PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
PROPOSAL SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Teknik
(S.Tr.T)
di Program Studi Teknik Energi Terbarukan
Jurusan Teknik
Oleh
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GRAFIK.................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................4
2.5 Relay..........................................................................................................9
2.7 Baterai.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 7 Relay...................................................................................................9
Gambar 2. 9 Baterai...............................................................................................10
1
diaplikasikannya kompor listrik. Prinsip kerja kompor listrik yaitu ketika
dihubungkan sumber listrik,
2
3
maka arus listrik akan mengalir ke elemen pemanas. Dengan mengalirnya arus
listrik, elemen akan menjadi panas dikarenakan tahanan yang dimiliki (Eka
Mandayatma, 2017). Pengaturan derajat panas pada kompor listrik dilakukan
dengan mengatur besar kecilnya arus listrik yang mengalir pada elemen pemanas
(Akhmad, 2018). Elemen pemanas disini adalah pengganti sumber api pada
kompor LPG. Keuntungan yang didapatkan dengan adanya kompor listrik ini
yaitu lebih ramah lingkungan, karena tidak menimbulkan polusi dan lebih aman
dari bahaya kebakaran karena kebocoran (R Syahputra, 2019). Tentunya dengan
keuntungan tersebut, penggunaan kompor listrik merupakan alternatif terbaik
yang harus dilakukan untuk mengganti kompor LPG.
Berdasarkan edaran Gubernur Jawa Timur No. 671/85/124.3/2022 tentang
himbauan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)
dan kompor induksi, PLN Grup Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan
pasokan listrik menjadi lebih andal untuk kepulauan – kepulauan di Jawa Timur.
Program yang dijalankan yaitu electrifying lifestyle yang bertujuan untuk
memudahkan aktifitas masyarakat dalam memanfaatkan energi listrik sebaik
mungkin dalam kehidupan sehari hari. Langkah ini juga selaras dengan
pertumbuhan konsumsi listrik di Jawa Timur sebesar 4,62% pada bulan april 2022
(PLN, 2022). Dengan adanya himbauan diatas, tentunya ada dampak baik
terhadap lingkungan yaitu berkurangnya polusi pada jalanan dan juga dalam
rumah tangga aktifitas memasak akan menjadi bersih dan higienis. Oleh karena
itu, penggunaan alat – alat listrik khususnya kompor listrik perlu digunakan secara
merata.
Uji coba pada prototipe kompor listrik tenaga surya diketahui bahwa suhu
o
maksimum untuk percobaan memasak telur adalah 60,6 C dengan waktu rata rata
5,3 menit (Hasyim Asyari, 2019). Dari penelitian tersebut bisa dilihat bahwa suhu
tertinggi yang dapat dicapai adalah 60,6oC dimana suhu tersebut cukup jauh dari
kompor LPG yang mencapai 108oC (Sugiyanto, 2014). Modifikasi yang dilakukan
oleh peneliti adalah membuat waktu pemanasan yang singkat tetapi dengan suhu
yang dapat setara dengan kompor LPG. Untuk mendapatkan suhu setara dengan
4
kompor LPG, diperlukan tegangan dan arus yang stabil untuk men supply 3 buah
busi glow plug. Dimana suhu dari 1 buah busi glow plug adalah 118,8oC
(Benjamin Lawler, 2017). Suhu tersebut juga tergantung pada kondisi sekitar dan
nilai suhu tidak selalu mewakili ujung busi glow plug, sehingga akan terjadi
perbedaan saat suhu di dalam mesin dan saat diluar mesin. Lalu untuk mengatur
derajat panasnya diperlukan mikrokontroler arduino untuk mengatur nyala / mati
kompor listrik (Rachmad Wahyu, 2021).
Dalam pengaplikasiannya, kompor listrik tenaga surya ini menggunakan
sumber tegangan dari listrik DC baterai. Inovasi utama dari perancangan ini
adalah untuk menaikkan suhu dan menurunkan waktu pada saat memasak. Heater
yang digunakan adalah rangkaian dari busi glow plug yang dirangkai secara
paralel. Ujung panas dari busi glow plug akan dihubungkan menggunakan kawat
nikelin yang biasa digunakan untuk kawat penghantar panas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan membuat sebuah kompor
listrik tenaga surya dengan pemanasan maksimal tetapi dengan waktu yang
singkat. Cara yang dilakukan yaitu dengan memberi arus dan tegangan yang stabil
pada busi glow plug untuk mempercepat pemanasan. Inovasi ini dilakukan untuk
memaksimalkan kinerja kompor listrik dan harapannya kedepan dapat
memudahkan dalam proses memasak.
1.3 Tujuan
5
1.4 Manfaat
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
mengenai ilmu kelistrikan yang telah dipelajari pada perkuliahan. Manfaat lainnya
ialah, peneliti dapat mengetahui ilmu perencanaan dan perancangan dari sebuah
kompor listrik tenaga surya berbasis mikrokontroler.
2. Bagi Pengguna
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam
mengurangi biaya saat menggunakan kompor listrik konvensional dan kebocoran
pada saat penggunaan gas LPG dalam kegiatan sehari hari. Selain itu, pengguna
juga mendapatkan suhu maksimum untuk memasak.
2.1.1 Monocrystalline
Panel surya tipe ini struktur utamanya menggunakan material silikon
sebagai bahan utama penyusunnya. Dengan digunakannya teknologi inilah,
kepingan sel surya yang dihasilkan akan identik satu sama lainnya dan juga
memiliki kinerja tinggi. Panel surya ini memiliki efisiensi yang tinggi karena
menggunakan sel surya jenis crystalline tunggal. Secara fisik, tipe panel surya ini
dapat dikenali dengan model terpotong pada tiap sudutnya dan terdapat warna
hitam gelap pada sel nya.
6
7
2.1.2 Polycrystalline
Panel surya tipe ini struktur utamanya terdiri dari beberapa batang kristal
silikon. Batang kristal ini dicairkan lalu dituangkan dalam cetakan berbentuk
persegi. Panel surya tipe ini efisiensinya lebih rendah dari monocrystalline. Ciri
khas yang menandakan panel surya tipe ini yaitu adanya motif pecahan kaca di
dalamnya. Bentuk dari panel surya ini adalah persegi, jika beberapa panel surya
jenis ini dirangkai maka rangkaiannya terlihat sangat rapat dan tidak ada
ruangan kosong antar sambungannya.
2.5 Relay
Relay adalah sebuah sakelar elektronik yang memiliki kumparan
tegangan rendah dan dililitkan pada sebuah inti. Pengoperasiannya
dikendalikan oleh arus listrik dimana sakelar besi di dalam relay akan
menjadi tertutup (closed) dikarenakan tertarik oleh kumparan yang dialiri
arus dan tegangan. Ketika kumparan tidak diberi arus dan tegangan, maka
sakelar besi akan menjadi terbuka (open) dikarenakan tertarik oleh pegas.
Relay sangat dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai
penggerak utama dari logika yang diberikan oleh mikrokontroler (Daniel,
2015). Selain itu, relay juga memiliki fungsi pengamanan dikarenakan
relay akan membuat sistem kontrol dan beban terpisah sehingga saat
terjadi konsleting pada beban, sistem kontrol masih bisa berfungsi.
Gambar 2. 7 Relay
Sumber : www.alibaba.com
yaitu akan aktif jika diberikan sinyal dari mikrokontroler. Modul PWM
tersambung dengan sumber tegangan, dimana fungsi utamanya adalah
mengatur PWM dari sumber tegangan terhadap beban sesuai dengan
sinyal PWM yang diberikan oleh mikrokontroler.
Modul PWM juga memiliki keuntungan dimana akan mencegah tegangan
drop saat dihubungkan dengan beban yang cukup besar. Hal ini dikarenakan
beban akan mendapat tegangan langsung dari sumber tanpa ada keterkaitan
dengan tegangan pada mikrokontroler.
2.7 Baterai
Baterai adalah alat yang digunakan pada perangkat elektronik yang
memiliki fungsi untuk menyimpan energi listrik. Baterai menyimpan energi listrik
melalui proses elektro kimia. Pada saat proses pengisian hal yang terjadi adalah
perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sedangkan saat proses
pengosongan hal yang terjadi adalah perubahan energi kimia menjadi energi
listrik. Arus yang berasal dari baterai yaitu arus searah atau arus DC.
12
Gambar 2. 9 Baterai
Sumber : www.tokopedia.com
Keterangan :
13
Keterangan :
Investasi awal : Dana yang dikeluarkan untuk modal awal.
Arus kas : Investasi awal - biaya operasional.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
1 Studi Literatur
Penyusunan
2
Proposal
3 Seminar Proposal
4 Revisi Proposal
5 Perancangan Alat
6 Pengujian Alat
7 Pengambilan Data
8 Analisa Data
9 Penyusunan
14
Skripsi
15
16
Kompor listrik tenaga surya ini menggunakan listrik DC yang berasal dari
baterai. Sistem kontrol yang digunakan adalah arduino uno yang mendapat supply
tegangan dari baterai dan adaptor. Untuk mengatur panas pada busi glow plug,
digunakan pin PWM dengan penguat modul PWM agar supaya dapat digunakan
pada beban yang besar yaitu busi glow plug. Pengaturan PWM menggunakan
potensio 10K agar supaya putaran knop kompor dapat lebih banyak tetapi dengan
range nya cukup pendek.
Pada knop kompor terdapat label ( OFF, I, II, III ) untuk megatur nyala
busi glow plug, menggunakan switching relay. Jadi logika dari pin analog,
digunakan untuk 2 output yaitu PWM dan digital. Pin PWM untuk mengatur
variasi panas busi glow plug, lalu untuk pin digital digunakan untuk nyala busi
glow plug. Berikut adalah kondisi relay sesuai dengan label pada knop :
18
Energi keseluruhan
= (Total konsumsi energi) + (Total konsumsi energi . rugi rugi )
= (255, 68) + (255,68 . 15%)
= (255, 68) + (38,352)
= 294, 032 Wh
Energi baterai
= Ukuran arus baterai keseluruhan . tegangan baterai
= 35 Ah . 12 V
= 420 Ah
= 12 V . 20 Ah
= 240 Ah
Jumlah baterai
Energi baterai
=
Energi baterai yang ready
420 Ah
= = 1,75 buah (2 buah)
240 Ah
Kebutuhan panel
Energi baterai
=
lama penyinaran . spek panel
420Wh
=
5 jam .50 ℘
= 1,68 ( 2 buah )
2. Perancangan Mekanik
Pada perancangan mekanik, hal pertama yang harus dilkukan adalah
mendesain bentuk alat. Tujuan desain alat adalah memberikan gambaran terkait
alat yang akan dibuat dengan tujuan memberikan informasi bentuk fisik seperti
dimensi dari kompor listrik tenaga surya. Desain dari kompor listrik tenaga surya
dapat dilihat sebagai berikut :
7. Melakukan pengujian nyala kompor dan sistem kontrol. Jika kompor dapat
menyala dalam waktu 1.36 jam dan relay berfungsi dengan baik sesuai
dengan PWM maka pengujian bisa dikatakan berhasil. Jika pengujian
berhasil, maka kompor listrik tenaga surya sudah siap untuk digunakan.
Kompor 1 30
Listrik 2 60
3 90
24
4 120
5 150
6 180
7 210
8 240
9 270
10 300
1 30
2 60
3 90
4 120
Kompor 5 150
LPG 6 180
7 210
8 240
9 270
10 300
Grafik Suhu
120
100
80
Suhu OC
60
40
20
0
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
T (Detik)
10
5
0
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
T (Detik)
40
30
20
10
0
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
T (Detik)
DAFTAR PUSTAKA
Migas ESDM. 2022. Capaian KESDM 2021: Gas Domestik Capai 66 Persen,
Implementasi Harga Gas Untuk Industri Meningkat.
Asmarini Wilda. 2022. Konsumsi Listrik 2021 Tumbuh Pesat, Lampaui Pra
Pandemi Covid. CNBC Indonesia : 2022.
Sigit, S., N. G. Pahiyanti, dan Indrianto. 2021. Disain Kompor Listrik Dengan
Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Kebutuhan Listrik
Rumah Tangga. Jurnal Ilmiah SUTET. Vol 11. Hal. 25 – 35.
PT PLN (Persero). 2022. PLN Grup Ajak Pemprov Jatim Menjadi Bagian Dari
Electrifying Lifestyle. Artikel Online. https://web.pln.co.id/media/siaran-
pers/2022/05/pln-grup-ajak-pemprov-jatim-menjadi-bagian-dari-
electrifying-lifestyle.
28
Hasyim, A., Umar, dan A. P. Irawan. 2019. Desain Prototipe Kompor Listrik
Tenaga Surya. Jurnal Teknik Elektro. Vol 19 (01). Hal. 6 – 9.
Benjamin L., J. Lacey, O. Güralp, P. Najt, Z. Filipi. 2017. HCCI combustion with
an actively controlled glow plug: The effects on heat release thermal
stratification, efficiency, and emissions.
Andi, J., I. D. Sara, dan R. H. Siregar. 2017. Prototipe Pemanfaatan Panel Surya
Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Atap Stadion Bola. Jurnal
Online Teknik Elektro. Vol 2 (1). Hal. 35 – 42.
Abdul, K. 2017. Desain Kompor Listrik Tenaga Surya Untuk Batik Tulis Yang
Ramah Lingkungan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.