Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN

ECO INDUSTRY PARK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
Agung Ashari (2021319014)
Arief Surya Hakim (2021319010)
Mareta Dalena Gumanti (2021319011)
Muhamad Agam Saputra (2021319015)
Paskah Imbert (2022337001)
Sonia Derajati (2021319013)
Pendahuluan

Latar Belakang

Kawasan industri adalah suatu daerah yang didominasi oleh aktivitas industri yang mempunyai
fasilitas kombinasi terdiri dari peralatan-peralatan pabrik (industrial plants), sarana penelitian dan
laboratorium untuk pengembangan, bangunan perkantoran, bank, serta fasilitas sosial dan fasilitas umum
(Dirdjojuwono, 2004).
Pembangunan Kawasan Industri ditujukan untuk:
(i) Mengendalikan pemanfaatan ruang; meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan
lingkungan;
(ii) Mempercepat pertumbuhan industri di daerah;
(iii) Meningkatkan daya saing industri; meningkatkan daya saing investasi; dan
(iv) Memberikan kepastian lokasi dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur, yang terkoordinasi
antar sektor terkait (Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2009).

Pembangunan kawasan industri merupakan sarana untuk mengembangkan perekonomian yang


berwawasan lingkungan serta memberikan kemudahan dan daya tarik bagi investasi.
Tinjauan Pus-
taka
Ekologi Industri

Ekologi industri adalah bidang ilmu yang difokuskan


pada dua tujuan, yaitu peningkatan ekonomi dan peningkatan
kualitas lingkungan. Pada konsep ekologi industri, sistem
industri dipandang bukan sebagai suatu sistem yang terisolasi
dari sistem dan lingkungan di sekelilingnya, melainkan
merupakan satu kesatuan.
Tinjauan Pus-
taka
Simbiosis Industri

Simbiosis industri merupakan suatu bentuk kerja sama


diantara industry-industri yang berbeda. Bentuk kerja sama
ini dapat meningkatkan keuntungan masing-masing industri
dan pada akhirnya berdampak positif pada lingkungan.
Dalam proses simbiosis ini limbah suatu industri diolah
menjadi bahan baku industri lain. Proses simbiosis ini akan
sangat efektif jika komponen-komponen industri tersebut
tertata dalam suatu kawasan industri terpadu (eco-industrial
parks).
Tinjauan Pus-
taka
Eco Industrial Park

Secara umum konsep EIP adalah mengelola kawasan


industri dengan mengikut sertakan komunitas industri yang
berada di dalam kawasan industri tersebut, serta
memfasilitasi terwujudnya interaksi antar industri dalam
upaya meminimalisasi pengeluaran limbah, efisiensi
pemanfaatan material, lahan, air dan energi, meningkatkan
kualitas lingkungan, dan visual kawasan, meningkatkan
keuntungan bisnis, serta meningkatkan manfaat sosial
ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan industry
(Sulaiman et.al, 2008)
Tinjauan Pus-
taka
Manfaat Dan Resiko

Secara umum konsep EIP adalah mengelola kawasan


industri dengan mengikut sertakan komunitas industri yang
berada di dalam kawasan industri tersebut, serta
memfasilitasi terwujudnya interaksi antar industri dalam
upaya meminimalisasi pengeluaran limbah, efisiensi
pemanfaatan material, lahan, air dan energi, meningkatkan
kualitas lingkungan, dan visual kawasan, meningkatkan
keuntungan bisnis, serta meningkatkan manfaat sosial
ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan industry
(Sulaiman et.al, 2008)
Manfaat Eco Industrial
Park 01 Manfaat Bagi Industri
Bagi industri atau perusahaan yang terlibat di dalam
sebuah eco industrial park akan memberikan kesempatan bagi
anggotanya untuk mengurangi biaya-biaya produksi melalui
efiensi terhadap material dan energi, daur ulang sampah/limbah
industri dan meminimalisasi biaya-biaya tambahan yang
mungkin timbul karena denda yang berhubungan dengan
aturan-aturan pemerintah terhadap pelanggaran perusakan
lingkungan dari aktivitas produksi yang dilakukan.

Manfaat Bagi Lingkungan


02 Penerapan konsep eco industrial park akan mengurangi
banyak sumber-sumber polusi, limbah dan sampah, juga
mengurangi pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan..

Manfaat Bagi
03 Komunitas/Masyarakat
Dengan meningkatnya performansi perusahaan-
perusahaan anggota eco industrial park akan menjadikan
kawasan tersebut sebagai suatu kekuatan alat pembangunan
ekonomi suatu masyarakat
Resiko Eco Industrial
Park Resiko Pembangunan Suatu Eco
Industrial Park
Keberhasilan suatu eco industrial park bergantung pada
suatu usaha untuk mengkolaborasikan berbagai lembaga
pemerintah, perancangan yang profesioanl, kontraktor proyek
dan perusahaan-perusahaan yang terlibat di dalamnya.
Biasanya untuk membuat kesinergisan seperti ini merupakan
masalah yang cukup besar untuk membangun suatu eco
industrial park.

Beberapa eco industrial park membutuhkan biaya yang


lebih dibandingkan kawasan-kawasan industri lainnya,
tergantung pada eco industrial park yang akan direncanakan.
Biaya-biaya tambahan tersebut dapat timbul dari rancangan
proses, persiapan lokasi, infrastruktur spesifik, proses kontruksi
dan aspek lainnya.
Pembahasan
Konsep membangun dan mengembangkan suatu kawasan industri yang berwawasan
lingkungan (Eco Industrial Park), antara lain melibatkan:

 Analisis siklus
 Lingkaran suatu proses
 Pemanfaatan kembali (reusing) dan daur ulang (recycling)
 Rancangan untuk lingkungan dan pertukaran/saling menukar ‘sisa’ atau ‘limbah’
(waste exchange).

Sedangkan teknologi dan proses yang memaksimumkan efisiensi ekonomi dan


lingkungan merupakan eco-efisien . (Setiawan, 2020)
Konsep pembangunan berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan memiliki dua dimensi yaitu:

1. Dimensi Tekno-Ekologis, meliputi:


a. Penempatan lokasi yang sesuai tata ruang untuk setiap kegiatan
pembangunan,
b. Pengelolaan limbah agar tidak melampaui kapasitas asimilasi dari
ekosistem
2. Dimensi Sosio Ekonomis
Pemilihan lingkungan sosial dimana pembangunan akan dilaksanakan,
meliputi, pertumbuhan ekonomi, menyangkut nilai tambah akibat adanya
pembangunan, pemerataan pendapatan dan kesejahteraan, dengan membuka
lapangan kerja, serta fasilitas kebutuhan hidup masyarakat. (Kristanto, 1998)
Penerapan Eco Industrial Park

1. Kawasan Industri Kalundborg Denmark


• Ekosistem industri yang sudah dibentuk, antara lain melibatkan pabrik
minyak, pabrik gyp, farmasi, peternakan ikan, stasiun pembangkit tenaga
batubara dan kota komunitas Kalundborg.

• Simbiosis dari kawasan industri Kalundborg di Denmark hingga saat ini


melibatkan sekitar 20 partisipasi simbiosis yang terlibat dalam pertukaran
air, energi dan beragam sisa / residu material yang menjadi bahan baku
atau sumber bagi proses lainnya.
Jørgen Christensen, Wakil Presiden Novo Nordisk di Kalundborg, mengidentifikasi kondisi untuk dikembangan
dalam Jaring Pertukaran (web of exchanges) pada suatu Kawasan industri. Jenis industri dalam kawasan harus
berbeda, tetapi harus sesuai satu sama lain.

 Pengelolaan harus bersifat komersil dan secara ekonomi


menguntungkan.

 Pengembangan harus dilakukan dengan sukarela dalam kerangka


kerjasama dan dengan melibatkan suatu lembaga independen yang
menangani kebijakan / regulasi.

 Jarak lokasi yang berdekatan secara fisik antar pelaku industri


diperlukan untuk pertimbangan biaya transportasi pengangkutan
material dan aliran energi.

 Di Kalundborg, para manajer pabrik harus saling mengenal.


2. Kawasan Industri Jivaskyla – Finlandia
Menerapkan prinsip ekosistem kawasan industri yaitu metafora dari sumber daya, lokalitas
/ kawasan, keragaman dan perubahan secara perlahan-lahan.

Sumber: Korhonen et al. (1999).


KESIMPULAN
Eco Industrial Park merupakan sistem industri yang
direncanakan terjadi pertukaran material dan energi untuk
meminimalkan pemakaian bahan baku dan energi, limbah dan
membangun ekonomi yang berkelanjutan, menjaga ekologi dan
membangun hubungan sosial. Pengembangan EIP
membutuhkan perencanaan dan pengambilan keputusan yang
kompleks dan terpadu antar bidang yang terkait dengan
pengembangannya. Seperti contoh penerapan pada EIP di
Kalundborg yang telah menghasilkan keuntungan ekonomi,
penghematan penggunaan sumber daya alam berarti
penghematan lingkungan, pengurangan emisi serta penggunaan
ulang produk limbah.

Anda mungkin juga menyukai