Anda di halaman 1dari 21

PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU

UNTUK DAYA SAING EKONOMI

Disampaikan pada acara


InMove.2 Penguatan Daya Saing Industri Dalam Negeri di Era Industry 4.0

Jakarta, 29 November 2022


Dampak Perubahan Iklim semakin Terasa

Pemanasan global menyebabkan suhu bumi naik 1,1oC. Hal ini menyebabkan permukaan air
laut naik 2x lebih cepat dibandingkan yang pernah terjadi selama abad ke-20. Berdasarkan
data satelit, pada tahun 2019 tercatat sebagai jumlah lapisan es terbanyak yang mencair. Hal
ini akan berdampak besar bagi penduduk yang tinggal di daerah pesisir

Salah satu penyebab perubahan iklim adalah emisi GRK. Beberapa dampak yang sering
terjadi akibat perubahan iklim tersebut adalah kebakaran hutan, gelombang panas, banjir,
badai, dll

Diperlukan kebijakan pemerintah yang tepat dalam rangka penurunan GRK. Beberapa
economist dan environmentalist dunia menyarankan pembebanan biaya terhadap
kegiatan yang menghasilkan emisi GRK. 27 negara di dunia telah menerapkan pajak
karbon, dan Swedia menjadi salah satu negara yang berhasil menurunkan emisi GRK
serta meningkatkan perekonomian negara

Selain emisi GRK, eksploitasi SDA juga menjadi salah satu permasalahan terbesar di dunia.
Saat ini, dibutuhkan 1,75 planet untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dan menyerap
limbah yang dihasilkan. Pada tahun 2030, akan dibutuhkan 2 planet untuk mengatasi hal
tersebut.

Sumber: earth.org; IPCC 2021


Kebijakan Pemerintah dalam menghadapi
Perubahan Iklim
Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan dalam rangka menghadapi perubahan iklim,
khususnya terkait emisi GRK

Peta Jalan Net Zero


Target NDC PermenLHK No 21/2022
Emission 2060
Updated NDC (2021) Anastasia
Beberapa hal yang akan diatur Tentang Tata Laksana
Kemampuan sendiri 29% dalam peta jalan:
Designer
Penerapan Nilai Ekonomi Karbon
Dukungan internasional 41%
•Pengembangan EBT yang lebih •Perdagangan Karbon
Enhanced NDC (2022) massif •Pembayaran berbasis kinerja
Kemampuan sendiri 31,89% •Phase out PLTU batu bara •Pungutan atas karbon
Dukungan internasional 43,20% •Konversi kendaraan listrik •Mekanisme lain sesuai dengan
•Pengembangan nuklir pada perkembangan ilmu
2040 pengetahuan dan teknologi
Deklarasi Bali menuju Ekonomi Hijau

3 Pilar Utama Presidensi G20 Indonesia tahun 2022

Arsitektur Transisi Transformasi


Kesehatan Energi Digital
Global Berkelanjutan Ekonomi

Presidensi G20 Indonesia menghasilkan Bali Deklarasi dengan 52 poin


Kesepakatan. Beberapa poin yang berkaitan erat dengan sektor Industri
antara lain:
mempercepat dan
Mempromosikan gaya hidup
pembangunan berkelanjutan memastikan transisi energi
berkelanjutan, efisiensi
termasuk ekonomi hijau dan yang berkelanjutan, adil,
sumber daya, dan ekonomi
biru terjangkau, dan investasi
sirkular
inklusif
Industri Hijau sejalan dengan Ekonomi Hijau
Arah Kebijakan Industri Hijau untuk Daya
Saing Ekonomi
Proses Produksi Industri Hijau
Perusahaan yang dikatakan Industri Hijau

Sertifikasi Industri Hijau dilakukan


Perusahaan Industri yang telah
oleh lembaga sertifikasi
memenuhi standar Industri Hijau
02 03 Industri Hijau yang
diberikan sertifikat Industri
terakreditasi dan ditunjuk
Hijau oleh Menteri
Sertifikasi
Industri Hijau

Pelaksanaan Sertifikasi Industri


Perusahaan Industri dikategorikan 01 04 Hijau mengacu pada
sebagai Industri Hijau apabila Permenperin No 39/2018
telah memenuhi standar tentang Tata Cara Sertifikasi
Industri Hijau Industri Hijau

Sertifikasi Industri Hijau adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat


terhadap Perusahaan Industri dalam pemenuhan Standar Industri Hijau
(SIH)
Standar Industri Hijau (SIH)

Standar Industri Hijau (SIH) adalah Standar untuk


Amanat UU No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian mewujudkan Industri Hijau yang ditetapkan oleh
Menteri.
•SIH disusun berdasarkan Jenis Industri sesuai
Pasal 3 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
Perindustrian diselenggarakan dengan digit 5 (Perka BPS Tentang Klasifikasi Baku Lapangan
tujuan mewujudkan Industri yang
01 Usaha Indonesia)
mandiri, berdaya saing, dan maju, serta
Industri Hijau •Penyusunan SIH dilakukan dengan berkoordinasi
dengan kementerian dan/atau lembaga pemerintah
nonkementerian terkait, asosiasi Industri,
02 Perusahaan Industri, dan/atau lembaga terkait
Pasal 77 huruf b
Pasal 77 huruf a Pasal 77 huruf d
Penguatan Pasal 77 huruf c
Perumusan Pemberian •SIH yang telah ditetapkan akan menjadi pedoman bagi
Kapasitas Standardisasi
Kebijakan Fasilitas Perusahaan Industri untuk menerapkan Industri
Kelembagaan
03 Hijau yang saat ini masih bersifat sukarela

Pasal 79 ayat (1) •SIH terdiri dari 2 (dua) persyaratan, yaitu Persyaratan
Menteri menyusun dan Teknis dan Persyaratan Manajemen
menetapkan Standar 04
Industri Hijau
Persyaratan dalam Standar Industri Hijau
KEBIJAKAN DAN ORGANISASI BAHAN BAKU
Perusahaan Industri wajib memiliki kebijakan,
Organisasi dan sosialisasi terkait prinsip Industri 01 01 digunakan secara efisien dan efektif dengan
mengupayakan penggunaan Bahan Baku dan
Hijau bahan penolong terbarukan
ENERGI
PERENCANAAN STRATEGIS
Perusahaan Industri menetapkan tujuan dan PERSYARATAN TEKNIS 02 harus digunakan secara efisien dan efektif dengan
mengupayakan penggunaan energi baru dan
sasaran yang terukur & memiliki Rencana 02 terbarukan
strategis (Renstra) serta program untuk mencapai
tujuan dan sasaran AIR

PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN 03 digunakan secara efisien dan efektif dengan


mengupayakan penggunaan prinsip 3R
Perusahaan industri melaksanakan program
sesuai dengan jadwal dan dilaporkan secara 03 PROSES PRODUKSI
berkala
04 dilakukan dengan optimalisasi kinerja proses
produksi (OEE – Overall Equipment Effectiveness)
TINJAUAN MANAJEMEN
Perusahaan Industri melakukan tinjauan
manajemen secara berkala untuk mendapatkan 04 PRODUK

masukan terkait perbaikan berkelanjutan 05 memenuhi


kemasannya
persyaratan mutu, termasuk

CSR
Perusahaan industri mempunyai program CSR PERSYARATAN PENGELOLAAN LIMBAH
yang berkelanjutan 05 MANAJEMEN 06 harus menggunakan teknologi yang efektif untuk
memenuhi ketentuan baku mutu lingkungan

KETENAGAKERJAAN EMISI GAS RUMAH KACA


Penyediaan fasilitas ketenagakerjaan, seperti Kegiatan industri merupakan salah satu
(pelatihan Tenaga Kerja, pemeriksaaan
Kesehatan, pemantauan K3, penyediaan alat P3K,
06 07 penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) di
antaranya emisi CO2 yang diyakini menjadi
penyediaan alat pelindung diri penyebab terjadinya pemanasan global
Terdapat 34 SIH yang Ditetapkan Menteri
Perindustrian
1. Industri Semen Portland 18. Industri Suku Cadang dan Aksesori Kendaraam
2. Industri Susu Bubuk Bermotor Roda Empat atau Lebih – Silencer
3. Industri Pupuk Urea, Pupuk SP-36, Dan Pupuk Amonium Sulfat. 19. Industri Perlengkapan Rumah Tangga Dari Keramik
4. Industri Karet Remah (Crumb Rubber) 20. Industri Kemasan Dari Kaca
5. Industri Pengasapan Karet dalam Bentuk Ribbed Smoked Sheet 21. Industri Kertas dan Papan Kertas Bergelombang
6. Industri Bubur Kertas dan Industri Bubur Kertas yang Terintegrasi 22. Industri Pupuk Nitrogen, Phospor, dan kalium Padat
dengan Kertas 23. Industri Cat Berbasis Pelarut Organik
7. Industri Ubin Keramik 24. Industri Kaca Pengaman Berlapis
8. Industri Penyamakan Kulit dari Sapi, Kerbau, Domba dan 25. Industri Kaca Pengaman Diperkeras
Kambing 26. Industri Pengolahan Kopi Instan
9. Industri Cat Berbasis Air 27. Industri Tas Atau Kantong Belanja Plastik dan Bioplastik
10. Industri Batik 28. Industri Tepung Terigu
11. Industri Kertas Budaya 29. Industri Barang lain Dari kaca
12. Minyak Goreng dari Kelapa Sawit 30. Industri Oleokimia Berbahan dasar Nabati
13. Industri Kaca Lembaran 31. Industri Pertenunan
14. Industri Air Mineral 32. Industri Tekstil Penyempurnaan kain dan Tekstil
15. Industri Gula Kristal Putih Pencetakan kain
16. Industri Peralatan Saniter dari Keramik 33. Industri Felt Sebagai Material Silencer
17. Industri Biskuit dan Produk Roti Kering Lainnya 34. Industri Produk Makanan Ringan

Catatan: Permenperin untuk masing-masing SIH dapat diunduh di jdih.kemenperin.go.id


Skema Sertifikasi Industri Hijau

1 2 3

Pendaftaran Pemeriksaan Dokumen Penunjukan Auditor IH


Perusahaan Industri LSIH melakukan LSIH menugaskan 2 (dua) Audit Kecukupan
menyampaikan surat pemeriksaan orang Auditor IH untuk Pemeriksaan
permohonan ke LSIH disertai kelengkapan dan melakukan audit kecukupan 4 terhadap kelayakan
persyaratan sesuai Permen no kebenaran dokumen dokumen dan audit data dan dokumen
39/2018 TIDAK persyaratan pemohon. kesesuaian. terkait dengan
MEMENUHI persyaratan aspek
7
MEMENUHI
6 5 teknis dan
manajemen dalam
Penerbitan Sertifikat IH Evaluasi Audit Kesesuaian SIH
LSIH menerbitkan sertifikat LSIH mengevaluasi Pemeriksaan terhadap seluruh
industri hijau untuk perusahaan seluruh informasi dan informasi, proses serta verifikasi
yang telah memenuhi seluruh hasil audit industri hijau data terhadap pemenuhan
dan membuat keputusan persyaratan SIH Catatan:
persyaratan SIH. Sertifikat
Proses audit dalam Sertifikasi Industri
berlaku 4 Tahun. sertifikasi. Hijau dilakukan terhadap masing-
masing pabrik sesuai dengan komoditi
BERHAK SIH, jika suatu pabrik memiliki 2 line
produksi yang menghasilkan komodi
MENGGUNAKAN LOGO SIH yang berbeda maka sertifikasi
INDUSTRI HIJAU dilakukan terhadap 2 line tersebut.
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau

BALAI BESAR 1 BALAI SERTIFIKASI


10
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS (BBPK) INDUSTRI
BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK (B4T)
BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI (BBTPPI)
BALAI BESAR KULIT, KARET DAN PLASTIK (BBKKP)
BALAI BESAR TEKSTIL (BBT)
BALAI BESAR KERAMIK (BBK)
BALAI BESAR INDUSTRI AGRO (BBIA)
BALAI BESAR KERAJNIAN DAN BATIK (BBKB)
BALAI BESAR KIMIA KEMASAN (BBKK)
BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN (BBLM) 2 LSIH EKSTERNAL
PT SUCOFINDO ICS
BARISTAND INDUSTRI
1 BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG
PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT

SUMBER: PERMENPERIN NO 24/2021 TENTANG LSIH


Penggunaan Logo Industri Hijau

Berdasarkan Permenperin No. 39 Tahun 2018 Pasal 14 Industri yang telah mendapatkan Sertifikat
Industri Hijau berhak menggunakan Logo Industri Hijau.

1. Kemasan produk dan label 3. Kartu Nama


produk

4. Media Promosi
Perusahaan

2. Kop Surat
Jumlah Perusahaan Industri Hijau

Hingga tahun 2022 sudah diterbitkan 71 Sertifikat Industri Hijau bagi perusahaan industry dari berbagai
komoditi
No Judul SIH Jumlah Perusahaan
1 Semen portland 13 industri
2 Pupuk urea, pupuk sp 36 dan pupuk amonium sulfat 5 industri
3 Pengolahan susu bubuk 4 industri
4 Karet remah 14 industri
5 Pengasapan karet dalam bentuk ribbed smoked sheet 3 industri
6 Bubur kertas dan industri bubur kertas yang terintegrasi dengan kertas 3 industri
7 Ubin keramik 6 industri
8 Tektil pencelupan, pencapan dan penyempurnaan 1 industri
9 Cat berbasis air 5 industri
10 Kaca lembaran 2 industri
11 Air mineral 6 industri
12 Batik 1 industri
13 Biskuit dan Produk Roti Kering Lainnya 1 industri
Jumlah Perusahaan Industri Hijau (lanjutan)

Hingga tahun 2022 sudah diterbitkan 71 Sertifikat Industri Hijau bagi perusahaan industry dari berbagai
komoditi
No Judul SIH Jumlah Perusahaan
14 Kaca Pengaman Berlapis 1 industri
15 Kaca Pengaman Diperkeras 1 industri
16 Kertas Budaya 2 industri
17 Kertas Bergelombang 1 industri
18 Tas Atau Kantong Belanja Plastik dan Bioplastik 1 industri
19 Suku Cadang dan Aksesori Kendaraam Bermotor Roda Empat atau Lebih – Silencer 1 industri
Potensi Penghematan dengan Penerapan
Industri Hijau

Efisiensi Energi Transisi EBT Efisiensi Air Emisi GRK


potensi potensi transisi potensi potensi penurunan
penghermatan menuju energi penghematan air emisi GRK
energi diperkirakan baru terbarukan mencapai 8335 diperkirakan
akan mencapai sebesar 316.519 juta meter kubik, hingga 7.558 juta
30.921 TJ atau TJ setara dengan Rp ton CO2e
setara dengan RP 20 Trilyun
9,8 Trilyun
Fasilitasi Industri Hijau yang dapat diberikan
Pemerintah

Insentif Non Fiskal Fasilitasi Fiskal


• Sertifikasi Standar • Masih dalam tahap
• Bantuan Promosi dan kajian
Penghargaaan IH • Akan fokus pada
• Pelatihan / penerapan nilai
Pendampingan SDM ekonomi karbon
Peningkatan Daya Saing melalui Industri
Hijau
STANDAR INDUSTRI HIJAU MENDUKUNG DAN MENJADI ACUAN PROGRAM NASIONAL

Procurement
Green Public
Pengadaan
Carbon Tax
Green Bond Barang/Jasa
Ramah Lingkungan Carbon Trade

Pemenuhan STANDAR INDUSTRI HIJAU wujud kita peduli terhadap People, Planet ,Profit, dan Prosperity
Tantangan Penerapan Industri Hijau

Masih banyak Masih kurangnya


perusahaan industri insentif, baik fiskal
yang menggunakan dan nonfiskal
mesin berteknologi
lama yang
cenderung tidak
efisien

R&D dan SDM yang Pembiayaan untuk


masih kurang dan beralih ke peralatan
terbatas fabrikasi hijau yang
membutuhkan dana
yang besar.
TERIMA
KASIH
Get to Know
Us Better
Gedung Kementerian Perindustrian
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53
Jakarta Selatan
Hotline : (021) 5252746
T : (021) 5255509 Ext. 4042
F : (021) 5252746
E : industrihijaukemenperin@gmail.com
W : www.kemenperin.go.id

Anda mungkin juga menyukai