(PERBANKAN BERKELANJUTAN)
DISUSUN OLEH :
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bersama. Oleh sebab itu, apabila terdapat kekurangan kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan....................................................................................................................... 5
1.3.1 Maksud .................................................................................................................................. 5
1.3.2 Tujuan ................................................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN TEORI .......................................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Pembangunan Berkelanjutan ..................................................................................... 7
2.2 Gambaran Umum Perbankan Berkelanjutan ................................................................................ 8
2.3 Peran Perbankan dalam Pembangunan Berkelanjutan ................................................................ 8
2.4 Makna Praktis Delapan Prinsip Keuangan Berkelanjutan ........................................................... 10
2.5 Prioritas Implementasi Keuangan Berkelanjutan ....................................................................... 13
2.6 Laporan Keberlanjutan................................................................................................................ 14
2.7 Perbankan Berkelanjutan di Indonesia ....................................................................................... 16
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................ 19
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 21
3
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
populasi yang tumbuh tanpa melebihi batas alami ekosistem. Pembangunan ekonomi
meredistribusi dana investasi dan membiayai perusahaan, bank dapat berperan dalam
transisi mendesak menuju jalur pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Pengaruh
potensial mereka berasal dari kapasitas mereka untuk memilih perusahaan dan projek mana
yang akan didukung secara finansial, dan untuk menetapkan prasyarat Lingkungan, Sosial
dan Tata Kelola (Environment, Social and Governance atau ESG) untuk pinjaman,
Selama 15 tahun terakhir, semakin banyak bank di seluruh dunia yang telah
beberapa tahun terakhir, perbankan berkelanjutan telah menjadi arus utama, didorong oleh
inisiatif sektor keuangan seperti Equator Principles (EP) dan dengan kesepakatan dan
standar yang lebih umum seperti Kesepakatan Paris dan Prinsip-prinsip Panduan mengenai
Bisnis dan Hak Asasi Manusia yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bank-
4
menerapkan manajemen risiko, penapisan dan praktik keuangan mutakhir. Sebagai pemain
berkelanjutan yang merupakan kebutuhan krusial di Indonesia saat ini. Buklet ini bertujuan
dipetik dari dan menyajikan praktik-praktik yang telah diterima di bidang perbankan
mereka, dan menjadi pemimpin dalam transisi yang sangat diperlukan oleh masyarakat
dari Amsterdam, 30 Agustus 2017 Jan Willem van Gelder direktur Profundo B.V.).
1.3.1 Maksud
5
2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah yang
bersangkutan.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi atas identifikasi masalah yang
6
BAB II
Konsep pembangunan berkelanjutan sudah dituangkan dalam Kepres No,13 tahun 1989 tentang
rencana pembangunan lima tahun (repelita) dan TAP MPR No.II/MPR/1993 tentang Garis Besar
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang.
lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestarian lingkungan yang tidak dijaga,
akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilang. Pembangunan
berkelanjutan mengandung arti sudah tercapainya keadilan sosial dari generasi ke generasi. Dilihat
terus menerus dan konsisten dengan menjaga kualitas hidup (well being)masyarakat dengan tidak
merusak lingkungan dan mempertimbangkan cadangan sumber daya yang ada untuk kebutuhan
masa depan. Dengan demikian, dalam upaya untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan
diperlukan adanya paradigma baru dalam perencanaan pembangunan kota dan wilayah yang
7
berorientasi market driven (ekonomi), dimensi sosial, lingkungan dan budaya sebagai prinsip
Misi utama Sustainable Finance seperti halnya Green Banking ketika pertama kali dicetuskan
adalah mengubah paradigma dalam pembangunan nasional dari Greedy Economy (Ekonomi
Greedy Economy merupakan istilah dimana fokus ekonomi hanya terbatas pada pertumbuhan
ekonomi yang dinilai melalui pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), melakukan
eksploitasi kekayaan alam, dan aktivitas ekonomi yang bertumpu pada hutang. Sedangkan Green
Walaupun mungkin masih dirasakan bahwa ini adalah pilihan yang terbuka
bagi bank-bank swasta (atau perusahaan swasta pada umumnya) untuk mengikuti atau
tidak salah lagi adalah menuju kewajiban untuk menjawab tantangan keberlanjutan ini.
Bagian ini berfokus pada peran bank komersial dan investasi dalam pembangunan
berkelanjutan. Ini mengkaji tren terbaru dalam perbankan dan pembangunan berkelanjutan,
praktik perbankan inovatif, dan peristiwa yang telah membentuk peran sektor perbankan dalam
pembangunan berkelanjutan.
8
Integrasi keberlanjutan ke dalam sektor perbankan telah mengambil dua arah utama:
Mengejar tanggung jawab lingkungan dan sosial dalam operasi bank melalui inisiatif
lingkungan (seperti program daur ulang atau peningkatan efisiensi energi) dan inisiatif
yang bertanggung jawab secara sosial (seperti dukungan untuk acara budaya, peningkatan
lingkungan dan sosial ke dalam desain produk, kebijakan misi, dan strategi. Contohnya
termasuk integrasi kriteria lingkungan ke dalam strategi pinjaman dan investasi, dan
pengembangan produk baru yang memberi bisnis lingkungan akses yang lebih mudah ke
modal.
Kategori kedua memiliki potensi untuk mempengaruhi bisnis dalam skala yang lebih
besar. Dengan mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis bank dan proses
pengambilan keputusan, lembaga dapat mendukung proyek yang bertanggung jawab secara
berkelanjutan, industri ini terlambat memulai mengakui keberlanjutan sebagai item dalam
agendanya. Namun, pada 1990-an, ia mulai memainkan peran yang lebih aktif dalam
lingkungan yang buruk di pihak klien mereka merupakan ancaman bagi kesuksesan bisnis
mereka.
9
Saling ketergantungan antara profitabilitas bank dan catatan lingkungan kliennya telah
memengaruhi strategi bisnis bank dan klien korporat mereka. Ini terjadi dalam beberapa
cara. Khususnya:
manajemen risiko, para bankir mulai melihat lebih dekat pada kinerja lingkungan klien
dari pelanggan mereka, dan untuk melindungi diri dari potensi kerugian.
keberlanjutan tambahan di sektor swasta. Perusahaan diberi satu alasan lagi untuk
Keuangan Berkelanjutan ke dalam visi, misi, rencana strategis, dan program kerja.
Implikasinya, bank tidak lagi menjalankan strategi dan operasi bisnis dengan cara business as
usual (BAU) tetapi dijalankan sebagai bagian dari implementasi Keuangan Berkelanjutan.
Dengan demikian, diperlukan interpretasi makna praktis dari 8 (delapan) prinsip Keuangan
prinsip tersebut. Makna praktis prinsip-prinsip Keuangan Berkelanjutan yang tertuang dalam
10
1. Prinsip Investasi Bertanggung Jawab Investasi bertanggung jawab (responsible
ekonomi, sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola dalam keputusan investasi.
Dengan demikian bank dapat mengelola risiko secara lebih baik dan
penegakan tata kelola sebagai tujuan akhir. Penerapan prinsip ini dilakukan secara
masing bank. Ukuran praktisnya adalah alokasi aset dan kewajiban bank yang
kelola.
2. Prinsip Strategi dan Praktik Bisnis Berkelanjutan Dalam menerapkan prinsip ini,
setiap bank harus menetapkan dan menerapkan strategi dan praktik bisnis
tujuan jangka panjang dan penetapan strategi jangka pendek yang merupakan
bagian dari upaya pencapaian tujuan jangka panjang. Strategi dan praktik bisnis
prosedur operasional, program kerja sampai pada penetapan faktor risiko dalam
3. Prinsip Pengelolaan Risiko Sosial dan Lingkungan Hidup Setiap bank harus
11
termasuk identifikasi, pengukuran, mitigasi, pengawasan, dan pemantauan. Risiko
sosial dan lingkungan hidup dalam aktivitas bank mencakup dampak sosial dan
lingkungan hidup yang bersifat negatif dari proyek atau kegiatan yang dibiayai.
4. Prinsip Tata Kelola Penegakan tata kelola bagi bank diterapkan melalui
manajemen dan operasi bisnis yang mencakup, antara lain transparansi, akuntabel,
menyediakan laporan yang informatif mencakup strategi, tata kelola, kinerja dan
dan dapat dijangkau oleh seluruh pemangku kepentingan. Pelaporan yang wajib
disusun oleh bank adalah RAKB dan Laporan Keberlanjutan. Penjelasan tentang
dua laporan tersebut dipaparkan di bagian VI dan VII dari Pedoman ini.
6. Prinsip Inklusif Setiap bank harus berupaya untuk menjamin ketersediaan dan
keterjangkauan produk dan/atau jasa sehingga dapat diakses oleh seluruh lapisan
masyarakat termasuk yang belum memiliki akses terhadap produk dan/atau jasa
kebijakan pemerintah.
Menengah dan Jangka Panjang (RPJMN dan RPJP). Hal ini dilakukan untuk
12
mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk penanganan
perubahan iklim.
Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) POJK Keuangan Berkelanjutan, terdapat 3 (tiga) prioritas
portofolio pembiayaan, investasi atau penempatan pada instrumen keuangan atau proyek
operasional (standard operating procedure) LJK yang sesuai dengan prinsip penerapan
Keuangan Berkelanjutan.
ketiga prioritas tersebut. Hal ini dapat mengarahkan bank untuk mencapai sasaran Keuangan
kemampuan manajemen risiko khususnya aspek sosial dan lingkungan hidup. Rencana
pelaksanaan ketiga prioritas tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kondisi
keuangan, struktur, dan kompleksitas masing-masing bank dan harus dituangkan dalam RAKB
13
jangka panjang dan jangka pendek. Selanjutnya, implementasi dari RAKB tersebut harus
Keberlanjutan. Laporan Keberlanjutan adalah laporan yang diumumkan kepada masyarakat yang
memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan hidup suatu bank dalam menjalankan
bisnis berkelanjutan. Laporan Keberlanjutan menjadi alat organisasi untuk menetapkan tujuan,
memonitor kinerja, melakukan evaluasi, dan mengelola perubahan dalam rangka membuat
operasional bank lebih berkelanjutan dan efisien, terutama dengan adanya dinamika perubahan
ekonomi, sosial dan lingkungan hidup yang semakin cepat. Laporan Keberlanjutan mengukur,
menyatakan, dan menjadi aspek akuntabilitas bagi kinerja organisasional terkait aspek ekonomi,
sosial dan lingkungan hidup. Laporan Keberlanjutan memuat komitmen organisasi dalam
mendukung TPB/SDGs1 secara nyata. Oleh karena itu, laporan keberlanjutan perlu menunjukkan
pergerakan kemajuan atas peningkatan transparansi dan aktivitas bisnis yang dilakukan secara
etis dan akuntabel, serta memberikan gambaran risiko, tantangan dan strategi untuk
mengatasinya.
strategis untuk posisi dan aktivitas organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup yang disampaikan sesuai dengan skala prioritas bank.
Laporan Keberlanjutan juga menjadi salah satu alat ukur bagi pemangku kepentingan eksternal
lainnya untuk melakukan uji banding (benchmark) serta menjadi sarana bank untuk mendapatkan
umpan balik dari pemangku kepentingan. Dalam Laporan Keberlanjutan, bank harus
menyampaikan informasi dampak dari kegiatan operasional, baik positif maupun negatif sesuai
14
dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. Yang dimaksud dengan dampak dari kegiatan
operasional yang positif maupun negatif dikaitkan dengan pencapaian atau implementasi dari
delapan prinsip Keuangan Berkelanjutan. Beberapa hal informasi yang terdapat dalam laporan
tahunan dapat digunakan dalam laporan keberlanjutan, antara lain informasi mengenai aspek
ekonomi, keuangan, visi dan misi, serta tata kelola. Kesadaran akan kebutuhan memberikan
informasi kepada pemangku kepentingan secara komprehensif akan berdampak positif pada
lain:
reputasi organisasi;
mendapatkan umpan balik untuk inovasi produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan;
menurunkan risiko.
15
Semua manfaat tersebut dinikmati bank dalam jangka panjang dan akan memperkuat
posisi bersaing bank, baik dalam skala regional, nasional, maupun lokal.
berkelanjutan Indonesia. Delapan bank ini adalah Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Bank Artha
Delapan bank ini tercatat sebagai penggerak pertama dalam bidang sustainable banking. Bank
yang inklusif pada sektor jasa keuangan. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari proyek
pertama yaitu first step to sustainable bank yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
lalu.
Langkah rintisan di bidang sustainable finance ini didukung oleh WWF Indonesia. Sebanyak
delapan bank ini memperoleh bimbingan terkait manajemen risiko berbasis lingkungan hidup.
Hasil nyata dari inisiatif keuangan berkelanjutan ini adalah lahirnya kebijakan dan standard
operating prosedur di masing-masing bank. Selain itu bank juga memperbaiki kualitas
Inisiatif keuangan berkelanjutan ini didasarkan pada peraturan OJK POJK No 51 dan No. 60
Bob Tyasika Ananta, Direktur Manajemen Risiko BNI mengatakan implementasi aturan POJK
16
"Prinsipnya adalah bagaimana industri keuangan berkotribusi konkret dan riil terhadap
lingkungan dan sustainable finance," kata Bob dalam konferensi pers, peluncuran insiatif
Sebagai gambaran saja, berdasarakan hasil riset UNEP dan DBS pada November 2017 tercatat
peluang investasi hijau di Asean masih cukup tinggi yaitu US$ 2,3-US$ 3 triliun dengan potensi
https://keuangan.kontan.co.id/news/delapan-bank-bentuk-inisiatif-keuangan-berkelanjutan-
indonesia
Ketua Dewan Komisioner OJK MUliaman D. Hadad mengatakan, OJK telah mengambil
beberapa inisiatif untuk mendorong keuangan berkelanjutan. Salah satunya adalah uji coba
Indonesia First Movers on Sustainable Banking, yang dinilai telah cukup sukses.
“Pilot project tersebut melibatkan delapan bank terbesar, kami senang untuk mengatakan bahwa
sejauh ini, uji coba tersebut telah sangat sukses,” kata Muliaman dalam sambutannya pada
acara High-Level Policy Dialogue for Advancing Islamic Finance and Impact Invesment, dalam
rangkaian 41st IDB Group Annual Meeting di Jakarta, Senin, 16 Mei 2016.
hal, seperti Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 1.466 pulau.
17
Sebagai Negara kepulauan, Indonesia sangat rentan dengan dampak perubahan iklim. Selain itu,
Indonesia merupakan Negara dengan hutan tropis terluas setelah Brasil dan Kongo, dengan
demikian Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia. Selanjutnya, Indonesia merupakan
anggota G20 yang telah membuat komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2020.
Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk mengurangi emisi gas pada Pittsburgh
Summit secara independen sebesar 26% dan 41% dengan bantuan Internasional.
Dengan berbagai alasan tersebut, menurutnya OJK telah mengambil beberapa inisiatif untuk
tersebut adalah untuk mendorong seluruh lembaga keuangan yang diawasi OJK untuk
Beberapa inisiatif yang telah dimuat dalam roadmap tersebut Antara lain soal green banking,
peningkatan pembiayaan untuk sector ramah lingkungan, menciptakan green index, penerbitan
sukuk dan obligasi hijau, desain produk asuransi ramah lingkungan, dan pengembangan index
http://infobanknews.com/ojk-nilai-uji-coba-bank-berkelanjutan-sukses/
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
peningkatan portofolio pembiayaan, investasi atau penempatan pada instrumen keuangan atau proyek
yang sejalan dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan. Penerapan tersebut harus sesuai dengan
kriteria dan kategori produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan yang dijelaskan pada bagian V
pedoman ini. Apabila bank telah memiliki produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan, maka produk
dan/atau jasa keuangan tersebut diharapkan menjadi produk/jasa unggulan bank di tingkat
regional/nasional/lokal.
B. Pengembangan Kapasitas Intern Bank Dalam pengembangan intern bank, hal utama yang
dilakukan adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memahami dan mampu menerapkan
prinsip-prinsip Keuangan Berkelanjutan. Pengembangan SDM juga diarahkan untuk mendorong adanya
inovasi/pengembangan berbagai produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan sebagai bagian dari
upaya peningkatan layanan bank terhadap nasabah atas produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan.
19
Jika bank telah memiliki produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan, bank harus meningkatkan
kapasitas pegawai agar lebih memahami karakteristik dan keunggulan produk dan/atau jasa dimaksud.
Program ini antara lain untuk pegawai yang bekerja di unit manajemen risiko, pengembangan bisnis, dan
pelayanan konsumen.
Berkelanjutan dilakukan antara lain terhadap visi, misi, rencana strategis, struktur organisasi, serta tugas
pokok dan fungsi mengenai implementasi Keuangan Berkelanjutan. Proses penyesuaian dilakukan sesuai
dengan prioritas bank. Penyesuaian struktur organisasi dapat dilakukan dengan menambah tupoksi
Keuangan Berkelanjutan pada unit yang sudah ada atau menambah unit khusus yang menjalankan
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/berita-dan-kegiatan/publikasi/Documents/Pages/Pedoman-
Teknis-Penerapan-Keuangan-Berkelanjutan-bagi-Sektor-
Perbankan/Pedoman%20Teknis%20Bagi%20Bank%20terkait%20Implementais%20POJK%20Nomor%205
1%202017.pdf
http://infobanknews.com/ojk-nilai-uji-coba-bank-berkelanjutan-sukses/
https://keuangan.kontan.co.id/news/delapan-bank-bentuk-inisiatif-keuangan-berkelanjutan-indonesia
https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-ciri-ciri-pembangunan.html
21