Anda di halaman 1dari 42

Dra. Hendra Yetty, M.Si.

SEMINAR NASIONAL INDUSTRI KERAJINAN DAN BATIK IV


Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik
Yogyakarta, 26 Oktober 2022
Industri Hijau

Industri Hijau adalah industri yang dalam proses


produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya secara
berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan
pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat
kepada masyarakat

2
1. Kebutuhan pasar atas produk hijau terus meningkat
MENGAPA INDUSTRI HIJAU 2. Regulasi negara tujuan ekspor yang mewajibkan praktik
berkelanjutan (seperti: Carbon Tax, Ecolabel, dan CBAM)
PENTING DAN MENDESAK 3. Kontribusi terhadap komitmen negara dalam konvensi
internasional (Persetujuan Paris, Konvensi Stockholm)
BAGI INDONESIA? 4. Adanya kerentanan terhadap iklim dan bencana yang
mengakibatkan terganggunya pasokan bahan baku industri.

Kerentanan terhadap Gagal Panen atau Bahan Baku Industri HIjau


iklim dan bencana Kualitas dan Impor
Kuantitas Menurun Penerapan
Ekonomi
+ - Sirkular
Pertanian dan Tanaman Remanufacturing
Kehutanan Pangan Bahan Baku dan Industri
Industri Daur Ulang

- + Efisiensi
Perikanan Ketersediaan
Kelautan Air Bersih Sumber daya
Bahan Baku
Lokal
Pengembangan
INDUSTRI HIJAU Green Material
Penurunan Gas Rumah Kaca, dan Efisiensi Energi dan Green Product dan
Penerapan Nilai Ekonomi Karbon Penggunaan EBT di Industri Green Technology 3
Tugas & Fungsi BBSPJIKB

Permenperin
Analisis, penerapan, dan pengawasan standardisasi industri
Nomor 1 Tahun 2022

Optimalisasi pemanfaatan teknologi industri di bidang industri kerajinan dan batik


TUGAS
Pendampingan dan konsultansi di bidang standardisasi, optimalisasi
pemanfaatan teknologi industri, industri 4.0, industri hijau, dan jasa industri di

FUNGSI
- Standardisasi bidang industri kerajinan dan batik
industri
- Optimalisasi Pengujian, kalibrasi, inspeksi teknis, penyelenggara uji profisiensi, produsen
bahan acuan, dan verifikasi di bidang industri kerajinan dan batik
pemanfaatan
teknologi
Sertifikasi sistem manajemen produk, teknologi, dan industri hijau di bidang
industri dan industri kerajinan dan batik
industri 4.0
- Industri Hijau
Fasilitasi kemitraan layanan jasa industri kerajinan dan batik
- Pelayanan jasa
industri
Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) BBSPJIKB

RUANG LINGKUP

LSIH BBSPJIKB ditunjuk • Batik (SIH: 13134:2019)


Kementerian
Perindustrian Republik
Indonesia untuk • Tekstil Pencelupan, Pencapan dan
menyelenggarakan
kegiatan Sertifikasi Penyempurnaan (SIH: 13132.1:2018)
Industri Hijau dan
menerbitkan Sertifikat • Pengasapan Karet dalam Bentuk Ribbed
Industri Hijau dengan
mengacu pada Standar
Smoked Sheet (RSS) (SIH: 22121.1:2021)
Industri Hijau (SIH)
• Karet Remah (Crumb Rubber) (SIH:
22123.1:2021)
Permenperin
Nomor 14 Tahun 2020
Aspek
Manajemen
SIH

(Sumber: Pusat Industri Hijau


Kemenperin, 2021)
Aspek Teknis SIH

(Sumber: Pusat Industri Hijau-Kemenperin, 2021)


EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DAN DAMPAKNYA
Peningkatan
Gas Rumah Kaca (GRK) adalah Suhu
Gas Rumah Kaca : karbon dioksida 0,45-0,75oC
gas yang meningkatkan suhu
(CO2), nitrogen dioksida (N2O),
atmosfer bumi karena
metana (CH4), dan freon (SF6, HFC
menyerap panas dari sinar
dan PFC). Perubahan Curah
matahari.
Hujan
+ 2,5 mm/hari

Kenaikan Muka
Laut
0,8-1,2cm/tahun

Gelombang
ekstrem
meningkat
>1,5m
Indonesia NDC & Paris Agreement
Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi
NDC

GRK pada tahun 2030 sebesar 29% dengan kondisi


business as usual dan apabila berkolaborasi dengan
dunia internasional dapat ditingkatkan menjadi 41%.

NDC Critically insufficient

Highly insufficient
Remarks

Insufficient

2°C compatible

1.5°C Paris Agreement compatible


NEED FOR
NEGATIVE CO2
Updated Indonesia NDC (Nationally Determined Contribution)
Source: Climate Action Tracker (2017) and Updated Indonesia NDC (2021)
Sumber Emisi GRK Sektor Industri
Inventarisasi Inventarisasi Inventarisasi
Sektor IPPU Sektor Energi Sektor Limbah

GRK GRK

GRK

Penggunaan Produk GRK


• Refrigerant
Proses Energi
• Aerosol
• Pelarut
• Dll. Limbah
Bahan baku Bahan bakar
Proyeksi Pengurangan di 8 Sub Sektor Industri
(MtonCO2e) Pada Tahun 2030
Sub-sektor Energi langsung Energi tidak IPPU Limbah Sub Total
langsung
Semen 6,27 2,49 4,97 n.a. 13,73
Pupuk 1,19 0,00 0,56 n.a. 1,75
Kimia 0,35 0,44 0,47 n.a. 1,26
Keramik dan Kaca 0,44 0,15 n.a n.a. 0,79
Besi dan Baja 1,79 1,66 3,10 n.a. 6,56
Pulp dan Kertas 3,05 0,50 n.a 1,16 4,70
Makanan dan 0,31 0,30 n.a n.a. 0,61
Minuman
Tekstil 13,53 0,31 n.a n.a. 13,84
Total 27,14 5,84 9,10 1,16 43,24

Sumber: Pusat Industri Hijau,


Kemenperin
Upaya Penurunan Emisi GRK pada Industri Batik melalui Pendekatan SME (ISO 50001)

Suatu sistem yang direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis untuk


DEFINISI memanfaatkan energi secara efektif dan efisien dengan melakukan perencanaan,
ISO 50001
Energy pencatatan, pengawasan dan evaluasi produksi dan pelayanan.
Management
System Penghematan sumber daya, penghematan biaya dan terutama program penurunan
TUJUAN emisi GRK. Bagi industri,bertujuan untuk mempermudah mendapatkan akses terhadap
energi sesuai dengan apa dan kapan yang mereka butuhkan.

KONSEP PDCA (Plan, Do, Check, Action/Perencanaan, Dukungan dan Operasi, Evaluasi,
Peningkatan)

1. Identifikasi peluang konservasi energi dan biaya energi.


SME KOMPONEN
2. Penempatan perangkat pengendalian operasi yang tepat.
(Sistem MODEL
3. Penetapan baseline konsumsi energi saat ini dan proyeksi target.
Manajemen 4. Efektivitas sistem monitoring penggunaan energi aktual dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Energi) 5. Identifikasi improvement unjuk kerja penggunaan energi mencakup tahapan desain fasilitas,
peralatan, sistem dan proses. 7
Strategi Proyek Penurunan Emisi GRK - MANAJERIAL

Personnel Inventory Commitment


Personil yang Inventarisasi Penyusunan
kompeten peralatan dan komitmen
konsumsi
energi

Personnel
Personil yang
kompeten
Strategi Proyek Penurunan Emisi GRK - TEKNIS
01
Perubahan
05 kebiasaan/perilaku
Penghitungan biaya dalam penggunaan
disesuaikan dengan sumber daya
kebutuhan dan
kemampuan

02
Penggunaan alat ukur
.
04
Penggantian bahan
03
bakar fosil dengan EBT
Penggantian peralatan
hemat energi
Pemodelan Penurunan Emisi GRK dengan pendekatan SME

Perbaikan
Berkelanjutan • Regulasi dan Peraturan Energi
Kebijakan
Energi • Data dan informasi energi
• Tinjauan dan evaluasi energi
• Energy baseline
Management Perencanaan • Energy performance indicators (EnPI)
• Tujuan, target dan rencana strategis
Review Energi
konservasi energi

• Peningkatan kapasitas SDM


Implementasi dan • Prosedur dan sistem komunikasi
Pengoperasian • Pelaporan dan dokumentasi
• Pengendalian operasi
• Desain dan pengadaan fasilitas KE

Monitoring, Pengukuran dan Analisis


Checking
Audit SME & Program Koreksi ketidaksesuaian, tindakan
Konservasi Energi perbaikan, dan pencegahan
Manfaat Proyek Green Batik
Industri Pemerintah Internal BBSPJIKB
Memperoleh acuan cara Mendapatkan gambaran upaya Menambah ruang lingkup
perhitungan emisi GRK sebagai mitigasi penurunan emisi GRK pada pelayanan jasa
baseline data sektor industri TPT industri: pendampingan dan
pelatihan pada industri untuk
perhitungan GRK
Mendapatkan pedoman upaya Mendapatkan data inventori emisi Peluang penambahan ruang lingkup
mitigasi penurunan emisi GRK GRK untuk input kepada SIGN (Sistem jasa sertifikasi sebagai lembaga
Inventarisasi GRK Nasional) verifikasi dan validasi emisi GRK
Mendapatkan model penerapan Mendapatkan acuan untuk koordinasi Peluang dalam penyediaan SDM
yang dapat diadaptasi pada dan sinergi dengan stakeholder audit energi dan emisi GRK dalam
industri TPT tentang penyelenggaraan inventori proses verifikasi dan validasi
emisi GRK sebagai bahan national
communication
Mendapatkan data konsumsi energi Mekanisme yang jelas terkait
dan emisi GRK pada sektor industri penugasan sertifikasi industri hijau
TPT dan pendampingan upaya
penurunan GRK
Perencanaan (Plan)

Penentuan target tujuan Penentuan Strategi

Menentukan goals atau Proyek yang akan


dilaksanakan Project
Goals tujuan penurunan emisi
yang diharapkan

Dana yang diperlukan Cost


Penentuan kebijakan dan
Kebijakan komitmen

Peralatan yang diperlukan Technology

Organisasi atau karyawan


yang diperlukan Organization
Implementasi (Do)
• Efisiensi energi
• Sistem dan peralatan listrik
Penyusunan • Peralatan produksi dengan menggunakan tungku hemat energi
program • Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan
penurunan emisi
GRK

• Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pentingnya program dengan tatap


muka, leaflet, poster dan stiker
• Melakukan pelatihan untuk personel yang secara langsung akan turut berperan
dalam pelaksanaan program
Pelaksanaan • Menyusun SOP dan format-format pelaporan pelaksanaan
Program • Melakukan uji coba pelaksanaan program yang sudah ditetapkan
• Melakukan pengarahan, pengawasan dan monitoring uji coba
• Menyiapkan peralatan dan melakukan modifikasi yang diperlukan
Monitoring dan Evaluasi

Menumbuhkan budaya Memperoleh gambaran/pola


06

01
hemat energi bagi pemakaian energi dan emisi
seluruh lapisan GRK
karyawan.

Survei Manajemen

02
Mengetahui dampak
05

biaya yang terjadi. CHECK Energi dan Survei


Energi Teknis

Kemudahan untuk
04

menemukan sumber-
Terbangunnya baseline

03
sumber inefisiensi dan
peluan peningkatannya penggunaan energi
Perbaikan dan Penyesuaian

Kemudahan Skala prioritas dari


dalam hasil monitoring
pengambilan dan perlakuan
keputusan dan
tindakan terkait
perbaikan Fokus pada peluang
efisiensi dan penghematan
pengelolaan energi
energi

ACTION
Penyusunan Pedoman Perhitungan Emisi GRK pada Industri TPT dan Batik
dan Model Penerapan Penurunan Emisi GRK Industri Batik
Perhitungan Baseline Emisi GRK di Industri Batik

Tingkat Emisi GRK = Data Aktiftas (AD) x Faktor Emisi (EF)

• Data aktivitas adalah data mengenai banyaknya aktivitas manusia yang terkait dengan
banyaknya emisi GRK
• Faktor emisi merupakan suatu koefisien yang menunjukkan banyaknya emisi per unit
aktivitas.
• Dihitung dengan mempertimbangkan penggunaan energi seperti minyak tanah, solar,
kayu bakar, gas LPG, dan konsumsi listrik
• Dinyatakan dalam satuan Ton CO2
Contoh Perhitungan Baseline Emisi GRK di 2 (Dua) Industri Batik

Industri Batik A Industri Batik B

• Memproduksi batik tulis dengan • Memproduksi batik tulis dan cap


pewarnaan alam • Skala produksi 1000-2500 potong
• Skala produksi 50-300 potong tiap tiap bulan
bulan • Bahan bakar energi:
• Bahan bakar energi: • Gas (tungku pelorodan, kompor
• Kayu bakar (tungku pelorodan, batik cap)
ekstraksi zat warna alam) • Listrik (kompor batik tulis,
• LPG (tungku pelorodan) penerangan, setrika, pompa air)
• Listrik (penerangan, pompa air)
• Solar (kompor pembatikan)
• Minyak tanah (kompor
pembatikan)
Emisi GRK Industri Batik A
Emisi GRK Total Industri Batik A Emisi GRK berdasarkan Unsur Energi
14 0,25

12
0,2

Emisi (TonCO2)
10
0,15
Emisi GRK (Ton CO2)

8
0,1
6

4 0,05

2 y = 214,62x - 2,1417
0
R² = 0,553
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 Jumlah Produk (Ton)
-2
Produksi Batik (Ton) listrik gas minyak solar

Jumlah emisi meningkat seiring dengan naiknya jumlah produksi dengan mengikuti
persamaan regresi y = 214,62x - 2,1417 di mana y merupakan emisi CO2 dan x
merupakan jumlah produksi dalam ton.
Pada Industri ini dihasilkan rata rata 20,68 kgCO2 per potong kain yang diproduksi
Emisi GRK Industri Batik B
Emisi GRK Total Industri Batik B Emisi berdasarkan Unsur Energi
0,7 0,5
0,45
0,6 0,4
0,35

Emisi (ton CO2)


0,5
Emisi GRK (ton CO2)

0,3
0,4 0,25
0,2
0,3 0,15
0,2 y = 1,1082x + 0,2314 0,1
R² = 0,6461 0,05
0,1 0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4
0
Jumlah Produksi (ton)
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4
Jumlah Produksi (ton) listrik gas

Jumlah emisi meningkat seiring dengan naiknya jumlah produksi dengan mengikuti
persamaan regresi y = 1.1082x + 0.2314 di mana y merupakan emisi CO2 dan x
merupakan jumlah produksi dalam ton.
Pada Industri ini dihasilkan rata rata 0,42 kgCO2 per potong kain yang diproduksi
Kegiatan yang Telah Dilaksanakan

Pembentukan Tim Efektif Diskusi Tim Penyusunan Pedoman


dan Rencana Program
Koordinasi Dengan BBSPJIKP
dalam rangka studi Tiru LVV
Koordinasi
Dengan
Stakeholder
Pusat
Industri
Hijau
sebagai
Promotor
Koordinasi dengan
Stakeholder Pemda DIY
Koordinasi dengan Stakeholder
Koordinasi dengan Stakeholder Pelaku Usaha Batik
Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia
(IKATSI)
Pemasangan Panel Surya dan Inverter Listrik sebagai
Pemasangan model energi terbarukan
Poster
Peringatan
Koordinasi dengan
Stakeholder Pemda DIY
Sosialisasi pada Industri Tekstil dan Batik
Kunjungan dan Sosialisasi Pada Industri Batik
PT Danar Hadi
Kunjungan dan Sosialisasi Pada Industri Batik
PT Batik Keris
Sosialisasi tentang sertifikasi industri hijau
pada Acara Nggopi
Sosialisasi di Stasiun TVRI
Yogyakarta dalam tema
Batik Ramah Lingkungan
TalkShow dengan UGM bekerjasama dengan KBRI Moskow-Rusia dalam
rangka Desa Batik Sehat, Batik Ramah Lingkungan
Pelatihan SDM dalam
Rangka Rintisan
Lembaga Verifikasi dan
Validasi Emisi GRK
Penerapan
Tungku Hemat Energi

Sebelum
Sesudah

Pencatatan Penggunaan
Bahan Bakar
Pencatatan
Penggunaan Energi
secara teratur

Pemasangan Meter
secara terpisah
The picture can't be displayed.
Bimtek Perhitungan Emisi GRK pada Industri TPT dan Batik
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai