Anda di halaman 1dari 20

LANDASAN EKONOMI DAN IPTEK DALAM PENDIDIKAN

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan

Dosen pengampu: Ade Apriyanto, M.Pd.

Oleh:

1. Siti Aliyana Safitri (2386206030)


2. Maulatul Ilmiyah (2386206020)
3. Kokom Slamet (2386206017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU
2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
dari makalah ini adalah “Landasan Ekonomi dan IPTEK dalam Pendidikan”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Landasan Pendidikan, yaitu Bapak Ade Apriyanto, M.Pd.
yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini jauh dari kata sempurna, mungkin dalam pembuatan makalah ini
terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan
kritik dari teman-teman maupun dosen.

Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan
teman-teman yang membaca.

Indramayu, 3 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Landasan Pendidikan .............................................................. 3
2.2. Pengertian Ekonomi ................................................................................. 4
2.3. Pendidikan dan Perannya dalam Pertumbuhan Ekonomi ......................... 5
2.4. Landasan Ekonomi dalam Pendidikan ..................................................... 7
2.5. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ........................................... 7
2.6. Efek positif dan negatif IPTEK dalam kegiatan belajar ......................... 10
2.6.1. Efek positif penggunaan IPTEK dalam kegiatan belajar ................ 10
2.6.2. Efek negatif penggunaan IPTEK dalam pendidikan ....................... 11
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................ 13
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 13
3.2. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan demokratisasi pendidikan yang sedang bergulir di Indonesia, kita
tidak dapat menghindari masalah pendidikan yang sedang kita hadapi. Dilansir
dari (Daryono,dkk, 2021:107) Program wajib belajar 9 tahun diterapkan.
Namun, mereka menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, yang menunjukkan
tingkat pendidikan yang rendah, dan ini pasti akan berdampak pada
ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Biaya pendidikan yang
meningkat di SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi tampaknya akan lebih
memperburuk kemampuan orang tua dan masyarakat untuk mendidik anak-
anaknya karena krisis multidimensi yang dialami. Jumlah siswa yang tidak
melanjutkan sekolah mungkin menunjukkan bahwa orang tua tidak memiliki
dana yang diperlukan untuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Ini
menunjukkan masalah mendasar sebagian besar orang Indonesia belum
menerima pendidikan yang sebenarnya, yang merupakan hak dan kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi oleh negara. Sumber daya manusia (SDM) suatu
negara mendorong kemajuannya, dan kemajuan teknologi dan pengetahuan
adalah dua hal yang paling berdampak pada kemajuan suatu negara. Semua
negara maju di dunia karena kemampuan SDM mereka dalam mengolah sumber
daya alam mereka, dan kemajuan teknologi informasi mengubah dunia secara
modern dalam berbagai bidang. Meskipun teknologi informasi dan komunikasi
(IPTEK) manusia awalnya sederhana, pada abad pertengahan ia mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Akal manusia juga berkembang seiring
dengan kemajuan teknologi. Mulyani, F,. & Halizah, N. (2021).

1
2

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa arti landasan pendidikan
2) Apa pengertian ekonomi?
3) Pendidikan dan perannya dalam ekonomi?
4) Landasan ekonomi dalam pendidikan?
5) Apa pengertian IPTEK?
6) Dampak positif IPTEK dalam pendidikan?
7) Dampak negatif IPTEK dalam pendidikan?

1.3. Tujuan Penulisan


1) Untuk mengetahui arti landasan pendidikan
2) Untuk mengetahui pengertian ekonomi
3) Untuk mengetahui pendidikan dan perannya dalam ekonomi
4) Untuk mengetahui landasan ekonomi dalam pendidikan
5) Untuk mengetahui arti IPTEK
6) Untuk mengetahui dampak positif dan negatif IPTEK dalam pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Landasan Pendidikan


Menurut Hasan (2021:3) menjelaskan bahwa pendidikan dapat
diartikan sebagai akar, tonggak, atau tumpuan. Oleh sebab itu, landasan
pendidikan adalah ruang tumpuan atau alas pijakan untuk
mengimplementasikan pendidikan. Dari pandangan itu, dapat disimpulkan
bahwa landasan adalah sebagai alas atau dapat diartikan sebagai pondasi,
dasar, pedoman, dan sumber.

Secara khusus, landasan pendidikan berfungsi sebagai tumpuan


konsep yang berfungsi sebagai pijakan untuk proses pendidikan secara
menyeluruh. Menurut Hasan (2021:3) dalam situasi tersebut, landasan
pendidikan ini berfokus pada hakikat manusia sebagai seseorang
pembelajar, berproses, melakukan perubahan sosial, dan aktualisasi
pendidikan.

Menurut Toenlioe (2016) dalam Hasan (2021), teori pendidikan dapat


didefinisikan sebagai penjelasan global perkara pendidikan yang
digunakan demi menjelaskan hubungan yang ada antara pendidikan secara
faktual dan fenomena. Sejalan dengan pendapat tersebut, pendidikan
didefinisikan sebagai proses atau upaya manusia untuk meningkatkan
potensi yang dimiliki secara jasmani maupun rohani dengan tujuan
mencapai hasil dan prestasi.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan, teori pendidikan dapat


didefinisikan sebagai proses belajar yang terus menerus di mana manusia
belajar untuk mengembangkan potensinya. Melalui pendidikan, manusia
mengembangkan diri secara fisik dan mental untuk memperoleh hasil dan
prestasi dalam kehidupan manusia saat ini dan di masa yang akan datang.

3
4

2.2. Pengertian Ekonomi


Ekonomi menurut (Daryono, dkk 2021:109) dalam Azhab, dkk. (2022)
merupakan komponen yang sangat penting untuk mendukung aspek
pembangunan pendidikan. Menurut teori, istilah yunani untuk ekonomi
adalah "eikos", bermakna "rumah tangga", dan "nomos", yang artinya
"aturan". Oleh karena itu, perekonomian merupakan seperangkat aturan
yang mengatur kehidupan sebuah keluarga. Ilmu ekonomi merupakan salah
satu bidang ilmu sosial yang mempelajari bagaimana masyarakat
berperilaku ekonomi ketika mengambil keputusan mengenai bagaimana
menggunakan sumber daya yang sedikit untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang tak terhitung.

Abraham Maslow mengatakan ilmu ekonomi merupakan suatu bidang


ilmu yang dapat mengatasi problem kehidupan manusia dengan
memadukan seluruh sumber daya ekonomi yang ada dengan konsep dan
prinsip sistem perekonomian yang dipandang efesien dan efektif.

Robbins mengatakan bahwa ekonomi merupakan ilmu yang


mendalami aktivitas manusia sebagai asosiasi antar tujuannya dan kesiapan
sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.

Dari pendapat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu ekonomi


adalah ilmu sosial yang mendalami bagaimana manusia mengelola dan
mengalokasikan sumber daya yang langka kepada berbagai kelompok dan
individu dalam masyarakat.
5

2.3. Pendidikan dan Perannya dalam Pertumbuhan Ekonomi


Pendidikan terpengaruh oleh masalah perniagaan, baik dengan cara
langsung maupun tidak langsung. Banyak studi teoritis dan penelitian
dalam sebuah pengamatan menunjukkan bahwa itu benar. Menurut
Alhumami (2004) dalam Widiansyah, A. (2017), pendidikan tidak hanya
dapat menghasilkan potensi manusia yang berkelas tinggi yang mempunyai
kemahiran, keterampilan, serta keahlian teknologi, tetapi dapat juga
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendorong
perkembangan ekonomi. Ini memotivasi semua penduduk negara untuk
berusaha dengan adil dan kondusif. Dengan arti lain, mereka berkontribusi
aktif pada pembangunan karena mereka memiliki kemampuan untuk
meningkatkan pendapatan dan akhirnya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.

Schultz (1961) dalam Sjafii, A. (2009), melakukan penelitian tentang


investasi SDM, dan dia berpendapat bahwa investasi SDM akan memiliki
kemampuan untuk memajukan kadar kemampuan manusia
tersebut menjadi efisien dan termasuk bagian untuk bebas dari
perbudakan. Sumber daya manusia akan membentuk orang-orang memiliki
lebih banyak pilihan, jadi akan ada perbaikan kesejahteraan. Beberapa
tindakan yang dianggap Schultz dapat mengembangkan kapasitas sumber
daya manusia merupakan sekolah resmi yang memiliki bersamaan dengan
meningkatkan potensi setiap manusia.

1) Dimensi Makro: Banyak ilmuwan, termasuk ilmuwan ekonomi, telah


menganalisis kegiatan pendidikan. Menurut Dimyati (1988:65-66) dan
Satmoko (1999:106) dalam Ghulam, G (2019), ada ikatan sekunder
antara aktivitas pendidikan dan aktivitas perniagaan/ekonomi yang
dinantikan untuk menghasilkan kemampuan kerja. Pendidikan
dianggap sebagai inefisiensi devisa penduduk. Pendapat lain
mengatakan bahwa pendidikan merupakan penyelenggaraan potensi
setiap manusia yang dapat menghasilkan manfaat bagi masyarakat.
6

Makroekonomi telah berkembang pesat di bidang pendidikan.


Misalnya, saat ini banyak orang kaya yang ingin menjadi orang tua
angkat bagi anak-anaknya yang tidak memiliki akses terhadap
pendidikan yang lebih baik. Perkembangan yang sangat menyenangkan
di bidang pendidikan adalah adanya sistem ganda. Hal ini terjadi baik
di lembaga pendidikan yaitu di sekolah, maupun dalam kerja sama para
pengusaha dalam proses pendidikan. Kemajuan dalam pembangunan
ekonomi makro dapat mengarah pada munculnya sekolah-sekolah
berkualitas tinggi dengan fasilitas pendidikan komprehensif yang
dimiliki oleh orang-orang kaya. Walaupun sekolah-sekolah tersebut
mempunyai kearifan dan strategi yang berbeda, namun diharapkan
tidak terjadi diskriminasi dalam penerimaan siswa, sehingga siswa dari
latar belakang mempunyai kesempatan untuk belajar.
2) Menurut Satmoko (1999: 109) dalam Ghulam, G (2019), peran
mikroekonomi adalah untuk membantu masyarakat percaya bahwa
aktivitas mereka dapat membaik atau memburuk karena kedekatan
mereka dengan perekonomian. Hanya sedikit orang yang
mengasosiakan naik turunnya standar hidup dengan ketenangan
pikiran, kebahagian keluarga, keutuhan, dan kesucian hidup. Pada
umumnya keputusan pendidikan yang diambil oleh orang tua mengenai
pendidikan anaknya dipengaruhi oleh tingkat ekonomi keluarga. Orang
tua, secara sadar atau tidak sadar, menggunakan pendekatan nilai ketika
mengajar anak-anak mereka. Metode ini digunakan untuk menentukan
untung dan rugi. Orang yang rasional menggunakan prinsip untung dan
rugi ketika memutuskan bagaimana membelanjakan uang untuk
mencapai tujuan mereka.
7

2.4. Landasan Ekonomi dalam Pendidikan


Sumber daya alam, sumber daya manusia, akumulasi modal, teknologi,
kewiraswastaan, dan sosio-budaya adalah komponen ekonomi yang sangat
penting, terutama dari sudut pandang pembangunan (Winch, 2000) dalam
Hasan (2021). Sumber daya manusia adalah faktor yang sangat berkaitan
dengan pendidikan karena manusia merupakan modal dasar bagi
pembentukan modal manusia. Oleh karena itu, pendidikan dianggap sebagai
investasi manusia atau upaya penanaman modal pada diri manusia dari
sudut pandang ekonomi. Pendidikan ditujukan untuk menciptakan tenaga
kerja yang produktif yang dapat menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Ada hubungan antara pendidikan dan ekonomi,
salah satunya adalah bahwa pendidikan memungkinkan pembentukan
tenaga kerja produktif. Sebaliknya, sejumlah dana diperlukan untuk
melaksanakan pendidikan, yang harus digunakan dengan baik (Hasan,
2021).

2.5. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


2.5.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Didalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan yang
membahas suatu bidang yang telah disusun secara sistematis dalam
kaidah tertentu, yang bertujuan untuk menerangkan gelaja tertentu.
Walaupun ilmu dan sains itu sama, Mulyadhi Kartanegara
berpendapat, keduanya sama, khususnya sebelum masuk abad ke-
19. Namun, setelah abad ke-19, sains lebih terfokus pada bidang
fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampaui bidang non-fisik,
seperti metafisika (Kartanegara. 2003).
Bakhtiar (2012) dalam Silmi (2020), ada beberapa definisi ilmu
yang diberikan oleh para ahli.
1) Menurut Mohammad Hatta sains sebagai pengetahuan
terorganisir tentang bekerjanya hukum sebab-akibat dalam
kelompok permasalahan yang serupa, baik dari dalam
maupun dari luar.
8

2) Karl Pearson menyatakan bahwa sains merupakan gambaran


atau keterangan yang menyeluruh dan stabil berhubungan
fenomena pengalaman dengan istilah yang simpel.
3) Ashley Montagu mengatakan sains merupakan pengetahuan
yang disusun dalam komposisi yang berasal dari studi,
observasi, dan penelitian untuk menentukan hakikat prinsip
tentang hal yang dikaji.

Dengan mempertimbangkan beberapa definisi yang diberikan oleh


para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan
yang bersifat umum, sistematika, menyeluruh, stabil, dan rasional
berhubungan apa yang telah terjadi.

2.5.2. Pengertian Teknologi Pendidikan

Teknologi pendidikan merupakan sistem yang berhubungan


dengan merancang, memanfaatkan, dan membandingkan seluruh
proses kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber manusia
ataupun teknis serta hubungan antara keduanya untuk mencapai
pendidikan yang berhasil (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Sementara Yusuf (2012) dalam Lestari, S (2018) menyatakan bahwa
teknologi pendidikan adalah suatu proses sistematis untuk
membantu memecahkan masalah pembelajaran.

Dengan mempertimbangkan pendapat tersebut, dapat diartikan


bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu sistem yang
digunakan agar mendukung kegiatan belajar dan mencapai hasil
yang sesuai dengan keinginan.

2.5.3. Pengertian Ilmu Pendidikan dan Teknologi

IPTEK merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan dan


teknologi. Melalui IPTEK, kita bisa mendapatkan informasi dan
memperoleh ilmu tentang teknologi. Horton B, dan Chester L.
mengatakan bahwa ilmu adalah satu upaya agar menemukan
9

informasi yang dapat diterima dan kredibel, yang dapat dites secara
logis dengan langkah-langkah yang terstruktur, yang didasarkan
pada asas-asas dan metode khusus. Namun, teknologi ialah alat yang
memenuhi kepentingan manusia agar memenuhi kelangsungan
hidup.

Teknologi merupakan semua alat konsep, program, sistem, serta


barang material yang bermanfaat dalam batas waktu dan zona
tertentu maupun berfungsi memenuhi kepentingan manusia, kata
Prayitno dalam Ramadhan, M (2022). Proses pendidikan menjadi
lebih maju seiring berkembangnya IPTEK di dunia pendidikan.
Karena teknologi, sering kali berubah dari masa ke masa. Peralihan
mencakup pendekatan pendidik untuk mengajar, pendekatan murid
untuk mencari ilmu, dan bahan ajar yang terus diperbarui.
Pembelajaran seperti bertatap muka, tetapi sekarang Anda dapat
belajar dari rumah dengan aplikasi seperti Gmeet, Google
Classroom, Zoom, dan lainnya.

UNESCO menyatakan bahwa IPTEK adalah semua


pengetahuan yang terkait dengan teknologi dan ilmu pengetahuan,
serta cara menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan manusia
dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

IPTEK merupakan akronim dari Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi. Zaman semakin maju dan berkembang, IPTEK terus
maju dan membawa pengembangan teknologi yang baru. Kehidupan
manusia telah dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, yang tidak
dapat dielak, oleh karena itu IPTEK memberikan banyak kegunaan
dan memberi kemudahan dalam kegiatan. Abraham (1991: 207-209)
dalam Ramadhan, M. A. (2022), menyatakan bahwa perkembangan
teknologi mewujudkan modernitas, yang ditunjukkan dengan
adanya kemajuan ekonomi, ekspansi, mobilitas sosial, dan peluasan
kebiasaan.
10

Dengan berkembangnya IPTEK, negara telah menghasilkan


generasi penerus yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu,
pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar dan latihan harus
bijak dan produktif. Berdasarkan H. Hamzah B. Uno dan Hj. Nina
Lamatenggo (2011, 61) dalam Sudibyo (2011), kecondongan
pendidikan di Indonesia pada masa yang akan datang akan
meningkat dengan adanya skema pembelajaran di rumah atau
menggunakan media jaringan internet untuk menyatukan pendidik
dan murid secara daring.

2.6. Efek positif dan negatif IPTEK dalam kegiatan belajar


2.6.1. Efek positif penggunaan IPTEK dalam kegiatan belajar
Teknologi mempunyai dampak positif di dalam (Suripto dkk, 2014:
3), menyebutkan beberapa dampak positif penggunaan teknologi
adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya media massa, seperti media elektronik, yang


berisi sumber pengetahuan dan pusat pendidikan, seperti
handphone, laboratorium di sekolah, dan lain-lain,
berdampak bahwa murid tidak hanya terpaku pada apa yang
diajarkan oleh pendidik mereka, tetapi juga dapat mengakses
bahan belajar melalui media elektronik.
2. Munculnya pendekatan kegiatan belajar baru yang
memudahkan pendidik dan murid dalam pembelajaran,
seperti menonton video di internet. Kemajuan teknologi
telah memberikan siswa agar memahami materi yang abstrak
dengan lebih mudah.
3. Kegiatan belajar tidak hanya dilakukan secara tatap muka di
sekolah seperti yang biasa kita lihat. Murid dapat
menggunakan layanan seperti zoom dan lainnya untuk
kegiatan belajar.
11

4. Kebutuhan dalam kegiatan belajar dapat terpenuhi dengan


cepat. Pada proses pembelajaran, banyak bahan dan hal-hal
yang harus dipersiapkan. Salah satunya adalah penggandaan
soal ujian, yang jika ditulis menggunakan tangan
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
menyelesaikannya karena tidak ada mesin fotokopi. Namun,
kemajuan teknologi memungkinkan semuanya dilakukan
dalam waktu yang singkat. Ada beberapa keuntungan dari
pengembangan IPTEK, khususnya dalam kegiatan
pembelajaran, seperti: 1) kegiatan belajar menjadi lebih
kreatif dan efektif. 2) bisa memberikan penjelasan hal-hal
yang sulit atau kompleks. 3) Mempercepat proses
pembelajaran yang lama jika hanya mengandalkan pendidik.

2.6.2. Efek negatif penggunaan IPTEK dalam pendidikan


Selain manfaat yang dihasilkan dengan adanya kemajuan IPTEK
dalam proses pembelajaran, juga akan ada efek negatifnya (Sudibyo,
2011:182). Efek negatif tersebut meliputi:

1. E-learning dapat menyebabkan pengalihfungsian guru,


menyebabkan mereka tersingkir, atau individu yang bersifat
individual karena sistemnya memungkinkan siswa belajar secara
mandiri. Bahkan dapat terjadi bahwa disiplin dan etika siswa
menjadi sulit untuk diawasi dan dikembangkan. Akibatnya,
tingkah laku manusia, seperti siswa khusunya, akan berkurang
secara bertahap, dan esensi manusia yang pertama yakni sebagai
insan sosial akan tergerus.
2. Seringkali, siswa memanfaatkan internet untuk sesuatu yang
tidak baik, seperti game online dan menonton pornografi, alih-
alih benar-benar menggunakan teknologi informasi dengan baik.
Ketergantungan pada hubungan internet bahkan dapat terjadi
jika seseorang terlalu terlibat dalam ikatan yang terjadi lewat
12

internet (sebagaimana di room chat dan hubungan maya) bahkan


mereka kehilangan interaksi dengan hubungan nyata mereka.
3. Peserta didik dapat mengalami overload informasi, yaitu ketika
mereka menemukan jumlah informasi yang tidak terbatas di
internet. Hal ini dapat menyebabkan mereka suka menghabiskan
waktunya untuk mengerahkan dan mencari bahan ini, yang pada
gilirannya bisa menyebabkan ketagihan, terutama menonton
film dewasa, dan mengeluarkan uang hanya untuk terus
melakukan kegiatan tersebut.
4. Tindakan kriminal di internet. Hal ini dapat terjadi di bidang
pendidikan, seperti mencuri file atau aset penting yang
berhubungan dengan sistem pendidikan yang sebenarnya
disembunyikan agar tidak ada yang tahu, seperti dokumen
negara atau ujian sekolah.
5. Membuat perilaku cuek pada semua orang, termasuk pelajar,
siswa, dan guru. Ini adalah contoh sistem pendidikan virtual dan
e-learning. Sistem pembelajaran yang tidak memiliki interaksi
antara siswa dan guru dapat menyebabkan siswa kurang aktif
dan hasil yang buruk.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bahkan saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan
pesat. Perkembangan ini bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, tetapi
dalam jam, bahkan menit, atau detik. Ini terutama berlaku untuk teknologi
informasi dan komunikasi yang didukung oleh elektronik. Dipengaruhi oleh
berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat cepat ini memiliki dampak positif dan negatif.
Perkembangan ini meningkatkan keterbukaan dan penyebaran informasi di seluruh
dunia, melampaui batas waktu dan ruang. Ini memiliki konsekuensi negatif, yaitu
menyebabkan perubahan perilaku, etika, norma, aturan, atau moral kehidupan yang
bertentangan dengan etika, norma, aturan, dan moral kehidupan yang berlaku pada
masyarakat. Untuk mengatasi situasi ini, peran pendidikan sangat penting untuk
mengembangkan dampak. Fungsi ekonomi pendidikan tidak hanya membantu
proses pendidikan berjalan lancar tetapi juga menghasilkan banyak keuntungan.
Dengan demikian, peran ekonomi sekolah merupakan bagian dari sumber
pendidikan karena membantu anak-anak mengembangkan kemampuan kognitif,
afeksi, dan psikomotorik mereka sehingga mereka dapat menjadi tenaga kerja yang
handal. Mereka harus mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, memiliki etos
kerja, dan hidup hemat. Pendidikan juga memberikan materi tentang masalah
ekonomi yang dihadapi manusia selain membantu proses pendidikan ekonomi.

3.2. Saran
Meskipun penyusun menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penyusun
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penyusun. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan sebagai

13
14

bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis
yang bermanfaat bagi banyak orang.
15

DAFTAR PUSTAKA

Ahzab, M. S., Wahyu, P., & Heriyati, R. (2022). Landasan Ekonomi dalam
Pendidikan. Konsep dan Aplikasi Landasan Pendidikan dalam Sekolah
Penggerak, 107.

Ghulam, G. (2019). Landasan ekonomi dalam pendidikan. TARBAWI, 7(2), 87-


100.

Hasan, M. (2021). Landasan Pendidikan. Tahta Media Group.

Lestari, S. (2018). Peran teknologi dalam pendidikan di era


globalisasi. EDURELIGIA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 94-100.

Mulyani, F., & Haliza, N. (2021). Analisis perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dalam pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling
(JPDK), 3(1), 101-109.

Rahman, M. T. (2020). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Prodi S2 Studi Agama-Agama


UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Ramadhan, M. A. (2022). Pengaruh Iptek Terhadap Pendidikan Di Dunia


Pendidikan.

Sjafii, A. (2009). Pengaruh Investasi fisik dan investasi pembangunan manusia


terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 1990-2004. Journal of
indonesian applied economics, 3(1).

Subroto, G. (2014). Hubungan Pendidikan dan Ekonomi: Perspektif Teori dan


Empiris. Jurnal Pendidikan dan kebudayaan, 20(3), 390-405.

Sudibyo, L. (2011). “Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia


Pendidikan di Indonesia”. Jurnal WIDYATAMA Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo. Vol. 20, No.2: 175-185.

Suripto, Fatmasari R., dan Purwantiningsih. “Penggunan Teknologi Informasi


dan Komunikasi dan Dampaknya Dalam Dunia Pendidikan”. Makalah
16

disajikan dalam seminar Citizen Journalism dan Keterbukaan


Informasi Publik untuk Semua, Jakarta, 16 April 2014.

Tindangen, M., Engka, D. S., & Wauran, P. C. (2020). Peran Perempuan dalam
Meningkatkan Ekonomi Keluarga. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 20 (03).

Widiansyah, A. (2017). Peran ekonomi dalam pendidikan dan pendidikan dalam


pembangunan ekonomi. Cakrawala: Jurnal Humaniora Bina Sarana
Informatika, 17(2), 207-215.

Anda mungkin juga menyukai