DISUSUN OLEH :
NIM : 170801070
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Memulai usaha sendiri membuat sebagian besar orang, misalnya ibu rumah tangga ingin
mencoba usaha terlaris atau mahasiswa ingin tahu cara berbisnis melalui internet, atau
mencari uang untuk biaya kuliah cepat dsb, maka akan sangat membantu jika diperlukan.
Tahun 2019 ini adalah tahun yang terbaik buat para pemula yang ingin mencari peluang
untuk mendapatkan uang dengan cara bekerja online di rumah. Ide cari duit halal dengan
usaha sendiri di rumah memang sangat bagus untuk melengkapi sementara juga membuat
tabungan atau investasi di hari tua atau kebutuhan lainnya.
Mencoba para pemula karena belum menemukan peluang bisnis yang menguntungkan
dengan modal kecil yang cocok buat sampingan. Mereka suka bertanya pada diri sendiri
dengan pertanyaan mendasar, "Mau usaha apa?"
BAB II
PROFIL USAHA
Bisnis online secondhand (barang bekas layak pakai). Sekarang ini banyak orang yang
ingin membuka dan memiliki usaha, contohnya usaha fashion namun dengan modal kisaran
rendah hingga terjangkau oleh target pemasaran, dimana lebih banyak mengarah ke para
kaum millenialis.
Melihat life style kaum millennial sekrang ini. Dimana kaum millennial atau biasa
disebut dengan sebutan “kids zaman now” ini dalam urusan selera fashion banyak yang
beradu menunjukkan bahwa ia mampu membeli barang-barang “branded”. Merek-merek
terkenal seperti UNIQLO, H&M, ZARA, dan lainnya sangat digandrungi oleh kaum
millennial untuk menunjang status social yang snagat penting bagi diri mereka tersebut.
Terkadang mereka tidak melihat berapa biaya yang harus mereka gelontorkan demi
memenuhi kebutuhan social mereka.
Hal ini lah yang membuat beberapa orang mengambil keuntungan, dengan cara
menjual barang “branded” yang secondhand dengan harga yang lumayan jauh dari harga baru
nya, tetapi jauh juga dari harga modalnya. Kebutuhan hasrat social ini lah dapat membuat
peluang usaha, diamana kaum millennial tidak lagi perduli terhadap “kebaruan” barang
“branded” yang mereka gunakan, yang terpenting adalah MEREK.
Penulis berasal dari kota Batam, Kepulauan Riau. Dimana kota tersebut banyak
dikenal orang dengan kota “pasar gelap”. Banyak juga yang mengenal kota Batam sebagai
penghasil secondhand bagus dari Singapur, menilik jaraknya yang sangat dekat dengan
Negara singa tersebut. Penulis melihat ini merupakan peluang yang bagus dimana menjual
barang secondhand dengan modal yang murah untuk dijual pada mahasiswa di Medan (kota
tempat penulis berkuliah), dengan melihat peminat yang lumayan banyak, dan dapat
dijangkau melalui aplikasi online saat ini seperti Instagram dan lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berikut adalah 3 dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemula untuk menjalankan bisnis
mengurungkan baik untuk ibu rumah tangga atau karyawan sehingga menjadi usaha
rumahan yang berhasil, bisa bertahan, menguntungkan dan berkembang di tahun-tahun
mendatang:
1. Pola pikir atau pola pikir modal utama dalam bisnis yang paling menguntungkan,
terserah mau usaha apa saja itul Apakah pola pikir itu? Secara sederhana dapat
dimengerti, pola pikir merupakan "dasar dari segala cara untuk membantu kita, jika
tanpa cara atau pola berpikir yang benar-benar pasti mustahill bagi setiap orang yang
dapat mencapai keberhasilan." Pola pikir seorang pengusaha jelas berbeda dengan
pola pikir wanita. Apa yang ingin dicapairya dalam jangka 5, 10, 15 atau 20 tahun ke
depan sehingga dia akan membuat rencana membuka usaha kecil kemudian akan
membuat rencana jangka pendek, menengah atau jangka panjang untuk membuat
visinya tersebut. sebuah cita-cita seperti misalnya hidup berkecukupan di masa tua
atau memiliki aset properti, atau memiliki usaha yg mapan jadi bisa diwariskan kepada
anak / cucu dan cita-cita (implan) lainnya, terkait dengan pengusaha maka semua
perusahaan mendukung karyawan bebas dengan pola pikir dan kerja yang statistik
dan berulang setiap kali pagi. Masuk kerja Jam 8 pagi pulang jam 4 sore dan
melakukan kerja sama setlap har Karyawan terpaku dalam pekerjaan kerja monoton
sehingga tidak dapat mengembangkan diri dan menggall potensi alaminya sehingga
tidak sedikit mengecewakan diri sendiri di masa depan.
2. Pengetahuan atau keahlian merupakan dasar kedua yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan. Sangat membantu seseorang memulai dan mengembangkan bisnisnya
jika dia tidak memiliki keahlian atau pengetahuan tertentu yang berkaitan dengan
usaha tersebut. Seorang pengusaha memiliki jiwa akan belajar untuk meningkatkan
pengetahuan / keahliannya dan itu membutuhkan waktu. Dalam proses belajar,
ternyata terjadi perubahan nilai yang dulu tidak dipahami, kini menjadi mengerti, atau
tidak bisa, kini menjadi bisa. Ambil contoh jika Anda tertarik untuk membeli bakso,
minta härus, buat bakso yang enak, buat kuah bakso yg sedap dan sebagainya. Jika
tidak memiliki pengetahuan atau keahlian seperti itu maka tetu kita akan mencari tahu
bagaimana cara membuat bakso yang enak. bukan? Proses menjadi ahli membuat
yang harus dilalul oleh siapa saja jika ingin menjalankan bisnis bakso. Dan jika bakso
dagangannya sudah banyak konsumennya maka sebagai pengusaha sejati maka dia
akan berusaha urituk mengembangkan usaha tersebut sehingga menjadi lebih besar
lagi dengan meluncurkan cabang di tempat lain. Membuka cabang di tempat lain juga
bukan keahlian yang harus dilakukan. Oleh karena itu, seorang pengusaha sukses
pasti sangat ingin menambah pengetahuan atau keahliännya sehingga usahanya bisa
bertamban maju dan berkembang.
3. Kerja keras adalah "nafas pengusaha. Usaha apa pun tidak akan dapat membantu dan
mengembangkan kerja keras. Anda dapat melihat atau Membaca kisah sukses para
wirausahawan dan kerja keras pasti ada dalam kamus sehari-hari mereka. Bahasa gaul
para pengusaha pasti akan mendukung cara mengembangkan bisnis yang mereka
geluti. Jika hari ini gagal maka miereka yakin saat ini akan ada yang membantu
menual Pengusaha sukses tak mengenal istilah putus asa dan patah semangat, mereka
menyukal tantangan mereka siap menantang dan mereka menghadapi kesulitan dalam
menjalankan bisnisnya.