Anda di halaman 1dari 90

PENGARUH DAYA KELUARAN TURBIN TERHADAP

EFISIENSI GENERATOR PLTU SINTANG ( 3 x7 MW )

SKRIPSI

Program Studi Sarjana Teknik Elektro


Jurusan Teknik Elektro

Oleh:

PINTOR S. LUMBANTORUAN
NIM. D1021181048

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan anugerah-Nya serta telah memberikan kesempatan, kesehatan dan
kemudahan sehingga penulis dapat menyusun tugas akhir yang berjudul
“PENGARUH DAYA KELUARAN TURBIN TERHADAP EFISIENSI
GENERATOR PLTU SINTANG ( 3 x 7 MW )”.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengalami berbagai hambatan.
Namun, semua hal itu dapat dilalui atas bantuan dan bimbingan serta pengarahan
dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr.-Ing. Seno D. Panjaitan, S.T., M.T., IPM., selaku Ketua
Jurusan Teknik Elektro.

2. Bapak Elang Derdian Marindani, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Elektro.

3. Bapak Dr. Ir. H. M Iqbal Arsyad, M.T., IPM., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.

4. Bapak Yandri, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan kepada penulis untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Ir. Kho Hie Khwee, M.T., IPM., selaku Dosen Pembimbing
Pendamping Tugas Akhir.

6. Bapak Ir. Ayong Hiendro, S.T., M.T., IPM., selaku Dosen Penguji Utama
Tugas Akhir.

7. Bapak Prof. Dr. Eng. Ir. M. Ismail Yusuf, M.T., selaku Dosen Penguji
Pendamping Tugas Akhir.

8. Kedua Orang Tua Serta Keluarga Besar penulis yang selalu memberikan
dukungan dan semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

i
9. Semua jajaran staf dan karyawan PLTU Sintang yang telah bersedia
membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Teman-teman Teknik Elektro Universitas Tanjungpura serta rekan-rekan


lainnya yang ikut serta membantu dan memberikan dorongan dan masukan
dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan kedepannya.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan serta pengetahuan khususnya dibidang ketenaga-listrikan bagi
kita semua.

Pontianak, 23 Januari 2024.


Penulis

Pintor S. Lumbantoruan.

D1021181048

ii
ABSTRAK
Generator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi sebagai alat yang dapat
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Efisiensi dari generator akan mempengaruhi
kinerja dari sistem PLTU, semakin besar efisiensi generatornya maka keandalan sistem juga
semakin baik, maka dari itu efisiensi generator merupakan suatu hal penting untuk menjaga kualitas
energi listrik yang akan di salurkan ke konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghitung pengaruh daya aktual turbin terhadap efisiensi generator. Penelitian ini dilakukan
dengan metode kuantitatif, dimana metode ini menggunakan perhitungan data-data yang ada pada
PLTU Sintang 3 x 7 MW kemudian diolah menggunakan rumus-rumus berdasarkan jurnal-jurnal
yang berkaitan dengan efisiensi generator. Data yang digunakan untuk penelitian ini didapatkan dari
beberapa pihak terkait yaitu CCR (Central Control Room) dan Engineering Team PLTU Sintang
dan data yang diperoleh dari software SteamProperty. Berdasarkan perolehan nilai rata-rata efisiensi
generator unit 1 sebesar 87,46%, dengan beban rata-rata 4,26 MW dan daya aktual turbin 4,88 MW.
Dapat dilihat bahwa efisiensi terendah terjadi pada hari ke-1 dengan efisiensi sebesar 78,83%,
sedangkan nilai efisiensi tertinggi terjadi pada hari ke-5 dengan efisiensi sebesar 91,28%. Perubahan
beban pada generator dapat mempengaruhi nilai efisiensi generator diikuti perubahan daya aktual
turbin, dimana: Jika beban tetap daya turbin naik, maka efisiensi generator nya semakin kecil. Jika
beban tetap daya turbin turun, maka efisiensi generatornya semakin besar. Jika beban naik daya
turbin tetap, maka efisiensi generator nya semakin besar. Jika beban tetap daya turbin tetap dengan
asumsi nilai daya kedua faktor tersebut mendekati, maka efisensi generatornya besar.

kata Kunci: SteamProperty, Efisiensi Generator, Daya Aktual turbin

iii
ABSTRACT
A generator is an electrical device that functions as a tool that can convert mechanical
energy into electrical energy. The efficiency of the generator will affect the performance of the
PLTU system, the greater the generator efficiency, the better the generator efficiency, therefore
generator efficiency is an important thing to maintain the quality of electrical energy that will be
distributed to consumers. The aim of this research is to calculate the effect of actual turbine power
on generator efficiency. This research was carried out using a quantitative method, where this
method uses calculations of existing data from PLTU Sintang 3 x 7 MW and then processed using
formulas based on journals related to generator efficiency. The data used for this research was
obtained from several related parties, namely the CCR (Central Control Room) and the PLTU
Sintang Engineering Team and data obtained from SteamProperty software. Based on the average
value obtained, the efficiency of generator unit 1 is 87.46%, with an average load of 4.26 MW and
actual turbine power of 4.88 MW. It can be seen that the lowest efficiency occurred on day 1 with
an efficiency of 78.83%, while the highest efficiency value occurred on day 5 with an efficiency of
91.28%. Changes in the load on the generator can affect the generator efficiency value followed by
changes in the actual turbine power, where: If the load remains constant, the turbine power increases,
then the generator efficiency becomes smaller. If the fixed load decreases the turbine power, the
generator efficiency increases. If the load increases, the turbine power remains constant, then the
generator efficiency becomes greater. If the load remains constant, the turbine power remains,
assuming the power values of the two factors are close, then the generator efficiency is large.

keywords: SteamProperty, Generator Efficiency, Turbine Actual Power.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN
SURAT KETERANGAN SELESAI PENULISAN SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... I-1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... I-1

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... I-2

1.4 Pembatasan Masalah .............................................................................. I-2

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................ I-2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kajian Terdahulu ..................................................................................II-1

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ..............................................II-3

2.3 Proses Konversi Energi .........................................................................II-4

2.4 Siklus Rankine PLTU ...........................................................................II-4

2.5 Komponen Dasar PLTU........................................................................II-6

2.5.1 Boiler ............................................................................................II-6


2.5.2 Turbin Uap ....................................................................................II-6
2.5.3 Kondensor ...................................................................................II-10
2.5.4 Generator Sinkron .......................................................................II-10
2.6 Frekuensi Pada Generator Sinkron .....................................................II-17

2.7 Efisiensi Generator ..............................................................................II-18

2.8 Aplikasi Steam Property .....................................................................II-19

v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................. III-1

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... III-1

3.3 Metode Penelitian ............................................................................... III-1

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. III-2

3.5 Prosedur Perhitungan .......................................................................... III-3

3.6 Variabel atau Data ............................................................................... III-3

3.7 Analisis Hasil ...................................................................................... III-3

3.8 Diagram Alir Penelitian ...................................................................... III-4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Spesifikasi Turbin....................................................................... IV-1

4.2 Data Spesifikasi Alternator ( Generator Sinkron ) .............................. IV-2

4.3 Analisa Data Operisaonal Harian ........................................................ IV-3

4.3.1 Perhitungan Kualitas Uap ........................................................... IV-6


4.3.2 Perhitungan Entalpi Keluar Turbin Dalam Kondisi
Isentropis (ℎ2𝑠) ........................................................................ IV-10
4.3.3 Perhitungan Daya Isentropis (𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠) ........................... IV-16
4.3.4 Perhitungan Efisiensi turbin (ɳ𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛) ................................... IV-22
4.3.5 Perhitungan Daya Aktual Turbin (𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) ........................ IV-26
4.3.6 Perhitungan Efisiensi Generator (ɳ𝑔𝑒𝑛) .................................. IV-32
4.4 Pembahasan ....................................................................................... IV-36

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... V-1

5.2 Saran .................................................................................................... V-1

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Kerja Pada PLTU Sintang .................................................... II-3


Gambar 2.2 Proses konversi Energi PLTU ......................................................... II-4
Gambar 2.3 Siklus Rankine ................................................................................. II-5
Gambar 2.4 Prinsip Kerja Turbin Uap ................................................................ II-9
Gambar 2.5 Kumparan jangkar pada rotor berputar di sekitar medan magnet yang
dihasilkan stator ................................................................................................ II-11
Gambar 2.6 konstruksi generator sinkron ......................................................... II-12
Gambar 2.7 macam-macam bentuk alur ........................................................... II-12
Gambar 2.8 Rotor salient (kutub sepatu) pada generator ................................. II-13
Gambar 2.9 Bentuk konstruksi motor pada generator sinkron ......................... II-14
Gambar 2.10 Karakteristik generator tanpa beban ............................................ II-15
Gambar 2.11 Karakteristik generator berbeban ............................................... II-16
Gambar 2.12 Tampilan aplikasi steam property. .............................................. II-19
Gambar 3.1 PLTU Sintang 3 x7 MW ................................................................ III-1
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian ................................................................. III-4
Gambar 4.1 Name Plate Turbine ....................................................................... IV-1
Gambar 4.2 Name Plate Generator ................................................................... IV-2
Gambar 4.8 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 1 Oktober 2022 ) ............................................................................................ IV-37
Gambar 4.9 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 2 Oktober 2022 ) ............................................................................................ IV-38
Gambar 4.10 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 3 Oktober 2022 ) ............................................................................................ IV-39
Gambar 4.11 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 4 Oktober 2022 ) ............................................................................................ IV-41
Gambar 4.12 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 5 Oktober 2022 ) ............................................................................................ IV-42
Gambar 4.13 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 6 Oktober 2022 ) ............................................................................................ IV-43

Gambar 4.14 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 7 Oktober 2022 ) ............................................................................................ IV-44
Gambar 4.15 Histogram pengaruh beban generator dan daya aktual turbin terhadap
efisiensi generator ............................................................................................ IV-47

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data beban generator (1-2 Oktober per 2 Jam )….…........................ IV-3

Tabel 4.2 Data main steam flow ......................................................................... IV-4

Tabel 4.3 Data main steam pressure .................................................................. IV-4

Tabel 4.4 Data main steam temperatature (°𝐶) ................................................. IV-5

Tabel 4.5 Data hasil perhitungan kualitas uap (𝑥) ............................................. IV-9

Tabel 4.6 Data hasil perhitungan entalpi keluar turbin kondisi isentropis ( ℎ2𝑠 )
......................................................................................................... IV-14

Tabel 4.7 Data hasil perhitungan daya isentropis (𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠) .................. IV-21

Tabel 4.8 Data hasil perhitungan efisiensi turbin (ɳ𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛) .......................... IV-26

Tabel 4.9 Data hasil perhitungan daya aktual turbin (𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) .................. IV-32

Tabel 4.10 Data hasil perhitungan efisiensi generator (ɳ𝑔𝑒𝑛) ........................ IV-36

Tabel 4.11 Efisiensi generator rata-rata ........................................................... IV-39

Tabel 4.12 Tabel hubungan beban dan daya aktual turbin terhadap efisiensi
generator .......................................................................................... IV-40

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi listrik merupakan energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Peningkatan kebutuhan listrik di bidang industri, teknologi dan pembangunan
mengakibatkan produksi tenaga listrik harus ditingkatkan [1].
Kebutuhan energi listrik akan terus meningkat. Sehingga untuk memenuhi
kebutuhan listrik, maka dibangunlah berbagai macam pembangkit listrik. Salah satu
jenis pembangkit listrik adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang
mempergunakan energi kinetik uap air untuk menggerakkan turbin. Kinerja dari
sistem PLTU ini salah satunya dipengaruhi oleh efisiensi dari generator. Untuk
mengetahui nilai efisiensi dari suatu generator pada pembangkit listrik, perlu
dilakukan penelitian dengan beberapa data sebagai variable yang akan dihitung dan
dalam pengambilan data dilakukan metode survei dan tinjauan pustaka sebagai
pendukung terhadap data penelitian tersebut. Semakin besar efisiensi generator
maka dapat dikatakan bahwa generator tersebut dalam kondisi yang baik [2].
Generator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi sebagai alat yang
dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Efisiensi dari generator
akan mempengaruhi kinerja dari sistem PLTU, semakin besar efisiensi
generatornya maka keandalan sistem juga semakin baik, maka dari itu efisiensi
generator merupakan suatu hal penting untuk menjaga kualitas energi listrik yang
akan di salurkan ke konsumen. Kualitas energi listrik yang akan disalurkan kepada
konsumen tersebut harus memenuhi syarat dasar kebutuhan layanan kepada
konsumen. Karena kualitas daya yang dihasilkan dari generator merupakan hal
yang harus diperhatikan pada setiap unit pembangkit tenaga listrik, oleh karena itu
penulis tertarik untuk mengambil topik penelitian yaitu “Pengaruh Daya Keluaran
Turbin Terhadap Efisiensi Generator”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang
akan dibahas dalam penulisan tugas akhir yaitu bagaimana pengaruh daya fluktuatif
turbin terhadap efisiensi generator di PLTU Sintang 3 x 7 MW?

I-1
I-2

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui besar nilai daya aktual turbin.
2. Untuk mengetahui nilai dari efisiensi generator.
3. Untuk mendapatkan kurva efisiensi pembebanan generator.
4. Untuk menganalisa pengaruh daya keluaran turbin terhadap efisiensi generator.

1.4 Pembatasan Masalah


Agar ruang lingkup penelitian tidak meluas, maka penulis membatasi
permasalahan sebagai berikut:
1. Analisis yang dilakukan hanya pada generator unit 1.
2. Efisiensi turbin uap berdasarkan daya yang dibangkitkan per 2 jam.
3. Tidak membahas rugi-rugi daya.

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini disusun dalam lima bab yang
terdiri dari:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, permasalahan, pembatasan
masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan penelitian terdahulu, dasar teori yang menunjang
penulisan proposal skripsi dan membahas teori yang berkaitan
dengan analisis Pengaruh beban terhadap efisiensi generator.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi gambaran umum kelistrikan PLTU Sintang, data
penelitian seperti spesifikasi generator dan turbin, data beban
generator serta tekanan dan laju uap pada turbin, metodologi
penelitian, alat dan bahan, prosedur penelitian, analisa, dan diagram
alir penelitian.
I-3

BAB IV : PERHITUNGAN DAN ANALISIS


Berisi tentang hasil perhitungan daya aktual turbin, efisiensi
generator, analisa dan hasil penelitian,dalam hal ini yaitu seberapa
besar pengaruh fluktuasi daya aktual turbin fluktuatif terhadap
efisiensi generator.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran, yaitu yang merupakan intisari
secara keseluruhan penelitian yang dilakukan/ dibahas pada bab-bab
sebelumnya dan beberapa saran yang diusulkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Terdahulu


Berikut adalah beberapa tinjauan pustaka yang telah dilakukan oleh beberapa
peneliti terdahulu sebagai referensi dari penelitian yang dilakukan penulis:
a. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dwi Cahyadi, Hermawan (2015)
dengan tugas akhir yang berjudul “Analisa Perhitungan Efisiensi Turbine
Generator QFSN-300-2-20B Unit 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU
Rembang“. yang bertujuan mengembangkan kemampuan analitis dengan
membandingkan antara teori yang didapat dari kuliah dengan keadaan aktual di
dunia industri, memperoleh gambaran yang lebih nyata dan pemahaman yang
lebih jelas dari pemakaian mesin-mesin pembangkitan energi listrik dan
perawatan mesin-mesin yang ada, seperti boiler, turbin, generator dan alat bantu
PLTU serta mengetahui sistem pengoperasian generator dan menghitung
efisiensi generator berdasarkan kemampuan daya keluaran dan masukan.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pada tugas akhir ini terlihat nilai efisiensi
turbine generator QFSN-300-2-20B mengalami perubahan yang fluktuatif. Hal
ini tidak hanya terjadi pada unit 10, tetapi juga terjadi pada unit 20. Selama 10
hari pengamatan didapatkan nilai efisiensi terendah pada unit 10 terjadi pada
hari ke-sembilan (10 Februari 2015) sebesar 90.75% sedangkan nilai efisiensi
tertinggi terjadi pada hari kedua (3 Februari 2015) sebesar 95.93%. Pada unit
20, nilai efisiensi terendah terjadi pada hari ke-delapan (9 Februari 2015)
sebesar 90.46%, sedangkan nilai tertinggi terjadi pada hari ke-enam (7 Februari
2015) sebesar 94.66%. Efisiensi pada generator tidak bisa mencapai 100%, hal
ini disebabkan oleh rugi-rugi yang ada pada generator tersebut [3].
b. Menurut Teguh Priambodo, dan M. Aan Auliq (2019) dengan tugas akhir yang
berjudul “Analisa Perhitungan Efisiensi Daya Turbine Generator Siemens ST-
300 7 MW Di PTPN XI (Unit) PG. Semboro”. Yang bertujuan untuk
menganalisa daya turbin, daya aktual turbin serta mengetahui sistem
pengoperasian generator terhadap output sistem pembangkitan berdasarkan
kebutuhan proses produksi gula dengan variabel efisiensi daya turbin generator
siemens St-300 7 MW. Hasil dari analisa dengan mengambil sampel selama 10

II-1
II-2

hari didapatkan efisiensi rata-rata generator 93.46%. Apabila dibandingkan


dengan efisiensi generator secara desain sebesar 96.23%, maka nilai efisiensi
Turbine Generator ST-300 7 MW saat ini mengalami penurunan sebesar 3%
[4].
c. Menurut Eflita Yohana dan Revki Romadhon (2017) dengan tugas akhir yang
berjudul “Analisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin
Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap”. Yang bertujuan untuk
melakukan analisa dengan membandingkan nilai kerja aktual terhadap kerja
ideal yang terpasang pada turbin uap. Dari hasil perhitungan diketahui nilai
efisiensi isentropik aktual sebesar 82,04% dengan fraksi uap 0,92 dan efisiensi
isentropik ideal sebesar 100% dengan fraksi uap 0,82. Nilai kehilangan exergy
dari turbin uap sebesar 6,95 MW dan panas yang hilang sebesar 0,6 MW.
Semakin rendah nilai fraksi uap maka akan semakin besar efisiensi isentropik
ideal yang dihasilkan. Dengan adanya penghitungan ini dapat dilakukan
perawatan pada turbin uap sehingga turbin dapat menghasilkan kerja yang lebih
optimal [5].
d. Menurut Ibnu Hajar, dan Muharrir (2019) dengan tugas akhir yang berjudul
“Analisis Pengaruh Beban Terhadap Efisiensi Generator Unit 2 PLTP PT.
Indonesia Power UPJP Kamojang “. Yang bertujuan untuk menganalisis
perbandingan efisiensi aktual generator unit 2 dengan nilai efisiensi desain.
Pada penelitian ini adapun untuk mempermudah perhitungan entalpi dan entropi
menggunakan aplikasi. Aplikasi yang digunakan untuk mempermudah
perhitungan pada penelitian ini yaitu menggunakan Software SteamTab.
Aplikasi ini merupakan perangkat lunak yang menyediakan data yang akurat
seperti nilai entalpi, dan entropi pada kondisi saturated maupun pada kondisi
superheated. Hasil dari analisa dengan mengambil data pada tanggal bulan
Februari 2019 selama 1 bulan didapatkan efisiensi rata-rata generator unit 2
sebesar 92,89%. Apabila dibandingkan dengan efisiensi generator secara desain
sebesar 98,4%, nilai efisiensi generator unit 2 Kamojang mengalami penurunan
sebesar 5,51%. Hal ini menunjukkan bahwa generator masih memiliki
keandalan kinerja yang baik sebagai penghasil daya listrik [6].
II-3

Dari beberapa penelitian yang dilakukan maka penulis melakukan


penelitian Pengaruh Daya Keluaran Turbin Terhadap Efisiensi Generator pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang 3 x 7 MW dengan menentukan
kerja turbin menggunakan temperatur dan tekanan uap yang masuk dan keluar
pada turbin dan dengan diketahuinya nilai entalpi menggunakan aplikasi Steam
Property, kemudian analisa perbandingan beban generator terhadap daya aktual
turbin.

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan salah satu pembangkit
listrik utama yang ada di Indonesia karena dapat menghasilkan energi listrik yang
besar dengan bahan baku air dan bahan bakar yang fleksibel, yaitu bisa dengan batu
bara, minyak sawit, bahkan sampah menjadikan PLTU sebagai pembangkit dengan
biaya produksi yang murah. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan
jenis pembangkit yang menggunakan uap sebagai media pemutar sudu-sudu turbin.
Dimana uap yang digunakan adalah uap kering (Superheated Steam). Siklus kerja
PLTU sama seperti siklus Rankine yang sudah dimodifikasi, dimana siklus dimulai
dari air masuk ke economizer dan boiler furnace, kemudian terjadi pembakaran dan
air berubah menjadi uap jenuh, uap jenuh dikirim ke superheater yang
memanfaatkan panas radiasi di furnace untuk mengubah uap jenuh menjadi uap
kering. Uap kering ini dikirim ke turbin dan dimanfaatkan kecepatan uapnya untuk
menggerakkan sudu turbin dan memutar generator [12].

Chemical Cooling Steam


Drum Steam
Intake Injection Tower
Pump Turbin

CWP
Kapuas SH Tube

River Clarifi
Economizer
er Industrial Tube
Water Boiler
A Feed
UJP PLTU SINTANG
Filter Pump
3 X 7 MW Preeheater
Pump
KALIMANTAN BARAT Wall Tube
Multimedia
Filter
SIKLUS AIR

Air Heater Chain Grate


Backwash
B
Pump
HPH
Raw Water
Basin

Carbon Pump
Deaerator

Drinking Water LPH


Pump Deaerator
Storage Tank
Carbon Potable BFP
A B Kondenser
Firter Water Head
Tank
SMBS Tank
Hotw ell

RO System
UV Sterilizer
Cartridge HP Pump
Filter Gland Steam
Demin Tank
Condemnser Air Ejector
Treated Condenser
Antiscalant CEP
Water Tank
Tank

Mixbed Pump A
Demin
A B Intermediate B
Pump
Tank Mixed bed
Vassel
Booster Pump

Gambar 2.1 Siklus Kerja Pada PLTU Sintang


Sumber : PLTU Sintang
II-4

2.3 Proses Konversi Energi


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan bahan bakar batubara dimana sistem ini memanfaatkan fluida kerja
berupa uap (steam) penggerak mula yang kemudian turbin akan memutar rotor
generator untuk menghasilkan listrik. Dalam proses produk ilistrik, banyak terjadi
proses konversi energi. Proses konversi energi sendiri merupakan proses perubahan
energi berdasarkan perubahan bentuk dan sifatnya. Berawal dari energi kimia yang
terkandung dalam batubara yang dikonversi menjadi energi kalor dalam proses
pembakaran. Kemudian dikonversi lagi menjadi energi kinetik berupa aliran uap
(steam), selanjutnya dikonversi menjadi energi mekanik melalui putaran turbin dan
pada proses akhirnya energi mekanik tersebut dikonversikan menjadi energi listrik
melalui generator, proses koversi energi pada pembangkit listrik tenaga uap dapat
dilihat pada Gambar berikut [14]:

Gambar 2.2 Proses konversi Energi PLTU


Sumber : [14]

2.4 Siklus Rankine PLTU


Siklus merupakan sebuah rangkaian proses yang mana dimulai dari suatu
tingkat kondisi yang akan kembali ke tingkat kondisi semula dan selalu berulang
terus-menerus. Siklus rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas
menjadi kerja. Siklus rankine merupakan siklus ideal untuk siklus tenaga uap.
Siklus rankine sederhana terdiri dari empat komponen utama yaitu pompa, boiler,
turbin dan kondensor [2].
II-5

Gambar 2.3 Siklus Rankine

Terdapat 4 proses dalam siklus rankine, yaitu [2]:


1-2 Proses kompresi isentropik di dalam pompa.
2-3 Proses penambahan kalor dengan tekanan konstan di boiler.
3-4 Proses ekspansi isentropik pada turbin.
4-1 Proses pelepasan kalor dengan tekanan konstan pada kondensor.
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup yang
merupakan penggunaan fluida yang sama secara berulang-ulang. Berikut ini
merupakan tahapan sirkulasinya secara singkat, yaitu [2]:
➢ Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
➢ Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
➢ Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan,
sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator.
➢ Keempat, uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
II-6

2.5 Komponen Dasar PLTU


2.5.1 Boiler
Fungsi dari boiler adalah sebagai penghasil uap karena didalam boiler panas
yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar ditransfer ke air, kemudian
mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut (superheated steam) yang akan
digunakan untuk memutar turbin. Boiler atau steam generator adalah suatu bejana
tertutup terbuat dari baja. Boiler terdiri dari [13]:
➢ Ekonomizer
➢ Ruang bakar
➢ Superheater

2.5.2 Turbin Uap


Turbin uap merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk merubah energi
yang terkandung dalam uap (entalpi) menjadi energi mekanik berupa momen putar
pada poros turbin. Saat uap kecepatan tinggi mengalir melalui sudu gerak yang
terpasang pada rotor turbin, maka terjadilah perubahan energi kinetik menjadi
energi mekanik berupa putaran poros turbin. Turbin uap memanfaatkan energi
fluida berupa entalpi uap yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi [13].
Ada 2 bagian utama PLTU, bagian utama yang pertama adalah rotor, rotor
merupakan bagian turbin uap yang aktif bergerak dan terdiri dari rotor untuk high
pressure, middle pressure dan low pressure, setiap rotor ditopang oleh 2 bantalan
jenis journal/ bantalan luncur, bagian yang kedua ialah sudu-sudu turbin, sudu-sudu
yang dipasang disekeliling rotor membentuk suatu piringan. Tumbukan aliran
fluida pada sudu-sudu menyebabkan rotor berputar [14].

1. Bearing
Bearing (bantalan) digunakan untuk menyangga rotor sehingga dapat membuat
rotor stabil/ lurus pada posisinya, sehingga dalam casing dan rotor dapat berputar
dengan bebas dan pastinya aman.
2. Main Stop Valve
MSV merupakan katup yang menutup dengan cepaat, MSV digunakan untuk
menutup aliran uap dari boiler ke turbin. Katup ini difungsikan hanya untuk
membuka secara penuh dan menutup secara penuh.
II-7

3. Governor valve
Governor valve merupakan sebuah Katup yang digunakan untuk mengontrol
kecepatan aliran uap ke turbin yang bertujuan untuk mengendalikan putaran turbin
uap.
4. Reheat Stop Valve
RSV berfungsi untuk menutup / memblokir dengan cepat aliran steam dari
reheater ke intermediate pressure turbin apabila sistem dalam keadaan bahaya.
5. Intercept Valve
Interceptor valve berfungsi untuk mengatur putaran pada intermediate pressure
turbin dan membatasi putarannya pada batas tertentu.
6. Katup Ekstraksi Satu Arah
Katup Ekstraksi Satu Arah merupakan salah satu katup yang berfungsi untuk
mencegah over speed yang kemungkinan dialami turbin yang diakibatkan oleh
aliran balik uap ekstraksi dari pemanas awal ke turbin atau water induction diturbin
uap.
7. Katup Ventilasi
Katup ventilasi berfungsi sebagai penyambung saluran MSV dengan HP turbin,
RSV dengan IP turbin dan IP turbin dengan kondensor.
8. Katup Drain
Fungsi utama katup drain adalah untuk membersihkan saluran pipa-pipa uap
dari air, adanya air dalam saluran uap dapat mengakibatkan water damage,korosi,
dan water hammer.
9. Turning Gear
Turning gear berfungsi untuk memutar poros turbin pada saat turbin start awal
dan pada saat shutdown.
10. High Pressure Bypass
Valve HP bypass merupakan salah satu katup yang berfungsi untuk mengalirkan
steam dari superheater ketika turbin trip atau belum mulai bekerja. Steam langsung
dialirkan ke reheater dan kemudian mengalami pemanasan ulang.
II-8

11. Low Pressure Bypass


Valve LP bypass valve merupakan salah satu katup yang berfungsi untuk
mengalirkan steam dari reheater ketika turbin trip dan steam langsung dialirkan ke
kondensor
12. High Pressure Spray Valve
HP spray valve merupakan salah satu katup yangakanmenyemprotkan air
pendingin ke steam melalui HP bypass dan menurunkan temperatur steam yang
akan masuk ke reheater.
13. Low Pressure Spray Valve
LP spray valve merupakan salah satu katup yang akan menyemprotkan air ke
steam yang melalui LP bypass dan menurunkan temperatur steam sebelum masuk
ke kondenser.

Selain komponen pendukung pengoperasian turbin, juga terdapat peralatan


bantu turbin,sebagai berikut:
1) Kondensor, adalah suatu alat penukar kalor (heat exchanger) yang digunakan
untuk merubah uap bekas yang telah digunakan untuk memutar turbin menjadi
air.
2) Circulating Water Pump (CWP), CWP berfungsi untuk memompa air laut
masuk ke condenser sebagai air pendingin untuk proses kondensasi.
3) Condensate Extraction Pump (CEP), Condensate extraction pump berfungsi
untuk memompa air kondensat untuk diproses di low pressure heater menuju
deaerator.
II-9

4) Boiler Feed Pump (BFP), BFP berfungsi untuk memompa air umpan dari
deaerator menuju ke boiler, namun sebelum masuk ke boiler air umpan
dipanaskan terlebih dahulu melalui highpressure heater (5, 6 dan 7) dan
economizer.

2.5.2.1 Prinsip Kerja Turbin


Prinsip kerja turbin uap dapat dilihat pada gambar berikut [14]:

Gambar 2.4 Prinsip Kerja Turbin Uap

Secara singkat prinsip kerja turbin uap pada Gambar 2.3 adalah sebagai berikut
[14]:

(1) Energi panas harus dikonversikan dahulu menjadi energy kinetik, proses ini
terjadi pada nozzle. Nozzle terpasang di sisi casing sudu-sudu stator turbin dan
pada sisi sudu-sudu rotor, yang selanjutnya dikenal dengan reaction stage/sisi
reaksi. Pada bagian nozzle, steam mengalami penambahan
kecepatan/akselerasi, dan akselerasi ini menyebabkan diferensial tekanan antara
sisi sebelum nozzle dengan sesudah nozzle.
(2) Energi kinetik ditransformasikan menjadi energi putar dari rotor turbin yang
hanya terjadi pada sisi sudu-sudu yang berputar/rotor. Karena adanya perbedaan
tekanan akibat nozzle dan kecepatan pun meningkat dan menabrak sudu-sudu
rotor yang terdapat pada turbin sehingga turbin berputar, turbin tersebut telah
dihubungkan ke generator.Putaran turbin tersebut memutar poros ke generator
dan menghasilkan energi listrik. Dengan perbedaan tekanan, uap bertekanan
tinggi tersebut yang dapat memutar poros turbin karena adanya perbedaan
tekanan.
II-10

2.5.3 Kondensor
Kondensor merupakan peralatan untuk mengembunkan kembali uap yang
telah dimanfaatkan untuk memutar turbin uap. Hal ini diperlukan untuk menghemat
sumber air yang ada di sekitarnya serta menjamin kemurnian air yang digunakan
dalam sistem turbin uap agar tidak terjadi pengendapan maupun kotoran-kotoran
yang dapat merusak. Sebagai pendingin kondensor biasanya menggunakan air
dingin seperti air sungai, laut atau air tanah yang sudah diproses melalui water
treatment terlebih dahulu [15].

2.5.4 Generator Sinkron


Generator sinkron ( sering disebut alternator ) adalah mesin listrik arus bolak-
balik yang menghasilkan tegangan dan arus bolak-balik (alternating current, AC)
yang bekerja dengan cara merubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik
dengan adanya induksi medan magnet perubahan energi ini terjadi karena adanya
pergerakan relatif antara medan magnet dengan kumparan generator. Pergerakan
relatif adalah terjadinya perubahan medan magnet pada kumparan jangkar (tempat
terbangkitnya tegangan pada generator) karena pergerakan medan magnet terhadap
kumparan jangkar atau sebaliknya. Alternator ini disebut generator sinkron (sinkron
= serempak) karena kecepatan perputaran medan magnet yang terjadi sama dengan
kecepatan perputaran rotor generator. Alternator ini menghasilkan energi listrik
bolak-balik (AC) dan biasa di produksi untuk menghasilkan energi listrik AC 1-
fasa atau 3-fasa [8].

2.5.4.1 Prinsip Kerja Generator Sinkron


Generator dapat menghasilkan energi listrik karena adanya pergerakan
relatif antara medan magnet homogen terhadap kumparan jangkar pada generator
(magnet yang bergerak dan kumparan jangkar diam, atau sebaliknya magnet diam
sedangkan kumparan jangkar bergerak). Jadi jika sebuah kumparan diputar pada
kecepatan konstan pada medan magnet homogen, maka akan terinduksi tegangan
sinusoidal pada kumparan tersebut. Medan magnet homogen ini bisa dihasilkan
oleh kumparan yang dialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Bentuk gambaran
sederhana proses pembangkitan energi listrik pada generator sinkron dapat dilihat
seperti pada gambar berikut [8]:
II-11

Gambar 2.5 Kumparan jangkar pada rotor berputar di sekitar medan magnet
yang dihasilkan stator
Sumber : [8]

Mesin sinkron mempunyai kumparan medan pada rotor dan kumparan jangkar
pada stator. Kumparan jangkar mempunyai bentuk yang sama dengan mesin
induksi, sedangkan kumparan medannya dapat berbentuk kutub sepatu atau silinder
[9].
Generator sinkron bekerja berdasarkan prinsip sebagai berikut [10] :
1) Kumparan medan rotor akan mensuplai arus searah ke kumparan medan yang
akan menimbulkan fluks [10].
2) Penggerak mula (prime mover) yang terkopel ke rotor beroperasi sehingga
rotor berputar pada kecepatan nominalnya [10].
3) Perputaran rotor akan memutar medan magnet yang dihasilkan kumparan
medan. Medan putar yang dihasilkan rotor akan diinduksikan pada kumparan
jangkar sehingga pada kumparan jangkar terjadi fluks magnetik yang berubah-
ubah. Perubahan fluks magnetik yang melingkupi kumparan akan
menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan [10].
II-12

2.5.4.2 Konstruksi Generator Sinkron


Secara garis besar, generator sinkron terdiri dari stator, rotor, dan celah
udara adalah ruang antara stator dan rotor.

Gambar 2.6 konstruksi generator sinkron


Sumber : [10]

1. Stator
Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

a) Rangka Stator
Rangka stator adalah penyangga inti jangka stator

b) Inti stator
Inti stator terdiri dari laminasi-laminasi yang terpasang pada rangka rotor.

c) Alur (slot) dan gigi


Alur dan gigi merupakan tempat meletakkan kumparan stator.

Ada 3 bentuk alur stator yaitu terbuka, setengah terbuka, dan tertutup.
Seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.7 macam-macam bentuk alur


Sumber : [10]
II-13

d) Kumparan stator (kumparan jangkar)


Merupakan tempat terjadinya Ggl Induksi.

2. Rotor
Rotor terdiri dari 3 komponen utama yaitu:
a) Slip ring slip
Ring adalah cincin dari logam yang melingkari poros rotor yang saling terpisah
(diisolasi). Pada slip ring inilah dipasang terminal kumparan rotor yang kemudian
melalui sikat dihubungkan ke sumber arus dc [10].
b) Kumparan rotor (kumparan medan)
Kumparan medan rotor inilah yang berperan utama dalam menghasilkan medan
magnet [10].
c) Poros rotor
Kumparan medan diletakkamn pad poros rotor yang berbentuk slot-slot [10].

Pada dasarnya, rotor pada generator sinkron merupakan suatu electromagnet.


Kutub medan magnet rotor terjadi menjadi salient (kutub sepatu) dan non salient
(rotor silinder). Kutub sepatu generator sinkron ditinjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2.8 Rotor salient (kutub sepatu) pada generator


Sumber : [10]

Pada rotor kutub sepatu, konstruksi kutub magnetnya menonjol dari


permukaan rotor, sedangkan pada rotor kutub silinder, kutub magnetnya rata. Pada
umumnya, rotor silinder dipakai untuk rotor yang mempunyai 2 atau 4 kutub, dan
untuk rotor kutub sepatu untuk rotor yang mempunyai 4 kutub atau lebih. Selain itu,
II-14

pemilihan konstruksi rotor dipengaruhi juga oleh : kecepatan putar prime mover,
frekuensi dan rating daya generator sinkron tersebut. Untuk generator yang
mempunyai kecepatan diatas 1500 rpm, frekuensi 50 Hz dengan rating daya kurang
lebih 10MVA, maka digunakan generator rotor silinder. Sedangkan untuk generator
dengan daya kurang dari 10 MVA dan kecepatannya rendah, digunakan generator
sinkron jenis rotor kutub sepatu. Generator sinkron rotor kutup silinder ditunjukkan
pada gambar berikut :

(a) rotor Non-salient (rotor silinder)

(b) penampang motor pada generator sinkron

Gambar 2.9 Bentuk konstruksi motor pada generator sinkron


Sumber : [10]
II-15

2.5.4.3 Karakteristik Beban Generator


(1) Generator Tanpa Beban
Dengan memutar generator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan
(𝐼𝑓 ); tegangan (𝐸𝑜 ) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator.

𝐸0 = 𝑐. 𝑛. 𝜙 (2.1)
Keterangan :
𝑐 = konstanta
𝑛 = putaran sinkron
𝛷 = fluks yang dihasilkan If

dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karena tidak terdapat
pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If ). Apabila arus medan
(If ) diubah-ubah harganya, akan diperoleh harga Eo seperti yang terlihat pada kurva
pemagnetan. Pada celah udara kurva pemagnetan merupakan garis lurus[18].

Gambar 2.10 Karakteristik generator tanpa beban


sumber : [18]
AB = tahana arus medan yang diperlukan untuk daerah jenuh
Ra = tahanan stator
Xa = fluks bocor
Eo = V (keadaan tanpa beban)

(2) Generator Berbeban


Dalam keadaan berbeban arus jangkar akan mengalir dan mengakibatkan
terjadinya reaksi jangkar. Reaksi jangkar bersifat reaktif karena itu dinyatakan sebagai
reaktansi dan disebut reaktansi pemagnet (Xm). Reaktansi pemagnet (Xm) ini bersama-sama
dengan reaktansi fluks bocor (Xa) dikenal sebagai reaktansi sinkron (Xs).

E = V + IRa + jIXs; Xs = Xm +Xa (2.2)


II-16

Gambar 2.11 Karakteristik generator berbeban


sumber : [18]
2.5.4.4 Efek Perubahan Beban Terhadap Generator
Bertambahnya beban yang dilayani generator identik dengan bertambahnya
daya nyata atau daya reaktif yang mengalir dari generator. Maka pertambahan
beban akan menambah arus saluran yang mengalir dari generator, pertambahan arus
saluran ini akan mempengaruhi nilai tegangan terminal Vt[18].

2.5.4.5 Sistem Eksitasi Generator Sinkron


Sistem eksitasi generator sinkron merupakan komponen yang sangat penting
dalam pemgoperasian generator sinkron. Setelah generator AC mencapai kecepatan
yang sebenarnya oleh penggerak mulanya, medannya dari catu DC. Ketika kutub
lewat di bawah konduktor jangkar yang berada pada stator, fluks medan yang
memotong konduktor menginduksikan ggl kepadanya. Ggl yang dibangkitkan
adalah ggl bolak-balik karena kutub dengan polaritas yang berubah terus-menerus
melewati konduktor tersebut. Karena tidak menggunakan komutator, ggl yang
dibangkitkan keluar pada terminal lilitan stator. Besarnya ggl yang dibangkitkan
tergantung pada laju pemotongan garis gaya atau pada kuat medan dan kecepatan
rotor. Karena generator kebanyakan bekerja pada kecepatan konstan, maka
besarnya ggl yang dibangkitkan menjadi bergantung pada eksitasi medan [11].
II-17

2.6 Frekuensi Pada Generator Sinkron


Kecepatan perputaran generator sinkron akan mempengaruhi frekuensi listrik
yang dihasilkan generator. Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian
elektromagnet dengan suplai arus DC untuk membentuk medan magnet pada rotor.
Medan magnet rotor ini bergerak pada searah putaran rotor. Hubungan antara
kecepatan putar medan magnet pada rotor dengan frekuensi listrik pada stator
adalah:

𝑓𝑒 =
𝑁𝑟 . 𝑝 (2.3)
120
Dimana :
𝑓𝑒 = Frekuensi listrik (Hz)
Nr = Kecepatan putar rotor (rpm)
p = Jumlah kutub magnet pada rotor

Dari rumus di atas terlihat bahwa frekuensi yang dihasilkan generator sinkron
sangat dipengaruhi oleh keceparan putaran rotor dan jumlah kutup magnet pada
generator. Jika beban generator berobah, akan mempengaruhi kecepatan rotor
generator. Perubahan kecepatan rotor ini secara langsung akan mempengaruhi
frekuensi yang dihasilkan generator [8].
Kecepatan perputaran rotor pada generator sinkron akan sama dengan
kecepatan medan magnet generator. Oleh karena rotor berputar pada kecepatan
yang sama dengan medan magnetnya, maka generator ini disebut generator sinkron
atau lebih dikenal dengan nama Alternator. Agar daya listrik dibangkitkan tetap
pada frekuensi 50 Hz atau 60 Hz (sesuai standard suatu negara, di Indonesian
adalah 50 Hz), maka generator harus berputar pada kecepatan tetap dengan jumlah
kutub magnet yang telah ditentukan yang dapat dihitung melalui persamaan (1.6).
Sebagai contoh untuk membangkitkan frekuensi 50 Hz pada generator 2 kutub,
maka rotor harus berputar dengan kecepatan 3000 rpm, atau untuk membangkitkan
frekuensi 50 Hz pada generator 4 kutub, maka rotor harus berputar pada kecepatan
1500 rpm [8].
II-18

2.7 Efisiensi Generator


Secara umum efisiensi dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara output
terhadap input dalam suatu proses. Efisiensi merupakan salah satu persamaan yang
penting dalam termodinamika untuk mengetahui seberapa baik konversi energi
yang terjadi. Daya masukan untuk generator berupa daya mekanik atau sama
dengan gaya yang dihasilkan oleh turbin, karena turbin dengan generator dikopel
dan bekerja bersama dan menghasilkan daya keluaran berupa daya listrik.

Untuk menghitung efisiensi generator menggunakan persamaan [4]:


𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% (2.4)
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

Dimana :
ɳ𝑔𝑒𝑛 = Efisiensi generator (%)
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = Daya beban generator (MW)
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = Daya aktual turbin (MW)
II-19

2.8 Aplikasi Steam Property


Selain menggunakan tabel termodinamika, untuk mengetahui sifat-sifat uap
juga dapat menggunakan aplikasi yang disebut Steam Property. Steam Property
adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan data yang akurat dari daftar
lengkap sifat termodinamika dan fisik untuk air dan uap, seperti nilai Entalpi dan
Entropi pada kondisi Saturation dan Superheating. Entalpi merupakan suatu istilah
dalam termodinamika yang digunakan untuk menyatakan jumlah energi dari suatu
sistem termodinamika.

Gambar 2.12 Tampilan aplikasi steam property.


II-20

Untuk menghitung daya keluaran turbin pada PLTU Sintang dapat dihitung
menggunakan beberapa rumus berikut [6]:
1. Mencari nilai kualitas uap dapat menggunakan persamaan :

𝑆1 −𝑆𝑓
𝑥 = (2.5)
𝑆𝑔 −𝑆𝑓

Dimana :
𝑥 = nilai kualitas uap

𝑠1 = nilai entropi berdasarkan tekanan uap masuk turbin (KJ/Kg/K)

𝑆𝑓 = nilai entropi saturated liquid berdasarkan tekanan uap keluaran turbin

(KJ/Kg/K)
𝑆𝑔 = nilai entropi saturated vapor berdasarkan tekanan uap keluar turbin

(KJ/Kg/K)

2. Mencari nilai entalpi keluar turbin dalam kondisi isentropis.


Untuk mencari nilai entalpi keluaran turbin dalam kondisi isentropis dapat
menggunakan persamaan berikut :

ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 . (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 ) (2.6)

Dimana :
ℎ2 𝑆 = nilai entalpi keluar turbin dalam kondisi isentropis (KJ/Kg)

ℎ𝑓 = nilai entalpi saturated liquid berdasarkan tekanan uap keluar turbin

(KJ/Kg)
𝑥 = nilai kualitas uap

ℎ𝑔 = nilai entalpi saturated vapor berdasarkan tekanan uap keluar turbin

(KJ/Kg)
II-21

3. Mencari nilai daya isentropis.


Untuk menghitung daya isentropis dapat menggunakan persamaan :

𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚.(ℎ1 −ℎ2 𝑠) (2.7)

Dimana :
𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = nilai daya isentropis (MW)
𝑚 = laju aliran uap (T/h)

ℎ1 = entalpi berdasarkan uap masuk turbin (kJ/Kg)

ℎ2 𝑠 = entalpi uap keluar turbin dalam kondisi isentropis (kJ/Kg)

4. Perhitungan yang terlibat dalam perhitungan efisiensi turbin uap dapat


menggunakan persamaan [16] :

ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡
ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = (2.8)
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠

Dimana :
ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = entalpi berdasarkan uap masuk turbin (%)

ℎ𝑖𝑛 = ℎ1 (kJ/Kg)

ℎ𝑜𝑢𝑡 = ℎ𝑓 (KJ/Kg)

ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 = ℎ2 𝑠 (KJ/Kg)

5. Mencari nilai daya aktual turbin.


Adapun cara menghitung nilai daya aktual turbin adalah dengan
menggunakan persamaan berikut ini :

𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 (2.9)

Dimana :
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = daya aktual turbin (MW)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PLTU Sintang 3 x 7 MW pada Oktober 2022 hingga
Maret 2023.

Gambar 3.1 PLTU Sintang 3 x7 MW

3.2 Alat dan Bahan Penelitian


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari PLTU Sintang 3 x
7 MW yang berdasarkan data CCR Turbine dan data operasional unit pembangkit
yang meliputi data beban generator, laju dan tekanan uap pada turbin. Adapun alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Satu Unit Laptop
2. Satu Unit Android
3. Satu unit kalkulator

3.3 Metode Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, dimana metode ini
menggunakan perhitungan data-data yang ada pada PLTU Sintang 3 x 7 MW
kemudian diolah menggunakan rumus-rumus berdasarkan jurnal-jurnal yang
berkaitan dengan efisiensi generator. Data yang digunakan untuk penelitian ini
didapatkan dari beberapa pihak terkait yaitu CCR (Central Control Room) dan
Engineering Team PLTU Sintang.

III-1
III-2

3.4 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Tahap ini dilakukan untuk mengenal lingkungan PLTU Sintang dengan
mendatangi langsung PLTU Sintang untuk mengamati kegiatan atau kinerja
dari perusahaan tersebut.
2. Identifikasi Rumusan Masalah
Identifikasi ini dilakukan untuk menentukan objek permasalahan yang akan
diteliti.
3. Metode Literatur
Studi literatur meliputi pemahaman teori mengenai pembangkit, teori laju dan
tekanan uap serta efisiensi pembangkit listrik tenaga uap yang diperoleh dari
jurnal maupun buku.
4. Metode Statistik Deskriptif
Metode statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
5. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan yang
diperoleh dari CCR Turbine, meliputi:
a. Data spesifikasi generator dan turbin.
b. Data beban generator.
c. Data turbin meliputi pressure, temperature, dan laju alir uap (main steam
flow).
6. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi
penelitian baik berupa sumber tertulis, jurnal, website, film, gambar dan lain
sebagainya.
III-3

3.5 Prosedur Perhitungan


1. Pengumpulan data-data meliputi spesifikasi generator dan turbin, data beban
generator serta laju dan tekanan uap pada turbin.
2. Entalpi
Entalpi diperoleh dari perhitungan menggunakan sebuah aplikasi
termodinamika yaitu aplikasi Steam Property. Nilai entalpi diperlukan untuk
menghitung nilai kualitas uap.
3. Kualitas Uap (X)
Perhitungan kualitas uap dilakukan untuk dapat menentukan besar nilai entalpi
keluar dalam kondisi isentropis.
4. Nilai entalpi keluar turbin dalam kondisi isentropis (ℎ2 𝑆)
Perhitungan nilai entalpi dalam kondisi isentropis dilakukan untuk
mendapatkan efisiensi turbin uap.
5. Efisiensi Turbin
Perhitungan efisiensi turbin dilakukan agar dapat menghitung nilai daya actual
turbin.
6. Daya aktual turbin
Perhitungan daya aktual turbin ini agar dapat menghitung hasil akhir yaitu
perhitungan efisiensi pada generator.

3.6 Variabel atau Data


Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data nilai entalpi pada setiap pressure turbin uap
2. Data efisiensi turbin
3. Data daya aktual turbin

3.7 Analisis Hasil


Pada penelitian ini akan diperoleh nilai entalpi pada setiap pressure, kualitas
uap, nilai entalpi keluar turbin dalam kondisi isentropis, efisiensi turbin, dan daya
aktual turbin. Dari hasil tersebut maka akan dapat dianalisis pengaruh daya keluaran
turbin dan pengaruh beban generator terhadap efisiensi generator.
III-4

3.8 Diagram Alir Penelitian


Dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa tahapan penilitian dengan
diagram alir (flowchart) seperti pada gambar berikut:

Mulai

Pengambilan data, berupa :


-Data beban generator
-Data turbin meliputi pressure, temperature,
dan laju alir uap (main steam flow)

Menghitung nilai kualitas uap turbin


(X)

Menghitung nilai entalpi keluar turbin


dalam kondisi isentropis (h2S)

Menghitung nilai daya isentropis


(Wisentropis)

Menghitung efisiensi turbin (ɳturbin)

Menghitung nilai daya aktual turbin


(WTaktua l)

Menghitung efisiensi generator (ɳgen)

Analisis

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Spesifikasi Turbin


PLTU Sintang saat ini menggunakan 3 turbine uap yang dikopel dengan
alternator untuk membangkitkan tenaga listrik. Tenaga listrik yang dihasilkan
digunakan untuk disalurkan ke masyarakat. Berikut ini adalah data spesifikasi dari
turbin uap dan alternator pada PLTU Sintang ( 3 x 7 MW ).

Gambar 4.1 Name Plate Turbine

Model : N9-5.9
Initial steam temperature : 510 °C
Initial steam pressure : 5.9 MPa
Rated Speed : 3000 r/min
Rated Power : 9000 kW
Exraction press : 0.01 MPa

IV-1
IV-2

4.2 Data Spesifikasi Alternator ( Generator Sinkron )

Gambar 4.2 Name Plate Generator

Model : QF-K9-2
Rated Power : 9000 kW
Rated Stator Voltage : 6.3 kV
Rated Stator urrent : 970 A
Rated Speed : 3000 r/min
Rated Frequency : 50 Hz
Rated Capacity : 10.588 MVA
Rated Field Voltage : 140 V
Rated Power Factor : 0.85
Phase :3
IV-3

4.3 Analisa Data Operisaonal Harian


Pada bab IV ini menggunakan pengambilan data yang diperlukan untuk analisis
didapatkan di PLTU Sintang 3 x 7 MW Unit 1, dengan mengambil data dari CCR
Turbin berupa data beban generator, main steam flow, main steam pressure, dan
main steam temperature. Pengambilan data yang diperoleh merupakan data satu
minggu penuh yang diambil dari tanggal 1 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 7
Oktober 2022.
Berikut ini merupakan data beban generator di PLTU Sintang:
Tabel 4.1 Data beban generator (1-2 Oktober per 2 Jam )
Tanggal Pukul Unit Beban (MW)
1/10/2022 00:00:01 UNIT 1 4.43
1/10/2022 02:00:01 UNIT 1 4.445
1/10/2022 04:00:01 UNIT 1 4.54
1/10/2022 06:00:01 UNIT 1 4.007
1/10/2022 08:00:01 UNIT 1 4.5
1/10/2022 10:00:01 UNIT 1 4.535
1/10/2022 12:00:01 UNIT 1 4.53
1/10/2022 14:00:01 UNIT 1 4.312
1/10/2022 16:00:01 UNIT 1 4.258
1/10/2022 18:00:01 UNIT 1 -
1/10/2022 20:00:01 UNIT 1 4.008
1/10/2022 22:00:01 UNIT 1 4.024
2/10/2022 00:00:01 UNIT 1 3.122
2/10/2022 02:00:01 UNIT 1 3.86
2/10/2022 04:00:01 UNIT 1 4.416
2/10/2022 06:00:01 UNIT 1 3.804
2/10/2022 08:00:01 UNIT 1 4.043
2/10/2022 10:00:01 UNIT 1 4.037
2/10/2022 12:00:01 UNIT 1 4.638
2/10/2022 14:00:01 UNIT 1 4.503
2/10/2022 16:00:01 UNIT 1 4.372
2/10/2022 18:00:01 UNIT 1 4.357
2/10/2022 20:00:01 UNIT 1 4.299
2/10/2022 22:00:01 UNIT 1 4.226
IV-4

Berikut merupakan data main steam flow di PLTU Sintang:


Tabel 4.2 Data main steam flow
Main Steam Flow
Tanggal Pukul Unit
(T/h)
1/10/2022 00:00:01 UNIT 1 29.00
1/10/2022 02:00:01 UNIT 1 28.00
1/10/2022 04:00:01 UNIT 1 28.00
1/10/2022 06:00:01 UNIT 1 29.00
1/10/2022 08:00:01 UNIT 1 27.00
1/10/2022 10:00:01 UNIT 1 29.00
1/10/2022 12:00:01 UNIT 1 28.00
1/10/2022 14:00:01 UNIT 1 29.00
1/10/2022 16:00:01 UNIT 1 28.00
1/10/2022 18:00:01 UNIT 1 -
1/10/2022 20:00:01 UNIT 1 30.00
1/10/2022 22:00:01 UNIT 1 27.00
2/10/2022 00:00:01 UNIT 1 25.00
2/10/2022 02:00:01 UNIT 1 28.00
2/10/2022 04:00:01 UNIT 1 26.00
2/10/2022 06:00:01 UNIT 1 28.00
2/10/2022 08:00:01 UNIT 1 30.00
2/10/2022 10:00:01 UNIT 1 28.00
2/10/2022 12:00:01 UNIT 1 30.00
2/10/2022 14:00:01 UNIT 1 30.00
2/10/2022 16:00:01 UNIT 1 30.00
2/10/2022 18:00:01 UNIT 1 30.00
2/10/2022 20:00:01 UNIT 1 30.00
2/10/2022 22:00:01 UNIT 1 30.00

Berikut ini merupakan data main steam pressure di PLTU Sintang:


Tabel 4.3 Data main steam pressure
Tanggal Pukul Unit P1 (Mpa) Pg (Mpa) Pf (Mpa)
1/10/2022 00:00:01 UNIT 1 5.90 0.47 -0.037
1/10/2022 02:00:01 UNIT 1 5.10 0.04 -0.044
1/10/2022 04:00:01 UNIT 1 4.80 0.13 -0,047
1/10/2022 06:00:01 UNIT 1 5.70 0.44 -0.040
1/10/2022 08:00:01 UNIT 1 5.03 0.38 -0.048
1/10/2022 10:00:01 UNIT 1 5.80 0.42 -0.042
1/10/2022 12:00:01 UNIT 1 5.42 0.42 -0.042
1/10/2022 14:00:01 UNIT 1 5.27 0.42 -0.048
1/10/2022 16:00:01 UNIT 1 4.40 0.06 -0.004
1/10/2022 18:00:01 UNIT 1 - - -
1/10/2022 20:00:01 UNIT 1 8.70 0.40 -0.042
IV-5

1/10/2022 22:00:01 UNIT 1 5.03 0.38 -0.048


2/10/2022 00:00:01 UNIT 1 5.00 0.11 -0.051
2/10/2022 02:00:01 UNIT 1 4.90 0.20 -0.044
2/10/2022 04:00:01 UNIT 1 5.68 0.39 -0.046
2/10/2022 06:00:01 UNIT 1 5.90 0.60 -0.041
2/10/2022 08:00:01 UNIT 1 5.30 0.44 -0.040
2/10/2022 10:00:01 UNIT 1 5.19 0.50 -0.042
2/10/2022 12:00:01 UNIT 1 4.40 0.40 -0.043
2/10/2022 14:00:01 UNIT 1 8.70 0.40 -0.042
2/10/2022 16:00:01 UNIT 1 4.80 0.42 -0.042
2/10/2022 18:00:01 UNIT 1 4.80 0.42 -0.042
2/10/2022 20:00:01 UNIT 1 4.80 0.42 -0.042
2/10/2022 22:00:01 UNIT 1 4.80 0.42 -0.042

Berikut ini merupakan data main steam temperatature di PLTU Sintang:


Tabel 4.4 Data main steam temperatature (°𝐶)
Tanggal Pukul Unit T1 (Cel) Tg (Cel) Tf (Cel)
1/10/2022 00:00:01 UNIT 1 531.00 184.00 102.00
1/10/2022 02:00:01 UNIT 1 513.00 123.00 95.00
1/10/2022 04:00:01 UNIT 1 516.00 160.00 93.00
1/10/2022 06:00:01 UNIT 1 515.00 189.00 102.00
1/10/2022 08:00:01 UNIT 1 506.00 183.00 99.00
1/10/2022 10:00:01 UNIT 1 507.00 188.00 104.00
1/10/2022 12:00:01 UNIT 1 516.00 187.00 104.00
1/10/2022 14:00:01 UNIT 1 526.00 187.00 99.00
1/10/2022 16:00:01 UNIT 1 492.00 182.00 99.00
1/10/2022 18:00:01 UNIT 1 - - -
1/10/2022 20:00:01 UNIT 1 520.00 188.00 105.00
1/10/2022 22:00:01 UNIT 1 506.00 183.00 99.00
2/10/2022 00:00:01 UNIT 1 494.00 196.00 93.00
2/10/2022 02:00:01 UNIT 1 500.00 202.00 98.00
2/10/2022 04:00:01 UNIT 1 531.00 179.00 99.00
2/10/2022 06:00:01 UNIT 1 516.00 221.00 103.00
2/10/2022 08:00:01 UNIT 1 517.00 184.00 111.00
2/10/2022 10:00:01 UNIT 1 502.00 192.00 99.00
2/10/2022 12:00:01 UNIT 1 499.00 186.00 106.00
2/10/2022 14:00:01 UNIT 1 520.00 188.00 105.00
2/10/2022 16:00:01 UNIT 1 507.00 182.00 101.00
2/10/2022 18:00:01 UNIT 1 507.00 182.00 101.00
2/10/2022 20:00:01 UNIT 1 507.00 182.00 101.00
2/10/2022 22:00:01 UNIT 1 507.00 182.00 101.00
IV-6

4.3.1 Perhitungan Kualitas Uap


Untuk menghitung nilai kualitas uap perlu diketahui nilai dari entropi

berdasarkan tekanan uap masuk turbin ( 𝑠1 ), nilai entropi saturated liquid

berdasarkan tekanan uap keluaran turbin (𝑠𝑓 ), serta nilai entropi saturated vapor

berdasarkan tekanan uap keluar turbin ( 𝑠𝑔 ) yang diperoleh dari aplikasi

SteamProperty dimana dapat diperoleh dengan memasukkan nilai pressure dan


nilai temperature ke program aplikasi tersebut dalam kondisi tekanan dan suhu
masuk dan keluar. Untuk perhitungan menggunakan rumus sebagai beikut :

a. Pada tanggal 1 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9842− 1,325 5,6592
𝑥= = = = 0,9940
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0182−1,325 5,6932

➢ Pukul 02.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0065− 1,2464 5,7601
𝑥= = = = 0,8634
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,9175−1,2464 6,6711

➢ Pukul 04.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0464− 1,2238 5,8226
𝑥= = = = 0,9224
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,5363−1,2238 6,3125

➢ Pukul 06.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9548− 13251 5,6297
𝑥= = = = 0,9791
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,075−1,3251 5,7499

➢ Pukul 08.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9927− 1,348 5,6447
𝑥= = = = 0,9778
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,1207−1,348 5,7727

➢ Pukul 10.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9216− 1,3474 5,5742
𝑥= = = = 0,9700
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0938−1,3474 5,7464

➢ Pukul 12.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9839− 1,3477 5,6362
𝑥= = = = 0,9817
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0891−1,3477 5,7414
IV-7

➢ Pukul 14.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0279− 1,2917 5,7362
𝑥= = = = 0,9894
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0891−1,2917 5,7974

➢ Pukul 16.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0915− 1,2924 5,7991
𝑥= = = = 0,8540
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,9983−1,2924 6,7058

➢ Pukul 18.00
𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,7431− 1,3562 5,3869
𝑥= = = = 0,9349
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,1182−1,3562 5,7620

➢ Pukul 22.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9927− 1,2919 5,7008
𝑥= = = = 0,9780
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,1207−1,2919 5,8288

b. Pada tanggal 2 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9596− 1,2236 5,735
𝑥= = = = 0,8757
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,774−1,2236 6,5501

➢ Pukul 02.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9882− 1,2806 5,7076
𝑥= = = = 0,9153
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,5166−1,2806 6,236

➢ Pukul 04.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0039− 1,2914 5,7125
𝑥= = = = 0,9853
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0889−1,2914 5.7975

➢ Pukul 06.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9398− 1,3361 5,6037
𝑥= = = = 0,9786
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0624−1,3361 5,7261

➢ Pukul 08.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9985− 1,4253 5,5732
𝑥= = = = 0,9905
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0517−1,4253 5,6264
IV-8

➢ Pukul 10.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,9645− 1,2917 5,6728
𝑥= = = = 0,9896
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0243−1,2917 5,7326

➢ Pukul 12.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0405− 1,3708 5,6697
𝑥= = = = 0,9881
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,109−1,3708 5,7382

➢ Pukul 14.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 6,7431− 1,3562 5,3869
𝑥= = = = 0,9349
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,1182−1,3562 5,762

➢ Pukul 16.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0198− 1,3146 5,7052
𝑥= = = = 0,9920
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0658−1,3146 5,7512

➢ Pukul 18.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0198− 1,3146 5,7052
𝑥= = = = 0,9920
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0658−1,3146 5,7512

➢ Pukul 20..00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0198− 1,3146 5,7052
𝑥= = = = 0,9920
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0658−1,3146 5,7512

➢ Pukul 22.00
𝑠1 − 𝑠𝑓 7,0198− 1,3146 5,7052
𝑥= = = = 0,9920
𝑠𝑔 −𝑠𝑓 7,0658−1,3146 5,7512

Untuk hasil perhitungan kualitas uap dari tanggal 3 Oktober sampai dengan
tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Data hasil perhitungan kualitas uap (𝑥 )

Tanggal Pukul 𝑠1 𝑠𝑓 𝑠𝑔 𝑥
(KJ/Kg/K) (KJ/Kg/K) (KJ/Kg/K)
1/10/2022 00:00:01 6.9842 1.325 7.0182 0.994
02:00:01 7.0065 1.2464 7.9175 0.8634
04:00:01 7.0464 1.2238 7.5363 0.9224
06:00:01 6.9548 1.3251 7.075 0.9791

08:00:01 6.9927 1.348 7.1207 0.9778


10:00:01 6.9216 1.3474 7.0938 0.97
12:00:01 6.9839 1.3477 7.0891 0.9817
14:00:01 7.0279 1.2917 7.0891 0.9894
IV-9

16:00:01 7.0195 1.2924 7.9983 0.854


18:00:01 - - - -
20:00:01 6.7431 1.3562 7.1182 0.9349
22:00:01 6.9927 1.2919 7.1207 0.978
2/10/2022 00:00:01 6.9596 1.2236 7.774 0.8757
02:00:01 6.9882 1.2806 7.5166 0.9153
04:00:01 7.0039 1.2914 7.0889 0.9853
06:00:01 6.9398 1.3361 7.0624 0.9786
08:00:01 6.9985 1.4253 7.0517 0.9905
10:00:01 6.9645 1.2917 7.0243 0.9896
12:00:01 7.0405 1.3708 7.109 0.9881
14:00:01 6.7431 1.3562 7.1182 0.9349
16:00:01 7.0198 1.3146 7.0658 0.992
18:00:01 7.0198 1.3146 7.0658 0.992
20:00:01 7.0198 1.3146 7.0658 0.992
22:00:01 7.0198 1.3146 7.0658 0.992
3/10/2022 00:00:01 7.0738 1.3257 7.0809 0.9988
02:00:01 7.0738 1.3257 7.0936 0.9966
04:00:01 7.0623 1.3147 7.1216 0.9898
06:00:01 6.9729 1.3385 7.0843 0.9806
08:00:01 7.0901 1.4037 7.1228 0.9943
10:00:01 7.0039 1.2914 7.0889 0.9853
12:00:01 6.9398 1.3361 8 0.8212
14:00:01 6.9985 1.4253 7.0517 0.9905
16:00:01 7.0233 1.348 7.0843 0.9894
18:00:01 7.0271 1.3702 7.075 0.9916
20:00:01 7.0317 1.3146 7.0732 0.9928
22:00:01 7.0418 1.3481 7.0752 0.9942
4/10/2022 00:00:01 6.9681 1.3588 7.0891 0.9789
02:00:01 7.0241 1.2693 7.1195 0.9837
04:00:01 7.0137 1.2693 7.1195 0.9819
06:00:01 6.9725 1.359 7.1153 0.9752
08:00:01 7.0036 1.3477 7.0873 0.9854
10:00:01 7.0033 1.2806 7.12 0.98
12:00:01 7.0241 1.2806 7.102 0.9866
14:00:01 7.0137 1.2806 7.1153 0.9826
16:00:01 6.9729 1.3364 7.0479 0.9869
18:00:01 7.0065 1.3589 7.1012 0.9835
20:00:01 6.9792 1.1544 7.2147 0.9611
22:00:01 6.9948 1.3253 7.0891 0.9836
5/10/2022 00:00:01 7.0337 1.2917 7.0936 0.9897
02:00:01 6.9962 1.3806 7.0866 0.9842
04:00:01 6.9836 1.2803 7.1136 0.9777
06:00:01 6.9907 1.2574 7.0856 0.9837
08:00:01 7.0217 1.2238 7.1043 0.986
10:00:01 7.0018 1.348 7.0891 0.9848
12:00:01 7.0018 1.3032 7.0773 0.9869
14:00:01 7.0198 1.3033 7.0919 0.9875
IV-10

16:00:01 7.114 1.2811 7.4343 0.9479


18:00:01 7.1026 1.2817 7.339 0.961
20:00:01 7.0789 1.3486 7.2054 0.9784
22:00:01 6.9778 1.246 7.1539 0.9702
6/10/2022 00:00:01 7.1026 1.2817 7.339 0.961
02:00:01 7.0198 1.3033 7.0919 0.9875
04:00:01 7.114 1.2811 7.4343 0.9479
06:00:01 7.0242 1.2805 7.0936 0.9881
08:00:01 7.1543 1.2582 7.1582 0.9993
10:00:01 7.0704 1.4365 7.129 0.9897
12:00:01 7.0535 1.3593 7.116 0.9891
14:00:01 7.0039 1.2914 7.0889 0.9853
16:00:01 7.0729 1.3034 7.1197 0.992
18:00:01 7.049 1.2582 7.1394 0.9846
20:00:01 7.0387 1.2921 7.1394 0.9828
22:00:01 7.008 1.2693 7.1481 0.9762
7/10/2022 00:00:01 7.0553 1.2471 7.1346 0.9865
02:00:01 7.1026 1.2817 7.2957 0.9679
04:00:01 7.0553 1.2471 7.1346 0.9865
06:00:01 7.1026 1.2817 7.1583 0.9905
08:00:01 7.1517 1.3042 7.2104 0.9901
10:00:01 7.0563 1.3702 7.1384 0.9858
12:00:01 7.0454 1.2695 7.1195 0.9873
14:00:01 7.0468 1.2925 7.1292 0.9859
16:00:01 7.0634 1.3226 7.0868 0.9959
18:00:01 7.0703 1.3033 7.0862 0.9973
20:00:01 7.0373 1.3036 7.1394 0.9825
22:00:01 7.0541 1.2812 7.1515 0.9834

4.3.2 Perhitungan Entalpi Keluar Turbin Dalam Kondisi Isentropis (𝒉𝟐 𝒔)


Selain nilai kulitas uap (𝑥) untuk menghitung entalpi keluar turbin dalam
kondisi isentropis perlu diketahui nilai dari entalpi saturated liquid berdasarkan
tekanan uap keluar turbin (ℎ𝑓 ), nilai entalpi saturated vapor berdasarkan tekanan
uap keluar turbin (ℎ𝑔 ) yang diperoleh dari aplikasi SteamProperty. Dan perhitungan
menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Pada tanggal 1 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 431,9 + 0,9940 (2823 − 431,9)
= 2808,7203
IV-11

➢ Pukul 02.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 401,88 + 0,8634 (2728,5 − 401,88
= 2410,7787
➢ Pukul 04.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 393,25 + 0,9224 (2794,4 − 393,25)
= 2608,0517
➢ Pukul 06.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 431,75 + 0,9791 (2835,6 − 431,75
= 2785,3482
➢ Pukul 08.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 439,67 + 0,9778 (2826,2 − 439,67)
= 2773,2827
➢ Pukul 10.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 440,24 + 0,9700 (2834,6 − 440,24)
= 2762,8492
➢ Pukul 12.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 439,96 + 0,9817 (2832,4 − 439,96)
= 2788,5632
➢ Pukul 14.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 418,82 + 0,9894 (2832,4 − 418,82)
= 2806,9211
IV-12

➢ Pukul 16.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 418,13 + 0,8540 (2842,1 − 418,13)
= 2488,2949
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 446,6 + 0,9349 (2835,7 − 446,6)
= 2860,1722
➢ Pukul 22.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 418,64 + 0,9780 (2826,2 − 418,64)
= 2773,3302

b. Pada tanggal 2 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 393,41 + 0,8757 (2687,1 − 393,41)
= 2559,5504
➢ Pukul 02.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 414,33 + 0,9153 (2874,8 − 414,33)
= 2666,3150
➢ Pukul 04.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 419,13 + 0,9853 (2817,1 − 419,13)
= 2781,9422
➢ Pukul 06.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 436,11 + 0,9786 (2896,2 − 436,11)
= 2843,5295
IV-13

➢ Pukul 08.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 469,37 + 0,9905 (2824,8 − 469,37)
= 2802,5284
➢ Pukul 10.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 418,75 + 0,9896 (2838,7 − 418,75)
= 2813,4561
➢ Pukul 12.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 447,63 + 0,9881 (2831,4 − 447,63)
= 2802,9436
➢ Pukul 14.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 446,6 + 0,9349 (2835,7 − 446,6)
= 2680,1722
➢ Pukul 16.00
ℎ2 𝑠 =ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 426,87 + 0,9920 (2821,7 − 426,87)
= 2802,5454
➢ Pukul 18.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 426,87 + 0,9920 (2821,7 − 426,87)
= 2802,5454
➢ Pukul 20.00
ℎ2 𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 426,87 + 0,9920 (2821,7 − 426,87)
= 2802,5454
➢ Pukul 22.00
ℎ2 𝑠= ℎ𝑓 + 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓 )
= 426,87 + 0,9920 (2821,7 − 426,87)
= 2802,5454
IV-14

Untuk hasil perhitungan nilai entalpi keluar turbin dalam kondisi isentropis dari
tanggal 3 Oktober sampai dengan tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Data hasil perhitungan entalpi keluar turbin kondisi isentropis (ℎ2 𝑠)
ℎ𝑓 ℎ𝑔 ℎ2 𝑠
Tanggal Pukul
𝑥 (KJ/Kg) (KJ/Kg) (KJ/Kg)
1/10/2022 00:00:01 0.994 431.9 2823 2808.72
02:00:01 0.8634 401.88 2728.5 2410.779
04:00:01 0.9224 393.25 2794.4 2608.052
06:00:01 0.9791 431.75 2835.6 2785.348
08:00:01 0.9778 439.67 2826.2 2773.283
10:00:01 0.97 440.24 2834.6 2762.849
12:00:01 0.9817 439.96 2832.4 2788.563
14:00:01 0.9894 418.82 2832.4 2806.921
16:00:01 0.854 418.13 2842.1 2488.295
18:00:01 - - - -
20:00:01 0.9349 446.6 2835.7 2680.172
22:00:01 0.978 418.64 2826.2 2773.33
2/10/2022 00:00:01 0.8757 393.41 2867.1 2559.55
02:00:01 0.9153 414.33 2874.8 2666.315
04:00:01 0.9853 419.13 2817.1 2781.942
06:00:01 0.9786 436.11 2896.2 2843.53
08:00:01 0.9905 469.37 2824.8 2802.528
10:00:01 0.9896 418.75 2838.7 2813.456
12:00:01 0.9881 447.63 2831.4 2802.944
14:00:01 0.9349 446.6 2835.7 2680.172
16:00:01 0.992 426.87 2821.7 2802.545
18:00:01 0.992 426.87 2821.7 2802.545
20:00:01 0.992 426.87 2821.7 2802.545
22:00:01 0.992 426.87 2821.7 2802.545
3/10/2022 00:00:01 0.9988 431.15 2818.6 2815.655
02:00:01 0.9966 431.15 2819.2 2811.002
04:00:01 0.9898 426.72 2832 2807.437
06:00:01 0.9806 479.04 2839.8 2794.029
08:00:01 0.9943 460.57 2837.8 2824.208
10:00:01 0.9853 419.13 2817.1 2781.942
12:00:01 0.8212 436.11 2918.6 2474.819
14:00:01 0.9905 469.37 2824.8 2802.528
16:00:01 0.9894 439.7 2839.8 2814.277
18:00:01 0.9916 448.14 2835.6 2815.554
20:00:01 0.9928 426.87 2820.2 2802.952
22:00:01 0.9942 439.57 2826 2812.083
4/10/2022 00:00:01 0.9789 444.18 2832.4 2781.971
02:00:01 0.9837 410.13 2809 2769.881
04:00:01 0.9819 410.13 2809 2765.617
IV-15

06:00:01 0.9752 443.98 2818.3 2759.399


08:00:01 0.9854 439.94 2826.6 2791.796
10:00:01 0.98 414.33 2820.5 2772.413
12:00:01 0.9866 414.33 2817.7 2785.539
14:00:01 0.9826 414.41 2818.3 2776.441
16:00:01 0.9869 435.88 2832.3 2800.832
18:00:01 0.9835 414.15 2833 2793.109
20:00:01 0.9611 368.17 2820.5 2725.204
22:00:01 0.9836 431.53 2832.4 2793.12
5/10/2022 00:00:01 0.9897 418.76 2819.2 2794.417
02:00:01 0.9842 452.8 2836.1 2798.341
04:00:01 0.9777 414.63 2833.6 2779.691
06:00:01 0.9837 406.46 2820.8 2781.488
08:00:01 0.986 393.18 2829.3 2795.081
10:00:01 0.9848 439.64 2832.4 2796.015
12:00:01 0.9869 422.81 2831.8 2800.301
14:00:01 0.9875 422.6 2828.7 2798.731
16:00:01 0.9479 413.88 2836.5 2710.392
18:00:01 0.961 413.29 2878.3 2782.097
20:00:01 0.9784 439.13 2816.3 2764.956
22:00:01 0.9702 402.25 2887.1 2813.033
6/10/2022 00:00:01 0.961 413.29 2878.3 2782.097
02:00:01 0.9875 422.66 2828.7 2798.732
04:00:01 0.9479 413.88 2836.5 2710.392
06:00:01 0.9881 414.48 2819.2 2790.491
08:00:01 0.9993 405.71 2795.3 2793.72
10:00:01 0.9897 473.41 2818.9 2794.755
12:00:01 0.9891 443.79 2824.1 2798.257
14:00:01 0.9853 419.13 2817.1 2781.942
16:00:01 0.992 422.59 2803.2 2784.045
18:00:01 0.9846 405.67 2806 2769.105
20:00:01 0.9828 418.37 2806 2764.881
22:00:01 0.9762 410.16 2815.9 2758.568
7/10/2022 00:00:01 0.9865 401.2 2803.9 2771.538
02:00:01 0.9679 413.29 2857.7 2779.214
04:00:01 0.9865 401.2 2803.9 2771.538
06:00:01 0.9905 413.29 2814.4 2791.642
08:00:01 0.9901 421.85 2797.3 2773.691
10:00:01 0.9858 448.14 2817.4 2783.678
12:00:01 0.9873 409.98 2809 2778.612
14:00:01 0.9859 418.03 2807.5 2773.767
16:00:01 0.9959 430.92 2805.5 2795.86
18:00:01 0.9973 422.71 2799.8 2793.264
20:00:01 0.9825 422.43 2806 2764.298
22:00:01 0.9834 413.78 2798.8 2759.228
IV-16

4.3.3 Perhitungan Daya Isentropis (𝑾𝑰𝒔𝒆𝒏𝒕𝒓𝒐𝒑𝒊𝒔 )


Perhitungan daya isentropis (𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 ) dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut dengan memperoleh data laju aliran uap (𝑚) dari CCR Turbine dan
data entalpi berdasarkan uap masuk turbin ( ℎ1 ) yang diperoleh dari aplkiasi
SteamProperty dan juga nilai entalpi keluiar turbin berdasarkan daya isentropis
yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya :

a. Pada tanggal 1 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 29000 . (3497,4 − 2808,7203)
= 19.971.712,3797 𝑘j/h
= 5,5521 𝑀𝑊
➢ Pukul 02.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3463,7 − 2410,7787)
= 29.481.797,4727 𝑘j/h
= 8,1959 𝑀𝑊
➢ Pukul 04.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3473,9 − 2608,0517)
= 24.243.751,2523 𝑘j/h
= 6,7398 𝑀𝑊
➢ Pukul 06.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 29000 . (3461,8 − 2785,3482)
= 19.617.101,9235 𝑘j/h
= 5,4536 𝑀𝑊
IV-17

➢ Pukul 08.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 27000 . (3448,1 − 2773,2827)
= 18.220.067,7655 𝑘j/h
= 5,0652 𝑀𝑊
➢ Pukul 10.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 29000 . (3441,8 − 2762,8492)
= 19.689.573,1742 𝑘j/h
= 5,4737 𝑀𝑊
➢ Pukul 12.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3467,2 − 2788,5632)
= 19.001.830,8120 𝑘j/h
= 5,2825 𝑀𝑊
➢ Pukul 14.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 29000 . (3492,2 − 2806,9211)
= 19.873.086,7051 𝑘j/h
= 5,5247 𝑀𝑊
➢ Pukul 16.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3422,9 − 2488,2949)
= 26.168.943,7015 𝑘j/h
= 7,2750 𝑀𝑊
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
IV-18

➢ Pukul 20.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3440,9 − 2680,1722)
= 22.821.835,1788 𝑘j/h
= 6,3445 𝑀𝑊
➢ Pukul 22.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 27000 . (3448,1 − 2773,3302)
= 18.218.785,4790 𝑘j/h
= 5,0648 𝑀𝑊

b. Pada tanggal 2 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 25000 . (3420,5 − 2559,5504)
= 21.523.740,9013 𝑘j/h
= 5,9836 𝑀𝑊
➢ Pukul 02.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3435,6 − 2666,3150)
= 21.539.979,4971 𝑘j/h
= 5,9881 𝑀𝑊
➢ Pukul 04.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 26000 . (3499,7 − 2781,9422)
= 18.661.703,2687 𝑘j/h
= 5,188 𝑀𝑊
➢ Pukul 06.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3462 − 2843,5295)
= 17.317.173,7548 𝑘j/h
= 4,8142 𝑀𝑊
IV-19

➢ Pukul 08.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3470,9 − 2802,5284)
= 20.051.147,7108 𝑘j/h
= 5,5742 𝑀𝑊
➢ Pukul 10.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 28000 . (3437 − 2813,4561)
= 17.459.228,3641 𝑘j/h
= 4,8537 𝑀𝑊
➢ Pukul 12.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3439 − 2802,9436)
= 19.081.690,5911 𝑘j/h
= 5,3047 𝑀𝑊
➢ Pukul 14.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3440,9 − 2680,1722)
= 22.821.835,1788 𝑘j/h
= 6,3445 𝑀𝑊
➢ Pukul 16.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3453 − 2802,5454)
= 19.513.639,2753 𝑘j/h
= 5,4248 𝑀𝑊
➢ Pukul 18.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3453 − 2802,5454)
= 19.513.639,2753 𝑘j/h
= 5,4248 𝑀𝑊
IV-20

➢ Pukul 20.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3453 − 2802,5454
= 19.513.639,2753 𝑘j/h
= 5,4248 𝑀𝑊
➢ Pukul 22.00
𝑊𝐼𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 = 𝑚 . (ℎ1 − ℎ2 𝑠)
= 30000 . (3453 − 2802,5454)
= 19.513.639,2753 𝑘j/h
= 5,4248 𝑀𝑊

Untuk hasil perhitungan nilai daya isentropis dari tanggal 3 Oktober sampai
dengan tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Data hasil perhitungan daya isentropis (𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 )

𝑚 ℎ1 ℎ2 𝑠 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
Tanggal Pukul
(Kg/h) (KJ/Kg) (KJ/Kg) (MW)
1/10/2022 00:00:01 29000 3497.4 2808.72 5.5521
02:00:01 28000 3463.7 2410.779 8.1959
04:00:01 28000 3473.9 2608.052 6.7398
06:00:01 29000 3461.8 2785.348 5.4536
08:00:01 27000 3448.1 2773.283 5.0652
10:00:01 29000 3441.8 2762.849 5.4737
12:00:01 28000 3467.2 2788.563 5.2825
14:00:01 29000 3492.2 2806.921 5.5247
16:00:01 28000 3422.9 2488.295 7.275
18:00:01 - - - -
20:00:01 30000 3440.9 2680.172 6.3445
22:00:01 27000 3448.1 2773.33 5.0648
2/10/2022 00:00:01 25000 3420.5 2559.55 5.9836
02:00:01 28000 3435.6 2666.315 5.9881
04:00:01 26000 3499.7 2781.942 5.188
06:00:01 28000 3462 2843.53 4.8142
08:00:01 30000 3470.9 2802.528 5.5742
10:00:01 28000 3437 2813.456 4.8537
12:00:01 30000 3439 2802.944 5.3047
14:00:01 30000 3440.9 2680.172 6.3445
16:00:01 30000 3453 2802.545 5.4248
18:00:01 30000 3453 2802.545 5.4248
20:00:01 30000 3453 2802.545 5.4248
22:00:01 30000 3453 2802.545 5.4248
IV-21

3/10/2022 00:00:01 29000 3503 2815.655 5.5414


02:00:01 29000 3503 2811.002 5.5789
04:00:01 29000 3471.4 2807.437 5.3529
06:00:01 30000 3470 2794.029 5.6376
08:00:01 29000 3508.7 2824.208 5.5184
10:00:01 26000 3499.7 2781.942 5.188
12:00:01 28000 3462 2474.819 7.6842
14:00:01 30000 3470.9 2802.528 5.5742
16:00:01 30000 3475.6 2814.277 5.5154
18:00:01 30000 3480 2815.554 5.5415
20:00:01 29000 3462.3 2802.952 5.3157
22:00:01 30000 3477.5 2812.083 5.5496
4/10/2022 00:00:01 28000 3455.4 2781.971 5.242
02:00:01 26000 3463.5 2769.881 5.0135
04:00:01 26000 3462.4 2765.617 5.0363
06:00:01 27000 3441.9 2759.399 5.1229
08:00:01 28000 3481.5 2791.796 5.3687
10:00:01 27000 3447.3 2772.413 5.0657
12:00:01 27000 3463.5 2785.539 5.0888
14:00:01 27000 3462.4 2776.441 5.1488
16:00:01 29000 3470 2800.832 5.3948
18:00:01 28000 3483.8 2793.109 5.3763
20:00:01 27000 3428.6 2725.204 5.2797
22:00:01 28000 3474.5 2793.12 5.3039
5/10/2022 00:00:01 26000 3495.3 2794.417 5.066
02:00:01 28000 3494.8 2798.341 5.4212
04:00:01 28000 3459.2 2779.691 5.2893
06:00:01 27000 3484.1 2781.488 5.2738
08:00:01 29000 3447.2 2795.081 5.2574
10:00:01 29000 3453.1 2796.015 5.2974
12:00:01 30000 3453.1 2800.301 5.4443
14:00:01 29000 3453 2798.731 5.2747
16:00:01 26000 3488.4 2710.392 5.6234
18:00:01 26000 3408.4 2782.097 4.5269
20:00:01 28000 3460.9 2764.956 5.4172
22:00:01 26000 3472.5 2813.033 4.7666
6/10/2022 00:00:01 23000 3408.4 2782.097 4.0046
02:00:01 29000 3453 2798.732 5.2747
04:00:01 26000 3488.4 2710.392 5.6234
06:00:01 27000 3477.7 2790.491 5.1582
08:00:01 25000 3545.3 2793.72 5.2235
10:00:01 26640 3511.1 2794.755 5.3052
12:00:01 27000 3486.8 2798.257 5.1682
14:00:01 26000 3499.7 2781.942 5.188
16:00:01 26000 3486.7 2784.045 5.0788
18:00:01 26000 3458 2769.105 4.9793
20:00:01 25000 3459 2764.881 4.8241
22:00:01 27000 3453.8 2758.568 5.2184
IV-22

7/10/2022 00:00:01 26000 3434.4 2771.538 4.7912


02:00:01 21000 3408.4 2779.214 3.6732
04:00:01 26000 3434.4 2771.538 4.7912
06:00:01 21000 3408.4 2791.642 3.6006
08:00:01 24000 3465.1 2773.691 4.6131
10:00:01 29000 3503.3 2783.678 5.8016
12:00:01 26000 3465.7 2778.612 4.9663
14:00:01 27000 3429.6 2773.767 4.9227
16:00:01 28500 3471.5 2795.86 5.3531
18:00:01 29000 3496.6 2793.264 5.6703
20:00:01 25770 3442.7 2764.298 4.8601
22:00:01 24930 3430.2 2759.228 4.6502

4.3.4 Perhitungan Efisiensi turbin (ɳ𝑻𝒖𝒓𝒃𝒊𝒏 )


Perhitungan efisiensi turbin yaitu dengan membagi hasil pengurangan nilai
entalpi berdasarkan uap masuk turbin (ℎ𝑖𝑛 ) dan nilai entalpi berdasarkan uap keluar
turbin (ℎ𝑜𝑢𝑡 ) dengan hasil pengurangan nilai entalpi berdasarkan uap masuk turbin
( ℎ𝑖𝑛 ) dan nilai entalpi keluar turbin dalam kondisi isentropis ( ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 ) atau
menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Pada Tanggal 1 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3497,4 − 2823
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9793 = 97,93%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3497,4 − 2808,7203
➢ Pukul 02.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3463,7 − 2728,5
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,6982 = 69,82%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3463,7 − 2410,7787
➢ Pukul 04.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3473,9 − 2794,4
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,7848 = 78,48%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3473,9 − 2608,0517
➢ Pukul 06.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3461,8 − 2835,6
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9257 = 92,57%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3461,8 − 2785,3482
➢ Pukul 08.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3448,1 − 2826,2
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9216 = 92,16%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3448,1 − 2773,2827
IV-23

➢ Pukul 10.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3441,1 − 2834,6
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,8943 = 89,43%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3441,1 − 2762,8492
➢ Pukul 12.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3467,2 − 2832,4
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9354 = 93,54%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3467,2 − 2788,5632
➢ Pukul 14.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3492,2 − 2832,4
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9628 = 96,28%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3492,2 − 2806,9211
➢ Pukul 16.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3422,9 − 2842,1
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,6214 = 62,14%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3422,9 − 2488,2949
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3440,9 − 2835,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,7956 = 79,56%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3440,9 − 2680,1722
➢ Pukul 22.0000
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3448,1 − 2826,2
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9216 = 92,16%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3448,1 − 2773,3302

b. Pada Tanggal 2 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3420,5 − 2874,8
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,6428 = 64,28%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3420,5 − 2559,5504
➢ Pukul 02.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3435,6 − 2874,8
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,7290 = 72,90%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3435,6 − 2666,3150
➢ Pukul 04.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3499,7 − 2817,1
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,951 = 95,1%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3499,7 − 2781,9422
➢ Pukul 06.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3462 − 2896,2
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9148 = 91,48%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3462 − 2843,5295
IV-24

➢ Pukul 08.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3470,9 − 2824,8
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9667 = 96,67%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3470,9 − 2802,5284
➢ Pukul 10.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3437 − 2838,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9595 = 95,95%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3437 − 2813,4561
➢ Pukul 12.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3439 − 2831,4
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9553 = 95,53%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3439 − 2802,9436
➢ Pukul 14.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3440,9 − 2835,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,7956 = 79,56%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3440,9 − 2680,1722
➢ Pukul 16.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3453 − 2821,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9706 = 97,06%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3453 − 2802,5454
➢ Pukul 18.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3453 − 2821,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9706 = 97,06%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3453 − 2802,5454
➢ Pukul 20.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3453 − 2821,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9706 = 97,06%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3453 − 2802,5454
➢ Pukul 22.00
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 3453 − 2821,7
ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = = = 0,9706 = 97,06%
ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 3453 − 2802,5454

Untuk hasil perhitungan efisiensi turbin dari tanggal 3 Oktober sampai dengan
tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Data hasil perhitungan efisiensi turbin (ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 )


ℎ𝑖𝑛 ℎ𝑜𝑢𝑡 ℎ𝑜𝑢𝑡 𝑠 ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛
Tanggal Pukul
(KJ/Kg) (KJ/Kg) (KJ/Kg) (%)
1/10/2022 00:00:01 29000 3497.4 2808.72 97,93
02:00:01 28000 3463.7 2410.779 69,82
04:00:01 28000 3473.9 2608.052 78,48
06:00:01 29000 3461.8 2785.348 92,57
08:00:01 27000 3448.1 2773.283 92,16
IV-25

10:00:01 29000 3441.8 2762.849 89,43


12:00:01 28000 3467.2 2788.563 93,54
14:00:01 29000 3492.2 2806.921 96,28
16:00:01 28000 3422.9 2488.295 62,14
18:00:01 - - - -
20:00:01 30000 3440.9 2680.172 79,56
22:00:01 27000 3448.1 2773.33 92,16
2/10/2022 00:00:01 25000 3420.5 2559.55 64,28
02:00:01 28000 3435.6 2666.315 72,9
04:00:01 26000 3499.7 2781.942 95,1
06:00:01 28000 3462 2843.53 91,48
08:00:01 30000 3470.9 2802.528 96,67
10:00:01 28000 3437 2813.456 95,95
12:00:01 30000 3439 2802.944 95,53
14:00:01 30000 3440.9 2680.172 79,56
16:00:01 30000 3453 2802.545 97,06
18:00:01 30000 3453 2802.545 97,06
20:00:01 30000 3453 2802.545 97,06
22:00:01 30000 3453 2802.545 97,06
3/10/2022 00:00:01 29000 3503 2815.655 99,57
02:00:01 29000 3503 2811.002 98,82
04:00:01 29000 3471.4 2807.437 96,3
06:00:01 30000 3470 2794.029 93,23
08:00:01 29000 3508.7 2824.208 98,01
10:00:01 26000 3499.7 2781.942 95,1
12:00:01 28000 3462 2474.819 55,05
14:00:01 30000 3470.9 2802.528 96,67
16:00:01 30000 3475.6 2814.277 96,14
18:00:01 30000 3480 2815.554 96,98
20:00:01 29000 3462.3 2802.952 97,38
22:00:01 30000 3477.5 2812.083 97,91
4/10/2022 00:00:01 28000 3455.4 2781.971 92,51
02:00:01 26000 3463.5 2769.881 94,36
04:00:01 26000 3462.4 2765.617 93,77
06:00:01 27000 3441.9 2759.399 91,37
08:00:01 28000 3481.5 2791.796 94,95
10:00:01 27000 3447.3 2772.413 92,87
12:00:01 27000 3463.5 2785.539 95,26
14:00:01 27000 3462.4 2776.441 93,9
16:00:01 29000 3470 2800.832 95,3
18:00:01 28000 3483.8 2793.109 94,22
20:00:01 27000 3428.6 2725.204 86,45
22:00:01 28000 3474.5 2793.12 94,24
5/10/2022 00:00:01 26000 3495.3 2794.417 96,46
02:00:01 28000 3494.8 2798.341 94,58
04:00:01 28000 3459.2 2779.691 92,07
06:00:01 27000 3484.1 2781.488 94,4
08:00:01 29000 3447.2 2795.081 94,75
IV-26

10:00:01 29000 3453.1 2796.015 94,46


12:00:01 30000 3453.1 2800.301 95,17
14:00:01 29000 3453 2798.731 95,42
16:00:01 26000 3488.4 2710.392 83,79
18:00:01 26000 3408.4 2782.097 84,64
20:00:01 28000 3460.9 2764.956 92,62
22:00:01 26000 3472.5 2813.033 88,77
6/10/2022 00:00:01 23000 3408.4 2782.097 84,64
02:00:01 29000 3453 2798.732 95,42
04:00:01 26000 3488.4 2710.392 83,79
06:00:01 27000 3477.7 2790.491 95,82
08:00:01 25000 3545.3 2793.72 99,79
10:00:01 26640 3511.1 2794.755 96,63
12:00:01 27000 3486.8 2798.257 96,25
14:00:01 26000 3499.7 2781.942 95,1
16:00:01 26000 3486.7 2784.045 97,27
18:00:01 26000 3458 2769.105 94,64
20:00:01 25000 3459 2764.881 94,08
22:00:01 27000 3453.8 2758.568 91,75
7/10/2022 00:00:01 26000 3434.4 2771.538 95,12
02:00:01 21000 3408.4 2779.214 87,53
04:00:01 26000 3434.4 2771.538 95,12
06:00:01 21000 3408.4 2791.642 96,31
08:00:01 24000 3465.1 2773.691 96,59
10:00:01 29000 3503.3 2783.678 95,31
12:00:01 26000 3465.7 2778.612 95,58
14:00:01 27000 3429.6 2773.767 94,86
16:00:01 28500 3471.5 2795.86 98,57
18:00:01 29000 3496.6 2793.264 99,07
20:00:01 25770 3442.7 2764.298 93,85
22:00:01 24930 3430.2 2759.228 94,1

4.3.5 Perhitungan Daya Aktual Turbin (𝑾𝑻𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍 )


Perhitungan daya aktual turbin dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

a. Pada Tanggal 1 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9793 𝑥 5,5521
= 5,4730 𝑀𝑊
IV-27

➢ Pukul 02.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,6982 𝑥 8,1959
= 5,7228 𝑀𝑊
➢ Pukul 04.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,7848 𝑥 6,7398
= 5,2892 𝑀𝑊
➢ Pukul 06.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9257 𝑥 5,4536
= 5,0484 𝑀𝑊
➢ Pukul 08.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9216 𝑥 5,0652
= 4,6680 𝑀𝑊
➢ Pukul 10.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,8943 𝑥 5,4737
= 4,8952 𝑀𝑊
➢ Pukul 12.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9345 𝑥 5,2825
= 4,9413 𝑀𝑊
➢ Pukul 14.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9628 𝑥 5,5247
= 5,3193 𝑀𝑊
IV-28

➢ Pukul 16.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,6214 𝑥 7,2750
= 4,5209 𝑀𝑊
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,7956 𝑥 6,3445
= 5,0474 𝑀𝑊
➢ Pukul 22.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9216 𝑥 5,0648
= 4,6680 𝑀𝑊

b. Pada Tanggal 2 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,6428 𝑥 5,9836
= 3,8461 𝑀𝑊
➢ Pukul 02.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,7290 𝑥 5,9881
= 4,3653 𝑀𝑊
➢ Pukul 04.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9510 𝑥 5 1880
= 4,9338 𝑀𝑊
IV-29

➢ Pukul 06.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9148 𝑥 4,8142
= 4,4042 𝑀𝑊
➢ Pukul 08.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9667 𝑥 5,5742
= 5,3885 𝑀𝑊
➢ Pukul 10.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9595 𝑥 4,8537
= 4,6572 𝑀𝑊
➢ Pukul 12.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9553 𝑥 5,3047
= 5,0674 𝑀𝑊
➢ Pukul 14.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,7956 𝑥 6,3445
= 5,0474 𝑀𝑊
➢ Pukul 16.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9706 𝑥 5,4248
= 5,2650 𝑀𝑊
➢ Pukul 18.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9706 𝑥 5,4248
= 5,2650 𝑀𝑊
IV-30

➢ Pukul 20.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9706 𝑥 5,4248
= 5,2650 𝑀𝑊
➢ Pukul 22.00
𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ɳ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑥 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠
= 0,9706 𝑥 5,4248
= 5,2650 𝑀𝑊

Untuk hasil perhitungan daya aktual turbin dari tanggal 3 Oktober sampai
dengan tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Data hasil perhitungan daya aktual turbin (𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 )

ɳ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑊𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠 𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙


Tanggal Pukul
(%) (MW) (MW)
1/10/2022 00:00:01 97,93 5.5521 5.437
02:00:01 69,82 8.1959 5.7228
04:00:01 78,48 6.7398 5.2892
06:00:01 92,57 5.4536 5.0484
08:00:01 92,16 5.0652 4.668
10:00:01 89,43 5.4737 4.8952
12:00:01 93,54 5.2825 4.9413
14:00:01 96,28 5.5247 5.3193
16:00:01 62,14 7.275 4.5209
18:00:01 - - -
20:00:01 79,56 6.3445 5.0474
22:00:01 92,16 5.0648 4.668
2/10/2022 00:00:01 64,28 5.9836 3.8461
02:00:01 72,9 5.9881 4.3653
04:00:01 95,1 5.188 4.9338
06:00:01 91,48 4.8142 4.4042
08:00:01 96,67 5.5742 5.3885
10:00:01 95,95 4.8537 4.6572
12:00:01 95,53 5.3047 5.0674
14:00:01 79,56 6.3445 5.0474
16:00:01 97,06 5.4248 5.265
18:00:01 97,06 5.4248 5.265
20:00:01 97,06 5.4248 5.265
22:00:01 97,06 5.4248 5.265
3/10/2022 00:00:01 99,57 5.5414 5.5176
02:00:01 98,82 5.5789 5.5128
IV-31

04:00:01 96,3 5.3529 5.1548


06:00:01 93,23 5.6376 5.2559
08:00:01 98,01 5.5184 5.4088
10:00:01 95,1 5.188 4.9338
12:00:01 55,05 7.6842 4.2298
14:00:01 96,67 5.5742 5.3885
16:00:01 96,14 5.5154 5.3026
18:00:01 96,98 5.5415 5.3743
20:00:01 97,38 5.3157 5.1766
22:00:01 97,91 5.5496 5.4335
4/10/2022 00:00:01 92,51 5.242 4.8494
02:00:01 94,36 5.0135 4.7307
04:00:01 93,77 5.0363 4.7228
06:00:01 91,37 5.1229 4.6807
08:00:01 94,95 5.3687 5.0977
10:00:01 92,87 5.0657 4.7048
12:00:01 95,26 5.0888 4.8474
14:00:01 93,9 5.1488 4.8346
16:00:01 95,3 5.3948 5.1411
18:00:01 94,22 5.3763 5.0658
20:00:01 86,45 5.2797 4.5644
22:00:01 94,24 5.3039 4.9981
5/10/2022 00:00:01 96,46 5.066 4.8869
02:00:01 94,58 5.4212 5.1273
04:00:01 92,07 5.2893 4.8697
06:00:01 94,4 5.2738 4.9787
08:00:01 94,75 5.2574 4.9815
10:00:01 94,46 5.2974 5.0041
12:00:01 95,17 5.4443 5.1816
14:00:01 95,42 5.2747 5.0331
16:00:01 83,79 5.6234 4.7119
18:00:01 84,64 4.5269 3.8316
20:00:01 92,62 5.4172 5.0176
22:00:01 88,77 4.7666 4.2313
6/10/2022 00:00:01 84,64 4.0046 3.3895
02:00:01 95,42 5.2747 5.0331
04:00:01 83,79 5.6234 4.7119
06:00:01 95,82 5.1582 4.9427
08:00:01 99,79 5.2235 5.2125
10:00:01 96,63 5.3052 5.1264
12:00:01 96,25 5.1682 4.9742
14:00:01 95,1 5.188 4.9338
16:00:01 97,27 5.0788 4.9403
18:00:01 94,64 4.9793 4.7127
20:00:01 94,08 4.8241 4.5384
22:00:01 91,75 5.2184 4.7881
7/10/2022 00:00:01 95,12 4.7912 4.5573
02:00:01 87,53 3.6732 3.215
IV-32

04:00:01 95,12 4.7912 4.5573


06:00:01 96,31 3.6006 3.4678
08:00:01 96,59 4.6131 4.4556
10:00:01 95,31 5.8016 5.5297
12:00:01 95,58 4.9663 4.7466
14:00:01 94,86 4.9227 4.6695
16:00:01 98,57 5.3531 5.2767
18:00:01 99,07 5.6703 5.6176
20:00:01 93,85 4.8601 4.5614
22:00:01 94,1 4.6502 4.3759

4.3.6 Perhitungan Efisiensi Generator (ɳ𝒈𝒆𝒏 )


Setelah memperoleh nilai daya aktual turbin ( 𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 ) maka efisiensi
generator dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Pada Tanggal 1 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,43
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 81,48%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,437
➢ Pukul 02.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,445
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 77,67%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,7728
➢ Pukul 04.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,54
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 85,83%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2892
➢ Pukul 06.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,007
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 79,37%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,0484
➢ Pukul 08.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,5
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 96,40%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,6680
➢ Pukul 10.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,535
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 92,64%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,8952
➢ Pukul 12.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,53
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 91,68%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,9413
IV-33

➢ Pukul 14.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,312
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 81,06%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,3193
➢ Pukul 16.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,258
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 94,18%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,5209
➢ Pukul 18.00
𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
➢ Pukul 20.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,008
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 79,41%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,0474
➢ Pukul 22.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,024
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 86,20%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,6680

b. Pada Tanggal 2 Oktober 2022


➢ Pukul 00.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 3,122
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 81,17%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 3,8461
➢ Pukul 02.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 3,86
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 88,42%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,3653
➢ Pukul 04.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,416
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 89,50%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,9338
➢ Pukul 06.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 3,804
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 86,37%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,4042
➢ Pukul 08.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,043
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 75,03%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,3885
➢ Pukul 10.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,037
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 86,68%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 4,6572
IV-34

➢ Pukul 12.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,638
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 91,53%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,0674
➢ Pukul 14.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,503
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 89,21%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,0474
➢ Pukul 16.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,372
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 83,04%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2650
➢ Pukul 18.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,357
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 82,75%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2650
➢ Pukul 20.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,299
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 81,65%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2650
➢ Pukul 22.00
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 4,226
ɳ𝑔𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 80,27%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 5,2650

Untuk hasil perhitungan efisiensi generator dari tanggal 3 Oktober sampai


dengan tanggal 7 Oktober dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10 Data hasil perhitungan efisiensi generator (ɳ𝑔𝑒𝑛 )


𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 ɳ𝑔𝑒𝑛
Tanggal Pukul
(MW) (MW) (%)
1/10/2022 00:00:01 4.43 5.437 81.48%
02:00:01 4.445 5.7228 77.67%
04:00:01 4.54 5.2892 85.83%
06:00:01 4.007 5.0484 79.37%
08:00:01 4.5 4.668 96.40%
10:00:01 4.535 4.8952 92.64%
12:00:01 4.53 4.9413 91.68%
14:00:01 4.312 5.3193 81.06%
16:00:01 4.258 4.5209 94.18%
18:00:01 - - 0.00%
20:00:01 4.008 5.0474 79.41%
22:00:01 4.024 4.668 86.20%
2/10/2022 00:00:01 3.122 3.8461 81.17%
IV-35

02:00:01 3.86 4.3653 88.43%


04:00:01 4.416 4.9338 89.50%
06:00:01 3.804 4.4042 86.37%
08:00:01 4.043 5.3885 75.03%
10:00:01 4.037 4.6572 86.68%
12:00:01 4.638 5.0674 91.53%
14:00:01 4.503 5.0474 89.21%
16:00:01 4.372 5.265 83.04%
18:00:01 4.357 5.265 82.75%
20:00:01 4.299 5.265 81.65%
22:00:01 4.226 5.265 80.27%
3/10/2022 00:00:01 4.605 5.5176 83.46%
02:00:01 4.591 5.5128 83.28%
04:00:01 4.678 5.1548 90.75%
06:00:01 4.854 5.2559 92.35%
08:00:01 4.635 5.4088 85.69%
10:00:01 4.503 4.9338 91.27%
12:00:01 4.036 4.2298 95.42%
14:00:01 4.863 5.3885 90.25%
16:00:01 4.883 5.3026 92.09%
18:00:01 4.897 5.3743 91.12%
20:00:01 4.313 5.1766 83.32%
22:00:01 4.518 5.4335 83.15%
4/10/2022 00:00:01 4.664 4.8494 96.18%
02:00:01 3.715 4.7307 78.53%
04:00:01 3.715 4.7228 78.66%
06:00:01 4.167 4.6807 89.02%
08:00:01 4.62 5.0977 90.63%
10:00:01 4.109 4.7048 87.34%
12:00:01 4.08 4.8474 84.17%
14:00:01 4.065 4.8346 84.08%
16:00:01 4.781 5.1411 93.00%
18:00:01 4.562 5.0658 90.05%
20:00:01 4.474 4.5644 98.02%
22:00:01 4.562 4.9981 91.27%
5/10/2022 00:00:01 4.167 4.8869 85.27%
02:00:01 4.693 5.1273 91.53%
04:00:01 4.576 4.8697 93.97%
06:00:01 4.62 4.9787 92.79%
08:00:01 4.24 4.9815 85.11%
10:00:01 4.299 5.0041 85.91%
12:00:01 4.81 5.1816 92.83%
14:00:01 4.547 5.0331 90.34%
16:00:01 4.437 4.7119 94.17%
18:00:01 3.627 3.8316 94.66%
20:00:01 4.715 5.0176 93.97%
22:00:01 4.0123 4.2313 94.82%
6/10/2022 00:00:01 3.0627 3.3895 90.36%
IV-36

02:00:01 4.847 5.0331 96.30%


04:00:01 4.1781 4.7119 88.67%
06:00:01 4.519 4.9427 91.43%
08:00:01 4.262 5.2125 81.77%
10:00:01 4.591 5.1264 89.56%
12:00:01 4.675 4.9742 93.98%
14:00:01 4.656 4.9338 94.37%
16:00:01 4.51 4.9403 91.29%
18:00:01 4.598 4.7127 97.57%
20:00:01 4.054 4.5384 89.33%
22:00:01 4.109 4.7881 85.82%
7/10/2022 00:00:01 4.145 4.5573 90.95%
02:00:01 3.0563 3.215 95.06%
04:00:01 4.102 4.5573 90.01%
06:00:01 3.029 3.4678 87.35%
08:00:01 3.678 4.4556 82.55%
10:00:01 5.299 5.5297 95.83%
12:00:01 4.09 4.7466 86.17%
14:00:01 4.072 4.6695 87.20%
16:00:01 4.686 5.2767 88.81%
18:00:01 4.715 5.6176 83.93%
20:00:01 4.481 4.5614 98.24%
22:00:01 3.927 4.3759 89.74%

4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil dari tabel 4.10 dapat dilihat pada perhitungan daya aktual
turbin (𝑊𝑇𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 ) dan efisiensi generator (ɳ𝑔𝑒𝑛 ) dapat diperoleh bahwa daya aktual
turbin mempengaruhi besarnya efisiensi generator diikuti perubahan beban
generator. Pada tanggal 1 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,43 MW
dan daya aktual turbin 5,437 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 81,4786 %.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 4,445 MW dan daya aktual turbin
5,7228 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 77,6718 %. Pada pukul 04.00
dengan beban generator 4,54 MW dan daya aktual turbin 5,2892 MW diperoleh
efisiensi generator 85,8348 %. Pada pukul 06.00 dengan beban generator
4,007 MW dan daya aktual turbin 5,0484 MW diperoleh efisiensi generator
79,3713 %. Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,5 MW dan daya aktual
turbin 4,668 MW diperoleh efisiensi generator 96,4014 %. Pada pukul 10.00
dengan beban generator 4,535 MW dan daya aktual turbin 4,8952 MW diperoleh
efisiensi generator 92,6409 %. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,53 MW
dan daya aktual turbin 4,9413 MW diperoleh efisiensi generator 91,6766 %. Pada
IV-37

pukul 14.00 dengan beban generator 4,312 MW dan daya aktual turbin 5,3193 MW
diperoleh efisiensi generator 81,0632 %. Pada pukul 16.00 dengan beban generator
4,258 MW dan daya aktual turbin 4,5209 MW diperoleh efisiensi generator
94,1838 %. Pada pukul 18.00 disini generator tidak beroperasi. Pada pukul 20.00
dengan beban generator 4,008 MW dan daya aktual turbin 5,0474 MW diperoleh
efisiensi generator 79,4077 %. Dan pada pukul 22.00 dengan beban generator
4,024 MW dan daya aktual turbin 4,668 MW dipeoleh efisiensi generator
86,2043 %. Hal ini dapat juga diperjelas melalui grafik berikut ini :

Gambar 4.8 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 1 Oktober 2022 )

Pada tanggal 2 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 3,122 MW dan
daya aktual turbin 3,8461 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 81,17%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 3,86 MW dan daya aktual turbin
4,3653 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 88,43%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 4,416 MW dan daya aktual turbin 4,9338 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 89,50%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 3,804 MW
dan daya aktual turbin 4,4042 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 86,37%.
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,043 MW dan daya aktual turbin
5,3885 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 75,03%. Pada pukul 10.00 dengan
beban generator 4,037 MW dan daya aktual turbin 4,6572 MW diperoleh efisiensi
IV-38

generator sebesar 86,68%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,638 MW
dan daya aktual turbin 5,0674 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 91,53%.
Pada pukul 14.00 dengan beban generator 4,503 MW dan daya aktual turbin
5,0474 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 89,21%. Pada pukul 16.00 dengan
beban generator 4,372 MW dan daya aktual turbin 5,265 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 83,04%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator 4,357 MW
dan daya aktual turbin 5,265 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 82,75%.
Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,299 MW dan daya aktual turbin
5,265 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 81,65%. Dan pada pukul 22.00
dengan beban generator 4,226 MW dan daya aktual turbin 5,265 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 80,27%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik berikut
ini :

Gambar 4.9 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 2 Oktober 2022 )

Pada tanggal 3 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,605 MW dan
daya aktual turbin 5,5176 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 83,46%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 4,591 MW dan daya aktual turbin
5,5128 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 83,28%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 4,4678 MW dan daya aktual turbin 5,1548 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 90,75%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 4,854 MW
IV-39

dan daya aktual turbin 5,2559 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 92,35%.
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,635 MW dan daya aktual turbin
5,4088 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 85,69%. Pada pukul 10.00 dengan
beban generator 4,503 MW dan daya aktual turbin 4,9338 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 91,27%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,036 MW
dan daya aktual turbin 4,2298 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 95,42%.
Pada pukul 14.00 dengan beban generator 4,863 MW dan daya aktual turbin
5,3885 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 90,25%. Pada pukul 16.00 dengan
beban generator 4,883 MW dan daya aktual turbin 5,3026 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 92,09%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator 4,897 MW
dan daya aktual turbin 5,3743 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 91,12%.
Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,313 MW dan daya aktual turbin
5,1766 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 83,32%. Dan pada pukul 22.00
dengan beban generator 4,518 MW dan daya aktual turbin 5,4335 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 83,15%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik berikut
ini :

Gambar 4.10 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 3 Oktober 2022 )
IV-40

Pada tanggal 4 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,664 MW dan
daya aktual turbin 4,8494 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 96,18%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 3,715 MW dan daya aktual turbin
4,7307 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 78,53%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 3,715 MW dan daya aktual turbin 4,7228 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 78,66%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 4,167 MW
dan daya aktual turbin 4,6807 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 89,02%.
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,62 MW dan daya aktual turbin
5,0977 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 90,63%. Pada pukul 10.00
dengan beban generator 4,109 MW dan daya aktual turbin 4,7048 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 87,34%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator
4,08 MW dan daya aktual turbin 4,8474 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
84,17%. Pada pukul 14.00 dengan beban generator 4,065 MW dan daya aktual
turbin 4,8346 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 84,08%. Pada pukul 16.00
dengan beban generator 4,781 MW dan daya aktual turbin 5,1411 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 93.00 %. Pada pukul 18.00 dengan beban generator
4,562 MW dan daya aktual turbin 5,0658 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
90,05%. Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,474 MW dan daya aktual
turbin 4,5644 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 98,02%. Dan pada pukul
22.00 dengan beban generator 4,562 MW dan daya aktual turbin 4,9981 MW
diperoleh efisiensi generator sebesar 91,27%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik
berikut ini :
IV-41

Gambar 4.11 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 4 Oktober 2022 )

Pada tanggal 5 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,167 MW dan
daya aktual turbin 4,8869 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 85,27%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 4,693 MW dan daya aktual turbin
5,1273 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 91,53%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 4,576 MW dan daya aktual turbin 4,8697 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 93,97%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 4,62 MW
dan daya aktual turbin 4,9787 MW diperloeh efisiensi generator sebesar 92,79%.
Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,24 MW dan daya aktual turbin
4,9815 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 85,11%. Pada pukul 10.00 dengan
beban generator 4,299 MW dan daya aktual turbin 5,0041 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 85,91%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,81 MW dan
daya aktual turbin 5,1816 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 92,83%. Pada
pukul 14.00 dengan beban generator 4,547 MW dan daya aktual turbin 5,0331 MW
diperoleh efisiensi generator sebesar 90,34%. Pada pukul 16.00 dengan beban
generator 4,437 MW dan daya aktual turbin 4,7119 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 94,17%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator 3,627 MW
IV-42

dan daya aktual turbin 3,8316 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 94,66%.
Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,715 MW dan daya aktual turbin
5,0176 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 93,97%. Dan pada pukul 22.00
dengan beban generator 4,0123 MW dan daya aktual turbin 4,2313 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 94,82%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik berikut
ini :

Gambar 4.12 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 5 Oktober 2022 )

Pada tanggal 6 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 3,0627 MW


dan daya aktual turbin 3,3895 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar
90,36%. Pada pukul 02.00 dengan beban generator 4,847 MW dan daya aktual
turbin 5,0331 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 96,30%. Pada pukul 04.00
dengan beban generator 4,1781MW dan daya aktual turbin 4,7119 MW diperoleh
nilai efisiensi generator 88,67%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator
4,519 MW dan daya aktual turbin 4,9427 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
91,43%. Pada pukul 08.00 dengan beban generator 4,262 MW dan daya aktual
turbin 5,2125 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 81,77%. Pada pukul 10.00
dengan beban generator 4,591 MW dan daya aktual turbin 5,1264 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 89,56%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator
IV-43

4,675 MW dan daya aktual turbin 4,9742 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
93,98%. Pada pukul 14.00 dengan beban generator 4,656 MW dan daya aktual
turbin 4,9338 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 94,37%. Pada pukul 16.00
dengan beban generator 4,51 MW dan daya aktual turbin 4,9403 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 91,29%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator
4,598 MW dan daya aktual turbin 4,7127 MW diperoleh efisiensi generator sebesar
97,57%. Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,054 MW dan daya aktual
turbin 4,5384 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 89,33%. Dan pada
pukul 22.00 dengan beban generator 4,109 MW dan daya aktual turbin 4,7881 MW
diperoleh efisiensi generator sebesar 85,82%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik
berikut ini :

Gambar 4.13 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 6 Oktober 2022 )

Pada tanggal 7 Oktober pukul 00.00 dengan beban generator 4,145 MW dan
daya aktual turbin 4,5573 MW diperoleh nilai efisiensi generator sebesar 90,95%.
Pada pukul 02.00 dengan beban generator 3,0563 MW dan daya aktual turbin
3,215 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 95,06%. Pada pukul 04.00 dengan
beban generator 4,102 MW dan daya aktual turbin 4,5573 MW diperoleh nilai
efisiensi generator 90,01%. Pada pukul 06.00 dengan beban generator 3,029 MW
dan daya aktual turbin 3,4678 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 87,35%.
IV-44

Pada pukul 08.00 dengan beban generator 3,678 MW dan daya aktual turbin
4,4556 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 82,55%. Pada pukul 10.00 dengan
beban generator 5,299 MW dan daya aktual turbin 5,5297 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 95,83%. Pada pukul 12.00 dengan beban generator 4,09 MW dan
daya aktual turbin 4,7466 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 86,17%. Pada
pukul 14.00 dengan beban generator 4,072 MW dan daya aktual turbin 4,6695 MW
diperoleh efisiensi generator sebesar 87,20%. Pada pukul 16.00 dengan beban
generator 4,686 MW dan daya aktual turbin 5,2767 MW diperoleh efisiensi
generator sebesar 88,81%. Pada pukul 18.00 dengan beban generator 4,715 MW
dan daya aktual turbin 5,6176 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 83,93%.
Pada pukul 20.00 dengan beban generator 4,481 MW dan daya aktual turbin
4,5614 MW diperoleh efisiensi generator sebesar 98,24%. Dan pada pukul 22.00
dengan beban generator 3,927 MW dan daya aktual turbin 4,3759 MW diperoleh
efisiensi generator sebesar 89,74%. Hal ini dapat diperjelas melalui grafik berikut
ini :

Gambar 4.14 Grafik hubungan Daya aktual Turbin terhadap Efisiensi Generator
( 7 Oktober 2022 )

Dari perhitungan efisiensi generator dari tanggal 1-7 Oktober 2022 Berdasarkan
hasil dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa terdapatnya perubahan efisiensi generator
setiap harinya. Selama 1 minggu pengamatan didapatkan nilai terendah efisiensi
generator terjadi pada hari ke-2 pukul 08.00 sebesar 75,03% sedangkan nilai
IV-45

efisiensi tertinggi terdapat pada hari ke-7 pukul 20.00 sebesar 98,24%. Dapat dilihat
ada 2 faktor yang mempengaruhi besarnya efisiensi generator yaitu beban generator
dan daya aktual turbin. Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pada beberapa kondisi
terjadi peningkatan efisiensi generator yang tergantung pada beban generator serta
daya aktual turbin dimana jika beban generator mendekati nilai daya aktual turbin
maka efisiensi generator besar dan sebaliknya jika beban generator jauh berbeda
dengan nilai daya aktual turbin maka efisiensi generator kecil.

Adapun hasil perhitungan efisiensi generator yang sudah dirata-ratakan


berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.10 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Efisiensi generator rata-rata
Beban Wtaktual Efisiensi generator
Hari
(MW) (MW) (%)
1 3.97 4.63 78.83%
2 4.14 4.90 84.64%
3 4.61 5.22 88.51%
4 4.29 4.85 88.41%
5 4.40 4.82 91.28%
6 4.34 5.13 90.87%
7 4.11 4.59 89.65%
Rata-rata 4.26 4.88 87.46%

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata efisiensi generator unit 1 sebesar
87,46%, dengan beban rata-rata 4,26 MW dan daya aktual turbin 4,88 MW. Pada
tabel diatas dapat dilihat bahwa efisiensi terendah terjadi pada hari ke-1 dengan
efisiensi sebesar 78,83%, sedangkan nilai efisiensi tertinggi terjadi pada hari ke-5
dengan efisiensi sebesar 91,28%.

Hasil analisis statistik korelasi berganda menggunakan Microsoft Excel


➢ hubungan beban dengan efisiensi generator 0.665428
➢ hubungan daya aktual turbin dengan efisiensi generator 0.391968
➢ hubungan beban dengan daya aktual turbin 0.815775
➢ hubungan beban dan daya aktual turbin dengan efisensi generator 0.546997
IV-46

kesimpulan korelasi
0,00 - 0,199 : hubungan korelasinya sangat lemah
0,20 - 0,399 : hubungan korelasinya lemah
0,40 - 0,599 : hubungan korelasinya sedang
0,60 - 0,799 : hubungan korelasinya kuat
0,80 - 1,0 : hubungan korelasinya sangat kuat
Berdasarkan kesimpulan korelasi:
➢ hubungan beban dengan efisiensi generator adalah kuat
➢ hubungan daya aktual turbin dengan efisiensi generator adalah lemah
➢ hubungan beban dengan daya aktual turbin adalah sangat kuat
➢ hubungan beban dan daya aktual turbin dengan efisiensi generator adalah sedang

Tabel 4.12 Tabel hubungan beban dan daya aktual turbin terhadap efisiensi
Generator
Beban Wtaktual Efisiensi generator
(MW) (MW) (%)
4.43 5.437 81.48%
4.445 5.7228 77.67%
4.54 5.2892 85.83%
4.007 5.0484 79.37%
4.5 4.668 96.40%
4.535 4.8952 92.64%
4.53 4.9413 91.68%
4.312 5.3193 81.06%
4.258 4.5209 94.18%
0 0 0.00%
4.008 5.0474 79.41%
4.024 4.668 86.20%
IV-47

Berdasarkan table 4. diatas dapat digambarkan sebuah diagram untuk analisis hasil
dan pembahasan pengaruh daya fluktuatif turbin terhadap efisiensi generator
sebagai berikut :

Gambar 4.15 Histogram pengaruh beban generator dan daya aktual turbin
terhadap efisiensi generator

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat dengan asumsi nilai beban yang mendekati
diasumsikan beban tetap, dimana dapat dilihat : jika beban tetap daya turbin naik,
maka efisiensi generator nya semakin kecil. Jika beban tetap daya turbin turun,
maka efisiensi generatornya semakin besar. Jika beban naik daya turbin tetap, maka
efisiensi generator nya semakin besar. Jika beban tetap daya turbin tetap dengan
asumsi nilai daya kedua faktor tersebut mendekati, maka efisensi generatornya
besar.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan perolehan nilai rata-rata efisiensi generator unit 1 sebesar 87,46%,


dengan beban rata-rata 4,26 MW dan daya aktual turbin 4,88 MW. Dapat dilihat
bahwa efisiensi terendah terjadi pada hari ke-1 dengan efisiensi sebesar 78,83%,
sedangkan nilai efisiensi tertinggi terjadi pada hari ke-5 dengan efisiensi sebesar
91,28%.
2. Dari hasil perhitungan dari tanggal 1 Oktober s/d 7 Oktober dapat dilihat bahwa
pada beberapa kondisi terjadi peningkatan efisiensi generator yang tergantung
pada beban generator serta daya aktual turbin dimana jika beban generator
mendekati nilai daya aktual turbin maka efisiensi generator besar dan
sebaliknya jika beban generator jauh berbeda dengan nilai daya aktual turbin
maka efisiensi generator kecil.
3. Perubahan beban pada generator dapat mempengaruhi nilai efisiensi generator
diikuti perubuhan daya aktual turbin, dimana: Jika beban tetap daya turbin naik,
maka efisiensi generator nya semakin kecil. Jika beban tetap daya turbin turun,
maka efisiensi generatornya semakin besar. Jika beban naik daya turbin tetap,
maka efisiensi generator nya semakin besar. Jika beban tetap daya turbin tetap
dengan asumsi nilai daya kedua faktor tersebut mendekati, maka efisensi
generatornya besar.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan :
1. Untuk data yang diperoleh dari perusahaan dengan pengecekan setiap data yang
didapat seperti pada data laju dan tekanan uap turbin, agar mempermudah
perolehan nilai entalpi di setiap suhu dan tekanan.
2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memperoleh data mengenai
grafik beban generator terhadap efisiensi turbin untuk memperoleh nilai daya
aktual turbin yang lebih akurat.

V-1
DAFTAR PUSTAKA

[1] Purnomo, Joko dan Mohamad Effendy. 2018. “Analisa Pengaruh Load
Capacity Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Awar-Awar 350 MW
Terhadap Efisiensi Turbin Generator QFSN-350-2 Unit 1”. Surabaya :
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Unesa, Volume 07 No. 02. Hlm.
43-49.
[2] Kurniasari, Briliana . 2017. “ Analisa Efisiensi Turbin Generator
Berdasarkan Kualitas Daya Pada Pltu Pabrik Gula Madukismo” ,
Yogyakarta : Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Jurnal Elektrikal, Volume 4 No. 2.
Hlm. 20-27.
[3] Hermawan, Dwi Cahyadi . 2015. “Analisa Perhitungan Efisiensi Turbine
Generator QFSN-300-2-20B Unit 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU
Rembang”, Semarang : Skripsi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik : Universitas Diponegoro.
[4] M. Aan Auliq,Teguh Priambodo . 2018 . “ Analisa Perhitungan Efisiensi
Daya Turbine Generator Siemens ST-300 7 MW DI PTPN XI (Unit) PG,
SEMBORO, Jember : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jember.
[5] Yohana, Eflita dan Revki Romadhon. 2017. “Analisa Efisiensi Isentropik
dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Gas dan Uap”. Semarang: Dosen Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Vol. 19, No. 2. Hlm. 134-138.
[6] Ibnu Hajar ,Muharrir. 2019. “Analisis Pengaruh Beban Terhadap Efisiensi
Generator Unit 2 PLTP PT. Indonesia Power UPJP Kamojang”. Bandung
: Sekolah Tinggi Teknik PLN. Vol. 8, No. 2.
[7] Amin, Nurhani . 2012 . “Sistem Proteksi Generator Turbin Uap (Studi
Kasus : Pabrik Gula Camming)” , Palu : Majalah ilmiah Mektek.
[8] Anthony , Zuriman , “ Mesin Listrik Dasar “ . Sumatera Barat : ITP Press.
[9] Zuhal. 1990. ”Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Jakarta :
PT Gramedia.
[10] Perawati . 2017 . “Karakterisktik Generator Sinkron Yang Berbeban Berat
dan Tidak Konstan” , Palembang : Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas PGRI Palembang, Vol. 2, No. 2.
[11] Priyadi , Irnanda . 2012 . “Analisis Pengaruh Eksitasi Terhadap Efek
Harmonisa Pada Hubungan Belitan Generator Sinkron Dengan Beban
LHE” , Bengkulu : Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.
[12] Singko, A , dan Yandri, dan Kho Hie Khwee. 2021. “Analisis Konsumsi
Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) (Studi Kasus
Harjhon Timber Kubu Raya)”, Pontianak: JTE Fakultas Teknik UNTAN.
[13] Latifianto, Aris, Yopa Eka Prawatya, dan Muhammad Ivanto. 2020.
“Analisis Pengaruh Perubahan Tekanan Kondensor (Vakum) Terhadap
Efesiensi Heat Rate Turbin Uap Di PT. PJB (Pembangkit Jawa Bali) PLTU
Ketapang 10 MW” , Pontianak: JTE Fakultas Teknik UNTAN.
[14] Saputro, Edi, Aqli Mursadin. 2021. Analisis Efisiensi Turbin Uap Unit 1 di
PT. PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Banjarbaru:
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Vol. 3, No. 1 Hlm. 57-
67.
[15] Pangkung, Andreas, Herman Nawir dan Aditya Nugraha Adji Santoso.
2020. Analisis Pengaruh Perubahan Beban Generator Terhadap Efsiensi
Kinerja PLTU Bosowa Energi Jeneponto Unit 2, Makasar: JTM Politeknik
Negeri Ujung Pandang. Vol. 18, No.2Hlm. 241-250.
[16] Sidiq, Agus Noor, Muhammad Anwar. 2021. Perbandingan Efisiensi
Turbin Uap Kondisi Aktual Berbasis Data Komissioning Sesuai Standard
ASME PTC 6, Tarahan: PLN UPLD Suralaya Indonesia. Vol. 10, No.1.
[17] Nur, Andi Ervianto, Sugeng A Karim dan Hasrul. 2022. Pengaruh
Perubahan Beban Generator Terhadap Efisiensi PLTU (Studi Pada PLTU
Semen Tonasa Unit 35 MW), Makassar: Universitas Negeri Makassar, Vol.
20, No.1.
[18] Hutasuhut, A. A. 2024. Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap
Efesiensi Generator Kapasitas 12 MW Dengan Metode Trial and Error di
PT.Permata Hijau Palm Oleo Belawan. RELE (Rekayasa Elektrikal dan
Energi): Jurnal Teknik Elektro, 6(2), 95-99.

Anda mungkin juga menyukai