FISIKA
TKK 1103
OLEH :
ARI SUSANTI S.T., M.T.
760017103
Disclaimer :
Hanya digunakan untuk kalangan sendiri dan tidak boleh disebarluaskan ke luar lingkungan
Program Studi S1 Rekayasa/Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Jember
Bab 9
KALOR
Dalam bab ini kita akan pelajari salah besaran fisika yang sangat
penting, yaitu suhu. Kita akan membahas bagaimana mendefinisikan suhu,
apa satuan-satuan suhu yang umum digunakan di dunia, dan apa peranan
suhu dalam kehidupan kita sehari-hari. Konversi antar satuan-satuan suhu
juga akan kita pelajari. Ilustrasi berikut ini menjelaskan sejumlah aplikasi
yang menunjukkan berata pentingnya konsep suhu dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Suhu dalam kulkas direndahkan agar bakteri tidak bisa tumbuh dalam
makanan. Akibatnya makanan yang disimpan di dalam kulkas menjadi awet.
Suhu yang aman agar bakteri tidak tumbuh adalah di bawah 5 oC. Di dalam
mobil, sopir atau penumpang sering menghidupkan AC khususnya ketika suhu
udara cukup tinggi. Tujuannya adalah agar suhu udara di dalam mobil
menjadi rendah dan penumpang merasa lebih nyaman. Jika tidak menyalakan
AC maka suhu udara dalam mobil bisa lebih tinggi dari suhu udara di luar
mobil. Tetapi sebaiknya kita tidak menyetel suhu terlalu rendah karena di
samping kita sendiri menjadi tidak nyaman juga merupakan langkah
pemborosan energi.
1
dihidupkan pemanas ruangan. Makin ke atas dari permukaan bumi, suhu
udara makin turun.
Pada ketinggian 10 km, suhu udara bahkan lebih rendah dari -50 oC.
Pesawat jet komersial yang terbang pada ketinggian ini harus menghidupkan
pemanas udara agar suhu udara dalam kabin tetap hangat. Saat udara panas,
sangat nikmat minum minuman dingin seperti es cendol, es kampur, dan
lainnya. Suhu minuman atau es campur yang enak sekitar 20 oC. Ketika kalian
atau adik kalian sakit demam ibu mengkompres kepala dengan kain dingin.
Tujuannya adalah agar sebagian panas dari tubuh mengalir ke kain dan suhu
badan tidak terus meninggi. Jika suhu badan sangat tinggi maka proses
metabolisme tubuh dapat terganggu dan bisa membahayakan. Suhu normal
tubuh manusia sekitar 37 oC.
Pengertian Suhu
Suhu adalah besaran fisika yang hanya dapat dirasakan. Tubuh kita
dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas atau dingin. Ketika
menyentuh es, otak memberikan informasi rasa dingin. Ketika berada di terik
matahari, otak memberikan informasi rasa panas. Tampak di sini bahwa suhu
adalah ukuran derajat panas suatu benda.
Kenapa pada suhu lebih tinggi benda menjadi lebih panas? Pada suhu
lebih tinggi atom-atom atau molekul-molekul penyusun benda bergetar lebih
kencang. Akibatnya, energi yang dimiliki partikel menjadi lebih tinggi. Ketika
kita menyentuh benda tersebut maka akan terjadi perpindahan energi dari
partikel benda ke tangan kita. Akibatnya tangan merasakan lebih panas.
2
Skala Suhu
Pertanyaan berikutnya adalah berapakan suhu es yang sedang mencair?
Berapakah suhu air yang sedang mendidih? Agar semua orang di seluruh
dunia menyimpulkan nilai suhu yang sama maka perlu ditetapkan skala suhu
secara internasional. Banyak skala suhu yang telah diusulkan para ahli. Di
sini kita akan bahas beberapa saja.
Skala Reamur
Pada saat menetapkan skala suhu, maka orang perlu menentukan dua
peristiwa di mana suhunya ditetapkan terlebih dahulu. Dua peristiwa tersebut
harus dapat dihasilkan ulang secara mudah dan teliti. Dua peristiwa yang
sering digunakan sebagai acuan penetapan adalah peleburan es pada tekanan
satu atmosfer dan air mendidih pada tekanan satu atmosfer (Gambar 1).
Suhu peleburan es pada tekanan satu atmosfer sering disebut titik acuan
bawah dan suhu didih air pada tekanan satu atmosfer sering disebut titik
acuan atas.
Gambar 1 (kiri) Suhu es yang melebur pada tekanan satu atmosfer dipilih sebagai titik acuan bawah dan (kanan)
suhu air mendidih pada tekanan satu atmosfer dipilih sebagai titik acuan atas.
3
Jadi, ketika kita memanaskan es yang sedang melebur sehingga menjadi air
yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer (udara terbuka) maka kita
menaikkan suhu sebesar 80 derajat skala Reamur, atau 80 oR.
Skala Celcius
Cara penetapan skala suhu Celcius tidak beda jauh dengan cara
penetuan skala suhu Reamur. Skala suhu Celcius ditetapkan sebagai berikut.
Jadi, ketika kita memanaskan es yang sedang melebur sehingga menjadi air
yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer kita menaikkan suhu sebesar
100 derajat skala Celcius, atau 100 oC.
Skala Fahrenheit
Jadi, ketika kita memanaskan es yang sedang melebur sehingga menjadi air
yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer maka kita menaikkan suhu
sebesar (212 – 32) = 180 derajat skala Fahrenheit, atau 180 oF.
Skala Kelvin
Jika suhu zat terus didinginkan maka zat tersebut akan berubah wujud
dari gas menjadi cair, lalu berubah menjadi padat. Jika diturunkan terus-
menerus maka getaran atom-atom dalam zat makin lambat. Ketika diturunkan
lagi maka atom-atom zat tidak bergerak lagi. Untuk semua zat yang ada di
alam semesta didapatkan bahwa suhu ketika semua partikel tidak bergerak
lagi sama dengan -273 oC.
4
ii. Besar kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala kelvin sama dengan
besar kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala celcius.
Suhu es murni melebur pada tekanan satu atmosfer adalah 0 oC dan sama
dengan 0 + 273 = 273 K
Suhu air murni mendidih pada tekanan satu atmosfer adalah 100 oC dan
sama dengan 100 + 273 = 373 K
Lihat dua pita yang sebelah atas pada Gambar 3. Perhatikan batas
kiri dan kanan pita sebagai titik acuan bawah dan titik acuan atas. Perhatikan
pula suatu suhu yang dinyatakan oleh garis di tengah pita. Ini adalah suhu
benda yang sama. Namun nilainya berbeda ketika diungkapkan dalam skala
berbeda. Jika diungkapkan dalam skala reamur, nilainya tr, jika diungkapkan
dalam skala celcius, nilainya tc, dan seterusnya. Kita gunakan aturan
perbandingan matematika yang sederhana berikut ini
tr 0 t 0
c ,
80 0 100 0
atau
5
4
tr tc (1)
5
Gambar 2 Alat ukur suhu yang menunjukkan skala celcius dan fahrenheit secara bersamaan (**).
tc 0 t 32
f
100 0 212 32
6
atau
9
t f t c 32 (2)
5
0 tr 80
reamur
0 tc 100
celcius
32 tf 212
fahrenheit
273 tk 373
kelvin
7
tr 0 t 32
f
80 0 212 32
atau
9
tf t r 32 (3)
4
tr 0 t 273
k
80 0 373 273
atau
t c t k 273 (4)
Kalian dapat melakukan koversi antar satuan yang lain lagi, seperti antara
reamur dan kelvin dan antara fahrenheit dan kelvin.
Contoh 1
8
Jawab
Pada gambar di atas suhu dinyatakan dalam satuan celcius, yaitu t c = 36,6 oC.
Dengan menggunakan persamaan (1) kita peroleh suhu dalam skala reamur
4 4
tr t c 36,6
5 5
= 29,3 oR
9 9
t f t c 32 36,6 32
5 5
= 97,9 oF
Dengan menggunakan persamaan (4) kita peroleh suhu dalam skala kelvin
= 309,6 K
9
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan termometer.
Termometer telah dibuat dalam berbagai jenis. Jenis-jenis tersebut disesuaikan
dengan kegunaan masing-masing. Juga jangkauan pengukuran satu
termometer dengan termometer lainnya berbeda, sesuai dengan di mana
termometer itu akan digunakan. Termometer yang digunakan untuk mengukur
suhu tubuh hanya berjangkauan sekitar 30 oC – 50 oC. Penyebabnya adalah
tidak ada manusia yang memiliki suhu badan di bawah 30 oC dan di atas 50
oC. Jadi akan percuma saja membuat skala di bawah 30 oC dan di atas 50 oC.
Gambar 5 Contoh termometer untuk berbagai penggunaan. (kiri atas) Termometer untuk mengukur suhu badan.
Jangakauan suhu yang dapat diukur antara 30 oC sampai 50 oC. Karena percuma saja membuat skala suhu di
bawah 30 oC dan di atas 50 oC. Sudah tubuh manusia tidak pernah di bawah 30 oC dan di atas 50 oC. (kanan atas)
Termometer untuk mengukur suhu dalam percobaan di laboratorium sekolah. Biasanya termometer ini memiliki skala
suhu antara 0 oC sampai 100 oC sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu dari es mencair sampai air
mendidih. (bawah kiri) Termometer untuk mengukur suhu tungku (kiri bawah). Pada termometer ini jangkauan suhu
terbesar yang dapat diukur adalah 600 F. (kanan bawah) Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu benda
yang sangat tinggi tanpa sentuhan langsung. Pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan sifat gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan benda yang panas. Warna cahaya yang dipancarkan benda panas tergantung
pada suhu benda. Jadi, dengan mengukur warna cahaya yang dipancarkan benda tersebut maka suhu benda dapat
ditentukan (gambar dari berbagai sumber).
10
Dalam percobaan sederhana di laboratorium sekolah, suhu yang sering
digunakan biasanya antara 0 oC hingga 100 oC. Dalam beberapa industri, suhu
yang harus diukur bisa mencapai 2000 oC dan bisa serendah negatif 100 oC.
Untuk kebutuhan ini diperlukan termometer jenis lain lagi. Dalam beberapa
laboratotium penelitian besar, para ahli sering mendinginkan benda hingga
suhu mendekatai 0 K. Untuk keperluan ini digunakan termometer jenis lain
lagi. Ketika mengukur benda yang suhunya sangat tinggi, kita biasanya tidak
mengukur suhu melalui sentuhan alat ukur karena termometer dapat
melunak, bengkok, atau bahkan mencair. Suhu diukur tanpa sentuhan. Dan
untuk keperluan ini pun digunakan alat ukur yang jenis lain lagi.
Warna Suhu
Warna suhu merepresentasikan penampakan visual cahaya. Konsep
warna suhu memiliki peran penting dalam bidang fotografi, pencahayaan,
videografi, penerbitan, manufaktur, astrofisika, dan sejumlah bidang lain yang
berkaitan dengan warna. Warna suhu berkaitan dengan peristiwa radiasi
benda. Jika benda dipanaskan maka warnanya akan berubah. Pada suhu
rendah warnanya merah dan pada suhu tinggi warnanya berubah menjadi
biru. Di tempat pandai besi, warna besi yang dibakar berubah dari merah
menjadi biru ketika suhu maskin tinggi. Kaitan antara warna dan suhu benda
inilah yang melahirkan konsep warna suhu.
3000 K (Halogen)
2700 K Gambar 6 Bermacam-macam suhu
2200 K (Natrium tekanan tinggi) benda dan warna yang berkaitan dengan
suhu tersebut.
11
Kapasitas Kalor
Pada bab ini kita simbolkan energi kalor dengan huruf Q. Energi kalor
5,5 kalori ditulis Q = 5,5 kalori. Kalau kalian panaskan berbagai macam benda
di atas kompor yang sama selama selang waktu yang sama maka kalian akan
amati bahwa kenaikan suhu benda tersebut secara umum tidak sama. Ada
benda yang mengalami kenaikan suhu sangat cepat. Contoh benda ini adalah
aluminium, besi, atau logam lainnya. Ada benda yang mengalami kenaikan
suhu lambat. Contoh benda ini adalah air. Karena dipanaskan selama selang
waktu yang sama maka semua benda tersebut sebenarnya menyerap energi
kalor dalam jumlah yang sama. Tetapi mengapa kenaikan suhu dapat berbeda?
Q
C (5)
T
dengan
Q adalah jumlah kalor yang diberikan atau ditarik dari benda tersebut;
Satuan Q adalah kalori atau joule. Satuan T adalah oC atau K. Jadi satuan
kapasitas kalor dapat berupa kal/oC atau J/oC, atau kal/K, atau J/K.
a) Jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai besar maka diperlukan kalor
yang banyak untuk mengubah suhu benda.
b) Sebaliknya, jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai kecil maka cukup
diperlukan kalor sedikit untuk mengubah suhu benda.
Contoh 2
12
Tabel 1 Tabel untuk Contoh 2
Besi 23 33
aluminium 25,5 31
Jawab
Dari semua proses di atas, penurunan suhu air disebabkan oleh perpindahan
kalor dari air ke potongan logam. Jadi besar pengurangan energi kalor air sama
dengan besar kalor yang diserap potongan logam.
Karena air mengalami penurunan suhu yang sama maka kalor yang diserap
semua potongan logam dari air sama besar, yaitu Q = massa air 1 kalori
perubahan suhu air = 2.000 1 5 = 10.000 kalori. Dari data table di atas,
kita dapatkan data kapasitas kalor seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Kapasitas Kalor Bukan Sifat Khas Benda. Masukkan air dalam panci
lalu tempatkan di atas kompor yang menyala. Lakukan berkali-kali dengan
jumlah air yang berbeda. Jangan lupa mengukur suhu air sebelum
ditempatkan di atas kompor dan suhu saat melakukan pemanasan. Apa yang
akan kamu amati?
Jika jumlah air makin banyak maka perlu pemanasan lebih lama untuk
menaikkan suhu air 1 oC.
13
Pemanasan lebih lama bermakna pemberian kalor lebih banyak. Jadi, untuk
menaikkan suhu sebesar 1 oC, air yang lebih banyak memerlukan kalor lebih
banyak.
a) Kapasitas kalor suatu zat makin besar jika massa zat makin besar.
b) Kapasaitas kalor suatu zat bukan merupakan besaran yang khas.
c) Zat yang sama memiliki kapasitas kalor yang berbeda jika massanya
berbeda (Gambar. 7, atas).
d) Zat yang berbeda dapat memiliki kapasitas kalor yang sama jika memiliki
perbandingan massa tertentu. Contohnya, kapasitas kalor 1 kg tembaga
sama dengan kapasitas kalor 3 kg emas sama dengan kapasitas kalor 0,43
kg aluminium = kapasitas kalor 0,83 kg baja (Gambar 7, bawah).
Gambar 7. (atas) Zat yang sama memiliki kapasitas kalor yang berbeda jika massanya berbeda. (bawah) Zat
yang berbeda dalam memiliki kapasitas kalor yang sama.
Kalor Jenis
Tabel 3 adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air, besi,
dan aluminium sebesar 1 oC. Jumlah massa masing-masing zat berbeda-
beda. Perhatikan kolom paling kanan dalam Tabel 3. Kapasitas kalor dibagi
massa selalu sama nilainya untuk zat yang sama. Berapa pun massa zat maka
perbandingan kapasitas kalor dengan massa selalu tetap. Kita simpulkan
14
bahwa perbandingan kapasitas kalor dan massa merupakan sifat khas suatu
zat. Besaran ini kita namai kalor jenis, dan dihitung dengan persamaan
C
c (6)
m
dengan
Satuan kalor jenis adalah kal/kg oC atau J/kg oC, atau kal/kg K, atau J/kg K.
Hampir semua zat telah didokumentasikan nilai kalor jenisnya. Tabel 3
adalah kalor jenis sejumlah zat.
Tabel 3 Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sejumlah zat pada berbagai massa sebesar 1 oC.
Air
2 kg 2 2 1
5 kg 5 5 1
20 kg 20 20 1
Besi
Aluminium
Ketika benda menyerap atau melepas kalor maka besar kalor dapat
dihitung dengan rumus
15
Q CT (7)
Jika kita belum mengetahui nilai kapasitas kalor, C, maka kita hitung
kapasitas kalor dengan rumus C mc .
Contoh 3
Sebanyak 0,4 kg besi di tempat pandai besi dibakar sehingga suhunya naik
dari 30 oC menjadi 450 oC. Berapa jumlah kalor yang diserap besi untuk
menaikkan suhu tersebut?
Jawab
Karena tidak ada informasi kapasitas kalor, maka kita hitung dulu kapasitas
kalor. Untuk itu perlu informasi tentang kalor jenis besi. Berdasarkan Table
1.4 kalor jenis besi adalah c = 0,108 kal/g oC. Massa besi di soal adalah m =
0,4 kg = 400 g. Maka kapasitas kalor besi adalah
Contoh 4
Jika 500 g tembaga yang bersuhu 50 oC dimasukkan ke dalam 200 g air yang
bersuhu 20 oC, berapa suhu akhir ketika dua benda tersebut dalam
keseimbangan (mencapai suhu yang sama)?
Jawab
16
Q1 m1c1T1 = 500 0,092 (50 – T)
Es 0,504 2,108
17
Kenaikan suhu air: T2 = T – 20. Kalor yang diserap air adalah
= 200T – 4.000.
Kalor yang dilepas tembaga persis sama dengan kalor yang diserap air. Dengan
demikian 2.300 – 46T = 200T – 4.000 atau 246T = 6.300. Akhirnya kita
dapatkan suhu akhir campuran sebesar T = 6.300/246 = 25,6 oC.
18
Perpindahan Kalor
Seperti dijelaskan di atas, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah. Perpindahan kalor berhenti ketika suhu kedua benda
sudah sama. Kondisi ketika dua benda memiliki suhu sama disebut
kesetimbangan panas atau kesetimbangan termal. Selama ada perbedaan suhu
maka kalor selalu berpindah hingga tercapai kesetimbangan panas.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara kalor berpindah dari
satu benda ke benda lainnya? Para ahli akhirnya menyimpulkan bahwa hanya
ada tiga cara perpindahan kalor antara benda, yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi (Gambar 8).
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Gambar 8. Tiga cara perpindahan kalor: konduksi, konveksi, dan radiasi (beodom.com). Konduksi adalah
perpindahan kalor melalui benda tanpa disertai perpindahan atom atau molekul benda. Konvensi adalah
perpindahan kalor yang dibawa oleh aliran atom atau molekul benda. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa
memerlukan kehadiran benda. Pada peristiwa radiasi, kalor dibawa oleh gelombang elektromagnetik.
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain
melalui benda. Tetapi selama kalor berpindah tidak ada bagian benda maupun
atom atau molekul penyusun benda yang ikut berpindah.
Ketika ujung zat dipanaskan maka electron-elektron pada bagian
tersebut bergerak lebih kencang (memiliki energy kinetic lebih besar).
Akibatnya electron bermigrasi ke lokasi yang memiliki energy kinetic lebih
rendah (bagian zat yang lebih dingin). Migrasi tersebut menyebabkan
tumbukan electron yang berenergi tinggi dengann electron yang berenergi
19
rendah sehingga electron yang berenergi rendah menjadi berenergi tinggi yang
direpresentasikan oleh kenaikan suhu. Begitu seterusnya sehingga electron
yang berenergi tinggi tersebar makin jauh dari lokasi pemanasan. Peristiwa ini
merepresentasikan perambatan kalor secara konduksi.
Cepat perambatan kalor dalam zat padat berbeda untuk zat yang
berbeda. Ada zat yang sangat mudah memindahkan kalor dan ada yang sangat
sulit. Zat yang mudah memindahkan kalor contohnya besi, tembaga,
aluminium. Semua logam termasuk zat yang mudah memindahkan kalor. Zat
semacam ini disebut juga konduktor kalor. Umumnya konduktor kalor juga
merupakan konduktor listrik. Artinya jika zat mudah menghantar kalor maka
zat tersebut juga mudah menghantar listrik.
Contoh zat yang sulit menghantar kalor adalah kaca, karet, kayu, batu.
Zat yang sulit menghantarkan kalor juga disebut isolator kalor. Zat padat yang
sulit menghantarkan kalor umumnya juga sulit menghantarkan listrik. Ketika
20
satu ujung zat ini dipanaskan maka diperlukan waktu yang sangat lama bagi
ujung lain untuk panas.
Tt Tr
q kA d (8)
L
dengan
Tt Tr
L
Gambar 9. Parameter untuk menentukan perpindahan panas dalam bahan secara konduksi.
Contoh 5
21
Jawab
Dari informasi di atas kita peroleh Tt = 100 oC (air mendidih) dan Tr = 0 oC (es
melebur). Luas penampang silinder adalah A = R2 = 3,14 (0,05)2 = 0,00785
m3. Berdasarkan Tabel 5 kite peroleh k = 385 J/m s oC.
Aluminium 205
Perunggu 42
Tembaga 385
Kaca 0,8
Emas 315
Es 2
Besi 72
Timbal 35
Nikel 91
Perak 427
Stainless stell 17
Air 0,6
b)
Tt Tr
q kA
L
200 50
385 0,00785
0,1
22
= 5.533 J/s
b) Selama selang waktu 5 menit = 300 s, jumlah kalor yang berpindah adalah
4.533 300 = 1,36 106 J.
Contoh 6
Untuk memindahkan kalor dari air mendidih ke lokasi yang memiliki suhu 25
oC digunakan sebuah batang aluminium. Jarak dua lokasi tersebut adalah 3
meter. Aluminium dibungkus dengan isolator ideal sehingga tidak ada kalor
yang terbuang selama perpindahan. Berapakah jari-jari batang aluminium
(anggap berbentuk silinder) agar laju perpindahan kalor adalah 50 J/s.
Jawab
Informasi yang diberikan di soal adalah L = 2 m, Tt = suhu didih air = 100 oC, Tr
= 25 oC, dan q = 50 J/s. Berdasarkan Tabel 11.5, k = 205 J/m s oC. Dari
persamaan (5.7) kita dapat menulis
qL
A
k (Tt Tr )
50 2
205 (100 25)
= 0,0065 m2.
A 0,0065
R
3,14
= 0,046 m = 4,6 cm
23
Konveksi
Cara kedua perambatan kalor adalah konveksi. Pada cara ini kalor
merambat karena perpindahan molekul atau atom penyusun benda. Ketika
satu bagian benda menerima kalor maka atom-atom penyusunnya bergerak
lebih cepat. Akibatnya, atom-atom tersebut terdorong (berpindah) ke lokasi di
mana atom-atom masih bergetar lambat. Perpindahan atom yang telah
bergerak cepat membawa energi kalor. Dengan demikian terjadi perpindahan
kalor dari lokasi yang bersuhu tinggi ke lokasi yang bersuhu rendah.
Konveksi hanya terjadi di dalam benda yang memiliki atom atau molekul
yang dapat bergerak bebas. Benda seperti ini adalah fluida yang terdiri dari zat
cair dan gas. Jadi, konveksi terjadi dalam zat cair atau gas. Ketika air di dalam
panci dipanaskan maka bagian air yang menerima panas adalah bagian yang
bersentuhan dengan panci, khususnya bagian dasar panci. Namun, lama-lama
seluruh bagian air menjadi panas karena adanya aliran molekul air dari bawah
ke atas. Aliran tersebut mendesak air yang dingin yang berada di atas untuk
turun sehingga mengalami pemanasan.
Gambar 10. Fenomena konvekssi pada air yang dipanaskan dalam panci. Terjadi perputaran air dari atas ke
bawah secara terus menerus karena perbedaan massa jenis air panas dan air dingin (physics.stackexchange.com).
24
Fluida yang berada di atas dan bersuhu lebih rendah (memiliki massa
jenis lebih besar) akan bergerak turun mengisi tempat kosong yang
ditinggalkan fluida panas. Akibatya terjadi pergantian posisi fluida (Gambar
10). Yang panas di atas dan yang dingin di bawah. Fluida dingin yang baru
sampai di bawah mengalami pemanasan sehingga massa jenisnya mengecil
dan selanjutnya bergerak ke atas. Fluida yang berada di atas dan memiliki
suhu lebih rendah turun mengisi ruang yang ditinggalkan di dasar panci.
Begitu seterusnya sehingga terjadi aliran terus-menerus fluida dari dasar panci
ke atas. Dan pada akhirnya semua bagian fluida menacapai suhu yang sama.
UDARA PANAS
ANGIN
Gambar 11. Salah satu mekanisme terjadinya angin akibat konveksi (ocw.uci.edu).
25
Udara panas
mengalir ke atas
Gambar 12. Kebakaran sering memicu munculnya angin kencang dari sisi menuju ke lokasi kebakaran. Ini
adalah fenomena konveksi (***).
Konveksi Konveksi
Radiasi
26
kebanyakan hampa. Tetapi panas matahari dapat mencapai bumi. Ini salah
satu bukti bahwa kalor dapat merambat tanpa perlu medium.
Filamen
bersuhu
tinggi
27
radiasi radiasi
Gambar 15. Panas api unggun dengan segera dirasakan oleh orang yang duduk di sekeliling api unggun. Panas
tersebut merambat melalui radiasi, bukan konduksi atau konveksi melalui udara antara orang dan api unggun
(shabrinat.blogspot.com).
Radiasi
Gambar 16. Panas dapat merambat secara radiasi karena panas tersebut dibawa oleh gelombang
elektromagnetik (sciencelearn.org.nz)
28