Abstrak:
1 2
https://www.pertamina.com/id/news- https://www.pertamina.com/id/news-
room/news-release/begini-upaya-pertamina- room/news-release/begini-upaya-pertamina-
capai-target-net-zero-emissions-2060 capai-target-net-zero-emissions-2060
• Penggunaan teknologi rendah emisi, Strategi penekanan pada energi
seperti pengembangan super grid terbarukan ini diharapkan dapat
untuk meningkatkan konektivitas dan memberikan dampak positif bagi
carbon, capture, utilization, and storage pembangunan berkelanjutan,
(CCS/CCUS), yang dapat mengurangi kesejahteraan, dan kualitas hidup
emisi GRK dari pembangkit listrik masyarakat, serta memberikan kontribusi
konvensional. Teknologi CCS/CCUS bagi pencapaian net zero emission sektor
dapat menangkap, memanfaatkan, dan energi Indonesia tahun 2060.
menyimpan karbon yang dihasilkan
3.2. Analisis strategi pengembangan
oleh pembangkit listrik, sehingga
sumber energi terbarukan dan
mengurangi dampak lingkungan3.
implikasi ekonomi jangka panjang.
• Konversi kendaraan listrik dan
penerapan peralatan efisiensi energi Potensi sumber energi terbarukan di
untuk sektor industri, transportasi, dan Indonesia sangat besar, terutama dari
bangunan, yang dapat mengurangi solar, hidro, dan panas bumi, yang dapat
energi fosil. Kendaraan listrik dapat yang rendah. Selain itu, Indonesia juga
mengurangi emisi GRK dari sektor memiliki potensi dari sumber energi
• Penggunaan energi baru, seperti nuklir, ini dapat mengurangi ketergantungan pada
hidrogen, dan amonia, yang dapat energi fosil, khususnya minyak dan gas
menjadi alternatif energi bersih dan bumi, yang semakin menipis dan mahal.
3
uncurkan.peta.jalan.nze.sektor.energi.indonesia.in
https://ebtke.esdm.go.id/post/2022/09/05/3252/l i.hasil.pemodelan.iea
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan tahun 2060, yang bertujuan untuk
komitmen dan konsistensi dari pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK)
dan pemangku kepentingan lainnya, serta dari sektor energi dengan mengurangi
dukungan dan kerja sama dari berbagai ketergantungan pada energi berbasis fosil,
pihak, baik dalam negeri maupun luar seperti minyak bumi, gas alam, dan batu
negeri, untuk menyediakan sumber daya, bara. Strategi ini meliputi beberapa aspek,
teknologi, pembiayaan, dan kapasitas yang antara lain
dibutuhkan.
• Langkah-langkah menuju pengurangan
Dampak pengembangan sumber ketergantungan pada energi berbasis
energi terbarukan di Indonesia meliputi fosil, seperti menghentikan
penghematan energi fosil yang dapat pembangunan pembangkit listrik
mencapai 982,29 juta SBM/tahun pada bertenaga batu bara baru, menutup
tahun 2050, jika kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik bertenaga batu bara
fosil digantikan oleh biodiesel sebanyak lama, mengurangi subsidi energi fosil,
15%, bioethanol 15%, biomassa 100% dari dan meningkatkan pajak karbon45.
potensinya, dan biogas 100% dari • Implikasi ekonomi dari transisi ini,
potensinya. Selain itu, pengembangan seperti biaya transisi energi, dampak
sumber energi terbarukan juga dapat pada perekonomian nasional dan
memberikan dampak positif bagi daerah, dampak pada lapangan
pembangunan berkelanjutan, pekerjaan dan kesejahteraan
kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat, serta dampak pada
masyarakat, seperti penciptaan lapangan neraca perdagangan dan cadangan
pekerjaan, peningkatan nilai tambah, devisa67.
pengurangan dampak lingkungan, dan • Dukungan dan kerja sama yang
peningkatan diversifikasi energi. dibutuhkan untuk melaksanakan
transisi ini, seperti dukungan teknologi
3.3. Transisi Bertahap dari Sumber Fosil:
dan pembiayaan dari negara-negara
Transisi bertahap dari sumber fosil mitra, kerja sama regional dan
adalah salah satu strategi integratif dari internasional, serta partisipasi dan
roadmap NZE sektor energi Indonesia
4 6
https://fisip.ui.ac.id/perubahan-pradigma-
https://www.kompasiana.com/rizkyalwijaya1001/ megubah-mindset-untuk-keberlanjutan-planet-
64fd944108a8b57db066f142/transsisi-dari-energi- dan-kesejahteraan-manusia/
7
fosil-ke-energi-terbarukan-tantangan-dan-potensi-
indonesia https://www.antaranews.com/berita/2813165/tra
nsisi-energi-kurangi-pemanfaatan-energi-fosil
5
https://theconversation.com/transisi-energi-di-
indonesia-tiga-hal-yang-perlu-kamu-tahu-212691
keterlibatan dari sektor swasta, energy (VRE), sedangkan pembangkit
akademisi, dan masyarakat sipil8. listrik tenaga nuklir akan masuk sistem
pada 20499.
Strategi transisi bertahap dari sumber
• Menutup pembangkit listrik bertenaga
fosil ini diharapkan dapat memberikan
batu bara lama, yang memiliki efisiensi
dampak positif bagi pencapaian net zero
rendah dan dampak lingkungan tinggi.
emission sektor energi Indonesia tahun
Pemerintah berencana untuk menutup
2060, serta memberikan kontribusi bagi
sekitar 11 GW kapasitas pembangkit
pembangunan berkelanjutan,
listrik bertenaga batu bara pada tahun
kesejahteraan, dan kualitas hidup
2030, dan sekitar 27 GW pada tahun
masyarakat.
205010.
3.4. Evaluasi langkah-langkah menuju • Mengurangi subsidi energi fosil, yang
pengurangan ketergantungan pada menyebabkan distorsi harga dan
energi berbasis fosil dan implikasi konsumsi yang berlebihan. Pemerintah
ekonomi dari transisi ini. telah menghapus subsidi untuk bensin
Langkah-langkah yang telah dan akan dan solar sejak tahun 2015, dan
kepentingan lainnya dalam mengurangi untuk gas alam dan listrik secara
8 11
https://www.fiskal.kemenkeu.go.id/publikasi/siara https://ekon.go.id/publikasi/detail/3501/transisi-
n-pers-detil/476 energi-melalui-penggunaan-teknologi-hijau-yang-
9
ramah-lingkungan
12
https://indonesia.go.id/kategori/editorial/7309/m
engurangi-ketergantungan-pada-bahan-bakar- https://journal.ugm.ac.id/paradigma/article/downl
fosil?lang=1?lang=1 oad/70354/pdf
10
https://www.ruangenergi.com/upaya-indonesia-
mengurangi-ketergantungan-energi-fosil/
Implikasi ekonomi dari transisi ini wilayah, dan kelompok sosial yang
meliputi: terdampak. Secara umum, transisi
energi diharapkan dapat menciptakan
• Biaya transisi energi, yang merupakan
lebih banyak lapangan pekerjaan,
biaya yang dikeluarkan untuk
terutama di sektor energi terbarukan,
mengganti infrastruktur, teknologi, dan
serta meningkatkan pendapatan,
sumber daya yang terkait dengan
mengurangi kemiskinan, dan
energi fosil dengan energi terbarukan.
ketimpangan, dengan asumsi adanya
Biaya transisi energi di Indonesia
dukungan sosial dan mitigasi dampak
diperkirakan mencapai sekitar 1,4%
yang memadai.
dari PDB pada tahun 2030, dan sekitar
• Dampak pada neraca perdagangan
2,5% dari PDB pada tahun 2050.
dan cadangan devisa, yang meliputi
• Dampak pada perekonomian nasional
dampak pada impor dan ekspor energi,
dan daerah, yang meliputi dampak
serta dampak pada nilai tukar dan
pada pertumbuhan ekonomi, investasi,
stabilitas makroekonomi. Dampak
perdagangan, dan fiskal. Dampak pada
pada neraca perdagangan dan
perekonomian nasional dan daerah
cadangan devisa dapat bersifat positif
dapat bersifat positif atau negatif,
atau negatif, tergantung pada faktor-
tergantung pada faktor-faktor seperti
faktor seperti harga, permintaan, dan
skala, kecepatan, dan kesiapan transisi
penawaran energi, serta
energi. Secara umum, transisi energi
ketergantungan pada energi impor.
diharapkan dapat meningkatkan
Secara umum, transisi energi
pertumbuhan ekonomi, investasi, dan
diharapkan dapat mengurangi impor
perdagangan, serta mengurangi defisit
energi fosil, terutama minyak bumi,
fiskal, dengan asumsi adanya
serta meningkatkan ekspor energi
dukungan kebijakan dan regulasi yang
terbarukan, terutama biofuel, serta
konsisten dan efektif .
meningkatkan cadangan devisa dan
• Dampak pada lapangan pekerjaan dan
stabilitas makroekonomi
kesejahteraan masyarakat, yang
3.5. Peningkatan Efisiensi Energi:
meliputi dampak pada jumlah, kualitas,
dan distribusi lapangan pekerjaan, Peningkatan efisiensi energi adalah
serta dampak pada pendapatan, salah satu strategi integratif dari roadmap
kemiskinan, dan ketimpangan. NZE sektor energi Indonesia tahun 2060,
Dampak pada lapangan pekerjaan dan yang bertujuan untuk mengurangi emisi
kesejahteraan masyarakat juga dapat gas rumah kaca (GRK) dari sektor energi
bersifat positif atau negatif, tergantung dengan menghemat konsumsi energi dan
pada faktor-faktor seperti sektor, meningkatkan produktivitas energi.
Strategi ini meliputi beberapa aspek, sertifikasi, serta bantuan teknis dan
antara lain: kapasitas. Kebijakan dan regulasi yang
mendukung peningkatan efisiensi
• Tinjauan terhadap upaya-upaya
energi diharapkan dapat menciptakan
peningkatan efisiensi energi di sektor-
lingkungan yang kondusif dan
sektor kunci, seperti industri,
kompetitif bagi pelaku usaha dan
transportasi, dan bangunan, yang
konsumen untuk menerapkan teknologi
merupakan konsumen energi terbesar
dan peralatan yang hemat energi.
di Indonesia. Tinjauan ini mencakup
analisis terhadap potensi, tantangan, Strategi peningkatan efisiensi energi ini
dan dampak dari penerapan teknologi diharapkan dapat memberikan dampak
dan peralatan yang hemat energi, positif bagi pencapaian net zero emission
seperti mesin, lampu, AC, dan sektor energi Indonesia tahun 2060, serta
kendaraan1314. memberikan kontribusi bagi pembangunan
• Dampak terhadap ekonomi energi, berkelanjutan, kesejahteraan, dan kualitas
yang meliputi dampak pada biaya hidup masyarakat.
produksi, nilai tambah, investasi, dan
3.6. Analisis terhadap kebijakan dan
perdagangan. Dampak terhadap
regulasi yang mendukung roadmap
ekonomi energi dapat bersifat positif
NZE serta dampaknya pada efisiensi
atau negatif, tergantung pada faktor-
ekonomi energi.
faktor seperti skala, kecepatan, dan
kesiapan peningkatan efisiensi energi. Analisis terhadap kebijakan dan
energi, yang meliputi kebijakan dan regulasi yang telah dan akan dikeluarkan
disincentif, standar dan label, audit dan kepentingan lainnya dalam mendukung
13 15
https://id.wikipedia.org/wiki/Efisiensi_energi https://readmore.id/peningkatan-efisiensi-
14
https://www.energihijau.id/wp- produksi-energi-dan-dampaknya-pada-biaya-dan-
content/uploads/2021/11/3-.Efisiensi-Energi- harga/
16
Multiple-Language-1.pdf
https://www.motorcomcom.com/2023/11/bagaim
ana-peningkatan-efisiensi-dalam.html
pencapaian net zero emission (NZE) di mengukur dan memverifikasi
sektor energi. konsumsi, produksi, dan emisi energi
dari berbagai entitas, serta
Analisis ini menggunakan metode
memberikan pengakuan dan
analisis kebijakan, yaitu metode yang
penghargaan kepada yang
digunakan untuk menilai masalah, tujuan,
berprestasi18.
alternatif, implementasi, dan evaluasi dari
• Kebijakan dan regulasi yang
suatu kebijakan, dengan
memberikan bantuan teknis dan
mempertimbangkan aspek politik,
kapasitas, seperti program penelitian
ekonomi, sosial, dan lingkungan.
dan pengembangan, program
• Kebijakan dan regulasi yang pendidikan dan pelatihan, dan program
mendukung roadmap NZE meliputi bimbingan dan konsultasi, yang
Kebijakan dan regulasi yang bertujuan untuk meningkatkan
memberikan insentif dan disincentif, pengetahuan, keterampilan, dan
seperti pajak karbon, subsidi energi kemampuan dari pelaku usaha dan
terbarukan, tarif listrik, dan mekanisme konsumen dalam menerapkan
perdagangan emisi, yang bertujuan teknologi dan peralatan yang hemat
untuk menginternalisasi biaya energi dan rendah emisi.
lingkungan dari emisi GRK dan
Dampak kebijakan dan regulasi yang
mendorong penggunaan energi
mendukung roadmap NZE meliputi:
terbarukan12.
• Kebijakan dan regulasi yang • Dampak pada efisiensi ekonomi energi,
menetapkan standar dan label, seperti yang meliputi dampak pada biaya
standar emisi, standar efisiensi, dan produksi, nilai tambah, investasi, dan
label hijau, yang bertujuan untuk perdagangan. Dampak pada efisiensi
meningkatkan kualitas dan kinerja dari ekonomi energi dapat bersifat positif
produk dan layanan yang terkait atau negatif, tergantung pada faktor-
de:ngan energi, serta memberikan faktor seperti skala, kecepatan, dan
informasi kepada konsumen17. kesiapan kebijakan dan regulasi.
• Kebijakan dan regulasi yang Secara umum, kebijakan dan regulasi
melakukan audit dan sertifikasi, seperti yang mendukung roadmap NZE
audit energi, sertifikasi energi, dan diharapkan dapat menghemat
sertifikasi karbon, yang bertujuan untuk konsumsi energi, meningkatkan
17
18
https://ebtke.esdm.go.id/post/2021/12/15/3037/s
trategi.bioenergi.dukung.target.net.zero.emission.i https://indonesia.go.id/kategori/editorial/2848/ko
ndonesia mitmen-menuju-bebas-karbon-2050
produktivitas, dan mengurangi kepentingan. Secara umum, kebijakan
intensitas energi. dan regulasi yang mendukung
• Dampak pada efisiensi teknis energi, roadmap NZE diharapkan dapat
yang meliputi dampak pada kualitas mengoptimalkan alokasi dan distribusi
dan kinerja dari produk dan layanan sumber daya, teknologi, dan
yang terkait dengan energi, serta pembiayaan yang terkait dengan
dampak pada pengurangan emisi energi, serta meningkatkan koordinasi
GRK. Dampak pada efisiensi teknis dan kolaborasi antara berbagai
energi dapat bersifat positif atau pemangku kepentingan.
negatif, tergantung pada faktor-faktor
seperti jenis, spesifikasi, dan 3.7. Analisis Ekonomi Energi dan Efisiensi:
penggunaan teknologi dan peralatan
Analisis dilakukan dengan
yang hemat energi dan rendah emisi.
menggunakan dua metode utama, yaitu
Secara umum, kebijakan dan regulasi
Data Envelopment Analysis (DEA) dan
yang mendukung roadmap NZE
Stochastic Frontier Analysis (SFA). DEA
diharapkan dapat meningkatkan
adalah metode yang digunakan untuk
kualitas dan kinerja dari produk dan
mengukur efisiensi teknis dari suatu unit
layanan yang terkait dengan energi,
pengambilan keputusan (decision making
serta mengurangi emisi GRK.
unit/DMU) dengan membandingkan output
• Dampak pada efisiensi alokatif energi,
yang dihasilkan dengan input yang
yang meliputi dampak pada alokasi dan
digunakan. SFA adalah metode yang
distribusi sumber daya, teknologi, dan
digunakan untuk mengukur efisiensi teknis
pembiayaan yang terkait dengan
dan alokatif dari suatu unit pengambilan
energi, serta dampak pada koordinasi
keputusan dengan memperhitungkan
dan kolaborasi antara berbagai
faktor-faktor acak yang mempengaruhi
pemangku kepentingan. Dampak pada
output dan input. Kedua metode ini
efisiensi alokatif energi dapat bersifat
kemudian dikombinasikan untuk
positif atau negatif, tergantung pada
menghasilkan efisiensi ekonomi, yaitu
faktor-faktor seperti ketersediaan,
ukuran efisiensi yang mempertimbangkan
aksesibilitas, dan keterjangkauan
aspek teknis dan alokatif secara
sumber daya, teknologi, dan
bersamaan . 19
19
https://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/epb
/article/download/13319/5145
diterapkan di Indonesia memiliki Temuan-temuan signifikan dari analisis ini
kesesuaian dengan aspek ekonomi energi adalah sebagai berikut:
dan efisiensi. Strategi pengembangan
• Efisiensi ekonomi energi di Indonesia
sumber energi terbarukan dan implikasi
masih rendah, yaitu sekitar 0,6 pada
ekonomi jangka panjang menunjukkan
tahun 2020, yang berarti masih ada
bahwa investasi di sektor ini dapat
potensi peningkatan efisiensi sebesar
meningkatkan efisiensi ekonomi energi
40 persen.
dengan mengurangi biaya produksi,
• Efisiensi teknis energi di Indonesia
meningkatkan nilai tambah, dan
lebih tinggi daripada efisiensi alokatif
mengurangi emisi GRK. Strategi transisi
energi, yang berarti masih ada
bertahap dari sumber fosil menunjukkan
ketidaksesuaian antara alokasi input
bahwa pengurangan ketergantungan pada
dan output energi dengan kondisi pasar
energi berbasis fosil dapat meningkatkan
dan lingkungan.
efisiensi teknis dan alokatif energi dengan
• Efisiensi ekonomi energi di Indonesia
mengoptimalkan penggunaan sumber
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
daya, meningkatkan diversifikasi energi,
PDB per kapita, harga energi,
dan mengurangi dampak lingkungan.
keterbukaan perdagangan, dan
Strategi peningkatan efisiensi energi investasi langsung asing, yang memiliki
menunjukkan bahwa upaya-upaya hubungan positif atau negatif
peningkatan efisiensi energi di sektor- tergantung pada sektor dan periode
sektor kunci dapat meningkatkan efisiensi analisis.
teknis energi dengan menghemat • Efisiensi ekonomi energi di Indonesia
konsumsi energi, meningkatkan berbeda-beda antara sektor, dimana
produktivitas, dan mengurangi intensitas sektor industri memiliki efisiensi
energi. Strategi kebijakan dan regulasi tertinggi, diikuti oleh sektor komersial,
pendukung menunjukkan bahwa kebijakan transportasi, dan rumah tangga.
dan regulasi yang mendukung roadmap • Efisiensi ekonomi energi di Indonesia
NZE dapat meningkatkan efisiensi alokatif berbeda-beda antara provinsi, dimana
energi dengan menciptakan insentif dan provinsi-provinsi dengan tingkat
disincentif, meningkatkan koordinasi dan pembangunan dan urbanisasi tinggi
kolaborasi, dan meningkatkan kapasitas cenderung memiliki efisiensi lebih
dan kompetensi 202122
. rendah daripada provinsi-provinsi
20 21
https://scholar.ui.ac.id/en/publications/pengaruh- https://journals.ums.ac.id/index.php/mesin/article
efisiensi-energi-listrik-pada-sektor-industri-dan- /view/11832
22
komers https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43481/
dengan tingkat pembangunan dan rendah emisi, konversi kendaraan
urbanisasi rendah. listrik, dan penggunaan energi baru
seperti nuklir, hidrogen, dan amonia.
Implikasi dari analisis ini terhadap
• Analisis ekonomi energi dan efisiensi
pelaksanaan roadmap NZE di Indonesia
menunjukkan bahwa strategi-strategi
adalah sebagai berikut:
tersebut memiliki kesesuaian dengan
• Pelaksanaan roadmap NZE di aspek ekonomi energi dan efisiensi,
Indonesia membutuhkan komitmen yang merupakan salah satu faktor
dan konsistensi dari pemerintah dan penting dalam mencapai NZE. Analisis
pemangku kepentingan lainnya untuk ini mengukur efisiensi ekonomi energi,
menerapkan strategi-strategi yang yaitu ukuran efisiensi yang
telah ditetapkan dengan mempertimbangkan aspek teknis dan
mempertimbangkan aspek ekonomi alokatif secara bersamaan, dengan
energi dan efisiensi. menggunakan dua metode utama,
• Pelaksanaan roadmap NZE di yaitu Data Envelopment Analysis
Indonesia membutuhkan dukungan (DEA) dan Stochastic Frontier Analysis
dan kerja sama dari berbagai pihak, (SFA).
baik dalam negeri maupun luar negeri,
Hasil analisis menunjukkan bahwa
untuk menyediakan sumber daya,
efisiensi ekonomi energi di Indonesia
teknologi, pembiayaan, dan kapasitas
masih rendah, sekitar 0,6 pada tahun 2020,
yang dibutuhkan untuk mencapai NZE.
yang berarti masih ada potensi
peningkatan efisiensi sebesar 40 persen.
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
Efisiensi ekonomi energi di Indonesia
Roadmap NZE sektor energi Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti PDB
tahun 2060 adalah sebuah peta jalan yang per kapita, harga energi, keterbukaan
menetapkan strategi-strategi integratif perdagangan, dan investasi langsung
untuk mencapai net zero emission (NZE) di asing, yang memiliki hubungan positif atau
sektor energi, yang merupakan sumber negatif tergantung pada sektor dan periode
utama emisi gas rumah kaca (GRK) di analisis. Efisiensi ekonomi energi di
Indonesia. Adapun kesimpulan yang dapat Indonesia berbeda-beda antara sektor dan
diambil adalah : provinsi, dimana sektor industri memiliki
efisiensi tertinggi, diikuti oleh sektor
• Strategi-strategi integratif tersebut
komersial, transportasi, dan rumah tangga,
meliputi pengembangan sumber energi
dan provinsi-provinsi dengan tingkat
terbarukan secara masif, penghentian
pembangunan dan urbanisasi tinggi
bertahap pembangkit listrik bertenaga
cenderung memiliki efisiensi lebih rendah
batu bara, penggunaan teknologi
daripada provinsi-provinsi dengan tingkat • Mendorong partisipasi dan keterlibatan
pembangunan dan urbanisasi rendah. dari sektor swasta, akademisi, dan
masyarakat sipil dalam pengembangan
Implikasi dari analisis ini adalah bahwa
dan implementasi roadmap NZE, serta
pelaksanaan roadmap NZE di Indonesia
dalam pengawasan dan evaluasi
membutuhkan komitmen dan konsistensi
kinerja dan dampaknya.
dari pemerintah dan pemangku
• Meningkatkan kapasitas dan
kepentingan lainnya untuk menerapkan
kompetensi sumber daya manusia di
strategi-strategi yang telah ditetapkan
bidang energi, khususnya di bidang
dengan mempertimbangkan aspek
energi terbarukan, teknologi rendah
ekonomi energi dan efisiensi. Pelaksanaan
emisi, dan energi baru, melalui
roadmap NZE di Indonesia juga
pendidikan, pelatihan, dan penelitian.
membutuhkan dukungan dan kerja sama
• Meningkatkan kerja sama dan
dari berbagai pihak, baik dalam negeri
kemitraan dengan negara-negara lain
maupun luar negeri, untuk menyediakan
yang memiliki komitmen serupa
sumber daya, teknologi, pembiayaan, dan
terhadap NZE, khususnya dengan
kapasitas yang dibutuhkan untuk mencapai
anggota IEA, untuk berbagi
NZE. Pelaksanaan roadmap NZE di
pengalaman, informasi, dan teknologi,
Indonesia juga membutuhkan pemantauan
serta untuk mendapatkan dukungan
dan evaluasi yang berkala dan menyeluruh
pembiayaan dan investasi.
untuk mengukur kemajuan dan dampak
dari strategi-strategi yang telah • Meningkatkan kesadaran dan