Anda di halaman 1dari 20

EKOLOGI INDUSTRI DAN DAMPAK KEGIATAN

INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN


OLEH :
ARI SUSANTI, S.T., M.T.
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS JEMBER
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

1) Pembangunan sektor industri menjadi prioritas utama dalam


rencana pembangunan negara-negara sedang berkembang (NSB).
Hal ini terjadi karena sektor industri dianggap sebagai “leading” sektor
yang mampu mendorong berkembangnya sektor-sektor yang lain,
seperti sektor jasa dan pertanian.

2) Lingkaran setan kemiskinan yang terjadi di negara-negara berkembang akan memperlambat


perkembangan perekonomian negara. Oleh karena itu jika perkembangan perekonomian negara ingin
ditingkatkan dengan cepat maka lingkaran setan harus dipotong dengan melakukan investasi modal secara
serentak dan besar-besaran pada industri-industri yang saling terkait dan dapat menciptakan pasar bagi
produk-produk mereka.

3) Perhatian terhadap upaya pembangunan industri baru populer setelah Perang Dunia II.
Upaya tersebut dipelopori oleh Perroux, Myrdal, dan Hirschman. Teori Perroux yang dikenal dengan istilah
pusat pertumbuhan (Growth Pole) merupakan teori yang menjadi dasar bagi strategi kebijakan
pembangunan industri daerah yang banyak diterapkan di berbagai Negara dewasa ini.
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

4) Kegiatan pembangunan nasional memiliki kecenderungan untuk


berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
sumber pertumbuhan ekonomi hingga saat ini masih bertumpu pada
pemanfaatan sumber daya alam. Kegiatan industri dan pemanfaatan
sumber daya alam yang terjadi secara terus menerus akan
menimbulkan eksternalitas negative bagi lingkungan hidup berupa
pencemaran dan kerusakan lingkungan.

5) Saat ini, dampak dari kerusakan dan pencemaran lingkungan sudah berada pada kondisi yang
merugikan dan mengganggu kehidupan manusia, seperti hujan asam, kekeringan, pemanasan global,
dan perubahan iklim. Dampak yang paling terasa adalah terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di
berbagai daerah. Dengan demikian, peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ternyata harus
dibayar sangat mahal dengan semakin meningkatnya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
SOLUSI PERMASALAHAN
Dampak buruk terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri dapat
dikurangi dengan pelaksanaan industri yang ramah lingkungan. Industri ramah
lingkungan adalah strategi untuk mencegah, mengurangi, dan menghilangkan
Terbentuknya limbah atau bahan pencemar pada sumbernya.

Tujuan dari industri ramah lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat dan
bersih, meminimalkan potensi kontaminasi bahan-bahan yang beracun atau berbahaya
terhadap ling-kungan, dan meminimalkan terbentuknya limbah baik dalam jumlah dan
kandungan racunnya.

Untuk mencapai kondisi yang ramah lingkungan dapat dilakukan pengendalian


pencemaran dengan cara mengolah limbah tersebut untuk menurunkan tingkat bahaya
nya atau menurunkan tingkat pencemarannya serta menjadikannya bahan yang
memiliki nilai tambah dengan menerapkan model nir limbah (zero waste), produksi
bersih (cleaner production), produktivitas hijau (green productivity) atau perusahaan
hijau (green company).
SOLUSI PERMASALAHAN

Selain solusi di atas, untuk meminimalisasi dampak, pemerintah telah mengeluarkan


kebijakan pajak yang ketat serta peraturan – peraturan untuk mendesak perusahaan
industri untuk melakukan kegiatan produksi yang lebih berkelanjutan seiring
dengan pertumbuhan industri.

Keinginan untuk mewujudkan hal tersebut kemudian mengarah kepada tercetusnya


gagasan tentang simbiosis industri yang bermula dari konsep EKOLOGI INDUSTRI
yang dipopulerkan oleh Frosch and Gallopoulos (1989) berdasarkan analogi terhadap
aktivitas simbios di ekosistem alam.

Ekologi industri menekankan pada pentingnya potensi- potensi keuntungan yang dapat
diraih apabila terjadi hubungan simbiosis antar perusahaan industri di dalam satu
lokasi. Umumnya hal tersebut dapat terjadi apabila limbah dari satu industri dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri yang lain.
KONSEP EKOLOGI INDUSTRI
(INDUSTRIAL ECOLOGY)
A. Ekologi industri menjadikan industri sebagai ekosistem buatan manusi
yang beroperasi dengan cara yang mirip dengan ekosistem alami, limbah
atau produk antara dari satu proses digunakan sebagai masukan ke dalam
proses lain untuk menghasilkan produk.

B. Ekologi industri menggunakan prinsip ekosistem alami dan mengubah


dari sistem linear ke siklus tertutup.

C. Ekologi industri digunakan sebagai perangkat menuju pembangunan berkelanjutan.


Konsep dan Perangkat Ekologi Industri :

1. Desain ramah lingkungan


2. Eko-efisiensi
3. Penggantian teknologi
4. Tanggungjawab produsen yang diperluas
5. Penggambilan keputusan dan lingkungan
6. Produksi Bersih
7. Kajian daur hidup
8. Simbiosis industri
9. Lingkar tertutup
10. Analisis aliran bahan dan energi
11. Dekarbonisasi/Dematerialisasi
12. Orientasi produk dan kebijakan lingkungan
13. Instrumen ekonomi dari kebijakan
lingkungan

EKOLOGI INDUSTRI EKOSISTEM INDUSTRI


menerapkan karakteristik
sistem ekologi alam ke
dalam sistem industri
LANGKAH PELAKSANAAN
1. Menghubungkan masing-masing perusahaan ke ekosistem industri
 Lingkar tertutup melalui pakai dan daur ulang
 Memaksimalkan efisiensi penggunaan bahan dan energi
 Meminimalkan timbulan limbah
 Memanfaatkan semua limbah sebagai bahan baku produk

2. Menyeimbangkan input dan output dengan kapasitas ekosistem alamiah


 Mengurangi beban lingkungan yang ditimbulkan oleh pelepasan energi dan
material ke lingkungan alami

3. Rekayasa ulang penggunaan energi dan material industri


 Mendesain ulang proses untuk mengurangi penggunaan energi
 Mengganti teknologi dan mendesain produk untuk mengurangi penggunaan
bahan
 Dematerialisasi
LANGKAH PELAKSANAAN
4. Mengembangkan kebijakan dengan perspektif jangka panjang dari
evolusi sistem industri

5. Merancang sistem industri dengan mempertimbangkan kebutuhan sosial


dan ekonomi masyarakat setempat
 Mengoptimalkan peluang pengembangan bisnis dan pekerjaan lokal
 Investasi pada program masyarakat sesuai kebutuhan
PENERAPAN EKOLOGI INDUSTRI
ECO
INDUSTRIAL
Manfaat ekonomi (bisnis), lingkungan dan sosial secara bersama-sama
PARK/ESTATE
(EIP)

VIRTUAL
ECO
INDUSTRIAL Industri-industri tidak dalam satu kawasan, terhubung melalui
PARK/ESTATE pertukaran dan pemanfaatan limbah
(VEIP)

BY PRODUCT
EXCHANGE Industri-industri saling mempertukarkan dan memanfaatkan limba/energi
(BPX)

ECO
INDUSTRIALNETW Industri dalam EIP yang melakukan jejaring dengan industri di luar untuk
ORK meningkatkan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial.
(EIN)
ECO-INDUSTRIAL PARK (EIP)
“KAWASAN INDUSTRI BERWAWASAN LINGKUNGAN”
1. Kawasan industri dapat didefinisikan sebagai sebuah hamparan lahan yang dikembangkan
dan dibagi – bagi dalam luasan tertentu berdasarkan sebuah perencanaan yang menyeluruh dan
dilengkapi dengan fasilitas jalan, transportasi, dan fasilitas umum lainnya yang diperuntukkan untuk
kegiatan beberapa perusahaan industri (UNIDO, 1997).

2. Sebuah kawasan industri dapat juga dipahami sebagai sebuah klaster industri yang dirancang
untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari perusahaan yang berbeda – beda yang terletak dalam satu
lokasi(Yong Geng, Zhao Hengxin, 2009).

Konsep industrial ecology, yaitu konsep yang memandang kawasan industri sebagai bagian dari
Ekosistem dimana terjadi interaksi antara sistem lingkungan, ekonomi dan sosial sehingga dalam
pengembangnnya harus mempertimbangkan tercapainya ekologis, peningkatan kualitas hidup dan
keberlanjutan ekonomi untuk kegiatan industry secara seimbang.
ECO-INDUSTRIAL PARK (EIP)
“KAWASAN INDUSTRI BERWAWASAN LINGKUNGAN”

Konsep industrial ecology juga dapat dipandang sebagai sebuah kawasan industri yang dirancang
berdasarkan tuntutan konsep produksi bersih, konsep circular economy serta prinsip ekologi industri.

Sehingga pada kawasan tersebut terjadi perputaran material dan energi dan menghubungkan berbagai
macam pabrik dan perusahaan ke dalam sebuah hubungan yang saling menguntungkan dan terjadi
pertukaran sumber daya dan produk samping. Limbah atau produk samping dari satu perusahaan dapat
dijadikan sebagai bahan baku ataupun sumber energi bagi perusahaan yang lain.

Kawasan tersebut mencoba untuk menerapkan sistem ekologi alam serta membangun mekanisme
produsen-konsumen-pengurai antar perusahaan yang ada di dalamnya. Sistem ini bertujuan untuk
mencapai sirkulasi material yang tertutup, berbagai tingkatan uitlisasi sumber daya serta meminimalkan
limbah.
KARAKTERISTIK ECO-INDUSTRIAL PARK (EIP)
1. Merupakan sebuah kawasan yang terdiri dari lingkungan alam, perusahaan
industri dan masyarakat di sekitarnya.
2. Bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan sumberdaya serta meminimalkan
pembuangan limbah melalui pertukaran produk samping dan limbah, penggunaan
energi dan air limbah secara sirkular serta berbagi infrastruktur antar perusahaan.
3. Akan memastikan pertumbuhan kawasan yang stabil dan berkelanjutan melalui
penerapan administrasi modern, kebijakan dan teknologi seperti berbagi informasi,
penghematan air dan energi, pemantauan lingkungan serta penggunaan moda
transportasi yang berkelanjutan.
4. Melalui pembangunan dan pengoperasian infrastruktur, kondisi lingkungan dari
perusahaan, kawasan dan masyarakat akan mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan.
5. Memaksimalkan efisiensi energi melalui perancangan dan pembangunan fasilitas.
6. Penghematan bahan baku melalui penerapan 3R (reduce,reuse, recycle).
PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI
PELAKSANAAN :

1. Good Housekeeping
2. Pengendalian proses yang baik
3. Penggantian bahan baku
4. Modifikasi peralatan dan proses
5. Penggantian teknologi
meningkatkan daur ulang bahan
DESAIN RAMAH LINGKUNGAN
KONSEP PENGEMBANGAN BARU :
1) Dematerialisasi (mengurangi penggunaan jumlah bahan untuk pembuatan setiap barang
dan keperluan jasa
2) Berbagi pemakaian produk
3) Integrasi fungsi produk
4) Optimasi fungsional produk

Product component level dan Product system level :

1. Pemilihan bahan berdampak lingkungan rendah


2. Pengurangan pemakaian bahan
3. Optimasi teknik produksi
4. Optimasi sistem distribusi
5. Pengurangan dampak lingkungan selama pemakaian produk
6. Optimasi masa pakai awal
7. Optimasi akhir masa pakai
LINGKAR TERTUTUP (CLOSED LOOPS)
EKONOMI SIRKULAR (CIRCULAR ECONOMIES)
DALAM EKOLOGI INDUSTRI

(Eko desain)
(Ekonomi pelayanan)

(Daur ulang)
(Pembaruan)

(Pakai ulang)
(Reparasi)

Kunci : Minimasi limbah, pengurangan pemakaian sumberdaya, simbiosis industri


EKONOMI LINEAR : EKONOMI SIRKULAR :
bahan baku diolah sistem lingkar tertutup
menjadi produk, dengan mengolah bahan
digunakan dan dibuang baku menjadi produk,
sebagai limbah digunakan, dan semua
limbah didaur ulang

EKONOMI DAUR ULANG :


bahan baku diolah
menjadi produk, digunakan,
sebagian limbah didaur
ulang, sebagian dibuang
sebagai limbah

Anda mungkin juga menyukai