Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa dalam mempelajari


bahan materi mengenai Manajemen energi. Yang kami sajikan dalam makalah ini  adalah
mengenai Pengertian Manajemen Energi, Tujuan Manajemen Energi dalam Industri, Fungsi
Dasar Manajemen Energi dan Peran Manajemen Energi dalam Fungsi Operasional. Makalah ini
akan menjelaskan mengenai Manajemen Energi dari berbagai sumber.

Untuk semua hal yang terdapat di dalam makalah ini belumlah sempurna untuk sebagai
bahan pembelajaran yang sangat baik, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran kepada
Dosen pengajar dan rekan-rekan mahasiswa sekalian.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan  kepada semua pihak yang
memberi saran untuk memperbaiki isi makalah ini, kami ucapkan terima kasih.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi adalah sumber daya yang dimanfaatkan manusia untuk melakukan kegiatan dengan
suatu tujuan tertentu. Sehingga, dengan memanfaatkan dan mengolah energi, proses kehidupan
bisa terus berjalan.

Manusia pada umumnya mengolah energi yang masih dalam bentuk energi primer, atau
energi yang paling utama yang berupa sumber daya alam yang masih terjaga keaslian-nya.
Energi primer tersebut kemudian diolah dengan bantuan teknologi, sehingga tercipta
suatu sumber energi baru dengan fungsi yang sama maupun dikembangkan lagi hingga
mempunyai fungsi yang lebih.

Terbatasnya atau kurang bijaknya sumber daya manusia di dunia ini berdampak pada
ketidak-optimalan pengolahan energi tersebut. Seringkali manusia cenderung hanya
menggunakan energi saja daripada mengolahnya, dan kebanyakan hal itu dilatarbelakangi karena
pengetahuan akan energi yang masih terbatas.

Maka dari itu, pengetahuan-pengetahuan tentang manajemen energi dianggap sangat penting
bagi masyarakat, harapannya dengan mengetahui hal itu, jadi lebih bijak penggunaannya, bisa
hemat, efisien dan optimal. Manajemen energi sangat dibutuhkan sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan daya saing dan sekaligus keuntungan dari sektor lingkungan maupun finansial.

Dari sektor lingkungan, penerapan energi bisa membantu mengatasi global


warming. Sedangkan dari sektor finansial-nya, energi yang dibutuhkan haruslah yang se-minimal
mungkin dan pastinya keuntungan yang didapat semaksimal mungkin.

Sistem manajemen energi dimulai dari pengolahan energi, dimana kita harus dapat mengolah
energi primer lalu dijadikan ke suatu bentuk energi lain tanpa mengorbankan energi lainnya.
Sistem pendistribusian energi dituntut juga dengan manajemen energi, sehingga energi yang
didistribusikan tetap utuh selamat sampai tujuan dan juga hemat biaya.

Dan yang terakhir, dalam pemanfaatan energi, ilmu tentang manajemen energi bisa
diterapkan agar dalam penggunaannya tidaklah yang sampai berlebihan, sehingga besar juga
keuntungan yang di dapat. Yang harus tetap di perhatikan adalah, hendaknya dalam mengelola
energi jangan sampai merusak atau mencemari lingkungan yang ada di sekitar.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Energi?
2. Apa tujuan Manajemen Energi dalam Industri?
3. Apa fungsi dasar Manajemen Energi?
4. Bagaimana peran Manajemen Energi dalam fungsi operasional?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Manajemen Energi
2. Mengetahui tujuan Manajemen Energi dalam Industri
3. Mengetahui fungsi dasar Manajemen Energi
4. Mengetahui peran Manajemen Energi dalam Fungsi Operasional.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Energi

Pengertian manajemen secara dasar adalah suatu seni didalam sebuah proses dan ilmu
pengorganisasian contoh diantaranya adalah seperti pergerakan, pengendalian, pengawasan,
pengorganisasian, serta perencanaan. Pengertian manajemen didasari sebagai suatu seni karena
seni itu sendiri memiliki beberapa fungsi, diantaranya untuk mewujudkan tujuan yang nyata
dengan cara memberikan manfaat, sedangkan pengertian manajemen sebagai suatu ilmu
dikarenakan ilmu mempunyai fungsi untuk menerangkan serta menjelaskan secara rinci dan
mudah dimengerti tentang berbagai macam fenomena atau kejadian sehingga kajian tersebut
dapat memberikan penjelasan yang benar-benar kongkrit dan jelas.

Manajemen memiliki arti yaitu memimpin, mengusahakan, mengendalikan, mengurus, serta


mengelola. Pengertian manajemen secara etimologis adalah suatu seni melaksanakan serta
mengatur. Pengertian manajemen secara ilmu dapat disebut sebagai bagian dari disiplin ilmu
yang mengenalkan serta mengajarkan tentang proses untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan
organisasi baik itu tujuan usaha bersama dengan orang secara pribadi ataupun sumber milik
organisasi.

Energi merupakan sumber daya yang digunakan oleh manusia untuk melakukan suatu
kegiatan dengan tujuan tertentu. Dengan adanya energi yang terdapat di bumi ini manusia dapat
mengolah dan memanfaatkanya untuk proses kehidupan. Energi yang paling utama disebut
energi primer yaitu energi yang masih berupa sumber daya alam yang masish asli. Kemudian
manusia dituntut untuk bisa mengolah energi primer tersebut dengan tekn ologi yang ada
sehingga energi tersebut dapat digunakan.

Banyak sekali energi yang terdapat dibumi ini. Namun sumber daya manusia yang terbatas
menyebabkan pengolahan energi tidak dapat maksimal. Selain itu pengetahuan manusia akan
pemanfaatan energi juga masih kurang. Manusia cenderung hanya menggunakan dari pada
memproduksi energi. Oleh karena itu pengetahuan mengenai manajemen energi sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan adanya pemahaman mengenai manajemen energi, maka
energi dapat digunakan semaksimal mungkin dan sehemat mungkin.

Manajemen energi adalah suatu penerapan ilmu manajemen di bidang energi untuk
meningkatkan efektifitas pemakaian energi oleh manusia maupun oleh perusahaan industri.
Selain itu manajemen industri juga mempelajari cara penggunaan suatu energi agar dapat
seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan dari perseorangan maupun kegiatan dari perusahaan
industri.

4
B. Tujuan Manajemen Energi Dalam Industri

Manajemen energi dalam suatu industri sangat diperlukan bertujuan untuk meningkatkan
daya saing industri tersebut. Selain itu dengan adanya manajemen energi di industri dapat
meningkatkan keuntungan baik dari sektor financial maupun sektor lingkungan. Dari sektor
financial dengan penerapan ilmu manajemen energi maka dengan menggunakan energi
seminimal mungkin untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Dari sektor
lingkungan dengan penerapan manajemen energi dapat membantu memerangi global warming.
Dengan sedikit mengkonsumsi energi berarti mengurangi polusi termal dan penggunaan air
pendingin, yang intinya dapat meninngkatkan kualitas lingkungan. Sebagaimana yang kita tahu
bahwa, sumber utama pembakaran bahan bakar fosil atau kegiatan manusia yang berkaitan
dengan penggunaan energy dapat menimbulkan pemanasan global yang mengkhawatirkan
masyrakat yang ada di bumi saat ini. Tanpa adanya manajemen energi dalam suatu perusahaan
industri tidak dapat beroperasi dengan baik, cenderung merugi dan dapat merusak lingkungan
sekitar.

Dalam sistem Manajemen energi dimulai dari sistem pengolahan energi hingga pemakaian
energi tersebut. Dalam sistem pengolahan energi manusia harus bisa mengolah suatu energi
primer menjadi bentuk energi lain tanpa harus mengorbankan energi lain, sehingga dari
pengolahan tersebut dapat dihasilkan beberapa macam bentuk energi yang berdaya guna untuk
manusia maupun untuk kepentingan industri. Dalam sistem pendistribusian energi juga harus
dituntuk dengan manajemen energi, sehingga biaya yang diperlukan sedikit/ hemat dan energi
yang didistribusikan utuh sampai ditempat tujuan.  Dalam pemanfaatan/ penggunaan energi ilmu
manajemen energi dapat diterapakan supaya dalam penggunaan energi tidaka bnerlebihan dan
dapat sminimal mungkin, sehingga diperoleh keuntungan yang besar. Selain itu upaya
pengelolaan energi tersebut agar tidak mencemari/ merusak lingkungan sekitar.

C. Fungsi Dasar Manajemen Energi

Fungsi dasar manajemen energi adalah suatu hal yang sangat luas jangkauannya karena
dengan fungsi dasar ini akan sangat membantu dalam cara pendekatan terhadap problem yang
akan dihadapi. Fungsi dasar itu dapat mempersiapkan dasar untuk pendekatan yang rasional dan
penjabaran yang lebih terperinci tentang energi yang dibutuhkan. Salah satunya adalah melihat
data historis tentang pemakaian energi. Kadang-kadang terjadi variasi musiman atau perubahan
pemakaian energi yang mendadak turun karena terjadi kerusakan mesin atau pemeliharaan mesin
tetapi hal itu tidak diketahui. Dengan melihat kembali data-data historis dapat diketahui hal-hal
ynag sebelumnya tidak jelas dan bahkan dapat memberikan saran untuk mengkombinasikan
beberapa proses operasi yang dapat menghemat pemakaian bahan bakar.
5

Dengan energi audit akan didapat data pemakaian energi yang terinci dari suatu proses atau
mesin tertentu dan dapat terlihat pemakaian energi yang tidak efisien. Dengan meningkatnya
pemeliharaan pada suatu perusahaan atau organisasi biasanya akan menghemat pemakaian bahan
bakar. Peralatan baru yang lebih efisien dapat menggantikan peralatan lama yang kurang efisien
yang tidak akan mengurangi kualitas produksinya bila dibandingkan dengan proses lama yang
kurang efisien.

Manajemen energi berusaha untuk memanfaatkan energi, mengurangi kehilangan dan


menggunakan kembali proses yang tersisa yang telah dibuang dari suatu proses atau peralatan.
Bahan yang ekonomis maksudnya menggunakan kembali bahan-bahan sisa, mengurangi sampah
dan perencanaan bahan sisa, perencanaan produksi yang mempertimbangkan penggunaan
kembali bagian yang terbuang.

Berikut fungsi dasar manajemen energi :

1.    Perencanaan/ Planning.

Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan dalam sistem manajemen energi.
Perencanaan diikuti dengan berbagai kegiatan sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan yang
telah direncanakan.Dalam hal manajemen energi perencanaan sangat penting karena merupakan
hal dasar untuk pengolahan energi.

Dalam sistem manajemen energi perencanaan menyangkut barbagai bidang mulai dari
pengolahan energi primer, pemanfaatan energi, hingga pengelolaan energi tersebut. Sehingga
energi dapat digunakan secara maksimal tanpa merugikan pihak-pihak yang bersangkutan.

2.    Pengorganisasian / Organizing.

Pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan dalam sistem manajemen energi.


Dalam upaya pengaturan energi bertujuan untuk penghematan energi, karena dengan adanya
pengaturan maka dapat diketahui energi yang dibutukan dan energi yang tidak dibutuhkan
sehingga energi tidak terbuang sia-sia.

3.    Pengarahan / Directing.

Pengarahan adalah suatu kegiatan menata/ mengelola untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi energi. Dengan adanya pengarahan maka energi dapat dikelola dengan baik sehingga
energi bermanfaat dengan sempurna.

4.    Pengendalian/ controlling.

Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk mengatur pemakaian energi yang ada.
6

Dengan adanya pengendalian maka suatu dapat termonitoring dalam pemakainya. Bentuk
pengendalian energi seperti pembatasan penggunaan energi tertentu, konversi energi, dll.
Sehingga energi yang ada akan selalu terjaga kelestarianya.

D. Peran Manajemen Energi dalam Fungsi Operasional

Manajemen energi sangat penting untuk diintegrasikan ke dalam struktur organisasi sebuah
perusahaan agar manajemen energi tersebut dapat diimplementasikan. Sangat disarankan untuk
membentuk sebuah unit organisasi Manajemen energi yang terpisah di dalam sebuah perusahaan
yang konsumsi energinya sangat besar. Berikut ini adalah peran manajemen energi di dalam
berbagai fungsi opersional:

1. Manajemen Fasilitas

Manajemen fasilitas berperan penting di dalam manajemen energi karena memiliki


proporsi yang sangat besar (sekitar 25 persen) dari biaya operasi adalah biaya energi. Menurut
International Facility Management Association (IFMA), manajemen fasilitas adalah sebuah
profesi yang memberikan arah kepada berbagai pihak untuk menjamin berfungsinya keadaan
yang dibangun dengan mengintegrasikan manusia, tempat, proses, dan teknologi. Tujuan penting
dari manajemen energi adalah untuk mengurangi biaya energi bangunan dan fasilitas tanpa
mengganggu proses kerja. ENERGI STAR adalah contoh program yang terbesar dalam
menentukan rumah yang hemat energi. Rumah yang bersertifikat ENERGI STAR menghemat
setidaknya 15 persen energi dari rumah standar.

2. Logistik

Logistik adalah manajemen yang mengatur aliran sumber daya dari titik mula sampai titik
tujuan untuk memenuhi sebuah permintaan. Transportasi barang dapat menghemat biaya dan
melindungi lingkungan melalui manajemen energi yang efisien. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya adalah jenis transportasi, durasi dan jarak tempuh transportasi, dan kerja sama
dengan penyedia jasa logistik. Logistik telah menyebabkan lebih dari 14 persen emisi CO2 di
seluruh dunia. Maka istilah Green Logistics menjadi penting. Beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk menuju logistik hijau adalah:

a. Menggunakan transportasi barang yang ramah lingkungan seperti jalur kereta api dan jalur air.

b. Optimisasi rute dan beban.

c. Formasi dari jaringan korporasi yang tersambung dengan logistik.


d. Optimisasi proses fisik logistik dengan menyediakan bantuan teknologi informasi yang
canggih.

Selain transportasi barang, transportasi manusia juga bagian penting dari strategi logistik
perusahaan. Perlu dipertimbangkan apakah perjalanan bisnis perlu dilakukan apabila telepon atau
konferensi video telah cukup berguna.

3. Pembelian Energi

Harga energi selalu naik turun sehingga cukup mempengaruhi biaya energi sebuah
perusahaan. Maka dari itu keputusan pembelian energi yang buruk dapat membuat biaya tinggi.
Organisasi dapat mengatur dan mengurangi harga energi dengan mengambil tahap proaktif dan
efisien dalam membeli energi. Mengubah sumber energi yang dipakai juga dapat menjadi solusi
yang menguntunkan dan ramah lingkungan.

4. Produksi

Produksi adalah kegiatan untuk memproduksi output seperti barang atau jasa yang
memiliki nilai untuk dikontribusikan kegunaannya kepada seseorang. Proses utama dari produksi
bergantung kepada jenis perusahaannya. Perusahaan industri memiliki lebih banyak fasilitas
yang mengkonsumsi energi lebih banyak. Perusahaan jasa, sebaliknya tidak membutuhkan bahan
baku yang banyak, fokus yang berkaitan dengan energi hanya perlu di bagian manajemen
fasilitas atau Green IT. Maka fokus yang berhubungan dengan energi perlu diidentifikasi terlebih
dahulu, kemudian dievaluasi dan lakukan optimisasi.

5. Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Produksi biasanya adalah wilayah terbesar dalam melakukan konsumsi energi di dalam
sebuah perusahaan. Maka perencanaan dan pengendalian produksi menjadi sangat penting. Hal
ini berkaitan dengan semua manajemen proses operasional, proses sementara, proses
perencanaan, dan pengendalian yang diperlukan untuk memproduksi barang dan komoditas.
Perancang produksi harus dapat merancang proses produksi yang hemat energi. Seperti
contohnya, proses produksi yang memakan energi besar dapat dijadwalkan di malam hari untuk
menghindari waktu beban puncak yang memiliki harga lebih mahal. Perencanaan dan
pengendalian produksi juga harus dapat mengatasi masalah keterbatasan dalam penyimpanan
energi. Pada dasarnya ada cara untuk menyimpan energi listrik secara mekanis atau kimia.
Sebagai contohnya teknologi yang terkenal adalah tempat penyimpanan lithium-based
electrochemical, yang dapat digunakan dalam mobil elektrik atau untuk melakukan kontrol
jaringan tenaga.

6. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kombinasi dari semua kegiatan teknis dan administrasi, termasuk
kegiatan supervisor, untuk mendapatkan atau mengembalikan suatu barang agar dapat
melakukan fungsi yang diperlukan.

Pemeliharaan yang terperinci penting untuk menunjang manajemen energi. Maka kebocoran
tenaga dan peningkatan biaya dapat dihindari. Berikut merupakan contoh kemungkinan untuk
melakukan penghematan energi dan biaya melalui bantuan pemeliharaan:

a. Melakukan proses defrost pada kulkas

b. Melakukan pengecekan barometer pada mobil dan truk.

c. Melakukan isolasi untuk kondisi sistem yang panas.


9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Manajemen energi adalah suatu penerapan ilmu manajemen di bidang energi untuk
meningkatkan efektifitas pemakaian energi oleh manusia maupun oleh perusahaan
industri.
 Tujuan manajemen energi di dalam industri yaitu,
1. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya energi dan energi
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya energi dan energi
3. pemanfaatan peluang untuk meningkatkan daya saing perusahaan
 Fungsi dasar manajemen energi:
a. Perencanaan/ Planning.
Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan dalam sistem manajemen energi.
b. Pengorganisasian / Organizing.
Pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan dalam sistem manajemen energi.
c. Pengarahan / Directing.
Pengarahan adalah suatu kegiatan menata/ mengelola untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi energi.
d. Pengendalian/ controlling.
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk mengatur pemakaian energi yang ada.
 Peran manajemen energy dalam fungsi operasional:
 Manajemen Fasilitas
Manajemen fasilitas berperan penting di dalam manajemen energi karena memiliki
proporsi yang sangat besar (sekitar 25 persen) dari biaya operasi adalah biaya energi.
 Logistik
Logistik adalah manajemen yang mengatur aliran sumber daya dari titik mula sampai titik
tujuan untuk memenuhi sebuah permintaan.
 Pembelian Energi
Organisasi dapat mengatur dan mengurangi harga energi dengan mengambil tahap
proaktif dan efisien dalam membeli energy
 Produksi
Produksi adalah kegiatan untuk memproduksi output seperti barang atau jasa yang
memiliki nilai untuk dikontribusikan kegunaannya kepada seseorang.
 Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Produksi biasanya adalah wilayah terbesar dalam melakukan konsumsi energi di dalam
sebuah perusahaan.
10
 Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kombinasi dari semua kegiatan teknis dan administrasi, termasuk
kegiatan supervisor, untuk mendapatkan atau mengembalikan suatu barang agar dapat
melakukan fungsi yang diperlukan.

B. Saran

Dalam makalah ini penulis menyarankan agar manajemen energi dalam kehidupan
sehari-hari dapat berjalan semaksimal mungkin. Dimana kita tahu bahwa peranan energi dalam
kehidupan sangatlah besar,sehingga dibutuhkan pengendalian dalam penggunaan energi dan juga
inovasi dalam penggunaan energi, terlebih pada energi yang tak terbaharui.
11

DAFTAR PUSTAKA

Muhtadien. 2012. Diunduh dari: http://antara191.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-energi.html

Zocara. 2016. Diunduh dari: http://zocara.blogspot.com/2016/04/pengertian-manajemen-lengkap

html#ixzz59eTSZuNc

Wikipedia. 2017. Diunduh dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_energi

Donita. 2013. Diunduh dari: http://donita-makalah.blogspot.co.id/2013/02/fisikalingkungan-e-n-

er-g-i-d-i-s-u-s-u.html
13

MANAJEMEN ENERGI

KELOMPOK 9:

CHRISTYN SHATRIN [170801070]

ESDAYANTI ELVIANA P [160801086]

DEPARTEMAN FISIKA S-1

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Anda mungkin juga menyukai