Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH

OLEH :
ARI SUSANTI, S.T., M.T.
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
KONSEP DASAR
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

Pengelolaan Limbah

• Latar Belakang; Klasifikasi Limbah, Sumber Limbah

Karakteristik Limbah
• Latar Belakang; Pengambilan Sampel Limbah;
Analisa Sampel Limbah; Karakterisasi Limbah
Padat, Cair, dan Gas
PENGELOLAAN LIMBAH
LATAR BELAKANG

Permasalahan dunia termasuk Indonesia LIMBAH

Limbah Agroindustri

Limbah Hasil Pertanian


LIMBAH
Limbah Makanan / food waste

Limbah non-organic misal : limbah elektronik

Supriyadi et al, 2000; Pasang et al, 2007; Canete-Rodriguez et al, 2016; Qdais & Al Widyan, 2016; Vodnar et al, 2017; Saini et al,
2015; Brunerova et al, 2017; Mena at al, 2011; Papargyropoulou et al, 2016; Zeng et al, 2015
LATAR BELAKANG
Faktor ekonomi

Faktor keterbatasan sumber daya


manusia
Faktor keterbatasan kepemilikan
Faktor Penghalang
& keahlian dalam pengoperasian
Upaya Pengolahan
teknologi
Limbah
Rendahnya dukungan pemerintah

Keterbatasan fasilitas dan infrastruktur

Pasang et el, 2007; Shekdar, 2009


LATAR BELAKANG
Dahulu : bahan buangan tidak memiliki
Pandangan potensi ekonomi
Terhadap Sekarang : sumber bahan baku memiliki
Limbah potensi jual dan nilai ekonomi tinggi sebagai
bioenergy, bioproduk, biomaterial

Pencemaran air
Potensi dampak negatif limbah
Pencemaran tanah dan udara

Agroindustri : bentuk industri yang mengolah hasil pertanian menjadi produk


pangan atau non pangan. Limbahnya mengandung bahan organik tinggi
yang membutuhkan penanganan dan pengolahan lanjut.

Faisal et al, 2014; Kumar et al, 2015; Yahya et al, 2015; Patel et al, 2016; Brunerova et al, 2017; Zurbrugg at al, 2012; Melikoglu
et al, 2013, Zhang et al, 2013; Dareioti & Kornaros, 2014; Yanez-Ocampo et al, 2017
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI LIMBAH
3 prinsip dalam pengolahan limbah

REDUCE :
Mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dari sumbernya.
Cara : Mengidentifikasi titik-titik proses produksi atau aktivitas
yang berpotensi menghasilkan limbah, lalu mengurangi peng-
gunaan bahan baku

REUSE :
Menggunakan kembali limbah dengan pengolahan atau tanpa
pengolahan terlebih dahulu

RECYCLING :
Mendaur ulang limbah dengan proses pengolahan lebih lanjut

Wiiliam, 2005
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI LIMBAH
Teknologi limbah dari hasil pertanian
Tahun 1800-1900an :
Intermitten filters
Contact beds
Trickling filter
Septic tanks
Imhoff tank klasik
The Travis “colloider” / hydrolytic tank
Teknologi lumpur aktif

ZERO WASTE
Or
Pollutan Prevention
Penggunaan teknologi limbah untuk mengurangi dan
menghilangkan konsentrasi bahan polutan

Woodard, 2001; William, 2005; Loosdrecht et al, 2016; Zaman & Lehmann, 2013; Binnemas, 2015; Yang et al, 2017
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI LIMBAH
Teknologi Pengolahan Limbah

Bioenergi
Sustainable Development Biofertiliser
dll

Waste-to-energy Waste-to-resource

Indonesia : Peraturan Pemerintah tentang pengelolaan


dan pengolahan limbah dengan adanya Rencana
Pembangunan Naisonal Jangka Menengah

Alexander & Reno, 2014; William, 2005; Meidiana & Gamse, 2010
KLASIFIKASI LIMBAH
Limbah Cair

Limbah berdasarkan sifat Limbah Padat

Limbah Gas

Limbah tidak berbahaya


Klasifikasi Limbah Menurut
Environmental Limbah berbahaya
Protection
Agency (EPA), 2018
Limbah tidak berbahaya
atau berbahaya

EPA, 2018; Lee et al, 2017; Ukita et al, 2006; Twardowska, 2004; Wang & Chang, 2007; Jackson, 2005; Tan, 2004
DAFTAR ENTRI
ENTRI TIDAK BERBAHAYA ENTRI BERBAHAYA
LIMBAH

MASUKAN
CERMIN
TENTUKAN KOMPOSISI LIMBAH
LANGKAH 1

APAKAH ADA ZAT DALAM LIMBAH DENGAN KODE BAHAYA ATAU FRASE RESIKO?
LANGKAH 2
ENTRI LOW (TIDAK BERBAHAYA)

ENTRI LOW (BERBAHAYA)


APAKAH LIMBAH MENAMPILKAN SIFAT BAHAYA HP1-HP13 DAN ATAU HP15?
LANGKAH 3

APAKAH LIMBAH MENAMPILKAN PROPERTI BERBAHAYA HP14 DI ATAS BATAS KONSEN


TRASI YANG DITENTUKAN?
LANGKAH 4

APAKAH LIMBAH MENGANDUNG POP DI ATAS BATAS KONSENTRASI YANG DITENTUKAN?


LANGKAH 5

TETAPKAN ENTRI LOW


ENTRI TIDAK BERBAHAYA ENTRI BERBAHAYA
LANGKAH 6

Gambar 1. Petunjuk Penentuan Klasifikasi Limbah (EPA, 2018)


TUGAS

MEMBUAT RESUME
ber-Bahasa Indonesia

Format standar :
Ms. Word
TNR 12 ; spasi 1,5
Margin 2222
Halaman bawah kanan

Link unduh file :

http://bit.ly/WC_EPA
SUMBER LIMBAH
1. LIMBAH DOMESTIK

2. LIMBAH KOMERSIAL

3. LIMBAH PEMBAKARAN

KATEGORI LIMBAH 4. LIMBAH BINATANG/HEWAN TERNAK

5. LIMBAH BIOMEDIS

6. LIMBAH KONSTRUKSI

EPA, 2018
SUMBER LIMBAH
7. LIMBAH PADAT INDUSTRI

8. GOT/SALURAN PEMBUANGAN AIR

9. LIMBAH YANG DAPAT DIBIODEGRADASI


KATEGORI LIMBAH

10. LIMBAH YANG TIDAK DAPAT DIBIODEGRADASI

11. LIMBAH BERBAHAYA

EPA, 2018
KARAKTERISTIK LIMBAH
LATAR BELAKANG
DEFINISI :
Proses penentuan karakteristik kimia, biologi,
dan fisik suatu bahan baku, kuantitas, laju alir
massa, konsentrasi, jadwal pelepasan aliran air
limbah, debit udara, atau aliran limbah padat
KARAKTERISASI
LIMBAH
TUJUAN :
Didapatkan kriteria untuk desain fasilitas peng-
olahan limbah dengan program pencegahan
pencemaran secara bersamaan

Woodard, 2001
PENGAMBILAN SAMPEL LIMBAH
Sampel limbah yang diambil harus mampu mere-
presentasikan kondisi nyata
KARAKTERISASI
LIMBAH
Sampel limbah yang diambil harus dianalisis
secara akurat dan lengkap

RANCANGAN PENGAMBILAN 1. Lokasi pengambilan sampel ~ 30 lokasi


SAMPEL LIMBAH
2. Volume sampel yang akan diambil
3. Frekuensi pengambilan sampel
4. Metode pengambilan & penyimpanan
sampel
5. Metode pengawetan sampel sebelum
analisis
Woodard, 2001; Sharma & McBean, 2007
PENGAMBILAN SAMPEL LIMBAH
Teknik/ metode pengambilan limbah disesuaikan dengan kandungan
polutan dalam sampel limbah, contoh :
1. Sampel limbah memiliki kandungan lemak : diambil dari kedalaman ter
tentu sehingga sampel dalam bentuk padatan dan cairan.
2. Limbah cair dari saluran/sungai : diambil pada kedalaman ½ - 2/3 dari
bawah permukaan air menggunakan pipa, pompa, corong yang sudah
disterilkan dari bahan kimia/lumut/jamur
(Metode Standar APHA, 2005)

Ketika sampel terpaksa tidak bisa dianalisis segera karena kendala teknis
maka diperlukan teknik pengawetan agar menghindari perubahan
karakteristik limbah
1. Menurunkan suhu sampel limbah

2. Mengurangi PH sampel
Woodard, 2001; Garcia et al, 2005; Al-Khatib et al, 2010; Twardowska, 2004; Sharma & McBean, 2007
ANALISA SAMPEL LIMBAH
1. Memastikan sampel yang diambil homogen. Apabila limbah cair,
sebaiknya dilakukan pengadukan, apabila limbah padat, sebaiknya
dilakukan size reduction/pengecilan ukuran.

2. Memastikan ukuran sampel untuk proses analisa agar sesuai dengan


standar masing-masing parameter

3. Identifikasi sampel limbah dengan pemberian label yang berisi informasi


tanggal, nama dan jenis sampel, nama peneliti, jenis parameter analisa

4. Metode pengujian parameter analisa sampel limbah harus dilakukan


berdasarkan metode standar yang diakui dan banyak digunakan di dunia
penelitian

Woodrad, 2001; William, 2005; Mor et al, 2006; Pires et al, 2011; APHA, 2015, Deprez et al, 2012
ANALISA SAMPEL LIMBAH
Metode standar untuk karakterisasi parameter inorganic dalam
sampel limbah

Woodrad, 2001; William, 2005; Mor et al, 2006; Pires et al, 2011; APHA, 2015, Deprez et al, 2012
ANALISA SAMPEL LIMBAH
Persiapan bahan sampel limbah padat sebelum diuji/dianalisa :

1. Sebagian dikirim ke laboratorium untuk dilakukan penimbangan,


pengeringan, pengabuan, dan penimbangan ulang untuk menentukan
moisture content

2. Sebagian sampel limbah digiling menjadi partikel lebih kecil

3. Untuk analisa tertentu, bahan sampel dihaluskan dulu seukuran powder

4. Uji laboratorium sampel halus antara 0,5 gram – 3 gram bergantung jenis
tes, peralatan, dan prosedur yang akan digunakan

Woodrad, 2001; William, 2005; Mor et al, 2006; Pires et al, 2011; APHA, 2015, Deprez et al, 2012
AUDIT LIMBAH

1. Identifikasi zat berbahaya yang dibeli oleh sebuah fasilitas/industri


sertakan informasi semua bahan kimia yang digunakan sebagai
bahan campuran

2. Identifikasi semua zat berbahaya di udara, limbah cair, limbah padat yan
g dihasilkan fasilitas/industri

3. Tentukan sumber dari masing-masing zat berbahaya

4. Priorotaskan aliran limbah yang akan dikurangi

5. Analisis aspek kelayakan secara teknis dan ekonomi untuk mengurangi


bahan polutan di setiap aliran limbah

6. Evaluasi aspek ekonomi dari program penanganan limbah

Woodrad, 2001; Domingues et al, 2011


KARAKTERISASI LIMBAH CAIR
Karakteristik dan parameter limbah cair

Sincero & Sincero, 2003


KARAKTERISASI LIMBAH CAIR
Potensi kandungan biologis yang terdapat pada limbah cair domestik

Tchobanoglous et al, 2003


KARAKTERISASI LIMBAH CAIR
Potensi kandungan biologis yang terdapat pada limbah cair domestik

Tchobanoglous et al, 2003


KARAKTERISASI LIMBAH PADAT
Karakteristik Fisik :
Fluktuasi jumlah/volume; densitas; ukuran partikel; heat value; nilai kalor;
komposisi proksimat (misalnya kadar abu); bahan organik (volatile solids);
total padatan (total solids); fixed carbon

Karakteristik Kimia :
Komposisi ultimate ( missal C, H, O, N, S, P); kandungan berbahaya (misal
toxic metal, nahan organic berbahaya, asbestos)

Karakteristik Biologis :
Kandungan mikroorganisme dalam limbah padat

Tchobanoglous et al, 2003


Chandrappa & Das, 2012
KARAKTERISASI LIMBAH PADAT
Formulasi kimia dari beberapa limbah padat

Tchobanoglous et al, 2003


Chandrappa & Das, 2012
KARAKTERISASI LIMBAH GAS
Karakteristik bahan pencemar dalam limbah gas dibagi menjadi :
1. Bahan Pencemar Primer
Bahan polutan yang diemisikan ke atmosfer secara langsung dari
sumbernya. Dapat menyebabkan bahaya apabila berada dalam konsentrasi
tinggi. Contoh : senyawa karbon (CO, CO2, CH4, VOC); senyawa nitrogen
(NO, N2O, NH3); senyawa sulphur (H2S, SO2); senyawa halogen (chlorides
fluorides, bromides); bahan partikel (particulate matter, aerosol)

2. Bahan Pencemar Sekunder


Bahan polutan dalam limbah gas yang tidak diemisikan ke atmosfer secara
langsung dari sumbernya, melainkan berasal dari bahan pencemar primer.
Dapat menyebabkan bahaya apabila berada dalam konsentrasi tinggi.
Contoj : ozon, bahan pencemar gas berbahaya (benzene, 1,3-butadiene);
bahan pencemar organic persisten (polycyclic aromatic hydrocarbon,
polycyclic byphenyls, dioxin); aerosol organic hasil bentukan VOC

Tchobanoglous et al, 2003


Jackson, 2005

Anda mungkin juga menyukai