Anda di halaman 1dari 28

Pompong Elektrik

EL2003

Laporan Akhir Project-Based Learning

Oleh:

❖ Muhammad Anas_4212001005
❖ Muhammad Ikram_4212001001
❖ Anggi Rinaldi_4212001004
❖ M Syarifuddin Al Islami_4212001002
❖ Wahyu Julianto_4212001051
❖ Verry Hizkia_4212001014

Program Studi Teknik Mekatronika


Jurusan Teknik Elektro
i
Politeknik Negeri Batam
T.A. Genap 2021/2022
Lembar Pengesahan

Tanggal mulai proyek : 01 September 2021


Tangal akhir proyek : Berlanjut

Disetujui oleh : Dibuat oleh :

JHON HERICSON MUHAMMAD ANAS


PURBA,S.Pd.,M.Pd
119230 4212001005
(Manajer Proyek)

[Nama Co-ManPro]
Manajer Proyek Pendamping
NIK:

i
Abstrak
Bahan bakar minyak yang dulu melimpah sekarang mulai sulit untuk didapatkan. Hal ini
salah satunya disebabkan oleh penggunaan kendaraan yang semakin tidak terbendung. Oleh
karena itu, terciptalah inovasi untuk menggunakan listrik sebagai energi utama penggerak
kendaraan bermotor. Penggunaan listrik sebagai sumber energi utama penggerak sudah banyak
diterapkan di masa kini. Salah satu contohnya adalah terciptanya sebuah kapal pompong yang
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi utamanya. Untuk pompong elektrik ini,
sistem pengerjaan yang digunakan dalam projek ini adalah dengan menghubungkan seri baterai
Li-ion 3,6 volt dc sebanyak 14 buah sehingga menghasilkan tegangan 50 volt dc dan disusun
paralel untuk mendapatkan daya 45 mAh. Sistem ini juga menggunakan BMS untuk
mengontrol teganan keluaran baterai. Kemudian mengontrol kecepatan putaran motor pada
mesin digunakan driver motor. Setelah dilakukan pengerjaan selama pelaksanaan PBL, maka
progres yang sudah dicapai adalah sistem elektrikal dari baterai sampai driver motor sudah
berhasil di install, serta secara mekanikal sudah dirakit sesuai rancangan. Namun hasil yang
diperoleh Motor masih belum bisa nyala dan arus belum masuk ke input motor.

ii
Daftar Isi

Lembar Pengesahan................................................................................................. i
Abstrak ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Daftar Gambar ....................................................................................................... iv
Daftar Tabel ........................................................................................................... v
1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
2. Tujuan ................................................................................................................ 2
3. Mata Kuliah yang terkait .................................................................................... 3
4. Work Breakdown Structure ................................................................................ 3
5. Dasar Teori ......................................................................................................... 4
6. Metode ............................................................................................................... 9
1.Alur Kerja.......................................................................................... 9
2.Timeline........................................................................................... 10
3.Alat dan Bahan ................................................................................ 11
4.Desain Elektrikal (jika ada) ............................................................. 11
5.Desain Mekanikal (jika ada)............................................................ 12
7. Hasil dan Pembahasan ...................................................................................... 13
8. Evaluasi dan Saran ke Depan ........................................................................... 18
9. Kesimpulan ...................................................................................................... 19
10. Daftar Pustaka ................................................................................................ 20
11. Lampiran ........................................................................................................ 21

iii
Daftar Gambar
Gambar 1. Rangkaian Seri Baterai.......................................................................... 5
Gambar 2. Rangkaian Paralel Baterai ..................................................................... 6
Gambar 3. Komponen Motor DC ........................................................................... 7
Gambar 4. Aliran arus pada stator .......................................................................... 8
Gambar 5. Diagram alir Elektrik Pompong ............................................................ 9
Gambar 6. Diagram Sistem Elektrik Pompong....................................................... 10
Gambar 7. Timeline Pengerjaan ............................................................................. 10
Gambar 8. Sketsa rangkaian Baterai dan BMS ....................................................... 11
Gambar 9. Design Connection Holder.................................................................... 12
Gambar 10. Design Motor Holder .......................................................................... 12
Gambar 11. Motor DC dan Driver yang terhubung ................................................ 13
Gambar 12. Proses Welding Baterai ....................................................................... 14
Gambar 13. Proses Pembongkaran bak piston ........................................................ 14
Gambar 14. Pembongkaran Motor Diesel .............................................................. 15
Gambar 15. Pengecekan Daya Baterai ................................................................... 15
Gambar 16. Proses menaikkan tegangan menggunakan Dioda .............................. 16
Gambar 17. Proses Penyolderan Baterai................................................................. 16

iv
Daftar Tabel
Tabel 1. Mata kuliah yang terkait ........................................................................... 3
Tabel 2. Contoh WBS ............................................................................................ 3
Tabel 3. Daftar Lampiran ..................................................................................... 21

v
1. Latar Belakang
Ketergantungan terhadap bahan bakar bumi seperti bensin,minyak tanah
dan sebagainya dapat memberikan ancaman serius yaitu menipisnya cadangan
minyak bumi yang diketahui, kenaikan\ketidakstabilan harga akibat laju permintaan
yang lebih besar dari minyak dan polusi gas rumah kaca (terutama CO2) akibat
pembakaran bahan bakar fosil. Hal ini dapat menimbulkan ancaman serius bagi
kehidupan makhluk hidup dimuka bumi. Oleh karena itu, pengembangan dan
implementasi transportasi dengan bahan bakar alternative yang ramah lingkungan
perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai negara terutama Indonesia.
Transportasi bahan bakar alternative adalah transportasi yang dapat
beroperasi menggunakan elektrik atau listrik maupun baterai sebagai bahan
utamanya yang lebih ramah lingkungan. Contoh transportasi yang sudah
menggunakan sistem elektrik (listrik) yaitu mobil listrik,selis (sepeda listrik) dan
kereta listrik.

Menurut Analis Kebijakan Ahli Madya Ditjen ILMATE, selaku Plt. Kasubdit
Industri Alat Transportasi Darat, Kementerian Perindustrian, Dodiet Prasetyo
menyampaikan bahwa untuk mendukung target penggunaan EBT sebesar >23% pada tahun
2025 dan >31% pada tahun 2050 dari total konsumsi energi nasional, serta mendukung
pemenuhan komitmen pemerintah terkait penurunan emisi GRK, Indonesia telah
mengimplementasikan program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Skema LCEV
kemudian akan beranjak pada teknologi kendaraan berbasis listrik. “Tantangan
pengembangan teknologi kendaraan berbasis listrik adalah harga baterai yang masih cukup
tinggi. Kami memberikan alternatif pengembangan jenis kendaraan Hybrid Electric Vehicle
(HEV), namun kendaraan ini tidak mendapatkan insentif, sehingga pajaknya masih cukup
tinggi. Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk
pengembangan industri baterai, perlu dukungan insentif dari pemerintah sehingga akhirnya
industri kendaraan bermotor listrik menjadi lebih terjangkau," jelas Dodiet.[4]

Elektrik pompong adalah pompong yang tidak lagi menggunakan motor berbahan
bakar seperti bensin,minyak tanah,solar dan sebagainya tetapi sudah dimodifikasi
sedemikian rupa untuk menggunakan motor listrik DC. Penggunaan motor listrik sebagai
penggerak utama pompong akan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dimana akan
lebih ramah lingkungan dan menghemat biaya operasional..

1
2. Tujuan
Tujuan dari pengerjaan PBL ini adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
dalam mendesain, merakit dan menguji alat penggerak pada pompong elektrik sebagai
mode transportasi tanpa bahan bakar. Adapun target luaran kami yaitu ,
1. Baterai sebagai sumber energi utama
2. Motor DC sebagai penggerak utama yang dikendalikan
menggunakan driver control motor DC
3. Panel Surya yang digunakan sebagai fitur tambahan untuk pengisian ulang
energi baterai tsb.
4. Melakukan pengujian terhadap daya tahan baterai dengan tujuan
mengetahui kapasitas tahanan baterai dalam jarak tertentu.

2
3. Mata Kuliah yang Terkait
Tabel 1. Mata kuliah yang terkait
Kode Nama Mata Kuliah Kaitan Mata Kuliah dengan PBL
Mata
Kuliah
MK216 DESAIN DESIGN CONNECTION HOLDER &
BERBANTUAN MOTOR HOLDER
KOMPUTER DASAR
MK311 MATEMATIKA PERHITUNGAN MATEMATIKA
TEKNIK
MK3313 PEMROGRAMAN SYSTEM ENERGY CONTROL TO
SISTEM TERBENAM BATTERY
MK314 PENGGERAK PENGGERAK POMPONG
ELEKTRIK MENGGUNAKAN MOTOR DC
MK312 SISTEM STATIS DAN TAHANAN LAMBUNG KAPAL
DINAMIS

4. Work Breakdown Structure


Work Breakdown Structure (WBS) menjelaskan peran masing-masing
anggota dalam bentuk tabel dibawah.
Tabel 2. WBS

NO. Nama Tugas dan Tanggung jawab dalam Tim Jumlah Jam
1. Muhammad Anas Ketua tim (Mengkoordinasi seluruh 3.3 Jam/Minggu
pengerjaan)
2. Muhammad Ikram Desain Elektrikal dan penghitungan baterai 19,6
Jam/Minggu
3. Muhammad Desain Elektrikal dan instalasi baterai 17,1
Syarifuddin Jam/Minggu
4. Anggi Rinaldi Desain Mekanikal dan Instalasi Motor 31,9
Jam/Minggu
5. Wahyu Julianto Desain Mekanikal dan Instalasi Motor 35.7
Jam/Minggu
6. Verry Hizkia Desain Elektrikal dan Instalasi Baterai 29,7Jam/Minggu

3
5. Dasar Teori
Pada proyek pompong elektrik ini kami menggunakan beberapa dasar
teori sebagai landasan kami dalam pengerjaan proyek ini.

4
Baterai

Sumber energi utama yang digunakan dalam projek ini adalah baterai.
dan teori yang kami gunakan untuk merangkai baterai adalah rangkaian seri dan
paralel baterai.
Pada dasarnya, baterai dapat dirangkai secara seri maupun paralel.
tetapi hasil output dari kedua rangkaian tersebut akan berbeda. Rangkaian seri
baterai akan meningkatkan tegangan (voltage) output baterai, sedangkan
current/arus listriknya (ampere) akan tetap sama. Hal ini Berbeda dengan
rangkaian paralel baterai yang akan meningkatkan current/Arus Listrik (ampere)
tetapi tegangan (voltage) outputnya akan tetap sama. Untuk lebih jelas, mari kita
melihat rangkaian seri dan paralel baterai di bawah ini :

Gambar 1. Rangkaian Seri Baterai

Dari gambar rangkaian seri baterai diatas, 14 buah baterai masing-


masing menghasilkan current atau kapasitas arus listrik (ampere) yang sama
seperti arus listrik pada 1 buah baterai, tetapi tegangannya yang dihasilkan
menjadi 14 kali lipat dari tegangan 1 buah baterai. Yang dimaksud dengan
tegangan dalam Elektronika adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik yang dinyatakan dengan satuan VOLT.

Seperti yang digambarkan pada rangkaian seri baterai diatas, 14 buah


baterai yang masing-masing bertegangan 3,6 volt dan 3200 mAh[9]

5
akan menghasilkan 50,4 volt tegangan tetapi kapasitas arus listriknya(current)
akan tetap yaitu 3200 mAh.

Vtot = Vbat1 +Vbat2 + .. + Vn


Vtot = 3,6V + 3,6V + .. + n
Vtot = 50,4 V

Gambar 2. Rangkaian Paralel Baterai

Begitu pula dengan rangkaian paralel baterai. Untuk mendapatkan arus yang
dibutuhkan, kita akan menggunakan 14 baterai dengan rumus :

Itot = Ibat1 +Ibat2 + .. + In


Vtot = 3,2 mAh + 3,2 mAh + . + n
Vtot = 44,8 mAh

6
Baterai Management System
Baterai Management System atau BMS merupakan perangkat yang
digunakan untuk penyeimbang, pemantauan dan proteksi pada
baterai yang disusun secara seri atau baterai susun. BMS dilengkapi
dengan passive cell balancing, sensor tegangan setiap baterai, sensor
arus, sensor suhu, dan rangkaian proteksi untuk memutus arus.

BMS sendiri mampu membaca nilai tegangan baterai


dengan error terbesar 4.59%, nilai arus dengan error 2.002% dan nilai
suhu dengan error 0.83%. Passive cell balancing dapat melakukan
transfer energi dan ΔV baterai mengalami penurunan menjadi nilai dari
0.17 V menjadi 0.14 V. Rangkaian proteksi dapat memutus rangkaian
baterai susun saat
kondisi overcurrent, overheat, undervoltage dan overvoltage. Error pem
bacaan overheat sebesar 20 °C dan undervoltage sebesar 0.3 V[9]

Motor Controller
Motor Controller adalah komponen elektronika yang dapat mengendalikan arah
putaran dan kecepatan motor. Komponen ini lah yang mengatur sepenuhnya
pengoperasian motor DC nantinya. Selain dapat mengendalikan arah putaran dari
motor, motor controller ini juga dapat mengendalikan besar-kecilnya putaran dari
motor penggerak.

Selain dari fungsi diatas, masih ada fungsi lain dari motor controller, yaitu sebagai
komponen yang berfungsi untuk mengatur distribusi tenaga listrik kepada semua
komponen penggerak dari pompong elektrik, sebagai komponen yang berfungsi
untuk membatasi dan bahkan mengalihkan arus listrik, serta sebagai komponen yang
berfungsi untuk menyesuaikan pemakaian arus listrik yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan pengemudi.[7]

Motor Direct Current (DC)


Motor DC adalah perangkat elektromagnetis yang mengkonversi energi
listrik menjadi energi mekanik. Motor DC biasa digunakan dikehidupan sehari-
hari(bor listrik, kipas angin, dan mixer). Motor DC menggunakan suplai tegangan
AC untuk diubah menjadi energi gerak. Stator merupakan kumparan medan pada
motor DC (bagian yang tidak berputar) dan rotor merupakan kumparan jangkar
(bagian yang berputar).

7
Gambar 3. Komponen Motor DC

Adapun cara kerja dari motor DC adalah sebagai berikut. Medan magnet
akan timbul di sekitar konduktor. Jika adanya arus yang lewat pada suatu konduktor,
maka motor akan bergerak searah jarum jam ataupun sebaliknya ditentukan oleh arah
aliran arus pada konduktor tersebut. Seperti yang terlihat pada gambar. Arah arus
yang dibawa oleh medan magnet mengelilingi konduktor.

Gambar 4. Aliran arus pada stator


Pada pompong elektrik sendiri, motor DC merupakan alat yang sangat
dibutuhkan. Karena motor DC merupakan penggerak utama dari pompong. Nantinya,
motor DC ini akan menggerakkan propeller, sehingga propeller dapat mendorong
pompong agar dapat bergerak.[5]

Solar Panel
Solar panel atau panel surya adalah seperangkat alat dengan bahan semi
konduktor yang dapat mengkonversi energi sinar matahari yang diterimanya menjadi
energi listrik. Panel surya disebut juga photovoltaic dan terbuat dari bahan semi
konduktor yang pada umumnya adalah silicon. Silicon terdiri atas 2 lapisan
didalamnya, yaitu lapisan n(-) dan lapisan p(+). Lapisan n adalah lapisan yang berada
diatas permukaan panel surya dan berhubungan langsung dengan cahaya matahari,
sedangkan lapisan p berada dibawah lapisan n yang dipisahkan oleh sebuah gerbang
(junction). Gerbang ini akan terbuka saat ada cahaya matahari yang menyinari
permukaan panel surya. Terbukanya gerbang antar lapisan mengakibatkan elektron
yang dihasilkan mengalir. Intensitas cahaya matahari sangatlah mempengaruhi
terbukanya gerbang antar lapisan , semakin lebar gerbang antar lapisan terbuka
8
karena intensitas cahaya matahari yang besar, maka semakin besar pula arus yang
mengalir.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dari panel surya yaitu
temperatur lingkungan, intensitas cahaya matahari, kondisi angin, keadaan cuaca,
dan posisi panel surya terhadap matahari. Pada proyek pompong elektrik ini, panel
surya digunakan untuk mengisi ulang daya baterai. Energi panas matahari yang
ditangkap oleh panel surya akan diubah menjadi energi listrik. Kemudian listrik
tersebut akan digunakan untuk mengisi ulang daya baterai.[6]

9
6. Metode
1. Alur Kerja

Gambar 5. Diagram Alir Elektrik Pompong

Penjelasan : daya baterai dihubungkan ke driver motor. Kemudian daya masuk ke driver
motor yang akan menyebabkan motor DC menyala dan menghidupkan system control baterai.
Setelah motor DC menyala, motor tersebut akan menggerakkan propeller. Sehingga propeller
dapat mendorong pompong agar dapat bergerak.

10
Gambar 6. Diagram Sistem Elektrik Pompong
Penjelasan : baterai sebagai sumber utama, arusnya dialirkan ke motor Controller
menggunakan battery control system. Kemudian arus akan sampai ke motor DC driver yang
dapat menyalakan motor DC. Setelah motor DC menyala, maka motor tersebut akan
menggerakkan propeller.

2. Timeline

Gambar 7. Pompong Timeline

11
3. Alat dan Bahan
Pada projek ini kami menggunakan beberapa alat, bahan dan tempat
pengerjaan projek sebagai berikut :
1. Baterai Li-ion (3.7 Volt)
2. BMS (Battery Management System) 48 Volt
3. BLDC Motor BM1109
4. Driver Control Motor DC
5. Propeller
6. Spot Welder
7. Power Supply 12V dan 48V
8. Plat Nikel
9. Arduino
10. LCD
11. Panel Surya
12. PCB
13. Gear dan Rantai
14. Workspace R402 GU

4. Desain Elektrikal

Gambar 8. Sketsa Rangkaian Baterai dan BMS

Kami menggunakan 12 Baterai dengan tegangan 4V yang dirangkai seri


untuk mendapatkan tegangan input motor DC sebesar 48

12
5. Desain Mekanikal
a. Connection Holder

Gambar 9. Desain Connection Holder Between Motor DC


and Motor Diesel
Connection holder nantinya akan digunakan sebagai penyambung antara motor diesel dan
motor DC. Sehingga setelah tersambung, maka motor tersebut dapat disambungkan dengan
propeller.

b. Desain Holder Motor

Gambar 10. Desain Motor Holder

Motor Holder berfungsi sebagai penahan dari motor agar motor dapat berada dalam
kondisi tegak, dan menghindari motor dapat melompat/terbang saat menyala dan mengurangi
resiko kecelakaan kerja.
13
7. Hasil dan Pembahasan
Hasil yang dilakukan sejauh ini ialah:

1. Melakukan penghitungan baterai sebagai sumber daya.


Kami melakukan perhitungan perangkaian baterai dengan rincian, yaitu 14
baterai di rangkaian seri untuk mendapatkan 50Volt dan 14 baterai
dirangkai paralel untuk mendapatkan 45mAH. Tegangan ini diperlukan
untuk menghidupkan motor dc (selama 1 jam).

2. Menghubungkan motor DC dengan driver


Driver adalah rangkaian yang terdiri dari transistor yang digunakan untuk
menggerakkan motor DC. Motor dapat berputar hanya dengan daya DC,
tetapi tidak dapat diatur tanpa menggunakan driver, sehingga diperlukan
rangkaian driver yang berfungsi untuk mengatur kerja motor.

Gambar 11. Motor DC dan Driver yang sudah terhubung

14
3. Melakukan Welding pada Baterai

Gambar 12. Proses Welding Baterai

4. Pembongkaran bak mesin piston


Pembongkaran ini bertujuan untuk mengambil bak mesin yang dimiliki
oleh propeller sebelumnya (bahan bakar) dan akan digunakan sebagai bak
mesin yang baru (motor DC)

Gambar 13. Proses pembongkaran bak piston

15
5. Membongkar Motor Diesel
Motor diesel dibongkar, kemudian diambil beberapa part yang
diperlukan. Setelah itu digabungkan dengan motor DC
menggunakan motor connection holder

Gambar14. Proses pembongkaran motor Diesel

6. Mengecek daya baterai


Setelah dicek satu per satu ternyata daya baterainya berkurang
dan ada juga baterai nya sudah rusak

Gambar 15. Pengecekan daya baterai

16
7. Menaikkan tegangan pada PSU menggunakan diode

Gambar 16. Menaikkan tegangan menggunakan Dioda


8. Melakukan penyolderan baterai
Melakukan penyolderan baterai untuk mendapatkan nilai seri
dari keluaran baterai

Gambar 17. Proses penyolderan Baterai

17
Kendala yang dihadapi selama PBL Berlangsung
Selama PBL berlangsung, kami mendapatkan beberapa kendala yang dihadapi. Yaitu :
1. Power supply 12 volt tidak sanggup untuk mengelas baterai.
Power supply 12 volt yang awalnya akan digunakan untuk meghidupkan
welding spot baterai tidak sanggup untuk mengelas baterai. Welding spot tersebut
menyala, namun tegangannya tidak dapat menempelkan nikel ke baterai. Hal ini
mengakibatkan kesulitan untuk mengseri atau memparalelkan baterai

Solusi yang kami lakukan yaitu mencoba untuk menempelkan baterai menggunakan
solder, agar baterai dapat tersusun secara seri maupun paralel.
2. Motor driver tidak dapat menggerakkan motor DC.
Motor driver yang kami gunakan tidak dapat menggerakkan motor DC.
Kami juga sudah melakukan pengecekan pada motor driver tersebut dan tidak
ditemukan adanya kerusakan.

Solusi yang kami lakukan yaitu melakukan pengecekan Kembali dan


menemukan bahwa tegangan dari motor DC tersebut berbeda dengan driver yang
digunakan, sehingga ada ketidakcocokan antara driver dan motor.

3. Kesulitan dalam menemukan baja plat untuk membuat connection holder

18
8. Evaluasi dan Saran ke Depan
Penelitian dan praktik yang telah dilakukan memang masih belum
sempurna dan sangat banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan evaluasi untuk ke
depannya :
1. alat dan bahan harus tersedia semaksimal mungkin untuk menunjang
kegiatan praktikum menjadi lebh baik
2. perdalam literasi dan pengetahuan mengenai bidang mesin dan elektrikal,
terutama pada bidang motor dc
3. perbanyak diskusi dengan dosen terkait agar mendapatkan ide baru dalam
pelaksanaan praktikum
4. seringlah mencoba, karena setiap kegagalan bisa menjadi pengalaman
yang sangat berharga.

19
9. Kesimpulan
Setelah dilakukannya praktikum ini, penulis menyimpulkan bahwa tidak
terlalu banyak perbedaan antara motor berbahan bakar dengan berbahan alternatif
(listrik). Walaupun masih banyak kekurangan yang dimiliki oleh motor listrik,
seperti pengisian daya yang masih terbatas dan tidak seperti bahan bakar yang sudah
ada dimana mana (SPBU), mesin lebih berat daripada motor berbahan bakar.Tetapi
penulis yakin, 10-20 tahun kedepan kemungkinan besar motor berbahan listrik akan
lebih sering digunakan karena semakin berkurangnya sumber daya alam
(fosil/minyak) pada saat ini, dan komponen motor dc akan semakin ditingkatkan
setiap waktunya.

20
10. Daftar Pustaka

Kutipan dari Artikel/paper dari sebuah jurnal


Format:
[1] Indah Susanti, "Analisa Penentuan Kapasitas Baterai Dan Pengisiannya
Pada Mobil Listrik”, ELEKTRA, Vol.4, No.2, Juli 2019, Hal. 29 – 37.

Kutipan dari internet


[1] Dickson Kho. “Cara menghitung Konversi maH ke WH. Internet:
https://teknikelektronika.com/cara-menghitung-konversi-mah-ke-wh-mili-ampere-
hour-ke-watt-hour/, 19.08.2021 [Jan. 06, 2022]
.
[2] Dickson Kho. “Rangkaian seri dan parallel”. Internet :
https://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-baterai/, 19.08.2021
[Jan.06.2022].

[3] https://showroommobil.co.id/info-mobil/cara-kerja-motor-controller-pada-mobil-listrik-
dan-
fungsinya/#:~:text=Motor%20controller%2C%20yakni%20komponen%20yang,untuk%20digu
nakan%20di%20lain%20waktu

[4] http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/prospek-moda-transportasi-tenaga-listrik-rendah-
emisi-di-indonesia

[5] http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/319/4/BAB%20II.pdf

[6] http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/158/jbptppolban-gdl-hilmanfath-7851-3-bab2--9.pdf

[7] https://showroommobil.co.id/info-mobil/cara-kerja-motor-controller-pada-mobil-listrik-
dan-
fungsinya/#:~:text=Motor%20controller%2C%20yakni%20komponen%20yang,untuk%20digu
nakan%20di%20lain%20waktu

[8] Builder Indonesia. “BMS Baterai, fungsi dan cara kerja battery management
system”. Internet : https://www.builder.id/bms-baterai/ , 14.12.2020 [Jan.06.2022]

[9] https://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-baterai

21
11. Lampiran
Tabel 3. Daftar Lampiran
Software untuk
No Nama file dan ekstension Keterangan file
membuka file
1 Foto_Alat.dan Bahan WinRar Kumpulan Alat dan Bahan
WinRar Kumpulan foto aktivitas
2 Foto_Kerja.rar
pengerjaan

22

Anda mungkin juga menyukai