Anda di halaman 1dari 11

ILMU BAHAN LISTRIK

BAHAN ISOLASI MINERAL

OLEH :

ARIQAH TRIANA M. (32119056)


IVO YOSUA (32118037)
KELOMPOK 5
32119054
1C

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Assalamu’aikum Wr. Wb
 
Puji dan syukur kita haturkan akan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dankarunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam
dan salawat kepada BagindaNabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu Islam, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ISOLASI MINERAL” dengan
lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
perolehdari berbagai sumber yang berkaitan dengan mata kuliah kimia bahan
serta infomasi darimedia massa yang berhubungan dengan mata kuliah kimia
dasar, tak lupa penulis ucapkanterima kasih kepada pengajar matakuliah
kimia bahan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehinggadapat
diselesaikannya makalah ini.Kami harap, dengan membaca makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua,dalam hal ini dapat menambah
wawasan kita mengenai isolasi mineral, khususnya bagipembaca. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkankritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul..................................................................................

Kata Pengantar.....................................................................................

Daftar Isi.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................
C. Tujuan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A. Penjelasan Bahan Isolasi Mineral..................................................
B. Jenis – jenis Bahan Isolasi Mineral................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................


A. Kesimpulan................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Neon, Argon, dan Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel sistem
periodic unsur yang memiliki lambing Ne, Ar, dan Kr. Ne, Ar, dan Kr termasuk
dalam golongan gas mulia (golongan VIII A) dimana gas ini tidak berwarna dan
lembam (inert). Gas Neon memberikan pendar warna yang sangat khas yaitu
pendar warna kemerahan jika ditempatkan didalam tabung hampa (vacum
discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon, argon, dan krypton
dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda (sign) dan lampu lampu reklame
dan juga lampu pijar.

Bahan-bahan isolasi mineral yang dimaksudkan di sini adalah bahan-bahan


yang diperoleh dari tambang dan digunakan sebagai isolasi pada ikatan
kimia atau keadaan alaminya tanpa proses kimia atau termal sebelumnya

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bahan isolasi?
2. Apa saja macam isolasi mineral?

C. Tujuan
1. Mengetahui unsur-unsur dan ikatan isolator mineral.
2. Mengetahui sifat isolasi mineral
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahan Isolasi Mineral


Bahan isolasi merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan bagian-
bagian yang bertegangan atau bagian bagian yang aktif. Bahan isolasi merupakan
suatu peralatan yang digunakan sebagai pembatas dan pengaman dan peralatan
listrik yang mempunyai kekuatan listrik yang cukup menjamin sistem keselamatan
yang diperlukan pada saat peralatan listrik tersebut beroperasi maupun tidak
beroperasi. Jika fungsi bahan ini, fungsi utamanya sebagai pengisolasi maka
dinamakan bahan isolasi, sedangkan bilamana fungsi utamanya sebagai
penyimpan muatan listrik maka ini bahan dielektrik. Didalam bahan elektron
terikat kuat pada atom nukleusnya sehingga konduksi oleh elektron tidak akan
terjadi.

B. Jenis-jenis Bahan Isolasi Mineral

Bahan-bahan isolasi mineral yang dimaksudkan diperoleh dari tambang ini adalah
:

1. MIKA
Mika adalah salah satu bahan isolasi mineral yang sangat pentingkarena
mempunyai resistansi serta kekuatan mekanik yang tinggi, tahan panas dan tahan
terhadap pengaruh tiap air di samping mempunyai elastisitas yang bagus. Mika
digunakan sebagai isolasi pada mesin mesin besar dengan kekuatan tinggi
misalnya:
generator turbo, generator hidro pada pembangkit, motor-motor traksi. Juga dapat
digunakan unutk kaca penjenguk pada tungku-tungku untuk melihat bagian dari
dalam tungku. Terdapat berbagai macam mika diantaranya mika muskovit dan
flogopit.
Sifat pengisolasian dari muskovit adalah lebih baik dibandingkan dengan
Flogopit. Demikian pula dengan sifat mekanisnya. Perbandingan dari keduanya
Dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel perbandingan sifat kelistrikan muskovit dengan flogopit

Tan δ . 10^4
Jenis Mika Resistivitas ( Ohm. Cm)
f = 50 Hz
Muskovit 10 14 hingga 10^16 150

Flogopit 10 13 hingga 10^14 500

Tegangan tembus dari muskovit adalah bertambah untuk ketebalan yang lebih
tipis (ketebalan berkurang).

Dengan kata lain, tegangan tembus dari mika jenis muskovit adalah tidak
berbanding lurus dengan ketebalannya. Permivitas mika adalah 5 hingga 10. Sifat-sifat
pengisolasian mika searah panjangnya adalah makin rendah disbanding dengan arah
melintangnya. Sebagai contoh: resis-tivitas volume bpaling rendah adalah 10^9 ohm-cm,
sedangkan tanδ naik hingga 0,1. Muskovit mempunyai ketahanan abarasi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan flogovit. Sifat ini penting untuk menentukan pemilihan
bahan bahan isolasi bagian-bagian yang bergerak, misalnya komulator.

Sebagai gambaran, untuk komulator yang menggunakan isolasi muskovit


diantara lamel-lamelnya, justru lamelnya akan terlebih dahulu haus disbanding
isolasinya setelah kena sikat arang selama pemakaian. Sedangkan, pemakaian flogovit
untuk hal yang sama, tingkat keausannya relatif sama dengan tingkat keausan
lamelnya, dengan demikian pada pemakaian kedua bahan isolasi untuk contoh di atas
akan mempunyai hubungan yang erat dengan jangka waktu perawatan terhadap
komulatornya.

Pada suhu yang tinggi (diatas batas suhu kerja 1250° -1300°C) komposisi air yang
terkandung di dalam mika akan menguap sehingga sifat mekanis dan elektrisnya berubah.
Jenis-jenis flogovit yang banyak mengadung air adalah agak lunak dan
kemampuan isolasinya lebih rendah. Flogovit jenis ini mulai menunjukkan gejala
kerusakan pada suhu 150°-250°C.

Bahan fluoroflogopit sintetis adalah bahan cadangan yang digunakan untuk


menggantikan bahan mika alami. Bahan ini didapat dengan melelehkan jenis mika
khusus di dalam dapur tinggi pada suhu tinggi sehingga mika tersebut lumer yang
selanjutnya dikristalisasi.

2. Mikanit
Seperti telah dijelaskan, bahwa mika adalah bahan isolasi yang kemampuan isolasinya
tinggi dapat diperoleh dari tambang dengan jumlah besar denga ukuran atau dimensi
yang terbatas. Sering kali pada salah satu sisi mikanit dilapisi dengan kertas atau kain
dengan tujuan mendapatkan kekuatan mekanis yang lebih tinggi atau untuk menjaga
agar tidak terjadi keretakan ketika dibengkokkan.
Beberapa mikanit sesuai dengan penggunaannya :
a. Mikanit Komutator
Mikanit ini digunakan untuk bahan isolasi antara lamel_lamel pada komutator
mesin dc. Mikanit komutator mengandung bahan pengikat maksimum 4%,
mempunyai massa jenis 2,4 hingga 2,6 gram/cm³. Secara mekanis mikanit ini
adalah kuat karena pada waktu pengerjaannya digunakan tekanan tinggi,
mengandung sedikit resin, tahan aus walupun mendapat tekanan yang tinggi
dan suhu kerjaanya hingga 180° C.

b. Mikanit Lempengan
Lempengan mikanit diproduksi dari muskovit atau flugovit atau dari paduan
keduanya dengan bahan pengikat sirlak atau gliptal. Untuk keperluan
pembuatan lempengan tersebut kandungan mikanya dibuat 75 hingga 85%
sedangkan bahan pengikatnya adalah berkisar 15 hingga 25%. Lempengan
diperlukan untukisolasi yang tidak memerlukan bengkokan.

c. Mikanit Cetakan
Mikanit ini dibuat berbagai bentuk sesuai dengan keperluan. Cara pembentukannya
adalah dengan dipanasi kemudian cetak sebelum didinginkan. Penggunaanya antara lain:
pengisolasian antar poros dengan komutator antara poros dengan intorotor.

d. Kertas Mika
Ini adalah salah satu jenis dari mekanit cetakan. Salah satu sisinya dilapisi
dengan kertas setebal 0,05 hingga 0,06 mm. Penggunannya adalah untuk
membuat isolasi yang keras pada belitan jangkar mesin tegangan tinggi.
Kertas mika dibuat dari muskovit atau flogovit dengan bahan pengikat sirlak
atau resin sintetis.

e. Mikanit Fleksibel
Mikanit jenis ini pada suhu kamar dapat dibengkokkan tanpa pemanas lagi.
Penggunannya antara lain adalah untuk penyekat fleksibel, isolasi alur pada
mesin listrik. Mikanit Fleksibel diproduksi dalam bentuk lempengan dengan
ketebalan 0,15 hingga 0,6 mm, terbuat dari muskovit atau flogovit yang
dilapisi dengan minyak vernis bitumen ataua dilapisi dengan minyak vernis
gliptal.

f. Pita Mikal
Ini adalah salah satu macam dari mikanit fleksibel. Pita mika ini dibuat
lembaran-lembaran yang relatif besar, kemudian dipotong-potong dengan
ukuran lebar tertentu dan digulung. Pita mika dibuat dari muskovit atau
flogovit dilapisi vernis baik vernis hitam atau jernih.

Pita mika diberi warna cerah mempunyai ketahanan terhadap panas yang lebih
tinggi, penggunannya digunakan terutama untuk isolasi belitan rotor pada
generator turbo. Karena itu sering kali pita mika disebut “pita mika kotor”.
Kadang-kadang pula pita mika yang dilapisi dengan sutera atau kain kaca.
Proses pemotongan lembaran mika menjadi pita ditunjukan pada gambar
berikut. Pertama kali mika digulung pada pengglung 1 kemudian dilewatkan
penggulung yang lebih halus yaitu 2, dipotong dengan pisau 3 dan terakhir
digulung pada penggulung 4. Pisau 3 dan 2 macam yaitu pisaucakram dan
pisau silindris.

3. Bahan isolasi mineral lain


Beberapa bahan isolasi mineral lain disamping mika yaitu : marmer, batu tulis dan
klorida padat yang penggunaannya sebagai isolator pada Papan Penghub Bagi (PHB).
a. Marmer
Marmer mempunyai ikatan kimia seperti halnya batu kapur yaitu CaCo3,
tetapi sifat fisiknya berbeda. Marmer lebih keras dari pada kapur dan dapat
dipoles hingga mengkilap. Marmer dapat ditambang dari tanah dalam bentuk
lempengan-lempengan tebal kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki kemudian dipoles. Marmer mempunyai masa jenis paling rendah 2,6
g/cm3, makin tinggi kepadatannya makin tinggi masa jenisnya, makin kecil kristalnya,
makin tidak
higroskopis dan makin baik hasilnya jika dipoles.

Untuk mendapatkan marmer yang kemampuan listriknya makin baik, marmer


perlu diimpreganasi dengan parafin, polistrin, bitumen, minyak dan
sebagainya. Mamer sifatnya regas dan sensitive terhadap asam. Warna yang
alami dari marmer adalah putih atau abu-abu atau kuning atau kemerah-
merahan. Kalau dipanasi pada suhu tinggi kemudian didinginkan mendadak
marmer akan retak.

b. Batu tulis
Warnanya abu-abu kehitam-hitaman, strukturnya berlapis-lapis sehingga
dapat dibentuk sebagai papan (sepanjang lapisannya) dengan menggunakn
palu dan pahat serta pengasah.

c. Klorida
Bahan ini warnanya abu-abu yang mempunyai sifat kelistrikan dan kekuatan
mekanis dibawah batutulis. Karena itulah mudah dipotong, digergaji dan
dibor. Klorida padat sangat higroskopis. Jika akan digunakan sebagai isolator
harus terlebih diimpregansi denga resin misalnya : bakelit yang dicairkan, agar
sifat kelistrikannya serta kekuatan mekanisnya naik serta higroskopisitasnya
menurun.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahan isolasi merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian


yang bertegangan atau bagian bagian yang aktif. Bahan isolasi merupakan suatu
peralatan yang digunakan sebagai pembatas dan pengaman dan peralatan listrik
yang mempunyai kekuatan listrik yang cukup menjamin sistem keselamatan yang
diperlukan pada saat peralatan listrik tersebut beroperasi maupun tidak beroperasi.
Jika fungsi bahan ini, fungsi utamanya sebagai pengisolasi maka dinamakan bahan
isolasi, sedangkan bilamana fungsi utamanya sebagai penyimpan muatan listrik
maka ini bahan dielektrik. Didalam bahan elektron terikat kuat pada atom
nukleusnya sehingga konduksi oleh elektron tidak akan terjadi.

Adapun jenis jenis bahan isolasi mineral yang dimaksud adalah Mika, Mikanit,
serta bahan isolasi lain seperti marmer, batu tulis, dan klorida.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/bahan-isolasi-mineral.html
https://dokumen.tips/documents/bahan-isolasi-mineral-55a931e5f0942.html

Anda mungkin juga menyukai