Anda di halaman 1dari 53

Audit Sertifikasi Industri Hijau untuk

Industri TPT
Oleh:
Doni Sugiyana
BALAI BESAR TEKSTIL
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Disampaikan pada:
KEGIATAN DISEMINASI PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI
Hotel Sukajadi Bandung, 27-28 Juni 2019
OUTLINE
Industri Hijau

Sertifikasi Industri Hijau

Standar Industri Hijau

Audit Sertifikasi Industri Hijau


DASAR HUKUM INDUSTRI HIJAU
Undang-Undang No 3 tahun
2014 tentang Perindustrian

Pasal 3 huruf c

Perindustrian diselenggarakan dengan tujuan


mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya saing,
dan maju, serta Industri Hijau
DEFINISI INDUSTRI HIJAU
Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan
upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya secara berkelanjutan sehingga mampu
menyelaraskan pembangunan industri dengan
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat
memberi manfaat bagi masyarakat

-UU No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian-


- Teknologi
rendah karbon
- Penerapan 4R
- SDM yang
kompeten

MENGAPA INDUSTRI HIJAU ? Efisiensi


Bahan Baku,
Energi, Air
Dengan menerapkan prinsip
- Minimisasi
industri hijau perusahaan Limbah
industri akan mampu - Rendahnya
Emisi CO2
meningkatkan daya saing
dan berkontribusi pada Biaya
Operasional
pembangunan berkelanjutan Menurun

Meningkatnya
Daya Saing
KARAKTERISTIK INDUSTRI HIJAU
PROSES PRODUKSI
DAMPAK
Penggunaan bahan baku dan
bahan penolong yang efisien
Tingkat reject rendah
Penggunaan air yang efisien
Timbulan limbah lebih sedikit
Penggunaan energi yang efisien
Pengelolaan limbah lebih
Proses produksi yang efektif mudah dan rendah biaya
Kemasan yang aman dan ekonomis Emisi gas rumah kaca rendah
Recycle air dan energi alternatif Image sebagai industri hijau
Manajemen SDM yang kompeten
A. Standar Industri Hijau
B. Sertifikasi Industri Hijau
Standar Industri Hijau
Berdasarkan UU No 3/2014, Pasal 77 dan Pasal 79
• Menteri menyusun dan menetapkan Standar Industri Hijau (SIH)
• Standar Industri Hijau memuat ketentuan paling sedikit mengenai
bahan baku, bahan penolong, energi, proses produksi, produk,
manajemen pengusahaan, dan pengelolaan limbah
Sertifikasi Industri Hijau
Berdasarkan Pasal 37-38 Peraturan Pemerintah nomor 29 Tahun
2018 tentang Pemberdayaan Industri
• Perusahaan Industri yang telah memenuhi standar Industri Hijau
diberikan Sertifikat Industri Hijau.
• Sertifikasi Industri Hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
huruf b dilakukan melalui suatu rangkaian proses pemeriksaan dan
pengujian oleh lembaga sertifikasi Industri Hijau yang terakreditasi
dan ditunjuk oleh Menteri.
OUTLINE
Industri Hijau

Sertifikasi Industri Hijau

Standar Industri Hijau

Audit Sertifikasi Industri Hijau


DEFINISI SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU

Sertifikasi Industri Hijau adalah rangkaian kegiatan penerbitan


sertifikat terhadap Perusahaan Industri dalam pemenuhan Standar
Industri Hijau

Acuan Pelaksana
mengacu
8 SIH 14 LSIH
Permenperin No. 39/2018
menugaskan tentang Tata Cara Sertifikasi
Industri Hijau

46 Auditor
DASAR HUKUM SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU

Pasal 78 huruf b
UU No. 3 Tahun 2014 Penguatan Kapasitas Kelembagaan
tentang Perindustrian sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 huruf b
melalui sertifikasi

Pasal 38 ayat 1
DASAR Peraturan Pemerintah
No. 29 Tahun 2018 tentang
Sertifikasi Industri Hijau dilakukan
melalui suatu rangkaian proses pemeriksaan
HUKUM Pemberdayaan Industri dan pengujian oleh LSIH yang terakreditasi dan
ditunjuk oleh Menteri

Permenperin No. 39 Tahun


Pedoman pelaksanaan proses Sertifikasi
2018 tentang Tata Cara
Sertifikasi Industri Hijau Industri Hijau
POKOK – POKOK BAHASAN DALAM
PERMENPERIN 39/2018

Permenperin no 39 Tahun 2018 tentang


Tata Cara Sertifikasi Industri Hijau

SERTIFIKASI PELAPORAN,
PENGGUNAAN LEMBAGA SERTIFIKASI
INDUSTRI PEMBINAAN DAN SANKSI
LOGO INDUSTRI HIJAU (LSIH)
HIJAU PENGAWASAN
SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU

Permenperin No. 39 Tahun 2018 tentang Tata


Cara Sertifikasi Industri Hijau
14 LSIH telah
ditunjuk
SERTIFIKAT
melalui
Kepmenperin
no 41/2017 4 tahun
Perusahaan Permohonan LSIH menunjuk
Perusahaan Berhak
Industri Sertifikasi Auditor
Industri yang menggunakan
menerapkan kepada Industri Hijau
memenuhi SIH Logo Industri
Industri Hijau Lembaga untuk
diberikan Hijau dan
dengan acuan Sertifikasi melakukan
Sertifikat Dikategorikan
Standar Industri Industri Hijau proses
Industri Hijau Perusahaan
Hijau (SIH) (LSIH) Sertifikasi
Hijau
SKEMA SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU
PERMENPERIN NOMOR 39 TAHUN 2018
Pendaftaran
TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU
ke Lembaga Sertifikasi
Industri Hijau (LSIH) Audit Kesesuaian Penerbitan Sertifikat
melalui audit lapangan Berlaku 4 tahun

memenuhi
Audit kecukupan Evaluasi Dapat menggunakan logo
industri hijau

*Seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan Sertifikat Industri Hijau dibebankan pada Perusahaan Industri
PERSYARATAN PENDAFTARAN
SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU
PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN MELAMPIRKAN PERSYARATAN :
1. Salinan Izin Usaha Industri atau Tanda Daftar Industri;
2. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan;
3. Salinan Izin Dokumen Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan;
4. Daftar isian profil perusahaan;
5. Deskripsi dan diagram alir proses produksi;
6. Neraca massa;
7. Neraca energi; Permenperin
No. 39 Tahun 2018
8. Neraca air;
9. Dokumen sarana pengelolaan limbah dan hasil pengujiannya;
10.Salinan dokumen standar operasional prosedur;
11.Salinan kebijakan dan struktur organisasi Industri Hijau;
12.Salinan perencanaan strategis, pelaksanaan, dan pemantauan penerapan Industri Hijau; dan
13.Salinan laporan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sertifikasi Awal Audit Surveilan Re-sertifikasi

Proses pemohonan
Sertifikasi Industri Hijau.
Audit surveilan dilakukan 1 (satu)
kali dalam setahun.
Re-sertifikasi diajukan sebelum
Sertifikat Industri Hijau berakhir.
SKEMA SERTIFIKASI
INDUSTRI HIJAU
Skema Sertifikasi Awal

Perusahaan Industri LSIH Kementerian Perindustrian

Permohonan Penerimaan berkas


Sertifikasi Industri Hijau permohonan

Penugasan
Tim Auditor

KRITERIA PENETAPAN HARI AUDIT


Audit
Tindak lanjut perbaikan Tidak Kecukupan 5 hari kerja
Dokumen Durasi maksimal audit di lokasi
Klasifikasi Usaha (orang hari)
Ya
Industri*
Menerima
Rencana Audit
Pembuatan
Rencana Audit
Sertifikasi Surveilans

Audit Kesesuaian 30 hari kerja Kecil 2 1

Menengah 4 2
Laporan Hasil Audit

Besar 6 4
Tidak Evaluasi
10 hari kerja

Ya

Penerbitan Laporan Hasil


Menerima Sertifikat
Sertifikat Pelaksanaan Sertifikasi
Industri Hijau
Industri Hijau Industri Hijau

Penolakan 5 hari kerja


Penerbitan
Sertifikat
Industri Hijau
Menerima Surat
Penolakan Sertifikat
Industri Hijau
SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU

Keterangan Pengisian Sertifikat Industri Hijau:


1. Logo Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
2. Nama LSIH
3. Nomor Sertifikat;
4. Nama Perusahaan Industri;
5. Alamat Perusahaan Indusri;
6. Nomor Standar Industri Hijau (SIH);
7. Komoditi Industri yang tersertifikasi;
8. Nama ketua LSIH;
9. Tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya
sertifikat;
10. Tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya
sertifikat.
Masa Berlaku Sertifikat Industri Hijau : 4 (empat) tahun
SKEMA AUDIT SURVEILANS
Skema Audit Survailen

Perusahaan Industri LSIH Kementerian Perindustrian


INDUSTRI HIJAU
Menerima Pemberitahuan Pemberitahuan
Audit Survailen Audit Survailen

Konfirmasi Pelaksanaan Penugasan Tim


Audit Auditor

Audit
Melengkapi 5 hari kerja
Tidak Kecukupan
kekurangan dokumen

KRITERIA PENETAPAN HARI AUDIT


Dokumen

Ya

Menerima
Rencana Audit
Pembuatan
Rencana Audit Durasi maksimal audit di lokasi
Klasifikasi Usaha (orang hari)
30 hari kerja Industri*
Audit Survailen
Sertifikasi Surveilans
Laporan Hasil Audit Kecil 2 1
Menengah 4 2
Tidak Evaluasi 10 hari kerja Besar 6 4
Ya

Pemberitahuan Ya
Hasil Kesesuaian Pemberitahuan
hasil Audit Survailen Audit Survailen Laporan Hasil Audit Survailen

Pencabutan Sertifikat 5 hari kerja


Industri Hijau

Menerima Surat
Pencabutan
Sertifikat Industri Hijau
PENGGUNAAN LOGO INDUSTRI HIJAU

Berdasarkan PERMENPERIN no 39/2018


Pasal 14

Perusahaan Industri Manufaktur yang memiliki Sertifikat IH dapat mencantumkan Logo IH 1.Kemasan produk dan label produk
2.KOP Surat
3.Kartu Nama
4.Media Promosi Perusahaan

jangka waktu penggunaan


logo
Selama Sertifikat Industri Hijau masih berlaku
APLIKASI LOGO INDUSTRI HIJAU

1. Kemasan produk dan label produk 3. Kartu Nama

4. Media Promosi
Perusahaan
2. Kop Surat
LEMBAGA SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU

KEPMENPERIN NO. 41 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU


1. LSIH Balai Besar Bahan dan Barang Teknik
2. LSIH Balai Besar Keramik
3. LSIH Balai Besar Tekstil
4. LSIH Balai Besar Logam dan Mesin
5. LSIH Balai Besar Pulp dan Kertas
6. LSIH Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
7. LSIH Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik
8. LSIH Balai Riset Standardisasi Industri Palembang
9. LSIH Balai Sertifikasi Industri
10.LSIH PT Sucofindo ICS
11.LSIH TuV Rheinland
12.LSIH PT Integrita Global Sertifikat
13.LSIH PT Mutuagung Lestari
14.LSIH PT TuV Nord
PERUSAHAAN INDUSTRI TERSERTIFIKASI
INDUSTRI HIJAU
2017 (5 perusahaan) 2018 (9 perusahaan)
JENIS INDUSTRI LSIH JENIS INDUSTRI LSIH

Semen Portland B4T Semen Portland (2


B4T
perusahaan)
• Pupuk
BSI
• Susu Bubuk Pupuk BSI
• Karet Remah
• Karet Remah Baristand
Baristand • Ribbed Smoked
• Ribbed Smoked Palembang
Palembang Sheet (RSS)
Sheet (RSS)
Ribbed Smoked Balai Kulit, Karet,
Sheet (RSS) dan Plastik
• Pupuk
• Susu Bubuk BBTPPI

Ubin Keramik BBK


1.Ketersediaan Sumber
PP 29 Tahun 2018
Daya Alam PEMBERDAYAAN INDUSTRI
2.Daya dukung
lingkungan hidup
2
1 Penerapan
Penerapan Standar Industri
Standar Industri Hijau Wajib
Hijau Sukarela

Memenuhi Tidak
Memenuhi

Peringatan Tertulis
Denda Administratif
Sanksi
Administratif Penutupan Sementara
Pembekuan IUI
Pencabutan IUI
PP 29 Tahun 2018
PEMBERDAYAAN INDUSTRI
Pasal 41 - 42 Pelatihan peningkatan pengetahuan
dan keterampilan SDM industri
Fiskal
Pemerintah Pelimpahan hak produksi atas
Pusat dan Pemda suatu teknologi yang lisensi patennya
dapat dipegang pemerintah pusat atau
memberikan pemda
fasilitas Non Fiskal
Pembinaan keamanan kegiatan
operasional industri

Penyediaan bantuan promosi hasil


produksi

Pasal 43

Pemerintah pusat dan Pemda memprioritaskan penggunaan produk yang memiliki Sertifikat Industri
Hijau
OUTLINE
Industri Hijau

Sertifikasi Industri Hijau

Standar Industri Hijau

Audit Sertifikasi Industri Hijau


Aspek dalam Standar Industri Hijau (SIH)
Persyaratan Persyaratan
Teknis Manajemen

Bahan Baku dan/atau Bahan


Kebijakan dan Organisasi
Penolong
Energi Perencanaan Strategis

Air Pelaksanaan dan Pemantauan

Proses Produksi Tinjauan Manajemen

Produk dan/atau Kemasan Corporate Social Responsibility

Pengelolaan Limbah Ketenagakerjaan

Emisi Gas Rumah Kaca


Standar Industri Hijau
Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi

1. Bahan 1.1. Sumber bahan baku


Baku 1.1.1. Alami Tersedia sertifikasi dari pihak Verifikasi sumber bahan baku dilaksanakan dengan
berwenang menunjukkan bukti/sertifikat asal bahan baku, sumber
dari dalam negeri dan/atau impor
1.1.2. Sintetik Tersedia sertifikasi dari pihak Verifikasi sumber bahan baku dilaksanakan dengan
berwenang menunjukkan bukti/sertifikat asal bahan baku, sumber
dari dalam negeri dan/atau impor
1.2 Spesifikasi bahan Spesifikasi bahan baku diketahui Verifikasi bukti SDS dan/atau hasil uji dari laboratorium
baku
1.3. Penanganan Tersedia SOP dalam prosedur Verifikasi dokumen SOP bahan baku dan pelaksanaannya
bahan baku penanganan bahan baku yang di lapangan
dijalankan secara konsisten
1.4 Rasio produk Minimum 90 % Verifikasi data:
terhadap - penggunaan bahan baku dan bahan penolong pada
penggunaan bahan periode 1 (satu) tahun terakhir; dan
baku - produksi riil Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan
Penyempurnaan pada periode 1 (satu) tahun terakhir
Verifikasi Bahan Baku
DATA PENDUKUNG:
1. Data penggunaan bahan baku
2. Data produksi aktual
3. Efisiensi penggunaan material input terhadap produk:

RPB = P/B x 100%


Keterangan:
RPB : rasio produk terhadap bahan baku (%)
P : jumlah produk akhir yang dihasilkan periode 1 tahun (ton)
B : jumlah total pemakaian bahan baku periode 1 tahun (ton)
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
2. Bahan 2.1. Kandungan bahan Tidak terdeteksi - Verifikasi pernyataan tertulis produsen tentang jenis dan
Penolong warna berbahaya: sifat bahan dilengkapi dengan penyataan dari pemasok
Zat warna azo yang atau laporan hasil pengukuran dengan GC-MSD
tereduksi menghasilkan
senyawa amina grup
MAK IIIA1 dan MAK IIIA2
2.2. Kandungan bahan - Verifikasi pernyataan tertulis tentang kesesuaian terhadap
berbahaya: kriteria kandungan bahan berbahaya disediakan oleh
a. Formaldehida Tidak terdeteksi perusahaan industri.
- Verifikasi lembar data keselamatan bahan/SDS atau CoA
b. Logam terekstraksi Cd: Maksimum 0,1 terhadap bahan tambahan yang digunakan atau spesifikasi
Cd ppm bahan yang digunakan berdasarkan hasil uji dari
Ni Ni: Maksimum 1 laboratorium independen.
Cu ppm - Verifikasi hasil laporan terkait pengujian bahan berbahaya
Pb Cu: Maksimum 25 dilakukan oleh lembaga yang berwenang. Cara uji
ppm berdasarkan SNI 7334:2009 mengenai Cara Uji Kadar
Pb: Maksimum 0,2 Logam Terekstraksi atau Prosedur Standar Pengujian yang
ppm telah diakui secara internasional
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi


3. Energi 3.1. Konsumsi Maksimum 1.100 Verifikasi data:
energi listrik kWh/ton produk - penggunaan energi listrik pada periode 1 (satu)
spesifik tahun terakhir di dalam proses produksi tekstil
- produksi riil tekstil pencelupan, pencapan, dan
penyempurnaan pada periode 1 (satu) tahun
terakhir

3.2. Konsumsi Maksimum 3.500 Verifikasi data:


energi panas kWh/ton produk - penggunaan energi panas pada periode 1 (satu)
spesifik tahun terakhir di dalam proses produksi tekstil
- produksi riil tekstil pencelupan, pencapan, dan
penyempurnaan pada periode 1 (satu) tahun
terakhir
Verifikasi Konsumsi Energi Listrik Spesifik

Konsumsi energi listrik spesifik:

Keterangan:
KELS : konsumsi energi listrik spesifik (kWh/ton produk)
KL : jumlah konsumsi listrik dalam periode 1 tahun (kWh)
P : jumlah produk dalam periode 1 tahun (ton)
Verifikasi Konsumsi Energi Panas Spesifik
Data pendukung:
1. Data penggunaan energi panas dan energi listrik
2. Data produksi.
3. Konsumsi energi panas spesifik:

Keterangan:
KEpS : konsumsi energi panas spesifik (kWh/ton produk)
NHV : nilai kalor netto bahan bakar (kWh/ton bahan bakar)
BB : jumlah konsumsi bahan bakar dalam periode 1 tahun (ton)
P : jumlah produk dalam periode 1 tahun (ton)
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi


4. Air 4.1. Penggunaan air Maksimum Verifikasi data:
proses 120 m3/ton - penggunaan air pada periode 1 (satu) tahun
produk terakhir di dalam proses produksi tekstil
pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan
- produksi riil tekstil pencelupan, pencapan, dan
penyempurnaan pada periode 1 (satu) tahun
terakhir

4.2. Rasio daur Minimum 1 % Verifikasi data:


ulang air proses - penggunaan air pada periode 1 (satu) tahun
pencelupan, terakhir di dalam proses produksi tekstil
pencapan, dan pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan
penyempurnaan - penggunaan daur ulang air untuk utilitas pada
tekstil. periode 1 (satu) tahun terakhir.
Contoh Verifikasi Konsumsi Air

Rasio recycle air dihitung dengan rumus:

DA : rasio recycle air (%)


RA : jumlah air yang dikembalikan ke proses produksi (m3)
TA : jumlah air yang digunakan untuk proses produksi (m3)
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi


5. Proses 5.1. Kinerja Minimum 75% Verifikasi data:
Produksi peralatan yang - Waktu produksi yang direncanakan dan
dinyatakan dalam waktu produksi aktual pada periode 1
OEE (satu) tahun terakhir
- Produksi riil dan produksi yang sesuai
dengan standar pada periode 1 (satu)
tahun terakhir
- Ideal run rate kinerja peralatan
5.2. Tingkat Maksimum 5% Verifikasi data:
kegagalan - Produk defect dan scrap yang dihasilkan
produksi (reject pada periode 1 (satu) tahun terakhir
rate) per tahun - Produksi riil pada periode 1 (satu) tahun
terakhir
Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Availability Index (AI)
AI = Actual Production Time x 100%
Planned Production Time

Production Performance Index (PPI)


PPI = (Total Pieces / Operating Time) x 100%
Ideal Run Rate

Quality Performance Index (QPI)


QPI = Good Pieces / Total Pieces x 100%

OEE = AI x PPI x QPI

Reject rate :
Contoh Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Indikator Satuan Nilai Availability Index


= Actual Production Time / Planned Production Time x 100%
Operating time Jam/tahun 372.927
Production Performance Index
Loading time Jam/tahun 384.461 = (Total Pieces / Operating Time) / Ideal Run Rate x 100%

Total products Ton/tahun 1.983.972 Quality Performance Index


= Good Pieces / Total Pieces x 100%
Ideal run rate Ton/jam 5,6
Good products Ton/tahun 1.924.453
OEE = AI x PPI xQPI
Defect Products Ton/tahun 18.878
Reject rate :
AI 0.970
PPI 0.950
QI 0.970
Rr= (18.878/1.983.972) x 100% = 0,95%
OEE % 89.39
Sumber: hasil verlap IH 2015
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi


6 Produk 6.1 Standar mutu Mutu produk Verifikasi dokumen sertifikat yang
produk tekstil memenuhi standar mengacu Oeko-Tex atau dokumen
internasional Oeko-Tex SPPT-SNI atau revisinya yang masih
1000 atau SNI - berlaku
amandemen-2014
Kriteria Eco Label atau
revisinya

6.2 Kandungan PFOS Kandungan PFOS Verifikasi hasil uji dari laboratorium
diketahui terakreditasi atau lembaga
terakreditasi sesuai ISO/IEC 17025.
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi


7 Kemasan Kandungan Maksimum Verifikasi terhadap laporan perhitungan tertulis tentang
PVC/ PVDC 50% rasio penggunaan kemasan dengan kandungan
PVC/PVDC terhadap total kemasan yang disediakan oleh
perusahaan industri
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
8 Limbah 8.1. Sarana pengelolaan - Memiliki IPAL mandiri atau IPAL yang Verifikasi keberadaan IPAL, kondisi operasional IPAL
limbah cair dikelola oleh pihak ketiga yang (berfungsi atau tidak), dan dokumen IPLC yang masih
memiliki izin berlaku.
- Memiliki Izin Pembuangan Limbah Cair
(IPLC) yang dikeluarkan Pemerintahan
Pusat, Pemerintahan Provinsi,
Pemerintahan Kabupaten/ Kota
8.2. Pemenuhan Memenuhi baku mutu sesuai ketentuan Verifikasi laporan hasil uji dari laboratorium
parameter limbah peraturan perundang-undangan. terakreditasi ISO 17025 yang tercantum dalam
cair terhadap baku dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan
mutu lingkungan hidup pada periode 2 (dua) semester terakhir. Dalam
hal belum terdapat laboratorium yang terakreditasi,
dapat menggunakan laboratorium lain yang telah
mendapat penunjukan dari instansi yang berwenang.

8.3.Sarana Pengelolaan Memiliki sarana pengelolaan emisi gas Verifikasi keberadaan dan operasional (berfungsi atau
emisi gas buang dan buang dan udara sesuai dengan ketentuan tidak) sarana pengelolaan emisi gas buang dan udara.
udara peraturan perundang-undangan
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
8.4. Pemenuhan Memenuhi baku mutu sesuai Verifikasi laporan hasil uji dari laboratorium
parameter emisi gas ketentuan peraturan terakreditasi ISO 17025 yang tercantum dalam
buang, udara dan perundang-undangan dokumen pengelolaan dan pemantauan
gangguan terhadap lingkungan hidup pada periode 2 (dua) semester
baku mutu terakhir. Dalam hal belum terdapat laboratorium
lingkungan yang terakreditasi, dapat menggunakan
laboratorium lain yang telah mendapat
penunjukan dari instansi yang berwenang
8.5. Sarana Pengelolaan - Memiliki izin pengelolaan Verifikasi pelaksanaan pengelolaan limbah B3
limbah B3 limbah B3 dan diserahkan dan izin pengelolaannya yang sesuai dengan
pada pihak ketiga yang ketentuan peraturan perundang-undangan
memiliki izin.
- Memiliki TPS Limbah B3

8.6.Sarana pengelolaan Mengacu pada rencana Verifikasi pengelolaan limbah padat dan
limbah padat pengelolaan limbah padat ketentuan yang tertuang dalam dokumen
yang tertuang dalam lingkungan pada periode 2 (dua) semester
dokumen lingkungan yang terakhir
telah disetujui
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Teknis)

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi


9 Emisi Tingkat Emisi Tingkat emisi CO2 maksimum Verifikasi hasil perhitungan emisi CO2,
Gas CO2 spesifik 2,03 ton CO2/ton produk dan/atau laporan pengukuran atau
Rumah pemantauan emisi GRK yang
Kaca dibuktikan dengan data proses pada
periode 1 (satu) tahun terakhir dan
faktor emisi yang digunakan
Perumusan emisi GRK dengan menggunakan faktor emisi dalam
IPCC Guidelines 2006 adalah sebagai berikut:

Tingkat Emisi = Data Aktifitas (AD) x Faktor Emisi (EF)


FAKTOR EMISI BERDASARKAN FAKTOR EMISI DARI
SUMBER ENERGI KETENAGALISTRIKAN
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Manajemen)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
1. Kebijakan dan 1.1. Kebijakan Perusahaan Industri wajib memiliki kebijakan Verifikasi dokumen kebijakan penerapan prinsip
Organisasi Industri Hijau tertulis penerapan prinsip Industri Hijau Industri Hijau, paling sedikit memuat target
penghematan/ efisiensi penggunaan sumber daya:
bahan baku, energi, air; penurunan emisi CO2; dan
pengurangan limbah (B3 dan non B3) pada periode 1
(satu) tahun, yang ditetapkan oleh pimpinan puncak

1.2. Organisasi a. Keberadaan unit pelaksana penerapan Verifikasi dokumen struktur organisasi penerapan
Industri Hijau prinsip Industri Hijau dalam struktur prinsip Industri Hijau yang ditetapkan oleh pimpinan
organisasi Perusahaan Industri puncak

b. Program pelatihan/ peningkatan kapasitas


SDM tentang prinsip Industri Hijau Verifikasi sertifikat/bukti pelatihan/ peningkatan
kapasitas SDM tentang prinsip Industri Hijau

1.3. Sosialisasi Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan dan Verifikasi laporan kegiatan berikut dokumentasi atau
kebijakan dan organisasi penerapan prinsip Industri Hijau salinan media sosialisasi tentang kebijakan dan
organisasi di Perusahaan Industri organisasi penerapan prinsip Industri Hijau di
Industri Hijau Perusahaan Industri
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Manajemen)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
2. Perencanaan 2.1. Tujuan dan Perusahaan Industri menetapkan tujuan Verifikasi dokumen terkait penetapan tujuan dan
Strategis sasaran dan sasaran yang terukur dari kebijakan sasaran yang terukur dari penerapan prinsip
Industri Hijau penerapan prinsip Industri Hijau Industri Hijau di Perusahaan Industri

2.2. Perencanaan Perusahaan Industri memiliki Rencana Verifikasi kesesuaian dokumen Renstra dan
Strategis dan strategis (Renstra) dan program untuk program pada periode 1 (satu) tahun terakhir
Program mencapai tujuan dan sasaran yang terukur dengan tujuan dan sasaran yang telah
dari kebijakan penerapan prinsip Industri ditetapkan, paling sedikit mencakup:
Hijau - efisiensi penggunaan bahan baku;
- efisiensi penggunaan energi;
- efisiensi penggunaan air;
- pengurangan emisi GRK;
- pengurangan limbah (B3 dan Non B3);
- jadwal pelaksanaan, penanggung jawab
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Manajemen)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
3. Pelaksanaan dan 3.1. Pelaksanaan Program dilaksanakan dalam Verifikasi bukti pelaksanaan program:
Pemantauan program bentuk kegiatan yang sesuai - dokumentasi pelaksanaan program, paling sedikit
dengan jadwal dan dilaporkan mencakup:
secara berkala kepada • efisiensi penggunaan bahan baku;
manajemen • efisiensi penggunaan energi;
• efisiensi penggunaan air;
• pengurangan emisi GRK; dan
• pengurangan limbah (B3 dan Non B3)
- dokumentasi realisasi alokasi anggaran untuk
pelaksanaan program yang telah direncanakan; dan
- bukti persetujuan pelaksanaan program dari pimpinan
puncak.
3.2. Pemantauan Pemantauan program - Verifikasi laporan hasil pemantauan program dan bukti
program dilaksanakan secara berkala dan pendukung baik yang dilakukan secara internal maupun
hasilnya dilaporkan sebagai eksternal
bahan tinjauan manajemen - Laporan yang dilakukan secara internal, divalidasi oleh
puncak dan masukan dalam pimpinan puncak
melakukan perbaikan
berkelanjutan
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Manajemen)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
4. Tinjauan 4.1. Pelaksanaan tinjauan Perusahaan Industri Verifikasi laporan hasil pelaksanaan
Manajemen manajemen melakukan tinjauan tinjauan manajemen pada periode 1
manajemen secara berkala (satu) tahun terakhir

4.2. Konsistensi Perusahaan Perusahaan Industri - Verifikasi laporan sebelum dan


Industri terhadap menggunakan laporan hasil sesudah tindak lanjut Perusahaan
pemenuhan persyaratan pemantauan, atau hasil audit, Industri berupa pelaksanaan
teknis dan persyaratan atau hasil tinjauan perbaikan atau peningkatan kinerja
manajemen sesuai Standar manajemen sebagai Standar Industri Hijau pada periode
Industri Hijau yang berlaku pertimbangan dalam upaya 1 (satu) tahun terakhir
perbaikan dan peningkatan
kinerja prinsip Industri Hijau - Dokumen pelaksanaan tindak lanjut
secara konsisten dan ditetapkan oleh pimpinan puncak
berkelanjutan
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Manajemen)

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi


5. Tanggung Peran serta Mempunyai program CSR yang Verifikasi dokumentasi
Jawab Sosial Perusahaan Industri berkelanjutan. Contoh program dapat program CSR berkelanjutan
Perusahaan terhadap lingkungan berupa: dan laporan pelaksanaan
(Corporate sosial - kegiatan pendidikan; kegiatan.
Social - kesehatan;
Responsibility - lingkungan;
– CSR) - kemitraan;
- pengembang-an IKM lokal;
- pelatihan peningkatan kompetensi;
- bantuan pembangunan infrastruktur,
- dan lain-lain
SIH Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Penyempurnaan
(Persyaratan Manajemen)
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
6. Ketenagakerjaan Penyediaan Memenuhi dan sesuai ketentuan peraturan Verifikasi bukti fisik,
fasilitas perundang-undangan. Pemberian fasilitas pelaporan dan
ketenagakerjaan paling sedikit meliputi: pelaksanaannya.
1. Pelatihan tenaga kerja (UU No.13 Tahun
2003)
2. Pemeriksaan kesehatan (Permenaker No. 2
Tahun 1980)
3. Pemantauan lingkungan tempat kerja
(Permenaker No. 5 Tahun 2018)
4. Penyediaan alat P3K (Permenaker No.15
Tahun 2008)
5. Penyediaan alat pelindung diri (Permenaker
No. 8 Tahun 2010)
TERIMA KASIH
KONTAK: Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) BALAI BESAR TEKSTIL
ALAMAT
Jalan Jenderal Ahmad Yani No 390
Bandung

TELEPON
+62 22 7206214

E-MAIL
sertifikasi@bbt.kemenperin.go.id

WEBSITE
www.bbt.kemenperin.go.id

Anda mungkin juga menyukai