Anda di halaman 1dari 14

PENGUMPULAN DAN

PENGANGKUTAN
PENGUMPULAN LIMBAH B3
• Ketentuan dalam bagian ini berlaku bagi :
1. penghasil limbah B3 yang melakukan kegiatan penyimpanan sementara
yang dilakukan di luar lokasi pabrik/fasilitas, tetapi bertindak sebagai
pengumpul:
2. kegiatan pengumpulan (penyimpanan) limbah B3 yang dilakukan oleh
pengumpul dan atau pengolah;
3. kegiatan pengumpulan (penyimpanan) limbah B3 yang dilakukan oleh
pengolah dan atau penimbun
PERSYARATAN LOKASI PENGUMPULAN
a. Luas tanah termasuk untuk bangunan penyimpanan dan fasilitas
lainnya sekurang-kurangnya 1 (satu) hektar
b. Area secara geologis merupakan daerah bebas banjir tahunan
c. Lokasi harus cukup jauh dari fasilitas umum dan ekosistem tertentu.
Jarak terdekat yang diperkenankan adalah :
1. 150 meter dari jalan utama atau jalan tol; 50 meter dari jalan lainnya;
2. 300 meter dari fasilitas umum seperti daerah pemukiman, perdagangan, rumah
sakit, pelayanan kesehatan atau kegiatan sosial, hotel, restoran, fasilitas
keagamaan, fasilitas pendidikan, dll.
3. 300 meter dari perairan seperti; garis pasang tertinggi laut, badan sungai,
daerah pasang surut, kolam, danau, rawa, mata air, sumur penduduk, dll.
4. 300 meter dari daerah yang dilindungi seperti: cagar alam, hutan lindung,
kawasan suaka dll
PERSYARATAN BANGUNAN PENGUMPULAN

a. Fasilitas pengumpulan merupakan fasilitas khusus yang harus


dilengkapi dengan berbagai sarana untuk penunjang dan tata
ruang yang tepat sehingga kegiatan pengumpulan dapat
berlangsung dengan baik dan aman bagi lingkungan (gambar 7).
b. Setiap bangunan pengumpulan limbah B3 dirancang khusus
hanya untuk menyimpan 1 (satu) karakteristik limbah, dan
dilengkapi dengan bak penampung tumpahan/ceceran limbah
yang dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pengangkatannya;
c. Fasilitas pengumpulan harus dilengkapi dengan :
1. Peralatan dan sistem pemadam kebakaran;

2. Pembangkit listrik cadangan;

3. Fasilitas pertolongan pertama;

4. Peralatan komunikasi;

5. Gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan;

6. Pintu darurat dan alarm


PERSYARATAN BANGUNAN PENGUMPULAN

d. Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 mudah terbakar

e. Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 mudah meledak

f. Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 bersifat korosif


atau reaktif atau beracun
FASILITAS TAMBAHAN

• Laboratorium

• Fasilitas pencucian

• Fasilitas untuk bongkar-muat

• Kolam penampungan darurat

• Peralatan penanganan tumpahan


PENGANGKUTAN LIMBAH B3
• Dasar Hukum :
a. UU No 14 tahun 1992  Lalu Lintas dan angkutan jalan ; Pasal 40
menyatakan pengangkutan bahan berbahaya, barang khusus, peti
kemas dan alat berat diatur dengan peraturan pemerintah
b. PP No 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan
1. Pasal 13 ayat 2 : Pengangkutan barang terdiri dari barang umum, barang
berbahaya, barang khusus, peti kemas dan alat berat
2. Pengangkutan bahan berbahaya dikalsifikasikan menjadi pengangkut bahan :
mudah meledak, gas mampat, cairan mudah menyala, minya dan gas bumi
terkatagori 2 dan 3, padatan mudah menyala, oksidator, racun dan bahan yang
mudah menular, radioaktif, korosif dan berbahaya lain
c. Keputusan Presiden RI No 21 tahun 2003 tentang pengesahan protocol 9
dangerous goods (protocol 9 barang berbahaya)
d. Keputusan menteri perhubungan No 69 tahun 1993 tentang
penyelenggaraan angkutan barang di jalan :
1. sesuai pasal 12 : pengangkut bahan berbahaya wajib mengajukan
permohonan persetujuan kepada dirjen perhubungan darat sebelum
pelaksanaan pengangkutan
2. Dalam permohonan memuat mengenai :
• Nama, jenis dan jumlah bahan berbahaya
• Tempat pemuatan, lintasan yang dilalui, tempat pemberhentian dan
pembongkaran
• Identitas dan tanda kualifikasi awak kendaraan
• Waktu dan jadwal pengangkutan
• Jumlah dan jenis kendaraan bermotor yang digunakan untuk
mengangkut
e. Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No :
AJ.306/6524/LLAJ edaran perihal : Prosedur penertiban
persetujuan pengangkutan bahan beracun dan berbahaya (B3)
f. Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No : SK
725/AJ.302DRJD/2004 tentang Pengangkutan bahan beracun dan
berbahaya (B3) tanggal 30 april 2004
g. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 91 tahun 2003
tentang rekomendasi pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan
beracun
SYARAT PENGANGKUTAN LIMBAH B3

 Memiliki izin diterbitkan Departemen Perhubungan, Rekomendasi


dari KLH;
 Alat angkut dan kemasan sesuai dengan karakteristik limbah.;
 Alat angkut dalam kondisi baik;
 Alat angkut dan kemasan dipasangi simbol dan label (Kepka No.
Kep-02/Bapedal/09/1995)
 Memiliki nomor register pengangkut
 Menggunakan Manifest (Keputusan Kepala Bapedal Nomor Kep-
02/Bapedal/09/1995) dan Pelaporan
 Memiliki operator yg memiliki pengetahuan ttg limbah B3
 Memiliki Emergency Response System (ERS)
 Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai:
Bongkar muat;
Route;
Jadwal
JENIS B3 YANG SERING DIANGKUT

Anda mungkin juga menyukai