Anda di halaman 1dari 15

KAWASAN

INDUSTRI HIJAU
KELOMPOK 16
ANGGOTA KELOMPOK

01 MEILINIA PUTRI ADILLIA


21070120140150 02 RAIS HABIBURRAHMAN
21070120140157

03 VANIA AGATHA PUTRI RANAMANGGALA


21070120140154
PENGERTIAN KAWASAN INDUSTRI

Menurut Keputusan Presiden No. 41 Tahun 1996, Kawasan Industri adalah


kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang di lengkapi dengan
prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh
Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan
Industri.
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI
• Pembangunan kawasan industri dipandang sebagai salah satu bagian penting dari strategi
pembangunan sebuah negara. Melalui pembangunan kawasan industri diharapkan dapat
meminimalkan biaya pembangunan infrastruktur serta sarana prasarana pendukung,
mendorong terciptanya industri penunjang serta memicu multiplier effect bagi lingkungan
sekitarnya. Pembangunan kawasan industri yang terencana dengan baik akan mendorong
desentralisasi pembangunan sehingga pembangunan di daerah dapat berkembang
dengan baik (Singhal dan Kapur, 2002).
• Namun demikian masih ada kawasan industri yang pengelolanya tidak menyediakan
prasarana dan sarana penunjang, bahkan ada pengembang yang membiarkan atau bahkan
meninggalkan 10 Widodo, L. 2008 kawasan industri tersebut setelah seluruh lahannya
terjual. Kondisi ini menjadikan industri-industri tidak terkontrol dan cenderung
mencemari lingkungan sekitar kawasan, disamping itu kawasan menjadi tidak tertata
dengan baik.
• Dengan pendekatan konsep Eco Industrial Park (EIP) yang mengintegrasikan kegiatan
bisnis dengan pengelolaan lingkungan dan pengembangan masyarakat sekitar kawasan,
diharapkan mampu meningkatkan kinerja kawasan industri dari aspek lingkungan, sosial
dan ekonomi.
MODEL KAWASAN INDUSTRI HIJAU
● Kawasan industri hijau (Green Industrial Park) merupakan
sekumpulan perusahaan / industri yang menerapkan
teknologi/produksi bersih, memproses limbah/sampah yang
dihasilkan, dan/atau melakukan usaha – usaha mengurangi
emisi gas rumah kaca di lokasi produksinya.
● Untuk menuju status EIP dalam suatu kawasan / zona industri
yang sudah ada, masing – masing perusahaan industri yang ada
dalam kawasan tersebut harus melakukan langkah – langkah
sebagai berikut (Lowe, 2001):
a. Penerapan produksi bersih.
b. Revitalisasi fasilitas produksi.
c. Pembentukan komunitas.
d. Pengubahan bentuk lahan.
e. Reformasi organisasi.
● Karakteristik lingkungan dari kawasan eko-industri adalah
konsumsi sumber daya, penggunaan kembali produk samping,
emisi yang dihasilkan, laju pembuangan limbah, dan
penggunaan kembali air.
PENGERTIAN ECO INDUSTRIAL PARK (EIP)

Eco Industrial Park merupakan sekumpulan industri (penghasil produk/jasa)


yang berlokasi pada suatu tempat di mana para pelaku-pelaku di dalamnya
secara bersama mencoba meningkatkan performansi lingkungan, ekonomi dan
sosialnya. Tujuan dari eco industrial park adalah memperbaiki performasi
ekonomi nagi industri-industri di dalamnya melalui minimalisasi dampak
lingkungan. Dalam hal ini pendekatan-pendekatan yang dilakukan akan
diarahkan pada : disain hijau infrastruktur, perencanaan dan penerapan
konsep produk bersih, pencegahan polusi, efisiensi energi dan hubungan antar
perusahaan-perusahaan.
PERENCANAAN ECO INDUSTRIAL PARK (EIP)
Penerapan konsep EIP menjadi sangat penting mengingat bahwa adanya isu perdagangan
bebas dan persyaratan lingkungan bagi produk-produk yang berorientasi ekspor, serta isu
pemanasan global atau perubahan iklim yang menuntut untuk setiap pelaku industri agar
semakin efisien dalam mengkonsumsi energinya sehingga emisi atau gas buangnya semakin
menurun.
Menurut Lowe (2001), proyek pengembangan EIP dibagi ke dalam tiga kelompok dasar.
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut berguna dalam pengelolaan EIP, walaupun dalam
kasus-kasus tertentu ketiga kategori tersebut dapat saling melengkapi (overlapping) yaitu:
1. Eco-Industrial Park or estate (EIP) adalah kawasan industri yang dikembangkan dan dikelola
untuk memperoleh sebuah kawasan bisnis yang sempurna karena diperoleh keuntungan-
keuntungan di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial.
2. By-product Exchange (BPX) adalah sekumpulan perusahaan yang bekerja sama untuk saling
menggunakan kembali produk atau material yang berupa (energi, air dan bahan lain) daripada
membuangnya sebagai limbah.
3. Eco-industrial Network (EIN) adalah sekumpulan perusahaan yang bekerjasama untuk
memperbaiki performa lingkungan, ekonomi dan sosial pada suatu kawasan.
PERENCANAAN ECO INDUSTRIAL PARK (EIP)
Perencanaan EIP diukur melalui pemenuhan beberapa prinsip sebagai berikut (Lowe, 2001):
a. Terintegrasi dengan sistem alam. Tingkat integrasi antara industri-industri yang berada di kawasan dengan sistem
alam adalah tingkat integrasi kawasan EIP dengan lingkungan yang memperhatikan kesesuaian dengan lingkungan di
mana dalam menyeleksi/menentukan lokasi harus dilakukan assessment terhadap daya dukung lingkungan dan
pembangunan kawasan memberikan dampak lingkungan seminimal mungkin.
b. Sistem energi yang memperhatikan efisiensi dalam proses produksi di kawasan industri. Memaksimalkan penggunaan
energi dapat dilakukan melalui desain dan renovasi fasilitas yang ramah lingkungan.
c. Tingkat integrasi aliran material dan pengelolaan limbah yang menekankan pada penerapan produksi bersih (cleaner
product), pencegahan polusi, dan minimalisasi penggunaan material-material beracun.
d. Manajemen kawasan yang efektif. Manajemen kawasan harus mempunyai sistem informasi yang mendukung
komunikasi antar perusahaan , menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan terkini, dan menyediakan update
mengenai kinerj a EIP.
e. Pembangunan dan renovasi infrastruktur dengan memperhatikan efisiensi penggunaan material dan meminimalkan
polusi.
f. Integrasi dan masyarakat setempat . Tingkat integrasi EIP dengan masyarakat yang terbina dengan baik di mana EIP
harus memberi manfaat bagi perkembangan ekonomi masyarakat sekitar. Integrasi tersebut dapat dilakukan dengan
program pendidikan dan pelatihan kerja, pengembangan bisnis di masyarakat, penyediaan tempat tinggal bagi para
pekerja, serta kerjasama pada perencanaan wilayah sekitar EIP.
PERBEDAAN ECO INDUSTRIAL PARK DENGAN KAWASAN INDUSTRI BIASA

• Tingginya kerjasama/pertukaran antara perusahaan


perusahaan, pengelola kawasan dan para pembuat
kebijakan lokal di wilayah tempat eco industrial
tersebut berkembang
• Para aktor/pelaku usaha dalam eco industrial park
selalu bekerja keras untuk mewujudkan suatu visi
dari aktivitas industri yang dilakukan untuk mencapai
suatu keberlanjutan yang berkaitan dengan aspek
ekonomi, sosial dan ekologis
MANFAAT ECO INDUSTIAL PARK
Manfaat Bagi Industri
Bagi industri atau perusahaan yang terlibat di dalam sebuah eco industrial park akan memberikan kesempatan bagi
anggotanya untuk mengurangi biaya-biaya produksi melalui efiensi terhadap material dan energi, daur ulang
sampah/limbah industri dan meminimalisasi biaya-biaya tambahan yang mungkin timbul karena denda yang berhubungan
dengan aturan-aturan pemerintah terhadap pelanggaran perusakan lingkungan dari aktivitas produksi yang dilakukan
Manfaat Bagi Lingkungan
Penerapan konsep eco industrial park akan mengurangi banyak sumber-sumber polusi, limbah dan sampah, juga
mengurangi pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan. Dari sisi perusahaan-perusahaan yang merupakan anggota
eco industrial park ini, dengan penerapan konsep eco industrial park ini akan mengurangi beban mereka terhadap tuntutan
ramah lingkungan melalui pendekatan-pendekatan yang lebih inovatif bagi penerapan produksi bersih, di antaranya
termasuk usaha-usaha dalam pengendalian polusi, efisiensi energi, manajemen limbah, pemulihan sumber daya alam, dan
teknik dan metode-metode lain bagi penerapan konsep manajemen lingkungan
Manfaat Bagi Komunitas/Masyarakat
Dengan meningkatnya performansi perusahaan-perusahaan anggota eco industrial park akan menjadikan kawasan
tersebut sebagai suatu kekuatan alat pembangunan ekonomi suatu masyarakat. Seperti halnya kawasan-kawasan industri
lain, maka pembukaan eco industrial park ini akan memberikan kesempatan usaha-usaha baru, di antaranya adalah usaha-
usaha penyelenggaraan fasilitas untuk mewujudkan industri-industri bersih. Perusahaan-perusahaan pada regional yang
bersangkuatan akan memperoleh klien baru, baik dari sisi jasa maupun sebagai pembeli produk-produk mereka dengan
munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam kawasan tersebut
RESIKO ECO INDUSTRIAL PARK

• Membangun suatu eco industrial park merupakan suatu usaha yang sangat
kompleks, membutuhkan integrasi dari berbagai bidang disiplin ilmu untuk
membangun suatu eco industrial park yang baik. Keberhasilan suatu eco
industrial park bergantung pada suatu usaha untuk mengkolaborasikan berbagai
lembaga pemerintah, perancangan yang profesioanl, kontraktor proyek dan
perusahaan-perusahaan yang terlibat di dalamnya. Biasanya untuk membuat
kesinergisan seperti ini merupakan masalah yang cukup besar untuk membangun
suatu eco industrial park
• Beberapa eco industrial park membutuhkan biaya yang lebih dibandingkan
kawasan-kawasan industri lainnya, tergantung pada eco industrial park yang akan
direncanakan. Biaya-biaya tambahan tersebut dapat timbul dari rancangan
proses, persiapan lokasi, infrastruktur spesifik, proses kontruksi dan aspek
lainnya. Bila hal ini terjadi, ada kemungkinan atau pun tidak mungkin biaya-biaya
tersebut dapat ditutupi setelah eco industrial park tersebut beroperasi.
PRINSIP-PRINSIP DASAR MERANCANG ECO INDUSTRIAL PARK
• Terintegrasi dengan sistem alam. Memiliki keterkaitan
dengan pengaturan alam dengan cara memperkecil
dampak-dampak terhadap lingkungan melalui
penghematan biaya operasi tertentu
• Sistem Energi. Penggunaan energi yang efisien adalah suatu
strategi utama untuk mengurangi biaya-biaya dan
mengurangi beban terhadap lingkungan. Contoh, dengan
penggunaan aliran uap atau memanaskan air dari suatu
pabrik oleh pabrik lainnya
• Aliran material dan manajemen sampah dalam
kawasan. Perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
barang sisa dari sisa produksinya dan belum memahami
bagaimana cara penggunaan kembalinya secara internal
atau menjual atau dapat dipakai oleh perusahaan lain atau
mungkin saja dimanfaatkan oleh industri lain di luar
kawasan.
• Air. Air buangan dari satu pabrik mungkin saja dapat
digunakan lagi oleh pabrik lain. Hal ini dapat dilakukan
langsung atau bisa juga harus melewati suatu pre-
treatment
PRINSIP-PRINSIP DASAR MERANCANG ECO INDUSTRIAL PARK
• Kumpulan Pelayanan Manajemen dan Jasa
Pendukung. Manajemen atau pihak ketiga yang memainkan
peran mendukung terjadinya pertukaran hasil samping
antar perusahaan dan membantu perusahaan untuk
menyesuaikan perubahan
• Disain dan Kontruksi yang Berkelanjutan. Para peng
embang eco industrial park harus mencari cara untuk
memperkecil dampak yang lebih besar terhadap ekosistem
dengan mempersiapkan lokasi dengan seksama dan
mengembangkan kontruksi yang sangat peka iterhadap
lingkungan
• Berintegrasi dengan Masyarakat Sekitarnya. Dapat
memberikan return value bagi masyarakat sekitarnya
melalui hal-hal seperti adanya institusi sebagai inkubator
bisnis bagi bisnis-bisnis baru atau hal-hal yang dapat
mendorong masyarakat sekitarnya untuk berpartisipasi
atau berekspansi membangun masyarakat mereka sendiri.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai