Anda di halaman 1dari 49

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/369619465

DEVELOPING ECO INDUSTRIAL PARK FOR SUSTAINABILITY IN THE


INDUSTRY 5.0 ERA

Presentation · March 2023

CITATIONS READS

0 5

1 author:

Purwanto Purwanto
Universitas Diponegoro
259 PUBLICATIONS   1,043 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Electrochemical engineering application for process and wastewater treatment View project

Renewable Energy and Emissions Monitoring View project

All content following this page was uploaded by Purwanto Purwanto on 29 March 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


DEVELOPING
ECO INDUSTRIAL PARK FOR
SUSTAINABILITY IN THE INDUSTRY 5.0 ERA

WEBINAR
RESEARCH EDGE IN INDUSTRIAL
ENGINEERING & MANAGEMENT
P. PURWANTO
PROGRAM MAGISTER Ketua Dewan Profesor Universitas Diponegoro
TEKNIK & MANAJEMEN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK GREENTech
UNIVERSITAS DIPONEGORO Green Technology Research Group

UNIVERSITAS DIPONEGORO helsinkibusinesshub.fi


SEMARANG
30 MARET 2023 E-mail: purwanto@live.undip.ac.id
1
PRESENTASI

1 KAWASAN INDUSTRI
4 INDUSTRI 5.0

2 ECO INDUSTRIAL PARK


5 SMART ECO INDUSTRIAL PARK

3 MEMBANGUN EIP 6 GLOBAL ECO INDUSTRIAL PARK


PROGRAMME DI INDONESIA
1.
KAWASAN INDUSTRI
Industrial Park
Industrial Estate
Kawasan industri

• Kawasan industri merupakan area yang dirancang khusus untuk


melakukan kegiatan industri melalui integrasi dengan fasilitas
transportasi dan infrastruktur pendukung lainnya.

• Perusahaan tertarik berlokasi di kawasan industri karena adanya


fasilitas yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk
memperoleh dan menciptakan manfaat ekonomi dan

• Kawasan industri mengelola dampak lingkungan dari aktivitas


terkonsentrasi mereka.

Walcott, 2020 4
Kawasan Industri dalam UU No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian

▪ Kawasan Industri adalah kawasan tempat


pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi
dengan sarana dan prasarana penunjang yang
dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan
Kawasan Industri.
▪ Perusahaan Kawasan Industri adalah perusahaan
yang mengusahakan pengembangan dan
pengelolaan kawasan Industri.
▪ Perusahaan Kawasan Industri wajib memenuhi
standar Kawasan Industri yang ditetapkan oleh
Menteri.
▪ Setiap kegiatan usaha Kawasan Industri wajib
memiliki izin usaha Kawasan Industri.
Kondisi Kawasan Industri Indonesia

Sumber: Warsito, 2020, Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri Nasional


6
Sumber: Warsito, 2020, Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri Nasional 7
Sumber: Warsito, 2020, Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri Nasional 8
Fasilitas di Kawasan Industri
• Fasilitas bersama : industri, komersial, pertanian, permukiman, rekreasi
• Penyediaan listrik, air, uap air
• Penyediaan instalasi pengolahan air limbah / pengolahan limbah bersama
• Pertukaran produk samping (bahan, energi, limbah)
• Tanggap darurat dan pemadaman kebakaran
• Pertukaran informasi
• Daur ulang limbah
• Reparasi peralatan
• Riset dan pengembangan
• Pendidikan dan pelatihan

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan


Industri Cerdas
Industri Industri Halal Eko-Industrial

9
2.
ECO INDUSTRIAL PARK

ECO-INDUSTRIAL ESTATE (EIE)


Kawasan Eko-industrial
Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan
ECO-INDUSTRIAL PARK (EIP)

Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan (Eco-Industrial Park/


Estate): sekumpulan industri dan bisnis jasa yang berlokasi pada suatu
tempat di mana pelaku-pelaku di dalamnya secara bersama-sama
meningkatkan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosialnya melalui
kerjasama dalam mengelola issu lingkungan dan sumberdaya.
Dengan cara bekerjasama akan diperoleh manfaat bersama yang lebih
besar dibanding jumlah manfaat yang diperoleh oleh setiap industri.

Lowe, 2001 11
Kerangka kerja Eco-Industrial Park

Kinerja
• Pengelolan kawasan
• Lingkungan
• Sosial
• Ekonomi
Prinsip Kawasan Eko-industrial

Sustainable
Cleaner
Architecture,
Production & Green Economy
Industrial Ecology Construction, and
Circular economy Planning
(Produksi Bersih (Arsitektur,
& Ekologi Konstruksi &
Industri) Perencanaan
Berkelanjutan)

Lowe, 2001
14
Arsitektur, Konstruksi dan Perencanaan Berkelanjutan
Desain Fasilitas Industri
Perencenaan Wilayah Berkelanjutan
Desain dan Konstruksi Berkelanjutan

Prinsip Perancangan dan Konstruksi Berkelanjutan


• Konservasi: Minimisasi pemakaian sumberdaya
• Pakai ulang: Memilih material dan desain untuk masa pakai Panjang.,
Memaksimalkan pemakaian sumberdaya
• Daur ulang: Menggunakan sumberdaya terbarukan atau dapat didaur ulang
• Perlindungan alam: Melindungi lingkungan alamiah
• Tak beracun: Membuat lingkungan sehat, tak-beracun
• Terintegrasi: Mengintegrasikan rancangan bangunan dan infrastruktur ke dalam
lingkungan alamiah dan manusia.
15
Produksi Bersih di Industri
PRAKTEK

Rethink (Pencegahan)
Good Housekeeping
Pengendalian proses yang baik
Reduce (Pengurangan) Penggantian bahan baku
Modifikasi peralatan dan proses
Reuse, Recycle,
Recovery Penggantian teknologi
(Pakai, Daur, Pungut
Ulang)

PRINSIP 5 R - LIMBAH
Efisiensi pemakaian bahan baku dan
energi, pengurangan timbulan limbah

16
Penerapan Eko-efisiensi di Industri
• Dematerialisasi: mengurangi penggunaan
jumlah bahan untuk pembuatan setiap barang
dan keperluan jasa Eco-efficiency
• Efisiensi Energi: mengurangi penggunaan
jumlah energi untuk setiap pembuatan produk
Eco = Economy + Ecology
dan layanan jasa
• Pembatasan Pemakaian B3 (RoHS):
mengurangi tersebarnya bahan-bahan beracun
• Reuse, Recycle, Recovery: meningkatkan daur
ulang bahan
• Renewable Resources: memaksimalkan
pemakaian sumberdaya yang dapat diperbarui
• Life Cycle Assessment: memperpanjang umur
produk (dengan melakukan kajian daur hidup
produk)
• Resource Intensity: meningkatkan intensitas
17 jasa BINATEKA
pemakaian produk dan pelayanan
Sumber : WBCSD
• Menghubungkan masing-masing perusahaan ke ekosistem industri
• Lingkar tertutup melalui pakai dan daur ulang.
• Memaksimalkan efisiensi penggunaan bahan dan energi.
• Meminimalkan timbulan limbah
• EKOLOGI INDUSTRI • Memanfaatkan semua limbah sebagai bahan baku produk
• Menyeimbangkan input dan output dengan kapasitas ekosistem
• menerapkan karakteristik alamiah
• Mengurangi beban lingkungan yang ditimbulkan oleh
sistem ekologi alam ke pelepasan energi dan material ke lingkungan alami.
• Rekayasa ulang penggunaan energi dan material industri.
dalam sistem industri. • Mendesain ulang proses untuk mengurangi penggunaan
energi.
• Mengganti teknologi dan mendesain produk untuk mengurangi
penggunaan bahan
• Dematerialisasi
• Mengembangkan kebijakan dengan perspektif jangka panjang dari
EKOSISTEM INDUSTRI evolusi sistem industri.
• Merancang sistem industri dengan mempertimbangkan kebutuhan
sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
• Mengoptimalkan peluang pengembangan bisnis dan pekerjaan
lokal.
• Investasi pada program masyarakat sesuai kebutuhan
Tibbs 1992, Lowe 2001 18
Ekosistem Industri
• “. . .traditional model of industrial activity—
in which individual manufacturing processes
take in raw materials and generate products to
be sold plus waste to be disposed of—
should be transformed into a more integrated Simbiosis Industri
https://resource.co/article/industrial-symbiosis-one-mans-waste-11903

model: an industrial ecosystem.


In such a system the consumption of energy
and materials is optimized, waste generation is
minimized and the effluents of one process . . .
serve as the raw material for another process.”
(Frosch and Gallopoulos 1989)

Mengubah limbah menjadi bahan baku https://www.instarmac.co.uk/linear-vs-circular-economy/

19
3.
MEMBANGUN
ECO INDUSTRIAL PARK

Eco Industrial Park Development


Pengembangan Kawasan Eko-industrial

Dreamstime

Kawasan Industri Menjadikan Kawasan Industri yang


dirancang sejak awal sebagai telah beroperasi sebagai

Kawasan Eko-industrial Kawasan Eko-industrial

21
Pendekatan untuk mengoptimalkan desain konsep zona industrial
berdasarkan konsep Eco-Industrial Park
Peluang untuk dijajaki: Langkah-langkah untuk mengkaji
peluang-peluang tersebut
• Menarik sinergi penyewa besar pada
1.Meninjau situasi zona industri
kawasan industri, berdasarkan pada
saat ini dan masa datang
permintaan industri

• Mendorong pengembangan sinergi 2. Meninjau permintaan lahan


industrial
industrial di kawasan industrial dan
kawasan sekelilingnya
3. Meninjau penyewa besar Kegiatan
kolaboratif
• Mengoptimalkan zonasi dan potensial untuk zona industri
melalui
pengelompokkan industri untuk lokakarya
lahan yang tersedia di dalam 4. Meninjau peluang sinergi interaktif
potensial dalam zona industri
kawasan industrial
• Mengoptimalkan infrastruktur dan 5. Menentukan kelompok dan
utilitas saat ini dan masa depan lokasi industri
(misalnya energi, pasokan dan
pengolahan air, limbah, jalan dan 6. Mengoptimalkan perencanaan
pelabuhan) konsep zona industri
Sumber: Methodology has evolved and expanded based on work undertaken by Dick van Beers in multiple green and brownfield industrial parks in Australia
(with GHD Engineering), Peru and Colombia (with UNIDO), South Africa (with Centre for Sustainable Resource Processing).
Setiap kawasan industri itu unik
Harus menyesuaikan solusi dan peluang
Area yang Perusahaan dari Zona Industri Yang Diinginkan Teknologi tinggi Produksi & Intensitas
Brownfield lebih besar Manufaktur Kolaborasi tinggi
berbagai sektor Khusus
(> 1000 ha)

Tahap Area Sektor Area Industri yang Kondisi Pengembangan Jenis Intensitas
Pengembangan Kawasan Industri Sudah ditentukan setempat Teknologi Kegiatan Kolaborasi

Perusahaan dari Area industrial-


Area kecil Sulit Layanan komersial
Greenfield satu atau perkotaan yang Teknologi rendah Intensitas
(< 200 ha)
beberapa sektor terintegrasi Kolaborasi rendah
saja

Sumber: GEIPP UNIDO


Greenfield versus brownfield

Pengembangan Eco Industrial Park baru


+ Mengoptimalkan desain kawasan sejak awal –”kanvas kosong”
+ Memperkenankan perencanaan strategis kawasan di seluruh negara
- Ketidakpastian mengenai bauran dan kebutuhan industri
- Investasi di awal untuk inisiatif Eco Industrial Park

Mengoptimalkan kawasan industrial yang ada


+ mengembangkan dari inisiatif industri yang ada
+ kepastian mengenai bauran dan kebutuhan industri
- Menyesuaikan infrastruktur yang ada butuh biaya mahal
- Menangani “warisan historis”

Sumber: GEIPP UNIDO


Menjadikan Kawasan
Eko-industrial
Mengefisiensikan sumber daya

Menerapkan Produksi Bersih

Menggunakan energi terbarukan

Mengembangkan Green building


Memasukkan daya dukung dan daya
Kim et al (2018) https://www.mdpi.com/2071-1050/10/12/4545 tampung pada pengelolaan lingkungan
Menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan
Meningkatan aspek sosial ekonomi
masyarakat sekitar 25
Simbiosis Industri Kalunborg EIP

• Latar belakang industri berbeda


dan mereka mencari bentuk
kerjasama satu dengan lainnya
• Pengembangan kerjasama
didasarkan pada pertimbangan
bisnis yang menguntungkan
setiap pihak
• Kedekatan jarak antar industri
• Kedekatan pola berpikir para
pelaku industri, meskipun
bidang bisnis berbeda dan mau
mengerti satu dengan lainnya

http://www.symbiosis.dk/en/ 26
Evolusi Simbiosis Industri
EIP Kalundborg Denmark
www.symbiosis.dk

Simbiosis dimulai tahun 1961 dimotori oleh Kota


Kalunborg, Dong Energy Asnaes Power Station, Statoil
Refinery, dan Novo Nordisk
27
https://www.kalundborg.dk/Borger/Job_og_ledighed.aspx
Simbiosis Industri
EIP Norrköping
Swedia
BENEFIT EKONOMI & BISNIS
Pemanfaatan limbah sebagai
bahan baku dan energi
Suplai air, uap air dan energi dari
satu industri ke industri lain dan
kota
BENEFIT LINGKUNGAN
Pengurangan emisi gas rumah
kaca
Pengurangan sampah ke TPA
Pengurangan ketergantungan
energi fosil

http://www.industriellekologi.se/symbiosis/norrkoping.html 28
The concept of Industry 5.0 is mostly
focused on the integration of humans
working alongside robots and IoT devices
in the automated industrial
environments of the future.
3. (Berg, 2022)
INDUSTRY 5.0
Industry 4.0 – Technology pillars

Benotsmane et al. (2019)


Industri 5.0
Human cyber physical systems (HCPS)

31
Industry 5.0 – Automation with a soul

• Perbedaan utama konsep Industri 5.0


dibandingkan dengan Industri 4.0 adalah
fokus pada penambahan “sentuhan
manusia” pada mesin dan pemanfaatan
teknologi baru untuk pemberdayaan
pekerja manusia yang lebih baik.
• Industri 5.0 adalah langkah baru dalam
pengembangan otomasi industri (atau
setidaknya diharapkan menjadi langkah
baru itu), namun dapat dikatakan bahwa
konsep ini dalam banyak hal sebagai “anti-
industri”.
Berg, 2022
32
INDUSTRI 5.0

33
34
5.
SMART
ECO INDUSTRIAL
PARK
Industri 5.0 dalam Eco Industrial Parks
Nilai-nilai dasar dan teknologi Industri 5.0 diterapkan pada pengembangan EIP

Management Environment

EIP

Social Economy
Resilience → Management
Sustainable → Environment, Social, Economy
Human centric → Social
Smart factory : unsur utama
Smart Devices: Multi-Agent Systems (MAS) which can be formed by
intelligent industrial robots, sensors, controllers, and CNC machines
cooperating together to create flexible and competitive production
processes and the joining logistical services.

Human:
Workers who create andapply the elements of Industry 4.0
concept (e.g., Smart Devices and communication
network),which requires high IT, production and logistical
knowledge.
Customers,who can define the specification of their Smart
Products to be produced due to the application ofIoT
technology.

Smart Products (workpieces and final products), whichsense


the production environment with internal sensors and control
and monitor their ownproduction processes by communicating
with Smart Devices.
Benotsmane et al. (2019)
Smart Eco Industrial Parks Gomez et al. (2017)
A circular economy implementation based on industrial metabolism
• Kerangka Kerja Ekonomi Sirkular, berbasis
metabolisme industri untuk berbagi
sirkularitas sumber daya melalui ekosistem
industri, berdasarkan kriteria ekologi,
ekonomi, dan sosial
• Ecological Network Analysis( ENA)
dipadukan dengan Multi-Agent
Systems (MAS) untuk menganalisis dan
membangun hubungan dan jalur
metabolisme antar perusahaan, diterapkan
pada siklus hidup (LCA-Life Cycle
Assessment) produk melalui kawasan eko-
industri.
• Penggabungan MAS untuk membangun
Smart Eco-Industrial Park https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S092134491730246X 38
Utilizing Real-Time Financial Data and Advanced Algorithms
• implementasi automated algorithm
menggunakan data pasar dan fisik untuk
meningkatkan procurement dan
produksi pabrik kimia → peningkatan
kinerja ekonomi
• cyber system digunakan pada eco-
industrial parks dengan supply
chain management, production
planning, financial risk
governance → strategi jangka panjang

• penerapan cyber–physical systems


untuk optimisasi eco-industrial parks
Sikorski et al., 2019
→ minimasi energi dan emisi
→ maksimasi output ekonomi 39
Smart Eco Industrial Park INDUSTRY 5.0 : AI & IoT
Artificial Intelligence: Smart Factories are Going Online!

Inderwildi, O. and Kraft, M., 2019,


https://www.linkedin.com/pulse/artificial-intelligence-smart-factories-going-online-oliver 40
6.
GLOBAL
ECO INDUSTRIAL
PARK PROGRAMME
Sumber: Warsito, 2020, Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri Nasional
42
Perkembangan Eco-Industrial Park di Indonesia

Berdasarkan hasil
penilaian, terpilih data
ini 3 Pilot Project EIP
https://asiatoday.id/read/indonesia-unido-kolaborasi-bangun-
global-eco-industrial-park-programme
44
45
Kawasan Industri dapat dikatakan mulai
menerapkan EIP apabila telah meningkatkan
performansi dari sisi lingkungan, ekonomi,
sosial, efisiensi sumberdaya, serta
kemudahan konektivitas dan komunikasi.
Hal tersebut dapat dicapai melalui
minimalisasi dampak lingkungan dan
transformasi digital dengan terciptanya
desain hijau (green design) dari
infrakstruktur, perencanaan dan penerapan
konsep produksi bersih, pencegahan polusi,
pengelolaan limbah, pengendalian emisi, dan
efisiensi energi

https://kpaii.kemenperin.go.id/detail/siaran-pers/menperin-eco-
industrial-parks-dorong-industrialisasi-yang-inklusif-dan-berkelanjutan 46
Referensi
• Benotsmane, R., Kovács, G., and Dudás, L., 2019, Economic, Social Impacts and Operation of Smart Factories in Industry 4.0 Focusing on
Simulation and Artificial Intelligence of Collaborating Robots, Soc. Sci. 2019, 8, 143; https://doi:10.3390/socsci8050143
• Berg, C., 2022, Industry 5.0: Industrial Revolution With a Soul, https://www.clarify.io/learn/industry-5-0
• Gómez, A.M.M, González, F.A., Bárcena, M.M., Smart eco-industrial parks: A circular economy implementation based on industrial metabolism,
2019, Resources, Conservation and Recycling, 135, 58-69
• Kim, H-W., Dong, L., Jung, S., Park, H-S., 2018, The Role of the Eco-Industrial Park (EIP) at the National Economy: An Input-Output Analysis on
Korea, Sustainability 2018, 10(12), 4545; https://doi.org/10.3390/su10124545
• Lowe, E.A., 2001, Eco-industrial Park Handbook for Asian Developing Countries, Indigo Development RPP International, Oakland,
https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2017.08.007
• Müller, J. (2020). Enabling Technologies for Industry 5.0., European Commission.
• Sikorski, J.J., Inderwildi, O., Lim, M.Q., Garud, S.S., Neukäufer, J., and Kraft, M., 2019, Enhanced Procurement and Production Strategies for
Chemical Plants: Utilizing Real-Time Financial Data and Advanced Algorithms, Ind. Eng. Chem. Res. 2019, 58, 8, 3072–308, https://doi.org/10.1021/acs.iecr.8b02925
• Walcott, S.M., 2020, Industrial Parks in International Encyclopedia of Human Geography (Second Edition)
• Warsito, I., 2020, Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri Nasional, Kementerian Perindustrian RI

47
Prof. PURWANTO
Departemen Teknik Kimia
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

GREENTech
Green Technology Research Center
Ketua Pusat Riset Teknologi Hijau
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS DIPONEGORO
E-mail: purwanto@live.undip.ac.id

Google Scholar: https://scholar.google.co.id/citations?user=K839jj8AAAAJ&hl=id


Researchgate: https://www.researchgate.net/profile/Purwanto_Purwanto21

View publication stats


48

Anda mungkin juga menyukai