Anda di halaman 1dari 68

PENGELOLAAN LIMBAH

LABORATORIUM
Presented by:
SLAMET RAHARJO
JENIS LIMBAH

A. Limbah Padat, terdiri atas :


• Limbah Organik ------🡪 mudah terurai
• Limbah An Organik ---🡪 daur ulang
• Limbah B3
• Residu

B. Limbah Cair, terdiri atas :


• Limbah Industri
• Limbah Domestik
• Limbah B3
A. UU NO 18 TAHUN 2008
Pasal 12:
Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah
tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
wajib mengurangi dan menangani sampah dengan
cara yang berwawasan lingkungan.
A. UU NO 18 TAHUN 2008
Pasal 19:
Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga terdiri atas:
a. pengurangan sampah; dan
b. penanganan sampah.
PENANGANAN SAMPAH
a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan
sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;
b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan
sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara
atau tempat pengolahan sampah terpadu;
c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber
dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari
tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat
pemrosesan akhir;
d. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi,
dan jumlah sampah; dan/atau
e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian
sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media
lingkungan secara aman.
PENGELOMPOKKAN
SAMPAH B3 DAN NON B3
LOG BOOK SAMPAH
PENGURANGAN SAMPAH

Pasal 20
Pengurangan sampah meliputi kegiatan:
a. pembatasan timbulan sampah;
b. pendauran ulang sampah; dan/atau
c. pemanfaatan kembali sampah.
MINIMISASI & DAUR ULANG
PRINSIP 3R
REDUCE
Mengurangi pemakaian dari
bahan-bahan yang dapat
merusak lingkungan. REUSE
Memakai kembali barang
yang masih layak pakai
RECYCLE namun dirasa sudah tidak
perlu lagi.
Mendaur ulang sampah
menjadi suatu barang baru
yang dapat digunakan
kembali dan layak fungsi.
PEMANFAATAN SAMPAH
PEMANFAATAN SAMPAH
CONTOH PEMANFAATAN
SAMPAH PADAT HAYATI
sampah biomassa untuk pembuatan kompos
batok kelapa untuk bahan bakar, pembuatan arang dan arang aktif
sabut kelapa sebagai bahan bakar, bahan baku pembuatan matras, jok
mobil, keset, dll
kayu sebagai bahan bakar atau barang-barang lain yang mempunyai nilai
tambah tinggi
kulit telur sebagai bahan baku produksi bahan bangunan
tulang sebagai bahan baku pembuatan lem dan lain-lain
CONTOH PEMANFAATAN
SAMPAH PADAT
NON-HAYATI
limbah plastik sebagai bahan baku industri plastik lain
limbah aki dan batere kering sebagai sumber logam Pb dan Hg
limbah kertas sebagai bahan baku pembuatan pulp
limbah karet sebagai barang-barang seni atau perabot rumah tangga
logam, gelas, dan masih banyak lagi sebagai bahan industri lainnya
USAHA PEMANFAATAN
SAMPAH
Sampah yang tidak dapat didaur ulang diolah secara biologi (composting,
biogas), proses termal (pembakaran, insinerasi), maupun landfill.
Dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi adalah :
proses biologis untuk menghasilkan gas bio
proses termal yang menghasilkan panas
TEKNOLOGI PENGELOLAAN
LIMBAH PADAT
Insinerasi

Pirolisa dan Gasifikasi

Pemadatan / Densifikasi

Proses Biologis : Biogas dan Pengomposan

Lahan Urug
INCENERATOR
TEKNOLOGI PEMBAKARAN
(INCENERATOR)
Dengan cara ini dihasilkan produk
samping berupa logam bekas (skrap)
dan uap yang dapat dikonversikan
menjadi energi listrik.

KEUNTUNGAN
a. Dapat mengurangi volume sampah ± 75%-80% dari sumber sampah tanpa proses
pemilahan.
b. Abu atau terak dari sisa pembakaran cukup kering dan bebas dari pembusukan dan
bisa langsung dapat dibawa ke tempat penimbunan pada lahan kosong, rawa ataupun
daerah rendah sebagai bahan pengurung (timbunan).
COMPOSTING

Teknologi composting yang menghasilkan kompos untuk digunakan sebagai


pupuk maupun penguat struktur tanah.

Teknologi daur ulang yang dapat menghasilkan sampah potensial, seperti:


kertas, plastic logam dan kaca/gelas.
BIOGAS & PEMADATAN
WASTE WATER

Industrial Domestic
B. PP NO 22 TAHUN 2001
Pasal 40:
Persyaratan dan kewajiban terkait dengan aspek
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang relevan terdiri atas pengolahan dan
pembuangan Air Limbah, pemanfaatan Air Limbah
untuk aplikasi ke tanah, pembuangan Emisi,
Pengelolaan Limbah B3, dan/atau pengelolaan
dampak lalu lintas;
B. PP NO 22 TAHUN 2021
Pasal 274:
1. Setiap Orang yang menghasilkan Limbah wajib
melakukan pengelolaan limbah yang
dihasilkannya
2. Pengelolaan sebagaiamana dimaksud meliputi:
a. Pengelolaan Limbah B3, dan
b. Pengelolaan Limbah non B3
PENGELOLAAN LIMBAH
NON B3

1. Pengurangan Limbah Non B3


Ruang Lingkup
2. Penyimpanan
Pengelolaan
3. Pemanfaatan
Limbah Non B3
Permen LHK No 19 4. Penimbunan
th 2021 5. Perpindahan lintas batas
6. Penanggulangan pencemaran
7. Pelaporan
PELAKSANAAN PRODUKSI BERSIH
DALAM INDUSTRI

Teknologi produksi bersih


Pengurangan limbah pada sumber pencemar
Teknik daur ulang

Pilihan penerapan produksi bersih


Good house keeping
Perubahan material input
Perubahan teknologis
Perubahan produk
On-site reuse
CARA MINIMISASI LIMBAH
Mengklasifikasikan limbah berdasarkan kelompok
sehingga dapat diolah dengan cara yang sama
Pemisahan limbah, dimana limbah yang tidak berbahaya
dapat dibuang dengan cara yang aman
Penyimpanan yang aman
Pengolahan untuk mengurangi sifat patogen yang
terkandung pada limbah
PELUANG MENGURANGI BAHAN BAKU
YANG AKAN MENIMBULKAN LIMBAH

Meningkatkan operasional seperti good housekeeping, penanganan


bahan, perawatan sarana dan prasarana
Merubah formulasi produk yang tidak menimbulkan limbah yang
berbahaya
Penggunanan bahan baku yang aman
Penggunaan teknologi proses dan fasilitas yang aman
Pengawasan, pengontrolan, dan perhitungan limbah
Daur ulang limbah
MENGAPA PERLU MINIMISASI LIMBAH ???

Minimisasi Limbah dapat :


Mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku, energi,
air, proses penyimpanan dan penanganan, pembuangan
limbah, kesehatan dan keamanan
Mendorong setiap orang untuk menjalankan peraturan dengan
sukarela
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan bentuk kerjasama antar pihak yang terkait
APLIKASI MINIMISASI LIMBAH ???

Dimulai dari 🡪 Perbaikan Sistem Pengontrolan Persediaan

Menghindari kelebihan pembelian


Pemeriksaan produk sebelum penerimaan
Pemeriksaan persediaan secara berkala
Pemberian identitas produk atau label
Pemberian identitas masa pakai produk (expired date)
Penggunaan teknologi informasi untuk pengontrolan
persediaan
KARAKTERISTIK LIMBAH
INDUSTRI
Tinggi BOD, COD, kandungan bahan anorganik
serta kadang bersifat asam atau basa.
Terkadang mengandung logam-logam berat
Terkadang mengandung bahan-bahan toksin dan
patogen
METODE PENGOLAHAN AIR
LIMBAH
Pengolahan limbah secara fisik-mekanik
Pengolahan limbah secara kimia
Pengolahan limbah secara biologis
Pengolahan lumpur
PERSYARATAN TEKNIS IPAL
DASAR
a. PermenLHK no. 5 tahun 2014 Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan
b. PermenLHK 68 tahun 2016 Baku Mutu Air Limbah Domestik
c. PP 22 tahun 2021 Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
d. PermenLHK no. 5 tahun 2021 Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan
Surat Kelayakan Operasional

SYARAT TEKNIS
a. Saluran harus terpisah dari air hujan
b. Bangunan IPAL harus kedap air
c. Memasang alat ukur debit inlet & outlet
d. Tidak melakukan pengenceran
e. Menentukan titik penaatan
f. Pemantauan minimal 1 bulan sekali
g. Mencatat debit dan pH harian
INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH (IPAL)
INDUSTRI
PROSES PENGOLAHAN
AIR LIMBAH
Pengolahan Tahap I (Primary
Treatment

Pengolahan Tahap II (Secondary


Treatment)

Pengolahan Tahap III (Tertiary


Treatment)
PENGOLAHAN SECARA FISIKA
Grease Trap
PENGOLAHAN SECARA BIOLOGI
PENGOLAHAN SECARA KIMIAWI
SEDIMENTATION
INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH (IPAL)
DOMESTIK
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH
DOMESTIK
Air limbah domestik berupa sampah cair dari suatu
lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air
yang telah dipergunakan dengan hampir 0,1%
daripadanya berupa benda-benda padat yang terdiri zat
organik dan anorganik (Mahida, 1984) .
Komponen: 1. Mikroorganisme.
2. Zat padat, senyawa anorganik
dan organik.
3. Karbonat dan bikarbonat.
4. Zat Toksik.
SEWAGE TREATMENT PLANT
ALTERNATIF PENGOLAHAN
AIR LIMBAH DOMESTIK
Metode constructed wetland memanfaatkan tumbuhan yang hidup dalam suatu
lingkungan berupa tanah basah buatan yang dikelola dan dikontrol oleh manusia
(Novotny dan Olem, 1994).

Metode DAF (Dissolved Air Flotation), metode ini menggunakan udara yang dilarutkan
ke dalam air dengan tekanan beberapa bar kemudian dilepaskan pada tekanan
atmosfer sehingga menghasilkan gelembung udara halus (Siregar, 2005).

Metode activated sludge atau lumpur aktif, metode pengolahan ini menggunakan
mikroorganisme yang tersuspensi di dalam air untuk mengolah air limbah dan
kebutuhan udaranya disuplai oleh sistem aerasi (Siregar, 2005).

Metode Tricking filter, metode ini menggunakan mikroorganisme yang ditanam pada
struktur biofilm yang menempel pada permukaan batuan yang dipakai.
SKEMA PROTOTIPE INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH (IPAL) SISTEM LUMPUR AKTIF

Main collector House connector

Pre-treatment Activated Final sedimentation Sand filter


unit sludge unit unit unit

INFLUEN EFLUEN

Aeration unit Sludge


removal

Sludge
composting
(IPAL) SISTEM LUMPUR AKTIF
Pre-treatment
unit

INFLUEN Activated
sludge unit

Final
Sedimentation
unit
Sand
filter unit

EFFLUEN

Aeration Sludge
unit removal
MENJAGA KINERJA IPAL/STP
MENJAGA KINERJA IPAL/STP

Toilet dilengkapi dengan tempat sampah,


Khusus toilet wanita dilengkapi tempat
penampungan pembalut
MENJAGA KINERJA IPAL/STP

Setiap sanitact dilengkapi dengan label dan


petunjuk penggunaan
PENGELOLAAN LB3
PRINSIP PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Minimisasi Limbah
Pengelolaan Limbah B3 dekat dengan sumber
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan
“From Cradle to Grave” mulai dihasilkan sampai
penimbunan
PENGENDALIAN LIMBAH B3
Perijinan dalam pengelolaan limbah B3
Pengawasan dalam pengelolaan limbah B3
Penyimpanan limbah B3
Pengangkutan limbah B3
PENGELOLAAN & PENYIMPANAN
LIMBAH B3 DI TEMPAT KERJA
1. Penggunaan kemasan penampungan Limbah
2. Pemberian Label pada Wadah Limbah
3. Pemantauan kondisi penampungan limbah
4. Pengangkutan ke TPS B3
5. Pencatatan
LOG BOOK LIMBAH B3
PENAMPUNGAN LIMBAH B3
PENAMPUNGAN LIMBAH B3
PENGANGKUTAN LB3
BANGUNAN TPS B3
TPS B3
PERSYARATAN:

a. lokasi Penyimpanan Limbah B3;


b. peralatan penanggulangan keadaan
darurat; dan
c. fasilitas Penyimpanan Limbah B3.
TPS B3
•Bangunan TPS yang memenuhi kapasitas dan beratap yang
melindungi dari hujan dan dinding untuk menghindari tampias
•Alat pemadam api ringan (APAR)
•Shower / eye wash
•Sistem Penangkal petir (jika TPS limbah B3 lebih tinggi dari
bangunan sekitar)
•Pagar pengaman
•Penanganan tumpahan (bak penampung 110 % dari kemasan
terb esar)
•Kemiringan lantai 1⁰
SECONDARY PALLET
TPS B3
•Penanganan ceceran (serbuk gergaji / spill kit)
•Kotak P3K
•Label dan Simbol Limbah B3
•Sistem Ventilasi
•Sistem Penerangan
•Alarm
•Mencantumkan penanggung jawab (personal incharge) pada
bangunan TPS
•Jenis limbah B3 dibedakan berdasarkan karakteristik
•Penyimpanan antar kemasan minimal 60 cm.
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
CONTOH:
Kemasan drum oli bekas

1. Pengemasan LB3 sesuai dengan bentuk


LB3
2. Pengemasan LB3 sesuai dng
Karakteristik LB3
4. Penempatan LB3 sesuai dengan jenis dan
karakteristik LB3

KET. LABELING:
3. Pengemasan LB3
5.6.7. Kondisi dilengkapi dengan
kemasan limbah simbol&label LB3
B3 bebas karat, SIMBOL
tidak bocor dan
tidak meluber
LABEL
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3

CONTOH:
TAMPAK DEPAN 10. Terlindung dari hujan&sinar matahari
11. Bangunan mempunyai sistem ventilasi

8. B
ag
lua ian
9. B ba r
lua agia dib ngun
eri a
r
sim dibe
n pap n
bol ri nam an
LB3 a
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
CONTOH:
TAMPAK DALAM

16. Tumpukan
limbah B3
13. Penyimpanan
maksimal 3
sistem blok/sel
lapis
14. dipisahkan
gang/tanggul

15. Kemasan
limbah B3 diberi
alas / pallet

26. Kebersihan/house
12. Memiliki
keeping terkelola
saluran&bak
penampungan dengan baik
untuk LB3 cair
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
CONTOH:
TAMPAK DALAM

18. Logbook/catatan untuk mencatat


keluar masuk LB3
19. Cek di logbook jumlah dan jenis LB3
sesuai dengan yg tercatat
dicatatan/logbook

21. Tersedia alat tanggap


darurat (APAR, eye wash dll)
22. Tersedia P3K
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3

LANJUTAN:
23. Cek logbook :
Limbah B3 disimpan sesuai dengan masa penyimpanan dalam izin
24. Cek logbook:
Melakukan pengelolaan lanjutan terhadap LB3 yang disimpan
(diserahkan pihak ketiga/dimanfaatkan internal)
25. Melampirkan SOP Penyimpanan
26. Melampirkan SOP Tanggap Darurat
27. Cek SOP dan fasilitas penyimpanan dan Tanggap Darurat
PENANGANAN TUMPAHAN
BAHAN KIMIA
1. Control Spill
○ Langkah-langkah untuk mengendalikan
atau menghentikan tumpahan
○ Jangan meninggalkan daerah tanpa
pengawasan

2. Confine Spill
○ Mencegah penyebaran sekecil mungkin
tumpahan bahan kimia

3. Clean Up Spill
○ Bersihkan dan dekontaminasi
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai