1. Pengertian
Daya adalah laju energi yang dihantarkan selama melakukan usaha di dalam
periode waktu tertentu.
3. Cara Kerja
Dalam pengukuran daya, ada 2 metode yaitu:
1. Metode Pengukuran Daya Secara Tidak Langsung Ada dua jenis pengukuran
daya menggunakan metode pengukuran tak langsung, ditinjau dari letak kedua
alat ukur, yaitu ampermeter dan voltmeter. Voltmeter dipasang sebelum
ampermeter.Voltmeter dipasang setelah Ampermeter.
2. Metode Pengukuran Daya Secara Langsung Pengukuran daya listrik secara
langsung adalah dengan menggunakan wattmeter. Wattmeter adalah instrumen
pengukur daya listrik yang pembacaannya dalam satuan watt dimana merupakan
kombinasi voltmeter dan amperemeter. Dalam pengoperasiannya harus
memperhatikan petunjuk yang ada pada manual book atau tabel yang tertera pada
voltmeter
Adapun aturan atau cara dalam menggunakan alat ukur WATT meter antara lain :
1. Pastikan posisi membaca alat ukur tersebut.
2. Pastikan membaca dengan TABEL UKUR
3. Menentukan TEGANGAN dan ARUS yang digunakan
4. Memilih alat ukur WATT meter dengan ditandai simbol “ W“
5. Pastikan alat ukur sesuai sumber tegangan yang digunakan
6. Pastikan skala meter yang dibaca disesuaikan dengan tabel ukur
4. Jenis-Jenis Pengukuran
Adapun macam-macam Watmeter dibagi menjadi 3, yaitu:
b. Wattmeter Induksi
Perbedaan dengan wattmeter jenis dinamometer adalah wattmeter induksi hanya
dapat dipakai dengan suplai listrik bolak balik sedangkan wattmeter jenis
dinamometer dapat dipakai baik dengan suplai listrik bolak balik atau
searah.Kelebihan dan keterbatasan wattmeter induksi yaitu wattmeter induks
imempunyai skala lebar, bebas pengaruh medan liar, serta mempunyai
peredaman bagus. Selain itu, alat ukur ini juga bebas dari error akibat frekuensi.
Kelemahannya adalah timbulnya error yang kadang-kadang serius yang
diakibatkan oleh pengaruh suhu sebab suhu ini berpengaruh pada tahanan lintasan
arus eddy.
Pengukuran daya arus searah dapat dilakukan dengan alat ukur wattmeter.
Didalam instrumen ini terdapat dua macam kumparan yaitu kumparan arus dan
kumparan tegangan. Kopel yang dikalikan oleh kedua macam kumparan
tersebut berbanding lurus dari hasil perkalian arus dan tegangan. Daya listrik
dalam pengertiannya dapat dikelompokkan dalam dua kelompok sesuai dengan
catu tenaga listriknya, yaitu daya listrik DC dan daya listrik AC. Daya listrik DC
dirumuskan sebagai Dimana P = daya (Watt), V = tegangan (Volt), I = arus
(Ampere) Daya listrik AC ada dua macam yaitu daya untuk satu phase dan daya
untuk tiga phase. Pada sistem satu phase dirumuskan sebagai berikut P = VI
c. Wattmeter digital
Wattmeter elektronik digital modern / energi meter menghasilkan sampel
tegangan dan arus ribuan kali dalam sedetik. Nilai rata-rata tegangan instan yang
dikalikan dengan arus adalah true power (daya murni). Daya murni yang dibagi
oleh volt-ampere (VA) nyata adalah power factor. Rangkaian komputer
menggunakan nilai sampel untuk menghitung tegangan RMS, arus RMS, VA,
power (watt), power factor, dan kilowatt-hours (kwh). Model yang sederhana
menampilkan
informasi tersebut pada layar
display LCD. Model yang
lebih canggih menyimpan
informasi tersebut dalam
beberapa waktu lamanya, serta
dapat mengirimkannya ke
peralatan lapangan atau lokasi
pusat.
d. Gambar Rangkaian
c. Gambar Rangkaian
d. Cara Kerja
Apabila cos phi = 1, akibatnya torsi akan bekerja pada kumparan penunjuk yang
akan membentuk bidangnya tegak lurus dengan sumbu magnet Bersama
kumparan F1=F2 yaitu bersesuaian dengan posisi jarum penunjuk cos phi = 1.
Dan apabila cos phi = 0, akibatnya tidak ada torsi pada kumparan penunjuk tetapi
torsi yang bekerja pada kumparan penyeimbang akan membuat bidangnya tegak
lurus dengan sumbu magnet Bersama dari F1=F2.
f. Teknik pengukuran
Cara merubah batas ukur pada alat ukur cosphimeter dilakukan dengan menambah
atau mengurangi tahanan sebelum besaran listrik masuk ke komponen utama alat
ukur dengan perbandingan nilai tertentu terhadap nilai tahanan alat ukur, sehingga
besaran sebenarnya yang masuk pada komponen utama alat ukur tetap pada batas
semula.
g. Soal
1. 11 batang lampu TL 36 watt dirangkai secara seri pada sumber tegangan
bolak-balik, jika diketahui total daya semu pada rangkaian lampu tersebut
adalah 792 VA. Berapakah nilai faktor dayanya ?
Jawab :
Diketahui :
P = 36 watt × 11 = 396 watt
S = 792 VA
Ditanyakan : cos φ=?
Penyelesaian :
P
Cos φ=
S
396
Cos φ=
792
Cos φ=0,54