2
1. Kebutuhan pasar atas produk hijau terus meningkat
MENGAPA INDUSTRI HIJAU 2. Regulasi negara tujuan ekspor yang mewajibkan praktik
berkelanjutan (seperti: Carbon Tax, Ecolabel, dan CBAM)
PENTING DAN MENDESAK 3. Kontribusi terhadap komitmen negara dalam konvensi
internasional (Persetujuan Paris, Konvensi Stockholm)
BAGI INDONESIA? 4. Adanya kerentanan terhadap iklim dan bencana yang
mengakibatkan terganggunya pasokan bahan baku industri.
- + Efisiensi
Perikanan Ketersediaan
Kelautan Air Bersih Sumber daya
Bahan Baku
Lokal
Pengembangan
INDUSTRI HIJAU Green Material
Penurunan Gas Rumah Kaca, dan Efisiensi Energi dan Green Product dan
Penerapan Nilai Ekonomi Karbon Penggunaan EBT di Industri Green Technology 3
Tugas & Fungsi BBSPJIKB
Permenperin
Analisis, penerapan, dan pengawasan standardisasi industri
Nomor 1 Tahun 2022
FUNGSI
- Standardisasi bidang industri kerajinan dan batik
industri
- Optimalisasi Pengujian, kalibrasi, inspeksi teknis, penyelenggara uji profisiensi, produsen
bahan acuan, dan verifikasi di bidang industri kerajinan dan batik
pemanfaatan
teknologi
Sertifikasi sistem manajemen produk, teknologi, dan industri hijau di bidang
industri dan industri kerajinan dan batik
industri 4.0
- Industri Hijau
Fasilitasi kemitraan layanan jasa industri kerajinan dan batik
- Pelayanan jasa
industri
Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) BBSPJIKB
RUANG LINGKUP
Kenaikan Muka
Laut
0,8-1,2cm/tahun
Gelombang
ekstrem
meningkat
>1,5m
Indonesia NDC & Paris Agreement
Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi
NDC
Highly insufficient
Remarks
Insufficient
2°C compatible
GRK GRK
GRK
KONSEP PDCA (Plan, Do, Check, Action/Perencanaan, Dukungan dan Operasi, Evaluasi,
Peningkatan)
Personnel
Personil yang
kompeten
Strategi Proyek Penurunan Emisi GRK - TEKNIS
01
Perubahan
05 kebiasaan/perilaku
Penghitungan biaya dalam penggunaan
disesuaikan dengan sumber daya
kebutuhan dan
kemampuan
02
Penggunaan alat ukur
.
04
Penggantian bahan
03
bakar fosil dengan EBT
Penggantian peralatan
hemat energi
Pemodelan Penurunan Emisi GRK dengan pendekatan SME
Perbaikan
Berkelanjutan • Regulasi dan Peraturan Energi
Kebijakan
Energi • Data dan informasi energi
• Tinjauan dan evaluasi energi
• Energy baseline
Management Perencanaan • Energy performance indicators (EnPI)
• Tujuan, target dan rencana strategis
Review Energi
konservasi energi
01
hemat energi bagi pemakaian energi dan emisi
seluruh lapisan GRK
karyawan.
Survei Manajemen
02
Mengetahui dampak
05
Kemudahan untuk
04
menemukan sumber-
Terbangunnya baseline
03
sumber inefisiensi dan
peluan peningkatannya penggunaan energi
Perbaikan dan Penyesuaian
ACTION
Penyusunan Pedoman Perhitungan Emisi GRK pada Industri TPT dan Batik
dan Model Penerapan Penurunan Emisi GRK Industri Batik
Perhitungan Baseline Emisi GRK di Industri Batik
• Data aktivitas adalah data mengenai banyaknya aktivitas manusia yang terkait dengan
banyaknya emisi GRK
• Faktor emisi merupakan suatu koefisien yang menunjukkan banyaknya emisi per unit
aktivitas.
• Dihitung dengan mempertimbangkan penggunaan energi seperti minyak tanah, solar,
kayu bakar, gas LPG, dan konsumsi listrik
• Dinyatakan dalam satuan Ton CO2
Contoh Perhitungan Baseline Emisi GRK di 2 (Dua) Industri Batik
12
0,2
Emisi (TonCO2)
10
0,15
Emisi GRK (Ton CO2)
8
0,1
6
4 0,05
2 y = 214,62x - 2,1417
0
R² = 0,553
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 Jumlah Produk (Ton)
-2
Produksi Batik (Ton) listrik gas minyak solar
Jumlah emisi meningkat seiring dengan naiknya jumlah produksi dengan mengikuti
persamaan regresi y = 214,62x - 2,1417 di mana y merupakan emisi CO2 dan x
merupakan jumlah produksi dalam ton.
Pada Industri ini dihasilkan rata rata 20,68 kgCO2 per potong kain yang diproduksi
Emisi GRK Industri Batik B
Emisi GRK Total Industri Batik B Emisi berdasarkan Unsur Energi
0,7 0,5
0,45
0,6 0,4
0,35
0,3
0,4 0,25
0,2
0,3 0,15
0,2 y = 1,1082x + 0,2314 0,1
R² = 0,6461 0,05
0,1 0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4
0
Jumlah Produksi (ton)
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4
Jumlah Produksi (ton) listrik gas
Jumlah emisi meningkat seiring dengan naiknya jumlah produksi dengan mengikuti
persamaan regresi y = 1.1082x + 0.2314 di mana y merupakan emisi CO2 dan x
merupakan jumlah produksi dalam ton.
Pada Industri ini dihasilkan rata rata 0,42 kgCO2 per potong kain yang diproduksi
Kegiatan yang Telah Dilaksanakan
Sebelum
Sesudah
Pencatatan Penggunaan
Bahan Bakar
Pencatatan
Penggunaan Energi
secara teratur
Pemasangan Meter
secara terpisah
The picture can't be displayed.
Bimtek Perhitungan Emisi GRK pada Industri TPT dan Batik
Terima kasih