PROPOSAL SKRIPSI
UNIVERSITAS JAYABAYA
OLEH :
DHANU ABRIANTO
2019710150159
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN
JAKARTA
JANUARI 2021
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Tanda Tangan :
Tanggal :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Analisa Efisiensi Turbin Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi
Disetujui di Jakarta
Tanggal :
Pembimbing
iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulisan Skirpsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Teknik Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknologi Industri Universitas
Jayabaya. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada :
(1) Ir. Agus Budi Djatmiko, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skirpsi ini;
(2) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
(3) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis beharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmi teknik Mesin
Penulis
iv
ABSTRAK
Turunnya nilai efisiensi dari turbin generator akan mengakibatkan kerja yang dihasilkan
juga berkurang. Dalam memaksimalkan efisiensi tersebut, maka diperlukan analisa kerja
aktual terhadap kerja ideal yang dihasilkan dari turbin uap.Untuk mendukung Tugas
Akhir dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan beberapa metode
pelaksanaan, antara lain : Pendahuluan yaitu dengan cara menelaah literatur yang
berhubungan dan bersesuaian baik literatur dari perusahaan maupun dari luar perusahaan,
Pengambilan data yaitu data yang diambil dari penyampaian materi yang diberikan oleh
dosen pembimbing lapangan, dan Pengolahan data yaitu data yang didapatkan kemudian
diolah dan dianalisis. Nilai entalpi yang didapat melalui pendekatan isentropis adalah
sebesar 2105,170 kJ/kg. Besar daya yang dihasilkan dari turbin ialah sebesar 60,305 MW,
sedangkan efisiensi turbin yang dihasilkan sebesar 86,665 %. Beberapa faktor yang
mempengaruhi efisiensi turbin antara lain adalah suhu dan tekanan uap yang masuk
turbin. Semakin tinggi suhu dan tekanan uap masuk maka efisiensi akan semakin tinggi,
faktor yang paling berpengaruh terhadap efisiensi turbin adalah adanya perpindahan
panas dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Bila seluruh komponen PLTP memiliki
efisiensi yang tinggi, maka Performance PLTP dikatakan tinggi sehingga biaya operasi
PLTP juga semakin rendah. Karena terjadinya Performance PLTP turun, berarti PLTP
memerlukan lebih banyak bahan utama atau gas untuk menghasilkan output energi listrik
sesuai desain. Akibatnya biaya operasi menjadi semakin tinggi.
Kata Kunci : Efisiensi, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP),
Performance , Tekanan Uap, Turbin
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
HALAMAN ORISINALITAS..........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................iii
PRAKATA.........................................................................................................................iv
ABSTRAK...........................................................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vii
DAFTAR SIMBOL.........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
IdentifikasiMasalah..............................................................................................2
Perumusan Masalah.............................................................................................2
Tujuan .................................................................................................................2
Manfaat................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
vii
DAFTAR SIMBOL
K : Kelvin
KG : Kilo Gram
KJ : Kilo Joule
KW : Kilo Watt
MW : Mega Watt
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kehidupan masyarakatdi dunia. Salah satu energy yang dimaksud adalah energy
listrik. Panas bumi merupakan sumberdaya terbarukan yang dapat digunakan untuk
membantu kebutuhan akan energy listrik yang semakin hari semakin meningkat.
Potensi panas bumi di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar yaitu sekitar
40% sumber cadangan panas bumi di dunia. Namun, upaya untuk eksploitasi dan
mencapai 4%, sangat tertinggal dengan negara lain yang memiliki potensi lebih
kecil dari Indonesia seperti Amerika Serikat, Filipina, dan Islandia. (Saptadji,2005)
besaran tertentu. Bila seluruh komponen PLTP memiliki efisiensi yang tinggi maka
unjuk kerja PLTP tersebut dapat dikatakan tinggi. Efisiensi juga berpengaruh pada
biaya operasi, semakin tinggi efisiensi maka biaya operasiakan semakin kecil.
yang semaksimal mungkin. Semakin tinggi efisiensi berarti konversi energi yang
Pada kondisi ideal energy panas dapat diubah seluruhnya menjadi energy
mekanik. Namun pada kenyataanya hal ini hamper tidak mungkin dapat tercapai
mengingat banyaknya terjadi kerugian berupa energi yang terbuang keluar sistem.
Kerugian tersebut juga dapat terjadi pada turbin dilihat dari beberapa factor seperti
kerja alat yang bersifat irreversible dan proses bersifat non-adiabatis sehingga
diperlukan analisa kerja aktual terhadap kerja ideal yang dihasilkan dari turbin uap.
Efisiensi yang dihitung oleh penulis skripsi ini adalah efisiensi Turbin, dimana
komponen atau system turbin mendekati desain atau proses ideal dengan satuan
dibawah 60% maka perlu dilakukannya maintenance dan jika hasil diatas 60%
bagaimana performansi turbin dan generator di PLTP, maka dilakukan studi oleh
Identifikasi Masalah
dan jika hasil diatas 60% artinya performa turbin generator dalam kondisi
baik.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
2. Mengetahui besarnya daya turbin yang dibutuhkan dan nilai efisiensi turbin.
3. Dapat mengaplikasikan keilmuan mengenai teknik mesin yang diperoleh dibangku kuliah
5. Memberikan data yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan.
4
BAB II
DASAR TEORI
menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Secara sederhana, Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga listrik yang dihasilkan dari gerak turbin yang
digerakkan oleh panas bumi. Cara pemanfaatannya adalah dengan membuat sumur yang
kedalamannya mencapai titik panas bumi, lalu panas tersebut dialirkan ke lokasi turbin untuk
menggerakkan turbin. PLTP dirancang untuk menghasilkan output berupa energi listrik dalam
besaran tertentu. Bila seluruh komponen PLTP memiliki efisiensi yang tinggi maka unjuk kerja
PLTP tersebut dapat dikatakan tinggi. Efisiensi juga berpengaruh pada biaya operasi, semakin
apabila pembangkit listrik tenaga panas bumi ingin dikembangkan sebagai pembangkit dengan
skala besar. Beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah kandungan uap panas dan
sifat fisika dari uap panas di dalam reservoir dan penurunan tekanan yang terjadi sebagai akibat
Apabila semua aspek tersebut dapat ditangani, tidak tertutup kemungkinan bahwa
pembangkit ini akan dapat diaplikasikan secara meluas. Pembangkit listrik tenaga panasbumi
(PLTP) juga punya beberapa pengaruh yang kurang menguntungkan pada lingkungan dan harus
diminimalisasi, antara lain : polusi udara, polusi air, polusi suara, dan penurunan permukaan
tanah.
Prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja yang digunakan pada PLTP
adalah uap panas bumi yang telah dipisahkan dari air, yang berasal langsung dari perut bumi.
Karena itu PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya
operasional PLTP juga lebih murah dibandingkan dengan PLTU, karena tidak perlu membeli
bahan bakar, namun membutuhkan biaya investasi yang cukup besar untuk biaya eksplorasi dan
5
Pengeboran dilakukan di atas permukaan kantong uap di perut bumi, tepatnya, di atas
lapisan batuan yang keras di atas penggerak generator, hingga uap dari dalam akan menyembur
keluar.
Namun ada dampak yang tidak menguntungkan dari uap yang menyembur keluar ini.
Uap yang keluar dari sumur sering mengandung berbagai unsur kimia yang terlarut dalam bahan-
bahan padat sehingga uap itu tidak begitu murni. Zat-zat pengotor antara lain Fe, Cl, SiO2, CO2,
H2S dan NH4. Pengotor ini akan mengurangi efisiensi PLTP, merusak sudu-sudu turbin dan
mencemari lingkungan.
Setelah menggerakan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air dan
disuntikan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam
kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun akan dibangun harus
tanah di daerah yang berpotensi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk
memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung
ke Generator.
Panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi dapat langsung memutar turbin generator,
setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga panas bumi
Turbin adalah suatu alat atau mesin penggerak dimana energi fluida kerja digunakan
untuk memutar roda turbin. Turbin terdiri dari 2 bagian yaitu rotor (bagian yang berputar/ roda
turbin) dan stator (bagian yang tidak berputar/ rumah turbin). Roda turbin terletak di dalam
rumah turbin dan roda turbin akan memutar bebannya (generator, baling-baling, atau mesin
lainnya). Jenis fluida yang digunakan untuk menggerakan turbin antara lain air, uap, dan gas.
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi sudu-sudu. Sudu-sudu ini
berputar karena tekanan dari uap. Setelah melewati turbin, tekanan dan temperatur uap yang
semula tinggi akan menurun. Uap keluar turbin akan dikondensasikan dalam kondenser dan
1. Bearing (bantalan)
Bearing atau bantalan berfungsi untuk menahan gaya, yang dibedakan menjadi journal
bearing yang berfungsi untuk menahan dan menumpu gaya radial rotor dan thrusht
2. Blade (sudu)
Sudu atau blades, terbagi menjadi dua jenis yaitu moving dan stationary blades yang
terbentuk T-Shaped legs. Pada bagian terluar terdapat 2 moving blades untuk mencegah
Lube oil atau minyak pelumas berfungsi sebagai pelumas dan pendingin turbin dan
bantalan (bearing) generator, selain itu digunakan pula untuk sistem kontrol.
4. Tuning Gear
Tuning Gear berfungsi untuk pemutaran poros turbin pada saat start dan shut down
agar poros turbin tidak melengkung karena panas yang tidak merata. Putaran turning gear pada
Sistem konversi fluida uap kering merupakan sistem konversi yang paling sederhana
dan paling murah. Uap kering langsung dialirkan menuju turbin kemudian setelah dimanfaatkan
(Sumber : DiPpo.Ronald,2008:145)
Titik 1 fasa fluida panas bumi berupa uap sedangkan pada titik 2 fluida berupa dua fasa.
Proses yang dijalani fluida dari titik 1 ke titik 2 dianggap proses isentropik sehingga entropi pada
titik 1 sama dengan entropi pada titik 2. Laju alir masa uap yang di butuhkan untuk memasok
……………………….Persamaan 2.1
Dimana:
Sesuai dengan diagram T-s di atas pada proses ini terjadi proses isobarik atau tekanan
konstan. Dalam proses ini dapat diketahui nilai X (kualitas fraksi kekeringan) yaitu dengan
rumus :
………………………………..….Persamaan 2.2
Dimana :
Dengan diketahui nilai dari X2 (kualitas fraksi kekeringan) maka dapat dihitung nilai h2s
…………………………..…Persamaan2.3
Keterangan :
x = Kualitas Uap
Proses yang dijalani fluida dari titik 1 ke titik 2 dianggap proses isentropik sehingga
entropi pada titik 1 sama dengan entropi pada titik 2, sehingga S1 = S2 dimana S1 adalah entropi
Hukum pertama termodinamika dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat atau
dimusnahkan, namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai dengan hukum ini,
energi yang diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah
dengan perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur. Jika kalor diberikan kepada sistem,
volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah
panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang
(sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang
penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi. (Fadlilah dan Joo, 2014)
Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam. Tapi
rumus itu berlaku jika sistem menyerap kalor Q dari lingkungannya dan melakukan kerja W pada
lingkungannya.
membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus untuk mengubah energi panas
yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.
9
Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah yaitu dari panas ke
dingin dan tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya).
Maka dari itu tidak mungkin membuat sebuah mesin kalor untuk mengubah panas seluruhnya
menjadi kerja atau dengan kata lain memiliki efisiensi 100%. (Nugroho dkk, 2013)
a. mesin kalor menerima panas dari sumber bertemperatur tinggi (energi matahari, bahan bakar,
input dalam suatu proses. Efisiensi merupakan salah satu persamaan yang penting dalam
termodinamika untuk mengetahui seberapa baik konversi energi atau proses transfer terjadi.
PLTP dirancang untuk menghasilkan output berupa energi listrik dalam besaran
tertentu untuk sejumlah input. Bila seluruh komponen PLTP memiliki efisiensi yang tinggi, maka
performance PLTP tersebut dikatakan tinggi sehingga biaya operasi PLTP juga semakin rendah.
Seandainya karena suatu sebab performance PLTP turun, berarti PLTP memerlukan lebih banyak
bahan utama atau gas untuk menghasilkan output energi listrik sesuai desain. Akibatnya biaya
operasi menjadi semakin tinggi. Idealnya, kita menghendaki agar energi panas (input) dapat
diubah seluruhnya menjadi energi listrik (output). Pada kenyataannya, hal ini tidak mungkin
dapat dilaksanakan karena adanya berbagai kerugian (losses) yang terjadi hampir di setiap
komponen PLTP. Akibat kerugian-kerugian tersebut, maka energi listrik yang dihasilkan PLTP
selalu lebih kecil dari energi panas yang masuk ke sistem PLTP.
atau sistem turbin mendekati desain atau proses ideal dengan satuan (%).
Kerja yang dihasilkan oleh turbin per unit massa uap yang mengalir melaluinya
dijelaskan dengan :
…………………………....................Persamaan 2.4
10
Keterangan :
Wt = Kerja Turbin
…………………………...............Persamaan 2.5
Keterangan :
P = Daya Turbin
W = Kerja Turbin
Daya listrik kotor akan sama dengan daya turbin kali efisiensi generator, yaitu :
………………………………...……...............Persamaan 2.6
Keterangan :
Pt = Daya Turbin
Pada proses ini fluida dengan fasa uap masuk kedalam turbin untuk malakukan kerja.
Kerja ideal turbin akan dihasilkan apabila turbin beroperasi secara adiabatik dan reversibel, yaitu
pada entropi konstan atau isentropis. Sehingga efisiensi isentropis turbin dapat ditentukan dengan
membandingkan antara kerja turbin aktual dengan kerja isentropis seperti dibawah ini :
………………………...……...............Persamaan 2.7
Keterangan :
Atau Efisiensi Isentropis dapat dihitungkan menggunakan persamaan 2.6 dan persamaan 2.7 dari
………………...……...............Persamaan 2.8
11
Keterangan :
yang besar berarti efisiensinya rendah. Faktor-faktor penyebab kerugian didalam turbin
diantaranya :
3) Kerugian Gesekan.
Musa, La ode., Rahman, Abdul, dkk. 2019. Analisis Performasi Turbin dan Generator di PLTP
NPM 2019710150159
Telp 089661144394
Riwayat Pendidikan