Anda di halaman 1dari 18

How Social Media

Influences Purchase
Decisions

Implementasi Industri Hijau


Pusat Industri Hijau
Badan Standardisasi & Kebijakan Jasa Industri

11 Mei 2023
Sustainable Manufacturing
Green Industry
Benefit Perusahaan
Sustainable Manufacturing
(UU 03/2014 Perindustrian)  Menurunkan biaya
produksi
 Meningkatkan profit
 Meningkatkan reputasi
perusahaan
 Memenuhi kebutuhan
• Penyediaan Bahan baku & penolong dan keinginan konsumen
• Penggunaan sumberdaya alam dan pasar.
• Teknologi proses produksi  Menjaga peluang daya
• Produk dan/atau kemasan saing.
• Pengelolaan limbah  Menciptakan kondisi
• Pengendalian emisi GRK yang aman bagi
• Kebijakan dan organisasi perusahaan karyawan
• Ketenagakerjaan
• Corporate Social Responsibility
Industri Berwawasan Lingkungan

Pemanfaatan Teknologi Baru Optimasi Penggunaan Sumber


Pemanfaatan teknologi baru dapat Daya
meningkatkan efisiensi energi Pemanfaatan bahan baku yang
maupun proses produksi. lebih efisien sehingga limbah yang
dihasilkan dapat diminimalisasi.
Akan lebih baik jika dapat
dimanfaatkan kembali
Desain Produk
Memiiki konsep produk yang
Pemanfaatan Energi Baru dan
ramah lingkungan sejak mendesain
Terbarukan
produk sehingga produk dapat
digunakan atau dimanfaatkan Pemanfaatan EBT dapat mengurangi
kembali Simbiosis Industri emisi yang ditimbulkan
Kerja sama antar industri melalui
pemanfaatan limbah menjadi
bahan baku serta pertukaran
produk samping
Kebijakan Global Dalam Penerapan Industri Hijau
Carbon Border Protokol Montreal Konvensi Basel, Rotterdam dan Stockholm
Adjustment Mechanism Penghapusan Bahan Perusak Ozon
1. Pembatasan dan pelarangan penggunaan, produksi atau impor bahan kimia
1. Upaya pengurangan emisi Pengaturan pengurangan konsumsi 2. Beberapa bahan kimia dan beberapa jenis bahan kimia yang bersifat
karbon dengan Hydrochlorofluorocarbon (HCFC) persisten organic pollutants, saat ini sedang dilakukan pembahasan.
penambahan tariff atau sejak tahun 2015 dan dihapuskan
pajak bea masuk barang secara total pada 2023
impor ke UE Konvensi Minamata – Pengurangan Merkuri Bidang Manufaktur
2. Diberlakukan pada tahun
2026 terhadap lima Amandemen Kigali 1. Pengurangan penggunaan merkuri secara bertahap pada manufaktur lampu
produk utama yaitu Amandemen Protokol Montreal dan baterai.
aluminium, besi baja, Ke-5 2. Upaya pengendalian emisi merkuri pada beberapa sektor industri yaitu
semen, pupuk dan energi industri semen, industri logam non ferrous, industri yang menggunakan
1. Potensi pemanasan global boiler.
listrik
yang tinggi pada
Hidrofluorocarbon (HFC)
Carbon Pricing (alternatif pengganti BPO) Indo Pacific Economic Framework
2. Pengurangan konsumsi HFC
1. Carbon Trade secara bertahap hingga tahun 1. Kerjasama penguatan investasi dan perdagangan non-FTA yang digagas oleh
2. Clean Development 2045 US dengan beberapa negara Asia seperti Fiji, India, Jepang, Korea, Malaysia,
Mechanism Filipina, Thailan, Vietnam, Brunei Darussalam.
3. Joint Credit Mechanism 2. Mencakup 4 Pilar yaitu Trade, Supply Chain, Clean Economy dan Fair
Economy
Arah Kebijakan Industri Hijau
Daya Saing Industri Nasional

Peningkatan efisiensi Penurunan emisi GRK dan Penerapan Peningkatan


Produk Hijau dan Bahan pemanfaatan energi Akomodasi Standar
sumber daya (Bahan Pengendalian Limbah B3 ekonomi pekerjaan hijau
Baku Ramah bersih (EBT) Keberlanjutan
Baku, Air, Energi, dan sirkular (Green Jobs)
Lingkungan
bahan kimia)

Inisiatif Kunci Industri Hijau

1 3 5
Penyusunan Rencana Tranformasi Industri Existing Pengembangan IKM Hijau
Induk Industri Hijau menuju Industri Hijau dan Jasa Industri Hijau

2 4 6
Pengembangan Ekosistem Standardisasi dan
Produk Hijau Fasilitasi Fiskal dan Non
Penghargaan Industri Hijau
Fiskal
Standard & Penghargaan Industri Hijau
Persyaratan Standard Industri Hijau

• Bahan baku & penolong • Kebijakan & organisasi


• Energi • Perencanaan strategi

Persyaratan Manajemen
• Air • Pelaksanaan dan
• Proses produksi pemantauan
Persyaratan Teknis

• Produk dan/atau • Tinjauan manajemen


kemasan • Corporate social
• Pengelolaan limbah responsibility
• Pengendalian emisi GRK • Ketenagakerjaan
Sertifikasi Industri Hijau

34 Standard Industri Hijau 15 LSIH

71 Industri Tersertifikasi
111 Pengajuan Sertifikasi
- 108 Fasilitasi Bantuan Sertifikasi Industri Hijau
- 3 Pembiayaan Mandiri

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 39 Tahun 2018 tentang Tata Cara Sertifikasi Industri Hijau
1. PENDAFTARAN 3. PENUNJUKAN AUDITOR IH 5. AUDIT KESESUAIAN 7. PENERBITAN SERTIFIKAT

2. PEMERIKSAAN DOKUMEN 4. AUDIT KECUKUPAN 6. EVALUASI Berhak Menggunakan


Logo Industri Hijau
Tahapan Pelaksanaan Penghargaan Industri Hijau
Pendaftaran Penghargaan Industri Hijau
Pada tahun 2022 semua proses pendaftaran, penilaian dan sanggahan dilakukan melalui SIINas https://siinas.kemenperin.go.id/

Akun SIINAS Data Perusahaan Laporan Industri Pendaftaran


Penghargaan IH

• Memiliki Akun • Alamat kantor • Telah • Data umum


SIINAS • Alamat pabrik menyampaikan • Berkas
• Kapasitas laporan persyaratan
produksi industri • Folder data
• Perizanan (NIB, • Nilai investasi dukung
IUI, Izin tanpa tanah &
Lingkungan) bangunan
• Jumlah tenaga
kerja
Penilaian Penghargaan Industri Hijau
Kriteria Aspek Penilaian Penghargaan Industri Hijau
Klasifikasi Penghargaan Industri hijau
Capaian & Potensi Penerapan Industri Hijau
Upaya Hijau Perusahaan Industri

Bahan Baku Proses Produksi

Sumber material input. Heat recovery, water reuse, meminimalkan loss,


Penyimpanan material input. modifikasi mesin dan peralatan, penggunaan
Substitusi material input untuk berulang kantong/wadah penampung,
menyesuaikan dengan standar, efisiensi penggantian katalis, mengurangi konsumsi
proses, ketersediaan bahan baku lokal, harga batubara, pemanfaatan gas buang, daur ulang
lebih terjangkau, mengurangi limbah. reject product.

Kemasan Limbah

Penggunaan bahan baku daur ulang. Pengurangan volume, pemanfaatan limbah


Penggunaan kemasan yang lebih kecil/tipis. organik untuk kompos dan pakan ternak,
Penggantian bahan kemasan. pemanfaatan sludge, pemanfaatan limbah
sebagai bahan bakar, dan recycle air buangan
IPAL untuk sanitasi & land application.
Potensi Implementasi Industri Hijau
 jumlah industri
 variasi skala dan jenis industri
 potensi sumberdaya alam
 potensi sumberdaya manusia & budaya
 volume dan jenis sampah/limbah

 efisiensi bahan baku


 efisiensi air dan energi
 pemenuhan baku mutu lingkungan  sosialisasi industri hijau
 penurunan emisi GRK  pelatihan dan bimbingan teknis
 pemanfaatan sampah/limbah sebagai  bantuan teknologi mesin/peralatan
bahan baku daur ulang dan bahan bakar  penyediaan sarana pengolahan limbah
 reward & pusnishment
 dukungan perbankan
Peluang dan Tantangan

Peningkatan kesadaran Perizinan dan administrasi Rencana kerja,


dan kompetensi SDM (NIB, IUI, Persetujuan/Izin pencatatan, evaluasi.
industri dalam penerapan Lingkungan, NPWP, bukti
industri hijau. pembayaran pajak).

Pengembangan teknologi Sarana dan teknologi Peningkatan minat dan


proses produksi yang lebih pengelolaan limbah. kesadaran masyarakat
efisien dan ramah untuk membeli produk
lingkungan. dari industri hijau.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai