diantaranya :
1) Menentukan Debit Air (Q)
Debit air adalah jumlah aliran air yang mengalir melalui suatu
penampang tertentu persatuan waktu. Untuk data debit air diperoleh melalui
logsheet harian operator PLTA Wadaslintang. Berikut adalah cara untuk
menghitung debit air:
Q=VxA
Dimana :
Q : Debit air (m³/s)
V : Kecepatan Air (m/s)
A : Luas penampang saluran (m²)
Debit air (Q) merupakan hasil perkalian dari luas penampang saluran (A)
dengan kecepatan aliran air atau dengan persamaan berikut :
V = s/t
Dimana
V: kecepatan Air (m/s)
S: Jarak (m)
T: Waktu tempuh (det)
2) Ketinggian (H)
Ketinggian adalah jarak teratas air yang melewati pintu masuk air menuju
turbin. Untuk mendapatkan data ini diperluka data elevasi (posisi vertikal air
menuju turbin) dan tailrace (bagaian waduk yang digunakan utuk
menyalurkan air menuju hilir bendungan). Berikut adalah cara untuk
menghitung ketinggian yaitu:
H= elevasi – tailrace
3) Daya input (Pin)
Data Pin didapat dari pengolahan data logsheet operator dengan
menggunakan rumus. Berikut adalah cara untuk menghitung Pin yaitu :
Pin = ρ.η.g.H.Q
Dimana :
Ρ : Massa jenis fluida (kg/m³)
η : efesiensi peralatan elektro magnetic (0,95)
g : Gaya grafitasi (9,8 m/s²)
H : ketinggian (m)
Q : debit Air (m³/s)
4) Faktor daya (cos Ø)
Factor daya adalah nilai perbandingan antara daya aktif dan daya nyata. Nilai
factor daya didapatkan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

9
cos Ø = P(W)/S(VA)

dimana :

S = √P²+Q²

5) Efesiensi
Efesiensi pembangkit adalah perbandingan antara daya keluaran (Pout) dan
daya masukan (Pin). Nilai efesiensi pembangkit diperoleh dengan
perhitungan menggunakan rumus dan data-data yang diperoleh sebelumnya.
Berikut adalah cara untuk menghitung efesiensinya yaitu :

η : Pout / Pin x 100%

dimana

η : Efesiensi Pembangkit
Pin : Daya masukan (watt)
Pout : Daya keluaran (watt)
Pin = Pout + ∑Prugi
∑Prugi = Pin – Pout

10
DAFTAR PUSTAKA

[1] P. ; Su. W. Manullang, “Valuasi Ekonomi Pemanfaatan Waduk Wadaslintang


Kabupaten Wonosobo,” J. EMBA, vol. 1, no. 4, pp. 78–85, 2013.
[2] M. Noer, “Analisa Pengaruh Pembebanan Terhadap Efisiensi Generator Di Pltg
Borang Dengan Menggunakan Software Matlab,” J. Ampere, vol. 2, no. 2, p.
103, 2017, doi: 10.31851/ampere.v2i2.1774.
[3] V. F. Dr. Vladimir, “BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. 1–64,” Gastron. ecuatoriana y Tur. local., vol. 1, no. 69, pp. 5–24, 2019.
[4] K. Masruhan and P. E. Pambudi, “Analisis Sistem Governor Dalam Menjaga
Kestabilan Frekuensi Pada Pt . Indonesia Power Up Mrica Sub Unit Plta
Wadaslintang,” J. Elektr., vol. 6, pp. 48–55, 2019.
[5] M. Muharrir and I. Hajar, “Analisis Pengaruh Beban Terhadap Efisiensi
Generator Unit 2 PLTP PT. Indonesia Power UPJP Kamojang,” Kilat, vol. 8, no.
2, pp. 93–102, 2019, doi: 10.33322/kilat.v8i2.643.

11

Anda mungkin juga menyukai