ETIH HARTATI
TEKNIK LINGKUNGAN
ITENAS BANDUNG
Bhn Baku
Produk
Proses 2
ZAT KIMIA ?
istilah
zat kimia adalah istilah teknis yang tepat
sebagai sinonim dari "bahan kimia“.
3
KLASIFIKASI BAHAN KIMIA:
Bahan kimia curah (bulk chemical)
diproduksi jumlah sangat besar, biasanya
dengan proses berkelanjutan, sangat
dioptimalkan dan harganya relatif rendah.
7
ZAT WARNA ALAM (NATURAL DYES)
8
3. Safflower (Crocus sativus)
- Asia Barat daya
- bunga
4. Kunyit
(Curcuma domestica)
- Asia Tenggara
- umbi/rimpang
9
5. Suji
(Dracaena angustifolia)
6. Kulit manggis
(Garcinia mangostana)
- semenanjung Malaya
- kulit
10
7. Angsana/sonokembang
di daerah hutan hujan tropika
8. Kesumba
(Bixa Orellana)
- Asal Amerika tropis.
- biji 11
9. Akar mengkudu
(Morinda citrifolia)
- Asia Tenggara
10. Secang
(Caesalpinia sappan)
- Asia Tenggara
- Rebusan kayu
12
KETERBATASAN PEWARNA ALAMI
Konsentrasi pigmen warna rendah, sehingga
diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk
menghasilkan warna yang kuat atau warna yang
terang atau menarik.
Stabilitas pigmen rendah.
Keseragaman warna kurang baik.
Spektrum warna tidak seluas seperti pada
pewarna sintetis.
Pewarna alami mudah mengalami degradasi
atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan
13
PEWARNA SINTETIS TEKSTIL
Indigosol
Remazol
Rapid
Direk
Rhodamin B
15
PENGENDALIAN ZAT KIMIA
Pada Proses Produski
16
PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Pengolahan Limbah Cair:
Fisika screening, sedimentasi, filtrasi dll
18
PENGOLAHAN SECARA KIMIA:
KOAGULASI –FLOKULASI
Koagulasi proses elektrostatik destabilisasi
partikel-partikel koloid oleh koagulan dan
membentuk partikel flokulen dalam proses
flokulasi, shg dapat dipisahkan dalam bak
sedimentasi.
21
JENIS-JENIS KOAGULAN(1):
22
JENIS-JENIS KOAGULAN(2):
Tawas/Aluminium sulfat Al2(SO4)3.14H2O
Ferri Chlorida (FeCl3)
Kapur Tohor Ca(OH)2
Poly Aluminium Chlorida (PAC)
CuSO4
Biji Moringa Oleifera Lam (biji kelor).
23
PENGOLAHAN SECARA KIMIA
Reaksi:
Skema Reaktor
24
PEMBUBUHAN KOAGULAN
25
PENELITIAN DI LAB MENGGUNAKAN BIJI
KELOR
Limbah tekstil
Limbah kimia
26
ELEKTROKOAGULASI
Elektrokoagulasi metode pengolahan air secara
elektrokimia dimana reaksi perubahan kimia
hanya melibatkan transfer elektron, yang
meliputi oksidasi, reduksi dan deposisi (Holt,
2004),
Pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif
berupa ion logam (biasanya aluminium atau besi)
ke dalam larutan, sedangkan pada katoda
terjadi reaksi elektrolisis berupa pelepasan gas
hidrogen (Holt, 2004 dan Jung Ling, 2005).
27
MEKANISME PROSES ELEKTROKOAGULASI
(HOLT, 2002)
Prinsip kerja:
- Dua lempeng elektroda
- Dimasukkan pada air yg
akan diolah
- Dilari listrik searah/DC
reaksi elektrokimia
- Ion + menuju katoda
(matan-)
- Ion - menuju anoda
(matan+)
- Terbentuk flokulan
- Mengikat kontaminan
- Aliran listrik mampu
mendestabilisasi
partikel/senyawa terikat,
28
logam
Elektroda Aluminium (Al), Tembaga (Cu)
Aluminium:
logam yang sering digunakan sebagai anoda (proses
elektrokoagulasi), karena mempunyai sifat koagulan yang
baik (Mouedhen, 2008).
dalam daftar E° (deret potensial elektroda logam/deret
volta) nilai E° = -1,67, terletak di sebelah kiri hidrogen
berarti sangat reaktif.
Tembaga
melebur pada 1038°C, daya hantar listrik yang tinggi yaitu
57 Ohm.mm2/m pada suhu 20°C. Karena potensial elektrode
standarnya positif, (+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+),
tembaga tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer.
memiliki sifat penghantar listrik dan panas yang tinggi.: 29
KELEBIHAN PROSES ELEKTROKOAGULASI(1)
PURWANINGSIH (2008):
33
Rangkaian Proses Elektrokoagulasi Ssistem Batch
PENELITIAN LABORATORIUM
660
542 447
700
600 269
0,5 Ampere
500 386 277
COD (mg/l)
802
647
Parameter COD pada pH Awal 4 1200 814
1000 563
655 0,5 Ampere
408
COD (mg/l)
800
0,3 Ampere
600 369
254 0,1 Ampere
400
200
0
1 2 3
Waktu (Jam)
35
HASIL
1435
1032
1600
1196
695
Semakin tinggi kuat arus
1400
1200 935
764 0,5 Ampere dan semakin lama waktu
COD (mg/l)
proses elektrokoagulasi
1000 699 516 0,3 Ampere
800
467
nilai parameter COD
0,1 Ampere
600
400
200 semakin menurun.
0
1 2 3
Waktu (Jam)
Kuat Arus,
Nilai COD
Waktu proses
makin turun
makin tinggi 36
Pada katoda proses reduksi, menghasilkan gas
hidrogen dan hidroksida
3H2O + 3e- 3/2H2 + 3OHˉ
Pada anoda proses oksidasi, menghasilkan Al3+
seperti pada reaksi berikut :
Al Al3+ + 3e
Dalam limbah cair batik terjadi reaksi berikut :
Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+
Penelitian Lain:
Pengolahan limbah cair industri tahu menggunakan
elektrokoagulasi (2018).
Pengolahan limbah cair industri penyamakan kulit
menggunakan elektrokoagulasi (2012). 37
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI INDUSTRI
Proteksi Lingkungan
39
40