Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN LABORATORIUM PENGUKURAN LISTRIK DASAR

PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Oleh:

APRILIANI FARADILLA

321 19 055

Kelompok 6

1C

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Laboratorium
Pengukuran Listrik Dasar ini.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Laboratorium
Pengukuran Listrik Dasar. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan untuk mampu
memahami tentang Perbaikan Faktor Daya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.

Makassar, 14 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................1
BAB II. TEORI DASAR........................................................................................................2
2.1 Faktor Daya........................................................................................................3
2.2 Proses Kerja Kapasitor........................................................................................5
BAB III. METODE PERCOBAAN.........................................................................................6
3.1 Alat dan Bahan...................................................................................................6
3.2 Gambar Rangkaian Percobaan...........................................................................7
3.3 Prosedur Percobaan...........................................................................................7
3.4 Analisa Perhitungan...........................................................................................8
BAB IV. DATA DAN HASIL PERCOBAAN............................................................................9
BAB V. PEMBAHASAN.....................................................................................................10
5.1 Perhitungan Teori...............................................................................................10
5.2 Analisa Hasil Praktikum.......................................................................................14
BAB VI. JAWABAN PERTANYAAN.....................................................................................15
BAB VII. PENUTUP...........................................................................................................17
7.1 Kesimpulan.........................................................................................................17
7.2 Saran...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Segitiga Daya...............................................................................................3


Gambar 3.1 Diagram Rangkaian tanpa Kapasitor............................................................7
Gambar 3.2 Diagram Rangkaian dengan Kapasitor.........................................................7
Gambar 5.1 Lampu TL.....................................................................................................10
Gambar 5.2 Name Plate Motor.......................................................................................12
Gambar 6.1 Soal Latihan.................................................................................................16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alat dan Bahan...............................................................................................6


Tabel 4.1 Hasil Percobaan dengan Lampu TL.................................................................9
Tabel 4.2 Hasil Percobaan dengan Motor......................................................................9
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Teori Percobaan dengan Lampu TL...................................11
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Teori Percobaan dengan Motor........................................13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu permasalahan yang sering kita dengar dalam penggunaan energi
listrik untuk level industri adalah masalah faktor daya atau cos φ dan pemasangan
kapasitor. Apabila cos φ lebih rendah dari 0.85 maka daya reaktif yang dihasilkan
dari beban industri tersebut akan dikenakan biaya dalam penentuan besarnya
tagihan listrik. Dalam kasus ini, pihak industri diwajibkan membayar daya reaktif
yang digunakan kepada penyedia layanan listrik. Untuk mengatasi masalah
rendahnya faktor-daya atau tingginya daya reaktif, banyak industri atau bangunan
modern memasang kapasitor. Penjelasan tentang kenapa hal ini dikenakan denda,
gimana cara mengukurnya dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pemasangan kapasitor, akan coba dibahas pada artikel di bawah ini.

1.2 Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum, praktikan diharapkan dapat :
 Menjelaskan pengaruh pemasangan kapasitor pada beban-beban
induktif
 Menghitung kebutuhan kapasitor kompensasi pada rangkaian listrik

1
BAB II
TEORI DASAR

Dalam sistem tenaga listrik dikenal tiga jenis daya, yaitu daya aktif atau real
power (P), daya reaktif atau reactive power (Q), dan daya nyata atau apparent power
(S). Daya aktif adalah daya listrik yang dibangkitkan di sisi keluaran generator, kemudian
termanfaatkan oleh konsumen; dapat dikonversi ke bentuk energi lainnya seperti energi
gerak pada motor; bisa juga menjadi energi panas pada heater; ataupun dapat diubah
kebentuk energi listrik lainnya. Perlu diingat bahwa daya ini memiliki satuan watt (W),
kilowatt (kW) atau tenaga kuda (HP).

Sedangkan daya reaktif adalah suatu besaran yang digunakan untuk


menggambarkan adanya fluktuasi daya pada saluran transmisi dan distribusi akibat
dibangkitkannya medan/daya magnetik atau beban yang bersifat induktif (seperti :
motor listrik, trafo, dan las listrik). Walaupun namanya adalah daya, daya reaktif ini tidak
nyata dan tidak bisa dimanfaatkan. Daya ini memiliki satuan volt-ampere-reaktif (VAR)
atau kilovar (kVAR). Pada konsumen level industri, beban induktif yang paling banyak
digunakan adalah motor listrik atau pompa listrik. Adanya daya reaktif ini menyebabkan
aliran daya aktif tidak bisa dilakukan secara efisien dan memerlukan peralatan listrik
yang kapasitasnya lebih besar dari daya aktif yang diperlukan.

Untuk menggambarkan seberapa efisien daya aktif yang dapat disalurkan, dalam
dunia kelistrikan dikenal suatu besaran yang disebut faktor-daya atau cos φ. Nilai
maksimum cos φ adalah 1 dan nilai minimumnya adalah 0. Semakin tinggi faktor-daya
maka semakin efisien penyaluran dayanya. Artinya juga, semakin kecil faktor-daya maka
semakin besar daya reaktifnya.

Bagi konsumen kecil atau rumah tangga, keberadaan daya reaktif tidak terlalu
menjadi masalah karena PT. PLN tidak memperhitungkannya dalam penentuan tagihan
listrik. Akan tetapi bagi konsumen besar, pabrik atau bangunan modern, PT. PLN
mensyaratkan faktor-daya harus lebih dari 0,85. Jika nilai faktor-daya kurang dari nilai
itu maka daya reaktif akan diukur dan diperhitungkan dalam penentuan besarnya
tagihan. PT. PLN melakukan ini karena aliran daya reaktif yang besar menyebabkan

2
peralatan milik PT. PLN tidak bisa bekerja secara efisien dan tidak bisa digunakan secara
maksimum.

2.1 Faktor Daya

Daya nyata merupakan jumlah daya total yang terdiri dari daya reaktif (P) dan
daya reaktif (Q) yang dirumuskan :

Hubungan ketiga daya itu dapat juga digambarkan dalam bentuk segitiga daya
seperti pada Gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Segitiga Daya

Perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) inilah dikenal dengan
istilah faktor daya atau power factor (PF). Apabila dilihat pada segitiga daya diatas,
perbandingan daya aktif (P) dan daya nyata (S) merupakan nilai cos φ. Oleh karena
hal ini, istilah faktor daya (PF) juga sering dikenal dengan sebutan nilai cos φ

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, beban yang sering digunakan pada


konsumen level industri kebanyakan bersifat induktif. Peningkatan beban yang
bersifat induktif ini pada sistem tenaga listrik dapat menurunkan nilai faktor daya
(PF) dalam proses pengiriman daya. Penurunan faktor daya (PF) ini dapat
menimbulkan berbagai kerugian, yang antara lain:

3
1. Memperbesar kebutuhan kVA
2. Penurunan Efisiensi penyaluran daya
3. Memperbesar rugi-rugi panas kawat dan peralatan
4. Mutu listrik menjadi rendah karena adanya drop tegangan

Untuk alasan kerugian akibat penurunan faktor daya (PF) inilah, penyedia
layanan listrik, PLN, menetapkan denda VAR, dalam usaha untuk menghimbau
konsumennya agar ikut berkontribusi menjaga faktor daya pada kondisi idealnya.

Salah satu cara untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan memasang
kompensasi kapasitif menggunakan kapasitor. Pada konsumen level industri istilah
ini lebih dikenal dengan sebutan pemasangan power factor correction (PFC).
Pemasangan PFC disini sama artinya dengan pemasangan PF
controller dan capacitor bank (kumpulan dari kapasitor-kapasitor yang dipasang
secara paralel).

Kapasitor adalah peralatan listrik yang bisa menghasilkan daya reaktif yang
diperlukan oleh konsumen sehingga aliran daya reaktif di saluran bisa berkurang.
Dengan kata lain, kapasitor bermanfaat untuk menaikkan faktor-daya. Dengan
memasang kapasitor, konsumen besar bisa terhindar dari tambahan tagihan listrik
karena daya reaktif yang berlebih. Semakin mahalnya tarif listrik dan semakin
tingginya keinginan untuk mengoperasikan peralatan secara efisien, menyebabkan
penggunaan kapasitor semakin banyak dan meluas. Idealnya, kapasitor dipasang di
dekat peralatan yang memerlukan daya reaktif sehingga tidak perlu terjadi adanya
aliran daya reaktif melalui kabel, trafo, atau peralatan lainnya.

4
2.2 Proses Kerja Kapasitor

Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan


rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir
masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka
tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir
ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu kapasitor
membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap)
maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor
mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya treaktif ke
beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor (-)
akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil.

Kebanyakan beban yang digunakan untuk penerangan dan daya bersifat


induktif, misalnya lampu TL, motor-motor listrik, transformator. Karena adanya daya
reaktif induktifyang ditimbulkan oleh beban tersebut, maka besarnya daya VA akan
lebih besar dari daya nyatanya. Hal ini secara teknis dan ekonomis kurang
menguntungkan. Salah satu cara mengatasinya dengan memasang kapasitor yang
paralel dengan beban.

5
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Tabel 3.1 Daftar Alat dan Bahan

No. Nama Alat dan Bahan Jumlah

1. Lampu TL 40 W/220 V/50 Hz 1 Buah

2. Motor Capacitor 1 kW, cos ɵ =0.98 1 Buah

3. Regulator Tegangan 1 Buah

4. Mini C Cascade 2 Buah

5. Multimeter Digital 1 Buah

6 Multimeter Analog 1 Buah

6. Wattmeter 1 Buah

7. Kabel penghubung/ jumper 16 Buah

8. Papan Percobaan 1 Buah

9 Saklar 1 Buah

3.2 Gambar Rangkaian Percobaan

6
1. Rangkaian Tanpa Kapasitor

Gambar 3.1 Diagram rangkaian tanpa Kapasitor

2. Diagram rangkaian dengan Kapasitor

Gambar 3.2 Diagram rangkaian dengan Kapasitor

3.3 Prosedur Percobaan

a. Membuat rangkaian seperti diagram dengan beban lampu TL dan tanpa


pemasangan kapasitor kompensasi C
b. Mengukur tegangan, arus dan daya (aktif) beban
c. Mengukur tegangan, arus dan daya (aktif) beban untuk C = 1.5 μF , 3 μF , 4.5
μF dan 6 μF .
d. Membuat rangkaian seperti diagram dengan beban motor kapasitor
e. Mengukur tegangan, arus dan daya (aktif) beban

7
f. Mengukur tegangan, arus dan daya (aktif) beban pada C = 6 μF , 9 μF , 20 μF
dan 22 μF
g. Menghitung daya S, Q dan faktor daya (cos phi) untuk masing-masing
pengukuran di atas

3.4 Analisa Perhitungan


Dalam analisa perhitungan digunakan beberapa formula. Adapun rumus lain
yang digunakan adalah, sebagai berikut :
1. Daya Sem
S=V x I

2. Daya Aktif
P=S cos θ

3. Daya Reaktif

Q= √ S2 −P 2

4. sin θ
Q
sin θ=
S

5. cos θ
P
cos θ=
S

8
BAB IV

DATA DAN HASIL PERCOBAAN

4.1 Data Percobaan


1. Perbaikan faktor daya dengan Lampu TL
Tabel 4.1. Hasil Percobaan Dengan Lampu TL

BEBAN VS I (A) P (W)


TL tanpa C 228 0,36 48
TL dengan Capasitor

TL // 1,5 228 0,29 49


TL // 3 228 0,24 50
TL // 4 228 0,22 50
TL // 6 228 0,23 50

2. Perbaikan Faktor daya dengan Motor


Tabel 4.2. Hasil Percobaan Dengan Motor

BEBAN VS I (A) P (W)


Motor tanpa C 150 1,67 176
Motor dengan Capasitor

Motor // 6 150 1,80 178


Motor // 9 150 1,96 180
Motor // 20 150 2,34 184
Motor // 22 150 2,42 186

9
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Perhitungan Teori

1. Percobaan dengan Lampu TL

Gambar 5.1 Lampu TL


a. Tanpa Kapasitor
 P=46 W
 S=V x I
¿ 220 x 0 , 38
¿ 83 , 6 VA
 Q= √ S2 −P 2

¿ √ 83 , 6 −46
2 2

¿ √ 6988−2216
¿ √ 4175
¿ 69 , 8 VAR
P
 cos θ=
S
46
¿
83 , 6
¿0,5
Q
 sin θ=
S
69 , 8
¿
83 , 6

10
¿0,8
b. Menggunakan Kapasitor (1,5 µf)
 P=46 W
 S=V x I
¿ 220 x 0 , 31
¿ 68 , 2VA
 Q= √ S2 −P 2

¿ √ 68 , 22−46 2
¿ √ 4624−2216
¿ √ 2408
¿ 50 , 35VAR
P
 cos θ=
S
46
¿
68 ,2
¿0,6
Q
 sin θ=
S
50 ,35
¿
68 ,2
¿0,7
Untuk Kapasitor 3,4,6 µF dapat di tulis dengan menggunakan rumus
yang sama. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Teori Percobaan Percobaan Dengan Lampu TL

BEBAN VS I (A) P (W) Q (VAR) S (VA) Cos ϕ Sin ϕ


TL tanpa C 220 0,38 46 69,8 83,6 0,5 0,8
TL dengan Capasitor

TL // 1,5 220 0,31 46 50,35 68,2 0,6 0,7


TL // 3 220 0,24 46 25,91 52,8 0,86 0,5
TL // 4 220 0,22 46 15,91 48,4 0,9 0,5
TL // 6 220 0,21 46 4,29 46,2 0,9 0,08

11
2. Percobaan
dengan Motor

Gambar 5.2 Name Plate Motor


a. Motor Tanpa Kapasitor
 P=185 W
 S=V x I
¿ 150 x 1 , 66
¿ 249 VA
 Q= √ S2 −P 2

¿ √ 2492−1852
¿ √ 62001−34225
¿ √ 27776
¿ 166 , 66 VAR
P
 cos θ=
S
185
¿
249
¿0,7
Q
 sin θ=
S
166 ,66
¿
249
¿0,6

12
b. Menggunakan Kapasitor 6 μF
 P=185 W
 S=V x I
¿ 150 x 1 , 86
¿ 277 , 5 VA
 Q= √ S2 −P 2

¿ √ 277 , 52−1852
¿ √ 7706−34225
¿ √ 42782
¿ 206 , 83 VAR
P
 cos θ=
S
185
¿
277 ,5
¿0,6
Q
 sin θ=
S
206 , 83
¿
277 , 5
¿0,7
Untuk Kapasitor 6,9,20,dan 22 µF dapat ditulis dengan menggunakan rumus
yang sama. Dan hasil lengkapnya dapadt dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Teori Percobaan Percobaan Dengan Motor

BEBAN VS I (A) P (W) Q (VAR) S (VA) Cos ϕ Sin ϕ


Motor tanpa C 150 1,66 185 166,66 249 0,7 0,6
Motor dengan Capasitor

Motor // 6 150 1,86 185 296,83 277,5 0,6 0,7

13
Motor // 9 150 1,96 185 228,89 294 0,6 0,7
Motor // 20 150 2,34 185 298,22 351 0,5 0,8
Motor // 22 150 2,45 185 317,53 347,5 0,5 0,8

5.2 Analisa Hasil Praktikum


1. Pada Percobaan pertama , yaitu melakukan percobaan dengan menggunakan
lampu TL yang di hubungkan pada rangkaian yang terhubung dengan sumber
220V, tahap awal yakni dengan menghubung langsung pada sumber dan nilai
pada alat ukur Ammeter = 0,38 A, Voltmeter = 220 V, dan Wattmeter = 46 W.
Dan kemudian pada tahap kedua , rangkaian diubah dengan menambahkan
capactitor bernilai 1,5 Μf, dari tahap kedua ini di dapati hasil Ammeter = 0,31 A,
Voltmeter = 220 V, dan Wattmeter = 46 W. Hasil tersebut menunjukan bahwa
adanya perubahan pada arus ketika sesudah diberi kapasitor dengan daya yang
tetap dan tegangan tetap. Tahap selanjutnya menggunakan kapasitor 3,4,6 µF ,
dan ternyata juga mendapat hasil yang sama di mana hanya arus yang berubah
menjadi lebih kecil. Dan dari hasil tersebut kemudian di konversi kedalam
sebuah rumus untuk mencari P,Q ,Sin 0 , dan Cos 0. Dan di dapati Sin 0 nilainya
mengecil ketika nilai capacitor berubah, dan Cos 0 nilianya bertambah menjadi
lebih besar ketika adanya perubahan nilai capacitor.
2. Pada Percobaan Kedua , yaitu melakukan percobaan dengan menggunakan
Motor yang di hubungkan pada rangkaian yang terhubung dengan sumber
regulator tegangan 150 V, tahap awal yakni dengan menghubung langsung pada
sumber yang dinaikan secara bertahap hingga mendapati tegangan 150V dan
nilai pada alat ukur Ammeter = 1,66 A, Voltmeter = 150 V, dan Wattmeter = 185
W. Dan kemudian pada tahap kedua , rangkaian diubah dengan menambahkan
capactitor bernilai 6 Μf, dari tahap kedua ini di dapati hasil Ammeter = 1,86 A,
Voltmeter = 150 V, dan Wattmeter = 185 W. Hasil tersebut menunjukan bahwa
adanya perubahan pada arus ketika sesudah diberi kapasitor dengan daya yang
tetap dan tegangan tetap. Tahap selanjutnya menggunakan kapasitor 6,20,22 µF
, dan ternyata juga mendapat hasil yang sama di mana hanya arus yang berubah

14
menjadi lebih besar. Dan dari hasil tersebut kemudian di konversi kedalam
sebuah rumus untuk mencari P,Q ,Sin 0 , dan Cos 0. Dan di dapati Sin 0 nilainya
membesar ketika nilai capacitor berubah, dan Cos 0 nilianya bertambah menjadi
lebih kecil ketika adanya perubahan nilai capacitor.

15
BAB VI

JAWABAN PERTANYAAN

Soal 1

Tentukan dan hitung nilai C agar faktor daya = 1, untuk masing-masing beban!

Solusi

Untuk mendapatkan faktor daya=1, karena bersifat Resistive maka P=S. Sehingga
diperoleh:

QL – QC = 0, sehingga QL=QC.

Misal QL = 64,54

QL= QC = 64,54

2
VC
QC=
XC

2 2
VC 220
XC= = =749 , 92 Ω
QC 64 , 54

1
XC=
2 ɳfC

1
C=
2ɳf X C

1
C=
2 x 3 ,14 x 50 x 749 , 92

¿ 4 , 24 x 10−6 F

¿ 4 , 24 µF

16
Soal 2

Kerjakan soal berikut: (Tentukan C agar faktor daya =0,94)

Gambar 6.1 Soal Latihan

Jawaban
Untuk mendapatkan faktor daya = 0,94
Misal QL = 68,48 VAR
cos ϴ=0 , 94=19 , 95 0
Q L=P tan ϴ=45. tan 19 , 95 0=16 , 33 VAR
Q C=68 , 48 – 16 , 33=52, 15 VAR

2
VC
QC=
XC

2 2
VC 220
XC= = =928 ,09 Ω
QC 52 ,15

1
XC=
2 ɳfC

1
C=
2ɳf X C

1
C=
2 x 3 ,14 x 50 x 928 , 09
¿ 3 , 43 x 10−6 F

¿ 3 , 43 µF

17
BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Setelah melakukan melakukan percobaan pengukuran listrik dasar dan


melakukan analisis terhadap hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Dapat mengetahui pengaruh dari pemasangan kapasitor pada rangkaian
beban induktor untuk memperbaikan nilai faktor daya dalam suatu
rangkaian.
2. Dapat mengetahui nilai kapasitor yang dibutuhkan untuk mengubah nilai
faktor daya mendekati nilai sempurna yaitu 1.

7.2 Saran
Setelah melakukan praktek laboratorium pengukuran listrik dasar, maka
praktikan ingin menyampaikan beberapa hal yang kiranya dapat menjadi perhatian
oleh praktikan dan dosen pembimbing :

1. Praktikan diharapkan mengikuti prosedur dalam merangkai dan mengukur


komponen listrik, agar terhindar dari bahaya dan juga resiko kerusakan
pada alat praktikum.
2. Praktikan juga diharapkan membaca materi sebelum memasuki
laboratorium agar memiliki dasar untuk melakukan pengukuran.Dosen
pembimbing di harapkan lebih memperhatikan praktikannya agar tidak
terjadi kesalahan yang dapat membahayakan praktikan dan juga dapat
membantu menghindari kerusakan pada alat ukur.

18
DAFTAR PUSTAKA

------- . Jobsheet Laboratorium Pengukuran Dasar. Makassar: Politeknik Negeri Ujung


Pandang

19

Anda mungkin juga menyukai