Anda di halaman 1dari 37

INSTALASI PENGOLAHAN

AIR LIMBAH
(IPA L ) T A HU
http: //www.le arning.li tbang.p u.go.id
Daftar Isi
Tujuan Penyusunan Modul
1

2 Latar Belakang

3 Pengertian Teknologi IPAL Tahu

4 Ketentuan Teknis IPAL Tahu

5 Pembangunan dan Pengelolaan IPAL Tahu

6 Best Practice

7 Biaya Pembangunan IPAL Tahu


Tujuan Penulisan
Modul
Tujuan Umum
Setelah membaca modul, pembaca Tujuan Khusus
dapat mengenal dan memahami
Mengenal dan memahami
teknologi IPAL Tahu sebagai suatu
teknologi IPAL Tahu yang
teknologi pengolahan limbah tahu yang Tujuan Khusus
ramah lingkungan.
ramah lingkungan.
Tujuan Khusus Mengetahui apasaja
Memahami mengenalkan
dan bagaimana
Pemanfaatan keunggulan IPAL Tahu

IPAL Tahu
khususnya pada pengrajin
tahu Tujuan Khusus
Tujuan Khusus
Mengenalkan kepada masyarakat
bagaimana membangun, mengelola
dan mengestimasi biaya IPAL Tahu.
Mengetahui dan mengenal
Ketentuan TahuTeknis
. IPAL
Latar Belakang

Industri rumah tangga pengrajin tahu selain dapat meningkatkan


ekonomi masyarakat juga menimbulkan permasalahan yaitu
pencemaran limbah. Permasalahan pencemaran limbah industri tahu
ini semakin kompleks ketika lokasi industri rumah tangga tersebut
berada di permukiman penduduk.
Latar Belakang

Tidak jarang limbah tahu tersebut langsung dibuang menuju saluran air
dan menimbulkan permasalahan bau yang terjadi akibat air limbah tahu
bercampur dengan limbah rumah tangga yang mengalir sepanjang sistem
drainase. Hal ini menyebabkan daerah di hilirnya terkena dampak berupa
genangan air limbah tahu di area rumah warga, dan berpotensi
menimbulkan gesekan sosial.
PENGERTIAN IP
AL TAHU

Untuk menjawab kebutuhan tersebut Balitbang Kementerian PUPR telah


mengaplikasikan teknologi pengolahan limbah tahu dengan menggunakan
sistem anaerob (tertutup). Seperti halnya teknologi Biotour, teknologi
IPAL Tahu ini menggunakan sistem pengolahan primer, pengolahan
sekunder, dan tersier. Perbedaannya adalah tidak menggunakan sistem
disinfektan karena target akhir dari IPAL tahu ini adalah mengurangi
kadar pencemaran limbah tahu sampai ambang batas yang diijinkan
Apakah IPAL Tahu Itu?
Teknologi ini digunakan untuk mengolah limbah cair tahu dengan sistem anaerob (tertutup), sehingga
hasil akhir dari pengolahan limbah tersebut layak dibuang ke badan air.

Selain itu pengolahan limbah cair tahu menghasilkan biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar memasak
dan lampu penerangan.

Teknologi IPAL Tahu menggunakan beberapa komponen yaitu:

Anaerob Baffled
Bak Ekualisasi Biodigester Reactor (ABR) Biofilter Kolam Sanita
sebagai tempat Menghasilkan untuk menurunkan zat
pembuangan awal Biogas. Tempat pencemar (BOD,
dan pengendapan. pengolahan COD, dan TSS).
sekunder.
Keunggulan IPAL Tahu

Dapat dibangun dengan material lokal, Menggunakan komponen biofilter anaerob


kebutuhan lahan kecil, dan biaya investasi yang tahan terhadap beban kejut hidrolis
rendah. dan zat organis, umur pelayanan panjang,
biaya investasi dan operasional moderat
Tidak memerlukan listrik, tetapi Komponen biofilter yg dipakai sudah
menghasilkan energi alternatif biogas dan diproduksi massal, umur pelayanan
pupuk cair. panjang, biaya investasi rendah, biaya
operasi tergantung harga satuan air dan
pengurasan
Sebagian besar komponen ditanam di
Menggunakan kolam sanita yang
dalam tanah dapat meminimalkan
menurunkan zat pencemar (BOD, COD,
pemakaian lahan
dan TSS) lebih rendah, dan meningkatkan
kesan estetis IPAL karena menggunakan
filter gravel, pasir, dan tanaman
KETENTUAN TE
KNIS

IPAL Tahu memiliki debit sebesar 20 m3/hari


untuk menampung limbah cair produksi tahu s/d
20 industri tahu rumah tangga. IPAL Tahu terdiri
dari 5 Komponen yaitu Bak Ekualisasi, Anaerob
Baffled Reactor, Biodigester, Biofilter, dan
Kolam Sanita.
BAK EKUALISA
SI
Bak ekualisasi didesain berdasarkan debit air limbah tahu (maksimum, rata–rata, minimum) yang dihasilkan setiap
harinya, diasumsikan berapa lama waktu tinggal air limbah di dalam bak Ekualisasi. Umumnya waktu tinggal di bak
ekualisasi berkisar antara 2 - 5 jam. Asumsi selanjutnya, yaitu perbandingan ukuran panjang dan lebarnya dan
ditetapkan kedalaman yang direncanakan berdasarkan kontur tanah.
BAK EKUALISASI

Waktu retensi dalam ruang pengendapan, td 2 – 5 Jam

Kedalaman pengendap, H 1,5 – 4 Jam

3 2
Beban Permukaan, SLR 30 – 50 m /m
hari

Rasio Panjang: Lebar 2–6

Kemiringan Dasar

 Bak bentuk empat persegi 1 – 3%

 Bak Sirkular 40 – 100 mm/m

Kedalaman ruang lumpur, t 1/3 H


BIODIGESTER
Biodigester merupakan teknologi
BIODIGESTER
3
pengolahan air limbah dengan sistem anaerobik di mana pada teknologi ini dapat air lim
Jenis Barang Spesifikasi Biodigester Kap. 3 – 4 m
Digester Biogas Dimensi (Diameter: 1500mm, tinggi: 2500mm)
Ketebalan: 4 – 5 mm
Bahan Digester: Fiber glass
Jenis Fiber Glass: Yukalak Tipe 235
Type: Knock Down/permanen/dapat dipindahkan
Daya tahan ± 15 - 20 tahun
Mudah direnovasi dan tahan gempa
Tidak menggunakan alat tambahan untuk
penampungan gas
Praktis
Tekanan gas yang dihasilkan: 0,02 bar minimum) harinya.
yang dihasilkansetiap
o
Suhu ruang digester rata - rata: 36 C
o
Pembangunan biodigester
Suhu nyala api rata - rata: 630 C
Instalasi Penyalur Selang gas panjang 1,6 m ukuran 0,38"
dapat dilakukan langsung di lokasi dengan menggunakan asumsi volume digester yang
Gas
Stop kran, Kran gas, Stop kran dari PVC, kualitas pabrik
dan Water trap Kran gas bahan stainless, kualitas pabrik
Water trap: Bahan PVC
Meter kontrol/ Bahan: Plastik, Fiber berat: 2,3 kg
Filter biogas Dimensi: 22,5 x 33 x 8 cm
Terdiri dari: Manometer dan Desulfulizer
ANAEROB BAFFLED R
EACTOR (ABR)
ABR
ANAEROB merupakan unit pengolahan air limbah yang Pada umumnya unit ABR dapat dibangun
diolah dengan sistem anaerobik di mana jumlah dari secara di lapangan dengan menggunakan
masing–masing
BAFFLED REACTOR (ABR)
kompartemennya disesuaikan bahan berupa beton bertulang pada bagian
berdasarkan
Waktu detensi, td debit yang dihasilkan, maupun(6 – 20) Jamwaktu kerangka ABR dan pasangan bata bagian
tinggal
Beban Organik air limbah
(Organic loading di dalam kompartemen.
rate) 0,1 – 8 kg COD/m_.hari sekat ABR yang dilengkapi dengan
Kecepatan aliran (Up flow velocity) < 2 m/jam
Konsentrasi volatile solids 4 – 20 gr/l
perpipaan aliran Up Down Flow.
Pengurangan COD 65 – 90%
Pengurangan BOD 70 – 95%
Waktu detensi, td (6 – 20) Jam
Beban Organik (Organic loading rate) 0,1 – 8 kg COD/m_.hari
BIOFILTER
Biofilter merupakan teknologi pengolahan air limbah yang mempunyai sekat berupa filter pada setiap
kompartemennya, sama halnya dengan teknologi biodigester, teknologi biofilter dirancang untuk
BIOFILTER
mengurangi bahan pencemar
Dimensi BFVyang terkandung
- 20 Anaerob Sistemdalam air limbah tahu, di mana teknologi ini merupakan
pabrikasi
Panjang, (m) yang berbahan fiberglass. 6,5
Diameter, (m) 2
Tinggi, (m) 2,2
Tebal, (m) 7
Tinggi air limbah, (m) 2,4
Jumlah chamber, buah 5
Jumlah sekat, lembar 4
Jumlah manhole, buah 4
Kapasitas (m_) 20
TAMAN SANITA
Kolam sanita dibangun secara langsung di
lapangan desain.
dengan berdasarkankriteria

Kolam sanita dalam perencanaannya


menggunakan media koral setinggi 80 cm
yang ditanami tumbuhan air (hydrophyte)
seperti: Papyrus, Soluna, Melati Air,
Lavender, Flagmites, Alica, Siperus Sp,
Kana air, pisang- pisangan.

Selanjutnya dialirkan air limbah, air harus


dijaga berada pada ketinggian 70 cm atau
10 cm di bawah permukaan koral agar
terhindar dari bau dan lalat serangga lainnya.
TAMAN SANI
TA
TAMAN SANITA

Taman Sanita –vertikal 80-95 % nitrifikasi


Untuk menghindari penyumbatan pada
koral maka air limbah sebelum masuk unit Taman Sanita- horizontal 60-70 % denitrifikasi
wetland (kolam sanita) harus dilewatkan
Taman Sanita Hibrid denitrifikasi 75-80 %
pada unit pengendap partikel discrate.
Media kerikil, pasir, bambu, potongan botol plastik

Waktu tinggal 1-4 hari

Batasan Konsentrasi Influen 200-400 mg COD/L


Unit kolam sanita mampu mengurangi
Kedalaman max 70 cm
bahan pencemar berupa BOD (80-90)%,
COD (86-96)%, TSS (75-95)%, Total N Penyisihan BOD5 < 10 mg/L
(50-70) %, Total P (70-90)%, dan bakteri
coliform 99%. Konstantakecepatan reaksi 1,104

Beban hidraulik 0.014 < Lw < 0.046 m3/m2.h

Perbandingan panjang dan 2-3: 1


lebar
SOSIALISASI KEPADA
MASYARAKAT
Pada sosialisasi kedua direncanakan
pemetaan limbah.
jaringan perpipaanair

Ditahapansosialisasitersebut
dilakukan lapangan
juga terkait
surveilapangan
perpipaan air
limbah dan bak control.

Dalamsosialisasijuga dilakukan pengelola


pembentukan IPAL.kelompok
SOSIALISASI KEPADA
MASYARAKAT
Sebelum dilakukan
dilakukan pembangunan,
sosialisasi kepada
masyarakat pengrajin tahu.

Sebelum kunjungan setempat. dilakukan pemerintah


sosialisasi
ke perangkat
Setelah mendapatkan
persetujuan kemudian sosialisasi.

Sebelum kunjungan
sosialisasi
setempat. dilakukan
ke perangkat pemerintah
Setelah mendapatkan
persetujuan kemudian sosialisasi.
Perencanaan IPAL Tahu
Metode perencanaan teknologi merupakan acuan ataupun pedoman perencanaan dari
pengolahan teknologi air limbah tahu. Perencanaan teknologi IPAL Tahu terbagi menjadi
2 yaitu: jaringan perpipaan air limbah tahu dan perencanaan teknologi pengolahan air
limbah tahu
Jaringan
Perpipaan Teknologi
Air Limbah
Jaringan perpipaan
Pengolahan
Limbah
air limbah meliputi
pipa khusus yang
Tahu
digunakan untuk air
limbah beserta
Teknologi
aksesoris jaringan
Pengolahan diuraikan
perpipaan air limbah
dalam slide
(bak kontrol).
berikutnya

Perencanaan jaringan
perpipaan air limbah
tahu mengacu pada
“Tata Cara
Rancangan Sistem
Jaringan Perpipaan
Air Limbah
Terpusat, PU Cipta
Karya, PLP”.
Perencanaan Bak Ekuali
sasi

Bak ekualisasi merupakanunit


pengolahan pertama air limbah tahu, dimana teknologi ini dibangun langsung di tempat dengan bangunan merupakan beton

Perencanaan Bak Ekualisasi meliputi:


SNI 03-2398-2002 tentang Tata Cara Pe
rencanaan Tangki Septik dengan Sistem
Resapan
SNI 03-6862-2002 tentang Spesifikasi P
eralatan Pemasangan Dinding Bata dan
Plesteran
Perencanaan Biodige
ster
Perencanaan dibangun 2 unit Dari segibahan pabrikasi
biodigester biodigesteruntukperencanaan produk dapat m
Fungsi salahdengan kapasitas
satu dari 3 – 4
biodigester
m3.
dimaksimalkan

untuk menghasilkan produk


SNI 7504-2011 tentang
Spesifikasi Material Fibreglass Reinforce

SNI 7506-2011 tentang


SpesifikasiMaterial Baja
TahanKaratUnit Instalasi
Pengolahan Air
erencanaan Biodigester
Setiap unit pabrikasi berbahan fiber Cashing dari Biodigester
dibuatkan cashing, yang bertujuan dapat mengacu pada:
untuk melindungi unit pabrikasi dari
adanya tekanan langsung dari tanah SNI 03 – 2847 – 2002 tentang Tata Cara Perhitung
penutup yang dikhawatirkan dapat SNI 2837: 2008 tentang Tata Cara Perhitungan Pek
SNI 6897: 2008 tentang Tata Cara
mengurangi jangka pemakaian bahan
fiberglass,

Untuk mencegah terjadinya


kebocoran pada biodigester saat dilakukan pengadukan manual untuk meratakan penyebaran mikroorganisme di dalamnya

Perhitungan Dinding
SatuanBangunan
UntukPekerjaan
Perumahan
Konstruk
Gedung Dan
Perencanaan AB R
Pada ABR terdapat sekat-sekat untuk
meningkatkan daya oksigen yang
terkandung dalam air limbah agar SNI 03-2398-2002 tentang Tata Cara Perencana
dapat memicu pertumbuh
kembangan bakteri pengurainya.
SNI 03-6862-2002 tentang
Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata

SNI 7504-2011 tentang Spesifikasi Material Fib


Metode Perencanaan dan pada
Pelaksanaanbersumber SNI 7506-2011 tentang Spesifikasi Material Ba
RSNI perencanaan pengelolaan air limbah dengan reactor anaerobic sistem baffle.SNI 6989.72-2009 tentang Metode Pengujian K

PadaRSNItersebuttercantum
beberapa meliputi:
acuan perencanaan
Perencanaan Biofilter
Karena unit Biofilter merupakan pabrikasi
Biofilter ini merupakan teknologi dan berbahan fiberglass, diperlukan
pengolahan air limbah yang telah cashing
di produksi oleh produsen IPAL dalam
dengan bahan fiberglass. perencanaannya, di mana acuan dari

Adapun acuan perencanaan teknologi


• SNI 03 – 2847 – 2002 tentang Tata
biofilter berbahan fiberglass
Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
mengacu pada: Bangunan

• SNI 7504-2011 tentang Spesifikasi • SNI 2837: 2008 tentang Tata Cara
Material Fibreglass Reinforced Plastic Perhitungan Pekerjaan Plesteran untuk
Unit Instalasi Pengolahan Air Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan
• SNI 7506-2011 tentang Spesifikasi
Material Baja Tahan Karat Unit • SNI 6897: 2008 tentang Tata Cara
Instalasi Pengolahan Air. Perhitungan Satuan Pekerjaan Dinding
untuk Konstruksi Bangunan Gedung
dan Perumahan.
Perencanaan Kolam
Sanita
Pada kolam sanita ini belum mempunyai
perencanaan yang spesifik.

Akan tetapi pendekatan perencanaan bangunan


kolam sanita dibangun dengan mengacu pada:

SNI 03 – 2847 – 2002 tentang Tata Cara


Perhitungan Bangunan
Struktur Beton untuk

SNI2837:2008tentangTata Cara untuk dan


Perhitungan Konstruksi
PekerjaanPlesteran
Perumahan
Bangunan Gedung

SNI 6897: 2008 tentang Tata Cara Perhitungan Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
Pelaksanaan Pemban
gunan
•Beberapa
Cashing teknologi IPAL Tahu
sebagai pelindung dariyang berbahan
tekanan tanahfiber direkayasa
maupun
dengan menggunakan
muka air cashing berkerangkan beton K 175 dengan
pasangan dinding bata. Adapun tujuan pemberian cashing terhadap
•teknologi
Bangunan IPAL
IPAL Tahu
Tahu di cashing
yang berbahanmempertimbangkan
fiber yaitu: kondisi
tanah dan elevasi muka air yang ada di lokasi perencanaan
• Cashing dapat memperpanjang umur fiber
• Bangunan (Cashing) harus kedap air untuk menghindari
terjadinya kebocoran dari bangunan.
• Air limbah tahu bukan jenis air limbah yang bersifat toxic,
sehingga apabila adanya cashing kebocoran dari IPAL Pabrikasi
tidak menyebar ke tanah luar secara langsung, akan tetapi akan
menyebar di dalam bangunan cashing saja.
Tahap Konstruksi Perpipaan Jarin
gan Air Limbah
Pekerjaan Persiapan

Pada pekerjaan persiapan dilakukan pengukuran elevasi


Pekerjaan Galian dan Pemasangan Pipa
saluran perpipaan baik perpiapan sekunder maupun primer,
yang kemudian dilakukan perhitungan diameter perpipaan,
serta menentukan
Perlu sebaran
dilakukannya manhole pada
pembuangan air jalur
ke perpipaan air
tanah gali
limbah
(dewatering) dengan tujuan untuk mengetahui elevasi air
tanah lebih dangkal dari pada dasar galian.

Harus mempertimbangkan lapisan penutup saat penggal ian


nantinya dan dilakukannya pengujian kebocoran pipa
sebelum tersambung ke unit pengolahan air limbah.
Tahap Konstruksi Perpipaan Jarin
gan Air Limbah
Pekerjaan Timbunan Pekerjaan Pengetesan Perpipaan

Pekerjaan pengetesan
Pekerjaan timbunan dilakukan setelah pekerjaan galian dan pemasangan pipa selesaiperpipaan primer
dilakukan, maupun sekunder
pada pekerjaan ini harusbertujuan
menampilkan profil
untuk mengetahui apakah air limbah tersebut mengalir dari
perpipaan ke bak pengumpul (kontrol) ataupun ke unit pengolahan
air limbah (bak ekualisasi).
berdasarkan sekunder.
jalur pipaprimermaupun
Harus mempertimbangkan lapisan penutup saat penggalian nantinya
dan dilakukannya pengujian kebocoran pipa sebelum tersambung ke
unit pengolahan air limbah.
Pelaksanaan Konstruksi Bak Eku
alisasi
Metode pelaksanaan konstruksi bak ekualisasi belum ada Pendekatan tersebut digunakan karena pembangunan Bak
acuan khusus terkait pelaksanaan konstruksi bak ekualisasi, Ekualisasi menggunakan pasangan bata dan plasteran dan
tetapi dapat menggunakan pendekatan konstruksi, sebagai juga dilakukan pembetonan pada rangka (kolom, sloof, dan
berikut ring balk).

• SNI 03-2398-2002 tentang Tata Cara Perencanaan


Tangki Septik dengan Sistem Resapan
• SNI 03-6862-2002 tentang Spesifikasi Peralatan
Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran
• SNI 03-2847-1992; SNI 03-4433-1997, dan SNI 03
– 2847 – 2002 tentang Beton Bertulang
• SNI 2837: 2008 tentang Tata Cara Perhitungan Pekerjaan
Plesteran untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan
• SNI 6897: 2008 tentang Tata Cara Perhitungan Satuan
Pekerjaan Dinding Untuk Konstruksi Bangunan Gedung
Dan Perumahan.
Pelaksanaan Konstruksi
Anaerobic Baffled Reactor (ABR)
Pengolahan air limbah dengan tangki bersekat (ABR) telah • SNI 03-6862-2002 tentang Spesifikasi
memiliki pedoman yang belum mendapatkan nomor SNI, Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran
hanya berupa RSNI yang telah dirancangkan terkait
• SNI 03-2847-1992 tentang SNI 03-4433-1997, dan SNI
perencanaan ABR.
03 – 2847 – 2002 Beton Bertulang
Untuk metode konstruksi dari teknologi ABR tersebut belum • SNI: 03-0349-1989 tentang SNI 03-4166-1996 dan SNI
direncanakan, akan tetapi dari perencanaan ABR di RSNI 03-6862-2002 Pasang Bata Kedap Air
memiliki beberapa acuan dalam pelaksanaan Konstruksi.
• SNI 03-6821-2002 tentang Agregat Bahan untuk Beton
• SNI 03-2834-1993 tentang Jangka Waktu Pembukaan
Secara keseluruhan pembangunan ABR dibangun Cetakan Beton
menggunakan beton cor di tempat dengan kelas beton K175.
Pelaksanaan Konstruksi B
iofilter
Tata pekerjaan pemasangan tangki biofilter pabrikasi maupun • SNI 03-2847-1992 tentang Tata
non pabrikasi dapat mengacu pada Pd-T-04- 2005-C Tata Cara Perhitungan Beton Bertulang Gedung
cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter
• PT.03-2000-e tentang Tata Cara Pengerjaan
pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter.
Beton di Lapangan
• PT.03-2000-c tentang Tata Cara Pengerjaan
Pasangan dan Plesteran Dinding.
Pembuatan biofilter cetak ditempat (non pabrikasi) dapat
mengacu pada beberapa acuan berikut, meliputi:
Pelaksanaan Konstruksi Kol
am Sanita
Pekerjaan kolam sanita belum mempunyai acuan konstruksi, sehingga digunakan pendekatan acuan konstruksi yang meliputi:

• SNI 03-6862-2002 tentang Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran
• SNI 2837:2008 tentang Tata Cara Perhitungan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
• SNI 6897: 2008 tentang Tata Cara Perhitungan Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan.
Best Practice Pengolahan air limbah tahu yang diterapkan
tahu bercampur dengan limbah rumah tangg
Replikasi perdana teknologi pengolahan air limbah tahu berbasis masyarakat telah dilaksanakan di Dusun Ponalan, Kecamatan Muntilan, J
Biaya Pembangunan
Biaya modal yang dikeluarkan dari penerapan IPAL Tahu di Dusun Ponalan untuk 17
pengrajin tahu (berdasarkan RAB) yaitu:.

Biaya jaringan Teknologi pabrikasi


Teknologi non
perpipaan air berbahan fiber
pabrikasi (Bak
limbah tahu dan (Digester dan
Ekualisasi,
aksesoris jaringan Biofilter) (Rp
Anaerobic Baffle
(Rp 89.703.423) 229.667.726)
Reactor, dan
Kolam Sanita (Rp
113.859.483)
Pelajari lebih lanjut di:

www.elearning.litbang.pu.go.id
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai