SKRIPSI
Oleh:
PINTOR S. LUMBANTORUAN
NIM. D1021181048
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan anugerah-Nya serta telah memberikan kesempatan, kesehatan dan
kemudahan sehingga penulis dapat menyusun tugas akhir yang berjudul
“PENGARUH DAYA KELUARAN TURBIN TERHADAP EFISIENSI
GENERATOR PLTU SINTANG ( 3 x 7 MW )”.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengalami berbagai hambatan.
Namun, semua hal itu dapat dilalui atas bantuan dan bimbingan serta pengarahan
dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr.-Ing. Seno D. Panjaitan, S.T., M.T., IPM., selaku Ketua
Jurusan Teknik Elektro.
2. Bapak Elang Derdian Marindani, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Elektro.
3. Bapak Dr. Ir. H. M Iqbal Arsyad, M.T., IPM., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
4. Bapak Yandri, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan kepada penulis untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Ir. Kho Hie Khwee, M.T., IPM., selaku Dosen Pembimbing
Pendamping Tugas Akhir.
6. Bapak Ir. Ayong Hiendro, S.T., M.T., IPM., selaku Dosen Penguji Utama
Tugas Akhir.
7. Bapak Prof. Dr. Eng. Ir. M. Ismail Yusuf, M.T., selaku Dosen Penguji
Pendamping Tugas Akhir.
8. Kedua Orang Tua Serta Keluarga Besar penulis yang selalu memberikan
dukungan dan semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
i
9. Semua jajaran staf dan karyawan PLTU Sintang yang telah bersedia
membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan kedepannya.
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan serta pengetahuan khususnya dibidang ketenaga-listrikan bagi
kita semua.
Pintor S. Lumbantoruan.
D1021181048
ii
ABSTRAK
Generator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi sebagai alat yang dapat
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Efisiensi dari generator akan mempengaruhi
kinerja dari sistem PLTU, semakin besar efisiensi generatornya maka keandalan sistem juga
semakin baik, maka dari itu efisiensi generator merupakan suatu hal penting untuk menjaga kualitas
energi listrik yang akan di salurkan ke konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghitung pengaruh daya aktual turbin terhadap efisiensi generator. Penelitian ini dilakukan
dengan metode kuantitatif, dimana metode ini menggunakan perhitungan data-data yang ada pada
PLTU Sintang 3 x 7 MW kemudian diolah menggunakan rumus-rumus berdasarkan jurnal-jurnal
yang berkaitan dengan efisiensi generator. Data yang digunakan untuk penelitian ini didapatkan dari
beberapa pihak terkait yaitu CCR (Central Control Room) dan Engineering Team PLTU Sintang
dan data yang diperoleh dari software SteamProperty. Berdasarkan perolehan nilai rata-rata efisiensi
generator unit 1 sebesar 87,46%, dengan beban rata-rata 4,26 MW dan daya aktual turbin 4,88 MW.
Dapat dilihat bahwa efisiensi terendah terjadi pada hari ke-1 dengan efisiensi sebesar 78,83%,
sedangkan nilai efisiensi tertinggi terjadi pada hari ke-5 dengan efisiensi sebesar 91,28%. Perubahan
beban pada generator dapat mempengaruhi nilai efisiensi generator diikuti perubahan daya aktual
turbin, dimana: Jika beban tetap daya turbin naik, maka efisiensi generator nya semakin kecil. Jika
beban tetap daya turbin turun, maka efisiensi generatornya semakin besar. Jika beban naik daya
turbin tetap, maka efisiensi generator nya semakin besar. Jika beban tetap daya turbin tetap dengan
asumsi nilai daya kedua faktor tersebut mendekati, maka efisensi generatornya besar.
iii
ABSTRACT
A generator is an electrical device that functions as a tool that can convert mechanical
energy into electrical energy. The efficiency of the generator will affect the performance of the
PLTU system, the greater the generator efficiency, the better the generator efficiency, therefore
generator efficiency is an important thing to maintain the quality of electrical energy that will be
distributed to consumers. The aim of this research is to calculate the effect of actual turbine power
on generator efficiency. This research was carried out using a quantitative method, where this
method uses calculations of existing data from PLTU Sintang 3 x 7 MW and then processed using
formulas based on journals related to generator efficiency. The data used for this research was
obtained from several related parties, namely the CCR (Central Control Room) and the PLTU
Sintang Engineering Team and data obtained from SteamProperty software. Based on the average
value obtained, the efficiency of generator unit 1 is 87.46%, with an average load of 4.26 MW and
actual turbine power of 4.88 MW. It can be seen that the lowest efficiency occurred on day 1 with
an efficiency of 78.83%, while the highest efficiency value occurred on day 5 with an efficiency of
91.28%. Changes in the load on the generator can affect the generator efficiency value followed by
changes in the actual turbine power, where: If the load remains constant, the turbine power increases,
then the generator efficiency becomes smaller. If the fixed load decreases the turbine power, the
generator efficiency increases. If the load increases, the turbine power remains constant, then the
generator efficiency becomes greater. If the load remains constant, the turbine power remains,
assuming the power values of the two factors are close, then the generator efficiency is large.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN
SURAT KETERANGAN SELESAI PENULISAN SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... I-1
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................. III-1
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... V-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.14 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 7 Oktober 2022 ) ............................................................................................ IV-44
Gambar 4.15 Histogram pengaruh beban generator dan daya aktual turbin terhadap
efisiensi generator ............................................................................................ IV-47
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data beban generator (1-2 Oktober per 2 Jam )….…........................ IV-3
Tabel 4.5 Data hasil perhitungan kualitas uap (𝑥) ............................................. IV-9
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan entalpi keluar turbin kondisi isentropis ( ℎ2𝑠 )
......................................................................................................... IV-14
Tabel 4.7 Data hasil perhitungan daya isentropis (𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠) .................. IV-21
Tabel 4.8 Data hasil perhitungan efisiensi turbin (ɳ𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛) .......................... IV-26
Tabel 4.9 Data hasil perhitungan daya aktual turbin (𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) .................. IV-32
Tabel 4.10 Data hasil perhitungan efisiensi generator (ɳ𝑔𝑒𝑛) ........................ IV-36
Tabel 4.12 Tabel hubungan beban dan daya aktual turbin terhadap efisiensi
generator .......................................................................................... IV-40
viii
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
I-2
II-1
II-2
CWP
Kapuas SH Tube
River Clarifi
Economizer
er Industrial Tube
Water Boiler
A Feed
UJP PLTU SINTANG
Filter Pump
3 X 7 MW Preeheater
Pump
KALIMANTAN BARAT Wall Tube
Multimedia
Filter
SIKLUS AIR
Carbon Pump
Deaerator
RO System
UV Sterilizer
Cartridge HP Pump
Filter Gland Steam
Demin Tank
Condemnser Air Ejector
Treated Condenser
Antiscalant CEP
Water Tank
Tank
Mixbed Pump A
Demin
A B Intermediate B
Pump
Tank Mixed bed
Vassel
Booster Pump
1. Bearing
Bearing (bantalan) digunakan untuk menyangga rotor sehingga dapat membuat
rotor stabil/ lurus pada posisinya, sehingga dalam casing dan rotor dapat berputar
dengan bebas dan pastinya aman.
2. Main Stop Valve
MSV merupakan katup yang menutup dengan cepaat, MSV digunakan untuk
menutup aliran uap dari boiler ke turbin. Katup ini difungsikan hanya untuk
membuka secara penuh dan menutup secara penuh.
II-7
3. Governor valve
Governor valve merupakan sebuah Katup yang digunakan untuk mengontrol
kecepatan aliran uap ke turbin yang bertujuan untuk mengendalikan putaran turbin
uap.
4. Reheat Stop Valve
RSV berfungsi untuk menutup / memblokir dengan cepat aliran steam dari
reheater ke intermediate pressure turbin apabila sistem dalam keadaan bahaya.
5. Intercept Valve
Interceptor valve berfungsi untuk mengatur putaran pada intermediate pressure
turbin dan membatasi putarannya pada batas tertentu.
6. Katup Ekstraksi Satu Arah
Katup Ekstraksi Satu Arah merupakan salah satu katup yang berfungsi untuk
mencegah over speed yang kemungkinan dialami turbin yang diakibatkan oleh
aliran balik uap ekstraksi dari pemanas awal ke turbin atau water induction diturbin
uap.
7. Katup Ventilasi
Katup ventilasi berfungsi sebagai penyambung saluran MSV dengan HP turbin,
RSV dengan IP turbin dan IP turbin dengan kondensor.
8. Katup Drain
Fungsi utama katup drain adalah untuk membersihkan saluran pipa-pipa uap
dari air, adanya air dalam saluran uap dapat mengakibatkan water damage,korosi,
dan water hammer.
9. Turning Gear
Turning gear berfungsi untuk memutar poros turbin pada saat turbin start awal
dan pada saat shutdown.
10. High Pressure Bypass
Valve HP bypass merupakan salah satu katup yang berfungsi untuk mengalirkan
steam dari superheater ketika turbin trip atau belum mulai bekerja. Steam langsung
dialirkan ke reheater dan kemudian mengalami pemanasan ulang.
II-8
4) Boiler Feed Pump (BFP), BFP berfungsi untuk memompa air umpan dari
deaerator menuju ke boiler, namun sebelum masuk ke boiler air umpan
dipanaskan terlebih dahulu melalui highpressure heater (5, 6 dan 7) dan
economizer.
Secara singkat prinsip kerja turbin uap pada Gambar 2.3 adalah sebagai berikut
[14]:
(1) Energi panas harus dikonversikan dahulu menjadi energy kinetik, proses ini
terjadi pada nozzle. Nozzle terpasang di sisi casing sudu-sudu stator turbin dan
pada sisi sudu-sudu rotor, yang selanjutnya dikenal dengan reaction stage/sisi
reaksi. Pada bagian nozzle, steam mengalami penambahan
kecepatan/akselerasi, dan akselerasi ini menyebabkan diferensial tekanan antara
sisi sebelum nozzle dengan sesudah nozzle.
(2) Energi kinetik ditransformasikan menjadi energi putar dari rotor turbin yang
hanya terjadi pada sisi sudu-sudu yang berputar/rotor. Karena adanya perbedaan
tekanan akibat nozzle dan kecepatan pun meningkat dan menabrak sudu-sudu
rotor yang terdapat pada turbin sehingga turbin berputar, turbin tersebut telah
dihubungkan ke generator.Putaran turbin tersebut memutar poros ke generator
dan menghasilkan energi listrik. Dengan perbedaan tekanan, uap bertekanan
tinggi tersebut yang dapat memutar poros turbin karena adanya perbedaan
tekanan.
II-10
2.5.3 Kondensor
Kondensor merupakan peralatan untuk mengembunkan kembali uap yang
telah dimanfaatkan untuk memutar turbin uap. Hal ini diperlukan untuk menghemat
sumber air yang ada di sekitarnya serta menjamin kemurnian air yang digunakan
dalam sistem turbin uap agar tidak terjadi pengendapan maupun kotoran-kotoran
yang dapat merusak. Sebagai pendingin kondensor biasanya menggunakan air
dingin seperti air sungai, laut atau air tanah yang sudah diproses melalui water
treatment terlebih dahulu [15].
Gambar 2.5 Kumparan jangkar pada rotor berputar di sekitar medan magnet
yang dihasilkan stator
Sumber : [8]
Mesin sinkron mempunyai kumparan medan pada rotor dan kumparan jangkar
pada stator. Kumparan jangkar mempunyai bentuk yang sama dengan mesin
induksi, sedangkan kumparan medannya dapat berbentuk kutub sepatu atau silinder
[9].
Generator sinkron bekerja berdasarkan prinsip sebagai berikut [10] :
1) Kumparan medan rotor akan mensuplai arus searah ke kumparan medan yang
akan menimbulkan fluks [10].
2) Penggerak mula (prime mover) yang terkopel ke rotor beroperasi sehingga
rotor berputar pada kecepatan nominalnya [10].
3) Perputaran rotor akan memutar medan magnet yang dihasilkan kumparan
medan. Medan putar yang dihasilkan rotor akan diinduksikan pada kumparan
jangkar sehingga pada kumparan jangkar terjadi fluks magnetik yang berubah-
ubah. Perubahan fluks magnetik yang melingkupi kumparan akan
menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan [10].
II-12
1. Stator
Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
a) Rangka Stator
Rangka stator adalah penyangga inti jangka stator
b) Inti stator
Inti stator terdiri dari laminasi-laminasi yang terpasang pada rangka rotor.
Ada 3 bentuk alur stator yaitu terbuka, setengah terbuka, dan tertutup.
Seperti pada gambar berikut:
2. Rotor
Rotor terdiri dari 3 komponen utama yaitu:
a) Slip ring slip
Ring adalah cincin dari logam yang melingkari poros rotor yang saling terpisah
(diisolasi). Pada slip ring inilah dipasang terminal kumparan rotor yang kemudian
melalui sikat dihubungkan ke sumber arus dc [10].
b) Kumparan rotor (kumparan medan)
Kumparan medan rotor inilah yang berperan utama dalam menghasilkan medan
magnet [10].
c) Poros rotor
Kumparan medan diletakkamn pad poros rotor yang berbentuk slot-slot [10].
pemilihan konstruksi rotor dipengaruhi juga oleh : kecepatan putar prime mover,
frekuensi dan rating daya generator sinkron tersebut. Untuk generator yang
mempunyai kecepatan diatas 1500 rpm, frekuensi 50 Hz dengan rating daya kurang
lebih 10MVA, maka digunakan generator rotor silinder. Sedangkan untuk generator
dengan daya kurang dari 10 MVA dan kecepatannya rendah, digunakan generator
sinkron jenis rotor kutub sepatu. Generator sinkron rotor kutup silinder ditunjukkan
pada gambar berikut :
𝐸0 = 𝑐. 𝑛. 𝜙 (2.1)
Keterangan :
𝑐 = konstanta
𝑛 = putaran sinkron
𝛷 = fluks yang dihasilkan If
dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karena tidak terdapat
pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If ). Apabila arus medan
(If ) diubah-ubah harganya, akan diperoleh harga Eo seperti yang terlihat pada kurva
pemagnetan. Pada celah udara kurva pemagnetan merupakan garis lurus[18].
𝑓𝑒 =
𝑁𝑟 . 𝑝 (2.3)
120
Dimana :
𝑓𝑒 = Frekuensi listrik (Hz)
Nr = Kecepatan putar rotor (rpm)
p = Jumlah kutub magnet pada rotor
Dari rumus di atas terlihat bahwa frekuensi yang dihasilkan generator sinkron
sangat dipengaruhi oleh keceparan putaran rotor dan jumlah kutup magnet pada
generator. Jika beban generator berobah, akan mempengaruhi kecepatan rotor
generator. Perubahan kecepatan rotor ini secara langsung akan mempengaruhi
frekuensi yang dihasilkan generator [8].
Kecepatan perputaran rotor pada generator sinkron akan sama dengan
kecepatan medan magnet generator. Oleh karena rotor berputar pada kecepatan
yang sama dengan medan magnetnya, maka generator ini disebut generator sinkron
atau lebih dikenal dengan nama Alternator. Agar daya listrik dibangkitkan tetap
pada frekuensi 50 Hz atau 60 Hz (sesuai standard suatu negara, di Indonesian
adalah 50 Hz), maka generator harus berputar pada kecepatan tetap dengan jumlah
kutub magnet yang telah ditentukan yang dapat dihitung melalui persamaan (1.6).
Sebagai contoh untuk membangkitkan frekuensi 50 Hz pada generator 2 kutub,
maka rotor harus berputar dengan kecepatan 3000 rpm, atau untuk membangkitkan
frekuensi 50 Hz pada generator 4 kutub, maka rotor harus berputar pada kecepatan
1500 rpm [8].
II-18
Dimana :
ɳ𝑔𝑒𝑛 = Efisiensi generator (%)
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = Daya beban generator (MW)
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = Daya aktual turbin (MW)
II-19
Untuk menghitung daya keluaran turbin pada PLTU Sintang dapat dihitung
menggunakan beberapa rumus berikut [6]:
1. Mencari nilai kualitas uap dapat menggunakan persamaan :
𝑆1 −𝑆𝑓
𝑥 = (2.5)
𝑆𝑔 −𝑆𝑓
Dimana :
𝑥 = nilai kualitas uap
(KJ/Kg/K)
𝑆𝑔 = nilai entropi saturated vapor berdasarkan tekanan uap keluar turbin
(KJ/Kg/K)
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 . (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 ) (2.6)
Dimana :
ℎ2 𝑆 = nilai entalpi keluar turbin dalam kondisi isentropis (KJ/Kg)
(KJ/Kg)
𝑥 = nilai kualitas uap
(KJ/Kg)
II-21
Dimana :
𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = nilai daya isentropis (MW)
𝑚 = laju aliran uap (T/h)
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡
ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = (2.8)
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠
Dimana :
ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = entalpi berdasarkan uap masuk turbin (%)
ℎ𝑖𝑛 = ℎ1 (kJ/Kg)
ℎ𝑜𝑢𝑡 = ℎ𝑓 (KJ/Kg)
ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 = ℎ2 𝑠 (KJ/Kg)
Dimana :
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = daya aktual turbin (MW)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III-1
III-2
Mulai
Analisis
Selesai
Model : N9-5.9
Initial steam temperature : 510 °C
Initial steam pressure : 5.9 MPa
Rated Speed : 3000 r/min
Rated Power : 9000 kW
Exraction press : 0.01 MPa
IV-1
IV-2
Model : QF-K9-2
Rated Power : 9000 kW
Rated Stator Voltage : 6.3 kV
Rated Stator urrent : 970 A
Rated Speed : 3000 r/min
Rated Frequency : 50 Hz
Rated Capacity : 10.588 MVA
Rated Field Voltage : 140 V
Rated Power Factor : 0.85
Phase :3
IV-3
berdasarkan tekanan uap keluaran turbin (𝑠𝑓 ), serta nilai entropi saturated vapor
➢ Pukul 02.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0065− 1,2464 5,7601
𝑥= = = = 0,8634
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,9175−1,2464 6,6711
➢ Pukul 04.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0464− 1,2238 5,8226
𝑥= = = = 0,9224
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,5363−1,2238 6,3125
➢ Pukul 06.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9548− 13251 5,6297
𝑥= = = = 0,9791
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,075−1,3251 5,7499
➢ Pukul 08.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9927− 1,348 5,6447
𝑥= = = = 0,9778
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,1207−1,348 5,7727
➢ Pukul 10.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9216− 1,3474 5,5742
𝑥= = = = 0,9700
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0938−1,3474 5,7464
➢ Pukul 12.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9839− 1,3477 5,6362
𝑥= = = = 0,9817
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0891−1,3477 5,7414
IV-7
➢ Pukul 14.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0279− 1,2917 5,7362
𝑥= = = = 0,9894
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0891−1,2917 5,7974
➢ Pukul 16.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0915− 1,2924 5,7991
𝑥= = = = 0,8540
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,9983−1,2924 6,7058
➢ Pukul 18.00
𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,7431− 1,3562 5,3869
𝑥= = = = 0,9349
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,1182−1,3562 5,7620
➢ Pukul 22.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9927− 1,2919 5,7008
𝑥= = = = 0,9780
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,1207−1,2919 5,8288
➢ Pukul 02.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9882− 1,2806 5,7076
𝑥= = = = 0,9153
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,5166−1,2806 6,236
➢ Pukul 04.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0039− 1,2914 5,7125
𝑥= = = = 0,9853
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0889−1,2914 5.7975
➢ Pukul 06.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9398− 1,3361 5,6037
𝑥= = = = 0,9786
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0624−1,3361 5,7261
➢ Pukul 08.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9985− 1,4253 5,5732
𝑥= = = = 0,9905
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0517−1,4253 5,6264
IV-8
➢ Pukul 10.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9645− 1,2917 5,6728
𝑥= = = = 0,9896
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0243−1,2917 5,7326
➢ Pukul 12.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0405− 1,3708 5,6697
𝑥= = = = 0,9881
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,109−1,3708 5,7382
➢ Pukul 14.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,7431− 1,3562 5,3869
𝑥= = = = 0,9349
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,1182−1,3562 5,762
➢ Pukul 16.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0198− 1,3146 5,7052
𝑥= = = = 0,9920
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0658−1,3146 5,7512
➢ Pukul 18.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0198− 1,3146 5,7052
𝑥= = = = 0,9920
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0658−1,3146 5,7512
➢ Pukul 20..00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0198− 1,3146 5,7052
𝑥= = = = 0,9920
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0658−1,3146 5,7512
➢ Pukul 22.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0198− 1,3146 5,7052
𝑥= = = = 0,9920
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0658−1,3146 5,7512
Untuk hasil perhitungan kualitas uap dari tanggal 3 Oktober sampai dengan
tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :
Tanggal Pukul 𝑠1 𝑠𝑓 𝑠𝑔 𝑥
(KJ/Kg/K) (KJ/Kg/K) (KJ/Kg/K)
1/10/2022 00:00:01 6.9842 1.325 7.0182 0.994
02:00:01 7.0065 1.2464 7.9175 0.8634
04:00:01 7.0464 1.2238 7.5363 0.9224
06:00:01 6.9548 1.3251 7.075 0.9791
➢ Pukul 02.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 401,88 + 0,8634 (2728,5 − 401,88
= 2410,7787
➢ Pukul 04.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 393,25 + 0,9224 (2794,4 − 393,25)
= 2608,0517
➢ Pukul 06.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 431,75 + 0,9791 (2835,6 − 431,75
= 2785,3482
➢ Pukul 08.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 439,67 + 0,9778 (2826,2 − 439,67)
= 2773,2827
➢ Pukul 10.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 440,24 + 0,9700 (2834,6 − 440,24)
= 2762,8492
➢ Pukul 12.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 439,96 + 0,9817 (2832,4 − 439,96)
= 2788,5632
➢ Pukul 14.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 418,82 + 0,9894 (2832,4 − 418,82)
= 2806,9211
IV-12
➢ Pukul 16.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 418,13 + 0,8540 (2842,1 − 418,13)
= 2488,2949
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 446,6 + 0,9349 (2835,7 − 446,6)
= 2860,1722
➢ Pukul 22.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 418,64 + 0,9780 (2826,2 − 418,64)
= 2773,3302
➢ Pukul 08.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 469,37 + 0,9905 (2824,8 − 469,37)
= 2802,5284
➢ Pukul 10.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 418,75 + 0,9896 (2838,7 − 418,75)
= 2813,4561
➢ Pukul 12.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 447,63 + 0,9881 (2831,4 − 447,63)
= 2802,9436
➢ Pukul 14.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 446,6 + 0,9349 (2835,7 − 446,6)
= 2680,1722
➢ Pukul 16.00
ℎ2 𝑠 =ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 426,87 + 0,9920 (2821,7 − 426,87)
= 2802,5454
➢ Pukul 18.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 426,87 + 0,9920 (2821,7 − 426,87)
= 2802,5454
➢ Pukul 20.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 426,87 + 0,9920 (2821,7 − 426,87)
= 2802,5454
➢ Pukul 22.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 426,87 + 0,9920 (2821,7 − 426,87)
= 2802,5454
IV-14
Untuk hasil perhitungan nilai entalpi keluar turbin dalam kondisi isentropis dari
tanggal 3 Oktober sampai dengan tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan entalpi keluar turbin kondisi isentropis (ℎ2 𝑠)
ℎ𝑓 ℎ𝑔 ℎ2 𝑠
Tanggal Pukul
𝑥 (KJ/Kg) (KJ/Kg) (KJ/Kg)
1/10/2022 00:00:01 0.994 431.9 2823 2808.72
02:00:01 0.8634 401.88 2728.5 2410.779
04:00:01 0.9224 393.25 2794.4 2608.052
06:00:01 0.9791 431.75 2835.6 2785.348
08:00:01 0.9778 439.67 2826.2 2773.283
10:00:01 0.97 440.24 2834.6 2762.849
12:00:01 0.9817 439.96 2832.4 2788.563
14:00:01 0.9894 418.82 2832.4 2806.921
16:00:01 0.854 418.13 2842.1 2488.295
18:00:01 - - - -
20:00:01 0.9349 446.6 2835.7 2680.172
22:00:01 0.978 418.64 2826.2 2773.33
2/10/2022 00:00:01 0.8757 393.41 2867.1 2559.55
02:00:01 0.9153 414.33 2874.8 2666.315
04:00:01 0.9853 419.13 2817.1 2781.942
06:00:01 0.9786 436.11 2896.2 2843.53
08:00:01 0.9905 469.37 2824.8 2802.528
10:00:01 0.9896 418.75 2838.7 2813.456
12:00:01 0.9881 447.63 2831.4 2802.944
14:00:01 0.9349 446.6 2835.7 2680.172
16:00:01 0.992 426.87 2821.7 2802.545
18:00:01 0.992 426.87 2821.7 2802.545
20:00:01 0.992 426.87 2821.7 2802.545
22:00:01 0.992 426.87 2821.7 2802.545
3/10/2022 00:00:01 0.9988 431.15 2818.6 2815.655
02:00:01 0.9966 431.15 2819.2 2811.002
04:00:01 0.9898 426.72 2832 2807.437
06:00:01 0.9806 479.04 2839.8 2794.029
08:00:01 0.9943 460.57 2837.8 2824.208
10:00:01 0.9853 419.13 2817.1 2781.942
12:00:01 0.8212 436.11 2918.6 2474.819
14:00:01 0.9905 469.37 2824.8 2802.528
16:00:01 0.9894 439.7 2839.8 2814.277
18:00:01 0.9916 448.14 2835.6 2815.554
20:00:01 0.9928 426.87 2820.2 2802.952
22:00:01 0.9942 439.57 2826 2812.083
4/10/2022 00:00:01 0.9789 444.18 2832.4 2781.971
02:00:01 0.9837 410.13 2809 2769.881
04:00:01 0.9819 410.13 2809 2765.617
IV-15
➢ Pukul 08.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 27000 . (3448,1 − 2773,2827)
= 18.220.067,7655 𝑘j/h
= 5,0652 𝑀𝑊
➢ Pukul 10.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 29000 . (3441,8 − 2762,8492)
= 19.689.573,1742 𝑘j/h
= 5,4737 𝑀𝑊
➢ Pukul 12.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3467,2 − 2788,5632)
= 19.001.830,8120 𝑘j/h
= 5,2825 𝑀𝑊
➢ Pukul 14.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 29000 . (3492,2 − 2806,9211)
= 19.873.086,7051 𝑘j/h
= 5,5247 𝑀𝑊
➢ Pukul 16.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3422,9 − 2488,2949)
= 26.168.943,7015 𝑘j/h
= 7,2750 𝑀𝑊
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
IV-18
➢ Pukul 20.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3440,9 − 2680,1722)
= 22.821.835,1788 𝑘j/h
= 6,3445 𝑀𝑊
➢ Pukul 22.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 27000 . (3448,1 − 2773,3302)
= 18.218.785,4790 𝑘j/h
= 5,0648 𝑀𝑊
➢ Pukul 08.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3470,9 − 2802,5284)
= 20.051.147,7108 𝑘j/h
= 5,5742 𝑀𝑊
➢ Pukul 10.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3437 − 2813,4561)
= 17.459.228,3641 𝑘j/h
= 4,8537 𝑀𝑊
➢ Pukul 12.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3439 − 2802,9436)
= 19.081.690,5911 𝑘j/h
= 5,3047 𝑀𝑊
➢ Pukul 14.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3440,9 − 2680,1722)
= 22.821.835,1788 𝑘j/h
= 6,3445 𝑀𝑊
➢ Pukul 16.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3453 − 2802,5454)
= 19.513.639,2753 𝑘j/h
= 5,4248 𝑀𝑊
➢ Pukul 18.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3453 − 2802,5454)
= 19.513.639,2753 𝑘j/h
= 5,4248 𝑀𝑊
IV-20
➢ Pukul 20.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3453 − 2802,5454
= 19.513.639,2753 𝑘j/h
= 5,4248 𝑀𝑊
➢ Pukul 22.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3453 − 2802,5454)
= 19.513.639,2753 𝑘j/h
= 5,4248 𝑀𝑊
Untuk hasil perhitungan nilai daya isentropis dari tanggal 3 Oktober sampai
dengan tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :
𝑚 ℎ1 ℎ2 𝑠 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
Tanggal Pukul
(Kg/h) (KJ/Kg) (KJ/Kg) (MW)
1/10/2022 00:00:01 29000 3497.4 2808.72 5.5521
02:00:01 28000 3463.7 2410.779 8.1959
04:00:01 28000 3473.9 2608.052 6.7398
06:00:01 29000 3461.8 2785.348 5.4536
08:00:01 27000 3448.1 2773.283 5.0652
10:00:01 29000 3441.8 2762.849 5.4737
12:00:01 28000 3467.2 2788.563 5.2825
14:00:01 29000 3492.2 2806.921 5.5247
16:00:01 28000 3422.9 2488.295 7.275
18:00:01 - - - -
20:00:01 30000 3440.9 2680.172 6.3445
22:00:01 27000 3448.1 2773.33 5.0648
2/10/2022 00:00:01 25000 3420.5 2559.55 5.9836
02:00:01 28000 3435.6 2666.315 5.9881
04:00:01 26000 3499.7 2781.942 5.188
06:00:01 28000 3462 2843.53 4.8142
08:00:01 30000 3470.9 2802.528 5.5742
10:00:01 28000 3437 2813.456 4.8537
12:00:01 30000 3439 2802.944 5.3047
14:00:01 30000 3440.9 2680.172 6.3445
16:00:01 30000 3453 2802.545 5.4248
18:00:01 30000 3453 2802.545 5.4248
20:00:01 30000 3453 2802.545 5.4248
22:00:01 30000 3453 2802.545 5.4248
IV-21
➢ Pukul 10.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3441,1 − 2834,6
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,8943 = 89,43%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3441,1 − 2762,8492
➢ Pukul 12.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3467,2 − 2832,4
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9354 = 93,54%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3467,2 − 2788,5632
➢ Pukul 14.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3492,2 − 2832,4
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9628 = 96,28%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3492,2 − 2806,9211
➢ Pukul 16.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3422,9 − 2842,1
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,6214 = 62,14%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3422,9 − 2488,2949
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3440,9 − 2835,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,7956 = 79,56%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3440,9 − 2680,1722
➢ Pukul 22.0000
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3448,1 − 2826,2
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9216 = 92,16%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3448,1 − 2773,3302
➢ Pukul 08.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3470,9 − 2824,8
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9667 = 96,67%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3470,9 − 2802,5284
➢ Pukul 10.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3437 − 2838,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9595 = 95,95%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3437 − 2813,4561
➢ Pukul 12.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3439 − 2831,4
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9553 = 95,53%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3439 − 2802,9436
➢ Pukul 14.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3440,9 − 2835,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,7956 = 79,56%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3440,9 − 2680,1722
➢ Pukul 16.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3453 − 2821,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9706 = 97,06%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3453 − 2802,5454
➢ Pukul 18.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3453 − 2821,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9706 = 97,06%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3453 − 2802,5454
➢ Pukul 20.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3453 − 2821,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9706 = 97,06%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3453 − 2802,5454
➢ Pukul 22.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3453 − 2821,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9706 = 97,06%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3453 − 2802,5454
Untuk hasil perhitungan efisiensi turbin dari tanggal 3 Oktober sampai dengan
tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :
➢ Pukul 02.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,6982 𝑥 8,1959
= 5,7228 𝑀𝑊
➢ Pukul 04.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,7848 𝑥 6,7398
= 5,2892 𝑀𝑊
➢ Pukul 06.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9257 𝑥 5,4536
= 5,0484 𝑀𝑊
➢ Pukul 08.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9216 𝑥 5,0652
= 4,6680 𝑀𝑊
➢ Pukul 10.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,8943 𝑥 5,4737
= 4,8952 𝑀𝑊
➢ Pukul 12.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9345 𝑥 5,2825
= 4,9413 𝑀𝑊
➢ Pukul 14.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9628 𝑥 5,5247
= 5,3193 𝑀𝑊
IV-28
➢ Pukul 16.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,6214 𝑥 7,2750
= 4,5209 𝑀𝑊
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,7956 𝑥 6,3445
= 5,0474 𝑀𝑊
➢ Pukul 22.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9216 𝑥 5,0648
= 4,6680 𝑀𝑊
➢ Pukul 06.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9148 𝑥 4,8142
= 4,4042 𝑀𝑊
➢ Pukul 08.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9667 𝑥 5,5742
= 5,3885 𝑀𝑊
➢ Pukul 10.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9595 𝑥 4,8537
= 4,6572 𝑀𝑊
➢ Pukul 12.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9553 𝑥 5,3047
= 5,0674 𝑀𝑊
➢ Pukul 14.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,7956 𝑥 6,3445
= 5,0474 𝑀𝑊
➢ Pukul 16.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9706 𝑥 5,4248
= 5,2650 𝑀𝑊
➢ Pukul 18.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9706 𝑥 5,4248
= 5,2650 𝑀𝑊
IV-30
➢ Pukul 20.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9706 𝑥 5,4248
= 5,2650 𝑀𝑊
➢ Pukul 22.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9706 𝑥 5,4248
= 5,2650 𝑀𝑊
Untuk hasil perhitungan daya aktual turbin dari tanggal 3 Oktober sampai
dengan tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :
➢ Pukul 14.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,312
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 81,06%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,3193
➢ Pukul 16.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,258
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 94,18%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,5209
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,008
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 79,41%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,0474
➢ Pukul 22.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,024
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 86,20%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,6680
➢ Pukul 12.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,638
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 91,53%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,0674
➢ Pukul 14.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,503
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 89,21%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,0474
➢ Pukul 16.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,372
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 83,04%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2650
➢ Pukul 18.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,357
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 82,75%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2650
➢ Pukul 20.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,299
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 81,65%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2650
➢ Pukul 22.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,226
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 80,27%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2650
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil dari tabel 4.10 dapat dilihat pada perhitungan daya aktual
turbin (𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 ) dan efisiensi generator (ɳ𝑔𝑒𝑛 ) dapat diperoleh bahwa daya aktual
turbin mempengaruhi besarnya efisiensi generator diikuti perubahan beban
generator. Pada tanggal 1 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,43 MW
dan daya aktual turbin 5,437 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 81,4786 %.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 4,445 MW dan daya aktual turbin
5,7228 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 77,6718 %. Pada pukul 04.00
dengan beban generator 4,54 MW dan daya aktual turbin 5,2892 MW diperoleh
efisiensi generator 85,8348 %. Pada pukul 06.00 dengan beban generator
4,007 MW dan daya aktual turbin 5,0484 MW diperoleh efisiensi generator
79,3713 %. Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,5 MW dan daya aktual
turbin 4,668 MW diperoleh efisiensi generator 96,4014 %. Pada pukul 10.00
dengan beban generator 4,535 MW dan daya aktual turbin 4,8952 MW diperoleh
efisiensi generator 92,6409 %. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,53 MW
dan daya aktual turbin 4,9413 MW diperoleh efisiensi generator 91,6766 %. Pada
IV-37
pukul 14.00 dengan beban generator 4,312 MW dan daya aktual turbin 5,3193 MW
diperoleh efisiensi generator 81,0632 %. Pada pukul 16.00 dengan beban generator
4,258 MW dan daya aktual turbin 4,5209 MW diperoleh efisiensi generator
94,1838 %. Pada pukul 18.00 disini generator tidak beroperasi. Pada pukul 20.00
dengan beban generator 4,008 MW dan daya aktual turbin 5,0474 MW diperoleh
efisiensi generator 79,4077 %. Dan pada pukul 22.00 dengan beban generator
4,024 MW dan daya aktual turbin 4,668 MW dipeoleh efisiensi generator
86,2043 %. Hal ini dapat juga diperjelas melalui grafik berikut ini :
Gambar 4.8 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 1 Oktober 2022 )
Pada tanggal 2 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 3,122 MW dan
daya aktual turbin 3,8461 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 81,17%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 3,86 MW dan daya aktual turbin
4,3653 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 88,43%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 4,416 MW dan daya aktual turbin 4,9338 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 89,50%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 3,804 MW
dan daya aktual turbin 4,4042 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 86,37%.
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,043 MW dan daya aktual turbin
5,3885 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 75,03%. Pada pukul 10.00 dengan
beban generator 4,037 MW dan daya aktual turbin 4,6572 MW diperoleh efisiensi
IV-38
generator sebesar 86,68%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,638 MW
dan daya aktual turbin 5,0674 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 91,53%.
Pada pukul 14.00 dengan beban generator 4,503 MW dan daya aktual turbin
5,0474 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 89,21%. Pada pukul 16.00 dengan
beban generator 4,372 MW dan daya aktual turbin 5,265 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 83,04%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator 4,357 MW
dan daya aktual turbin 5,265 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 82,75%.
Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,299 MW dan daya aktual turbin
5,265 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 81,65%. Dan pada pukul 22.00
dengan beban generator 4,226 MW dan daya aktual turbin 5,265 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 80,27%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik berikut
ini :
Gambar 4.9 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 2 Oktober 2022 )
Pada tanggal 3 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,605 MW dan
daya aktual turbin 5,5176 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 83,46%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 4,591 MW dan daya aktual turbin
5,5128 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 83,28%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 4,4678 MW dan daya aktual turbin 5,1548 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 90,75%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 4,854 MW
IV-39
dan daya aktual turbin 5,2559 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 92,35%.
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,635 MW dan daya aktual turbin
5,4088 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 85,69%. Pada pukul 10.00 dengan
beban generator 4,503 MW dan daya aktual turbin 4,9338 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 91,27%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,036 MW
dan daya aktual turbin 4,2298 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 95,42%.
Pada pukul 14.00 dengan beban generator 4,863 MW dan daya aktual turbin
5,3885 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 90,25%. Pada pukul 16.00 dengan
beban generator 4,883 MW dan daya aktual turbin 5,3026 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 92,09%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator 4,897 MW
dan daya aktual turbin 5,3743 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 91,12%.
Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,313 MW dan daya aktual turbin
5,1766 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 83,32%. Dan pada pukul 22.00
dengan beban generator 4,518 MW dan daya aktual turbin 5,4335 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 83,15%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik berikut
ini :
Gambar 4.10 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 3 Oktober 2022 )
IV-40
Pada tanggal 4 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,664 MW dan
daya aktual turbin 4,8494 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 96,18%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 3,715 MW dan daya aktual turbin
4,7307 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 78,53%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 3,715 MW dan daya aktual turbin 4,7228 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 78,66%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 4,167 MW
dan daya aktual turbin 4,6807 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 89,02%.
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,62 MW dan daya aktual turbin
5,0977 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 90,63%. Pada pukul 10.00
dengan beban generator 4,109 MW dan daya aktual turbin 4,7048 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 87,34%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator
4,08 MW dan daya aktual turbin 4,8474 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
84,17%. Pada pukul 14.00 dengan beban generator 4,065 MW dan daya aktual
turbin 4,8346 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 84,08%. Pada pukul 16.00
dengan beban generator 4,781 MW dan daya aktual turbin 5,1411 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 93.00 %. Pada pukul 18.00 dengan beban generator
4,562 MW dan daya aktual turbin 5,0658 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
90,05%. Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,474 MW dan daya aktual
turbin 4,5644 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 98,02%. Dan pada pukul
22.00 dengan beban generator 4,562 MW dan daya aktual turbin 4,9981 MW
diperoleh efisiensi generator sebesar 91,27%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik
berikut ini :
IV-41
Gambar 4.11 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 4 Oktober 2022 )
Pada tanggal 5 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,167 MW dan
daya aktual turbin 4,8869 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 85,27%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 4,693 MW dan daya aktual turbin
5,1273 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 91,53%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 4,576 MW dan daya aktual turbin 4,8697 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 93,97%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 4,62 MW
dan daya aktual turbin 4,9787 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 92,79%.
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,24 MW dan daya aktual turbin
4,9815 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 85,11%. Pada pukul 10.00 dengan
beban generator 4,299 MW dan daya aktual turbin 5,0041 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 85,91%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,81 MW dan
daya aktual turbin 5,1816 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 92,83%. Pada
pukul 14.00 dengan beban generator 4,547 MW dan daya aktual turbin 5,0331 MW
diperoleh efisiensi generator sebesar 90,34%. Pada pukul 16.00 dengan beban
generator 4,437 MW dan daya aktual turbin 4,7119 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 94,17%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator 3,627 MW
IV-42
dan daya aktual turbin 3,8316 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 94,66%.
Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,715 MW dan daya aktual turbin
5,0176 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 93,97%. Dan pada pukul 22.00
dengan beban generator 4,0123 MW dan daya aktual turbin 4,2313 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 94,82%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik berikut
ini :
Gambar 4.12 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 5 Oktober 2022 )
4,675 MW dan daya aktual turbin 4,9742 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
93,98%. Pada pukul 14.00 dengan beban generator 4,656 MW dan daya aktual
turbin 4,9338 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 94,37%. Pada pukul 16.00
dengan beban generator 4,51 MW dan daya aktual turbin 4,9403 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 91,29%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator
4,598 MW dan daya aktual turbin 4,7127 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
97,57%. Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,054 MW dan daya aktual
turbin 4,5384 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 89,33%. Dan pada
pukul 22.00 dengan beban generator 4,109 MW dan daya aktual turbin 4,7881 MW
diperoleh efisiensi generator sebesar 85,82%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik
berikut ini :
Gambar 4.13 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 6 Oktober 2022 )
Pada tanggal 7 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,145 MW dan
daya aktual turbin 4,5573 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 90,95%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 3,0563 MW dan daya aktual turbin
3,215 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 95,06%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 4,102 MW dan daya aktual turbin 4,5573 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 90,01%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 3,029 MW
dan daya aktual turbin 3,4678 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 87,35%.
IV-44
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 3,678 MW dan daya aktual turbin
4,4556 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 82,55%. Pada pukul 10.00 dengan
beban generator 5,299 MW dan daya aktual turbin 5,5297 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 95,83%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,09 MW dan
daya aktual turbin 4,7466 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 86,17%. Pada
pukul 14.00 dengan beban generator 4,072 MW dan daya aktual turbin 4,6695 MW
diperoleh efisiensi generator sebesar 87,20%. Pada pukul 16.00 dengan beban
generator 4,686 MW dan daya aktual turbin 5,2767 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 88,81%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator 4,715 MW
dan daya aktual turbin 5,6176 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 83,93%.
Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,481 MW dan daya aktual turbin
4,5614 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 98,24%. Dan pada pukul 22.00
dengan beban generator 3,927 MW dan daya aktual turbin 4,3759 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 89,74%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik berikut
ini :
Gambar 4.14 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 7 Oktober 2022 )
Dari perhitungan efisiensi generator dari tanggal 1-7 Oktober 2022 Berdasarkan
hasil dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa terdapatnya perubahan efisiensi generator
setiap harinya. Selama 1 minggu pengamatan didapatkan nilai terendah efisiensi
generator terjadi pada hari ke-2 pukul 08.00 sebesar 75,03% sedangkan nilai
IV-45
efisiensi tertinggi terdapat pada hari ke-7 pukul 20.00 sebesar 98,24%. Dapat dilihat
ada 2 faktor yang mempengaruhi besarnya efisiensi generator yaitu beban generator
dan daya aktual turbin. Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pada beberapa kondisi
terjadi peningkatan efisiensi generator yang tergantung pada beban generator serta
daya aktual turbin dimana jika beban generator mendekati nilai daya aktual turbin
maka efisiensi generator besar dan sebaliknya jika beban generator jauh berbeda
dengan nilai daya aktual turbin maka efisiensi generator kecil.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata efisiensi generator unit 1 sebesar
87,46%, dengan beban rata-rata 4,26 MW dan daya aktual turbin 4,88 MW. Pada
tabel diatas dapat dilihat bahwa efisiensi terendah terjadi pada hari ke-1 dengan
efisiensi sebesar 78,83%, sedangkan nilai efisiensi tertinggi terjadi pada hari ke-5
dengan efisiensi sebesar 91,28%.
kesimpulan korelasi
0,00 - 0,199 : hubungan korelasinya sangat lemah
0,20 - 0,399 : hubungan korelasinya lemah
0,40 - 0,599 : hubungan korelasinya sedang
0,60 - 0,799 : hubungan korelasinya kuat
0,80 - 1,0 : hubungan korelasinya sangat kuat
Berdasarkan kesimpulan korelasi:
➢ hubungan beban dengan efisiensi generator adalah kuat
➢ hubungan daya aktual turbin dengan efisiensi generator adalah lemah
➢ hubungan beban dengan daya aktual turbin adalah sangat kuat
➢ hubungan beban dan daya aktual turbin dengan efisiensi generator adalah sedang
Tabel 4.12 Tabel hubungan beban dan daya aktual turbin terhadap efisiensi
Generator
Beban Wtaktual Efisiensi generator
(MW) (MW) (%)
4.43 5.437 81.48%
4.445 5.7228 77.67%
4.54 5.2892 85.83%
4.007 5.0484 79.37%
4.5 4.668 96.40%
4.535 4.8952 92.64%
4.53 4.9413 91.68%
4.312 5.3193 81.06%
4.258 4.5209 94.18%
0 0 0.00%
4.008 5.0474 79.41%
4.024 4.668 86.20%
IV-47
Berdasarkan table 4. diatas dapat digambarkan sebuah diagram untuk analisis hasil
dan pembahasan pengaruh daya fluktuatif turbin terhadap efisiensi generator
sebagai berikut :
Gambar 4.15 Histogram pengaruh beban generator dan daya aktual turbin
terhadap efisiensi generator
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat dengan asumsi nilai beban yang mendekati
diasumsikan beban tetap, dimana dapat dilihat : jika beban tetap daya turbin naik,
maka efisiensi generator nya semakin kecil. Jika beban tetap daya turbin turun,
maka efisiensi generatornya semakin besar. Jika beban naik daya turbin tetap, maka
efisiensi generator nya semakin besar. Jika beban tetap daya turbin tetap dengan
asumsi nilai daya kedua faktor tersebut mendekati, maka efisensi generatornya
besar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan :
1. Untuk data yang diperoleh dari perusahaan dengan pengecekan setiap data yang
didapat seperti pada data laju dan tekanan uap turbin, agar mempermudah
perolehan nilai entalpi di setiap suhu dan tekanan.
2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memperoleh data mengenai
grafik beban generator terhadap efisiensi turbin untuk memperoleh nilai daya
aktual turbin yang lebih akurat.
V-1
DAFTAR PUSTAKA
[1] Purnomo, Joko dan Mohamad Effendy. 2018. “Analisa Pengaruh Load
Capacity Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Awar-Awar 350 MW
Terhadap Efisiensi Turbin Generator QFSN-350-2 Unit 1”. Surabaya :
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Unesa, Volume 07 No. 02. Hlm.
43-49.
[2] Kurniasari, Briliana . 2017. “ Analisa Efisiensi Turbin Generator
Berdasarkan Kualitas Daya Pada Pltu Pabrik Gula Madukismo” ,
Yogyakarta : Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Jurnal Elektrikal, Volume 4 No. 2.
Hlm. 20-27.
[3] Hermawan, Dwi Cahyadi . 2015. “Analisa Perhitungan Efisiensi Turbine
Generator QFSN-300-2-20B Unit 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU
Rembang”, Semarang : Skripsi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik : Universitas Diponegoro.
[4] M. Aan Auliq,Teguh Priambodo . 2018 . “ Analisa Perhitungan Efisiensi
Daya Turbine Generator Siemens ST-300 7 MW DI PTPN XI (Unit) PG,
SEMBORO, Jember : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jember.
[5] Yohana, Eflita dan Revki Romadhon. 2017. “Analisa Efisiensi Isentropik
dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Gas dan Uap”. Semarang: Dosen Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Vol. 19, No. 2. Hlm. 134-138.
[6] Ibnu Hajar ,Muharrir. 2019. “Analisis Pengaruh Beban Terhadap Efisiensi
Generator Unit 2 PLTP PT. Indonesia Power UPJP Kamojang”. Bandung
: Sekolah Tinggi Teknik PLN. Vol. 8, No. 2.
[7] Amin, Nurhani . 2012 . “Sistem Proteksi Generator Turbin Uap (Studi
Kasus : Pabrik Gula Camming)” , Palu : Majalah ilmiah Mektek.
[8] Anthony , Zuriman , “ Mesin Listrik Dasar “ . Sumatera Barat : ITP Press.
[9] Zuhal. 1990. ”Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Jakarta :
PT Gramedia.
[10] Perawati . 2017 . “Karakterisktik Generator Sinkron Yang Berbeban Berat
dan Tidak Konstan” , Palembang : Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas PGRI Palembang, Vol. 2, No. 2.
[11] Priyadi , Irnanda . 2012 . “Analisis Pengaruh Eksitasi Terhadap Efek
Harmonisa Pada Hubungan Belitan Generator Sinkron Dengan Beban
LHE” , Bengkulu : Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.
[12] Singko, A , dan Yandri, dan Kho Hie Khwee. 2021. “Analisis Konsumsi
Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) (Studi Kasus
Harjhon Timber Kubu Raya)”, Pontianak: JTE Fakultas Teknik UNTAN.
[13] Latifianto, Aris, Yopa Eka Prawatya, dan Muhammad Ivanto. 2020.
“Analisis Pengaruh Perubahan Tekanan Kondensor (Vakum) Terhadap
Efesiensi Heat Rate Turbin Uap Di PT. PJB (Pembangkit Jawa Bali) PLTU
Ketapang 10 MW” , Pontianak: JTE Fakultas Teknik UNTAN.
[14] Saputro, Edi, Aqli Mursadin. 2021. Analisis Efisiensi Turbin Uap Unit 1 di
PT. PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Banjarbaru:
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Vol. 3, No. 1 Hlm. 57-
67.
[15] Pangkung, Andreas, Herman Nawir dan Aditya Nugraha Adji Santoso.
2020. Analisis Pengaruh Perubahan Beban Generator Terhadap Efsiensi
Kinerja PLTU Bosowa Energi Jeneponto Unit 2, Makasar: JTM Politeknik
Negeri Ujung Pandang. Vol. 18, No.2Hlm. 241-250.
[16] Sidiq, Agus Noor, Muhammad Anwar. 2021. Perbandingan Efisiensi
Turbin Uap Kondisi Aktual Berbasis Data Komissioning Sesuai Standard
ASME PTC 6, Tarahan: PLN UPLD Suralaya Indonesia. Vol. 10, No.1.
[17] Nur, Andi Ervianto, Sugeng A Karim dan Hasrul. 2022. Pengaruh
Perubahan Beban Generator Terhadap Efisiensi PLTU (Studi Pada PLTU
Semen Tonasa Unit 35 MW), Makassar: Universitas Negeri Makassar, Vol.
20, No.1.
[18] Hutasuhut, A. A. 2024. Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap
Efesiensi Generator Kapasitas 12 MW Dengan Metode Trial and Error di
PT.Permata Hijau Palm Oleo Belawan. RELE (Rekayasa Elektrikal dan
Energi): Jurnal Teknik Elektro, 6(2), 95-99.