Kelas : D
Dosen Pembimbing :
Dibuat oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat
serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
kewirausahaan dengan judul “Peran Kewirausahaan dalam Peningkatan Ekonomi
Nasional”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester
mata kuliah Kewirausahaan. Makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan
dari beberapa pihak yang terus memotivasi saya hingga terselesaikannya makalah
ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada Januar Fery Irawan, ST. M.Eng
sebagai dosen bahasa Kewirausahaan yang senantiasa membimbing saya di dalam
penyusunan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan makalah
yang berjudul “Peran Kewirausahaan dalam Peningkatan Ekonomi Nasional”
masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya memohan maaf
atas kekurangan tersebut. Saya juga mengharap segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah berikutnya. Saya berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca
ataupun penelitian selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
komposisi 58% (133,4 juta orang) tinggal di pedesaan dan 42% (96,6 juta orang)
tinggal di perkotaan. Dari total 230 juta orang tersebut pengangguran mencapai ±
39,8 juta sampai dengan 55% ± 100 juta orang penganggur (Saiman, 2017: 23).
Solusi untuk mengatasi hal itu tentu tidak ada jalan lain kecuali jika setiap
lulusan atau tenaga kerja baru, baik yang dihasilkan dari tingkat pendidikan paling
bawah (SMP-wajib sembilan tahun) sampai dengan tingkat perguruan tinggi, mau
tidak mau harus dibekali dan diarahkan untuk tidak lagi berorientasi menjadi
pegawai/”priyayi” atau pencari kerja /buruh sebagai orang gajian, namun
diarahkan untuk menjadi seorang pemula wirausahawan atau menjadi pengusaha
mikro atau pengusaha kecil sebagai pemberi kerja/gaji bagi orang lain atau
mampu menciptakan pekerjaan atau lapangan kerja bagi orang lain. Pembekalan
keterampilan berwirausaha tersebut harus menjadi program pemerintah, baik
jangka pendek, sedang, maupun panjang guna memperkecil jumlah keluarga
miskin karena tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran yang pada akhirnya
tidak berpenghasilan. Dari jumlah penduduk tersebut terdiri atas 480 kelompok
etnik dengan selera rasa nusantara. Penduduk Indonesia 99% (227,7 juta orang)
makan nasi (beras) sebagai makanan pokok, sehingga peluang usaha restoran
tidak aka nada matinya (Saiman, 2017: 23).
Dari uraian tersebut melatarbelakangi saya untuk mengetahui lebih mendalam
mengenai “Peran Kewirausahaan dalam Peningkatan Ekonomi Nasional”.
Mengingat pada saat ini Indonesia masih merupakan negara yang berkembang
sehingga peran dari kewirausahaan tentunya sangat dibutuhkan untuk mendorong
segi perekonomian di Indonesia. Meningkatnya perekonomian nasional akan
dapat meminimalisir angka pengangguran dan kemiskinan yang nantinya dapat
mendorong sebuah negara yang sedang berkembang menjadi sebuah negara yang
maju.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran kewirausahaan dalam peningkatan ekonomi nasional?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami peran kewirausahaan dalam peningkatan
ekonomi nasional.
3
1.4 Manfaat
1. Mengenalkan kepada seluruh warga masyarakat pentingnya
kewirausahaan untuk meningkatkan ekonomi nasional.
4
BAB II PEMBAHASAN
dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut
bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan
penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-sumber daya.
Menurut Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995 : “Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani uasaha
dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan
cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar” (Saiman, 2017: 43).
Wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang memutuskan untuk
memulai suatu bisnis, sebagai pewaralaba (franchisor) menjadi terwaralaba
(franchise), memperluas sebuah perusahaan, membeli perusahaan yang sudah ada,
atau barangkali meminjam uang untuk memproduksi suatu produk baru atau
menawarkan suatu jasa baru, serta merupakan manager dan penyandang risiko
(Saiman, 2017: 43).
Wirausaha adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat kewirausahaan dan
umumnya memiliki keberanian dalam mengambil risiko terutama dalam
menangani usaha atau perusahaannya dengan berpijak pada kemampuan dan atau
kemauan sendiri. Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila orang tersebut
memulai dan/atau mengoperasikan sebuah usaha/bisnis, menemukan kebutuhan
pasar dan membangun perusahaan baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar
tersebut, berani mengambil risiko (risk takers) yang mampu memberikan daya
dorong bagi perubahan, inovasi, dan kemajuan, semua active owner-managers
(founders and/or managers of small business) (Saiman, 2017: 43-44).
2.2 Manfaat Berkewirausahaan
Dari beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil,
dan atau menengah percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras,
menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di
suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, seiap calon wirausahawan
sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil, dan atau
menengah (Saiman, 2017: 44).
6
dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan turut serta bertanggung
jawab terhadap lingkungan sosial di sekitarnya (Saiman, 2017: 46).
2.4 Modal Wirausaha
Entrepreneur dalam menjalankan bisnisnya tidak lepas dari modal. Modal
tidak selamanya identik dengan uang ataupun barang (tangible). Sebuah ide sudah
termasuk modal yang luar biasa karena ide merupakan modal utama yang akan
membentuk dan mendukung modal lainnya. Beberapa modal yang termasuk ke
dalam modal tidak berwujud (intangible) antara lain modal intelektual, modal
sosial, dan moral (Saragih, 2017).
Modal Intelektual didefinisikan sebagai kombinasi dari sumberdaya-
sumberdaya intangible dan kegiatan-kegiatan yang membolehkan organisasi
mentransformasi sebuah bundelan material, keuangan dan sumberdaya manusia
dalam sebuah kecakapan sistem untuk menciptakan stakeholder value (Saragih,
2017).
Modal sosial dan moral yang dapat disebut sebagai suatu integritas merupakan
suatu hal penting yang membentuk sebuah citra terhadap kepribadian Anda
sebagai seorang wirausaha. Pada saat menjalankan bisnis, ada etika wirausaha
yang tidak boleh Anda langgar (Saragih, 2017).
Mental wirausaha harus ditaman sejak dini. Karena modal mental merupakan
kesiapan sejak dini kemudian diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk
menghadapi risiko dan tantangan (Saragih, 2017).
Sebagai wirausaha, Anda harus berani menghadapi risiko. Risiko disini berarti
risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya sehingga hasil yang akan dicapai
akan proporsional terhadap risiko yang akan diambil. Anda harus bisa belajar
mengelola risiko dengan cara mentransfer berbagai risiko ke pihak lain seperti
bank, investor, konsumen, pemasok dan sebagainya (Saragih, 2017).
2.5 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah perekonomian yang menyebabkan barang dan
jasa yang di produksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat bertambah, masalah pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari
pertumbuhan makro ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan adalah
8
Besar
Sumber : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia,
2013 (diolah). (*) = Data sementara.
Usaha Besar Usaha Kecil
Omzet /tahun lebih dari Rp 50 M Omzet /tahun Rp 300 Jt s/d Rp
2,5 M
Asset lebih dari Rp 10 M Asset Rp 50 Jt s/d Rp 500 Jt
Usaha Mikro
Usaha Menengah Omzet /tahun s/d Rp 300 Jt
Omzet /tahun Rp 2,5 M s/d Rp 50 M Asset s/d Rp 50 Jt
Asset Rp 500 Jt s/d Rp 10 M
pasar domestik, oleh karena itu upaya dalam peningkatan kapabiltas wirausaha
dalam peningkatan kemampuan kewirausahaan dengan peningkatan kemandirian,
kemampuan bisnis dan jiwa kepemimpinan dalam sektor kewirausahaan, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas kewirausahaan (Suryadi,
2018).
14
3.1 Kesimpulan
Peran kewirausahaan dalam peningkatan ekonomi nasional sangatlah penting
untuk mengembangkan sebuah negara menjadi sebuah negara yang maju dan
memakmurkan kehidupan rakyat, khususnya di negara Indonesia yang memiliki
jumlah penduduk tertinggi di dunia namun peningkatan jumlah penduduk tidak
seimbang dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal tersebut akan
berdampak meningkatnya tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia,
maka dari itu guna meningkatkan lapangan pekerjaan maka setiap individu
diharapkan mampu untuk berwirausaha yang didukung tidak hanya oleh
pengetahuan saja namun juga keterampilan yang dimilikinya. Pada kenyataannya
tidak semua yang memiliki pendidikan tinggi mendapat pekerjaan dengan cepat,
maka dari itu jika setiap individu memiliki bakat (keterampilan) dapat
dikembangkan dengan cara berwirausaha.
Menjadi wirausaha bukan sebagai alternatif profesi, tetapi menjadi wirausaha
adalah sebuah pilihan strategis yang harus dibuat dengan tekad yang bulat dan
kuat. Pada kondisi sekarang ini dapat dikatakan bahwa kunci kemakmuran adalah
wirausaha, dan wirausaha adalah sebuah profesi yang sangat menjanjikan bagi
kebaikan dalam kualitas hidup dengan meningkatkan daya beli. Daya beli tercipta
dengan tingginya pendapatan yang diperoleh sebagai akibat dari profesi yang
ditekuni. Peran kewirausahaan dalam peningkatan ekonomi nasional terletak pada
meluasnya lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu memakmurkan
rakyatnya. Dampaknya dari segi ekonomi akan semakin meningkat jika sebagian
besar rakyat membuka sebuah usaha tersendiri, dapat dilakukan melalui sebuah
UKM (Usaha Kecil Menengah), usaha besar, dan koperasi. Peningkatan ekonomi
nasional melalui peran wirausaha dapat dilihat dari segi kehidupan seluruh
rakyatnya dimana rakyat yang berwirausaha akan merasakan bahwa penghasilan
yang diperoleh jauh lebih besar serta mempunyai kebanggaan tersendiri karena
bekerja di kantor miliknya sendiri dibandingkan dengan bekerja sebagai
pegawai/karyawan dalam sebuah perusahaan/kantor milik orang lain.
15
Wirausaha saat ini tidak bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi
perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin berperan lebih besar di
perekonomian dunia. Wirausaha perlu akses pasar sebesar-besarnya ke pasar
dunia, dan sebaliknya juga dituntut oleh pelaku usaha global untuk membuka
pasar domestik, oleh karena itu upaya dalam peningkatan kapabiltas wirausaha
dalam peningkatan kemampuan kewirausahaan dengan peningkatan kemandirian,
kemampuan bisnis dan jiwa kepemimpinan dalam sektor kewirausahaan, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas kewirausahaan
3.2 Saran
Penulis berharap agar setiap individu dapat membuka sebuah usaha demi
meningkatkan kondisi ekonomi nasional serta membantu individu lain yang
mengalami kesulitan dalam segi perekonomian karena dengan berwirausaha maka
dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada individu yang membutuhkan.
Penulis juga berharap supaya setiap wirausahawan untuk selalu rendah hati dan
peduli terhadap sesama yang membutuhkan dan tidak lupa untuk selalu
mengembangkan wirausaha menjadi banyak cabang karena dengan semakin
banyaknya cabang maka akan dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan
pengangguran dalam sebuah negara serta dapat meningkatkan kemakmuran
kehidupan rakyat, jika kondisi kehidupan rakyat makmur dan sejahtera maka
tingkat perekonomian nasional sebuah negara akan semakin meningkat.
16
DAFTAR PUSTAKA