Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Dosen Pengampu :

Armin Rahmansyah Nasution, SE, MS.i

OLEH :

Nama : Mutiara Septiani Sihite

Kelas : Manajemen B

Nim : 7201210011

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
RahmatNya, penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide mata kuliah Pengantar
Ekonomi Makro.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan pada penulisan dan penulis juga mengharap kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 02 April 2021

Mutiara Sihite.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI .............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ...………....…..……………………………...................………… 3

1.1 LATAR BELAKANG …….………………………………………....................... 3

1.2 TUJUAN …...……………………………………………………...................….. 3

BAB II ANALISIS MASALAH …………………………………………..........…………… 4

2.1 Sarjana Indonesia Terbanyak Kelima di Dunia .................................................................. 4

2.2 600 Ribu Sarjana di Indonesia Jadi Pengangguran ............................................................ 4

2.3 Faktor Pengangguran di Kota Medan ................................................................................. 4

BAB III REKAYASA IDE ………………………………………………….....................…. 5

BAB IV PENUTUP………………………………………………………….....................…. 8

4.1 KESIMPULAN……………………………………………...................………… 8

4.2 SARAN…………………………………………………………….................….. 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Problematika pengangguran adalah merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh


banyak negara di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Sebagai suatu masalah sosial,
pengangguran pada hakekatnya adalah merupakan masalah bersama termasuk diri pribadi
kita karena apabila banyak terjadi pengangguran di sekitar kita maka hidup kita pun tidak
akan tentram karena kriminalitas dan masalah sosial pasti akan meningkat. Di sisi lain
penganggur mungkin juga bisa menimpa keluarga atau kerabat kita bahkan kita sendiri
dengan berbagai sebab.

Mencoba mengurai benang kusut masalah pengangguran sesungguhnya sangat berat


dan banyak aspek yang bisa di kaji. Pada makalah rekayasa ide ini penulis akan
membahasnya dari sisi penanganan atau penanggulangan pengangguran dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan menggunakan diagram venn dan pendekatan
menggunakan konsep pemikiran out of the box yang tidak lazim dalam rangka berpikir
kesisteman dalam memecahkan masalah.

1.2 TUJUAN

1. Untuk memberikan ide yang menyelesaikan masalah pengangguran di kota Medan

2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro

3. Untuk melatih Penulis berpikir lebih kritis lagi, kreatif ataupun inovatif

3
BAB II

ANALISIS MASALAH

2.1 Sarjana Indonesia Terbanyak Kelima di Dunia

Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan (OECD) menyatakan Indonesia


bakal menjadi negara dengan jumlah sarjana muda terbanyak kelima di masa depan. Situasi
ini bakal terwujud paling lambat pada 2020 mendatang.

BBC melaporkan ,data itu merupakan proyeksi dari upaya Indonesia meningkatkan
jumlah lulusan perguruan tinggi. Dua tahun lalu, Indonesia menyumbang empat persen
sarjana berusia 25-34 dari 129 juta mahasiswa di seluruh negara anggota G-20.

Pada 2020, OECD memperkirakan jumlah itu bakal bertambah menjadi 6 persen.
Sehingga, Indonesia sekaligus mengalahkan Inggris, Jerman, dan Spanyol, sebagai negara
penyumbang sarjana muda terbanyak. Bahkan pada masa-masa itu kemungkinan besar
jumlah sarjana terdidik negara ini tiga kali lebih banyak dibanding Prancis.

Meski demikian penyerapan sarjana Indonesia ke dunia kerja masih terhitung lambat,
di beberapa bidang populer seperti IT tidak sampai 10 persen per tahun. Namun OECD
menganggap kuantitas lulusan perguruan tinggi tetap menguntungkan sebuah negara. Karena
sarjana adalah tenaga terdidik yang bisa menciptakan lapangan kerja.

2.2 600 Ribu Sarjana di Indonesia Jadi Pengangguran

Jumlah lulusan diploma maupun universitas di Indonesia yang menjadi pengangguran,


ternyata masih terbilang tinggi.

Hal itu, diakui oleh Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi (Menakertrans)


Muhaimin Iskandar. Ia mengungkapkan, 610 ribu dari total 7,17 juta pengangguran terbuka
di Indonesia, adalah "pengangguran intelektual" atau dari kalangan lulusan universitas.

2.3 Faktor Pengangguran di Kota Medan

4
Munculnya pengangguran disebabkan laju pertumbuhan angkatan kerja yang jauh melampau
laju pertumbuhan kesempatan kerja, sehingga mengakibatkan relatif masih tingginya
angka pengangguran terbuka di Kota Medan.

BAB III

REKAYASA IDE

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang penerapan Diagram Venn atau
diagram set dan Out of The Box dalam menyelesaikan masalah pengangguran di Kota
Medan.

1. Venn Diagram
Diagram Venn atau diagram set adalah diagram yang menunjukkan semua
kemungkinan hubungan logika dan hipotesis di antara sekelompok
(set/himpunan/grup) benda/objek.
Pada diagram venn ini apabila kita umpamakan terdapat tiga variabel yakni
pemerintah, masyarakat dan pribadi, maka pemecahan masalah pengangguran di Kota
Medan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan pemikiran kesisteman
agar pengangguran dapat ditangani dengan komprehensip tanpa menimbulkan
dampak-dampak yang merugikan.
Pada dasarnya pengangguran bukanlah disebabkan oleh sebab tunggal yakni
dari diri pribadi penganggur itu sendiri. Ada sebab-sebab lain yang lebih luas diluar
diri si penganggur seperti kondisi lingkungan, situasi ekonomi dan politik suatu
negara dan yang lebih luas adalah situasi perekonomian global.
Dari segi pribadi, penyebab mengapa yang bersangkutan menjadi penganggur
entah itu suatu pilihan ataupun keterpaksaan banyak faktor yang menyebabkan. Sebab
utama seorang menjadi penganggur adalah pilih-pilih pekerjaan. Sebab ini menjadi
sebab utama karena pada dasarnya manusia ingin bekerja di tempat yang nyaman,
sesuai hobi dan kesenangan dengan gaji atau penghasilan yang tentu saja besar.
Sebab lain mengapa sesorang menjadi penganggur adalah yang bersangkutan
tidak mempunyai ketrampilan yang sesuai dan dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Seseorang mempunyai harapan menjadi

5
seorang manager marketing sebuah perusahaan multinasional sementara kenyataan
yang bersangkutan hanya lulusan sekolah menengah yang tidak fasih berbahasa asing.
Penyebab pengangguran dari sisi negara jika dilihat sebagai sebuah sistem
adalah bahwasanya pengangguran bisa dipandang sebagai pandangan holistik atau
menyeluruh. Pada pandangan ini penyebab pengangguran adalah merupakan
akumulasi dari suatu sebab-sebab lain baik yang berasal dari individu, pemerintah
maupun situasi global. Apabila pengangguran dibiarkan tentunya akan berdampak
negatif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Bila tingkat pengangguran tinggi
akan menyebabkan tingkat kemakmuran rendah, bahkan dapat membahayakan
stabilitas negara.
Diagram venn menggambarkan bahwasanya semua kemungkinan hubungan
logika dan hipotesis di antara sekelompok (set/himpunan/grup) benda/objek. Artinya
perpaduan dari ketiganya baik itu dari segi pemerintah, masyarakat ataupun pribadi
dalam bingkai global sebagai masyarakat dunia adalah merupakan jawabannya.
Pemerintah harus berusaha secara lebih smart dalam mengelola negara agar
pertumbuhan ekonomi baik dalam bingkai politik yang stabil dan secara aktif
berusaha mengubah watak atau sifat masyarakat yang karyawan minded menjadi
entrepreneur minded dengan melalui program-program baik itu pendidikan
kewirausahaan di sekolah dan perguruan tinggi serta secara aktif membantu usaha-
usaha kecil agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang secara
fundamental kuat. Sebaliknya pribadi-pribadi yang merupakan bagian dari masyarakat
harus aktif menuntut ilmu, mengembangkan diri sendiri baik dengan cara formal
maupun non formal.
2. Out of The Box.
Berfikir di luar kotak (Thinking outside the box), yaitu suatu cara berfikir
diluar kebiasaan umumnya, atau berbeda dalam memecahkan suatu permasalahan atau
dalam menghadapi kondisi-kondisi baru.
Menurut beberapa ahli, ada beberapa hal yang harus kita miliki untuk dapat berpikir
Thinking out side the box diantaranya :
1) Keinginan untuk mengambil ide-ide dan ekspektasi baru dari hari ke hari,
berdasarkan berkembangan informasi dan kondisi kekinian.
2) Berfokus pada nilai dalam menemukan ide-ide baru dan bertindak sesuai
dengan ide-ide tersebut.

6
3) Terbuka pada sesuatu yang berbeda dan melakukan sesuatu dengan cara
berbeda.
4) Berusaha menciptakan nilai dengan cara-cara baru.
5) Menerima segala bentuk informasi yang berkembang untuk kemudian
difilterisasi.
Pada pemecahan masalah pengangguran di Indonesia model ini terkadang
diperlukan walau mungkin saja terlihat ekstrim karena berada di luar pakem dan
mungkin pun terlihat aneh. Pada pemecahan masalah pengangguran model ini solusi
yang ditawarkan adalah perang dengan negara tetangga atau bahkan perang dunia
sehingga banyak orang pada mati sehingga akan timbul tunas-tunas baru dengan pola
pikir yang berbeda. Pada model ini sudah terbukti bahwasanya jepang dan Jerman
serta semua yang terlibat Perang Dunia II menjadi negara yang sangat maju.

7
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1) Pada dasarnya masalah pengangguran bukan hanya masalah yang dihadapi diri
pribadi penganggur itu sendiri tetapi itu adalah merupakan masalah bersama
yang harus dihadapi bersama pula.
2) Pengangguran terjadi bisa karena kesalahan orang pribadi ataupun kesalahan
pengelolaan negara bisa juga karena sebab-sebab lain seperti resesi dunia,
bencana alam dan lain-lain.
3) Kesimpulan dari makalah ini tidak terlalu komprehensif dan terlalu akademis
karena masalah pengangguran sebenarnya sangat luas dan sangat komplek bila
ditinjau dari berbagai aspek.

4.2. Saran

Pemerinhtah, masyarakat, dan individu sama-sama berperan dalam mengatasi masalah


yang terkait terhadap pengangguran, karena 3 variabel ini memili keterkaitan satu dengan
yang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/60414

http://www.jurnalsocialsecurity.com/jurnal/analisis-pertumbuhan-ekonomi-ketenagakerjaan-
dan-pengangguran-di-kota-medan.html

Anda mungkin juga menyukai